• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. PEMBAHASAN

5.1. Pengelolaan Perusahaan

PT. Innovative Development for Eco Awareness (Idea) Consultant merupakan perusahaan konsultan yang bergerak di bidang arsitektur lanskap. Terdapat tiga divisi di dalam perusahan, yaitu divisi Produksi, Manajemen, Pemasaran dan Sumber Daya Manusia. Proses manajemen perusahaan dilaksanakan melalui kerjasama yang dilakukan oleh semua staf yang terdiri dari pimpinan dan ketiga divisi dalam perusahaan. Stoner dan Freeman (1992) menyatakan bahwa pengorganisasian (organizing), adalah suatu proses pengaturan dan pengalokasian kerja, wewenang dan sumberdaya di kalangan anggota organisasi sehingga mereka dapat mencapai tujuan organisasi secara optimum. Pada PT. Idea Consultant, pimpinan perusahaan bertugas dalam memberikan arahan dan melakukan pengawasan terhadap semua pekerjaan yang dilakukan pada ketiga divisi dalam perusahaan. Pengarahan (directing) yang dilakukan oleh seorang pemimpin merupakan tahap yang mencakup hal mengarahkan, mempengaruhi, dan memotivasi karyawan untuk bekerja dan menjalankan tugasnya dengan baik, khususnya dalam mengerjakan setiap proyek yang dikerjakan oleh perusahaan.

Perencanaan (planning) dan pengendalian (controlling) yang baik dalam manajemen yang dilakukan perusahaan dapat menjadi kunci sukses pengerjaan suatu proyek (Stoner dan Freeman, 1992). Komunikasi dan diskusi yang baik yang terjadi secara dua arah dilakukan antara pimpinan perusahaan dan semua staf dari ketiga divisi dalam perusahaan untuk meminimalisir terjadinya kesalahan pada proses pelaksanaan dan penanganan suatu proyek. Dengan struktur organisasi yang ditetapkan perusahaaan, perusahaan dapat mengelola sumber daya manusia yang dimiliki, sehingga dapat menghasilkan produk yang fungsional, estetik, dan tidak menimbulkan kerusakan bagi lingkungan serta sesuai dengan keinginan klien. Hal ini terjadi karena pada pengerjaan suatu proyek, dalam menghasilkan produk perencanaan dan perancangan lanskap perusahaan mengutamakan keinginan klien dengan memperhatikan kualitas lingkungan sekitar agar tidak terjadi kerusakan lingkungan.

Pelayanan jasa dan produk hasil dari klien yang memuaskan bagi klien menjadikan perusahaan dipercaya oleh klien dalam mengerjakan proyek lanskap. Hal inilah yang menjadikan perusahaan dapat memperoleh proyek dengan cara permintaan langsung dari klien dan kerjasama dengan lembaga. Cara komunikasi yang baik yang digunakan oleh staf dengan klien menjadi salah satu kunci mendapatkan kepercayaan dari klien. Selain itu bentuk dan cara presentasi produk yang baik kepada klien juga menjadi faktor yang dapat meyakinkan klien dan dapat memperoleh kepercayaan dari klien.

5.1.1. Fasilitas Perusahaan

Dalam pekerjaan studio yang dilakukan perusahaan, terdapat dua teknik yang digunakan yaitu dengan sistem manual dan operasi komputer. Penggunaan dua sistem ini dilakukan untuk menghasilkan produk perancangan presentasi pada klien. Dalam pengerjaan proyek sistem manual digunakan peralatan gambar seperti alat gambar, kertas, dan tracing paper. Penggunaan sistem manual ini dilakukan untuk tahap-tahap awal pengerjaan proyek, antara lain tahap inventarisasi dan analisis, sintesis, serta pembuatan konsep.

Dalam perusahaan untuk pengerjaan proyek menggunakan sistem operasi komputer digunakan fasilitas PC dan komputer serta aplikasi software komputer grafis untuk menghasilkan produk yang akan dipresentasikan kepada klien. Aplikasi software yang digunakan perusahaan antara lain AutoCAD, Google Sketch Up, Adobe Photosop, Google Earth, serta Microsoft Office. Dalam pengerjaan proyek aplikasi tersebut digunakan untuk mempermudah proses pengerjaan proyek terutama dalam tahap pengembangan desain yaitu proses pembuatan gambar-gambar seperti gambar potongan, site plan, gambar ilustrasi dan juga pembuatan laporan seperti RAB. Namun, perlu adanya penambahan fasilitas komputer untuk mendukung peningkatan kinerja perusahaan dalam menghasilkan produk yang menggunakan komputer grafis. Penambahan fasilitas komputer ini selain diperlukan untuk meningkatnya kinerja perusahaan, juga sangat berfungsi jika terdapat mahasiswa yang akan magang pada perusahaan atau nantinya untuk digunakan oleh tenaga teknis dengan tugas yang sama dengan yang dikerjakan oleh mahasiswa magang.

Selain itu, terdapat juga fasilitas lain yang dimiliki perusahaan antara lain printer, scanner, mesin fax dan telefon, wifi, serta buku-buku referensi mengenai prencanaan dan perancangan lanskap. Fasilitas-fasilitas tersebut sangat menunjang kelancaran perusahaan dalam proses pengerjaan proyek. Namun perlu adanya penambahan fasilitas penunjang lain dalam perusahaan, fasilitas tersebut antara lain GPS (Global Positioning System) dan plotter. GPS diperlukan untuk melakukan kegiatan survei lapang, yaitu untuk untuk menentukan titik-titik lokasi yang menjadi potensi maupun kendala pada tapak, sedangkan plotter diperlukan untuk mencetak gambar atau peta dalam skala besar. Plotter dapat mengefisienkan waktu perusahaan dalam mengerjakan proyek, sehingga perusahaan tidak perlu membuang waktu untuk mencetak gambar atau peta berskala besar ke tempat percetakan. Jika ada kesalahan pada gambar atau peta, perusahaan juga dapat memperbaiki dan mencetaknya kembali dengan mudah.

Dengan adanya fasilitas-fasilitas yang telah dimiliki, perusahaan dapat mengerjakan dan menyelesaikan setiap proyek sesuai dengan prosedur dan sistem kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Selain itu perusahaan juga dapat menghasilkan produk presentasi sesuai dengan keinginan klien. Selain didukung oleh fasilitas yang ada, keberhasilan produk yang dihasilkan oleh perusahaan tidak terlepas dari keterampilan dan kemampuan staf perusahaan.

5.1.2. Prosedur Pengerjaan Proyek Perusahaan

Prosedur kerja yang dimiliki perusahaan cukup baik, karena perusahaan telah memiliki prosedur standar pengerjaan proyek yang terdiri dari beberapa tahapan antara lain: tahap persiapan, tahap inventarisasi dan analisis, tahap desain konsep, tahap pengembangan desain, tahap pembuatan gambar kerja, dan pelaksanaan. Prosedur standar pengerjaan proyek yang telah ditetapkan perusahaan ini, sesuai dengan pendekatan teori proses perancangan menurut Booth (1983) (Gambar 55).

Prosedur standar Perancangan Idea Standar Perancangan menurut Booth (1983) Persiapan Pelaksanaan

Pembuatan gambar kerja Inventarisasi dan analisis

Desain Konsep

Pengembangan desain

Project acceptance

Research and analysis

Design

Construction drawings

Implementation

Gambar 55. Kesesuaian prosedur standar tahap pengerjaan proyek perusahaan dengan proses perancangan menurut Booth (1983)

Untuk beberapa proyek tertentu, perusahaan mengerjakan proyek sesuai dengan prosedur standar pengerjaan proyek perusahaan. Dalam proyek berskala kecil, selain bertindak sebagai konsultan, perusahaan juga dapat bertindak sebagai kontraktor sehingga desain yang diinginkan pihak perusahaan dengan klien dapat diaplikasikan sesuai dengan gambar-gambar yang diusulkan oleh perusahaan. Pada proyek lainnya, tidak semua tahapan dalam prosedur standar pengerjaan proyek dilakukan. Pada proyek berskala besar perusahaan hanya mengerjakan suatu proyek sampai tahap pengembangan desain atau tahap pembuatan gambar kerja, namun perusahaan tetap bisa menjadi konsultan pengawas pada saat pelaksanaan jika klien menginginkan.

5.2. Pengerjaan Proyek Kajian Terapan Desain Tapak Wisata Alam Pulau

Dokumen terkait