• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelolaan Hazard

Dalam dokumen BAB X SAFETY, HEALTH, AND ENVIRONMENT (Halaman 26-39)

D. IDENTIFIKASI HAZARD ALAT PROSES 1. What-If Analysis

2. Pengelolaan Hazard

Peralatan

Hazard

Keterangan Pengelolaan Tekanan Suhu Putaran

Tinggi Elevasi Komposisi

Kuantitas Bahan 1. Reaktor (R) V V T = 50 o C P = 1 atm - Instalasi temperature

controller untuk mengontrol suhu dalam reaktor dengan mengatur laju pemanas menggunakan valve.

- Instalasi pressure controller untuk mengontrol tekanan dalam reaktor dengan mengatur laju keluar produk samping berupa

acetaldehyde (gas) menggunakan valve. - Instalasi level controller

untuk mengontrol level cairan dalam reaktor dengan mengatur laju arus produk keluar menggunakan valve.

148

- Instalasi ratio controller untuk mengontrol rasio bahan baku dengan mengatur laju arus masuk reaktor menggunakan valve. - Melakukan grounding pada

reaktor. 2. Evaporator (E) V V T = 100,5 o C P = 1 atm - Instalasi temperature

controller untuk mengontrol suhu produk keluar

evaporator dengan mengatur laju steam pemanas

menggunakan valve. - Pemasangan isolasi panas

pada evaporator.

- Melakukan grounding pada evaporator.

3. Decanter-01

(D-01) V

T = 30 oC

P = 1 atm

- Instalasi level controller untuk mengontrol level cairan dalam decanter dengan mengatur laju arus

149

keluar menggunakan valve.

4. Decanter-02

(D-02) V

T = 30 oC

P = 1 atm

- Instalasi level controller untuk mengontrol level cairan dalam decanter dengan mengatur laju arus keluar menggunakan valve.

5. Decanter-03

(D-03) V

T = 30 oC

P = 1 atm

- Instalasi level controller untuk mengontrol level cairan dalam decanter dengan mengatur laju arus keluar menggunakan valve.

6. Decanter-04

(D-04) V V

T = 50 oC

P = 1 atm

- Instalasi level controller untuk mengontrol level cairan dalam decanter dengan mengatur laju arus keluar menggunakan valve.

7. Flash Drum-01

(FD-01) V

T = 100 oC

P = 1 atm

- Pemasangan isolasi panas pada flash drum.

- Instalasi level controller untuk mengontrol level cairan dalam flash drum

150

dengan mengatur laju arus keluar menggunakan valve.

8. Flash Drum-02

(FD-02) V

T = 140 oC

P = 1 atm

- Pemasangan isolasi panas pada flash drum.

- Instalasi level controller untuk mengontrol level cairan dalam flash drum dengan mengatur laju arus keluar menggunakan valve.

9. Flash Drum-03

(FD-03) V

T = 243 oC

P = 1 atm

- Pemasangan isolasi panas pada flash drum.

- Instalasi level controller untuk mengontrol level cairan dalam flash drum dengan mengatur laju arus keluar menggunakan valve.

10. Flash Drum-04

(FD-04) V

T = 110 oC

P = 1 atm

- Pemasangan isolasi panas pada flash drum.

- Instalasi level controller untuk mengontrol level cairan dalam flash drum

151

dengan mengatur laju arus keluar menggunakan valve.

11. Mixer-04 (M-04) V T = 50

o

C P = 1 atm

- Instalasi level controller untuk mengontrol level cairan dalam mixer dengan mengatur laju arus produk keluar menggunakan valve. - Melakukan grounding. 12. Steam Distillator

(ST) V

T = 100 oC

P = 1 atm

- Pemasangan isolasi panas pada alat.

13. Crusher (C) T = 30

o

C P = 1 atm

- Melakukan grounding pada alat.

14. Belt Conveyor (BC)

T = 30 oC

P = 1 atm

- Melakukan grounding pada belt conveyor. 15. Condenser-01 (C-01) V Tmaks = 100 o C - Instalasi temperature

controller untuk mengontrol suhu kondensat keluar kondenser dengan mengatur laju fluida pendingin

menggunakan valve - Pemasangan isolasi panas

152

16. Condenser-02 (C-02)

- Instalasi temperature

controller untuk mengontrol suhu kondensat keluar kondenser dengan mengatur laju fluida pendingin

menggunakan valve

17. Condenser-03

(C-03) V

- Instalasi temperature

controller untuk mengontrol suhu kondensat keluar kondenser dengan mengatur laju fluida pendingin

menggunakan valve - Pemasangan isolasi panas.

18. Condenser-04 V

- Instalasi temperature

controller untuk mengontrol suhu kondensat keluar kondenser dengan mengatur laju fluida pendingin

menggunakan valve - Pemasangan isolasi panas.

153

19. Condenser-05 V

- Instalasi temperature

controller untuk mengontrol suhu kondensat keluar kondenser dengan mengatur laju fluida pendingin

menggunakan valve - Pemasangan isolasi panas.

20. Condenser-06 V

- Instalasi temperature

controller untuk mengontrol suhu kondensat keluar kondenser dengan mengatur laju fluida pendingin

menggunakan valve - Pemasangan isolasi panas.

21. Heat

Exchanger-01 (HE-Exchanger-01) V

- Instalasi temperature

controller untuk mengontrol suhu fluida proses keluar heat exchanger dengan mengatur laju fluida pendingin menggunakan valve.

154

- Pemasangan isolasi panas.

22. Heat

Exchanger-02 (HE-Exchanger-02) V

- Instalasi temperature

controller untuk mengontrol suhu fluida proses keluar heat exchanger dengan mengatur laju fluida pemanas menggunakan valve.

- Pemasangan isolasi panas.

23. Heat

Exchanger-03 (HE-Exchanger-03) V

- Instalasi temperature

controller untuk mengontrol suhu fluida proses keluar heat exchanger dengan mengatur laju fluida pemanas menggunakan valve.

- Pemasangan isolasi panas.

24. Heat

Exchanger-04 (HE-Exchanger-04) V

- Instalasi temperature

controller untuk mengontrol suhu fluida proses keluar heat exchanger dengan

155

mengatur laju fluida pemanas menggunakan valve.

- Pemasangan isolasi panas.

25. Heat

Exchanger-05 (HE-Exchanger-05) V

- Instalasi temperature

controller untuk mengontrol suhu fluida proses keluar heat exchanger dengan mengatur laju fluida pemanas menggunakan valve.

- Pemasangan isolasi panas.

26. Heat

Exchanger-06 (HE-Exchanger-06) V

- Instalasi temperature

controller untuk mengontrol suhu fluida proses keluar heat exchanger dengan mengatur laju fluida pemanas menggunakan valve.

156 27. Tangki Penyimpanan-01 (TP-01) V T = 30 o C P = 2 atm - Instalasi temperature

controller untuk mengontrol suhu dalam tangki dengan mengatur laju fluida pendingin menggunakan valve.

- Instalasi pressure indicator untuk mengetahui tekanan dalam tangki.

- Instalasi breathe valve untuk menjaga tekanan dalam tangki konstan selama proses loading dan unloading.

- Instalasi relief valve untuk mengantisipasi terjadinya overpressure.

- Instalasi level indicator untuk mengetahui level cairan dalam tangki.

157

alarm tanda bahaya, dan alat pemadam kebakaran. - Tangki harus disegel dengan

baik agar tekanan dalam tangki dapat terjaga.

- Melakukan grounding pada tangki.

28. Tangki

Penyimpanan-02 (TP-02)

- Instalasi level indicator untuk mengetahui level cairan dalam tangki.

158 Item Hazard Keterangan Pengelolaan Ledakan Kebakaran Pelepasan Bahan Berbahaya Operability and Maintainability 1. Jarak area proses dengan gedung kantor V V V

Gedung kantor harus dibangun dengan jarak yang cukup dari area proses, minimal sejauh 500 m. Hal ini dilakukan agar ada cukup waktu untuk evakuasi apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan di area proses.

2. Jarak area proses dengan jalan raya

V V V

Area proses harus dibangun jauh dari jalan raya, minimal sejauh 2 km. Hal ini dilakukan agar jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan di area proses, aktivitas jalan raya tidak terganggu dan tidak terkena bahaya.

3. Jarak area proses dengan pemukiman penduduk

V V V

Area proses harus dibangun jauh dari rumah penduduk, minimal sejauh 5 km. Hal ini dilakukan agar jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan di area proses tidak akan membahayakan

159

penduduk dan cukup waktu untuk evakuasi. Item Hazard Keterangan Pengelolaan Ledakan Kebakaran Pelepasan Bahan Berbahaya Operability and Maintainability 4. Kondisi geografis area pabrik (Gempa, petir, banjir, dan bencana alam lainnya) V V V V

- Konstruksi alat dan bangunan dibuat tahan dengan gempa 5 skala richter.

- Alat dan bangunan dibangun di bawah batas maksimum elevasi yang diijinkan.

- Untuk alat yang memiliki

ketinggian di atas 18 m, dipasang penangkal petir.

160

E. IDENTIFIKASI HAZARD LENGKAP (TANGKI PENYIMPANAN

Dalam dokumen BAB X SAFETY, HEALTH, AND ENVIRONMENT (Halaman 26-39)

Dokumen terkait