• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN KASUS

A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar

Nutrisi.

Nutrisi adalah zat-zat gizi atau zat-zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau behan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuh serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat juga dikatangan sebagai ilmu tentang makanan, zat gizi dan zat-zat lain yang terkandung, aksi, reaksi, dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit (Tarwoto & Wartonah, 2006).

Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan dasar fisiologis bagi manusia yang tidak bisa terpas daribanyak faktor yang mempengaruhinya, serta implikasinya kepada kebutuhan dasar lain apabila kebtuhan ini tidak terpenuhi. Pemenuhan kebutuhan nutrisi merupakan hasil kerja sistem pencernaan yang tak terlepas dari sistem lainnya sebagai suatu proses yang saling berkaitan. ( Atoilah dan Kusnadi, 2013) Nutrisi merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh. Enam katagori zat makanan adalah air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.

Kebutuhan energi dipenuhi dengan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Air adalah komponen tubuh vital dan bertindak sebagai penghancur zat makanan. Vitamin dan mineral tidak menyediakan energi, tetapi penting untuk proses metabolisme dan keseimbangan asam basa (Potter dan Perry, 2005).

8

1. Pengkajian

Pengkajian keperawatan adalah proses sistematis dari pengumpulan, verifikasi, dan komunikasi data tentang klien. Tujuan dari pengkajian adalah menetapkan dasar data tentang masalah kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

Pengkajian nutrisi penting khususnya bagi pasien yang beresiko masalah nutrisi berhubungan dengan stres, penyakit, hospitalisasi, kebiasaan gaya hidup, dan faktor-faktor lain. Didalam pengkajian, informasi yang perlu dikaji adalah :

a. Identitas klien

Informasi identitas merupakan data demografik aktual tentang klien. Nama, jenis kelamin, umur, agama, alamat, pendidikan, pekerjaan dan status perkawinan bahkan jenis asuransi klien pun dimasukkan (Potter & Perry, 2005).

b. Pengukuran Antropometrik

Antropometrik adalah suatu sistem pengukuran ukuran dan susunan tubuh dan bagian khusus tubuh. Pengukuran antropometrik yang membantu dalam mengidentifikasi masalah nutrisi.

c. Tes Laboratorium dan Biokimia

Tidak satupun tes laboratorium atau biokimia adalah diagnostik untuk malnutrisi.Tes-tes dipengaruhi oleh banyak faktor seperti keseimbangan cairan dan fungsi hati, fungsi ginjal dan adanya penyakit. Tes laboratorium biasanya digunakan untuk mempelajari status nutrisi termaksud ukuran protein plasmaseperti albumin, transferin, retinol yang mengikat protein, total kapasitas ikatan zat besi dan hemoglobin (Potter dan Perry, 2005)

a. Albumin (N: 4-5,5 mg/100 ml). b. Transferin(N: 170-25 mg/100 ml).

9

c. Hb (N: 12 mg %).

d. BUN (N:10-20 mg/100 ml).

e. Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N: Laki-laki: 0,6-1,3 mg/100 ml, wanita: 0,5-1,0 mg/100 ml).

d. Riwayat Diet dan Kesehatan

Selain riwayat keperawatan yang umum, perawat memperoleh riwayat khusus diet yang lebih untuk mengkaji kebutuhan nutrisi aktual atau potensial. Riwayat diet berfokus pada kebiasaan asupan cairan dan makanan pasien. Sebaliknya informasi pilihan, alergi masalah dan area yang berhubungan lainnya seperti kemampuan pasien untuk memperoleh makanan (Potter dan Perry, 2005). Tambahan bagi perawat untuk mengkaji adalah pengumpulan faktor-faktor yang mempengaruhi pola diet pasien dan status nutrisi. Faktor-faktor tersebut adalah :

Status Kesehatan.

Status kesehatan pasien berhubungan dengan nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat. Anoreksia (kurang nafsu makan) biasanya gejala penyakit atau karena efek samping obat. Dan dukungan nutrisi adalah bagian esensial penyembuhan setiap penanganan medis (Potter dan Perry, 2005).

Kultur dan Agama.

Pola kultural, etnik, agama dan batasan mengenai makanan harus diperhitungkan jumlah. Makanan dan diet tertentu harus diberikan apabila sesuai (Potter dan Perry, 2005).

10 Status Sosioekonomi.

Biaya makanan tidak tetap dan belanja bervariasi tergantung pada uang yang tersedia. Apakah ada seseorang yang mempersiapkan makanan menentukan penggunaan jumlah kenyamanan makanan. (Potter dan Perry, 2005).

Pilihan Pribadi.

Kesukaan atau ketidaksukaan pribadi mungkin berpengaruh terhadap diet. Makanan yang berhubungan dengan kenangan yang menyenangkan cenderung menjadi makanan favorit. Makanan yang berhubungan dengan kenangan yang tidak menyenangkan cenderung untuk dihindari. Makanan mewah dapat digunakan sebagai simbol status. Pilihan individu harus dipertimbangkan ketika merencanakan diet terapeutik (Potter dan Perry, 2005).

Faktor Psikologis.

Motivasi individu untuk makanan yang seimbang danpersepsi individu tentang diet merupakan pengaruh yang kuat. Makanan yang mempunyai nilai simbolik yang utama bagi banyak orang (misalnya susu menyimbolkan kelemahan dan daging menyimbolkan kekuatan).

Observasi Klinis

Observasi klinis dapat menjadi aspek terpenting pengkajian nutrisi.

Seperti pada bentuk pengkajian keperawatan lain, perawat mengobservasi klien tanda-tanda perubahan nutrisi,tanda- tanda klinis status nutrisi tampak pada tabel

11 Tabel 1. Tanda-tanda Klinis Status Nutrisi

No. Bagian Tubuh Tanda-Tanda untuk

Nutrisi yang Baik

Tanda-Tanda untuk Nutrisi yang Buruk

1. Penampilan Umum

Sadar, responsive Lesu, apatis, kakeksia, penampilan kakeksia 2. Berat badan Berat badan normal untuk

tinggi badan, usia dan bentuk tubuh

Penampilan obesitas atau kurus (perhatian khusus untuk kurus)

3. Postur Postur tegak, lengan dan tungkai lurus

Bahu kendur, dada cekung, punggung bungkuk

4. Otot Otot berkembang baik, kuat tonus bagus, beberapa lemak ada dibawah kulit

Penampilan lemah, tonus buruk, tonus tidak

berkembang nyeri, edema, tidak mampu berjalan dengan baik 5. Kontrol sistem

Saraf

Rentang perhatian baik, kurang iritabilitas atau kelelahan, refleks normal, kestabilan psikologis

Kurang perhatian, iritabilitas, bingung, tangan dan kaki terasa terbakar dan kesemutan, kelemahan dan nyeri otot, penurunan atau kehilangan refleks lutut dan tumit

12

6. Fungsi

gastrointestinal

Nafsu makan dan

pencernaan baik, eleminasi teratur normal, tidak ada organ atau massa yang teraba

Anoreksia, tidak mampu mencerna, konstipasi atau diare, pembesaran hati atau limpa

7. Fungsi

kardiovaskuler

Laju denyut dan irama denyut jantung normal, tidak ada murmur, tekanan darah normal untuk usianya

Laju denyut jantung cepat, pembesaran jantung dan irama jantung tidak normal, tekanan darah meningkat 8. Vitalitas

umum

Ketahanan bertenaga, kebiasaan tidur baik, penampilan kuat

Mudah lelah, kurang energi, mudah tertidur, penampilan capek dan apatis

9. Rambut Bersinar, penampilan berkilat, kuat, helai rambut tidak mudah dicabut, kulit kepala sehat

Rambut berserabut, kusam, kusut, kering, tipis dan kasar, penampilan

depigmentasi, helai rambut mudah terlepas 10. Kulit (umum) Kulit halus dan sedikit

lembab dengan warna baik

Kasar, kering, bersisik, pucat, berpigmen, berpenampilan iritasi, lebam, kehilangan lemak

13

pada subkutan 11. Wajah dan

leher

Warna merata halus, merah muda, penampilan sehat, tidak ada bengkak

Penampilan berminyak, diskolarasi, bersisik, bengkak, kulit gelap dipipi dan bawah mata, tidak halus dan kasar pada kulit sekitar hidung dan mulut

12. Bibir Halus, warna baik,

penampilan lembab (tidak pecah atau bengkak)

Penampilan kering dan bersisik, bengkak, kemerahan dan bengkak (keilosisi) lesi angular pada sudut mulut 13. Mulut dan

membran mukosa

Membran mukosa didalam rongga mulut berwarna merah muda sampai kemerahan

Membran mukosa mulut yang lembut dan bengkak

14. Gusi Warna merah muda, penampilan sehat dan merah, tidak bengkak dan berdarah

Gusi bengkak dan mudah berdarah, gusi tertarik kebelakang

15. Lidah Warna merah muda atau kemerahan gelap baik, tidak

Penampilan bengkak, kasar, warna magenta

14

bengkak, halus, terdapat papilla dipermukaan, tidak ada lesi

seperti daging (glositis), papilla hiperemia dan hipertropi, papilla attrofi 16. Mata Mata terang jernih,

penampilan bersinar, tidak ada luka disudut membran, bulu mata lembab dan sehat dengan warna merah muda, pembuluh darah terlihat atau tidak ada benjolan pada jaringan atau skelra, tidak ada lingkar kelelahan dibawah mata

Membran mata pucat (konjungtiva pucat), membran kemerahan (injeksi konjungtiva), kering, tanda-tanda infeksi, bintik-bintik kemerahan, fisura pada sudut kelopak mata (angulat palpebretik), kekeringan membran mata (konjungtiva serosis), penampilan buram dari kornea (korneal sirosis), kornea lunak (keratomalasia). 17. Leher (kelenjar) Tidak ada

pembesaran kelenjar

Pembesaran tiroid

18. Kuku Penampilan keras, merah muda

Bentuk kuku seperti sendok (koilonishia), mudah patah dan berpunggung

15

19. Kaki, tungkai Tidak ada nyeri, lemah atau bengkak, warna baik

Edema, nyeri betis, kesemutan, lemah 20. Kerangka Tidak ada malformasi Kaki bengkok, lutut

menyatu, deformitas dada pada diafragma, scapula dan rusuk Sumber: Potter dan Perry, 2006.

16

2. Analisa Data

Menurut Buku Saku NANDA, NIC dan NOC (2013), analisa data dibagi menjadi data subjektif dan objektif.

No Data Penyebab Masalah Keperawatan 1 Subjektif 1. Kram abdomen. 2. Nyeri abdomen

dengan atau tanpa penyakit. 3. Merasakan ketidakmampuan untuk mengingesti makanan. 4. Melaporkan perubahan sensasi rasa. 5. Merasa kenyang segera setelah mengingesti makanan Objektif 1. Tidak tertarik untuk makan.

1. Tidak tertarik untuk makan. 2. Kerapuhan kapiler. 3. Diare. 4. Adanya bukti kekurangan makanan. 5. Kehilangan rambut yang berlebihan. 6. Bising usus hiperaktif. 7. Kurang informasi. 8. Miskonsepsi.

9. Konjungtiva dan membrane mukosa pucat.

10.Tonus otot buruk 11.Menolak untuk makan 12.Luka, rongga mulut

inflamasi

Nutrisi : Kurang dari kebutuhan tubuh, perubahan

17 2. Kerapuhan kapiler. 3. Diare. 4. Adanya bukti kekurangan makanan. 5. Kehilangan rambut yang berlebihan. 6. Bising usus hiperaktif. 7. Kurang informasi. 8. Miskonsepsi. 9. Konjungtiva dan membrane mukosa pucat.

10.Tonus otot buruk 11.Menolak untuk makan 12.Luka, rongga mulut inflamasi 13.Kelemahan otot yang digunakan untuk menelan dan mengunyah

(Wilkinson &

13.Kelemahan otot yang digunakan untuk menelan dan mengunyah

(Wilkinson & Ahren, 2007)

18

3. Rumusan Masalah

Menurut Herdman (2013), terdapat diagnosa keperawatan yang berkaitan dengan perubahan nutrisi. Adapun diagnosa tersebut adalah sebagai berikut:

1) Nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh, perubahan.

4. Perencanaan

Hari/Tanggal No.

DX

Perencanaan Keperawatan

1. Tujuan dan Kriteria Hasil Tujuan menurut NOC:

Menunjukkan satus gizi : asupan makanan, cairan dan zat gizi, ditandai dengan indikator berikut (sebutkan nilai 1-5: tidak adekuat, ringan, sedang, kuat, atau adekuat total).

Kriteria hasil NOC :

a) Status gizi: tingkat gizi yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan metabolik.

b) Status gizi: asupan makanan dan cairan: jumlah makanan dan cairan yang dikonsumsi tubuh selama waktu 24 jam.

c) Status gizi: nilai gizi: keadekuatan zat gizi yang dikonsumsi tubuh.

Rencana tindakan Rasional

Mandiri

1. Tentukan motivasi klien

Mandiri

i

untuk mengubah kebiasaan makan.

2. Kaji pengetahuan klien tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh.

3. Pantau nilai labolatorium 4. Timbang klien pada

interval yang tepat. 5. Ketahui makanan

kesukaan klien.

6. Pantau kandungan nutrisi dan kalori pada catatan asupan.

7. Tentukan kemampuan klien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.

8. Ajarkan metode untuk perencanaan makanan. 9. Ajarkan klien/keluarga

tentang makanan bergizi dan tidak mahal.

10.Berikan informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana

klien untuk mengubah kebiasaan makan dapat mendorong klien untuk dapat melaksanakan perubahan pada pola makan klien.

2 Pengetahuan yang kurang tentang nutrisi mempengaruhi dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi. 3 Pemantauan nilai laboratorium bertujuan untuk melaksanakan asuhan lanjut yang diperlukan.

4 Penimbangan berat badan klien pada interval yang tepat bertujuan untuk mengetahui

keberhasilan asuhan keperawatan pada klien.

i

memenuhinya.

Kolaborasi

a) Diskusikan dengan ahli gizi dalam menentukan kebutuhan protein untuk klien dengan ketidakadekuatan protein atau kehilangan protein.

b) Diskusikan dengan dokter kebutuhan stimulasi nafsu makan, makanan pelengkap, pemberian makanan enter atau parenteral total agar asupan kalori adekuat.

c) Rujuk ke dokter untuk menentukan penyebab perubahan nutrisi.

d) Rujuk ke program gizi komunitas yang tepat, jika klien tidak dapat

5 Menyediakan makanan yang merupakan kesukaan klien dapat memotivasi klien untuk makan.

6 Memantau kandungan nutrisi dan kalori pada makanan adalah untuk melaksanakan

kebutuhan nutrisi yang tepat bagi klien.

7 Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap memenuhi kebutuhan nutrisi (ekonomi). 8 Metode perencanaan

makanan dapat berguna untuk merancang kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. 9 Mendapatkan makanan

yang bergizi tidak memerlukan biaya

i

membeli atau menyiapkan makanan yang adekuat.

yang mahal. Banyak makanan yang murah mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.

10Informasi yang tepat membantu klien untuk mempermudah klien memenuhi kebutuhan nutrisi bagi tubuh.

Kolaborasi

a) Ahli gizi lebih mengetahui secara mendalam tentang menentukan

kebutuhan protein yang sangat dibutuhkan oleh klien. b) Mendiskusikan hal ini dengan dokter sangat baik agar kebutuhan nutrisi yang diperlukan dapat adekuat

i

c) Agar kita mengetahui lebih lagi dari ahlinya penyebab dari perubahan tersebut Hari/Tanggal No. DX Perencanaan Keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil menurut Wong : Anak mendapatkan nutrisi yang adekuat. Kriteria Hasil :

1 Anak dapat mengonsumsi makanan yang adekuat 2 Anak mendapatkan nutrisi yang cukup sesuai

dengan kebutuhan tubuh. Rencana Tindakan

1) Dapatkan riwayat diet dan gunakan informasi tersebut untuk

membuat waktu makan sebanyak mungkin. 2) Dorong orangtua dan

anggota keluarga yang lain untuk menyuapi anak atau ada pada saat makan.

1) Mempunyai informasi tentang diet yang dilakukan oleh anak sangat berguna untuk menentukan waktu makan yang anak

butuhkan.

2) Terkadang ada beberapa anak-anak yang malas makan karena itu salah satu solusinya adalah orangtua

i

3) Buat waktu makan menjadi waktu yang menyenangkan.

4) Sajikan makanan sedikit tapi sering daripada makan tiga kali makan tapi dalam porsi besar.

5) Hindari makanan yang sangat berbumbu, berbau kuat,

dihidangkan panas, atau semua dicampur, kecuali ciri khas dari budaya

6) Berikan pujian pada anak pada saat anak

anak dapat menyuapi anak agar anak itu dapat makan 3) Waktu makan yang

menyenangkan dapat membuat anak akan lebih semangat untuk memakan makanannya.

4) Tidak usah memaksakan anak untuk makan harus 3x sehari dan dalam porsi yang banyak, biarkan anak untuk makan sedikit tapi sering dalam jangka waktu 3-4jam sekali dengan porsi nutrisi yang baik.

5) Makanan yang sangat berbumbu, berbau kuat, dihidangkan panas, atau semua dicampur, membuat anak malas untuk memakan makanannya.

6) Pujian yang diberikan kepada anak dapat

i

makan

7) Selalu dorong anak untuk mau makan makanan yang telah disediakan oleh orangtuanya dirumah.

membuat anak senag dan termotivasi unuk memakan makanannya.

7) Hal ini sangat baik agar anak mau untuk makan makanan yang sudah disediakan dan tidak memilih makanan.

i

B. Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

Berdasarkan penugasan dan sesuai dengan jadwal praktek mahasiswa di

komunitas atau di Kelurahan Harjosari II kecamatan Medan Amplas, pada tanggal 18 Mei 2015 Mahasiswa melakukan pengkajian keperawatan pada An. F Berikut deskripsi dari hasil pengkajian yang dilakukan dan secara lengkap terdapat di lampiran 1.

a) Biodata

Seorang anak laki-laki yang berinisial An. F berusia 2 tahun belum menikah, dan beragama Islam. An. F bergolongan darah B, tinggal bersama dengan kedua orang tuanya serta keempat saudaranya di Jalan Pancal gg bersama no. 8a Harjosari II Medan- Amplas.

b) Keluhan Utama

Dari hasil pengkajian yang dilakukan maka didapati keluhan utama Ny. S mengatakan bahwa An. F tidak pernah nafsu dengan makanan yang telah disediakan oleh Ny. S sehingga An. F selalu tampak lemah dan malas untuk melakukan aktivitas. Ny. S juga mengatakan jika An. F merupakan anak yang sangat lemah dan sering terkena penyakit.

c) Riwayat Kesehatan Saat Ini

Menurut hasil pengkajian yang telah dilakukan dikatakan oleh Ny. S bahwa An. F merupakan anak yang selalu lemah dan kurang bersemangat hal ini disebabkan oleh karena An. F merupakan anak yang sangat malas untuk makan setelah saya berbicara dengan An. F ia mengatakan bahwa dirinya malas makan karena ia tidak pernah selera dengan makanan yang disediakan oleh Ny. S dirumah, karena

i

makanan yang disediakan oleh Ny. S itu-itu saja dan tidak pernah ada menu variasi yang baru oleh karena itu, An. F tidak pernah mau makan karena makan yang disediakan sangat membosankan.

d) Riwayat Kesehatan Masa Lalu

Dari hasil wawancara dengan ibu An. F didapati bahwa An. F pernah memiliki riwayat demam yang sangat tinggi sehingga An. F mengalami step ketika umurnya baru 10 bulan dan waktu itu Ny. S membawa An. F untuk berobat kebidan agar demam yang dialami oleh An. F dapat turun dan step tidak akan kumat lagi. Selain dari dibawa kebidan An. F tidak pernah memiliki riwayat dibawa kerumah sakit maupun berobat kerumah sakit.

e) Riwayat Kesehatan Keluarga

Kesehatan keluarga dari An. F sama buruknya dengan An. F semua anggota keluarga dari An. F memiliki masalah kebutuhan nutrisi yang sama seperti An. F semua anggota keluarga memiliki tubuh yang kurus dan kurang peka tentang perawatan kebersihan tubuhnya, namun dikeluarga An. F tidak memiliki riwayat penyakit keturunan darikedua orangtuanya.

f) Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 19 Mei 2015. Yang pertama dilihat dari keadaan umum An. F secara keseluruhan adalah tubuh terlihat sangat kurus, kulit kering dan bersisik serta agak kasar ketika diraba, serta rambut yang kering, rapuh, pecah-pecah, dan tidak pernah diurus. Klien sadar, penghitungan terhadap suhu tubuh didapati suhu tubuh klien yaitu 36,7 0C , nadi 86 kali/menit, pernafasan 22 kali/menit, tinggi badan 86 cm, berat badan 7 kg. Dalam melakukan

i

pengkajian dilakukan juga pemeriksaan Head to toe untuk memperoleh data pemeriksaan fisik lebih lengkap.

Pemeriksaan Kepala dan rambut, didapati bentuk kepala bulat dan simetris, ubun-ubun tidak ada benjolan, kulit kepala Tidak ada tanda-tanda kelainan dan luka, keadaan kulit kepala sangat kering, kotor dan berminyak., penyebaran rambut kurang merata disetiap tempat, kering, rapuh, pecah-pecah, warna rambut sangat pirang, kulit kepala berminyak, dan kebersihannya kurang terjaga dengan baik. Pada wajah, warna kulit sawo matang, struktur wajah bulat. Pada mata, memiliki 2 mata dengan letak simetris, palpebra sedikit pucat, konjungtiva anemis, sklera putih bersih, pupil bulat, letak sentral dan berada pada ukuran yang sama kiri dan kanan (isokor). Pada hidung, bentuk simetris, lubang hidung ada 2, tidak ada cuping hidung.

Pada telinga, bentuk telinga simetris, ukuran telinga normal, lubang telinga bersih, terlihat serumen sedikit, ketajaman pendengar tidak terganggu. Pada mulut dan faring, keadaan bibir kering, pecah-pecah, keadaan gigi dan gusi didapati gigi terlihat kuning, jumlah gigi 10 gigi, keadaan lidah tidak ada luka, sedikit berplak putih. Pada leher, posisi trachea simetris, thyroid tidak tampak perbesaran, suara jelas,

Pola kebiasaan sehari-hari, frekuensi makan/hari An. F makan kurang teratur, nafsu/selera makan nafsu makan An. F kurang baik, karena An. F mengatakan sangat bosan dengan makanan yang disediakan oleh ibunya serta terkadang tidak ada makanan yang dapat dimakan oleh An. F dirumahnya. Nyeri ulu hati An. F tidak ada mengeluhan nyeri pada ulu hati An. F, tidak ada riwayat alergi yang di

i

derita oleh An. F. Mual dan muntah An. F tidak pernah mengeluhkan perasaan mual dan muntah pada saat makan.

Pola Eliminasi, BAB kurang lancar dengan karakter feses agak keras dan susah untuk dikeluarkan dari pengkajian yang dilakukan tanggal 18 mei An. F mengatakan kalau sudah 2 hari belum BAB. BAK lancar 4-5 x/ hari, tidak ada nyeri saat BAB dan BAK.

i 2 Analisa Data. No Data Etiologi Masalah Keperawatan 1 Ds :

1 Ny. S mengatakan jika An.F jarang makan secara teratur, disebabkan oleh keadaan ekonomi keluarga yang kurang mencukupi sehingga sangat susah untuk mendapatkan makanan bagi anaknya.

Do:

1 Anak N umur 2 tahun tampak sangat kurus. 2 TB : 86 cm

3 BB : 7 kg

BBI (Anak) (2x2)+8 =

12 kg, maka berat badan An.F kurang 4kg lagi untuk mencapai berat badan ideal anak usia 2 tahun.

4 Rambut anak N berwarna

Ketidakmampuan mendapatkan makan Faktor ekonomi Penurunan asupan kebutuhan nutrisi bagi tubuh makan hanya 1x/hari Penurunan berat badan Nutrisi kurang dari kebutuhan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

i

coklat kemerahan (seperti rambut jagung), rambut sangat tipis, kering, serta terlihat sangat lepek seperti tidak pernah terurus, kulit sangat kering dan terlihat seperti bersisik, dan konjungtiva anemis

2

DS:

- Ny. S mengatakan An. F BAB terakhir hari Sabtu tanggal 16 Mei 2015 dan hingga hari Selasa tanggal 19 Mei 2015 belum ada BAB. -Ny.S mengatakan BAB An.F sedikit dan agak keras. -Ny.S juga mengatakan An.F jarang mengkonsumsi

makanan berserat. DO : Gerakan Peristaltik hiperaktif 20x per menit. Ketika diraba perut klien terasa sangat keras jika

Pola makan tidak teratur Makanan tidak berserat Perubahan pola defekasi/ BAB Konstipasi Konstipasi

i

ditekan.

3

Ds :

Ny. S mengatakan An. F jarang mandi karena kesibukan Ny. S. pada saat sore hari. An. F akan mandi ketika ibunya pulang dari pekerjaannya.

Do :

1 An. F terlihat sangat kumal dan kurang bersih 2 Gigi kotor dan terlihat

adanya karies pada gigi klien

3 Kuku klien panjang dan kotor Psikologi/ malas Mandi 1 x sehari Tidak mampu memenuhi aktivitas mandi/ hyigene. Defisit Perawatan / Hyigene Defisit perawatan diri 3. Rumusan Masalah

a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

b. Konstipasi

i

4 Diagnosa Keperawatan Prioritas.

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mendapatkan makanan ditandai dengan Ny. S dan Tn. M merupakan buruh yang bekerja serabutan dengan penghasilan yang tidak menentu setiap harinya sehingga orangtua An. F jarang menyediakan makanan setiap harinya.

5 Perencanaan

Diagnosa I : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mendapatkan makanan ditandai dengan Ny. S dan Tn. M merupakan buruh yang bekerja serabutan dengan penghasilan yang tidak menentu setiap harinya sehingga orangtua An. F jarang menyediakan makanan setiap harinya.

i

Hari/Tanggal No.

DX

Perencanaan Keperawatan

1. Tujuan dan Kriteria Hasil Tujuan menurut NOC:

Menunjukkan satus gizi : asupan makanan, cairan dan zat gizi, ditandai dengan indikator berikut (sebutkan nilai 1-5: tidak adekuat, ringan, sedang, kuat, atau adekuat total). Kriteria hasil NOC :

d) Status gizi: tingkat gizi yang tersedia untuk

Dokumen terkait