• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.4 Aspek Pengelolaan

4.4.2 Pengelolaan Tenaga Kerja

Tenaga kerja pada pemeliharaan lanskap ini dibagi menjadi dua, yaitu tenaga kerja yang berasal dari PT. Sukaputera Graha Cemerlang (in house) dan tenaga kerja yang berasal dari pihak kontraktor lanskap. Tenaga kerja yang berasal dari PT. Sukaputera Graha Cemerlang terdiri dari bagian lanskap dan koordinator kebersihan yang bertugas mengontrol pekerjaan pemeliharaan di lapang. Bagian lanskap ini terdiri dari koordinator lanskap yang bertanggung jawab atas pekerjaan pemeliharaan lanskap yang berlangsung, pengawas lapang yang bertugas mengontrol pekerjaan di lapang dan melaporkan temuan lapang, dan operator pemeliharaan bertugas melakukan pemeliharaan lanskap berdasarkan complaint atau request (pangkas rumput), namun selain itu membantu juga kegiatan pemeliharaan lainnya yang terkadang membutuhkan tenaga kerja. PT. Sukaputera Graha Cemerlang dalam pemeliharaan lanskap memiliki mitra kerja yaitu pihak kontraktor CV. Gelar Jaya, CV. Cipta Anugrah Maulita, dan PT. Makna Prakarsa Utama. Pada mulanya pembentukan kontraktor ini sebagai sebuah lembaga berbadan hukum dibentuk secara sengaja oleh pihak Sentul City, yang sebelumnya tenaga kerja semua dikelola langsung oleh Sentul City. CV. Gelar Jaya hingga saat ini memiliki tenaga kerja sebanyak 87 orang, kontaktor CV. Cipta Anugrah Maulita sebanyak 89 orang, dan kontraktor PT. Makna Prakarsa Utama sebanyak 61 orang (Tabel 17).

Tenaga kerja untuk untuk perawatan meliputi tenaga penyapuan, tenaga pangkas semak, tenaga pengendalian hama dan penyakit, tenaga penyiangan, tenaga pemupukan, tenaga pangkas pohon, dan tenaga penyetikan berm. Pembagian tenaga kerja perawatan dalam melakukan pekerjaan pemeliharaannya tidak hanya memegang satu pekerjaan. Hal ini disebabkan karena jumlah tenaga kerja yang mengalami pengurangan di tahun sebelumnya. Selain itu ada pekerjaan pemeliharaan yang bersifat insidental sehingga tenaga kerja yang menangani pemeliharan tersebut biasanya diambil dari tenaga kerja pemeliharaan rutin.

Misalnya, ketika ada penyemprotan hama maka sementara menggunakan tenaga kerja penyapuan atau penyiangan.

Tabel 17. Jumlah Tenaga Kerja dari Masing-Masing Kontraktor

Tugas Pemeliharaan Jumlah Tenaga Kerja (orang)

Kawasan 1 Kawasan 2 Kawasan 3

Administrasi 1 3 1

Pengawas lapang 4 4 4

Tenaga pangkas rumput 15 14 13

Tenaga perawatan dan kebersihan 63 63 39

Supir tangki dan operator 1 2 1

Supir pick up dan operator 3 3 3

Total 87 89 61

4.4.2.1 Perekrutan Tenaga Kerja

Perekrutan tenaga kerja di Departemen Pemeliharaan Lingkungan

melalui proses penyeleksian yang dilakukan oleh bagian Recruitment and

Development Departement (HRD) dari PT. Sukaputera Graha Cemerlang. Sedangkan tenaga kerja dari kontraktor meliputi pengawas, administrasi, pergudangan, dan tenaga kerja harian seluruhnya dominan direkrut dari masyarakat sekitar oleh pihak kontraktor.

4.4.2.2 Waktu Kerja

Karyawan yang bekerja di PT. Sentul City khususnya PT. Sukaputera Graha Cemerlang ketentuan waktu kerjanya dimulai pada pukul 08.30 wib hingga 17.30 wib. Waktu istirahat yang diberikan pada pukul 12.00 wib sampai 13.00 wib dan pengisian absen dilakukan di Plaza Niaga I (Kantor PT. SGC) dan di Posko Maung (Security) Sebanyak dua kali yaitu pada pukul 08.30 wib dan 17.30 wib.

Tenaga kerja kontraktor yaitu pengawas dan tenaga harian bekerja pada hari Senin-Minggu pada pukul 08.00 wib sampai 16.00 wib dengan waktu istirahat pada pukul 12.00 sampai 13.00. Namun, untuk tenaga harian dari kontraktor CV. CAM waktu kerjanya dimulai pada pukul 07.30 wib sampai 16.00, dengan waktu istirahat pada pukul 11.30 wib sampai 13.00 wib. Pengisian absen dilakukan dua kali pada saat pukul 07.30 dan 13.00 hal ini dilakukan untuk memantau tenaga kerja yang bekerja paruh waktu. Pengontrolan absen ini menjadi

tanggung jawab dari pengawas lapang dari pihak kontraktor. Selain itu, pengawas dari bagian lanskap mengontrol juga tenaga harian yang masuk dan bekerja di lapang. Hal ini merupakan salah satu bentuk koordinasi dari pihak pengelola dan kontraktor terkait kedisplinan pekerja.

Permasalahan yang sering ditemui di lapang mengenai waktu kerja tenaga harian yaitu ketidakdisiplinan pekerja yang tidak mematuhi prosedur jam kerja yang telah dibuat kontraktor. Banyak para pekerja yang istirahat mendahului waktu yang ditentukan dan kembali bekerja terlambat dari waktu yang sudah disepakati.

4.4.2.3 Kesejahteraan Tenaga Harian

Tenaga kerja harian konraktor diberikan upah tiap dua minggu sekali oleh pengawas sebesar Rp. 35.000/hari bagi tenaga pemeliharaan hal ini berlaku hanya pada CV. Gelar Jaya. Sedangkan untuk kontraktor CV. CAM berlaku upah Rp. 30.000/hari dengan ketentuan waktu pembayaran sama dengan kontraktor CV. Gelar Jaya. PT. MPU memberikan upah kepada tenaga hariannya sebesar Rp. 28.000/hari oleh pengawas dengan periode waktu yang sama dengan kontraktor lainnya. Seiring dengan penyesuaian UMR dan pertimbangan faktor lainnya upah tenaga kerja harian masing-masing kontraktor mengalami peningkatan menjadi Rp. 41.000/hari untuk tenaga perawatan taman kecuali pemangkasan rumput dan pohon. Pemangkasan rumput dan pohon serta pembersihan sampah tenaga kerja harian diberi upah sebesar Rp. 44.000/hari.

4.4.3 Koordinasi antara Pengelola dengan Kontraktor

Kelancaran segala kegiatan ini bermula dari koordinasi dengan komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan ataupun sebaliknya. Dalam hal ini, koordinasi antara pengelola dengan kontraktor di Sentul City cukup efektif (Lampiran 11). Adanya instruksi yang jelas dari pengelola dan inisiatif dari pihak kontraktor membangun kerjasama yang sinergis diantara keduanya. Berdasarkan kesepakatan bersama, pihak kontraktor datang ke kantor departemen pemeliharaan setiap hari yang diwakili oleh direktur atau pengawas untuk menerima instruksi kegiatan pemeliharaan tambahan dari complaint maupun

request. Selain itu, membahas progress pekerjaan dan permasalahan yang dihadapi berkenaan dengan kegiatan pemeliharaan.

4.4.4 Jadwal Pemeliharaan

Pelaksanaan kegiatan pemeliharaan lanskap menyesuaikan dengan jadwal pemeliharaan yang dibuat oleh pengelola dan disepakati bersama dengan pihak kontraktor. Pelaksanaan jadwal tersebut berdasarkan rencana kerja dan checklist lapangan yang mengacu pada spesifikasi pekerjaan perawatan taman dan kebersihan lingkungan Sentul City. Kegiatan pemeliharaan dilakukan setiap hari dimulai pada pukul 08.00 wib sampai 16.00 wib dengan waktu istirahat pukul 12.00 wib sampai 13.00 wib. Pada hari minggu kegiatan pemeliharaan yang berlangsung hanya penyapuan saja. Kegiatan pemeliharaan ada yang bersifat rutin, mingguan, bulanan, tahunan, dan insidental. Hal tersebut didasari oleh kebutuhan yang ada di lapang. Pemeliharaan ini meliputi, penyapuan, penyiangan gulma, penggemburan tanah, penyiraman, penyulaman, pemangkasan rumput (RTH, kavling, berm), pemangkasan semak, pemangkasan pohon, penyetikan, penyemprotan hama dan penyakit, dan pemupukan (Tabel 18).

Berdasarkan pengamatan lapang kegiatan pemeliharaan terkadang tidak sesuai dengan rencana kerja dan checklist lapangan yang telah disepakati. Hal ini terlihat ketika pekerjaan sudah masuk periode B tetapi masih mengerjakan pekerjaan periode A, sehingga terjadi keterlambatan penyelesaian pekerjaan yang berdampak pada periode selanjutnya. Mengingat ketidakdisplinan yang dilakukan kontraktor tersebut, pengelola menerapkan tindakan tegas dengan pemotongan pembayaran kepada kontraktor yang tidak menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.

Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan pihak kontraktor tidak sepenuhnya mengikuti spesifikasi pekerjaan (Tabel Lampiran 9), kontraktor lebih terfokus pada standar penampilan pekerjaan perawatan dan pengaturan prestasi kerja. Kondisi ini terlihat pada pengamatan di lapang, pihak kontraktor melakukan pemangkasan rumput RTH setiap dua bulan sekali, namun pada kenyataannya rumput RTH tersebut perlu dipangkas setiap satu bulan sekali. Keadaan ini menjadi bahan evaluasi pengelola sehingga pengelola melakukan penyesuaian jadwal pemeliharaan tersebut dengan kondisi lapang.

Tabel 18. Kegiatan Pemeliharaan Lanskap di Sentul City

No Kegiatan Pemeliharaan Frekuensi Pemeliharaan (Lapang)

Frekuensi Pemeliharaan (Spesifikasi Pekerjaan)

1 Penyapuan Setiap hari Setiap hari

2 Penyiraman 2 kali/hari Setiap hari

3 Penyiangan gulma dan penyetikan 1 kali/bulan 1 kali/bulan 4 Pemangkasan rumput

Rumput berm, taman gerbang, taman Spine Road, dan taman lingkungan

1 kali/bulan 1 kali/15 hari (taman gerbang, taman spine road), 1 kali/20 hari (rumput berm, dan 1 kali/bulan (taman lingkungan) Rumput halaman depan, rumput

kavling, dan rumput RTH

1 kali/bulan 1 kali/bulan

5 Pemangkasan pohon Insidental 1 kali/6 bulan (pohon

jalan) dan 1 kali/tahun (pohon penghijauan)

6 Pemangkasan semak 1 kali/bulan -

7 Penggemburan tanah

Taman gerbang, taman lingkungan, taman spine road

1 kali/bulan 1 kali/bulan

Pohon jalan 1 kali/4 bulan 1 kali/4 bulan

Pohon penghijauan 1 kali/tahun 1 kali/tahun

8 Pemupukan

Pohon jalan 1 kali/6 bulan 1 kali/4 bulan

Taman gerbang dan taman spine road

1 kali/4 bulan 1 kali/4 bulan

Taman lingkungan 1 kali/6 bulan 1 kali/6 bulan

Pohon penghijauan 1 kali/tahun 1 kali/tahun

9 Pengendalian hama dan penyakit Insidental 1 kali/6 bulan (pohon jalan) dan 1 kali/tahun (taman gerbang, taman lingkungan, taman spine road dan pohon penghijauan)

10 Pengangkutan sampah hijau Setiap hari Sesuai dengan jadwal pemangkasan dan penyapuan

11 Perawatan saluran 1 kali/bulan 1 kali/3 bulan

4.4.5 Alat dan Bahan

Kegiatan pemeliharaan dalam praktek di lapang membutuhkan alat dan bahan yang memadai. Alat dan bahan untuk pemeliharaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab pihak kontraktor. Namun, tidak hanya kontraktor pihak pengelola pun menyediakan alat dan bahan untuk pekerja pemeliharaan in house seperti mobil tangki penyiraman, mobil amrol, mesin pangkas rumput gendong, gacok, golok, sapu lidi, gunting stek, dan cangkul. Alat dan bahan yang dimiliki oleh kontraktor yaitu kendaraan pengangkut sampah, mobil tangki penyiraman, mesin potong rumput gendong, cangkul, golok, sapu, parang, arit, gunting pangkas galah, gergaji tangan, garpu, gunting stek, dan bahan bakar mesin untuk kendaraan pemeliharaan. Bahan yang menjadi tanggung jawab pihak kontraktor yaitu pupuk dan pestisida. Pihak pengelola juga menyediakan pupuk olahan dari sampah hijau yang bisa digunakan dalam kegiatan pemeliharaan. Pihak pengelola menyediakan mobil tangki yang dapat disewa oleh pihak kontraktor yang penyimpanannya menjadi tanggung jawab pihak pengelola. Pemeliharaan alat dan bahan yang dilakukan kontraktor lebih khusus kepada kendaraan operasional dengan service berkala sedangkan pemeliharaan untuk alatnya bersifat insidental ketika kerusakan terjadi baru dilakukan pergantian secepatnya. Selain itu, adapula kontraktor yang mempercayakan perawatan alat kepada operator pemeliharaannya.

Alat dan bahan yang menjadi inventaris kontraktor disimpan di gudang penyimpanan yang dikelola oleh satu orang pengawas. Gudang ini bertujuan untuk mempermudah dalam penyimpanan alat. Kondisi di lapang menunjukkan bahwa perawatan alat oleh operator pemeliharaan taman terkadang kurang diperhatikan. Misalnya alat tidak dibersihkan kembali, keadaan ini dapat menyebabkan alat menjadi mudah rusak. Hal ini mengakibatkan masa efektif peralatan menjadi berkurang, karena masa efektif peralatan bergantung pada aspek perawatan dan penyimpanan.

4.4.6 Keselamatan Pekerja

Kegiatan pemeliharaan lanskap tidak sedikit yang membutuhkan pekerja dengan keterampilan atau teknik khusus dalam pelaksanaanya. Dalam menunjang kelancaran kegiatan tersebut, maka pihak kontraktor dan pengelola harus memperhatikan keselamatan tenaga kerjanya dengan penyediaan alat pelindung di lapang. Hal ini guna meminimalisir adanya kejadian yang tidak diinginkan seperti kecelakaan di lapang. Alat pelindung yang disediakan oleh pihak pengelola untuk keselamatan pekerjanya antara lain sepatu boot, helm proyek, dan sarung tangan. Sedangkan yang disediakan oleh pihak kontraktor yaitu sepatu boot, helm proyek, sabuk pengaman, kacamata pelindung, dan sarung tangan. Prosedur yang diberikan untuk pekerjaan di lapang terkadang tidak dilaksanakan oleh tenaga kerja misalnya kegiatan penebangan pohon tetapi tidak menggunakan sepatu boot, helm proyek, sarung tangan disertai dengan merokok. Selain itu, untuk menjamin keselamatan pekerja di lapang tenaga kerja mendapatkan jamsostek .

4.4.7 Anggaran Biaya

Biaya pemeliharaan lanskap Sentul City meliputi biaya perawatan taman (perawatan taman, perawatan rumput, perawatan pohon, perawatan jogging track, perawatan saluran) dan kebersihan lingkungan. Biaya pemeliharaan ini dihitung berdasarkan luasan area perawatan setiap unit pemeliharaan dan setiap bulan. Area perawatan yang dimaksud misalnya perawatan taman gerbang atau perawatan rumput berm bahu jalan. Biaya pemeliharaan ini diperoleh dari kesepakatan antara pengelola dan kontraktor dengan pertimbangan kemampuan tenaga kerja, upah tenaga kerja (UMR), harga bahan dan peralatan yang digunakan, serta frekuensi pekerjaan. Persentase biaya pemeliharaan kontraktor lebih terperinci mencakup upah tenaga kerja harian tetap, upah tenaga kerja musiman, kebutuhan operasional, pembelian dan perbaikan peralatan, pupuk dan pestisida, administrasi, dan lain-lain (Tabel 19 ).

Periode pekerjaan pemeliharaan di Sentul City adalah satu bulan yaitu dimulai dari tanggal 16 bulan sebelumnya sampai tanggal 16 bulan berikutnya. Pembayaran disepakati dilakukan pada tanggal 1 sesuai bobot yang dicapai

selama 2 minggu dengan progress 50 % dan tanggal 16 dengan progress total 100 %. Biaya yang dikeluarkan oleh pengelola untuk pembayaran kontraktor tertera pada Surat Perjanjian Pekerjaan (SPK) yaitu kawasan I sebesar Rp. 1.517.508.423,-, kawasan II sebesar Rp. 1.493.724.457,-, dan kawasan III sebesar Rp. 801.335.667,- (Lampiran 7). Biaya tersebut merupakan biaya pemeliharaan dalam kurun waktu satu tahun dan pelaksanaan pekerjaan dilakukan sesuai dalam tabel Pengaturan Frekuensi Pekerjaan yang telah disepakati . Biaya akan dihitung berdasarkan tabel kemajuan pekerjaan dengan mengacu pada luas area perawatan, rencana kerja dan checklist lapangan, dan pengaturan prestasi kerja. Namun, apabila pekerjaan tidak sesuai dengan progress yang disepakati maka akan diberi peringatan tertulis dan biaya dihitung berdasarkan progress pekerjaan yang dicapai.

Tabel 19. Persentase Anggaran Biaya Pemeliharaan Kontraktor Lanskap Sentul City

No Pengeluaran Persentase Biaya (%)

1 Upah tenaga kerja harian tetap 60

2 Upah tenaga kerja musiman 5

3 Kebutuhan operasional di lapang (bahan bakar) 15

4 Pembelian dan perbaikan peralatan 5

5 Pembelian pupuk, pestisida 5

6 Administrasi dan lain-lain 10

Total 100

Sumber: Wawancara

Dana untuk pemeliharaan ini bersumber dari pembayaran Biaya Pengelolaan Lingkungan (BPL) yang dikeluarkan oleh penghuni atau pemilik kavling setiap bulan disesuaikan dengan luas hunian. BPL mencakup biaya pemeliharaan taman, penerangan jalan umum (PJU), pemeliharaan infrastruktur, saluran air dan listrik, serta keamanan.

4.4.8Pemeliharaan Lanskap

Pemeliharaan lanskap permukiman meliputi pemeliharaan ideal dan pemeliharaan fisik. Pemeliharaan ideal adalah pemeliharaan yang mengacu pada tujuan dan desain semula. Pemeliharaan ini berkaitan dengan mempertahankan konsep dasar Sentul City yaitu menyatu dengan karakter alam sekitar, dalam hal ini Gunung Pancar. Kawasan permukiman Sentul City terdiri dari cluster-cluster dengan tema yang berbeda. Cluster yang bernuansa Bali seperti Taman Besakih, Taman Tampak Siring, Taman Udayana, Taman Legian menonjolkan karakter lanskap Bali yang memperkuat tema tersebut. Cluster Bukit Golf Hijau ini area yang berbatasan dengan lapangan golf dan memiliki bentukan lahan yang berbukit yang mempertegas tema cluster tersebut. Cluster mountain view residence dengan bentukan lahan yang berbukit dan bernuansa pegunungan diperkuat dengan view luas ke Gunung Pancar dengan karakter tanaman jenis-jenis cemara. Penyesuaian cluster dengan tema yang diharapkan tidak sepenuhnya terwujud. Tema dalam sebuah hunian memang penting, namun hendaknya dipertimbangkan kembali untuk menyesuaikan dengan konsep dasar serta karakter alamnya, sehingga mempermudah dalam pemeliharaan

Pemeliharaan fisik di Sentul City mencakup pemeliharaan soft material dan hard material. Pemeliharaan soft material terdiri dari pembersihan, pemangkasan, penyiraman, pemupukan, pendangiran, penyiangan, pengendalian hama dan penyakit, dan penyulaman. Pemeliharaan hard material terdiri dari pemeliharaan patung, pot tanaman, saluran, jogging track, dan pedestrian track. Pemeliharaan fisik ini direncanakan sesuai jadwal yang dibuat oleh pengelola dan disepakati oleh pihak kontraktor sebagai pelaksana. Pelaksanaan pemeliharaan ini diutamakan pada daerah intensif seperti jalan utama, sarana dan prasarana pendukung permukiman , dan gerbang utama tiap cluster kemudian area semi intensif pada tiap kawasan pemeliharaan. Kegiatan pemeliharaan fisik yang telah diamati di kawasan permukiman Sentul City sebagai berikut.

a. Pembersihan

Kegiatan pembersihan ini berkaitan dengan kebersihan kawasan permukiman Sentul City. Kegiatan ini meliputi penyapuan, pengangkutan sampah

hijau, pembersihan jalan, pengangkutan puing, dan pengangkutan sampah rumah tangga (Gambar 8). Kegiatan penyapuan, pengangkutan sampah hijau pemeliharaan dan penghuni, dan pembersihan jalan menjadi tanggung jawab kontraktor, sedangkan kegiatan pengangkutan sampah hijau penghuni dan puing menjadi tanggung jawab pihak pengelola. Pihak pengelola bekerja sama dengan pemerintah daerah (Pemda) untuk pengangkutan sampah rumah tangga. Pengangkutan sampah hijau penghuni, pemeliharaan, puing, dan penyapuan dilakukan setiap hari, sedangkan pengangkutan sampah rumah tangga dilakukan setiap dua hari sekali. Pembersihan jalan dilakukan pada kondisi tertentu (insidental) (Gambar 8d).

Penyapuan dilakukan di seluruh kawasan permukiman Sentul City beserta sarana dan prasarananya. Penyapuan jalan ini membersihkan seluruh jenis sampah, baik rontokan daun, sampah plastik, dan sampah lainnya yang mengotori (Gambar 8a). Kegiatan ini berlangsung sesuai dengan jam kerjanya yaitu pukul 08.00 - 16.00 wib khusus kontraktor CAM pekerjaan ini dimulai pukul 07.30 - 08.30 wib. Berdasarkan pengamatan di lapang, masih banyak pekerja yang tidak disiplin dengan tidak mengikuti prosedur pekerjaan, seperti menggunakan rompi, menggunakan karung untuk mengumpulkan sampah, dan istirahat mendahului waktu yang telah ditentukan. Selain itu, kendala dalam kegiatan pemeliharaan ini yaitu tidak ada tenaga kerja pengganti ketika tenaga kerja harian yang biasa bekerja tidak masuk. Hal ini menyebabkan kegiatan pemeliharaan tidak terlaksana sesuai jadwal sehingga banyak sampah yang menumpuk.

Pengangkutan sampah hijau yang dilakukan oleh pihak kontraktor terdiri dari sampah hijau sisa kegiatan pemeliharaan dan sampah penyapuan. Sampah penghuni dan puing diangkut oleh pihak pengelola menggunakan dua truk amrol dengan jumlah tenaga kerja 6 orang (pengemudi 2 orang dan operator pengangkut sampah 4 orang) (Gambar 8b). Sampah hijau penghuni, puing, dan sisa kegiatan pemeliharaan yang telah diangkut dikumpulkan ke suata area yang telah ditentukan sebagai tempat pembuangan sampah sementara. Hasil sampah hijau diolah menjadi pupuk kompos yang dapat digunakan untuk kegiatan pemeliharaan

lanskap di Sentul City, pengolahan sampah hijau ini sudah berlangsung sejak tahun 2007.

(a) (b)

(c) (d)

Gambar 8. Kegiatan Pembersihan: (a). Penyapuan Cluster;(b). Pengangkutan sampah;(c). Pembersihan saluran;(d). Pembersihan jalan

b. Pemangkasan

Kegiatan pemangkasan di kawasan Sentul City meliputi pemangkasan rumput yang secara umum terdiri dari rumput berm, rumput RTH, dan rumput kavling, pemangkasan pohon terdiri dari pohon penghijauan, pohon jalan, dan pohon penghuni, dan pemangkasan semak, perdu, penutup tanah, dan tanaman pot. Pemangkasan semak, perdu, dan penutup tanah termasuk ke dalam perawatan taman (taman lingkungan, taman spine road, taman gerbang). Waktu kegiatan pemangkasan ini berbeda-beda, untuk pemangkasan rumput berm dan rumput pada taman dilakukan sebulan sekali,sedangkan rumput RTH dan rumput kavling dilakukan setiap 2 bulan sekali. Namun, menanggapi keluhan yang ada rumput RTH dan rumput kavling pada kondisi tertentu dipangkas setiap sebulan sekali terutama saat musim penghujan. Pemangkasan penutup tanah berdasarkan pengamatan dilapang berlangsung tiap sebulan sekali, sedangkan perdu dan tanaman pot disesuaikan dengan rencana kerja. Pemangkasan pohon terutama yang percabangannya mengganggu dilakukan secara insidental.

Kegiatan pemangkasan rumput dilakukan setiap sebulan sekali, dua bulan sekali, dan sesuai dengan permintaan penghuni (complaint dan request).

Pemangkasan rumput berdasarkan permintaan penghuni dilakukan oleh pihak kontraktor dan pekerja in house. Alat yang digunakan untuk kegiatan pemangkasan ini yaitu mesin pangkas rumput gendong (Gambar 9a). Pekerjaan yang dilakukan oleh pihak kontraktor lebih dominan berdasarkan standar penampilan dibandingkan dengan spesifikasi pekerjaan.. Kendala yang dihadapi saat pemangkasan rumput biasanya pada alat yang sudah lewat masa efektifnya sehingga terkadang mengalami masalah teknik seperti mesin yang sering mati dan bensin yang mudah cepat habis. Selain itu kondisi tanah yang berbatu dapat membahayakan keselamatan kerja operator taman dan menghambat target pekerjaan yang diharapkan.

Kegiatan pemangkasan juga diterapkan pada semak dan tanaman pot dengan menggunakan gunting pangkas dan gunting stek (Gambar 9b). Kegiatan ini dilakukan oleh dua orang tenaga kerja, dalam pekerjaan ini jumlah tenaga kerja tersebut sudah cukup karena tanaman yang dipangkas dipilih berdasarkan kebutuhan perawatan. Pemangkasan juga dilakukan pada pohon yang bergantung pada bentuk dan fungsi pemangkasannya. Kegiatan pemangkasan pohon ini terdapat dalam spesifikasi pekerjaan dan telah terjadwal, namun pelaksanaanya tergantung kondisi pohon tersebut. Pemangkasan pohon menggunakan gergaji galah, gergaji tangan, golok, gergaji mesin, gunting pangkas, dan tali sebagai alat bantu. Pemangkasan pohon yang mengganggu percabangan dilakukan secara insidental. Pemangkasan mempunyai tiga tujuan yaitu pemangkasan untuk kesehatan pohon, pemangkasan untuk keamanan, dan pemangkasan untuk penampilan (Arifin dan Arifin, 2005). Pemangkasan pohon yang dilakukan apabila percabangannya telah mengganggu contohnya pemangkasan pada pohon salam (Syzygium polyanthum) yang terletak pada berm menggunakan gergaji galah (Gambar 9c). Pemangkasan untuk penampilan contohnya pengurangan pelepah pohon palm phoenix (Phoenix roebilini) menggunakan golok (Gambar 6d). Sisa hasil pemangkasan diangkut oleh mobil pengangkut sampah kontraktor dan dikumpulkan pada tempat penampungan sampah sementara.

(a) (b)

(c) (d)

Gambar 9. Kegiatan Pemangkasan: (a). Pemangkasan rumput (in house);(b). Pemangkasan semak;(c). Pemangkasan pohon salam;(d). Pemangkasan pohon

palm phoenix

c. Penyiraman

Kegiatan penyiraman ini menjadi tanggung jawab pihak kontraktor, dilakukan setiap hari kecuali pada hari hujan. Penyiraman ini dilakukan menggunakan mobil tangki dengan kapasitas 5000 liter dari pihak kontraktor Gelar Jaya dan mobil tangki 4500 liter dari pihak kontraktor CAM. Mobil tangki dari kontraktor memiliki ritase rata-rata 3 rit/hari. Pekerjaan penyiraman ini dilakukan pada pohon, semak, penutup tanah, dan pengisian air pada pot tanaman air (Gambar 10a). Penyiraman intensif dilakukan pada tanaman yang membutuhkan air yag lebih banyak dan tanaman yang baru disulam (Gambar 10b). Jumlah areal yang harus disiram dengan asumsi kebutuhan semak dan rumput 5 liter/m² dan pohon sekitar 10 liter/pohon. Jika dibandingkan dengan luasan areal pemeliharaan, kebutuhan air untuk penyiraman masih kurang terutama pada musim kemarau.

Sumber air untuk pengisian tangki berasal dari Torn R21 dengan sistem pengisian menggunakan kran, sedangkan pihak kontraktor CAM melakukan pengisian dengan penyedotan di Danau Taman Parahyangan. Pengisian air tersebut berdasarkan area pemeliharaan yang memperhitungkan jarak dari tempat

Dokumen terkait