• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. 1 PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

3. 1 PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 jo Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, pendapatan daerahadalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih. Dan, dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah disebutkan bahwa pendapatan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendapatan daerah adalah merupakan struktur penganggaran yang menjadi pos potensi riil kekayaan daerah yang pada gilirannya menjadi sumber pendanaan dalam penyediaan kebutuhan belanja daerah.

Pendapatan daerah diarahkan dapat terus mengalami kenaikan agar dapat menjadi salah satu potensi strategis dalam upaya mengantisipasi pemenuhan kebutuhan dan pelayanan masyarakatyang meningkat dari waktu ke waktu. Kebijakan umum yang dilakukan dalam pengelolaan pendapatan daerah antara lain adalah:

1. Melaksanakan tertib azas dan administrasi dalam pencatatan penerimaan daerah sesuai kaidah peraturan yang berlaku.

2. Pengelolaan pendapatan secara cermat, akurat, realistisdan terkoordinasi sesuai potensi yang ada.

3. Peningkatan pendapatan melalui upaya inovatif dalamkoridor kewenangan yang berlaku dengan strategi intensifikasi dan ekstensifikasi sumber pendapatan daerah, khususnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai sumber dan bukti nyata kemandirian daerah di era otonomi daerah.

3 - 4 LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI KUTAI TIMUR TAHUN 2013 Upaya untuk meningkatkan pendapatan asli daerah dapat dilakukan dengan menetapkan kebijakan yang mendorong terciptanya efektivitas dan efisiensi sistem pemungutan pajak dan retribusi daerah. Namun demikian kebijakan tersebut haruslah tetap mempertimbangkan kualitas pelayanan publik, kemampuan masyarakat dan kelancaran perekonomian jangkapendek maupun jangka panjang.

Beberapa upaya yang harus terus dilakukan untuk dapat mencapai target peningkatan pendapatan daerah yang berasal dari hasil pajak dan retribusi daerah adalah:

1. Evaluasi dasar hukum / peraturan perpajakan dan retribusi daerah dan sistem pemungutannya serta melakukan penyempurnaan yang diperlukan. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan potensi serta efektifitas dan efisiensi dalam proses pemungutan pajak dan retribusi daerah.

2. Penetapan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) dan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) berdasarkan data yang akurat tentang wajib pajak daerah sesuai dengan kemampuan atau potensi wajib pajak / retribusi daerah.

3. Membangun kemampuan SDM pemungut pajak dan retribusi daerah yang handal sehingga dapat memberikan kontribusi yang positif dalam pencapaian target pajak dan retribusi daerah yang telah ditetapkan.

4. Membangun sistem penatausahaan, penerimaan, dan pengawasan penyelenggaraan pajak dan retribusi daerah agar tercipta proses yang transparan dengan akuntabilitas tinggi sehingga membangun kepercayaan dan kesadaran akan peran penerimaan pajak dan retribusi daerah dan motivasi partisipasi di masyarakat.

3.1.1 Target dan Realisasi Pendapatan

Pendapatan Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Timur terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pendapatan Transfer dan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah dengan target pada Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp 2.937.418.930.321,00 telah terealisasi Rp 3.048.987.634.428,83 atau tercapai 103,8%. Tingkat capaian ini relatif lebih baik dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar 98,37%. Rincian target dan realisasi pendapatan daerah dalam Tahun 2013 adalah sebagaimana tabel berikut:

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI KUTAI TIMUR TAHUN 2013 3 - 5

Tabel 3.1

Target Dan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun Anggaran 2013

No Uraian Anggaran 2013 Realisasi 2013 %

1 PENDAPATAN

1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 67,471,900,000.00 80,033,601,248.83 118.62

1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah 24,920,000,000.00 36,776,099,319.12 147.58

1.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah 3,231,000,000.00 7,509,174,846.00 232.41

1.1.3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang

Dipisahkan 3,300,000,000.00 5,358,832,331.07 162.39

1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 36,020,900,000.00 30,389,494,752.64 84.37

1.2 PENDAPATAN TRANSFER 2,746,799,030,321.00 2,845,806,033,180.00 103.60

1.2.1 Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan 2,409,338,638,321.00 2,475,641,236,380.00 102.75

1.2.1.1 Dana Bagi Hasil Pajak 201,000,000,000.00 214,784,646,833.00 106.86

1.2.1.2 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) 1,689,743,059,321.00 1,742,261,010,547.00 103.11

1.2.1.3 Dana Alokasi Umum 506,528,289,000.00 506,528,289,000.00 100.00

1.2.1.4 Dana Alokasi Khusus 12,067,290,000.00 12,067,290,000.00 100.00

1.2.2 Transfer Pemerintah Pusat – Lainnya 37,964,392,000.00 37,964,392,000.00 100.00

1.2.2.2 Dana Penyesuaian 37,964,392,000.00 37,964,392,000.00 100.00

1.2.3 Transfer Pemerintah Provinsi 299,496,000,000.00 332,200,404,800.00 110.92

1.2.3.1 Pendapatan Bagi Hasil Pajak 299,496,000,000.00 332,200,404,800.00 110.92

1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 123,148,000,000.00 123,148,000,000.00 100.00

1.3.3 Pendapatan Lainnya 123,148,000,000.00 123,148,000,000.00 100.00

JUMLAH PENDAPATAN 2,937,418,930,321.00 3,048,987,634,428.83 103.80 Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Timur 2014

Dari tabel Target dan Realisasi Pendapatan Daerah diatas juga tergambarkan peningkatan kinerja daerah dalam hal pendapatan daerah dimana terlihat bahwa target setiap komponen pendapatan daerah dapat terealisasi diatas 100%. Realisasi PAD sebesar Rp 80.033.601.248,83 dari target Rp 67.471.900.000,00 atau sebesar 118,62%

3 - 6 LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI KUTAI TIMUR TAHUN 2013 merupakan sebuah kemajuan membanggakan bagi Kabupaten Kutai Timur dalam upaya membangun kemandirian daerah yang harus terus ditingkatkan.

Jika diamati lebih lanjut, komponen PAD Kabupaten Kutai Timur dalam Tahun 2013 yang mencapai proporsi realisasi tertinggi adalah Pendapatan Retribusi Daerah sebesar 232,41%. Pada satu sisi angka realisasi retribusi daerah ini mengindikasikan besarnya potensi pemanfaatan oleh masyarakat terhadap layanan publik yang disediakan pemerintah daerah, disisi lain hal ini juga menggambarkan hasil dari kinerja pemerintah daerah dalam penyediaan fasilitas pelayanan publik bagi masyarakat. Kondisi ini memerlukan evaluasi dan kajian lebih mendalam sehingga dapat diinventarisasi kondisi/fakta yang sebenarnya terjadi sehingga dapat menjadi rekomendasi kebijakan pemerintah daerah dalam hal meningkatkan penyediaan layanan publik bagi masyarakat serta mengoptimalkan potensi dan sistem pungutan retribusi dalam tahun-tahun selanjutnya.

Pendapatan Transfer Tahun 2013 juga mencapai realisasi yang tinggi melampaui target yang ditetapkan, yaitu sebesar 103,6%. Target yang ditetapkan sebesar Rp 2.746.799.030.321,00 berhasil direalisasikan Rp 2.845.806.033.180,00. Dan untuk Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah terealisasi 100%, yaitu sebesar Rp 123.148.000.000,00.

Sesuai dengan sumber Pendapatan Transfer dan Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah bersumber dari jenjang pemerintahan yang lebih tinggi, yaitu: pemerintah pusat dan provinsi; maka alokasi dan peningkatannya sangat ditentukan oleh tingkat koordinasi Pemerintah Kabupaten Kutai Timur di level pemerintahan tersebut. Dalam hal akurasi dan validitas data dukung pendanaan dan akuntabilitas penganggaran dan pertanggungjawaban terkait dengan pendanaan Pendapatan Transfer dan Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah. Dengan upaya peningatan kinerja pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Kutai Timur yang terus ditingkatkan diharapkan pendapatan dari sumber transfer ini juga dapat menjadi semakin meningkat di tahun-tahun mendatang.

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI KUTAI TIMUR TAHUN 2013 3 - 7 3.1.2 Permasalahandan Solusi

Adapun permasalahan-permasalahan yang dihadapi dan solusi yang ditempuh dalam upaya peningkatan pendapatan daerah diantaranya adalah:

1. Permasalahan yang dihadapi diantaranya:

a. Kesadaran masyarakat dalam membayar pajak yang relatif masih rendah;

b. Informasi data potensi daerah dari Instansi/Teknis terkait yang mengelola Pendapatan Daerah masih belum tersedia secara lengkap dan akurat;

c. Sinergitas dan kinerja sistem informasi dan data perencanaan penganggaran pemerintah yang masih harus terus diperbaiki.

d. Sering terlambatnya penerimaan bagian daerah yang masuk ke kas daerah. 2. Solusi Pemecahan diantaranya:

a. Perlu dilakukan upaya peningkatan kesadaran masyarakat yang dapat dilakukan melalui penyuluhan langsung dan juga melalui media cetak dan elektronik;

b. Peningkatan pengawasan, pengendalian dan monitoring terhadap sistem yang menunjang setiap sumber penerimaan daerah;

c. Peningkatan sumberdaya manusia dan teknologi, sertakinerja koordinasi antar Instansi/Dinas Teknis terkait dalam upaya pengelolaan dan peningkatan Pendapatan Daerah.

Dokumen terkait