• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONDISI UMUM PERKEBUNAN Letak Geografis dan Administratif

PENGELOLAAN PERKEBUNAN

Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan

Perkebunan RSK dipimpin oleh seorang administratur yang bertanggung jawab langsung kepada direktur area atas pengelolaan unit usaha yang meliputi bidang tanaman, pengelolaan administrasi, penggunaan materiil, personil serta penanaman area perkebunan termasuk semua harta kekayaan atau aset perusahaan. Dalam pelaksanaan kerjanya administratur dibantu oleh kepala kebun, kepala tata usaha dan kepala pabrik. Struktur organisasi Perkebunan Rumpun Sari Kemuning dapat dilihat pada Gambar Lampiran 1.

Kepala kebun bertugas mengelola dan mengkoordinasikan pekerjaan yang ada dibawah pengawasannya, baik yang menyangkut teknik maupun administrasi sesuai dengan kebijaksanaan administratur. Dalam melaksanakan pekerjaanya kepala kebun dibantu oleh kepala afdeling. Kepala afdeling bertanggung jawab langsung kepada kepala kebun dan administratur atas pelaksanaan kerja di wilayah yang dipimpinnya. Pelaksanaan tugas kepala afdeling dibantu oleh mandor panen dan mandor rawat. Tindakan administrasi di kantor dilakukan oleh kerani afdeling. Kepala teknik bertanggung jawab atas sarana dan prasarana kebun (mesin atau peralatan yang digunakan untuk pengolahan). Kepala teknik dibantu oleh mekanika dan driver. Kepala tata usaha bertugas mengelola administrasi pelaksanaan pengelolaan kebun dan pabrik. Pelaksanaan tugas kepala tata usaha dibantu oleh personalia umum, kepala keuangan dan kepala gudang. Kepala pabrik bertanggung jawab atas pengelolaan dan hasil produksi kepada administratur.

Ketenagakerjaan

Tenaga kerja di Perkebunan RSK terdiri dari karyawan staf, karyawan non staf, karyawan harian tetap dan karyawan harian lepas. Karyawan staf dan non staf adalah karyawan yang diangkat berdasarkan surat keputusan dari direksi. Karyawan staf terdiri dari administratur, kepala kebun, kepala tata usaha dan kepala pabrik serta kepala afdeling. Karyawan non staf terdiri dari kepala personalia, kepala keuangan, kepala gudang, kepala teknik, dan sebagian mandor.

Karyawan harian tetap adalah karyawan yang diangkat oleh administratur dengan persetujuan direksi, sedangkan karyawan harian lepas adalah karyawan yang bekerja temporer, apabila kebun membutuhkan pekerja tambahan, komposisi karyawan harian lepas di kebun ialah 520 orang untuk tenaga pemetik, 14 orang untuk tenaga HPT, 10 orang tenaga pengendalian gulma kimia, 10 orang untuk tenaga perawatan dan 2 orang tenaga deteksi Hama dan Penyakit Tanaman. Jumlah dan komposisi tenaga kerja Perkebunan RSK dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Jumlah dan Komposisi Tenaga Kerja di Perkebunan Rumpun Sari Kemuning Tahun 2008

Tempat Kerja

No Status Kantor Pabrik Kebun Total

1 Karyawan Staf 2 1 3 6

2 Karyawan Non Staf 15 14 28 57

3 Karyawan Harian Tetap 2 61 - 63

4 Karyawan Harian Lepas 2 16 556 574

Jumlah 21 92 587 700

Sumber : Kantor Perkebunan Rumpun Sari Kemuning, 2008

Sistem penggajian untuk karyawan staf dan non staf di Perkebunan RSK ditetapkan dari direksi dengan besarnya gaji berdasarkan surat keputusan dari direksi yang disesuaikan dengan dan jabatan golongannya masing-masing. Untuk karyawan harian tetap sistem penggajian ditetapkan berdasarkan surat keputusan administratur dengan besarnya gaji sesuai dengan hari kerja. Sedangkan untuk karyawan harian lepas besarnya gaji berdasarkan prestasi kerja yang diperoleh dan disesuaikan dengan UMR yang berlaku. Pembagian gaji untuk karyawan dilakukan setiap bulan sekali yaitu minggu pertama pada bulan tersebut, namun untuk karyawan harian lepas pembagian gaji dilakukan dua bulan sekali yaitu minggu pertama dan minggu ketiga pada bulan tersebut.

Sistem pengaturan jam kerja yang dilaksanakan di RSK adalah pekerja kebun (pemetik) pukul 06.00 – 13.00 WIB, pegawai kantor pukul 07.30 – 12.00 dan 13.00 – 15.30 untuk hari Senin sampai Kamis, pukul 07.00 – 11.30 dan 13.00 – 15.30 untuk hari Jumat dan pukul 07.30 – 13.00 untuk hari Sabtu. Sedangkan sistem pengaturan jam kerja untuk karyawan pabrik (pengolahan) dibagi dalam 3 shift, dengan masing-masing shift 7 jam kerja.

Kesejahteraan Karyawan

Perkebunan RSK menyediakan fasilitas-fasilitas untuk karyawan diantaranya perumahan, pelayanan kesehatan, dan tempat olahraga. Perumahan dan sarana penunjang keluarga disediakan kebun untuk karyawan khususnya administratur, kepala kebun, kepala pabrik dan kepala tata usaha yang berasal dari luar daerah kebun.

Pelayanan kesehatan yang disediakan oleh kebun adalah pemeriksaan kesehatan dan pemeliharaan kesehatan karyawan dengan cara menunjuk salah satu rumah sakit sebagai sarana pelayanan. Untuk kegiatan olahraga, kebun menyediakan peralatan dan fasilitas olahraga bagi karyawan, diantaranya lapangan sepak bola, bulutangkis, volley dan basket.

Selain fasilitas-fasilitas di atas pihak kebun juga memberikan cuti kerja terhadap karyawan yaitu cuti 12 hari kerja setiap satu tahun dan satu bulan setiap 6 tahun sekali. Setiap karyawan mendapatkan pakaian kerja satu stel setiap tahunnya dan pihak kebun juga mengadakan promosi dan penghargaan untuk karyawan dengan surat pengangkatan (melalui SK) dan gaji sesuai jabatan.

Pengelolaan Tenaga Kerja Tingkat Staf

Administratur

Administratur di Perkebunan RSK merupakan jabatan tertinggi di bawah direksi. Administratur merupakan pucuk kepempimpinan yang mengendalikan kegiatan di kebun baik dari segi teknis, manajerial maupun administrasi, sehingga perlu adanya koordinasi dari semua lini dan administratur juga berperan sebagai mediatur Head Office (HO).

Melakukan kontrol ke lapangan untuk menentukan kebijakan yang perlu diambil sesegera mungkin dan melakukan koordinasi dengan HO untuk melakukan kontrol dalam jangka waktu yang pendek, menengah, dan panjang. Administratur juga memperhitungkan biaya serta melakukan analisa terhadap pendapatan dan keuangan yang didapat. Administratur juga memberikan penilaian secara teknis pekerjaan terhadap pelaksanaan kegiatan berdasarkan teknis dan

biaya efisiensi. Administratur bertanggung jawab untuk menjamin keamanan, kondisi yang kondusif terhadap kebun dan segala isinya.

Kepala Tanaman

Kepala tanaman merupakan salah satu tenaga kerja tingkat staf dalam lingkup kebun. Kepala tanaman bertanggung jawab mengkoordinasikan kegiatan antar afdeling dan mengevaluasi setiap penyimpangan rencana kerja yang terjadi di setiap afdeling, baik teknis maupun biaya operasional. Dalam tugasnya Kepala tanaman dibantu oleh Kepala afdeling. Kepala tanaman mengkoordinasikan antar afdeling untuk menentukan norma berdasarkan S.O.P serta menentukan prioritas kerja dan menilai kejadian yang sebenarnya. Kepala tanaman diharapkan untuk mengetahui setiap penyimpangan rencana kerja yang ada di afdeling baik secara teknis, budidaya maupun cost operasional (efisiensi), dan memberikan instruksi perbaikan terhadap penyimpangan yang terjadi dan memberi motivasi terhadap hal yang sesuai untuk dipertahankan. Kepala tanaman melakukan kontrol fisik setiap kegiatan berdasarkan rencana yang bekerja sama dengan asisten dalam satu blok penuh secara acak. Kepala tanaman melakukan koordinasi dengan HO untuk kebijakan-kebijakan yang perlu diambil sesegera mungkin atau koordinasi dalam bentuk instruksi perbaikan-perbaikan serta pembaharuan dalam pola manajemen yang lebih maju. Kepala tanaman mengadakan rapat koordinasi baik harian maupun mingguan terhadap para asisten untuk setiap kegiatan lapangan, sehingga bila ada penyimpangan segera dapat ditemukan solusinya.

Kepala Afdeling

Kepala afdeling bertanggung jawab langsung terhadap Kepala tanaman, serta bertugas membantu Kepala tanaman dalam membuat rencana untuk dijadikan acuan kegiatan yang ada di setiap afdelingnya. Rencana yang dibuat diantaranya rencana biaya, tenaga kerja, pemeliharaan, pemetikan, serta bahan dan alat yang diperlukan pada kegiatan pemeliharaan dan pemetikan. Asisten afdeling juga bertanggung jawab untuk menentukan target produksi setiap harinya, jumlah tenaga kerja, dan biaya yang diperlukan setiap harinya. Asisten afdeling

memeriksa kualitas, produktivitas dari tenaga dalam pelaksanaan kegiatan harian sehingga bila terjadi penyimpangan atau kesalahan dapat segera dikoreksi. Asisten afdeling juga memeriksa laporan harian mandor untuk kemudian diserahkan kepada bagian adminstrasi untuk dijadikan data base dan rencana pembayaran.

Dalam melaksanakan tugasnya Asisten afdeling dibantu oleh mandor rawat dan mandor petik. Asisten afdeling melakukan pengawasan terhadap jalannya pekerjaan setiap hari dengan melakukan pengontrolan langsung ke semua blok.

Pengelolaan Tenaga Kerja Lapangan

Kegiatan pengelolaan di Perkebunan RSK terdiri dari kegiatan seleksi bibit, penyulaman (sisip), pemeliharaan dan pemetikan. Kegiatan pemeliharaan terdiri dari beberapa kegiatan yaitu pengendalian gulma baik secara manual maupun secara kimia, pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman (HPT), pemupukan dan pemangkasan.

Sistem upah tenaga kerja dan sistem upah berdasaran hasil kerja/prestasi yang bersangkutan (borong). Untuk kegiatan seleksi bibit, sisip dan pemeliharaan menggunakan sistem upah harian dengan besarnya upah sebesar Rp12 000,-/HK kecuali kegiatan pemangkasan menggunakan sistem upah borongan dengan besarnya upah 14 000,-/400 m2 (patok). Sedangkan untuk kegiatan pemetikan, upah borong yang ditetapkan adalah sebesar Rp.300,-/kg pucuk basah apabila pucuk yang dihasilkan memenuhi syarat (MS) yaitu sebesar 40 % analisis pucuk tetapi apabila kurang dari 40 % maka upah yang diperoleh adalah sebesar Rp. 275,-/kg dengan kapasitas pemetik berkisar antara 25 - 35 kg/hari.

Semua kegiatan lapangan diatur dan diawasi oleh seorang mandor yang bertanggung jawab langsung terhadap asisten afdeling dan kepala kebun. Mandor lapangan terdiri dari mandor pemeliharaan (rawat) dan mandor petik. Setiap mandor wajib melaporkan kegiatan harian dengan mengisi buku laporan mandor yang berisi laporan hasil kegiatan yang telah selesai dilakukan. Mandor bertugas mengawasi para pekerja di lapangan, memberikan petunjuk teknis budidaya, mengabsen tenaga kerja sebelum dan sesudah bekerja.

Mandor Pengendalian Gulma Secara Kimia (Chemical Weeding)

Mandor pengendalian gulma secara kimia bertugas merencanakan kegiatan harian pengendalian gulma, jumlah tenaga yang diperlukan, peralatan, material, target luas areal yang akan dikendalikan, waktu pengendalian dan penulisan laporan harian hasil kegiatan setiap hari. Mandor Chemical Weeding membawahi 10 orang pekerja yang berstatus sebagai KHL.

Pengajuan bon material dilakukan sehari sebelum pelaksanaan pengendalian dengan persetujuan Asisten afdeling, diketahui kepala administrasi. Material yang disetujui untuk digunakan dalam pengendalian gulma diambil hari itu juga. Penentuan luas areal pengendalian setiap hari dilakukan sebelum pengendalian dilaksanakan. Sebelum kegiatan pengendalian dilaksanakan, mandor memberikan pengarahan mengenai teknis pengendalian, melakukan absensi pekerja pada hari itu. Mandor Chemical Weeding harus memperhitungkan, mengarahkan pekerja mengenai areal yang akan dikendalikan serta mangawasi langsung pembuatan larutan herbisida, penggunaan dan aplikasi herbisida.

Perhitungan luas areal yang telah disemprot, penggunaan herbisida, tenaga kerja dan lokasi pengendalian dilaporkan pada buku laporan harian mandor. Keberhasilan penyemprotan atau kesalahan yang terjadi di lapangan menjadi tanggung jawab mandor. Jika terjadi kecurangan yang dilakukan oleh pekerja akan dikenai hukuman.

Mandor Perawatan

Mandor perawatan memiliki tugas rangkap sebagai mandor Dongkel Anak Kayu (DAK), mandor pemupukan dan mandor pemangkasan. Mandor perawatan membawahi 10 orang pekerja yang berstatus KHL. Untuk tenaga pemangkasan dipilih tenaga kerja yang berpengalaman sejumlah 10 orang. Mandor perawatan bertugas untuk membuat rencana pelaksanaan pemupukan, DAK serta pemangkasan, mengawasi pelaksanaan pemupukan, DAK, serta pemangkasan, menentukan kebutuhan tenaga kerja, menperhitungkan jumlah pupuk untuk setiap blok dan bertanggung jawab langsung terhadap keberhasilan perawatan. Mandor perawatan membuat laporan kegiatan dan melakukan absen karyawan setiap hari.

Mandor Hama dan Penyakit Tanaman (HPT)

Mandor HPT membawahi 14 orang tenaga kerja yang berstatus KHL.

Mandor HPT bertugas mengarahkan pekerjanya dalam melaksanakan pengendalian, membuat rencana kerja areal yang akan disemprot, membuat bon permintaan penggunaan insektisida atau fungisida. Setiap harinya mandor HPT melakukan absensi tenaga kerja, melaporkan hasil kerja, luas areal yang telah dikendalikan serta melakukan kegiatan koordinasi dalam menanggulangi serangan hama dan penyakit bersama dengan petugas EWS.

Mandor Panen

Perkebunan RSK membagi wilayah panen menjadi 8 kemandoran panen. Setiap kemandoran terdiri atas 2 orang mandor yang bertanggung jawab atas 3 - 4 blok pemetikan, satu orang mandor membawahi 30 - 35 orang tenaga pemetik. Mandor panen bertugas membuat rencana areal blok yang akan dipetik, melakukan absensi tenaga, melakukan pengawasan terhadap pemetikan, melakukan peninjauan terhadap pucuk yang telah dipetik dan pucuk tertinggal, memeriksa jenis petikan yang telah dilakukan, menetukan gilir petik, melakukan pencatatan hasil timbangan berkoordinasi dengan krani timbang dan membuat laporan harian.

Dokumen terkait