• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan buku cerita bergambar tentang permainan tradisional untuk siswa kelas III Sekolah Dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan buku cerita bergambar tentang permainan tradisional untuk siswa kelas III Sekolah Dasar"

Copied!
148
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG PERMAINAN TRADISIONAL UNTUK SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Agustinus Kuncoro NIM: 141134087 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018. i.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN. Skripsi ini peneliti persembahkan kepada: Bapa, Bunda Maria, serta Tuhan Yesus yang senantiasa selalu memberikan keyakinan, kekuatan, serta pengaharapan kepada saya. Kedua orangtuaku Bapak Heribertus Sunarta, A.Ma., Pd. dan Ibu Yuliana Sridiasih sebagai orang tua yang selalu memberikan doa, semangat, serta tanpa lelah dukungan dan kasih sayang kepada saya. Andria Slamet Sriutami, S.Pd. sebagai kakak perempuan saya yang selalu memberikan semangat dan dukungan kepada saya. Orang terkasih Pertronela Susi yang selalu memberi semangat, tempat berkeluh kesah, dan pemberi motivasi saya dalam menyusun skripsi. Bapak Laurensius Layang dan Ibu Margareta Manit yang telah memberikan doa, dukungan, dan nasihat. Adik Yulius Medianto dan Veri Pitterson yang telah memberi semangat dan dukungan. Sahabat-sahabat yang namanya tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang selalu memberi bantuan,. motivasi, semangat, dan menghibur kepada saya.. Semua yang sudah berdinamika bersama saya selama saya berada di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar angkatan 2014. Almamater tercinta yang sudah menjadi identitas diri selama saya menjadi mahasiswa di Universitas Sanata Dharna Yogyakarta.. iv.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena besok mempunyai kesusahan sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari. (Matius 6:38). Dia memberikan kekuatan yang lemah dan menambahkan semangat kepada yang tiada berdaya. (Yesaya 40:29). Jangan pernah bermain-main dengan waktu berhargamu, karena belum tentu kamu dapat mengerjakan sesuatu dengan singkat waktu. (Agustinus Kuncoro). v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. vi.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama. : Agustinus Kuncoro. Nomor Mahasiswa. : 141134087. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: Pengembangan Buku Cerita Bergambar tentang Permainan Tradisional untuk Siswa Kelas III Sekolah Dasar Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu minta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.. vii.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG PERMAINAN TRADISIONAL UNTUK SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR. Agustinus Kuncoro Universitas Sanata Dharma 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan buku cerita bergambar untuk siswa kelas III sekolah dasar tentang permainan tradisional. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yang telah dimodifikasi dari Borg & Gall ialah: 1) penelitian dan pengumpulan informasi awal diantaranya wawancara, observasi, 2) perencanaan produk dengan membuat kuesioner validasi, 3) pengembangan format produk awal dengan memperhatikan lima prinsip pada pengembangan materi menurut Tomlinson,. 4) uji coba awal/validasi dengan ahli. media, guru kelas III dan satu siswa kelas III, 5) revisi produk sesuai dengan hasil selama valiadasi,. 6) uji coba lapangan dengan bantuan tiga siswa dan tiga siswi. kelas III sebagai subjek dalam penelitian, 7) revisi produk sesuai dengan beberapa hasil validasi hingga menjadi produk akhir yang diinginkan. Hasil dari penelitian ini adalah buku cerita bergambar tentang permainan tradisional sesuai dengan validasi menunjukan bahwa buku buku cerita bergambar ini sesuai dengan karakter dan kebutuhan siswa. Sesuai dengan prinsip dasar pengembangan menurut Thomlinson, pesan dalam buku ini tersampaikan dan memiliki desain yang menarik. Kualitas buku cerita memiliki skor rata-rata 3,8 (baik) dari skor maksimal 5. Dari hasil validasi tersebut, peneliti menyimpulkan produk sudah layak menjadi bahan literasi dan media pembelajaran untuk siswa kelas III sekolah dasar. Kata Kunci: Siswa kelas III sekolah dasar, penelitian dan pengembangan, membaca, buku cerita bergambar, permainan tradisional. viii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT DEVELOPING OF PICTURE STORY BOOK ABOUT TRADITIONAL GAMES FOR THIRD GRADE STUDENTS OF ELEMENTARY SCHOOL Agustinus Kuncoro Sanata Dharma University 2018 This study aims to develop illustrated story books for third grade elementary school students about traditional games. This research is a research and development that has been modified from Borg & Gall: 1) research and initial information collection including interviews, observation, 2) product planning by making a validation questionnaire, 3) developing the initial product format by observing five principles in the development of materials according to Tomlinson, 4) initial testing / validation with media experts, class III teachers and one third class, 5) product revisions according to results during valiadasi, 6) field trials with the help of three students and three third grade students as subjects in the study, 7) product revisions in accordance with some validation results to the desired final product. The results of this study are illustrated storybooks about traditional games in accordance with validation indicating that this illustrated storybook is in accordance with the character and needs of students. In accordance with the basic principles of development according to Thomlinson, the message in this book is delivered and has an attractive design. The quality of the storybook has an average score of 3.8 (good) from the maximum score 5. From the results of the validation, the researchers concluded that the product was feasible to be a literacy material and learning media for third grade elementary school students. Keywords: Third grade students of elementary school, research and development, reading, picture story book, traditional game.. ix.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas kebaikan kasih dan berkat karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Pengembangan Buku Cerita Bergambar tentang Permainan Tradisional untuk Siswa Kelas Iii Sekolah Dasar”. Sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik karena ada doa, dukungan, motivasi serta bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penulisan skripsi ini: 1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. 3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. 4. Wahyu Wido Sari, M.Biotech. selaku dosen pembimbing I yang telah bersedia membimbing, memberi motivasi, serta memberi masukan kepada penulis dalam mengerjakan skripsi hingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini. 5. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd.. selaku dosen pembimbing II. yang telah bersedia membimbing, memberi motivasi,. serta memberi. masukan kepada penulis dalam mengerjakan skripsi hingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini. 6. Segenap dosen dan staf PGSD Universitas Sanata Dharma yang telah membantu peneliti dalam melengkapi data peneliti. 7. Andri Anugrahana, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen yang telah membantu dalam mevaliadasi produk. 8. Siti Widayatun, S.Pd. Kepala Sekolah, Seluruh guru, dan. siswa kelas III. SDN Selomulyo yang telah membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian.. x.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 9. Kedua orangtuaku yang terkasih, Bapak Heribertus Sunarta, A.Ma., Pd. dan Ibu Yuliana Sridiasih yang selalu memberikan dukungan doa, semangat, serta biaya untuk segala kebutuhan penulis selama menempuh studi di Universitas Sanata Dharma. 10. Mba, Andria Slamet Sriutami, S.Pd. selaku kakak kandung yang selalu memberikan semangat dan dukungan kepada Peneliti. 11. Teman spesial Petronela Susi yang selalu memberikan dukungan, semangat,. serta menghibur selama mengerjakan skripsi ini.. 12. Bapak, Laurensius Layang dan Ibu Margareta Manit serta Yulius Medianto dan Veri Pitterson kedua yang telah mendoakan, memberi dukungan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi. 13. Teman satu perjuangan dalam mnyelesaikan skripsi Jeri, Andi, Agung dan semua teman payung skripsi yang saling memberi dukungan dan bertukar pikiran saat menyelesaikan skripsi dan semua teman payung skripsi. 14. Teman-teman PGSD Universitas Sanata Dharma angkatan 2014 dan semua pihak ytang telah berdinamika bersama saya selama masa perkuliahan dari awal hingga akhir dan Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, trimakasih atas semua motivasi dan bantuanya selama ini. Peneliti menyadari terhadap adanya kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Maka, penulis meminta maaf apabila dalam penulisan skripsi ini terdapat berbagai kekurangan. Penulis berharap skripsi ini dapat berguna bagi siapapun yang membacanya.. xi.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL ...........................................................................……..... i. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................……. ii. HALAMAN PENGESAHAN .................................................................… .... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN ...............................................................…... iv. HALAMAN MOTTO ...............................................................................…... v. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................…... vi. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................... … vii ABSTRAK ................................................................................................…... viii ABSTRACT ................................................................................................…... ix. KATA PENGANTAR ..............................................................................…... x. DAFTAR ISI ............................................................................................….. xii. DAFTAR GAMBAR ..............................................................................….…. xvi. DAFTAR TABEL .................................................................................…..... xvii. DAFTAR. xviii. LAMPIRAN ......................................................................…….. BAB I PENDAHULUAN .......................................................................…... 1. 1.1 Latar Belakang ...........................................................................…... 1. xii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1.2 Rumusan Masalah ......................................................................…... 5. 1.3 Tujuan Penelitian .........................................................................…… 5 1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................……. 5. 1.5 Definisi Oprasional ...................................................................……. 6. 1.6 Spesifikasi Produk yang Relevan ................................................…... 7. BAB II. LANDASAN TEORI ...............................................................…… 9. 2.1 Kajian Pustaka ..........................................................................……. 9. 2.1.1 Pembelajaran Membaca ................................................….…. 9. 2.1.1.1 Pengertian Membaca ...............................................….… 9 2.1.1.2 Tujuan Membaca .......................................................….. 10 2.1.2 Media Pembelajaran….....................................................…... 11. 2.1.2.1 Pengertian Media Pembelajaran ............................…….. 11 2.1.2.2 Fungsi Media Pembelajaran….........….......................….. 11 2.1.3 Buku Cerita Bergambar ....................................................…... 14. 2.1.3.1 Pengertian Buku Cerita Bergambar …………………… 14 2.1.3.2 Jenis dan Karakteristik Buku Cerita Bergambar .......….. 2.1.3.3 Manfaat. 15. Buku Cerita Bergambar………………………. 17. 2.1.4 Permainan Tradisional......................................................…... 18. 2.1.5 Siswa Kelas III Sekolah Dasar ..........................................….. 20. 2.1.5.1 Karakteristik Siswa Kelas III Sekolah Dasar ............….. 20 2.1.6 Gerakan Literasi Sekolah ……….....................................…... 22. 2.1.6.1 Pengertian Gerakan Literasi Sekolah ………..........…… 22 2.1.6.2 TujuanGerakan Literasi Sekolah ………..........………… 22 2.2 Penelitian yang Relevan ............................................................……. xiii. 23.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.3 Kerangka Berfikir ......................................................................…... 26. 2.4 Pertanyaan-Pertanyaan Penelitian ............................................……. 27. BAB III METODE PENELITIAN ........................................................……. 29. 3.1 Jenis Penelitian ...........................................................................… .. 29. 3.2 Prosedur Pengembangan ...............................................................…. 31. 3.3 Setting Penelitian .........................................................................…. 36. 3.3.1 Subjek Penelitian .................................................................…. 36. 3.3.2 Objek Penelitian ..................................................................…. 36. 3.3.3 Lokasi Penelitian .................................................................…. 36. 3.3.4 Waktu Penelitian ..................................................................... 36. 3.4 Teknik Pengumpulan Data ...........................................................…. 37. 3.4.1 Observasi .............................................................................…. 37. 3.4.2 Wawancara ..........................................................................…. 38. 3.4.3 Kuesioner ............................................................................…. 39. 3.5 Instrumen Penelitian ....................................................................….. 40. 3.5.1 Pedoman Observasi. ............................................................… 40. 3.5.2 Pedoman Wawancara ..........................................................…. 41. 3.5.2.1 Wawancara Guru Kelas .................................................… 42 3.5.2.2 Wawancara Siswa kelas III.............................................… 43 3.5.3 Penyebaran Kuesioner ....................................................…….. 45. 3.5.3.1 Kuesioner Validasi Produk ............................................…. 46. 3.5.3.2 Kuesioner Uji Terbatas Produk .....................................… 48 3.6 Teknik Analisi Data ......................................................................…. 50. 3.6.1 Data Kualitatif ………………............................................…. 50. xiv.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3.6.2 Data Kuantitatif .....................……………….....................…. 50. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..........…....................................…. 52. 4.1 Hasil Penelitian Pengembangan .…………..................................…. 52. 4.2. 4.1.1 Pengembangan Buku Cerita Bergambar ..............................…. 52. 4.1.2 Kualitas Buku Cerita Bergambar.................................……….. 66. Pembahasan ..................................................................................… 69. BAB V PENUTUP ......................................................................................… 75 5.1 Kesimpulan ................................................................................……. 75. 5.2 Keterbatasan Peneliti……… .....................................................……. 77. 5.3 Saran ..........................................................................................……. 98. DAFTAR PUSTAKA .................................................................................…. 79. LAMPIRAN ................................................................................................…. 83. xv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR. 2.1 Bagan Penelitian yang Relevan .....................................................….. 25 3.1 Prosedur Penelitian Pengembangan Brig & Gall ............................…. 30 3.2 Modifikasi Prosedur Penelitian Pengembangan Brog & Gall .........… 32 4.1 Cover Sebelum Revisi……………………………………………….. 61 4.2 Cover Setelah Revisi………………………………………………… 61 4.3 Halaman III Sebelum Revisi………………………………………… 62 4.4 Halaman III Setelah Revisi………………………………………….. 62 4.5 Halaman 12 Sebelum Revisi………………………………………… 63 4.6 Halaman 12 Setelah Revisi………………………………………….. 63. 4.7 Halaman 18 Sebelum Revisi………………………………………... 64. 4.8 Halaman 18 Setelah Revisi…………………………………………. 64. xvi.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL. Tabel 3.1 Kisi-kisi observasi Analisis Kebutuhan ................................… 41 Tabel 3.2 Pedoman Observasi Analisis Kebutuhan ...............................… 41 Tabel 3.3 Kisi-kisi Wawancara dengan Guru Kelas ..............................… 42 Tabel 3.4 Pedoman Wawancara dengan Guru Kelas .............................… 42 Tabel 3.5 Kisi-kisi Wawancara dengan Siswa .......................................… 44 Tabel 3.6 Pedoman Wawancara dengan Siswa ......................................… 44 Tabel 3.7 Kisi-kisi Validasi Produk .......................................…………… 47 Tabel 3.8 Kuesioner Validasi Produk .....................................................… 47 Tabel 3.9 Kisi-kisi Kuesioner Uji Terbatas Produk ................................… 49 Tabel 3.10 Kuesioner Uji Terbatas Produk ............................................… 49 Tabel 3.11 Konvensi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif Skala Lima ..… 51 Tabel 4.1 Rekapitulasi Nilai Uji Coba................................................…... 65. Tabel 4.2 Rekapitulasi Nilai Validasi...................................................…. 66. Tabel 4.3 Rekapitulasi Nilai Uji Coba Terbatas...............................……. 66. Tabel 4.4 Kualitas Buku Cerita Bergambar..........................................…. 83. xvii.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1 Hasil Observasi Analisi Kebutuhan ..................................… 84 Lampiran 2 Hasil Wawancara Guru Kelas III.......................................… 86 Lampiran 3 Hasil Wawancara Siswa Kelas III.......................................… 88 Lampiran 4 Hasil Validasi Ahli Media ...................................................… 90 Lampiran 5 Hasil Validasi Guru SD Kelas III.......................................… 95 Lampiran 6 Hasil Validasi Siswa SD Kelas III (Uji Coba Perorangan 1 Siswa)……………………………………….. ......................................… 98 Lampiran 7 Hasil Uji Coba Lapangan (validasi Enam Siswa SD)….....… 101 Lampiran 8 Hasil Observasi Uji Coba Lapangan Guru SD ...................… 119 Lampiran 9 Surat Izin Penelitian .....…………………….......................… 121 Lampiran 10 Surat Validasi Produk Oleh Dosen Ahli...........................… 122 Lampiran 11 Surat Keterangan Penelitian……………………………….. 123 Lampiran 12 Foto Lampiran 13. Penelitian ..............................................................….. 124. Biografi Peneliti ..............................................................… 128. Lampiran 15 Produk Buku Cerita Bergambar (Terlampir Terpisah)…… 130. xviii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, salah satunya melalui pergantian kurikulum. Perubahan tersebut dilakukan demi mencapai kualitas pendidikan yang baik. Jika hasil pendidikan ingin ditingkatkan, kita harus melakukan perubahan dan penyempurnaan. dalam dunia pendidikan. termasuk. menyempurnakan. kurikulum (Nurhadi, 2004: 1). Kurikulum merupakan program pendidikan yang disediakan oleh sekolah untuk siswa (Majid, 2014: 1). Berdasarkan program tersebut, siswa melakukan kegiatan belajar sehingga mendorong perkembangan dan pertumbuhan siswa agar sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Kurikulum terbaru yang diterapkan di sekolah. yang ada di Indonesia,. mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), menggunakan kurikulum 2013. Penerapan kurikulum 2013 dilandasi peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi. sikap. (attitude),. keterampilan. (skill),. dan. pengetahuan. (knowledge). Penerapan kurikulum 2013 didasari dari permasalahan yang dihadapi dalam kurikulum 2006 atau kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) (Majid, 2014: 37). Namun, pada kenyataannya penerapan kurikulum 2013 belum merata, masih ada sekolah yang menggunakan. 1.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Kurikulum KTSP atau kurikulum tingkat satuan pendidikan, bahkan masih ada dalam satu sekolah menggunakan dua kurikulum, yaitu kurikulum 2013 dan kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Hal tersebut peneliti temukan berdasarkan hasil survei di lapangan. Majid (2014: 21) menjelaskan bahwa peran guru dalam proses pengembangan kurikulum lebih banyak dalam tataran kelas. Jadi, salah satu faktor demi tercapainya penerapan kurikulum 2013 adalah peran seorang guru. Peran guru dalam implementasi kurikulum 2013 melalui pengelolaan mata pelajaran sangat penting, guru menciptakan gaya pembelajaran yang menarik dan kreatif. Sedangkan (Nurgiyantoro, 2005: 41) mengutarakan bahwa melalui mata pelajaran Bahasa Indonesia menjadi sarana bagi guru untuk mengajarkan mengenai pembelajaran membaca dan mengenalkan bacaan-bacaan yang bernilai sastra kepada para siswa. Ketika membaca, pada hakikatnya anak dibawa melakukan sebuah eksplorasi, sebuah penjelajahan, sebuah petualangan imajinatif, ke dunia yang belum dikenalnya dan menawarkan berbagai pengalaman kehidupan.. Jadi, berkaitan dengan bacaan, anak-anak selalu berhadapan dengan kata-kata. Berkaitan dengan hal tersebut, buku bacaan perlu disesuaikan dengan penguasaan bahasa dari pembacanya. Berdasarkan pengamatan peneliti dalam proses pembelajaran di sekolah dasar (SD) tempat peneliti melakukan penelitian, pada kenyataan saat kegiatan pembelajaran yang cenderung digunakan oleh guru dalam mengajar adalah metode tanya jawab dan dalam pelaksanaan kurikulum 2013 belum tercapai dengan baik. Peneliti melakukan observasi dan wawancara di salah. 2.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. satu sekolah dasar yang sudah menerapkan kurikulum 2013. disini guru kelas III masih mengalami kesulitan saat membimbing siswa untuk dapat memahami suatu isi bacaan yang telah dibaca saat pembelajaran berlangsung. Peneliti juga mendapati koleksi buku bacaan sebagai sumber pembelajaran sebagian besar masih banyak yang berisikan teks bacaan saja kurang adanya gambar-gambar yang mengandung isi dari bacaan. Hal ini menyebabkan minat baca siswa berkurang karena belum menyajikan buku cerita yang mengandung gambar dan materi yang mendukung isi bacaan. Buku cerita bergambar sebagai media pembelajaran pada sekolah yang dilakukan peneliti ini masih terbatas, selain itu media pembelajaran berupa buku cerita bergambar yang memuat materi pelajaran khususnya tentang permainan tradisional. Minat baca setiap individu siswa berbeda-beda, peneliti mendapati siswa akan membaca buku apabila ada minat dan keinginan membaca selaiin itu siswa mengatakan mereka akan memiliki minat baca dan serta memiliki rasa keingintahuan dengan bacaan asalkan buku yang digunakan memiliki gambar yang menarik sesuai dengan isi cerita, tulisan yang bagus serta penataan tulisan yang sesuai, dan isi buku atau teks bacaan tidak membosankan untuk dibaca. Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah di atas, maka peneliti akan berupaya untuk dapat mengembangakan media pembelajaran berupa buku cerita bergambar yang dapat digunakan siswa dalam upaya meningkatkan pemahaman mengenai materi pembelajaran dan minat baca siswa kelas III. Sebelum membuat media pembelajaran terlebih dahulu. 3.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. peneliti memilih salah satu materi kelas III yang yang sesuai dan dapat dikaitkan dengan pembelajaran di kelas, materi tersebut yaitu materi tentang permainan tradisional. Peneliti mengembangkan produk berupa buku cerita bergambar karena produk ini diharapkan dapat menarik perhatian siswa dalam melaksanakan pembelajaran. Siswa dapat memperoleh pengalaman belajar secara konkret di dalam buku cerita bergambar.. Hal tersebut dapat. membuat siswa akan lebih mudah memahami materi permainan tradisional dan juga dapat merangsang untuk menumbuhkan minat dalam membaca. Jika siswa dapat memahami isi bacaan secara menyeluruh mengenai permainan tradisional, siswa akan mampu menemukan konsep dari permainan tradisional tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini dibatasi berdasarkan pada Kompetensi Dasar (KD) 3.4 Mengetahui cara mengolah bahan alam dan buatan untuk membuat prakarya. Produk buku cerita bergambar tentang permainan tradisional untuk siswa kelas III SD akan diujicobakan pada enam siswa kelas III SD saat peneliti melakukan uji coba terbatas. Keenam siswa yang dipilih ini berdasarkan saran yang diberikan guru kelas III dimana keenam siswa ini memiliki nilai akademik dan minat baca yang berbeda mulai dari tingkat tinggi, sedang, dan rendah.. 4.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1.2.1. Rumusan Masalah. 1.2.2. Bagaimana mengembangan buku cerita bergambar tentang permainan tradisional untuk siswa kelas III SD?. 1.2.3. Bagaimana kualitas cerita bergambar tentang permainan tradisional untuk siswa kelas III SD?. 1.3. Tujuan Penelitian. 1.3.1. Mengembangkan buku cerita bergambar tentang permainan tradisional untuk siswa kelas III SD.. 1.3.2. Mengetahui kualitas buku cerita bergambar tentang. permainan. tradisional untuk siswa kelas III SD.. 1.4. Manfaat Penelitian. 1.4.1. Bagi peneliti Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman baru bagi peneliti mengenai pengembangan produk. pembelajaran yang. inovatif dan kreatif. Selaiin itu juga, penelitian ini dapat meningkatkan kepekaan terhadap peneliti untuk membantu guru dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang bacaan yang peneliti buat. 1.4.2. Bagi siswa Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa untuk lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran membaca dan pelajaran mengenai permainan tradisional. Selain itu, siswa dapat. 5.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. memperoleh. pengalaman. dan. pemahaman. baru. dalam. belajar. menggunakan media pembelajaran yang konkrit berupa buku cerita bergambar. 1.4.3. Bagi guru Buku cerita bergambar ini diharapkan dapat menambah media yang menarik bagi guru untuk meningkatkan kegiatan belajar-mengajar khususnya pembelajaran membaca. Guru juga dapat memperoleh pengalaman baru untuk menciptakan pembelajaran yang menarik dengan bantuan media ajar.. 1.4.4. Bagi sekolah Penelitian ini diharapkan dapat menambah media ajar yang menarik untuk kegiatan belajar-mengajar, sekaligus sebagai acuan dalam mengembangkan bahan ajar lain. Buku ini juga dapat menjadi koleksi perpustakaan sekolah guna dijaadikan sebagai bahan literasi yang menarik khususnya untuk siswa kelas III SD.. 1.4.5. Bagi prodi PGSD Penelitian ini dapat menambah koleksi pustaka yang ada di prodi PGSD Universitas Sanata Dharma terkait dengan pengembangan buku cerita bergambar tentang permainan tradisional untuk siswa kelas III SD.. 1.5. Definisi Operasional. 1.5.1. Membaca merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memahami maksud dari apa yang disampaikan melalui tulisan yang dibacanya.. 6.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1.5.2. Buku cerita bergambar merupakan buku yang memuat narasi verbal dengan disertai gambar ilustrasi yang mendukung pada buku cerita bergambar.. 1.5.3. Permainan tradisional merupakan permainan lokal atau permainan khas dari setiap daerah yang ada di Indonesia dengan ciri dan khas tertentu pada setiap daerahnya.. 1.5.4. Siswa kelas III sekolah dasar merupakan siswa berusia mulai dari 8 sampai 9 tahun yang sedang menjalani proses pendidikan di sekolah dasar.. 1.6. Spesifikasi Produk Produk. yang. dihasilkan. berupa. buku. cerita. bergambar. yang. diperuntukkan untuk siswa kelas III SD. Buku cerita bergambar ini mengacu pada pendidikan lingkungan hidup dengan Subtema 2. Permainan Tradisional di Daerahku dengan Kompetensi Dasar 3.4 Mengetahui cara mengolah bahan alam dan buatan untuk membuat prakarya. Tujuan dari buku cerita bergambar ini adalah menyampaikan pesan pendidikan lingkungan hidup kepada siswa khususnya dengan cara mengolah bahan alam untuk membuat suatu prakarya. Buku cerita bergambar memuat kosa kata yang sesuai dengan bahasa yang digunakan siswa sekolah dasar dan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Kemudian isi buku cerita bergambar menggunakan empat prinsip pengembangan dari Thomlinson (1988) diantaranya; a) Materi pembelajaran harus memabntu peserta didik merasa mudah dalam belajar; b) Materi. 7.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. pembelajaran semestinya tersedia sesuai dengan fokus pembelajaran yang diajarkan; c) Materi pembelajaran semestinya memiliki pengaruh yang kuat kepada peserta didik; d) Materi pembelajaran harus memperhitungkan efek positif dalam pembelajaran. Buku cerita bergambar memuat materi sesuai dengan kebutuhan siswa. Buku cerita bergambar dibuat dengan cara menggambar manual, dengan disesuaikan pemilihan warna, tokoh, ukuran buku, serta jenis huruf berdasarkan kesukaan siswa. Buku cerita bergambar ini berisi tentang pesan pendidikan lingkungan hidup kepada siswa khususnya dengan cara mengolah bahan alam untuk membuat suatu prakarya. Buku cerita bergambar dicatak dengan menggunakan kerat. Ivory 230gsm untuk sampul buku dan isi buku. menggunakan kertas Art Paper 150gsm. Buku cerita bergambar berukuran 20x20 cm.. 8.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Pustaka. 2.1.1. Pembelajaran Membaca. 2.1.1.1. Pengertian Membaca Membaca adalah kegiatan yang selalu dilalukan oleh pembaca dalam. menyerap informasi yang diperoleh dari bahan visual ataupun tertulis, membaca juga sering kali digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit dalam membaca yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, psikolinguistik, berpikir, dan metakognitif (Rahim, 2007: 2). Selain itu, Hodgson (dalam Trigan, 1987: 7), mengemukakan bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Sedangkan menurut Soedarso (2004: 4), membaca adalah aktivitas yang sangat kompleks dengan mengarahkan sejumlah besar tindakan yang terpisah-pisah, meliputi: orang yang harus menggunakan pengertian dan khayalan, mengamati, serta mengingat-ingat. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa membaca adalah kegiatan yang sangatlah wajib dilakukan, dimana pada saat membaca kita dapat mengenal isi suatu bacaan serta mengenal. 9.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. huruf-huruf serta kata-kata yang menghubungkan makna serta menarik kesimpulan mengenai maksud dari bacaan. Dapat kita ketahui sehingga pembaca dapat mengatahui pesan yang hendak disampaikan oleh penulis tersebut melalui media baca yang relevan bagi para pembaca. 2.1.1.2 Tujuan Membaca Tujuan dari membaca menurut Somadayo (2011: 2), bahwa kegiatan membaca merupakan salah satu diantara dari keempat keterampilan berbahasa yaitu diantaranya (menyimak, berbicara, menulis, dan membaca) yang terpenting untuk dipelajari dan dikuasai oleh setiap individu dari setiap pembaca. Syafi’ie (dalam Somadayo, 2011: 3) juga menyatakan bahwa kegiatan membaca sebagai bagian dari keterampilan berbahasa, keterampilan membaca memiliki kedudukan yang sangat penting dan strategis karena melaului membaca, setiap orang dapat memahami suatu kata yang diutarakan seseorang. Menurut Burns, dkk., (dalam Rahim, 2007: 1) kemampuan membaca merupakan suatu yang vital dalam suatu masyarakat terpelajar. Namun siswa yang tidak memahami pentingnya belajar membaca tidak akan termotivasi untuk belajar. Membaca merupakan kemampuan yang sangat penting bagi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa tujuan dari membaca adalah memperoleh informasi baru dari suatu teks bacaan yang sudah disediakan oleh penulis, selain itu juga tujuan dari membaca bisa menjadi rangsangan siswa untuk mengetahui hal baru.. 10.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.1.2. Media Pembelajaran. 2.1.2.1. Pengertian Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa latin, medius artinya ‘tengah’. Kata tengah. berarti berada di antara dua sisi, maka disebut sebagai ‘perantara’. Jadi, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan pesan atau informasi dari sumber secara terencana sehingga dapat tercipta lingkungan belajar yang efektif dan efesien (Munadi, 2010: 7-8). Menurut Gerlach dan Ely (dalam Azhar, 2010: 3), media pembelajaran dapat dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang dapat membangun kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diinginkan. Media pembelajaran merupakan sarana komunikasi yang membawa informasi anatara sebuah sumber dan sebuah penerima (Smaldino, 201: 7). Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat atau sesuatu yang digunakan oleh guru dan peserta didik sebagai sarana sumber belajar yang berguna untuk memberikan informasi dalam melakukan proses pembelajaran. 2.1.2.2. Fungsi Media Pembelajaran Fungsi utama dari media pembelajaran adalah sebagai sumber belajar. (Munandi, 2010: 36). Dalam kalimat ‘sumber belajar’ mengandung makna sebagai penyalur, penyampai, dan penghubung. Munandi (2010: 37-41), membagi fungsi media pembelajaran menjadi tiga, sebagai berikut;. 11.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. a) Fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar Sumber belajar dipahami sebagai sumber yang ada di luar diri seseorang ) dan memudahkan dalam proses belajar. Dalam proses belajar di sekolah, siswak memperoleh berbagai pengalaman belajar melalui teman-teman sekolahnya, keluarganya, maupun melalui media pembelajaran seperti buku, majalah, dan radio, semuanya adalah sumber belajar bagi para siswa. b) Fungsi Semantik Dalam fungsi semantik, yakni kemampuan media dalam menambah pembendaharaan kata (simbol verbal) yang makna atau maksudnya benar-benar dipahami oleh siswa. Unsur dasar dari bahasa ialah “kata”. Kata merupakan simbol verbal. Simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang mewakili bentuk aslinya. Misalnya gambar pahlawan memegang bambu runcing dapat dipakai sebagai simbol perjuangan rakyat Indonesia melawan para penjajah. Bila simbol-simbol kata verbal tersebut merujuk pada benda misalnya tubuh manusia, Candi Plaosan, atau ikan hiu, maka masalah komunikasi akan menjadi sederhana, artinya guru tidak terlalu kesulitan dalam menjelasakan. Guru bisa menjelaskan kata verbal itu melalui gambar photo tubuh manusia, Candi Plaosan, dan gambar ikan hiu. Bila kata tersebut merujuk pada peristiwa, sifat sesuatu, tindakan, dan hubungan konsep misalnya kata iman, etika, akhlak, atau. 12.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. tanggung jawab, guru bisa memberikan penjelasan melalui bahasa dramatisasi, simulasi, cerita (mendongeng), dan cerita bergambar. c) Fungsi Manipulatif Fungsi manipulatif didasarkan pada ciri-ciri (karakteristik) umum yang dimilikinya. Berdasarkna karakteristik umum, media memiliki dua kemampuan, yaitu mengatasi batas-batas ruang dan waktu. Kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi ruang dan waktu, terdiri dari: 1) Kemampuan media menghadirkan objek atau peristiwa yang sulit dihadirkan dalam bentuk aslinya seperti peristiwa bencana alam, sapi melahirkan anak dan lain-lain. 2) Kemampuan media menjadikan objek atau peristiwa yang menyita. waktu. panjang. menjadi. singkat,. seperti. proses. metamorfosis, proses gotong royong dalam membangun rumah, dan proses sekor laba-laba yang membuat sarang. 3) Kemampuan media dalam menghadirkan objek atau peristiwa yang telah terjadi (terutama mata pelajaran sejarah) seperti peristiwa terjadinya tragedi Bandung lautan api, dan peristiwa tragedi G30SPKI. Peristiwa-peristiwa sejarah itu dapat dituangkan dalam film, dongen, cerita bergambar, dan dramatisasi. Buku cerita bergambar memiliki dua fungsi, diantaranya dapat menjadi sarana membaca yang menyenangkan bagi anak atau siswa yang belum lancar dalam membaca, serta dapat membantu dalam mempermudah untuk. 13.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. memahami isi cerita dengan banyak mendapat bantuan dari gambar yang menarik serta inofatif (Toha, 2010: 18). Berdasarkan pernyataan para ahli, dapat disimpulkan bahwa fungsi media pembelajaran adalah bahan perantara untuk mendukung kegiatan belajar mengajar di kelas, media pembelajaran sangat baik digunakan karena dapat merangsang setiap individu dalam mengetahui cara belajar dengan berbagai macam cara, dikarenakan media pembelajaran banyak jenisnya contohnya seperti buku cerita bergambar yang mengandung materi ajar, media visual dan yang lainnya.. 2.1.3. Buku Cerita Bergambar. 2.1.3.1. Pengertian Buku Cerita Bergambar Pada buku bacaan cerita anak pasti banyak terdapat berbagai gambar. ilustrasi yang menarik, dan juga pada umumnya dipenuhi dengan warna-warna yang menarik pada gambar. Buku cerita bergambar adalah buku bacaan yang mana di dalamnya terdapat teks narasi secara verbal dan disertai dengan gambar-gambar ilustrasi (Nurgiyantoro, 2005: 152).. Menurut Huck,. dkk., (dalam Nurgiyantoro, 2005: 152), buku bergambar atau picture books menunjuk pada pengertian buku yang menyampaikan pesan melalui dua cara, yaitu lewat iustrasi dan tulisan pada buku bacaan. Lukens (dalam Nurgiyantoro, 2005: 154), menguatkan bahwa ilustrasi dan tulisan merupakan dua media yang berbeda, tetapi dalam buku cerita bergamabar keduanya secara bersama membentuk perpaduan yang sempurna. Gambar-gambar itu. 14.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. akan membuat tulisan verbal menjadi lebih terlihat konkret, dan juga sekaligus meperkaya makna pada teks bacaan. Berdasarkan pendapat para ahli, buku cerita bergambar buku bergambar yang berguna untuk menyampaikan pesan melalui ilustrasi yang digambarkan dan melalui tulisan. Dengan demikian, penulis dapat menyampaikan pesan yang dimaksud menggunakan kedua cara tersebut. 2.1.3.2. Jenis dan Karekteristik Buku Cerita Bergambar Buku cerita bergambar mempunyai beberapa jenis dan karakteristik.. McElmeel (2002) terdapat beberapa jenis buku cerita bergambar sebagai berikut: 1.. Fiksi Buku fiksi adalah buku yang menceritakan khayalan,. rekaan,. atau. sesuatu yang tidak ada dan terjadi sungguh-sungguh terjadi. Kategori yang termasuk dalam buku cerita fiksi adalah cerita humor, cerita hewan, dan cerita fantasi yang dibuat penulis sesuai imajinasinya. 2.. Historis Buku historis adalah buku yang mendasarkan diri pada suatu fakta atau. kenyataan di masa lalu. Buku ini meliputi kejadian yang sebenarnya, tempat, atau karakter yang merupakan bagian dari sejarah yang ada.. 15.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3.. Informasi Buku informasi adalah buku yang memberikan informasi factual atau. nyata (memiliki kebenaran). Buku informasi menyampaikan fakta dan data dengan apa adanya, yang berguna untuk menambah keterampilan, wawasan, dan juga bekal teoritis dalam batas tertentu bagi anak yang membaca. 4.. Biografi Biografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan dari seseorang. mulai dari kelahirannya hingga kematiannya jika sudah meninggal. 5.. Cerita rakyat Cerita rakyat merupakan cerita atau kisah yang asal muasalnya. bersumber dari masyarakat serta tumbuh dan berkembang dalam masyarakat di masa lampau yang kemudian diingat hingga saat ini. 6.. Kisah Nyata Kisah nyata yaitu kisah yang berfokus pada peristiwa yang sebenarnya. ada dan memiliki kebenaran dari sebuah situasi atau peristiwa terjadi. Karakteristik buku cerita bergambar menurut Sutheland (dalam Faizah, 2009: 252) antara lain sebagai berikut: 1. Buku cerita bergambar bersifat ringkas dan langsung. 2. Buku cerita bergambar berisi konsep-konsep yang berseri. 3. Konsep yang ditulis dapat dipahami oleh anak-anak.. 16.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 4. Gaya penulisannya sederhana. Berdasarkan jenis-jenis dan karakteristik dari buku cerita bergambar diatas, produk buku cerita bergamabar yang dikembangkan oleh penelitia adalah termasuk kedalam jenis buku fiksi. Mengapa demikian, karena buku yang dibuat adalah berupa karangan belaka, rekaan, atau sesuatu yang tidak benar-benar terjadi sungguh-sungguh. 2.1.3.3. Manfaat Buku Cerita Bergambar Menurut Nurgiyantoro (2005: 152), dengan adanya gambar-gambar. menarik pada buku cerita yang dihadirkan, siswa akan membaca dengan penuh kesungguhan mengikuti dan mencoba memahami setiap alur gambar yang dilihat pada bacaan, dan itu mungkin sekali dilakukan berkali-kali. Gambar-gambar. cerita. itu. akan. menjadi. salah. satu. daya. gerak. mengembangkan fantasi melalui imajinasi dan logika dari siswa. Menurut Prasetyo (2008: 89), bahan bacaan pada anak yang bergambar ’komik’ mempunyai efek yang lebih kuat daripada yang tidak bergambar sama sekali atau cenderung ketulisan saja. Hal ini disebabkan karena bahan bacaan yang disertai dengan gambar pada buku cerita bergambar memiliki banyak manfaat. Prasetyo (2008: 82-83), mengemukakan maksud dari buku yang bergambar sebagai berikut: a. Menarik perhatian dari siswa. b. Menimbulkan motivasi atau merangsang siswa.. 17.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. c. Merangsang percakapan dari ekspresi dan diskusi. d. Mendidik siswa bersifat kritis. e. Menyajikan. pola-pola kalimat.. f. Memperkenalkan kata-kata baru. Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat buku cerita bergambar itu sangat banyak bagi perkembangan siswa atau pembaca, sekaligus juga dapat memfasilitasi siswa untuk mendorong siswa untuk lebih giat dalam melaksanakan kegiatan belajar. Buku cerita bergambar selain menarik,. juga. mempunyai. keunikan. seperti. gambar. yang. sedikit. menerangkan tentang isi cerita, dan buku cerita bergambar berfungsi sebagai jalan untuk menambah wawasan siswa tentang lingkungan, alam, dan anak bisa berimajinasi.. 2.1.4. Permainan Tradisional Permainan tradisional merupakan permainan lokal atau permainan khas. dari setiap daerah yang ada di Indonesia. Ini adalah salah satu kekayaan yang harus dilestarikan, yaitu permainan tradisonal. Hal tersebut, berguna untuk mewariskan budaya kepada para generasi penerus bangsa. Melalui pembelajaran prakarya dapat dimanfaatkan untuk menyalurkan minat baca serta dapat. memperkenalkan permainan tradisonal kepada para siswa.. Dengan demikian, dalam membantu proses pembelajaran siswa. kita harus. 18.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. mampu melihat kemampuan, bakat, minat, kita juga harus terlibat dalam proses pembelajarannya tidak melepaskan begitu saja. Menurut Subagiyo (dalam artikel berjudul Permainan Tradisional Sebagai Media Pembelajaran Anak), permainan tradisional adalah permainan yang berkembang dan dimainkan oleh anak-anak dalam lingkungan masyarakart dengan menyerap segala kekayaan dan kearifan yang ada dalam lingkungannya. Menurut Mahendra (dalam modul Permainan Tradisional) permainan anak merupakan kegiatan permainan yang berkembang dalam suatu masyarakat yang memiliki ciri kedaerahan tersendiri dan disesuaikan dengan budaya setempat. Berdasarkan pendapat kedua ahli di atas peneliti menyimpulkan bahwa permainan tradisional adalah permainan yang berasal dari masyarakat yang di dalamnya memiliki ciri kedaerahan tersendiri sesuai dengan budayanya. Kehidupan siswa tidak terlepas dari dunia bermain. Dengan bermain,siswa dapat menyerap unsur pembelajaran yang ada dalam permainan tersebut. Hal tersebut dapat membantu menambah wawasan siswa.. Bermain juga dapat. membantu siswa dalam berhubungan sosial, mengembangkan imajinasinya, dan mengembangkan bahasa siswa. Jadi, bermain. merupakan media bagi. siswa untuk bermain sambil belajar. Seiring perkembangan zaman, permainan tradisional seperti enggrang (kaki antu) dan layang-layang daun, sudah jarang dimainkan oleh anak-anak yang hidup di perkotaan. Mereka lebih sering memainkan permainan seperti. 19.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. game online dan play station. Terlebih, perkembangan teknologi dan internet membuat permainan tradisional semakin terlupakan. Tidak hanya dari segi permainan saja, tetapi perkembangan teknologi dan internet membuat pola berpikir anak mengalami perubahan. Berdasarkan masalah di atas, peneliti bermaksud untuk mengajak siswa untuk melestarikan permainan tradisional yang telah dilupakan. Oleh karena itu, peneliti mengembangkan media pembelajaran berupa buku cerita bergambar tentang permainan tradisional.. 2.1.5. Siswa Kelas III Sekolah Dasar. 2.1.5.1. Karakteristik Siswa kelas III Sekolah Dasar Pada umumnya siswa kelas III sekolah dasar berusia mulai dari 6-12. tahun. Menurut Piaget (dalam Theodora, 2013: 229-230) menyebutkan bahwa tahap perkembangan operasional konkret anak memiliki karakteristik tertentu, di antaranya: a. Anak belajar melalui berbagai pengalaman dengan objek nyata, serta mampu berpikir secara logis. b. Anak mulai memahami adanya konservasi massa, angka, kuantitas, area, volume, dan juga berat. c. Anak akan menyadari bahwa beberapa hal yang ada tidak selalu nampak sebagaimana adanya.. 20.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. d. Anak akan menggunakan simbol-simbol dalam menulis, membaca, menggambar, not pada musik, matematika, bahkan juga menari, jika mereka dikenalkan pada hal- hal tersebut. e. Anak dapadat menyadari beberapa fitur benda-benda pada saat yang sama ketika mereka sedang mengklarifikasikan. f. Anak akan dapat menikmati berbagai macam permainan dan menikmati aturan yang ada di dalamnya. Dalam hal ini, siswa sekolah dasar yang berusia 6 – 12 tahun termasuk ke dalam tahap operasional konkret (Theodora, 2013: 229). Siswa sekolah dasar memiliki karakteristik khusus yaitu: 1) senang bermain; 2) senang bergerak; 3) senang bekerja dalam sebuah kelompok; 4) senang merasakan atau melakukan, memperagakan sesuatu secara langsung; 5) suka menangis (cengeng); 6) sulit dalam memahami isi pembicaraan yang dibicarakan orang lain; 7) senang diperhatikan oleh orang lain; serta 8) senang meniru apa yang dilakukan teman sebayanya; (Hosnan, 2016: 58-60). Berdasarkan uraian diatas dari perkembangan anak, dapat disimpulkan bahwa usia anak sekolah dasar yaitu pada. umur 6 sampai 11 tahun, dimana. pada tahap ini anak belum mampu untuk berfikir secara abstrak, sehingga anak membutuhkan sesuatu yang konkret untuk membantu anak untuk memperoleh pemahaman. Dari kesimpulan tersebut, peneliti tertarik untuk membuat sebuah media konkret untuk membantu siswa dalam pembelajaran.. 21. memahami.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.1.6. Gerakan Literasi Sekolah. 2.1.6.1 Pengertian Gerakan Literasi Sekolah Gerakan. Literasi. Sekolah. merupakan. kegiatan. yang. dilakukan. menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang dimana warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik (Faizah, dkk., 2016: 2). Gerakan literasi sekolah dilakukan selama 15 menit mencakup kegiatan dalam memahami, serta menggunakan sesuatu secara cerdas lewat berbagai aktifitas seperti membaca, menyumak, berbicara, dan menulis. 2.1.6.2 Tujuan dari Gerakan Literasi Sekolah Menurut Kemendikbud (2016: 5), dibagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dari Gerakan Literasi Sekolah adalah menumbuhkan sikap budi pekerti dari setiap siswa melalui pembudidayaan literasi sekolah yang diwujudkan dalam. Gerakan Literasi Sekolah agar. siswa menjadi pembelajar sepanjang hayat. Sementara dari tujuan khususnya adalah menumbuhkan budaya berliterasi di sekolah, dengan meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat, menjadikan lingkungan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak supaya warga sekolah mampu dalam mengelola pengetahuan dan menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan cara menghadirkan beragam buku bacaan dan mewadahi berbagai strategi dalam membaca Berdasarkan uraian pengertian dan tujuan dari Gerakan Literasi Sekolah di atas, peneliti mengambil kesimpulan bahwa Gerakan Literasi Sekolah. 22.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. memiliki. tujuan utama yaitu semua warga sekolah harus melaksanakan. kegiatan membaca terutama bagi siswa.. 2.2. Penelitian yang Relevan Penelitian pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Arif Saefudin (2017). berjudul. Pengembangan. Buku. Cerita. Bergambar. Berbasis. Lingkungan Hidup Untuk Pembelajaran Membaca Siswa SD Kelas Atas, bertujuan untuk mengembangkan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk siswa SD kelas atas. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development design) dilakukan dengan tujuh tahap. Subjek penelitian ini adalah guru kelas V SDN Deresan Depok Yogyakarta dan 10 siswa SDN Deresan Depok Yogyakarta. Hasil dalam penelitian tersebut berdasarkan uji kevalidan, ahli media memberikan skor rata-rata 4, 18. Dengan rincian guru SD kelas V dengan skor rata-rata 4, 68 dan 10 siswa kelas atas dengan skor rata-rata 4,66. Dari keseluruhan skor yang didapat, skor rata-rata yang diperoleh berjumlah 4, 50 dengan kategori “Sangat Baik”. Penelitian kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Paulus Yuli Suseno (2016) berjudul Pengembangan Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan Menggunakan Model Conservation Scout untuk Siswa Kelas III B SDN Jetis 1 Yogyakarta. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengembangkan materi pendidikan kesadaran dan kepedulian. 23.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. lingkungan pada materi kerusakan alam serta cara menjaga kelestarian alam dan perilaku manusia yang peduli lingkungan untuk siswa kelas III B SDN Jetis 1 Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah Research dan Development (R&D) dengan melaksanakan lima langkah pengembangan materi. Hasil penelitian setelah dilakukan evaluasi oleh ahli IPA, menunjukkan skor rata-rata 3,54 materi termasuk dalam kategori “baik” untuk diimplementasikan lebih lanjut. Penelitian ketiga adalah penelitian yang dalakukan oleh Ilham (2011) berjudul. Pengaruh. Kemampuan Lompat. Permainan. Tradisional. Terhadap. Peningkatan. Jauh Tanpa Awalan Siswa Sekolah Dasar Negeri No.. 52/IV Kota Jambi. Penelitian tersebut bertujuan melihat pengaruh permainan tradisional terhadap. peningkatan hasil lompat jauh tanpa awalan. pada siswa kelas IV SDN No.52/IV Kota Jambi. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa t-hitung = 10.561, t tabel, dengan derajat kebebasan (d.b) 30, pada taraf. signifikansi t0,05 adalah t = 2,04, dan to,o1. adalah t = 2,75.. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai t -tabel 2,75 < t hitung 10,561, dengan demikian dapat disimpulkan. terdapat pengaruh secara signifikansi. permainan tradisional terhadap peningkatan. lompat jauh tanpa awalan pada. siswa kelas IV SDN No.52/IV Kota Jambi. Dari ketiga penelitian yang sudah peneliti uraikan diatas dapat dibagankan sebagai berikut:. 24.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Gambar 2.1 Bagan Penelitian yang Relevan Permainan Tradisional. Buku Cerita Bergambar. Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Lingkungan Hidup Untuk Pembelajaran Membaca Siswa SD Kelas Atas. Pengembangan Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan Menggunakan Model Conservation Scout untuk Siswa Kelas III B SDN Jetis 1 Yogyakarta. Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Peningkatan Kemampuan Lompat Jauh Tanpa Awalan Siswa Sekolah Dasar Negeri No. 52/IV Kota Jambi. Penelitian yang dilakukan Pengembangan Buku Cerita bergambar tentang Permainan Tradisional untuk Siswa Kelas III Sekolah Dasar. Berdasarkan gambar bagan penelitian yang relevan menunjukkan bahwa terdapat penelitian pengembangan buku cerita bergambar dan permainan tradisional. Berdasarkan dari hasil penelitian yang relevan tersebut, belum ada penelitian mengenai mengembangkan buku cerita bergambar tentang permainan tradisional untuk siswa kelas III SD. Maka dari itu, peneliti tertarik untuk mengembangkan buku cerita bergambar tentang permainan tradisional untuk siswa kelas III SD.. 25.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.3. Kerangka Berpikir Pendidikan kini menjadi salah satu hal yang sangat penting bagi kehidupan seseorang, karena dari pendidikanlah seseorang akan mengetahu berbagai macam wawasan yang luas. Sistem pendidikan yang baik terwujud dengan kurikulum yang baik juga. Kurikulum dimaknai dengan serangkaian upaya untuk menggapai suatu tujuan pendidikan (Fadilah, 2014: 13-14). Dengan adanya pendidikan yang baik diharapkan dapat mengubah pola pikir seseorang. Salah satunya pendidikan yang membahas tentang lingkungan hidup yang sekarang ini kurang dipedulikan. Pendidikan lingkungan hidup sangat penting ditanamkan kepada siswa sejak dini untuk mengingatkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan yang ada pada sekitar mereka. Siswa juga diajarkan dengan bahan yang telah disediakan dialam diharapkan siswa dapat memanfaatkan dengan benar. Hamzah (2013: 1) kondisi lingkungan sangat dipengaruhi oleh prilaku manusia sikap dan prilaku manusia akan menentukan baik buruknya kondisi di sekitar. Seiring dengan bergantinya waktu kini permainan tradisional mulai terlupakan (dilupakan) kalah dan tertelan oleh waktu, dikarenakan dimasa sekarang ini sudah memasuki era modern yang dimana media massa seperti hand phone, komputer sudah merajalela dikalangan siswa. Permainan tradisional yang bisa kita buat sendiri dari bahan yang sudah tersedia di alam kini sudah terlupakan. Kurangnya kesadaran akan pentingya bermain dengan bahan yang tersedia dibandingkan bermain hand phone, dimana bahan untuk. 26.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. membuat permainan tersedia di alam dapat mengajarkan setiap individu memiliki rangsangan yang baik dan melatih keterampilannya. Berdasarkan hal tersebut, peneliti bermaksud untuk mengembangkan buku cerita bergambar tentang permainan tradisional untuk siswa kelas III SD sebagai bahan untuk belajar. Buku cerita bergambar ini dapat meningkatkan minat baca siswa serta mempermudah siswa dalam mengenal bacaan, serta menumbuhkan kesadaran tentang alam yang sudah menyediakan bahan untuk mereka bermain sambil belajar.. 2.4. Pertanyaan-pertanyaan Penelitian Berdasarkan dari uraian beberapa materi di atas, rumusan pernyataan peneliti adalah sebagai berikut:. 2.4.1. Bagaimana langkah-langkah pengembangan buku ceritabergambar tentang permainan tradisional untuk siswa sekolah dasar kelas III?. 2.4.2. Bagaimana kualitas buku cerita bergambar tentang permainan tradisional untuk siswa sekolah dasar kelas III menurut ahli media?. 2.4.3. Bagaimana kualitas buku cerita bergambar tentang permainan tradisional untuk siswa sekolah dasar kelas III menurut guru kelas III sekolah dasar?. 2.4.4. Bagaimana kualitas buku cerita bergambar tentang permainan tradisional untuk siswa sekolah dasar kelas III menurut siswa sekolah dasar kelas III?. 27.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.4.5. Bagaimana kualitas buku cerita bergambar tentang permainan tradisional untuk siswa sekolah dasar kelas III menurut hasil uji coba terbatas?. 28.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Janis Penelitian Pada penelitian ini menggunakan jenis peneitian Research and Development (R&D) atau yang sering disebut sebagai penelitian dan pengembangan sebuah produk yang akan digunakan. Research and Development (R&D) adalah suatu penelitian yang akan digunakan untuk menghasilkan sebuah produk tertentu, serta menguji keefektifan produk yang yang dibuat. Pada penelitian ini peneliti menggunakan model pemgembangan yang telah dirancang dan dikembangkan serta prosedur-prosedur pengembangan dalam pembuatan produk menurut Borg & Gall (dalam Setyosari, 2010: 204-205). Produk yang akan dikembangkan oleh peneliti berupa buku cerita bergambar mengenai permainan tradisional. Borg & Gall (dalam Setyosari, 205-207) menyebutkan sepuluh langkah penelitian pengembangan, yaitu; 1) penelitian. dan. pengumpulan. informasi. awal,. 2). perencanaan,. 3). pengembangan format produk awal,. 4) uji coba awal, 5) revisi produk,. 6). uji coba lapangan, 7) revisi produk,. 8) uji lapangan, 9) revisi produk akhir,. serta 10) desiminasi dan implementasi. Berikut ini adalah gambar bagan langkah-langkah penelitian pengembangan Brog & Gall.. 29.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Pengembangan Borg & Gall. Penelitian dan Pengumpulan Informasi Awal. Uji Lapangan. Pengembangan Produk Awal. Perencanaan. Revisi Produk. Uji Coba Lapangan. Uji Coba Awal. Revisi produk. Desiminasi dan Implementas i. Revisi Produk Akhir. Disini peneliti hanya menggunakan tujuh tahap dalam penelitian. Tujuh tahap tersebut terdiri dari; 1) penelitian dan pengumpulan informasi awal, 2) perencanaan, 3) pengembangan produk awal, 4) uji coba awal, 5) revisi produk, 6) tahap uji coba lapangan, dan 7) tahap revisi produk. Uji lapangan, revisi produk akhir, serta desiminasi dan implementasi dihilangkan karena Borg. & Gall memperbolehkan sebuah penelitian pengembangan berhenti. pada tahap ketuju secara teoritis, penelitian ini berhenti pada tahap ketujuh agar bisa dikembangkan selanjutnya, kemudian keterbatasan waktu dalam. 30.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. penelitian yang menyebabkan peneliti berhenti pada tahap ketujuh dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk melaksanakan tahap tersebut.. 3.2. Prosedur Pengembagan Prosedur pengembangan dalam penelitian ini menghasilkan produk berupa buku cerita bergambar tentang permainan tradisional untuk siswa kelas III sekolah dasar. Langkah langkah pengembangan produk ini menggunakan model penelitian Borg & Gall (Setyosari, 2010: 205-207) dan lima prinsip dasar pengembangan materi bahasa menurut Tomlinson. Langkah-langkah tersebut sudah dimodifikasi oleh peneliti sehingga hanya menggunakan tujuh langkah dari sepuluh langkah. Tujuh langkah prosedur penelitian pengembangan tersebut yaitu, 1) penelitian dan pengumpulan informasi awal, 2) perencanaan, 3) pengembangan produk awal dengan menggunakan prinsip dasar pengembangan materi bahasa Tomlinson, 4) uji coba awal,. 5) revisi produk, 6) uji coba lapangan, dan 7) revisi produk.. Disini peneliti membuat gambaran bagan langkah-langkah modifikasi penelitian pengembangan dari Borg & Gall.. 31.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Gambar 3.2 Modifikasi Prosedur Pengembangan Borg & Gall Langkah 1 Penelitian dan Pengumpulan Informasi Observasi. Wawancara. Analisis Kebutuhan Langkah 2. Hasil Observasi dan Wawancara. Perencanaan. Pembuatan Kuesioner. Studi Pustaka. Langkah 3 Desain Awal. Pengembangan Produk Awal Rancangan Isi Buku Cerita. Lima prinsip pengembangan materi bahasa menurut Tomlinson: 1. Isi cerita memberi pengaruh yang kuat. 2. Isi cerita memudahkan dalam belajar. 3. Isi cerita fokus pada materi yang akan diajarkan. 4. Isi cerita memperhitungkan efek positifnya. 5. Isi cerita menyediakan umpan balik.. Langkah 4 Uji Coba Awal Validasi Produk. Langkah 5. Langkah 6. Revisi Produk. Uji Coba Lapangan. Langkah 7 Revisi Produk. Desain Produk Akhir. 32.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Setiap Langkah-langkah penelitian Research & Development yang telah dimodifikasi oleh peneliti dari langkah penelitian Borg & Gall tersebut dapat dijelaskan 1.. sebagai berikut:. Penelitian dan pengumpulan Informasi Awal Peneliti melakukan analisis kebutuhan untuk memperoleh informasi awal. yang berkaitan dengan pokok masalah. Analisis kebutuhan awal dilakukan dengan melakukan observasi serta wawancara dengan cara bertemu responden secara langsung dengan guru dan siswa kelas III SDN Selomulyo. Ini bertujuan untuk mengidentifikasi akan adanya fakta dan masalah yang berhubungan dengan pengembangan buku cerita bergambar tentang permainan tradisional pada siswa kelas III SD. Masalah utama yang melandasi pelaksanaan penelitian ini adalah kurangnya minat baca serta literasi siswa kelas III SDN Selomulyo. Guru belum menekankan minat baca yang baik untuk siswa kelas III SD guna meningkatkan kemampuan siswa dalam segi literasi. 2.. Perencanaan Hasil dari observasi dan juga wawancara tersebut digunakan sebagai. acuan bahan pertimbangan untuk perencanaan suatu produk. berupa buku. cerita bergambar tentang permainan tradisional. Kegiatan ini dilakukan dengan studi pustaka, mencari bahan yang ada di perpustakan dan juga internet serta sumber lainnya. Langkah selanjutnya adalah pengembangan instrumen, dilakukan dengan pembuatan kuesioner untuk memvalidasi,. 33.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. kuesioner ini juga digunakan untuk menilai buku cerita yang akan dikembangkan. 3.. Pengembangan Produk Awal Pengembangan produk dimulai dengan menentukan awal cerita yang. akan dibuat buku. Desain awal dilakukan dengan membuat rancangan alur dari isi buku. Isi dari produk buku yang akan dibuat cerita bergambar ini dikaitkan dengan buku tematik kelas III SD Tema 7 Permainan Tradisional, Subtema (ST) 2 permainan tradisional di daerahku. Disini peneliti memilih Kompetensi Dasar (KD) 3. 4 Mengetahui cara mengolah bahan alam dan buatan untuk membuat prakarya. 4.. Uji Coba Awal Produk yang telah dikembangkan oleh peneliti kemudian divalidasi oleh. ahli media, guru, dan siswa kelas III SD Negeri Selomulyo. Validtor kemudian memvalidasi produk yang telah jadi dengan sebuah instrumen yang telah disiapkan. Validasi produk ini bertujuan untuk memperoleh masukan dan saran serta penilaian dari hasil produk yang dikembangkan oleh penulis. Peneliti sangat membutuhkan masukan dan juga saran guna mengetahui kekurangan dari hasil produk yang dikembangkan sebagai acuan perbaikan terhadap buku cerita bergambar tentang permainan tradisional. 5.. Revisi Produk Revisi produk dilakukan setelah peneliti mendapatkan masukan dan. saran hasil validasi dari validator ahli media, giri, dan empat siswa kelas III SDN Selomulyo. Peneliti disini melakukan revisi terhadap produk yang. 34.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. dibuat berdasarkan hasil validasi yang disampaikan dalam instrumen kemudian revisi akan dilakukan untuk memperbaiki apa saja kekurangan dari produk yang dihasilkan peneliti setelah divalidasi oleh validator. 6.. Uji Coba Lapangan Produk buku cerita bergambar yang telah direvisi oleh peneliti kemudian. diujicobakan pada tanggal 4 September 2018, uji coba lapangan melibatkan siswa kelas III SD Negeri Selomulyo. Subjek uji coba ini berjumlah enam siswa kelas III yang terdiri dari tiga siswa dan tiga siswi. Setelah keenam siswa melakukan uji coba, kemudian siswa diminta untuk menilai produk dengan bantuan kuesioner yang telah peneliti sediakan untuk mengetahui kesesuaian dan kelayakan dari produk buku cerita bergambar yang berjudul “Dua Sahabat dari Barat Borneo”. 7.. Revisi Produk Revisi produk dilakukan setelah uji coba lapangan dilakukan. Produk. yang telah diuji sebelumnya kemudian dicoba kepada siswa kemudian akan mendapat masukan dan saran seperti apa, melalui kuesioner yang sudah disediakan. Hasil dari revisi produk ini akan menjadi desain produk akhir. Peneliti hanya menggunakan tujuh langkah dari sepuluh langkah, ini dikarenakan pengembangan produk buku cerita bergambari merupakan pengembangan secara terbatas. Dari ketujuh langkah ini dapat membantu peneliti dalam menghasilkan suatu produk berupa buku cerita bergambar tentang permainan tradisional, buku ini diharapkan menjadi bahan ajar dan bermanfaat bagi siswa kelas III SD.. 35.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3.3. Setting Penelitian. 3.3.1. Subjek penelitian Subjek dalam penelitian pengembangan ini adalah enam siswa kelas III. SD Negeri Selomulyo Tahun Ajaran 2017/2018. Keenam siswa kelas III tersebutu dipilih untuk mewakili siswa kelas bawah dan dengan mengacu pada rata-rata prestasi belajar mulai dari kurang, sedang, dan siswa dengan predikat pintar. 3.3.2. Objek Penelitian Objek penelitian ini dilakukan di SDN Selomulyo pada kelas III dan. berfokus pada buku cerita bergambar mengenai permainan tradisional. 3.3.3. Lokasi Penelitian Penelitian pengembangan ini diujicobakan di SDN Selomulyo yang. beralamat di Jl. Besi Jangkang Sembung KM. 1, Ngaglik, Sukoharjo, Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kode pos 55581. 3.3.4. Waktu Penelitian penelitian ini dilakukan sejak wawancara sama sampai pada revisi. dilakukan dari tanggal 7 Februari 2018 sampai 4 September 2018.. 36.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3.4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah strategi atau cara yang digunakan penulis untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitiannya (Widoyoko, 2012: 33). Instrumen pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik tes dan non tes. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawncara, dan kuesioner untuk melakukan teknik non tes tersebut. Observasi dan wawancara dilakukan bertujuan untuk melakukan survei kebutuhan. Peneliti melakukan observasi di perpustakaan dan di kelas III SDN Selomulyo, serta wawancara dengan guru kelas serta siswa kelas III SDN Selomulyo. Kemudian jika sudah memperoleh data kemudian dianalisis untuk mendapatkan informasi mengenai kesulitan dalam meningkatkan pemahaman dan minat baca, serta akan kebutuhan media ajar seperti buku bacaan yang berisi tentang permainan tradisional.. 3.4.1. Observasi Menurut Arifin (2009: 153), observasi ialah suatu proses pengamatan. dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai macam fenomena, baik dalam situasi yang sederhana maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu. Widoyoko (2012: 46), mengemukakan bahwa observasi adalah salah satu teknik pengumpulan data dimana pengumpulan data dengan cara mengamati secara visual dari. 37.

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. gejala-gejala yang akan diamati serta menginterpretasikan hasil pengamatan tersebut dalam bentuk catatan. Observasi dilakukan penulis dengan acuan mengamati kegiatan pembelajaran membaca serta dalam penggunaan media pembelajaran berupa buku cerita bergambar siswa kelas III SDN Selomulyo. Data yang diperoleh saat melakukan observasi kemudian diolah dan hasilnya dijadikan dasar analisis kebutuhan pengembangan buku cerita bergambar tentang permainan tradisional. 3.4.2. Wawancara Widoyoko (2012: 40-42), mengemukakan bahwa wawancara adalah. suatu proses tanya jawab atau dialog secara lisan antara pewawancara (interviewer) dengan reponden atau orang yang diinterviu (interviewee), dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh penulis. Berdasarkan sifat pertanyaan wawancara dapat dibedakan menjadi yaitu: (1) wawancara terstruktur (wawancara yang dilakukan dengan pedoman wawancara yang telah disusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data), dan. (2) wawancara tidak terstruktur atau terbuka. (wawancara ini bebas dimana pewawancara tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data). Peneliti menggunakan wawancara langsung atau terstruktur pada penelitian ini. Peneliti menggunakan wawancara langsung atau terstruktur. 38.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. kerena. pada. pelaksanaannya. peneliti. berhadapan. langsung. dengan. narasumber. Peneliti mengunakan pedoman wawancara guna memudahkan peneliti dalam memperoleh informasi pokok dalam wawancara. Pedoman wawancara menjadi kunci utama acuan dalam melakukan wawancara ini agar informasi pokok dapat diperoleh dengan lebih detail atau lebih jelas. Peneliti mengambil data dengan mewawancarai guru kelas dan empat siswa kelas III di SDN Selomulyo. Hasil wawancara ini kemudian akan diolah dan digunakan untuk menganalisis masalah serta 3.4.3. potensi.. Kuesioner Menurut. Riduwan (2013: 25), kuesioner ialah daftar-daftar pertanyaan. yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon (tanggapan) sesuai dengan permintaan peneliti. Widoyoko (2012: 33), mengemukakan bahwa angket atau kuesioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk diberikan respon yang sesuai dengan permintaan pengguna. Peneliti menggunakan bentuk kuesioner yang terstruktur dengan bentuk tanya jawab tertutup, tetapi dengan menggunakan alternatif jawaban yang diberikan secara terbuka. Hal tersebut dikarenakan dalam kuesioner validator yang dapat memberikan komentar, tanggapan dan juga saran-saran yang dapat digunakan oleh peneliti untuk dapat memvariasi produk yang akan divalidasi.. 39.

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Lembar kuesioner ini diberikan kepada validator yaitu ahli media, guru kelas III, dan siswa kelas III SDNi Selomulyo. Validasi kuesioner ini dibedakan antara validasi pakar dan guru, serta validasi dengan siswa sebagai subjek uji coba lapangan. Hasil validasi yang diperoleh dapat digunakan sebagai masukan dan saran-saran untuk melakukan revisi atas buku cerita bergambar yang dibuat.. 3.5. Instrumen Penelitian Intrumen pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik tes dan non tes. Peneliti menggunakan pedoman observasi, pedoman wawncara, dan kuesioner untuk melakukan teknik non tes tersebut.. 3.5.1. Pedoman Observasi Observasi dilaksanakan diperpustakaan dan pada pembelajaran Tematik. di kelas III SDN Selomulyo, peneliti mencatat hal-hal yang penting berkaitan dengan aspek yang diobservsi setiap jenjang waktu tertentu. Adapun aspek yang diobservasi ketika pembelajaran di kelas III adalah penerapan pembelajaran membaca dan penggunaan buku cerita bergambar saat pelajaran prakarya pada mata pelajaran seni budaya dan prakarya (SBdP) materi prakarya permainan tradisional. Berikut ini adalah kisi-kisi observasi analisis kebutuhan yang dapat dilihat pada tabel 3.1.. 40.

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 3.1 Kisi-Kisi Observasi Analisis Kebutuhan Variabel Buku Cerita Bergambar Pembelajaran Membaca. Indikator Ketersediaan buku cerita bergambar untuk siswa kelas III. Penggunaan buku cerita bergambar untuk siswa kelas III. Kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran membaca. Partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran membaca.. No. Item 1, 2, 3 4, 5 6, 7 8, 9, 10. Berikut ini adalah daftar pertanyaan pengembangan instrumen observasi analisis kebutuhan dapat dilihat pada tabel 3.2. Tabel 3.2 Pedoman Observasi Analisis Kebutuhan. Variabel Buku Cerita Bergambar.. Indikator. Pernyataan. Ketersediaan buku cerita bergambar untuk siswa kelas III.. 1. Buku cerita bergambar tersedia di sekolah. 2. Buku cerita bergambar memuat materi pelajaran kelas III mengenai permainan tradisional. 3. Buku cerita bergambar untuk siswa kelas III memiliki kondisi yang bersih dan halaman utuh. 4. Siswa membaca buku cerita bergambar yang tersedia di sekolah. 5. Siswa menjelaskan isi buku cerita.. Penggunaan buku cerita bergambar untuk siswa kelas III. Pembelajaran Membaca.. 3.5.2. Kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran prakarya Partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran membaca.. 6. Siswa masih mengeja dalam membaca buku cerita. 7. Siswa sulit dalam membedakan tanda baca yang tertera dalam buku cerita. 8. Siswa membaca beragam buku cerita dalam mengikuti pembelajaran membaca. 9. Siswa berinisiatif untuk membaca buku cerita secara mandiri. 10. Siswa setelah membaca buku cerita bergambar dapat menjelaskan isi buku secara lancar.. Pedoman Wawancara Peneliti menggunakan pedoman wawancara untuk memudahkan peneliti. dalam memperoleh informasi pokok mengenai penelitian yang dilakukan. Pedoman wawancara ini ditunjukkan kepada narasumber, yaitu guru kelas III. 41.

Gambar

Gambar 2.1 Bagan Penelitian yang Relevan
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Pengembangan Borg &amp; Gall
Gambar 3.2 Modifikasi Prosedur Pengembangan Borg &amp; Gall
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Observasi Analisis Kebutuhan
+7

Referensi

Dokumen terkait

yang berjudul Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan Anti Korupsi untuk Pembelajaran Membaca kelas III Sekolah Dasar ini dapat terselesaikan

1.4.2 Bagi Guru Buku cerita bergambar tentang bangun datar ini dapat menjadi media yang menarik untuk kegiatan belajar mengajar khususnya pada pembelajaran membaca siswa SD

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “ HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG

Dari hasil validasi tersebut, penulis menyimpulkan buku cerita bergambar tentang energi air sudah layak menjadi bahan literasi dan media pembelajaran untuk siswa kelas III

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, karya ilmiah saya yang berjudul: PEMAHAMAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: IDENTIFIKASI KESULITAN SISWA

ABSTRAK PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN POLA HIDUP SEHAT UNTUK ANAK KELAS 1 SD Erlita Nugrahaningtyas Universitas Sanata Dharma 2018 Makanan

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “PENERAPAN METODE PERMAINAN DENGAN MENGGUNAKAN