D. IDENTIFIKASI HAZARD ALAT PROSES 1. What-If Analysis
2. Pengelolaan Hazard
Peralatan
Hazard
Keterangan Pengelolaan Tekanan Suhu Putaran
Tinggi Elevasi Komposisi
Kuantitas Bahan 1. Reaktor (R) V V T = 50 o C P = 1 atm - Instalasi temperature
controller untuk mengontrol suhu dalam reaktor dengan mengatur laju pemanas menggunakan valve.
- Instalasi pressure controller untuk mengontrol tekanan dalam reaktor dengan mengatur laju keluar produk samping berupa
acetaldehyde (gas) menggunakan valve. - Instalasi level controller
untuk mengontrol level cairan dalam reaktor dengan mengatur laju arus produk keluar menggunakan valve.
148
- Instalasi ratio controller untuk mengontrol rasio bahan baku dengan mengatur laju arus masuk reaktor menggunakan valve. - Melakukan grounding pada
reaktor. 2. Evaporator (E) V V T = 100,5 o C P = 1 atm - Instalasi temperature
controller untuk mengontrol suhu produk keluar
evaporator dengan mengatur laju steam pemanas
menggunakan valve. - Pemasangan isolasi panas
pada evaporator.
- Melakukan grounding pada evaporator.
3. Decanter-01
(D-01) V
T = 30 oC
P = 1 atm
- Instalasi level controller untuk mengontrol level cairan dalam decanter dengan mengatur laju arus
149
keluar menggunakan valve.
4. Decanter-02
(D-02) V
T = 30 oC
P = 1 atm
- Instalasi level controller untuk mengontrol level cairan dalam decanter dengan mengatur laju arus keluar menggunakan valve.
5. Decanter-03
(D-03) V
T = 30 oC
P = 1 atm
- Instalasi level controller untuk mengontrol level cairan dalam decanter dengan mengatur laju arus keluar menggunakan valve.
6. Decanter-04
(D-04) V V
T = 50 oC
P = 1 atm
- Instalasi level controller untuk mengontrol level cairan dalam decanter dengan mengatur laju arus keluar menggunakan valve.
7. Flash Drum-01
(FD-01) V
T = 100 oC
P = 1 atm
- Pemasangan isolasi panas pada flash drum.
- Instalasi level controller untuk mengontrol level cairan dalam flash drum
150
dengan mengatur laju arus keluar menggunakan valve.
8. Flash Drum-02
(FD-02) V
T = 140 oC
P = 1 atm
- Pemasangan isolasi panas pada flash drum.
- Instalasi level controller untuk mengontrol level cairan dalam flash drum dengan mengatur laju arus keluar menggunakan valve.
9. Flash Drum-03
(FD-03) V
T = 243 oC
P = 1 atm
- Pemasangan isolasi panas pada flash drum.
- Instalasi level controller untuk mengontrol level cairan dalam flash drum dengan mengatur laju arus keluar menggunakan valve.
10. Flash Drum-04
(FD-04) V
T = 110 oC
P = 1 atm
- Pemasangan isolasi panas pada flash drum.
- Instalasi level controller untuk mengontrol level cairan dalam flash drum
151
dengan mengatur laju arus keluar menggunakan valve.
11. Mixer-04 (M-04) V T = 50
o
C P = 1 atm
- Instalasi level controller untuk mengontrol level cairan dalam mixer dengan mengatur laju arus produk keluar menggunakan valve. - Melakukan grounding. 12. Steam Distillator
(ST) V
T = 100 oC
P = 1 atm
- Pemasangan isolasi panas pada alat.
13. Crusher (C) T = 30
o
C P = 1 atm
- Melakukan grounding pada alat.
14. Belt Conveyor (BC)
T = 30 oC
P = 1 atm
- Melakukan grounding pada belt conveyor. 15. Condenser-01 (C-01) V Tmaks = 100 o C - Instalasi temperature
controller untuk mengontrol suhu kondensat keluar kondenser dengan mengatur laju fluida pendingin
menggunakan valve - Pemasangan isolasi panas
152
16. Condenser-02 (C-02)
- Instalasi temperature
controller untuk mengontrol suhu kondensat keluar kondenser dengan mengatur laju fluida pendingin
menggunakan valve
17. Condenser-03
(C-03) V
- Instalasi temperature
controller untuk mengontrol suhu kondensat keluar kondenser dengan mengatur laju fluida pendingin
menggunakan valve - Pemasangan isolasi panas.
18. Condenser-04 V
- Instalasi temperature
controller untuk mengontrol suhu kondensat keluar kondenser dengan mengatur laju fluida pendingin
menggunakan valve - Pemasangan isolasi panas.
153
19. Condenser-05 V
- Instalasi temperature
controller untuk mengontrol suhu kondensat keluar kondenser dengan mengatur laju fluida pendingin
menggunakan valve - Pemasangan isolasi panas.
20. Condenser-06 V
- Instalasi temperature
controller untuk mengontrol suhu kondensat keluar kondenser dengan mengatur laju fluida pendingin
menggunakan valve - Pemasangan isolasi panas.
21. Heat
Exchanger-01 (HE-Exchanger-01) V
- Instalasi temperature
controller untuk mengontrol suhu fluida proses keluar heat exchanger dengan mengatur laju fluida pendingin menggunakan valve.
154
- Pemasangan isolasi panas.
22. Heat
Exchanger-02 (HE-Exchanger-02) V
- Instalasi temperature
controller untuk mengontrol suhu fluida proses keluar heat exchanger dengan mengatur laju fluida pemanas menggunakan valve.
- Pemasangan isolasi panas.
23. Heat
Exchanger-03 (HE-Exchanger-03) V
- Instalasi temperature
controller untuk mengontrol suhu fluida proses keluar heat exchanger dengan mengatur laju fluida pemanas menggunakan valve.
- Pemasangan isolasi panas.
24. Heat
Exchanger-04 (HE-Exchanger-04) V
- Instalasi temperature
controller untuk mengontrol suhu fluida proses keluar heat exchanger dengan
155
mengatur laju fluida pemanas menggunakan valve.
- Pemasangan isolasi panas.
25. Heat
Exchanger-05 (HE-Exchanger-05) V
- Instalasi temperature
controller untuk mengontrol suhu fluida proses keluar heat exchanger dengan mengatur laju fluida pemanas menggunakan valve.
- Pemasangan isolasi panas.
26. Heat
Exchanger-06 (HE-Exchanger-06) V
- Instalasi temperature
controller untuk mengontrol suhu fluida proses keluar heat exchanger dengan mengatur laju fluida pemanas menggunakan valve.
156 27. Tangki Penyimpanan-01 (TP-01) V T = 30 o C P = 2 atm - Instalasi temperature
controller untuk mengontrol suhu dalam tangki dengan mengatur laju fluida pendingin menggunakan valve.
- Instalasi pressure indicator untuk mengetahui tekanan dalam tangki.
- Instalasi breathe valve untuk menjaga tekanan dalam tangki konstan selama proses loading dan unloading.
- Instalasi relief valve untuk mengantisipasi terjadinya overpressure.
- Instalasi level indicator untuk mengetahui level cairan dalam tangki.
157
alarm tanda bahaya, dan alat pemadam kebakaran. - Tangki harus disegel dengan
baik agar tekanan dalam tangki dapat terjaga.
- Melakukan grounding pada tangki.
28. Tangki
Penyimpanan-02 (TP-02)
- Instalasi level indicator untuk mengetahui level cairan dalam tangki.
158 Item Hazard Keterangan Pengelolaan Ledakan Kebakaran Pelepasan Bahan Berbahaya Operability and Maintainability 1. Jarak area proses dengan gedung kantor V V V
Gedung kantor harus dibangun dengan jarak yang cukup dari area proses, minimal sejauh 500 m. Hal ini dilakukan agar ada cukup waktu untuk evakuasi apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan di area proses.
2. Jarak area proses dengan jalan raya
V V V
Area proses harus dibangun jauh dari jalan raya, minimal sejauh 2 km. Hal ini dilakukan agar jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan di area proses, aktivitas jalan raya tidak terganggu dan tidak terkena bahaya.
3. Jarak area proses dengan pemukiman penduduk
V V V
Area proses harus dibangun jauh dari rumah penduduk, minimal sejauh 5 km. Hal ini dilakukan agar jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan di area proses tidak akan membahayakan
159
penduduk dan cukup waktu untuk evakuasi. Item Hazard Keterangan Pengelolaan Ledakan Kebakaran Pelepasan Bahan Berbahaya Operability and Maintainability 4. Kondisi geografis area pabrik (Gempa, petir, banjir, dan bencana alam lainnya) V V V V
- Konstruksi alat dan bangunan dibuat tahan dengan gempa 5 skala richter.
- Alat dan bangunan dibangun di bawah batas maksimum elevasi yang diijinkan.
- Untuk alat yang memiliki
ketinggian di atas 18 m, dipasang penangkal petir.
160
E. IDENTIFIKASI HAZARD LENGKAP (TANGKI PENYIMPANAN