• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. BAHAN DAN METODE

5.6. Pengelolaan Wilayah Sungai Kampar

Pengelolaan wilayah pesisir (estuaria) tidak hanya berdasarkan seberapa jauh pengaruh pasang dan surut suatu ekosistem, tapi sebaiknya lebih dititik beratkan kepada keterkaitan ekosistem pesisir (estuari) dengan ekosistem lainnya dan harus dimulai dari hulu sampai hilir suatu perairan. Konsep pengelolaan

wilayah pesisir terpadu adalah keterkaitan ke tiga aspek kehidupan yang ada yaitu aspek ekologi, ekonomi dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran dari segi ekologi tentang kondisi perairan Sungai Kampar pada saat ini yang diindikasikan tercemar oleh logam berat akibat berbagai aktivitas yang ada di sekitarnya. Perairan Sungai Kampar yang melintas di Kabupaten Kampar dan Pelelawan mendapat berbagai tekanan dari aktivitas di daratan. Hal ini dapat dilihat dari jenis-jenis ikan yang terdapat di perairan sungai kampar sudah mengalami penurunan baik jumlah maupun jenisnya. Untuk itu sangat diperlukan kajian secara ekologis mengenai ekosistem perairan Sungai Kampar dari hulu sampai hilir, karena tingginya tekanan yang masuk ke perairan Sungai Kampar dapat merusak ekosistem perairan Sungai Kampar tersebut. Hal ini dapat menyebabkan perairan yang tekanan dari luar melebihi kapasitas dari asimiliasi perairan akan mengalami pencemaran, sehingga suatu ekosistem perairan tidak bisa dimanfaatkan lagi sesuai dengan peruntukannya. Khususnya kualitas perairan dengan indikator kualitas air dan organisme yang ada di dalamnya

Berdasarkan hasil analisa kandungan logam berat baik pada organisme, air dan sedimen serta analisa histopatologi, dan tingkat pencemaran ke-3 stasiun penelitian ini menunjukkan perbedaan yakni semakin ke hilir tingkat pencemarannya semakin rendah. Berdasarkan data kualitas air memperlihatkan bahwa salah satu pencemar tersebut adalah logam berat yang berasal dari limbah industri. Mengingat bahaya yang ditimbulkan logam berat cukup besar maka industri-industri yang membuang limbahnya ke Sungai Kampar harus mengolah terlebih dahulu limbah yang dihasilkannya sebelum masuk (dibuang) ke Sungai Kampar atau dengan kata lain setiap industri yang ada di sekitar Sungai Kampar harus mempunyai IPAL (instalasi pengolahan air limbah) yang memadai sehingga kelestarian ekosistem Sungai Kampar dapat dipertahankan.

VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Kandungan logam berat pada organ tubuh (insang dan ginjal) pada kan yang ditangkap di bagian hulu sungai lebih tinggi dibanding stasiun 2 dan 3 (tengah dan muara Sungai Kampar). Interaksi kandungan Pb dengan objek perlakuan (air, sedimen, insang dan ginjal ikan) antara stasiun pengamatan (hulu, tengah dan muara Sungai Kampar) berbeda sangat nyata. Kandungan logam pada insang dan ginjal ikan mengakibatkan terjadinya kerusakan jaringan pada kedua organ tersebut.

Ada perbedaan tingkat pencemaran di bagian hulu, tengah (sekitar pabrik) dan muara Sungai Kampar. Adanya perbedaan pada setiap stasiun pengamatan ada kaitannya dengan perbedaan aktifitas yang berbeda dan kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat dan perbedaan karakteristik yang ada pada masing-masing stasiun. Pada bagian hulu terdapat pembendungan aliran sungai dengan dibentuknya PLTA Koto panjang, bagian tengah mendapat aliran pasang surut dari laut, dan pada bagian hilir terdapat gerakan gelombang pasang yang dapat membantu perairan dalam proses purifikasi.

6.2. Saran

Pada pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu (sudah memperhatikan ketiga aspek yaitu ekologi, ekonomi dan sosial) salah satu hal yang harus diperhatikan secara khusus adalah industri. Dalam hal ini pada industri yang akan membuang limbahnya ke Sungai Kampar, limbah tersebut harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke dalam badan air atau dengan kata lain semua industri yang membuang limbahnya ke sungai harus mempunyai IPAL (instalasi pengolahan air limbah) .

DAFTAR PUSTAKA

Affandi, R., dan Tang, U. 2002. Fisiologi Hewan Air.University Riau Press. Riau. 217 p.

American Publich Health Assosiation; Standard Methods For The Examination Of Water and Waste Water. American Water Works Assosiation dan Water Pollution Control Federation 1980. APHS, AWWA, WPCF. 15

th

eds : 388-399

Bengen, D. G. 2004. Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut Serta Prinsip Pengelolaannya. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor.

Bryan, G.W. 1976. Heavy Metal Contamination in the Sea dalam R. Johson (Ed). Marine Pollution. London Academic Press.

Buchanan, J.B. 1984. Sediment Analysis: Holme, N.A. and McIntyre, A.D. editor. Methods For The Study of Marine Benthos. Blackwell Scientific Publications. Hal 41-65.

Canter, L.W and L.G Hill. 1981. Handbook of Variable for Environmental Impact Assessment. Ann Arbor Science Publisher. Michigan.

Clark, R. B. 1986. Marine Pollution. Claredon Press. Oxford.

Claphman. 1973. Natural Ecosystem. Mcmillan Publishing Co Inc. New York. Connel, D.W and. G. J. Miller. 1995. Chemistry and Ecotoxicology of Pollution.

520 p.

Dahuri, R. 1998. Pengeruh Pencemaran Limbah Industri Terhadap Potensi Sumberdaya Laut. Makalah Pada Seminar Teknologi Pengolahan Limbah Industri Dan Pencemaran Laut. Agustus 1998. SPPT Jakarta. Dahuri, R. 1996. An analysis of Enviromental Threath to Marine Fisheries in

Indonesia. Paper Submited for Asia Pasific Fisheries Commision (APFIC) Symposium on Enviromental Aspects of Responsible Fisheries, Soul Republic of Korea. 15-18 Oct 1996.

Dahuri, R., J. Rais., S.P. Ginting., M. J. Sitepu. 1996. Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Jakarta : Penerbit Pradnya Paramita.

Dahuri, R dan Arumsyah, S. 1994. Ekosistem Pesisir. Makalah Pada Marine and Mangement Training. PSL UNDANA Kupang. NTT.

Darmono. 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran: Hubungannya dengan Toksikologi Senyawa Logam. UI Press. Jakarta. 145 hal.

Darmono. 1995. Logam Dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. UI Press. Jakarta. 140 p.

DEPKES RI. 1989. Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia nomor: 03725/B/SK/VII/89 tentang batas maksimum cemaran logam berat dalam makanan (mg/kg). Jakarta.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. 258 p.

Environmental Protection Agency. 1973. Water Quality Criteria. Ecological Research Series. Washington.

Fortsner, U. and G.T.W. Wittman. 1983. Metal Pollution in Aquatic Enviroment. New York.

Harahap. S. 1991. Tingkat Pencemaran Air Kali Cakung Ditinjau dari Sifat Fisika-Kimia Khususnya Logam Berat dan Keanekaragaman Jenis Hewan Benthos Makro. IPB. 167 hal.

Gaspersz, V. 1991. Metode Perancangan Percobaan. CV. Amico, Bandung

[GESAMP] Group Expert on Scientific Aspect of Marine Pollution. 1986. Report of The Seven Session. WHO (World Health Organization).

Habel, R. E and Biberstein, E. L. 1957. Fundamentals of The Histology of Domestic Animal. Cornell University Press. New York.

Heath, A.G. 1987. Water Pollution and Fish Physiology. CRC Press, Inc. Boca Raton, Florida.

Hutabarat, S dan Stewart, M.E. 1985. Pengantar Oseanografi. Universitas Indonesia Press. Jakarta. 159 hal.

Hutagalung, H.P. 1984. Logam Berat Dalam Lingkungan Laut. Pewarta Oceana IX No. 1. Hal 12-19

Hutagalung, H.P. 1991. Pencemaran Laut Oleh Logam Berat. Dalam Status Pencemaran Laut di Indonesia dan Teknik Pemantauannya. P30-LIPI. Jakarta. Hal 45-59.

Hutagalung, H.P., D. Setiapermana., SH. Riyono. 1997. Metode Analisa Air Laut, Sediment Dan Biota. Buku kedua. Jakarta P30-LIPI. 182: 59-77.

IADC/CEDA. 1997. Convention, Codes, and Conditions: Marine Disposal. Environmental Aspects of Dredging 2a. 71 hal.

Kinne, O. 1964. Marine ecology. A Comprehensive Integrated Treatise On Life In Oceans And Coastal Water. Willey Interscience. John Willey and Sons Ltd. London, New York, Sydney, Toronto.

Kepmen LH No.51. 2004. Tentang Penetapan Baku Mutu Air Laut Kristanto, P. 2002. Ekologi Industri. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Leeson, C. R., Leeson, T. S and Paparo, A. A. 1985. Textbook of Histology. W.B Saunders Company

Levinton, J. F. 1982. Marine Ecology. New Jersey Prentice-Hall Inc. Englewood Cliff.

Metclaff and Eddy. 1978. Waste Water Engineering Collection, Treatment, Disposal. Mcgrawwhill Publish. Co. Ltd. New delhi.

Nanty, I. H. 1999. Kandungan Logam Berat Dalam Bahan Air Dan Sedimen Di Muara Way Kambas Dan Way Sekampung. IPB.

Nontji, A. 1984. Laut Nusantara. Jembatan. Jakarta.

Nybakken, j. 1988. Biologi Laut : Suatu Pendekatan Ekologis. PT. Gramedia Jakarta.

Odum, E.P. 1971. Fundamental of Ecology. 3rd edition. W.B Saunders Company. Philadelphia.

Palar, H. 2004. Pencemaran dan Toksikologi dan Logam Berat. Rineka Cipta Jakarta. 152 hlm.

Pickard, G. L. 1967. Descriptive Physican Oceanography Second Edition. Massachussets : Jones and Bartelett Publisher.

Ramlal, P.S. 1987. Mercury Methylation Dimethylation Studies At Southern India Lake. Canada Minister Of Supply And Serveces.

Razak, A. 2002. Dinamika Karakteristik Fisika-Kimiawi Sediment Dan Hubungannya Dengan Struktur Komunitas Moluska Bentik (Bivalve Dan Gastropoda) Di Muara Bandar Bakali Padang. IPB.

Razak, H. 1980. Pengaruh Logam Berat Terhadap Lingkungan . Pewarta Oseana : 2. Jakarta. LON-LIPI.

Riani, E. 2004. Pemanfaatan Kerang Hijau Sebagai Biofilter Perairan Teluk Jakarta. Pemda DKI – Jakarta.

Romimohtarto, K. 1991. Pengantar Pencemaran Laut. LON LIPI.

Saeni, MS 1984. Kimia Lingkungan. Bahan Pengajaran. Bogor: Pusat Antar Universitas IPB, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. 151 hal.

Sastrawijaya, A. T. 1991. Pencemaran Lingkungan. Penerbit PT. Rineka Cipta Jakarta.

Sidjabat, M. 1973. Pengantar Oseanografi. IPB. Bogor.

Sims, D. E. 2005. Department of Biomedical Sciences. Atlantic Veterinary College at the University of Prince Edward Island 550 University Avenue, Charlottetown, PE Canada C1A 4P3. sims@upei.ca

Spector, W.G. 1993. Pengantar Patologi Umum. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 310 hal.

Sverdrup, H. U, M.W. Johson, R.H. Fleming. 1966. The oceans : Physics, Chemistry and General Biology. Modern Asia Edition. New Jersey Prentice-Hall Inc.

UNESCO/WHO/UNEP. 1992. Water Quality Assessment. Edited by Chapman, D. Chapman and Hall Ltd. London. 585 p.

Widodo, J, 1980. Toksisitas Biota Laut Disebabkan oleh Pencemaran Merkuri. LPPL Semarang. 6 p.

Williams, J. 1979. Introduction to Marine Pollution Control. New York: A Wiley Interscience Publication. 173 hal.

Wilson, D.N. 1988. Cadmium-Market Trends And Influences In Cadmium 87. Proceedings Of The International Cadmium Conference London: Cadmium Association.

www.fishbase.org. 2006. Hemibagrus nemurus.

www.riau.go.id www.pelelawan.go.id www.kampar.go.id

Lampiran 1. Analisis sidik ragam untuk logam Pb Anova: Two-Factor With Replication

SUMMARY Sedimen Air Insang Ginjal Total

Hulu

Count 3 3 3 3 12

Sum 0.085393696 0.049590056 0.041576691 0.06425265 0.240813092

Average 0.028464565 0.016530019 0.013858897 0.02141755 0.020067758

Variance 3.27242E-05 0 3.9916E-05 1.51856E-07 4.68878E-05

Tengah

Count 3 3 3 3 12

Sum 0.043121947 0.033060037 0.030702039 0.029319388 0.136203412

Average 0.014373982 0.011020012 0.010234013 0.009773129 0.011350284

Variance 4.06023E-05 2.27701E-05 2.06603E-07 2.19115E-09 1.51017E-05

Hilir

Count 3 3 3 3 12

Sum 0.031843229 0.041325046 0.04364884 0.09269171 0.209508826

Average 0.01061441 0.013775015 0.014549613 0.030897237 0.017459069

Variance 5.25199E-08 2.27701E-05 4.19544E-05 3.4151E-06 8.04361E-05

Total

Count 9 9 9 9

Sum 0.160358873 0.123975139 0.11592757 0.186263748

Average 0.017817653 0.013775015 0.012880841 0.020695972

ANOVA

Source of Variation SS df MS F P-value F crit

Sample 0.000480467 2 0.000240234 14.09232858 8.95408E-05 3.402826105

Columns 0.000357244 3 0.000119081 6.985424115 0.00153677 3.008786572

Interaction 0.000800306 6 0.000133384 7.824447188 9.67769E-05 2.508188824

Within 0.000409131 24 1.70471E-05

Lampiran 2. Analisis sidik ragam untuk logam Cd Anova: Two-Factor With Replication

SUMMARY Sedimen Air Insang Ginjal Total

Hulu

Count 3 3 3 3 12

Sum 0.126565167 0.10546875 0.082889152 0.101261168 0.416184238

Average 0.042188389 0.03515625 0.027629717 0.033753723 0.03468202

Variance 1.38859E-05 1.52588E-05 5.63147E-06 1.01145E-05 3.73893E-05

Tengah

Count 3 3 3 3 12

Sum 0.091082129 0.10546875 0.08258937 0.08775759 0.366897838

Average 0.03036071 0.03515625 0.02752979 0.02925253 0.03057482

Variance 0.000218454 6.10352E-05 4.38377E-05 7.00971E-06 6.88037E-05

Hilir

Count 3 3 3 3 12

Sum 0.115265527 0.13671875 0.082159336 0.077105033 0.411248646

Average 0.038421842 0.045572917 0.027386445 0.025701678 0.034270721

Variance 4.72709E-06 5.08626E-06 6.05227E-06 1.23941E-06 7.55991E-05

Total

Count 9 9 9 9

Sum 0.332912824 0.34765625 0.247637859 0.26612379

Average 0.036990314 0.038628472 0.027515318 0.02956931

ANOVA

Source of Variation SS df MS F P-value F crit

Sample 0.000122792 2 6.13959E-05 1.877875241 0.174702534 3.402826105

Columns 0.00080397 3 0.00026799 8.196831137 0.000626299 3.008786572

Interaction 0.000411079 6 6.85132E-05 2.095568454 0.091458397 2.508188824

Within 0.000784664 24 3.26943E-05

Lampiran 3. Analisis regresi logam Cd y = -0.0019x + 0.0408 R2 = 0.0971 0.0000 0.0050 0.0100 0.0150 0.0200 0.0250 0.0300 0.0350 0.0400 0.0450

Hulu Tengah Hilir

Stasiun Pengamatan Ka d a r C d ( p p m ) Sedimen y = 0.0052x + 0.0282 R2 = 0.75 0.0000 0.0050 0.0100 0.0150 0.0200 0.0250 0.0300 0.0350 0.0400 0.0450 0.0500

Hulu Tengah Hilir

Stasiun Pengamatan Ka d a r Cd (p p m ) Air y = -0.0001x + 0.0278 R2 = 0.9895 0.0273 0.0273 0.0274 0.0274 0.0275 0.0275 0.0276 0.0276 0.0277 0.0277

Hulu Tengah Hilir

Stasiun Pengamatan K a da r C d ( ppm ) Insang y = -0.004x + 0.0376 R2 = 0.9954 0.0000 0.0050 0.0100 0.0150 0.0200 0.0250 0.0300 0.0350 0.0400

Hulu Tengah Hilir

Stasiun Pengamatan Ka d a r Cd (p p m ) Ginjal

Lampiran 4. Analisis regresi logam Pb y = -0.0089x + 0.0357 R2 = 0.8996 0.0000 0.0050 0.0100 0.0150 0.0200 0.0250 0.0300

Hulu Tengah Hilir

Stasiun Pengamatan Kad a r P b ( p p m ) Sedimen y = -0.0014x + 0.0165 R2 = 0.25 0.0000 0.0020 0.0040 0.0060 0.0080 0.0100 0.0120 0.0140 0.0160 0.0180

Hulu Tengah Hilir

Stasiun Pengamatan K a da r P b ( ppm ) Air y = 0.0003x + 0.0122 R2 = 0.0222 0.0000 0.0020 0.0040 0.0060 0.0080 0.0100 0.0120 0.0140 0.0160

Hulu Tengah Hilir

Stasiun Pengamatan K a da r P b ( ppm ) Insang y = 0.0047x + 0.0112 R2 = 0.2007 0.0000 0.0050 0.0100 0.0150 0.0200 0.0250 0.0300 0.0350

Hulu Tengah Hilir

Stasiun Pengamatan K a da r P b ( ppm ) Ginjal

Lampiran 5. Nilai kualitas air pada tiap stasiun pengamatan.

Stasiun Ulangan pH Suhu Salinitas TSS

1 6 29 0 0,011 2 6 29 0 0,011 1 3 6 29 0 0,008 1 5 32 0 0,010 2 5 32 0 0,007 2 3 5 32 0 0,010 1 4,5 30 0,5 0,143 2 4,5 30 0,5 0,016 3 3 4,5 30 0,5 0,035

Nilai kandungan Pb (ppm) pada tiap stasiun pengamatan

Stasiun Sedimen Air Insang Hati

1 0,022 0,017 0,010 0,021 2 0,032 0,017 0,011 0,022 3 0,032 0,017 0,021 0,021 Rata-rata 0,028 0,017 0,014 0,021 4 0,011 0,008 0,011 0,010 5 0,022 0,008 0,010 0,010 6 0,011 0,017 0,010 0,010 Rata-rata 0,014 0,011 0,010 0,010 7 0,010 0,008 0,011 0,033 8 0,011 0,017 0,022 0,029 9 0,011 0,017 0,011 0,031 Rata-rata 0,011 0,014 0,015 0,031

Nilai kandungan Cd (ppm) pada tiap stasiun pengamatan

Stasiun Sedimen Air Insang Hati

1 0,0465 0,0352 0,0277 0,0350 2 0,0401 0,0391 0,0252 0,0362 3 0,0400 0,0313 0,0300 0,0301 Rata-rata 0,0422 0,0352 0,0276 0,0338 4 0,0154 0,0430 0,0351 0,0279 5 0,0308 0,0352 0,0245 0,0323 6 0,0449 0,0273 0,0230 0,0276 Rata-rata 0,0304 0,0352 0,0275 0,0293 7 0,0394 0,0469 0,0302 0,0258 8 0,0359 0,0430 0,0260 0,0246 9 0,0400 0,0469 0,0259 0,0268 Rata-rata 0,0384 0,0456 0,0274 0,0257

Lampiran 6. Gambar alat penelitian (oven, desikator, timbangan elektrik, kertas milipore, refraktometer, petersan grabe)

(A) Oven (B) Desikator

(C) Timbangan elektrik (D) Kertas milipore

Lampiran 7. Gambar alat penelitian (spektrofotometer, kertas pH, vacum pump)

(A) Spektrofotmetrik (B) Kertas pH

Lampiran 8. Perairan bagian hulu dan tengah Sungai Kampar

(A) Perairan bagian hulu Sungai Kampar

Lampiran 9. Perairan bagian hilir Sungai Kampar dan alat penangkapan ikan

(A) Perairan bagian hilir Sungai Kampar

Lampiran 10. Alat transportasi dan kegiatan transpotasi di perairan Sungai Kampar

(A) Alat transportasi di Perairan Sungai Kampar

EFEK PENCEMARAN PERAIRAN SUNGAI KAMPAR

DI PROVINSI RIAU TERHADAP IKAN BAUNG

(Hemibagrus nemurus)

ERLANGGA

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2007

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis saya yang berjudul Efek Pencemaran Sungai Kampar Di Provinsi Riau terhadap Ikan Baung (Hemibagrus nemurus) adalah hasil karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Agustus 2007

Erlangga NRP C251050071

ABSTRAK

ERLANGGA. Efek Pencemaran Perairan Sungai Kampar Di Provinsi Riau terhadap Ikan Baung (Hemibagus nemurus). Dibimbing oleh ETTY RIANI dan HEFNI EFFENDI.

Muara Sungai Kampar merupakan gabungan dari beberapa aliran sungai besar dan anak sungai yang terdapat di Provinsi Riau. Aliran air yang masuk ke muara Sungai Kampar mengindikasikan banyak mengandung bahan pencemar. Hal ini terjadi karena di sepanjang sungai yang mengalir ke muara Sungai Kampar terdapat banyak pabrik-pabrik atau kegiatan industri yang beroperasi dan membuang limbahnya ke sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi kandungan bahan pencemar dari berbagai aktivitas manusia yang berada di sekitar perairan Sungai Kampar, khususnya bahan pencemar yang ditimbulkan dari aktifitas industri terhadap organisme perairan.

Metode yang digunakan adalah survey lapangan dan melakukan analisa logam berat dengan menggunakan metode AAS, analisa histologi, analisis statistika setiap parameter (air, sedimen dan organ insang dan ginjal ikan baung). Hasil analisa didapatkan bahwa logam berat yaitu kandungan Pb dan Cd yang cukup tinggi terutama pada bagian hulu dan juga telah terakumulasi pada organisme ikan baung. Ini dapat dilihat dari analisa histopatologi pada insang dan ginjal ikan. Pada organ insang dan ginjal ikan baung telah mengalami perubahan bentuk akibat adanya logam berat tersebut. Analisa statisika menunjukkan interaksi yang nyata dengan nilai P > 0,05 antara faktor air, sedimen, insang dan ginjal ikan terhadap stasiun pengamatan (hulu, tengah dan hilir Sungai Kampar). Kandungan logam Cd di perairan Sungai Kampar bedasarkan analisis statistika menunjukkan tidak adanya interaksi antara parameter dengan stasiun pengamatan pada taraf p > 0,05. Ini membuktikan bahwa akibat berbagai aktifitas terutama industri yang membuang limbah yang mengandung logam berat mempengaruhi perubahan kualitas air dan organisme ikan terutama ikan baung.

ABSTRACT

ERLANGGA. Pollution Effect on Kampar River Site Riau Province to Bagridae Fish (Hemibagrus nemurus). Under the direction of ETTY RIANI and HEFNI EFFENDI.

The estuary of Kampar river was the combined of several large river stream and several small river stream in Riau Province. The stream that come in to Kampar estuary site was indicated contains of many polutans. Its problem caused by the many factory and several industrial activity who operated along the river stream then throw they pollutas into the river. This research done to find the information of pollutans evel from severals human activity around the Kampar stream, specialy the effect of industrial pollutan to water organism.

The method of the research is direct survey and AAS heavy metal analized, histology analized, statistical analize to each parameters (water, sediment, gill and kidney of Bagridae fish). The result showns that content of Pb and Cd was so high, specially on uspstream and Bagridae fish. It can be seen from the analize of gills histopatologyc and its kidney. That two organs has been transform cause of the heavy metals accumulation on its body. Statistical analize shown real interaction (P > 0,05) between water, sediment, gills and kidney to the surveying station (upstream, midstream and downstream of Kampar River). The contains of Cd on Kampar stream based on statistical analize shown that no interaction between the parameters and survey station on the level P > 0,05. This prove that several industrial activities who throw the pollutans that contain heavy metal on to the Kampar River was taking effect to the water quality and the organism specially on Bagridae fish.

© Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2007 Hak Cipta Dilindungi

Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa ijin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun, baik cetak, fotocopy, mikrofilm dan sebagainya

EFEK PENCEMARAN PERAIRAN SUNGAI KAMPAR

DI PROVINSI RIAU TERHADAP IKAN BAUNG

(Hemibagrus nemurus)

ERLANGGA

Tesis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada

Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2007

Judul : Efek Pencemaran Sungai Kampar Di Provinsi Riau Terhadap Ikan Baung (Hemibagrus nemurus)

Nama : Erlangga N R P : C251050071

Program Studi : Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan

Disetujui Komisi Pembimbing

Dr.Ir.Etty Riani, M.S. Ketua

Dr.Ir.Hefni Effendi, MPhil. Anggota

Mengetahui

Ketua Departemen

Manajemen Sumberdaya Perairan

Dr.Ir. Sulistiono, M.Sc

Dekan Sekolah Pasca Sarjana

Prof. Dr.Ir. Khairil Anwar Notodiputro, M.S

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas segala berkat, karunia dan pertolongan-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian ini ialah Efek Pencemaran Perairan Sungai Kampar Di Provinsi Riau terhadap Ikan Baung (Hemibagrus nemurus) dapat terselesaikan.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibuk Dr. Ir. Etty Riani, M.S dan Bapak Dr. Ir. Hefni Effendi, M.Phil selaku pembimbing. Di samping itu, ucapan terima kasih kepada Pemda Provinsi Riau atas bantuan dana selama masa studi di Intitut Pertanian Bogor. Ungkapan terima kasih juga di sampaikan kepada Ayah, Ibu, serta seluruh keluarga atas kasih sayang, doa dan dukungan semangat maupun materi pada penulis selama studi. Terima kasih juga di ucapkan kepada seluruh teman-teman di Program studi SPL, khususnya angkatan 12 dan pegawai sekretariat Program studi SPL, atas segala bantuannya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Sekian dan terima kasih.

Bogor, Agustus 2007

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Siak, Riau pada 18 April 1982 dari ayah bernama Zuarman dan ibu Erina. Penulis merupakan putra pertama dari lima bersaudara.

Menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar pada 1994 di SDN 012 Pekanbaru, kemudian melanjutkan pendidikan ke SMPN 09 Pekanbaru lulus pada tahun 1997, dan menyelesaikan Sekolah Menengah Umum (SMU) Negeri 10 Pekanbaru pada tahun 2000. Tahun 2005, penulis berhasil menyelesaikan pendidikan Sarjana Strata Satu pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Tahun 2005 penulis melanjutkan studi pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR ... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang . ... 1 1.2 Perumusan Masalah ... 2 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4 1.4 Hipotesis ... 5 1.5 Kerangka Pemikiran . ... 5 II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7 2.1 Muara Sungai (Estuaria) ... 7 2.2 Parameter Fisika dan Kimia Kualitas Air... 8 2.3 Pencemaran . ... 9 2.4 Ikan Baung (Hemibagrus nemurus) ... 22

2.4 Histopatologi ... 24 III. BAHAN DAN METODE ... 29 3.1 Waktu dan Tempat ... 29 3.2 Bahan dan Alat ... 29 3.3 Metode Penelitian ... 30 3.3.1. Titik Pengambilan Sampel... 30 3.3.2. Metode Parameter Kualitas Air ... 31 3.3.3. Pembuatan Preparat Histologis... 31 3.3.4. Pengukuran Kandungan Logam Berat... 32 3.3.4.1. Pengukuran Kandungan Logam Berat untuk Ikan ... 33 3.3.4.2. Pengukuran Kandungan Logam Berat dalam Air ... 34 3.3.4.3. Pengukuran Kandungan Logam Berat dalam Sedimen ... 35 3.3.4.4. Pengukuran Koefisien Distribusi (Kd) dan ... Biokonsentrasi Faktor ... 36 3.4 Analisa Data dan Penyajian Data ... 37 3.4.1. Analisa Deskriptif... 37 3.4.2. Analisa Histopatologi ... 37 IV Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 38 4.1 Gambaran Umum ... 38

4.1.1. Keadaan Geografis dan Demografis... 38 4.1.2. Struktur Ekonomi ... 39 4.1.3. Kondisi Sosial Budaya... 40 4.2. Kabupaten Kampar... 42

4.2.1. Informasi Umum... 42 4.2.2. Fasilitas dan Infrastruktur ... 44 4.2.3. Beberapa Potensi Daerah... 45 4.3. Kabupaten Pelelawan ... 46

4.3.1. Informasi Umum... 46 4.3.2. Fasilitas dan Infrastruktur ... 48 4.3.3. Beberapa Potensi Daerah... 49 V Hasil dan Pembahasan... 51 5.1. Kualitas Air ... 51 5.1.1. Suhu ... 52 5.1.2. pH ... 52 5.1.3. Salinitas ... 53 5.1.4. TSS ... 54 5.2. Logam Berat ... 55

5.2.1. Kandungan Logam Berat dalam Air dan Sedimen ... 56 5.2.2. Hubungan Kandungan Logam Berat dengan Parameter ... Kualitas Air ... 61 5.2.3. Kandungan Logam Berat pada Insang dan Ginjal Ikan... 63 5.3. Analisis Histopatologi ... 67

5.3.1. Analisis Histopatologi Ginjal Ikan Baung (Hemibagrus nemurus) 68 5.3.2. Analisis Histopatologi Insang Ikan Baung (Hemibagrus nemurus) 71 5.4. Distribusi Logam Berat ... 75

5.5. Korelasi Logam Berat pada Sedimen, Air dan Organ Ikan... 77 5.6. Pengelolaan Wilayah Sungai Kampar... 79 VI Kesimpulan dan Saran... 81 DAFTAR PUSTAKA ... 82 LAMPIRAN... 86

DAFTAR TABEL

Halaman 1. Batas maksimum cemaran logam berat dalam makanan ... 15

2. Standar baku mutu air terhadap logam berat... 16 3. Kriteria baku mutu air laut untuk biota laut ... 16 4. Klasifikasi partikel sedimen menurut skala Wenworth ... 18 5. Metode pengukuran parameter kualitas air ... 30 6. Bahan dan alat yang dipergunakan ... 30 7. Kandungan logam berat dalam sedimen (dalam ppm)... 36 8. Jumlah penduduk Provinsi Riau tahun 2000 berdasarkan ...

Sensus penduduk... 41 9. Jumlah penduduk msing-masing kabupaten/kota dari tahun 2000-2004... 41 10. Kepadatan penduduk Provinsi Riau menurut kabupaten/kota tahun 2004 42 11. Jumlah penduduk kabupaten/kota berdasarkan kelompok umur ... 42 12. Nama kecamatan, luas wilayah, jumlah kelurahan dan desa ...

di Kabupaten Pelelawan... 48 13. Rata-rata kualitas air pada stasiun pengamatan ... 51 14. Kriteria kualitas perairan berdasarkan kandungan total bahan tersuspensi 55 15. Nilai rata-rata kadar Pb (ppm) pada sedimen dan air... 57 16. Nilai rata-rata kadar Cd (ppm) pada sedimen dan air ... 59 17. Nilai rata-rata kadar Pb (ppm) pada organ ikan baung ... 64 18. Nilai rata-rata kadar Cd (ppm) pada organ ikan baung... 65 19. Perubahan histologi ginjal ikan baung ... 68 20. Perubahan histologi insang ikan baung... 72 21. Hasil perhitungan koefisien distribusi dan biokonsentrasi faktor ... 76 22. Korelasi logam Pb pada sedimen, air dan organ ikan ... 77 23. Korelasi logam Cd pada sedimen, air dan organ ikan... 79

DAFTAR GAMBAR

Halaman 1. Kerangka pemikiran efek pencemaran pada muara Sungai Kampar ...

terhadap ikan dalam pengelolaan lingkungan ... 6 2. Skema proses alami yang terjadi jika polutan (logam berat) masuk ... Ke lingkungan laut ... 12 3. Ikan baung (Hemibagrus nemurus)... 23 4. A. Struktur eksternal (bagian luar) insang ...

B. Struktur internal (bagian dalam) insang ... 25 5. Insang yang terkena polutan... 27 6. Peta lokasi penelitian Provinsi Riau... 29 7. Prinsip kerja spektrofotometrik... 33 8. Nilai rata-rata kadar Pb pada sedimen dan air di setiap stasiun... 58

Dokumen terkait