• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelolaan Komponen Terkait Sanitasi .1 Pengelolaan Air Bersih

PEMANGKU KEPENTINGAN Pemerintah

2. Sistem Drainase Mikro

3.5 Pengelolaan Komponen Terkait Sanitasi .1 Pengelolaan Air Bersih

Pada umumnya, sumber air tanah di Kabupaten Melawi menjadi air baku untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Namun kualitas dan keberlanjutan air baku tersebut dalam kondisi kurang baik. Perlu adanya upaya untuk menjaga kualitas dan keberlanjutan sumber air di Kabupaten Melawi. Selanjutnya pengembangan jaringan air minum untuk kebutuhan regional atau luar Kabupaten Melawi yang potensial untuk dikembangkan perlu diakomodasi kebutuhannya.

Dengan adanya sumber mata air tersebut dan juga adanya peningkatan kebutuhan air bersih bagi daerah lain di sekitar Melawi, maka Kabupaten Melawi perlu membuat badan/institusi yang mewadahi pemanfaatan dan pengelolaan air bersih regional dalam bentuk PDAB atau lainnya. Di Kabupaten Melawi tersedia potensi sumber-sumber air baik air permukaan maupun air tanah.

Air Tanah, proses terbentuknya air tanah berawal dari air hujan yang membasahi tanah dan mengalami infiltrasi (peresapan) membentuk air dalam zone akar (soil water), kemudian mengalami perkolasi dan membentuk air tanah (ground water).Air tanah menempati suatu formasi geologi yang mampu menyimpan air. Formasi geologi yang mampu menyimpan dan sekaligus meloloskan air tersebut sebagai lapisan pembawa air (akifer). Seperti halnya air permukaan, air tanah yang berada di bawah muka tanah itu pun bergerak, baik ke arah vertikal maupun horizontal. Di Kabupaten Melawi terdapat 8 (delapan) kecamatan yang memiliki kondisi air tanah dangkal dan air tanah sedang relatif baik (secara kualitas dan kuantitas) yaitu di Kecamatan Sokan, Kecamatan TanahPinoh,

POKJA PPSP KABUPATEN MELAWI TAHUN ANGGARAN 2013 136 nanga pinoh memiliki kondisi air tanah dangkal dan air tanah sedang relatif tidak baik.Secara umum kondisi air tanah dalam di Kabupaten Melawi relatif baik.

Hasil akhir yang diharapkan dari rencana sistem jaringan prasarana sumber daya air adalah meningkatnya produksi pangan dengan penyediaan air irigasi sepanjang tahun dari sumbernya baik sungai maupun mata air/danau sampai ke lahan pertanian (sawah) sesuai dengan luas areal irigasi yang direncanakan. Untuk mencapai target tersebut ada beberapa faktor kunci dalam rencana sistem jaringan prasarana sumber daya air, yaitu: 1. Pelestarian fungsi hidrologi terutama peresapan di daerah hulu;

2. Peningkatan jaringan irigasi sampai ke tingkat kwarter;

3. Peningkatan manajemen pengelolaan sarana dan prasarana sumber daya air dan kerja sama antar institusi terkait.

Rencana pengembangan air minum Oleh PDAM di Kabupaten Melawi secara garis besar adalah sebagai berikut:

1. Nanga Pinoh.

Sedang dilakukan usulan peningkatan untuk tahun 2014, Kapasitas sebesar 50 – 80 L/detik

2. Pinoh Selatan 3. Pinoh Utara 4. Belimbing

Sedang dilakukan usulan peningkatan untuk tahun 2014, IPA/WTP sebesar 10 L/detik

5. Belimbing Hulu 6. Ella Hilir

Sedang dilakukan peningkatan ( Uprating ) untuk tahun 2014 dari 5 L/detik menjadi 10 L/Det

7. Menukung

Sudah dilakukan Pembangunan IPA/WTP dengan Kapasitas 5 L/Det tahun 2012 8. Sayan

9. Tanah Pinoh

POKJA PPSP KABUPATEN MELAWI TAHUN ANGGARAN 2013 137 10. Tanah Pinoh Barat

Masih dalam proses perencanaan dan Survey Sumber Air Baku 11. Sokan

Sedang dilaksanakan peningkatan ( Pembangunan IPA/WTP) dengan Kapasitas 10 L/detik

Data mengenai air minum di Kabupaten Melawi dikumpulkan dari Perusahaan Daerah Air Minum yang mencakup jumlah pelanggan, banyaknya dan nilai air minum yang disalurkan. Kebutuhan air terbesar yaitu kebutuhan domestik kemudian pertanian dan industri. Kebutuhan air bersih PDAM masyarakat di Kabupaten Melawi sebesar 868,168 m³ /tahun. Kebutuhan masyarakat akan air bersih untuk berbagai keperluan disalurkan oleh Pemerintah Daerah melalui Perusahan Daerah Air Minum (PDAM). Air untuk minum ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan air bersih di perkotaan saja, namun juga untuk mencukupi masyarakat pedesaan, mengingat air sumur gali masyarakat terutama wilayah Melawi bagian selatan banyak mengandung kapur. Sampai dengan tahun 2007 ini belum semua masyarakat dapat tercukupi air bersih dari PDAM sehingga masih menggunakan air sumur atau dari sumber lain.

Pemakaian air untuk kebutuhan rumah tangga yang mempergunakan air PDAM sebanyak 30 %, sumur pompa 28 %, air tanah/sumur gali 36 % dan lainnya 6 %.

Persentase penggunaan air sumur pompa yang tinggi menunjukkan bahwa rumah tangga yang air baku untuk minum belum terpenuhi secara layak sesuai baku mutu air minum berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416/Menkes/PER/IX/1980, dari kuantitas maupun kualitasnya. Pemenuhan kebutuhan air minum diwilayah kota Melawi maupun di daerah – daerah yang diindikasikan sebagai daerah rawan air minum sudah dapat berjalan cukup optimal, namun yang perlu mendapatkan perhatian untuk penanganan kebutuhan air minum adalah pada kawasan – kawasan permukiman padat penduduk diwilayah Ibu Kota Kabupaten Melawi.

POKJA PPSP KABUPATEN MELAWI TAHUN ANGGARAN 2013 139 Air bersih di kota Melawi dilakukan PDAM, selain dari PDAM pada kota Melawi terdapat sumur baik sumur gali maupun sumur pompa. Untuk distribusi air bersih PDAM dilakukan melalui jaringan pipa-pipa di dalam tanah.

Tabel 3.46: Sistem Penyediaan dan Pengelolaan Air Bersih Kabupaten Melawi

No Uraian Satuan Sistem

Perpipaan Keterangan

1 Pengelola PDAM/

BPAM

-

2 Tingkat Pelayanan % 17% -

3 Kapasitas Produksi Lt/detik 97 -

4 Kapasitas Terpasang Lt/detik 142,5 -

5 Jumlah Sambungan Rumah (Total)

Unit 4.876 Aktif 3659 Non aktif 1217

1217

6 Jumlah Kran Air Unit 5 Rata-rata pemakai per

rumah tangga

7 Kehilangan Air (UFW) % 31 -

8 Retribusi/Tarif (rumah) ))tangga)

M3 3.303 Tarif progresif 9 Jumlah pelanggan per

kecamatan

15 m3 pemakaian air/RT

Besuki Pelanggan 77 Sambungan Rumah

Sendang Pelanggan 1.764 Sambungan Rumah

Sumber : PDAM Kab. Melawi

Konsumsi air bersih yang telah disalurkan oleh PDAM sebagian besar adalah rumah tangga (84,49%), selain itu pertokoan (6,16%), sosial (seperti badan sosial, rumah sakit dan tempat peribadatan) 5,40% dan lainnya untuk instansi pemerintah, kran umum/hidran dan niaga/industri.

3.5.2 Pengelolaan Air Limbah Industri Rumah Tangga

Berdasarkan hasil skenario pengembangan Kabupaten Melawi, serta adanya rencana kawasan industri (pertanian dan pengolahan hasil tambang) di Kabupaten MELAWI, maka konsep penanganan limbah untuk Kabupaten Melawi serta konsep struktur ruang Kabupaten Melawi dapat dijabarkan sebagai berikut :

1) Penanganan limbah padat rumah tangga (black water) dilakukan dengan cara yaitu setiap rumah diwajibkan mempunyai septic tank, sedangkan untuk kawasan permukiman yang padat mempergunakan sistem septic tank komunal.

2) Penanganan air limbah untuk kawasan ekonomi, sistim yang dipakai adalah gabungan antara sistem indiviual dan cara kolektif.

POKJA PPSP KABUPATEN MELAWI TAHUN ANGGARAN 2013 140 untuk kawasan industri terencana yang terdapat di Kabupaten MELAWI yang terdiri dari pengolahan secara kimia dan biologis (disarankan memakai proses lumpur aktif). Diagram alir proses tersebut adalah;

Gambar 3.32. Rencana Penanganan Limbah

Keterangan : A. Bar Screen

Untuk memisahkan benda-benda terapung yang mungkin terbawa oleh air limbah seperti : potongan kayu, kertas, plastik dan lain sebagainya.

Dokumen terkait