• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian Pengembangan

4.1.1 Pengembangan Buku Cerita Bergambar

Langkah awal dalam penelitian pengembangan buku cerita bergambar tentang permainan tradisional adalah dengan melakukan analisis kebutuhan. Peneliti melakukan analisis kebutuhan berdasarkan langkah-langkah pengembangan buku cerita bergambar yang telah diuraikan dalam bab III, peneliti mengembangkan buku cerita bergambar ini hingga langkah ketujuh yaitu:

a. Penelitian dan pengumpulan informasi awal.

Analisis kebutuhan menjadi langkah awal peneliti dalam proses pengembangan buku cerita bergambar. Analisis kebutuah diperoleh dari wawancara, observasi di lapangan, dan penyebaran angket. Wawancara dilakukan dengan guru kelas III SD Negeri Selomulyo. Wawancara yang peneliti lakukan dengan guru kelas seputar ketersediaan sumber bacaan, dan pelajaran prakarya siswa.

Melalui hasil wawancara dengan guru, peneliti dapat memberikan pendapat bahwa guru kelas memahami adanya peran dari buku cerita bergambar bagi siswa yang dapat membatu siswa membaca serta mempermudah siswa dalam memahami pesan yang disampaikan pada buku.

Dengan kurangnya ketersediaan buku cerita bergambar di perpustakaan sekolah dengan begini minat baca siswa berkurang, sementara peran guru dalam meningkatkan minat baca siswa dilaksanakan ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung karena kurangnya buku cerita bergambar. Sedangkan dengan cara membiasakan siswa untuk membaca dilakukan secara khusus supaya siswa yang kurang lancar membaca dan minat baca harus ditimbulkan sejak dini, disini peran serta orang tua juga harus diperhatikan dalam membimbing anak belajar membaca.

Ketersediaan buku cerita bergambar disekolah juga jarang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, disini guru lebih memilih menggunakan LKS (lembar kerja siswa) ataupun buku paket sebagai bahan ajar. Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan guru kelas terkait buku cerita bergambar dan pembelajaran memabaca, serta pembelajaran prakarya. Dari hasil observasi yang dilakukan dengan guru kelas III guru menyertujui peneliti membuat buku cerita bergambar untuk membatu guru menambah bahan ajar. Buku cerita bergambar tentang permainan tradisional ini diharapkan dapat menyesuaikan kebutuhan guru mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran mengenai pelajaran membaca dan pelajaran prakarya. Kemudian peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan meminta satu siswa kelas III untuk membantu dalam malaksanakan analisis kebutuhan. Disini siswa lebih sering membaca buku cerita rakyat yang tersedia di sekolah, siswa juga belum pernah membaca buku cerita bergambar yang didalamnya

siswa masih merasa bosan karena lebih banyak tulisan pada buku cerita yang biasa mereka baca kurangnya gambar-gambar yang memancing siswa dalam membaca. Buku yang tersedia disekolah juga tidak banyak sehingga siswa kalau membaca bergantian dalam membaca dan disitu akan membuat anak bosan dan lebih memilih bermain-main. Pada saat melaksanakan wawancara dengan siswa peneliti bertanya bagaimana jika peneliti membuat buku cerita bergambar tentang permainan tradisional. Siswa sangat berantusias jika peneliti membuat buku cerita bergambar tentang permainan tradisional karena menambah wawasan siswa. Siswa juga memberi masukan untuk peneliti supaya membuat buku cerita dengan gambaran yang menarik, pewarnaan yang cerah, tokoh manusia, dan tulisan yang menarik.

b. Perencanaan

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan buku cerita bergambar mengenai permainan tradisional yang jarang sekali dimainkan oleh siswa di sekolah saat bermain. Pengembangan buku cerita bergambar ini dibuat sesuai dengan kebutuhan yang ada di SD penelitian yang selanjutnya akan divalidasi terlebih dahulu oleh pakar media. Buku ini dibuat dengan tujuan menyampaikan pesan mengenai permainan tradisional yang dimana bahannya sudah tersedia di alam serta memabntu siswa dalam berimajinasi dengan permainan yang dibuatnya.

c. Pengembangan format produk awal.

Pada langkah ini peneliti akan mengembangkan produk berdasarkan pada perencanaan yang sudah dirancang pada langkah yang sebenarnya dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Konsep Buku

Peneliti membuat buku cerita bergambar yang memiliki konsep mengenai salah satu permainan tradisional yang ada di Indonesia yang menyajikan awal tentang salah satu jenis permainan tradisional yang tersaji dalam produk buku cerita bergambar, dan mengajarkan bahwa disekitar kita sudah menyiapkan bahan untuk membuat sebuah permainan jadi tidak menggunakan bahan seperti plastik sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) 3. 4 Mengetahui cara mengolah bahan alam dan buatan untuk membuat prakarya, yang digunakan sebagai acuan membuat produk buku cerita bergambar.

Huck, dkk., (dalam Nurgiyantoro, 2005: 152), buku bergambar atau

picture books menunjuk pada pengertian buku yang menyampaikan

pesan melalui dua cara, yaitu lewat iustrasi dan tulisan pada buku bacaan. Buku cerita bergambar ini diperuntukkan bagi siswa kelas III SD dalam Kurikulum Pendidikan Lingkungan Hidup dengan Tema 7. Permainan Tradisional, Subtema 2. Permainan Tradisional di Daerahku.

2. Isi Buku

Isi pada buku cerita bergambar ini tentang prakarya melalui salah satu jenis permainan tradisional yang ada di Indonesia untuk siswa kelas III SD. Peneliti berharap pada isi buku ini dapat membantu siswa merasa mudah dalam belajar.

Disini peneliti mengajak siswa memiliki sikap perduli terhadap lingkungan hidup, sesuai dengan yang telah dikemukakan oleh Yusuf (dalam Hamzah: 2013) bahwa salah satu tujuan dari pendidikan lingkungan hidup ialah membantu siswa untuk peduli dan ikut melestarikan lingkungan hidup. Mengapa demikian karena bahan dari alam dapat terurai tidak seperti permainan yang terbuat dari plastik yang akan sulit terurai. Maka dari itu, peneliti berharap bahwa buku ini dapat menumbuhkan sikap peduli kepada lingkungan.

3. Desain Buku

Peneliti membuat sketsa awal buku dari hasil cerita yang telah ada. Sketsa gambar, peneliti membuat sketsa awal menggunakan pensil 2b pada kertas gambar (buku gambar) kemudian garis sketsa awal menggunakan pensil kemudia ditebalkan menggunakan Drawing Pen ukuran 0,01 supaya sketsa terlihat lebih jelas. Sketsa selanjutnya peneliti ilustrasikan dengan menggunakan pensil warna Faber-Castel jenis Classic Colour Pencils dan Water Colour Pencils disini peneliti mewarnai sketsa yang akan dibuat buku cerita dengan cara manual

karena peneliti ingin mendapatkan hasil pewarnaan yang maksimal bertujuan supaya pembaca melihat bahwa gambaran dengan pewarnaan manual bisa baik saat dipandang peneliti tidak menggunakan aplikasi pada komputer karena peneliti tidak pandai dalam mengoprasikan aplikasi penunjang untuk mewarnai sketsa jika menggunakan komputer, disini peneliti menggunakan Classic Colour Pencils dan Water Colour

Pencils karena memilih pewarna yang cerah supaya menarik bagi siswa.

Kemudian setelah sketsa diwarna secara manual kemudian sketsa tersebut disusun agar menjadi buku menggunakan aplikasi program Corel

Draw X8.

4. Tokoh pada Buku Cerita

Tokoh-tokoh yang ikut serta dalam buku “Dua Sahabat dari Barat Borneo” antara lain yaitu: Medi Dan Tojak sebagai tokoh utama, Bu Nela, Bapak Medi, Nenek Tojak. Teman-teman di kelas.

5. Format pada Buku Cerita

Peneliti merancang buku cerita bergambar dengan ukuran 20 x 20 cm agar lebih mudah dalam membaca. Jenis tulisan baik pada judul dan isi menggunakan Comic Sans MS sementara ukuran yang digunakan pada judul berukuran 24pt supaya tulisan lebih jelas sedangkan pada isi buku menggunakan ukuran 12pt kemudian nantinya akan dicetak dengan menggunakan kertas Ivory 230 untuk Cover buku serta kertas Art Papper 150 untuk isi buku.

Buku ceita bergambar “Dua Sahabat dari Barat Borneo” terdiri dari beberapa halaman. Halaman pertaman yaitu Cover buku, kemudian halaman I kata pengantar, halaman II tentang buku, halaman III kompetensi dasar yang digunakan, isi cerita mulai dari halaman ke 1 sampai ke halaman 21, kemudian halaman 22 info singkat, halaman 23 pesan moral, halaman 24, daftar refrensi, dan halaman 25 profil peneliti. d. Pengujian lapangan awal.

Pengujian lapangan awal atau validasi dilakukan oleh satu dosen dan satu guru kelas III SD. Berikut akan dijabarkan hasil dari kedua validasi: 1) Hasil valisadasi dosen ahli

Validasi dosen ahli dilaksanakan dari tanggal 13 Agustus 2018.

Berdasarkan hasil validasi dengan dosen ahli, buku cerita yang berjudul “Dua Sahabat dari Barat Borneo”. Judul buku ini sudah sedikit mencerminkan cerita tentang dua sahabat sehingga buku ini menarik untuk dibaca oleh siswa. Selain itu didukung dengan pewarnaan dan penggambaran secara manual sehingga terlihat menarik serta dapat memancing siswa dalam berimajinasi untuk mengembangkan pemikiran bahwa dengan menggambar kita dapat menuangkan imajinasi yang kita miliki dalam selembar kertas.

Bila dilihat dari sisi isi buku ceita, dosen ahli berpendapat bahwa buku cerita memberikan dampak yang positif kepada siswa mengenai permainan tradisional yang dimana dapat membangun kepribadian siswa lebih

pada buku belum ada umpan balik seperti pertanyaan-pertanyaan pada akhir buku.

Menurut dosen ahli media, buku cerita ini sudah menyajikan halaman yang urut serta tertata dengan rapi. Jenis huruf yang digunakan juga sudah baik dengan artian dapat dibaca dengan mudah dan jelas oleh siswa, ukuran huruf juga sudah disesuaikan dengan ukuran buku sehingga terlihat baik.

Dari hasil validasi dosen ahli tersebut, diperoleh skor total 87 dengan rata-rata 3,87 yang dikonversi skala lima tergolong dalam kategori “baik” dengan layak digunakan dengan revisi sesuai saran. Hasil validasi dengan dosen ahli media dapat dilihat pada lampiran halaman 90 pada lembar lampiran.

2) Hasil validasi guru SD kelas III

Validasi guru SD kelas III dilaksanakan dari tanggal 15 Agustus 2018.

Berdasarkan hasil validasi dengan guru SD kelas III buku cerita yang berjudul “Dua Sahabat dari Barat Borneo”. Judul buku ini sudah mencerminkan cerita tentang dua sahabat yang sedang bercerita tentang permainan tradisional semasa liburan sekolah sehingga buku ini menarik untuk dibaca oleh siswa. Guru sangat setuju dengan adanya media ini karena dapat membantu siswa dalam mempermudah dallam pembelajaran membaca serta mengetahui apa itu permainan tradisional. Selain itu didukung dengan pewarnaan dan penggambaran secara manual sehingga terlihat menarik serta

pemikiran bahwa dengan menggambar kita dapat menuangkan imajinasi yang kita miliki dalam selembar kertas.

Bila dilihat dari anatomi pada isi buku ceita, guru SD kelas III berpendapat media ini sudah layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran berlangsung karena halaman sudah tertata rapi dan isi buku sudah sesuai urutan dengan cerita yang ada sehingga membantu siswa dalam memahami lebih mudah isi buku cerita ini. Sementara pada buku belum ada umpan balik seperti pertanyaan-pertanyaan pada akhir buku.

Menurut guru SD kelas III, buku cerita ini sudah menyajikan halaman yang urut serta tertata dengan rap jadi memudahkan siswa dalm mencari aspek yang akan disampaikan pada buku cerita bergambar ini. Jenis huruf yang digunakan juga sudah baik dengan artian dapat dibaca dengan mudah dan jelas oleh siswa dengan menggunakan jenis huruf Comic Sans MS, ukuran huruf yang digunakan juga sudah disesuaikan dengan ukuran buku sehingga terlihat baik.

Berdasarkan hasil validasi dengan guru SD kelas III, buku cerita yang berjudul “Dua Sahabat dari Barat Borneo”. Dari hasil validasi dosen ahli tersebut, diperoleh skor total 107 dengan rata-rata 4,65 yang dikonversi skala lima tergolong dalam kategori “sangat baik” dengan layak digunakan dengan revisi sesuai saran. Hasil validasi dengan guru SD kelas III dapat dilihat pada lampiran halaman 95 pada lembar lampiran.

e. Revisi produk.

Pada tahap ini peneliti melakukan revisi produk atas serta saran komentar yang telah diberikan oleh dosen ahli dan guru pada tahap sebelumnya. Berikut akan dijelaskan revisi yang telah peneliti lakukan:

Gambar 4.1 Cover Sebelum Revisi Gambar 4.2 Cover Setelah Revisi

Penelitian ini melakukan revisi perbaikan pada cover buku cerita bergambar terlihat pada gambar 4.1 atas saran dari dosen ahli yang mengatakan bahwa penulisan judul diletakkan lebih baik lagi serta memperhatikan gambar pada sampul agar diperbaiki. Maka dari itu peneliti melakukan revisi perbaikan gambar seperti pada gambar 4.2. sebelum melakukan revisi, cover pada buku cerita penulisan judul peneliti letak ditengah-tengah gambaran,dan pada cover awal peneliti masih kurang rapi dalam menggambar sehingga di sebelah kanan cover masih ada gambaran yang mengganggu. Setelah direvisi sesuai saran hasilnya

Gambar 4.3 Halaman III Sebelum Revisi Gambar 4.4 Halaman III Setelah Revisi

Pada kedua gambar diatas memiliki perbedaan yang sangat mencolok pada gambar 4.3 dan 4.4. Pada gambar 4.3 dapat dilihat disitu ada penulisan yang salah (di gunakan) penulisan yang benar seharusnya (digunakan), kemudian saran dari dosen ahli berkata pada gambar 4.3 itu terlalu meriah dengan gambaran yang kurang sesuai dosen memberi saran alangkah baiknya ditambahi gambar pemandangan atau yang sesuai dengan cerita pada buku. Kemudian peneliti perbaiki sesuai saran dapat dilihat pada 4.4 disitu sudah diperbaiki sesuai saran seperti ditambahkan gambaran sesuai isi cerita dan memperbaiki penulisan yang salah.

Gambar 4.5 Halaman 12 Sebelum Revisi Gambar 4.6 Halaman 12 Setelah Revisi

berdasarkan hasil validasi dari dosen ahli, peneliti memperbaiki penulisan dan gambaran yang ada pada gambar 4.5 pada gambar 4.5 dosen ahli memberi saran seperti lebih baik kalimat jangan menggunakan tanda petik (“) sebaiknya dihilangkan saja. Kemudian pada gambaran ada sedikit kesalahan gambar seperti gambaran kendaraan yang mengarah ke Badau itu seharusnya menggunakan lajur/jalur kiri bukan jalur kanan. Pada gambar 4.6 peneliti merevisi sesuai apa yang diusulkan oleh dosen ahli seperti penulisan kalimat dan letak kalimat serta gambaran berkendara sesuai jalur yang ditentukan.

Gambar 4.7 Halaman 18 Sebelum Revisi Gambar 4.8 Halaman 18 Setelah Revisi

Kemudian pada gambar 4.7 peneliti mendapat saran dari dosen ahli media untuk memperbaiki gambaran sarannya yaitu pada gambaran dipapantulis itu sebaiknya menulis layaknya tulisan tangan bukan dengan bantuan ketikan karena akan terlihat lebih baik bila ditulis dengan tangan, kemudian kalimat yang ada pada gambar 4.7 itu lebih baik diringkas kemudian dijadikan satu pada papantulis. Kemudian pada gambar 4.8 peneliti memperbaiki sesuai saran karena dengan memperbaiki sesuai saran akan membantu peneliti mengembangan produk dengan baik.

f. Uji coba terbatas.

Pada tahap ini, peneliti melakukan uji coba terbatas dilakukan pada tanggal 4 September 2018 peneliti melakukan uji coba terbatas kepada 6

terlebih dahulu oleh kepala sekola dan guru kelas III sebelum melaksanakan uji coba produk. Peneliti meminta izin dengan guru kelas III menggunakan waktu satu jam pelajaran untuk melakukan uji coba terbatas kepada 6 siswa. Peneliti melakukukan uji coba produk dengan membagikan buku cerita bergambar kepada 6 siswa untuk dibaca yang kemudian peneliti melakukan sesi tanya jawab kepada setiap siswa yang selanjutnya peneliti membagikan kuesioner. Peneliti juga melakukan pengamatan dengan panduan lembar observasi implementasi selama kegiatan uji coba berlangsung. Siswa sangat tertarik dengan buku cerita bergambar, dinuktikan dengan antusias siswa untuk membaca buku yang peneliti bagikan. Disitu peneliti dan siswa melakukan pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan-pertanyaan tersebut seputar buku cerita tersebut seperti apa yang kalian ketahui tentang permainan tradisional?

Selanjutnya peneliti membagikan lembar kuesioner kepada siswa untuk mengetahui layak tidaknya buku cerita bergambar ini bagi siswa. Berikut merupakan rekapitulasi nilai uji ciba:

Tabel 4.1 Rekapitulasi Nilai Uji Coba

Nama Siswa Total Skor Rata-rata

Aninda 81 3,5

Galang 82 3,5

Dari tabel rekapitulasi diatas nilai uji coba tersebut siperoleh rata-rata 3,5 dari keenam siswa. Berdasarkan skala lima-rata-rata tersebut termasuk dalam katergori “baik”.

Dokumen terkait