(F) Daur Ulang /
3.5. Pengelolaan Drainase Perkotaan
Sistem drainase perkotaan terdiri dari berbagai elemen yang seringkali dioperasikan dan dikelola oleh berbagai institusi, baik di tingkat nasional, provinsi maupun kebupaten. Masing-masing institusi seringkali menggunakan berbagai defenisi dan terminologi yang berbeda untuk berbagai elemen dari sistem sungai dan drainase. Dalam bidang ke-PU an sendiri, seringkali terminologi ini hanya menyebutkan drainase utama dan minor. Sementara dari Pengelola Sumber Daya Air, hampir semua drainase perkotaan diperlakukan sebagai drainase mikro. Terlepas dari berbagai defenisi tersebut, pada dasarnya drainase merupakan prasarana yang berfungsi mengalirkan air permukaan ke badan penerima air dan atau ke bangunan resapan buatan, baik yang sifatnya primer, sekunder maupun tersier.
Secara umum kondisi jaringan drainase lingkungan khususnya di ibukota kabupaten belum cukup tersedia dengan layak, baik pada ruas jalan utama maupun di unit lingkungan permukiman. Adapun saluran drainase yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya disebabkan oleh adanya ketidakpedulian masyarakat perkotaan akan fungsi drainase dan belum adanya master plan drainase yang bisa mengontrol perencanaan drainase di kawasan Kota Pangkajene dan sekitarnya pada khususnya dan seluruh kecamatan pada umumnya.
3.5.1. Kelembagaan
Kondisi pengelolaan drainase lingkungan di Kabupaten Pangkajene dan kepulauan saat ini dapat dilihat dari segi kualitas maupun kuantitas infrastruktur maupun aspek non infrastruktur.Dari segi kualitas maupun kuantitas infrastruktur, masih belum
menyentuh semua daerah permukiman di kabupaten Pangkajene dan
kepulauan.Kegiatan pembangunan dan pemeliharaan di Kabupaten Pangkajene dan kepulauan merupakan tanggung jawab dari Pemerintah Kabupaten yang dikelola oleh Dinas PU dan Tata Ruang Kabupaten Pangkajene dan kepulauan. Selain dari itu sistem pengelolaan drainase juga melibatkan institusi Badan Lingkungan Hidup (BLH) terutama Bidang Pengawasan Lingkungan, dimana pencegahan pencemaran air merupakan salah satu prioritas pada jenis pelayanan dasar bidang lingkungan hidup. Sebagai salah satu utilitas suatu daerah / wilayah, drainase tentu saja harus direncanakan dan dibangun sesuai dengan karakteristik dan potensi yang dimiliki serta berkesesuaian dengan utilitas lain maupun fungsi lahan yang ada.Berdasarkan hal tersebut maka eksistensi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) terutama Bidang Perencanaan Pembangunan
Pokja Sanitasi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Fisik, memiliki intervensi yang tidak kecil terutama karena sistem pengelolaan drainase harus dipandang sebagai bagian dari sistem suatu wilayah, baik sarana prasarana fisik maupun aspek non fisik lainnya.(Lihat Tabel 3.24 Daftar Pemangku Kepentingan Dalam Pengelolaan Drainase Lingkungan )
Di Kabupaten Pangkajene dan kepulauan upaya masyarakat lebih kepada usaha tiap individu untuk membuat drainase sederhana berupa galian tanah depan rumah masing-masing dan biasanya tidak berfungsi karena tidak semua rumah dalam jalur tersebut membuat drainase sederhana yang serupa. Asumsi yang terbentuk bahwa masalah drainase adalah kewajiban pemerintah membuat sebagian masyarakat tidak peduli dengan sistem drainase lingkungan karena belum ada regulasi khusus yang mengatur tentang pengelolaan drainase.(Lihat Tabel 3.25 Daftar Peraturan Terkait Drainase Lingkungan)
Tabel 3.24
Daftar Pemangku Kepentingan Dalam Pengelolaan Drainase Lingkungan
Fungsi
Pemangku Kepentingan
Pemkab Swasta Masyarakat Perencanaan
Menyususn target pengelolaan
drainase lingkungan skala kab/kota √ - -
Menyusun rencana program
drainase lingkungan dalam rangka pencapaian target
√ - √
Menyusun rencana anggaran
program drainase lingkungan dalam rangka pencapaian target
√ - -
Pengadaan Sarana
Menyediakan / membangun sarana
drainase lingkungan √ - √
Pengelolaan
Membersihkan saluran drainase
lingkungan √ √ √
Memperbaiki saluran drainase yg
rusak √ - -
Melakukan kelengkapan
pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (saluran drainase lingkungan) dalam mengurus IMB
√ - -
Pokja Sanitasi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Menyediakan advis planning untuk pengembangan kawasan
permukiman, termasuk penataan drainase lingkungan di wilayah yang akan dibangun
√ - -
Memastikan integrasi sistim
drainase lingkungan (tersier) dengan sistim drainase sekunder dan primer
√ - -
Melakukan sosialisasi peraturan dan pembinaan dalam hal pengelolaan drainase lingkungan
√ - -
Memberikan Sangksi terhadap
pelanggaran pengelolaan drainase lingkungan
√ - -
Monitoring dan Evaluasi
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan drainase lingkungan skala kab/kota
√ - -
Melakukan Monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan drainase lingkungan
√ - -
Melakukan monev terhadap
efektivitas layanan drainase lingkungan dan atau menampung serta mengelola keluhan atas kemacetan fungsi drainase lingkungan
√ - -
Sumber : Dinas PU dan Tata Ruang
Tabel 3.24
Daftar Peraturan Terkait Drainase Lingkungan
Peraturan Ketersediaan Pelaksanaan Keterangan Ada Tdk Ada Efektif Dilaksan akan Belum efektif dilaksan akan Tdk efektif dilaksan akan Drainase
Target Capaian Pelayanan pengelolaan drainase lingkungan kab saat ini
- √ - - - -
Kewajiban dan sanksi bagi pemerintah kab. Dalam menyediakan drainase lingkungan
- √ - - - -
Kewajiban dan sanksi bagi pemerintah Kab. Dalam memberdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan drainase lingkungan
Pokja Sanitasi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat dan atau pengembang untuk menyediakan sarana drainase lingkungan dan menghubungkan dengan sistim drainase sekunder
- √ - - - -
Kewajiban dan sanksi bagi masy. Utk memelihara sarana drainase lingkungan sebagai saluran pematusan air hujan
- √ - - - -
Sumber : Dinas PU danTata Ruang
3.5.2. Sistem dan Cakupan Pelayanan
Kondisi topografi yang terdiri dari dataran tinggi dan dataran rendah di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan secara langsung meminimalkan ancaman banjir. Kajian study EHRA menunjukkan bahwa 45.3% rumah tangga di Kabupaten Pangkajene dan kepulauan tidak pernah mengalami banjir rutin. (Lihat Gambar 3.14 Grafik Persentase Rumah Tangga Yang Mengalami banjir Rutin)
Gambar 3.14
Grafik Persentase Rumah Tangga Yang Mengalami banjir Rutin
Masterplan perencanaan drainase lingkungan di Kabupaten Pangkajene dan kepulauan selaku induk perencanaan pembangunan drainase belum ada nanti pada tahun 2013 melalui APBD Propinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2013 Kabupaten Pangkajene dan kepulauan sementara dalam tahap penyusunan Master Plan Drainase. (Lihat Peta 3.4 Peta Jaringan Drainase dan wilaya genagan Kabupaten)
Pokja Sanitasi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Peta 3.4.
Pokja Sanitasi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Dalam rangka penanganan drainase lingkungan saat ini belum terdapat kerjasama yang cukup optimal antara Pemerintah Kabupaten, swasta dan masyarakat.Hal ini terlihat dari beberapa praktik yang ada saat ini seperti pengelolaan drainase lingkungan yang sebenarnya merupakan tanggung jawab masyarakat namun ternyata masih sedikit dijalankan oleh masyarakat, selebihnya dikelola oleh Pemerintah Kabupaten selain itu drainase lingkungan juga masih difungsikan sebagai saluran pembuangan air limbah domestik ataupun limbah ternak di beberapa wilayah oleh masyarakat sehingga terjadi beberapa potensi wilayah genangan.
Permasalahan tersebut diatas dikuatkan oleh hasil kajian studi EHRA bahwa ketersediaan drainase sebagai sarana pengaliran air limbah selain tinja mencapai hanya 39%. Secara struktur drainase di kota Kawasan Pangkajene dan sekitarnya pada umumnya adalah pasangan batu, namun pemeliharaan yang kurang baik sehingga pendangkalan terjadi dan banyaknya sampah yang menumpuk di selokan mengakibatkan kurang lancarnya sistim pengaliran di dalam saluran tersebut. (Lihat Tabel 3.15 Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Drainase Perkotaan, Tabel 3.26Cakupan layanan pengelolaan draenase yang ada dikabupaten. Tabel 3.27. Kondisi sarana dan prasarana draenase dikabupaten Pangkajene dan kepulauan)