• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

5. Pengelolaan risiko Dalam Manajemen Risiko

Jenis-jenis cara mengelola risiko:

a. Risk avoidance Yaitu memutuskan untuk tidak melakukan aktivitas yang mengandung risiko sama sekali. Dalam memutuskan untuk melakukannya, maka harus dipertimbangkan potensial keuntungan dan potensial kerugian yang dihasilkan oleh suatu aktivitas.

b. Risk reduction disebut juga risk mitigation yaitu merupakan metode yang mengurangi kemungkinan terjadinya suatu risiko ataupun mengurangi dampak kerusakan yang dihasilkan oleh suatu risiko. c. Risk transfer yaitu memindahkan risiko kepada pihak lain, umumnya

melalui suatu kontrak (asuransi) maupunhedging.

d. Risk deferralDampak suatu risiko tidak selalu konstan. Risk deferral

meliputi menunda aspek suatu proyek hingga saat dimana probabilitas terjadinya risiko tersebut kecil.

e. Risk retention Walaupun risiko tertentu dapat dihilangkan dengan cara mengurangi maupun mentransfernya, namun beberapa risiko harus tetap diterima sebagai bagian penting dari aktivitas (Arifin, 2009: 115).

BAB III

LAPORAN OBYEK PENELITIAN

A. Gambaran Umum

1. Sejarah Dan Perkembangan Bank Syariah Mandiri

Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah dari krisis yang menerpa negeri ini. Sebagaimana kita ketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak juli 1997, yang disusul dengan krisis politik nasional, telah menimbulkan dampak negative yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industry perbankan di Indonesia yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah Indonesia akhirnya mengambil tindakan denganme-restrukturisasidan me-rekapitalisasisebagian bank-bank di Indonesia.

PT. Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT. Bank Dagang Negara dan PT. Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing. Pada saat bersamaan, pemerintah tengah melakukan mergerempat bank (Bank dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo) kedalam PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 13 Juli 1999. Akibat darimergerkeempat bank kedalam Bank Mandiri, PT Bank Mandiri (Persero) menjadi pemilik mayoritas baru BSB.

Dalam proses merger,Bank Mandiri sambil melakukan konsolidasi juga membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di group Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukanya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system).

Dalam kondisi itulah, Tim Pengembangan Perbankan Syariah menemukan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Setelah Tim Pengembangan Perbankan Syariah mempersiapkan system dan infrastrukturnya, maka kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam akta notaries: Sutjipto, SH, No.23 tanggal 8 September 1999.

Kemudian Gubernur Bank Indonesia mengukuhkan perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah melalui SK Gubernur BI No. 1/24/KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri.

Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999 merupakan hari pertama beroperasinya PT Bank Syariah Mandiri. Bank ini hadir sebagai bank yang mengombinasikan idealisme usaha dengan

nilai-nilai rohani yang melandasi operasinya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di dunia Perbankan Indonesia.

Untuk Bank Syariah Mandiri khusus di Kantor Cabang Salatiga, awal mula berdirinyayaitu pada tanggal 10 Januari 2011 yang lokasinya berada di Ruko Diponegoro A6-A7, Jl. Diponegoro 77 Salatiga. Yakni yang bertujuan untuk menguasai pasar di wilayah kota Salatiga dan sekitarnya. Namun dengan seiring berjalannya waktu, Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Salatiga mengalami perkembangan yang cukup pesat.

2. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri Visi

Menjadi Bank Syariah Terpercaya Pilihan Mitra Usaha.

Misi

a. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan.

b. Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM.

c. Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan kerja yang sehat.

e. Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang sehat.

3. Budaya Perusahaan

Setelah melalui proses yang melibatkan seluruh jajaran pegawai sejak pertengahan 2005, lahirlah nilai-nilai perusahaan yang baru yang disepakati bersama untuk di-shared oleh seluruh pegawai Bank Syariah Mandiri yang disebut Shared Values Bank Syariah Mandiri. Shared ValuesBank Syariah Mandiri disingkat “ETHIC”.

a. Excellence

Berupaya mencapai kesempurnaan melalui perbaikan yang terpadu dan berkesinambungan.

b. Teamwork

Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi. c. Humanity

Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan religious d. Integrity

Menaati kode etik profesi dan berpikir serta berperilaku terpuji. e. Customer Focus

Memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan untuk menjadikan Bank Syariah Mandiri sebagai mitra yang terpercaya dan menguntungkan

4. Profil Perusahaan Data Lembaga / Profil

a. Nama : PT. Bank Syariah Mandiri.

b. Alamat : Kantor Cabang Utama Salatiga, Ruko Diponegoro No. A6–A7 Jl. Diponegoro No. 77 Salatiga.

c. Telepon : (0298) 328558.

d. Fax : (62-21) 39832989.

e. Homepage : www.syariahmandiri.co.id. f. Tanggal berdiri : 10 Januari 2011.

g. Tamggal beroperasi : 10 Januari hingga sekarang.

h. Kantor cabang : 390 Kantor layanan yang tersebar di 25 provinsi di seluruh Indonesia.

5. Tujuan Pendirian Bank Syariah Mandiri

Bank Syariah Mandiri (BSM) didirikan berdasarkan suatu keyakinan bahwa operasi perbankan yang berlandaskan prinsip bagi hasil dan pengambilan margin keuntungan dapat mendorong terciptanya stabilitas perekonomian. Seperti terurai dari tujuan pendirian Bank Syariah Mandiri (BSM) berikut ini:

a. Menjalin kemitraan yang berkeadilan

c. Meningkatkan kesejahteraan hidup dengan membuka peluang usaha yang lebih besar.

d. Menghindari persaingan yang tidak sehat diantara lembaga keuangan

e. Alternative pilihan dalam memggunakan jasa-jasa perbankan f. Menghindari riba

6. Struktur organisasi Bank Syariah Mandiri

Organisasi adalah wadah serta proses kerjasama sejumlah manusia yang terkait dalam hubungan formal dalam rangka hirarki untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam setiap organisasi selalu terdapat rangkaianhirarkiatasan dan bawahan.

Struktur organisasi Bank Syariah Mandiri (BSM), senantiasa menyesuaikan diri dengan perkembangan bisnis Bank Syariah Mandirisendiri, sekaligus juga mengantisipasi dinamika perubahan lingkungan bisnis. Untuk tujuan itulah, maka pada 10 Januari 2011 Manajemen Bank Syariah Mandiri melakukan restrukturasi organisasi. Tujuanya untuk menjadikan organisasi Bank Syariah Mandiri lebih bagus dan efisien. Hal ini dilakukan dengan menyatukan beberapa unit kerja yang memiliki karakteristik yang sama dengan satu derektorat. Adapun struktur organisasi PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Salatiga adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1

Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Salatiga Sumber. PT. Bank Syariah Mandiri Salatiga

PelaksanaS DI & GA Pelaksana D & C Pelaksana Admin Pembiayaan Teller CS Representatif Pelaksana Marketing Support Account Officer Funding Officer Marketing Manajer Operation Manajer Kantor Kas Kantor Cabang Pembantu KLS PKP Pelaksana DKP Kepala Cabang

7. Prinsip Dasar Operasional Bank Syariah Mandiri

Bank Syariah Mandiri (BSM) menganut prinsip-prinsip operasi sebagai berikut:

a. Prinsip keadilan

Prinsip ini tercermin dari penerapan imbalan atas dasar bagi hasil dan mengambilmarginkeuntungan yang disepakati bersama. b. Prinsip kemitraan

Maksudnya adalah bahwa Bank Syariah Mandiri (BSM) menempatkan nasabah penyimpan dana, nasabah pengguna dana maupun bank pada kedudukan yang sama dan sederajat dengan mitra usaha, hal ini tercermin dalam hak, kewajiban, resiko dan keuntungan yang berimbang diantara nasabah penyimpan dana. Nasabah pengguna dana maupun bank. Bank berfungsi sebagai intermediaryinstitution lewat skim-skim pembiayaan yang dimilikinya.

c. Prinsip keterbukaan

Melalui laporan keuangan bank yang terbuka secara berkesinambungan nasabah dapat mengetahui tingkat keamanan dana dan kualitas manejemen bank.

d. Universalitas

Bank dalam mendukung operasionalnya tidak membeda -bedakan.

8. Produk-produk Bank Syariah Mandiri a. Produk-produk Pendanaan

1) Tabungan BSM

Tabungan dalam mata uang rupiah yang penarikan dan penyetorannya dapat dilakukan setiap saat selama jam kas dibuka dikonter BSM atau melalui ATM.

2) Tabungan Mabrur BSM

Tabungan dalam mata uang rupiah untuk membantu pelaksanaan ibadah haji & umrah.

3) Tabungan BSM Investa Cendekia

Tabungan berjangka untuk keperluan uang pendidikan dengan jumlah setoran bulanan tetap (installment) dan dilengkapi dengan perlindungan asuransi.

4) Tabungan Berencana BSM

Tabungan berjangka yang memberikan nisbah bagi hasil berjenjang serta kepastian bagi penabung maupun ahli waris untuk pencapaian target dana yang telah disimpan pada waktu yang diinginkan.

5) Tabungan Simpatik BSM

Tabungan berdasarkan prinsipwadiah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat syarat yang disepakati.

6) Tabungan BSM Dollar

Tabungan dalam mata uang dollar yang penarikan dan setoranya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan BSM.

7) Tabungan Qurban BSM

Tabungan dalam mata uang rupiah untuk membantu nasabah dalam merencanakan ibadah qurban dan aqiqah. Pelaksanaanya bekerjasama dengan Badan Amil Qurban. 8) Deposito BSM

Investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip mudharabah muthlaqah.

9) Deposito BSM Valas

Investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang dollar yang dikelola berdasarkan prinsip mudharabah muthlaqah.

10) Giro BSM

Sarana penyimpanan dana dalam mata uang rupiah untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsipwadiah yad adh-dhamanah.

11) GiroBSM Valas

Sarana penyimpanan dana dalam mata uang US Dolar untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsipWadiah yad dhamanah.

b. Produk-produk Pembiayaan 1) BSM Implan

pembiayaan konsumer dalam valuta rupiah yang diberikan oleh bank kepada karyawan tetap Perusahaan yang pengajuannya dilakukan secara massal (kelompok).

2) Pembiayaan Talangan Haji

Merupakan pinjaman dana talangan dari bank kepada nasabah khusus untuk menutupi kekurangan dana untuk memperoleh kursi/seathaji dan pada saat pelunasan BPIH. 3) Pembiayaan Griya BSM

Pembiayaan Griya BSM adalah pembiayaan jangka pendek, menengah, atau panjang untuk membiayai pembelian rumah tinggal (konsumer), baik baru maupun bekas, di lingkungandevelopermaupunnon develper, dengan sistem murabahah.

4) Pembiayaan kendaraan bermotor

BSM Pembiayaan Kendaraan Bermotor (PKB) merupakan pembiayaan untuk pembelian kendaraan bermotor dengan sistem murabahah.

5) Edukasi BSM

pembiayaan kepada calon pelajar dalam mendapatkan dana pendidikan yang dibutuhkan.

6) Pembiayaan Umrah

pembiayaan untuk mempermudah nasabah dalam memenuhi kebutuhan perjalanan umrah.

7) BSM Customer Network Financing (Modal Kerja)

pembiayaan modal kerja yang diberikan kepada nasabah untuk pembelian persediaan barang dari rekanan yang telah menjalin kerjasama dengan BSM.

8) Pembiayaan Dana berputar

pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja sementaradan bukan untuk permanent working capital. Bersifat self liquidating dengan menurunya aktivitas bisnis pada periode terkait.

9) Pembiayaan Pensiunan

pembiayaan yang diperuntukkan bagi pensiunan. 10) Pembiayaan PKPA

fasilitas penyaluran pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan.

c. Produk Jasa

1) BSM Mobile Banking GPRS (BSM MBG)

Layanan transaksi perbankan (non tunai) melalui mobile phone(handphone) berbasis GPRS.

2) BSM Net Banking

Layanan transaksi perbankan (non tunai) melalui internet. 3) BSM Card

kartu yang dapat digunakan untuk transaksi perbankan melalui ATM dan mesin kredit.

4) Sentra Bayar BSM

layanan pembayaran beragam tagihan seperti telepon, ponsel maupun listrik.

5) PPBA (Pembayaran melalui menu pemindahbukuan di ATM) Layanan pembayaran tagihan institusi(lembaga pendidikan, asuransi, lembaga khusus, lembaga keuangan non bank) melalui menu pemindahbukuan di ATM.

6) BSM Electronic Payroll

layanan administrasi pembayaran gaji karyawan suatu institusi.

B. DATA DESKRIPTIF

1. Karakteristik Pembiayaan Griya BSM a. Pengertian

Definisi: Pembiayaan Griya BSM adalah pembiayaan jangka pendek, menengah, atau panjang untuk membiayai pembelian rumah tinggal (konsumer), baik baru maupun bekas, di lingkungandevelopermaupunnon develper, dengan sistem murabahah

b. Akad

1) Akad yang digunakan adalah akadmurabahah

2) Akadmurabahahadalah akad jual beli antara bank dan nasabah, dimana bank membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesar harga pokok ditambah dengan keuntunganmarginyang disepakati.

c. Manfaat

1) Membiayai kebutuhan nasabah dalam hal pengadaan rumah tinggal (konsumer), baik baru maupun bekas

2) Nasabah dapat mengangsur pembayarannya dengan jumlah angsuran yang tidak akan berubah selama masa perjanjian. d. Fitur

1) Angsuran tetap hingga jatuh tempo pembiayaan 2) Proses permohonan yang mudah dan cepat 3) Fleksibeluntuk membeli rumah baru atausecond

4) Maksimum plafon pembiayaan sampai dengan Rp5 milyar 5) Jangka waktu pembiayaan yang panjang

6) Fasilitasautodebetdari Tabungan BSM. e. Persyaratan

1) WNI cakap hukum

2) Usia minimal 21 tahun dan maksimal 55 tahun pada saat jatuh tempo pembiayaan

3) Maksimum pembiayaan 80% dari harga beli rumah

4) Besar angsuran tidak melebihi 40% dari penghasilan bulanan bersih.

f. Dokumen yang diperlukan

1) Fotokopi KTP pemohon beserta pasangan (bila sudah menikah)

2) Fotokopi Kartu Keluarga

3) Fotokopi Surat Nikah (bila sudah menikah). 4) Asli slip Gaji & Surat Keterangan Kerja

5) Fotokopi Tabungan/Rekening Koran 3 bulan terakhir 6) Fotokopi NPWP untuk pembiayaan di atas Rp50 juta 7) Fotokopi rekening telepon dan listrik

8) Fotokopi SHM/SHGB

2. Perkembangan Pembiayaan Griya BSM per Juni 2011 dan Juni 2012 a. DataMurabahahPembiayaan Griya per Juni 2011

Tabel 3.1

DataMurabahahPembiayaan Griya per Juni 2011

Nasabah No Loan Pokok JW

a 43410061 29,637,561.86 5 b 43410002 67,659,303.51 10 c 43410082 80,000,000.00 15 d 43410001 65,477,070.76 8 e 43410076 110,000,000.00 10 352,773,936.13 Total

Sumber. PT. BankSyariah Mandiri Salatiga

Deskripsi dari table diatas adalah misalnya ada nasabah a yang akan mengajukan pembiayaan griya ke BSM dan setelah disetujui nasabah a tersebut adan memperoleh ni loan dengan jumlah pembiayaan yang diberikan oleh BSM beserta jangka waktu yang telah disepakati antara pihak bank dan nasabah.

b. DataMurabahahPembiayaan Griya per Juni 2012

Tabel 3.2

DataMurabahahPembiayaan Griya per Juni 2012

Nasabah No Loan Pokok JW

a 43410119 96,254,927.42 10 b 43410230 69,155,308.02 10 c 43410236 99,200,039.61 10 d 43410242 109,702,493.54 12 e 43410234 109,120,043.59 10 f 43410061 24,982,277.24 5 g 43410106 79,584,410.18 6 h 43410002 66,171,529.16 5 i 43410231 86,703,960.16 6 j 43410082 75,936,320.87 10 k 43410099 233,657,060.89 10 l 43410252 640,000,000.00 10 m 43410166 36,509,678.44 5 n 43410098 104,907,251.90 10 o 43410250 350,000,000.00 8 p 43410121 100,445,021.34 6 a 43410001 54,597,363.64 5 r 43410237 104,160,041.60 10 s 43410076 104,412,441.31 10 t 43410249 110,000,000.00 10 u 43410165 121,444,606.42 6 v 43410114 87,189,598.74 5 w 43410179 54,027,548.09 4 x 43410180 63,404,515.37 10 y 43410246 64,741,467.13 10 z 43410247 80,000,000.00 5 aa 43410235 743,910,729.34 10 ab 43410187 106,715,947.59 8 ac 43410208 155,307,735.24 8 ad 43410253 150,000,000.00 10 ae 43410120 77,003,941.93 10 af 43410135 77,351,927.07 10 ag 43410209 98,381,978.86 10

ah 43410244 143,953,840.55 7

ai 43410245 119,522,708.54 10

aj 43410239 79,532,947.23 8

Total 4,877,989,661.01

Sumber. PT. BankSyariah Mandiri Salatiga

Dari data di atas dapat diketahui bahwa perkembangan pembiayaan Griya BSM mengalami perkembangan yang sangat tinggi, dengan begitu menggambarkan bahwa masyarakat yang membutuhkan akan pembiayaan Griya BSM ini semakin meningkat, bisa jadi di tahun 2013 jumlah pembiayaan Griya juga semakin bertambah lagi.

3. Dasar hukum Pembiayaan Griya BSM

a. Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 04/DSN-MUI/VI/2000 tentang pembiayaanMurabahah.

b. Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 31/DSN-MUI/VI/2002 tentang pengalihan utang.

c. PBI No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum.

d. Kebijakan Pembiayaan PT Bank Syariah Mandiri. e. Kebijakan Manajemen Risiko PT Bank Syariah Mandiri.

f. Anggaran Dasar PT Bank Syariah Mandiri berikut perubahanya. g. Pedoman Pembiayaan PT Bank Syariah Mandiri.

h. Notulen Rapat Working Group ALMA No. 11/017/WG-ALM tanggal 25 November 2009

i. Nota Komite Manajemen Risiko (KMR) No. 11/030-2/WG-ALM tanggal 30 November 2009 mengenai Usulan Pembentukan Customer Financing Business Center (CFBC) dan Revitalisasi Produk Pembiayaan Perumahan.

j. SE No. 10/036/OPS tanggal 19 Desember 2008 perihal implementasi PSAK 102 Tentang AkuntansiMurabahah.

4. Prosedur pembiayaan griya BSM

Sesuai dengan standar prosedur yang digunakan oleh Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Salatiga dalam pengajuan pembiayaan (kredit), maka Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Salatiga memiliki proses dan prosedur pengajuan pembiayaan (kredit) sebagai berikut (SE No. 10/016/PEM,tanggal 22 Mei 2008).

a. Pemberkasan (permohonan)

Kelengkapan syarat-syarat PembiayaanGriya pada Bank Syariah Mandiri (BSM) Kantor Cabang Salatiga meliputi :

1) Persyaratan

a) WNI cakap hukum

b) Usiah minimal 21 tahun dan maximal 55 tahun pada saat jatuh tempo pembiayaan / kredit

c) Maximum pembiayaan 80 % dari harga beli rumah (20 % sisanya dibeli dengan uang calon nasabah sendiri)

d) Besar angsuran tidak melebihi 40% dari penghasilan bulanan bersih

2) Dokumen yang diperlukan

a) Form permohonan pembiayaan pemilikan rumah

b) Foto copy KTP pemohon dan suami/istri pemohon (bila sudah menikah)

c) Foto copy Akta nikah (bila sudah ada)

d) Slip gaji dan surat keterangan dari instansi tempat bekerja e) Foto copy buku tabungan 3 bulan terakhir

f) NPWP

g) Foto copy rekening listrik dan telepon h) Foto copy SHM/SHGB

i) Foto Copy IMB dan denah bangunan b. Investigasi

Kegiatan ini nantinya akan dituangkan pada laporan investigasi. Laporan investigasi ini meliputi :

1) Penyelidikan berkas pinjaman

Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah berkas yang diajukan sudah lengkap sesuai persyaratan dan sudah benar, termasuk menyelidiki keabsahan berkas. Jika menurut pihak perbankan belum lengkap atau belum cukup, maka calon nasabah diminta untuk segera melengkapinya dan apabila sampai batas tertentu calon nasabah tidak sanggup melengkapi

kekurangan tersebut, maka sebaiknya permohonan pembiayaan (kredit) dibatalkan saja.

2) Wawancara awal

Merupakan penyidikan kepada calon nasabah dengan langsung berhadapan dengan calon nasabah tersebut. Tujuannya adalah untuk meyakinkan bank apakah berkas-berkas tersebut sesuai dan lengkap seperti dengan keinginan bank. Wawancara ini juga untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan calon nasabah yang sebenarnya. Hendaknya dalam wawancara ini dibuat se-rileksmungkin sehingga diharap hasil wawancara akan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Berikan kesempatan kepada calon nasabah untuk berbicara lebih banyak, sehingga bank memperoleh informasi yang banyak pula. Kegiatan ini nantinya akan dituangkan pada laporan wawancara

3) On the spot

Merupakan kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan meninjau berbagai obyek yang akan dijadikan usaha atau jaminan. Kemudian hasil on the spot hendaknya jangan diberitahukan kepada nasabah. Sehingga apa yang kita lihat di lapangan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Kegiatan ini akan dituangkan pada laporan taksasi, dan berkas jaminan / agunan.

4) Wawancara II

Merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin ada kekurangan-kekurangan pada saat setelah dilakukan on the spot di lapangan. Catatan yang ada pada permohonan dan pada saat wawancara I dicocokkan dengan kegiatan on the spot yang telah dilakukan apakah ada kesesuaian dengan mengandung suatu kebenaran.

c. Tahap analisa

Analisa merupakan tahap lanjutan setelah investigasi, bila semua persyaratan telah lolos verivikasi dari investigasi. Analisa merupakan kegiatan suatu proses analisis pembiayaan (kredit) dengan menggunakan pendekatan-pendekatan dan rasio-rasio keuangan untuk menentukan kebutuhan pembiayaan (kredit) yang wajar.

Kegiatan ini nantinya akan dituangkan pada Nota Analisa Pembiayaan (NAP) Cabang.

Sedikitnya ada beberapa aspek analisa yang digunakan oleh Bank Syariah Mandiri (BSM) Kantor Cabang Salatiga antara lain:

1) Informasi pemohon a) Informasi Nasabah

Ini digunakan untuk mengetahui secara keseluruhan tentang bagaimana informasi nasabah.

b) Informasi bank

Ini digunakan untuk mengetahui informasi nasabah dalam kegiatan pebankan, yakni informasi antar bank melalui informasi BI Cheking. Nantinya akan diketahui bagaimana keterkaitan calon nasabah dalam kegiatan perbankan.

2) Analisa aspek yuridis

Analisa aspek yuridis ini meliputi a) Legalitas pemohon

b) Legalitas permohonan pembiayaan 3) Analisa aspek keuangan

Analisa yang digunakan untuk mengetahui kemampuan keuangan calon nasabah baik penghasilan, pengeluaran dan kemampuan berapa nantinya nasabah mampu membayar angsuran.

4) Analisa aspek agunan (jaminan)

Analisa tentang agunan (jaminan) tentang berapa nilai jaminan(agunan), layak atau tidak.

5) Risiko dan mitigasi

Untuk menilai dan mencegah

a) Risiko ketidaktertiban pembayaran angsuran tiap bulan Mitigasi: Monitoring angsuran tiap bulan, dengan meminta pembayaran angsuran tiap bulan.

b) Risiko pembiayaan tidak digunakan sebagaimana tersebut dalam pengajuan

Mitigasi: Dana pencairan pembiayaan langsung ditransfer ke rekening pemilik rumah (penjual rumah yang akan dibeli)

c) Risiko obyek jaminan terbakar dan nasabah meninggal dunia

Mitigasi: Obyek yang dijaminkan harus di-cover dengan asuransi kebakaran dan asuransi jiwa nasabah dengan jangka waktu sampai jatuh tempo pembayaran

6) Kesimpulan dan rekomendasi

Berdasarkan uraian-uraian diatas, maka dapat kesimpulan dan rekomendasi bank atas rencana rencana calon nasabah pembelian rumah, meliputi

a) Fasilitas pembiayaan b) Syarat penandatangan akad c) Syarat pencairan

d) Syarat lain-lain

e) Lain-lain (jika ada pelanggaran)

5. Risiko-Risiko Yang Dihadapi Dalam Pembiayaan Griya BSM Beserta Mitigasinya.

Sesuai dengan UU Perbankan No. 10 tahun 1998 yang mengharuskan setiap bank mempunyai pedoman analisis guna

menghindari risiko, maka Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Salatiga menerapkan pedoman analisis yang telah dikembangkan sendiri, tetapi pada intinya sama dan seperti yang biasa disebut dengan 5C + 7A. Berikut adalah beberapa risiko – risiko yang dapat diidentifikasi dalam pembiayaan griya BSM beserta Mitigasi risiko yang diterapkan guna menghadapi risiko–risiko tersebut dari berbagai aspek diantaranya:

a. Informasi Pemohon 1) Character

Karakter calon nasabah merupakan gerbang utama yang harus ditempuh dalam proses pembiayaan. Beberapa risiko yang bisa terjadi dari character calon nasabah adalah pemalsuan identitas diri calon nasabah guna memperlancar proses pembiayaan yang sedang dilakukan.

Untuk mengetahui baik buruknya karakter calon nasabah, Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Salatiga, melakukan mitigasi dengan cara sebagai berikut:

a) Verifikasi data, dilakukan dengan cara mempelajari riwayat hidup calon nasabah

b) Melakukan wawancara dengan calon nasabah dan tetangga calon nasabah untuk mengetahui bagaimana karakter dari calon nasabah tersebut.

Dari proses mitigasi wawancara ke pada calon nasabah tersebut biasanya pihak BSM Cabang Salatiga baru bisa menilai dari karakter calon nasabah tersebut. Karakter tersebut misalnya :

(1) Dapat dipercaya

Bisa dilihat dengan jawaban yang diberikan calon nasabah apakah sudah sesuai dengan data/persyaratan yang diberikan sebelumnya atau tidak. Bisa juga lewat bahasa tubuh calon nasabah tersebut.

(2) Ahklaknya

Melalui rekomendasi tetangga / instansi dimana calon nasabah bekerja.

(3) Kemauan untuk membayar

Tidak mempunyai pembiayaan di bank lain, dan dengan segera menyerahkan surat kuasa untuk pemotongan gaji. Dan berarti calon nasabah tersebut mempunyai kemauan untuk membayar.

(4) Konsisten

Dapat dilihat dengan konsistennya pada nama, tanggal lahir, dan tanda tangan KTP, KK, Surat Nikah calon nasabah (5) Tanggung jawab

Dengan melihat riwayat pembiayaan calon nasabah masa lalu di bank lain, pernah terjadi telat bayar angsuran atau tidak, hal ini bisa dilihat melaluiBI Cheking

Dokumen terkait