• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan media pembelajaran papan analisis kalimat berbasis metode Montessori untuk membantu siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan media pembelajaran papan analisis kalimat berbasis metode Montessori untuk membantu siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana"

Copied!
258
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ANALISIS KALIMAT BERBASIS METODE MONTESSORI UNTUK MEMBANTU SISWA SEKOLAH DASAR MEMPELAJARI POLA KALIMAT SEDERHANA. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Stefani Kristin Madja NIM: 141134025. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ANALISIS KALIMAT BERBASIS METODE MONTESSORI UNTUK MEMBANTU SISWA SEKOLAH DASAR MEMPELAJARI POLA KALIMAT SEDERHANA. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Stefani Kristin Madja NIM: 141134025. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018. i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN. Saya mengucapkan puji dan syukur atas selesainya skripsi ini. Banyak pihak yang telah berperan besar baik secara langsung maupun tidak, dalam proses pengerjaan. Oleh karena itu, dengan rasa bahagia saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber kekuatan dan sumber pemberi rahmat kehidupan. 2. Kedua orang tuaku tercinta Obed Lindondaya Madja dan Rosni Eimin tercinta yang selalu medukung, mendoakan dan memberi semangat. 3. Kedua adik saya Silvana Chatarine Madja dan Jenly Kurniawan Madja tersayang yang selalu mendukung, mendoakan dan memberi semangat. 4. Papa tua Jhony Kampu, mama tua Riang Madja, dan kakak Erick Madja serta keluarga besarku tercinta yang telah medukung, mendoakan dan memberi semangat. 5. Fransisca Mbawo, Jati Tyasnaningsih, Leonardo Jaka Pandu sebagai teman-teman payung yang sudah berdinamika bersama dan berjuang bersama dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Heppy Padaga, Chrinci Tumbey, Sherlin Yomba, Fiky Kayupa dan temanteman Sintuwu Maroso Jogja (SMJ) yang telah dengan sabar mendampingi, mendukung, mendoakan, dan memberi semangat. 7. Teman-teman PGSD angkatan 2014 yang selalu memberi semangat. 8. Seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang turut andil dalam proses perkuliahan dan proses pengerjaan skripsi ini, Tuhan Yesus selalu memberkati.. iv.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO “Berani mengambil keputusan, berani bertanggung jawab atas konskuensi yang ada” (Stefani Kristin Madja) Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia (Yakobus 1:12) 5. Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai. dengan bersorak-sorai. 6 Orang yang berjalan dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya. (Mazmur 126:5-6) Never help a child with a task at which he feels he can succeed. (Maria Montessori). v.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 24 Mei 2018 Peneliti. Stefani Kristin Madja. vi.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama. : Stefani Kristin Madja. Nomor Mahasiswa. : 141134025. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: Pengembangan media pembelajaran papan analisis kalimat berbasis metode Montessori untuk membantu siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royaliti kepada saya selama tetap mencamtumkan nama saya sebagai peneliti.. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 24 Mei 2018 Yang menyatakan,. Stefani Kristin Madja. vii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN ANALISIS KALIMAT BERBASIS METODE MONTESSORI UNTUK MEMBANTU SISWA SEKOLAH DASAR MEMPELAJARI POLA KALIMAT SEDERHANA Stefani Kristin Madja Universitas Sanata Dharma 2018. Bahasa Indonesia adalah bahasa pengantar untuk semua mata pelajaran khususnya di sekolah dasar oleh karena itu, sangat penting untuk mempelajarinya. Kemampuan menggunakan Bahasa Indonesia baik lisan maupun tulisan dengan benar akan mempengaruhi pemahaman mata pelajaran di sekolah manapun. Salah Satu topik penting yang perlu dipelajari siswa adalah pola kalimat sederhana. Siswa membutuhkan media konkret untuk membantu mereka memahami konsepkonsep abstrak. Tetapi kenyataannya, tidak ada media konkret di sekolah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran papan analisis kalimat pembelajaran berbasis metode Montessori untuk membantu siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Prosedur pengembangan yang digunakan adalah 1) potensi dan masalah, 2) perencanaan, 3) pengembangan awal produk, 4) validasi produk, dan 5) uji lapangan terbatas menurut Borg and Gall (1983) dan Sugiyono (2016). Penelitian ini mengembangkan produk Montessori yang terdiri dari dua komponen yaitu media papan analisis kalimat dan album. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan memiliki karakteristik media Montessori, yang menarik, bergradasi, autoeducation , auto-correction, dan kontekstual. Validasi produk oleh para ahli membuktikan bahwa kualitas produk sangat bagus dengan skor rata-rata untuk media 3,6 dan untuk album 3,73, seperti yang terlihat dari skala 3,25 <X ≤ 4,00 berada dalam kategori sangat baik. Uji coba lapangan terbatas juga menunjukkan hasil yang sangat baik dengan skor pretest 71,25 dan posttest 75, dan persentase peningkatan rata-rata 9,92%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media papan analisis kalimat berbasis Montessori dapat membantu siswa sekolah dasar untuk mempelajari pola kalimat sederhana.. Kata Kunci: penelitian dan pengembangan, media pembelajaran, papan analisis kalimat, pola kalimat sederhana, metode Montessori. viii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT. DEVELOPING OF LEARNING MEDIA SENTENCE ANALYSIS BOARD BASED ON MONTESSORI METHOD TO HELP ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS LEARN SIMPLE SENTENCE PATTERN Stefani Kristin Madja University of Sanata Dharma 2018 Indonesian language is the language of instruction for all subjects; especially in elementary schools therefore it is very important to learn it. The capacity of using Indonesian languange whethear in oral or written properly will affect the understanding of any subjects in ther school. One important topic students need to learn is simple sentence patterns. In order to understand this, the elementary students need concret media to help them understand the abstract concepts. But if fact, there was no concrete media in the school. Therefore, this study aims to develop a sentence analysis board of learning media based on the Montessori method to help elementary school students learn simple sentence patterns. The research method used is research and development (R&D). The development prosedures used were 1) the potential and the problems, 2) the plan, 3) the development of first desain product, 4) ther product validation, and 5) ther limited field trial of Borg and Gall (1983) and Sugiyono (2016). This study has developed the Montessori products which consists of two components namely sentence analysis board media and album. The results showed that the product developed had characteristics of Montessori media, that should be interesting, having gradation, auto-education, autocorrection, and contextual. The product validation by experts proved that product quality was excellent with average score for ther media 3.6 and for the album 3.73, as seen from scale 3.25 <X ≤ 4.00 was in an excellent category. Limited field trials also showed excellent results with a pretest score of 71.25 and posttest 75, and an average percentage increase of 9.92 %. Thus, It can be concluded that the sentence analysis board based on Montessori can help elementary school students to learn the simple sentence patterns. Keywords: research and development, instructional media, sentence analysis board, simple sentence pattern, Montessori method. ix.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas kasih dan rahmat-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan media pembelajaran papan analisis kalimat berbasis metode Montessori untuk membantu siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan. Peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam proses pengerjaan skripsi ini. Ucapan terima kasih kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber kekuatan dan sumber pemberi rahmat kehidupan. 2. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi di PGSD. 4. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakaprodi di PGSD. 5. Irine Kurniastuti, M.Psi. selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing, mengarahkan, memotivasi dan memberi kesempatan untuk berproses dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing dan mendukung dalam menyelesaikan skripsi ini. 7. Para validator, Andri Anugrahana, S.Pd., M.Pd. dan Yohanes Carol K.A.V, dan Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. yang telah berkenan membantu memvalidasi instrumen dan produk, sehingga penelitian dapat berjalan dengan lancar.. x.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 8. Eka Adi Sunarso, S.Si. selaku kepala sekolah SD Kanisius Eksperimental Mangunan yang telah memberi izin untuk melaksanakan penelitian. 9. Maria Retno Purwandani selaku guru kelas IIIA yang telah membantu dan meluangkan waktu untuk membantu peneliti beserta seluruh guru SD Mangunan yang telah mendukung kelancaran proses penelitian. 10. Para Guru SD kanisius Eksperimental Mangunan yang selalu mendukung dan memberikan semangat. 11. Siswa-siswi kelas III dan orangtua yang telah bersedia mengizinkan putra putrinya untuk terlibat dalam penelitian ini. 12. Kedua orang tuaku tercinta Obed Lindondaya Madja dan Rosni Eimin beserta kedua adik tersayang yang selalu medukung, mendoakan dan memberi semangat. 13. Papa tua Jhony Kampu, mama tua Riang Madja, dan kakak Erick Madja beserta keluarga besarku tercinta yang telah medukung, mendoakan dan memberi semangat. 14. Fransisca Mbawo, Jati Tyasnaningsih, Leonardo Jaka Pandu sebagai teman-teman payung yang sudah berdinamika bersama dan berjuang bersama dalam menyelesaikan skripsi ini. 15. Heppy Padaga, Chrinci Tumbey, Sherlin Yomba, Fiky Kayupa dan temanteman Sintuwu Maroso Jogja (SMJ) yang telah dengan sabar mendampingi, mendukung, mendoakan, dan memberi semangat. 16. Teman-teman PGSD angkatan 2014 yang selalu memberi semangat.. xi.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 17. Seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang turut andil dalam proses perkuliahan dan proses pengerjaan skripsi ini, Tuhan Yesus selalu memberkati. Setiap hal yang peneliti alami selama penulisan merupakan sebuah proses. Peneliti menyadari bahwa terdapat banyak kesulitan dan kendala namun atas bantuan semua pihak skripsi ini dapat berjalan dengan baik. Kepada para pembaca skripsi ini, peneliti memohon maaf jika ada kesalahan baik dalam sistematika penulisan, isi, dan lain-lain. Akhirnya, semoga skripsi ini berguna bagi para pembaca sekalian.. Yogyakarta, 24 Mei 2018 Peneliti. Stefani Kristin Madja. xii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .... Error! Bookmark not defined. HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iii HALAMAN MOTTO ..............................................................................................v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................. vii ABSTRAK ........................................................................................................... viii ABSTRACT ............................................................................................................. ix KATA PENGANTAR .............................................................................................x DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xxii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1 A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1 B. Rumuan Masalah ...................................................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 4 D. Manfaat Penelitian .................................................................................................... 4 E. Definisi Operasional................................................................................................. 6 F. Spesifikasi Produk .................................................................................................... 6 BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................8 A. Kajian Pustaka .......................................................................................................... 8 1.. Perkembangan Kognitif Anak ......................................................................... 8. 2.. Media Pembelajaran ......................................................................................... 9. xiii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3.. 4.. 5.. Metode Montessori ......................................................................................... 11 a.. Pengertian Metode Montessori .............................................................. 11. b.. Prinsip-prinsip Pendidikan dalam Metode Montessori ...................... 12. Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori .................................... 13 a.. Syarat Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori ................ 13. b.. Keunggulan Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori ...... 15. c.. Fundamental Lesson ............................................................................... 16. Materi Pola Kalimat Sederhana .................................................................... 17. 6. Menganalisis Kalimat dalam Metode Montessori ......................................... 23 B. Penelitian yang Relevan ........................................................................................ 25 1.. Penelitian tentang Metode Montessori ......................................................... 25. 2.. Penelitian tentang media pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Metode Montessori ......................................................................................... 26. C. Kerangka Berpikir .................................................................................................. 28 D. Pertanyaan Penelitian ............................................................................................. 30 BAB II METODE PENELITIAN ..........................................................................32 A. Jenis Penelitian........................................................................................................ 32 B. Setting Penelitian .................................................................................................... 33 1.. Lokasi Penelitian ............................................................................................. 33. 2.. Subyek Penelitian ........................................................................................... 33. 3.. Obyek Penelitian ............................................................................................. 34. 4.. Waktu Penelitian ............................................................................................. 34. C. Rancangan Penelitian ............................................................................................. 34 D. Prosedur Pengembangan........................................................................................ 38 1.. Potensi dan Masalah ....................................................................................... 40. 2.. Perencanaan ..................................................................................................... 40. xiv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3.. Pengembangan Bentuk Awak Produk .......................................................... 41. 4.. Validasi Produk ............................................................................................... 42. 5.. Uji Coba Lapangan ......................................................................................... 42. E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 43 1.. Observasi .......................................................................................................... 43. 2.. Wawancara ...................................................................................................... 44. 3.. Kuesioner ......................................................................................................... 44. 4.. Tes ..................................................................................................................... 44. 5.. Dokumen .......................................................................................................... 45. F. Instrumen Penelitian............................................................................................... 45 1.. Pedoman Observasi ........................................................................................ 45. 2.. Pedoman Wawancara ..................................................................................... 46. 3.. a.. Wawancara Guru Kelas .......................................................................... 47. b.. Wawancara Kepala Labolatorium Sekolah.......................................... 47. c.. Wawancara dengan Siswa Kelas ........................................................... 48. Pedoman Kuesioner ........................................................................................ 50 a.. Kuesioner Validasi Produk .................................................................... 50. 4.. Soal Tes ............................................................................................................ 52. 5.. Dokumen .......................................................................................................... 54. G. Triangulasi ............................................................................................................... 54 H. Teknik Analisis Data .............................................................................................. 56 1.. Analisis Data Kuantitatif................................................................................ 56. 2.. Analisis Data Kualitatif .................................................................................. 60. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................................62 A. Hasil Penelitian ....................................................................................................... 62 1.. Potensi dan Masalah ....................................................................................... 62. xv.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. a.. Potensi ......................................................................................................62 b.. Masalah..................................................................................................... 63. 2.. Observasi .......................................................................................................... 63. 3.. Wawancara ...................................................................................................... 64. 4.. Analisis Kebutuhan......................................................................................... 67. 5.. Perencanaan ..................................................................................................... 71 a.. Desain Produk .......................................................................................... 71. 1.. Konsep Pembuatan Produk .................................................................... 71. 2.. Desain Produk Media ............................................................................. 71. 3.. Desain Produk Album Media ................................................................ 80. b.. Instrumen Validasi Produk dan Tes ...................................................... 80. 1) Tes.... ......................................................................................................... 81 c. Pengembangan Bentuk Awal Produk ....................................................... 83 1) Pembuatan Media Pembelajaran ........................................................... 84 2) Pembuatan Album Media Pembelajaran .............................................. 87 d. Validasi Produk ........................................................................................... 87 1) Validasi Produk Media Pembelajaran .................................................. 87 2) Validasi Produk Album Media Pembelajaran ..................................... 88 e. Uji Coba Lapangan Terbatas .......................................................................89 1) Data dan Hasil Tes .................................................................................. 96 2) Data dan Hasil Wawancara Tanggapan mengenai Produk Media Pembelajaran ................................................................................................... 99 3) Revisi Produk Setelah Ujicoba Lapangan Terbatas ......................... 100 B. Pembahasan ........................................................................................................... 101 1.. Proses Pengembangan Media Pembelajaran papan Analisis .................. 101. xvi.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.. Kualitas Media Pembelajaran Papan Analisis Kalimat Berbasis Metode ......................................................................................................................... 115. BAB V PENUTUP ...............................................................................................120 A. Kesimpulan ...................................................................................................120 B. Keterbatasan Penelitian .................................................................................121 C. Saran .............................................................................................................121 DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................122 LAMPIRAN .........................................................................................................126 CURRICULUM VITAE ......................................................................................232. xvii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL. Tabel 2. 1 Pola kalimat dengan Bentuk, Kategori, Fungsi, dan Peran .................. 22 Tabel 3. 1 Pedoman Observasi .............................................................................. 46 Tabel 3. 2 Pedoman Wawancara Dengan Guru Kelas IIIA .................................. 47 Tabel 3. 3 Pedoman Wawancara Dengan Kepala Labolatorium ......................... 48 Tabel 3. 4 Pedoman Wawancara Dengan Siswa Kelas IIIA ................................. 49 Tabel 3. 5 Klasifikasi Penilaian Instrumen Produk............................................... 50 Tabel 3. 6 Kisi-Kisi Kuesioner Validasi Produk ................................................... 51 Tabel 3. 7 Aspek Penilaian Album ....................................................................... 52 Tabel 3. 8 Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest ....................................................... 53 Tabel 3. 9 Aspek Penilaian Soal Pretest dan Posttest ........................................... 54 Tabel 3. 10 Pedoman Penilaian Pada Instrumen Nontes....................................... 57 Tabel 3. 11 Pedoman Penilaian Validitas Isi Instrumen Soal Tes ........................ 57 Tabel 3. 12 Pedoman Penilaian Validasi Produk Oleh Ahli ................................. 57 Tabel 3. 13 Kategorisasi Skor Rerata Hasil Penilaian Instrumen ......................... 58 Tabel 3. 14 Rubrik Penskoran Soal Pretest dan Posttest ...................................... 59 Tabel 4. 1 Hasil Konsultasi dan Revisi Instrumen Observasi oleh Dosen ............ 63 Tabel 4. 2 Hasil Konsultasi dan Revisi Instrumen Wawancara oleh Dosen ......... 64 Tabel 4. 3 Spesifik Gambar Simbol yang Ada di Papan Analisis I ...................... 73 Tabel 4. 4 Spesifik Gambar Simbol yang Ada di Papan Analisis II ..................... 75 Tabel 4. 5 Simbol-simbol Luaran.......................................................................... 77 Tabel 4. 6 Hasil Validasi Instrumen Tes ............................................................... 81 Tabel 4. 7 Rekapitulasi Komentar Uji Validitas Isi Tes oleh Ahli ....................... 82 Tabel 4. 8 Hasil Validasi Kuesioner Validasi Produk Oleh Ahli .......................... 83 Tabel 4. 9 Hasil Validasi Produk Media Belajar oleh Ahli................................... 88 Tabel 4. 10 Rekapitulasi Komentar Validasi Produk Media Belajar oleh Ahli .... 88 Tabel 4. 11 Hasil Validasi Produk Album Media Belajar oleh Ahli .................... 88 Tabel 4. 12 Rekapitulasi Komentar Validasi Produk Album Media Belajar oleh Ahli........................................................................................................................ 89 Tabel 4. 13 Jadwal Pertemuan .............................................................................. 90 Tabel 4. 14 Rekapitulasi Hasil Pretest dan Posttest ............................................. 96. xviii.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 4. 15 Tanggapan mengenai Produk Media Pembelajaran oleh Siswa ........ 99 Tabel 4. 16 Contoh Kalimat Berpola SPOPel 1 .................................................. 106 Tabel 4. 17 Penggunaan Simbol Luaran 1 .......................................................... 106 Tabel 4. 18 Contoh Kalimat Berpola SPOPel 2 .................................................. 107 Tabel 4. 19 Penggunaan Simbol Luaran 1 .......................................................... 107 Tabel 4. 20 Sembilan Unsur Keterangan Dalam Media “Sentences Analysis”... 108 Tabel 4. 21 Sembilan Unsur Keterangan Dalam Media “Papan Analisis Kalimat” ............................................................................................................................. 108 Tabel 4. 22 Hasil Penilaian Media Pembelajaran oleh Para Ahli ....................... 115 Tabel 4. 23 Selisih Nilai dan Tingkat Presentase Kenaikan Oleh Siswa ............ 116. xix.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR. Gambar 2. 1 Literature Map dari Penelitian-penelitian yang Relevan ................. 28 Gambar 3. 2 Model pengembangan Borg dan Gall (1983: 775) ........................... 35 Gambar 3. 3 Model Penelitian dan Pengembangan Menurut Sugiyono (2016: 409) ............................................................................................................................... 37 Gambar 3. 4 Prosedur Penelitian........................................................................... 39 Gambar 3. 5 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data Analisis Kebutuhan ........... 55 Gambar 3. 6 Triangulasi Sumber Data Wawancara .............................................. 56 Gambar 4. 1 Triangulasi Data Wawancara ........................................................... 66 Gambar 4. 2 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data ............................................ 70 Gambar 4. 3 Desain Papan Analisis Kalimat I...................................................... 72 Gambar 4. 4 Desain Papan Analisis Kalimat II .................................................... 74 Gambar 4. 5 Desain Kotak Simbol ....................................................................... 79 Gambar 4. 6 Cover Album Media ......................................................................... 80 Gambar 4. 7 Papan Analisis Kalimat I .................................................................. 84 Gambar 4. 8 Papan Analisis Kalimat II ................................................................ 85 Gambar 4. 9 Simbol-simbol Luaran ...................................................................... 85 Gambar 4. 10 Kotak Penyimpanan Simbol-simbol Luaran .................................. 86 Gambar 4. 11 Siswa Mengenal Unsur-unsur Kalimat .......................................... 92 Gambar 4. 12 Aktivitas Siswa dengan Kalimat .................................................... 93 Gambar 4. 13 Siswa Menganalisis Pola Kalimat dengan Media Pembelajaran ... 94 Gambar 4. 14 Siswa Mengerjakan Soal Posttest Secara Mandiri ......................... 95 Gambar 4. 15 Perbedaan Pretest dan Posttest ...................................................... 97 Gambar 4. 16 Perbedaan Nilai Rerata Pretest dan Posttest .................................. 98 Gambar 4. 17 Siswa Berakivitas dengan Media Pembelajaran........................... 110 Gambar 4. 18 Aktivitas Siswa dalam Menganalisis Pola Kalimat...................... 112 Gambar 4. 19 Siswa dapat Menemukan Kesalahannya Sendiri .......................... 113 Gambar 4. 20 Siswa Beraktivitas dengan Kalimat Secara Mandiri .................... 114. xx.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR RUMUS. Rumus 3. 1 Perhitungan Rerata Hasil Penilaian dengan Skala Likert .................. 57 Rumus 3. 2 Perhitungan Presentase Jawaban pada Kuesioner ............................. 58 Rumus 3. 3 Perhitungan Nilai Pretest dan Posttest .............................................. 59 Rumus 3. 4 Perhitungan Rerata Nilai Keseluruhan Siswa .................................... 60 Rumus 3. 5 Presentase Peningkatan ...................................................................... 60. xxi.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1 Hasil Identifikasi Potensi dan Masalah ........................................... 127 Lampiran 1. 1 Hasil Observasi ............................................................................ 127 Lampiran 1. 2 Hasil Wawancara Guru Kelas IIIA .............................................. 128 Lampiran 1. 3 Hasil Wawancara Kepala Labolatorium SD ................................ 131 Lampiran 1. 4 Hasil Wawancara Siswa Kelas IIIA ............................................ 133 Lampiran 2 Analisis Kebutuhan.......................................................................... 135 Lampiran 3 Instrumen Validasi Produk .............................................................. 136 Lampiran 3. 1 Hasil Validasi Kelayakan Instrumen Validasi Produk ................ 136 Lampiran 3. 2 Hasil Validasi Kelayakan Produk Oleh Ahli Montessori ............ 145 Lampiran 3. 3 Hasil Validasi Kelayakan Produk Oleh Ahli Bahasa Indonesia .. 151 Lampiran 3. 4 Hasil Validasi Kelayakan Produk Oleh Guru .............................. 158 Lampiran 4 Hasil Uji Coba Lapangan Terbatas .................................................. 164 Lampiran 4. 1 Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest .............................................. 164 Lampiran 4. 2 Uji Validias Instrumen Soal Pretest dan Posttest Oleh Ahli Bahasa Indonesia ............................................................................................................. 165 Lampiran 4. 3 Uji Validias Instrumen Soal Pretest dan Posttest Oleh Guru ...... 169 Lampiran 4. 4 Hasil Pretest, Posttest dan Presentase Kenaikan ......................... 173 Lampiran 5 Surat ................................................................................................. 174 Lampiran 5. 1 Surat Izin Melaksanakan Penelitian Untuk Sekolah.................... 174 Lampiran 5. 2 Surat Telah Melaksanakan Penelitian.......................................... 175 Lampiran 5. 3 Surat Validasi Produk oleh Ahli Montessori ............................... 176 Lampiran 5. 4 Surat Validasi Produk oleh Ahli Bahasa Indonesia ..................... 177 Lampiran 5. 5 Surat Validasi Produk oleh Guru ................................................. 178 Lampiran 5. 6 Permohonan Izin Mengadakan Uji Kelayakan Instrumen Pembelajaran ....................................................................................................... 179 Lampiran 5. 7 Surat Izin Untuk Orang Tua/Wali ............................................... 180 Lampiran 6 Dokumentasi .................................................................................... 181 Lampiran 6. 1 Foto Saat Pretest .......................................................................... 181 Lampiran 6. 2 Foto Saat Posttest ........................................................................ 182 Lampiran 6. 3 Foto Kegiatan Pembelajaran ........................................................ 183. xxii.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Lampiran 6. 4 Foto Hasil Observasi Media Pembelajaran di Sekolah ............... 185 Lampiran 7 Album Media Pembelajaran ............................................................ 187. xxiii.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. Uraian dalam bab ini terdiri dari (1) latar belakang, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, (5) definisi operasional, dan (6) spesifikasi produk.. A. Latar Belakang Bahasa Indonesia di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, berfungsi sebagai; 1) lambang kebanggaan kebangsaan, 2) lambang identitas nasional, 3) alat perhubungan antarawarga, antardaerah dan antarabudaya, 4) alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan kebangsaan Indonesia (Syahroni, Dwi, & Mahmudi, 2013: 13-14). Bahasa Indonesia dipakai sebagai alat untuk mengantar dan menyampaikan ilmu pengetahuan kepada berbagai kalangan dan tingkat pendidikan (Syahroni, Dwi, & Mahmudi, 2013). Bahasa Indonesia mempunyai peran yang sangat penting sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan, terutama pada jenjang pendidikan di sekolah dasar. Dengan demikian, siswa sekolah dasar perlu mempelajari pola kalimat Bahasa Indonesia dengan baik. Kemampuan berbahasa yang baik akan mempengaruhi kemampuan anak dalam mempelajari mata pelajaran yang lainnya.. 1.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Namun adanya permasalahan umum yang terjadi di tingkat pendidikan yaitu Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar pendidikan masih sulit untuk dipahami, khususnya pada pola kalimat. Sehingga sebagian besar siswa di jenjang pendidikan kurang dapat berkomunikasi dengan baik, dan benar, serta tidak paham akan makna kalimat bahasa yang dikomunikasikan. Dalam hal ini, guru mempunyai peran untuk mengajarkan anak berbahasa dengan baik dan benar. Salah satu peran guru yaitu dengan membuat metode pembelajaran yang menarik dan melibatkan siswa secara aktif. Metode pembelajaran harus disesuaikan dengan tahap perkembangan siswa. Salah satu metode yang cocok dan sesuai dengan tahap perkembangan anak usia sekolah dasar adalah metode pembelajaran Montessori. Selain dari permasalahan umum di atas, peneliti melakukan wawancara pada tanggal 13 September 2017 terhadap wali kelas III A dan III B SD Kanisius Eksperimental Mangunan Yogyakarta. Saat melakukan wawancara, guru memperlihatkan beberapa soal yang masih sangat sulit untuk dijawab baik dan benar oleh siswa. Guru mengatakan bahwa siswa masih kurang paham dengan kalimat yang ada dalam pertanyaan. Saat diwawancarai, guru mengatakan sulitnya mengajarkan anak untuk memahami kandungan makna yang terdapat dalam pola kalimat. Saat membaca sebuah pertanyaan siswa masih sulit dalam memahami fungsi, jenis, dan peran sebuah kata dalam pola kalimat sehingga sulit untuk menjawab sebuah pertanyaan. Berdasarkan hasil wawancara menunjukkan bahwa siswa membutuhkan media belajar yang konkret sebagai alat pendukung dalam meningkatkan.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. pemahaman pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Dalam teori perkembangan anak menurut Piaget siswa sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret. Tahap operasional konkret ditandai dengan adanya sistem operasi berdasarkan apa yang kelihatan nyata atau konkret (Suparno, 2001: 70). Cara berpikir anak terbatas karena masih berdasarkan sesuatu yang konkret. Berdasarkan karakteristik tersebut, maka pembelajaran dikatakan bermakna apabila guru menyediakan media atau alat yang konkret untuk membantu siswa memahami konsep yang abstrak. Media pembelajaran berbasis metode Montessori adalah salah satu alat atau sarana fisik konkret yang membuat materi menjadi lebih nyata dengan memiliki karakteristik media pembelajaran, yaitu: 1) menarik, 2) bergradasi, 3) Auto-correction, 4) Auto-education 5) Kontekstual (Montessori, 2002). Permasalahan di atas, menunjukkan adanya kesenjangan antara tahap perkembangan siswa dengan metode dan media pembelajaran. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk membantu siswa belajar pola kalimat sederhana Bahasa Indonesia agar mampu memahami pertanyaan, dan siswa lebih paham akan makna kalimat bahasa yang mereka komunikasikan. Hal tersebut, mendorong peneliti mengembangkan media pembelajaran berbasis metode Montesori yaitu papan analisis kalimat. Peneliti membatasi penelitian ini hanya untuk pelajaran Bahasa Indonesia materi pola kalimat sederhana di SD Kanisius Ekperimental Mangunan untuk siswa kelas III A tahun ajaran 2017/2018..

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. B. Rumuan Masalah 1. Bagaimana proses pengembangan media pembelajaran papan analisis kalimat berbasis metode Montessori yang layak untuk membantu siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana? 2. Bagaimana kualitas media pembelajaran papan analisis kalimat berbasis metode Montessori yang layak untuk membantu siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana?. C. Tujuan Penelitian 1. Mengembangkan media pembelajaran papan analisis kalimat berbasis metode Montessori yang layak untuk membantu siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. 2. Mendeskripsikan kualitas media pembelajaran papan analisis kalimat berbasis metode Montessori yang layak untuk membantu siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana.. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Siswa a. Memperoleh pengalaman dalam belajar bahasa dengan menggunakan media pembelajaran yang berbasis Montessori. b. Mengetahui dan memahami pembelajaran bahasa mengenai materi pola kalimat sederhana berbasis Montessori. c. Mengetahui betapa pentingnya media pembelajaran bahasa dalam proses pembelajaran yang dilakukan..

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. 2. Bagi Guru a. Memberi wawasan baru pada guru tentang media pembelajaran bahasa yang dapat membantu pemahaman siswa SD tentang pola kalimat sederhana. b. Memberi pengalaman pada guru dalam mengembangangkan media pembelajaran bahasa berbasis metode Montessori dalam proses pembelajaran. c. Menambah wawasan baru pada guru tentang pengembangan media pembelajaran bahasa SD berbasis metode Montessori yang lain. 3. Bagi Sekolah a. Mengetahui pentingnya media pembelajaran bahasa. SD berbasis. metode Montessori. b. Mengatasi permasalahan guru dan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan media. c. Melakukan pengembangan media pembelajaran bahasa SD berbasis metode Montessori lainnya. 4. Bagi Mahasiswa a. Memberi wawasan baru pada mahasiswa tentang media pembelajaran yang dapat membantu pemahaman siswa SD tentang pola kalimat sederhana. b. Memberi informasi pentingnya pengembangan media pembelajaran berbasis metode Montessori dalam proses pembelajaran. c. Menambah wawasan baru pada mahasiswa tentang pengembangan media pembelajaran bahasa SD berbasis metode Montessori yang lain..

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. E. Definisi Operasional 1. Media. pembelajaran. adalah. teknologi. yang. digunakan. untuk. menyampaikan isi materi pembelajaran ke peserta didik. 2. Metode Montessori adalah sebuah metode pembelajaran yang dilakukan sambil bermain agar lebih memahami konsep materi. 3. Analisis kalimat adalah kegiatan menguraikan suatu kalimat menjadi bagian-bagian terkecil yang jelas. 4. Pola kalimat sederhana adalah suatu bentuk kalimat yang tersusun sekurang-kurangnya terdiri atas satu subjek dan satu predikat. 5. Papan analisis kalimat adalah media yang digunakan untuk menganalisis sebuah kalimat sederhana.. F. Spesifikasi Produk Produk yang dihasilkan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah media pembelajaran papan analisis kalimat beserta albumnya. Media pembelajaran ini merupakan pengembangan dari media belajar Montessori yaitu “sentences analysis”. Sentences analysis merupakan sebuah material yang digunakan untuk menganalisis kalimat dalam Bahasa Inggris. Media pembelajaran papan analisis kalimat ini berfungsi untuk membantu siswa memahami pola kalimat sederhana dalam Bahasa Indonesia yang sudah diadaptasi dari pola kalimat berbahasa Inggris. Media pembelajaran ini terdiri dari papan analisis kalimat I, papan analisis kalimat II, simbol-simbol luaran, dan kotak simbol. Papan analisis kalimat I dan II merupakan media yang digunakan untuk menunjukkan pola dalam menganalisis sebuah kalimat sederhana. Sebuah papan.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. pengendali kesalahan yang membantu siswa. mengerti bahwa setiap. bagian. kalimat berhubungan satu sama lain dan mengingatkan pentingnya suatu penempatan kata yang benar dan tepat dalam sebuah kalimat. Kemudian simbolsimbol luaran merupakan simbol-simbol dari papan analisis kalimat I dan II yang akan di pakai oleh siswa saat mulai menganalisis kalimat. Simbol-simbol luaran terdiri dari simbol panah dan simbol lingkaran. Simbol-simbol luaran tersebut merupakan salah satu komponen yang berfungsi untuk menganalisis pola kalimat juga sebagai pengendali kesalahan atau control of error. Kemudian Kotak simbol merupakan tempat untuk menyimpan simbol-simbol luaran. Media ini juga dilengkapi dengan Album media pembelajaran sebagai buku panduan untuk cara penggunaan media pembelajaran papan analisis kalimat. Album media pembelajaran ini berisikan langkah-langkah dalam menggunakan media pembelajaran papan analisis pola kalimat. Dalam setiap langkah pembelajaran, terdapat gambar-gambar yang membantu pembimbing untuk lebih memahami langkah-langkah pembelajaran..

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI. Uraian dalam bab ini terdiri dari (1) kajian pustaka, (2) penelitian yang relevan, (3) kerangka berpikir, dan (4) pertanyaan penelitian. A. Kajian Pustaka Uraian dalam subab ini terdiri dari beberapa teori pendukung penelitian. Adapun beberapa hal yang menjadi pembahasan peneliti adalah perkembangan kognitif anak, media pembelajaran, media pembelajaran berbassis metode Montessori, dan materi pola kalimat sederhana. 1.. Perkembangan Kognitif Anak Teori perkembangan kognitif anak salah satu landasan teori yang mendukung. penelitian ini oleh Jean Piaget (1896-1980). Piaget secara garis besar, membagi tahap perkembangan kognitif seorang anak menjadi empat tadalam empat periode, yaitu periode sensorimotor, periode praoperasi, periode operasi konkret, dan operasi formal. Tahap tersebut saling berkaitan dan tidak dapat ditukar, karena tahap sesudahnya mengandaikan terbentuknya tahap sebelumnya (Suparno, 2007: 25). Dalam penelitian dan pengembangan ini, tahap yang sesuai dengan subjek adalah tahap operasional konkret umur 7-11 tahun. Dalam tahap operasi konkret ditandai dengan adanya sistem operasi berdasarkan apa-apa yang kelihatan nyata/konkret. Anak masih menerapkan logika berpikir pada barang-barang yang konkret, belum bersifat abstrak apalagi hipotesis. Anak masih mempunyai kesulitan untuk memecahkan persoalan yang mempunyai banyak variabel. Maka. 8.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. itu, meskipun inteligensi pada tahap ini sudah sangat maju, cara berpikir seorang anak tetap masih terbatas karena masih berdasarkan sesuatu yang konkret (Suparno, 2007: 70). Berdasarkan teori tersebut, peneliti berpendapat bahwa suatu media pembelajaran yang konkret dapat membantu dan memotivasi anak dalam belajar. 2.. Media Pembelajaran Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk. menyalurkan dari pengirim ke penerima (Arief S. Sadiman 1986). Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruhpengaruh psikolgis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian dan isi pelajaran pada saat itu (Arsyad, 2014: 19-20). Sudjana dan Rivai (1992: 2) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu: 1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. 2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran. 3) Metode belajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. dan guru tidak kehabisan tenaga apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran. 4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain. a.. Karakteristik Media Pembelajaran Media pembelajaran seperti yang telah dijelaskan, berdasarkan tujuan praktis. yang akan dicapai dapat dibedakan menjadi tiga kelompok. 1) Media Grafis Media grafis adalah suatu jenis media yang menuangkan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk simbol-simbol komunikasi verbal. Bentuk-bentuk media grafis antara lain adalah: 1) gambar foto, 2) sketsa, 3) diagram, 4) bagan/chart, 5) grafik, 6) kartun, 7) poster, 8) peta, 9) papan flannel, dan 10) papan buletin. 2) Media Audio Media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Suatu pesan yang disampaikan melalui media audio baik verbal maupun non verbal. Kelompok media audio antara lain: 1) radio, 2) alat perekam pita magnetik, dan 3) alat perekam pia kaset. 3) Media Projeksi Media projeksi memiliki persamaan dengan media grafis, dalam arti dapat menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Untuk mengajarkan skill (keterampilan motorik) projeksi antara lain: 1) film bingkai, 2) film.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. rangkai, 3) film gelang, 4) film transparansi, 5) film gerak 8 mm, 16 mm, 32 mm, dan 6) telivisi dan video. Dalam penelitian dan pengembangan ini, peneliti mengembangkan media pembelajaran grafis. Peneliti membuat sebuah media belajar papan visual dua dimensi, yang berfungsi untuk memberi kemungkinan agar ide (gagasan) seorang mudah ditangkap dengan mata. Media belajar tersebut dinamakan papan analisis kalimat. Media tersebut memuat sebuah gambar pola kalimat yang membantu siswa dalam memahami pola kalimat sederhana. 3.. Metode Montessori. a.. Pengertian Metode Montessori Metode Montessori adalah metode yang dikembangkan oleh Maria. Montessori. Metode Montessori adalah cara mempelajari dan menyerap segala sesuatu ang terjadi dilingkungannya (Sudono, 2002: 2). Metode Montessori adalah sebuah metode pendidikan bagi anak yang di dalam penyusunanya ini berdasarkan pada teroi perkembangan anak. Metode ini secara umum dilaksanakan di taman kanak-kanak (preschool) dan sekolah dasar (elementary school). Karakteristik dari metode ini adalah menekankan pada aktivitas yang dimunculkan oleh diri anak dan menekankan pada adaptasi lingkungan belajar anak pada level perkembangannya, dan peran dari aktivitas fisik dalam menyerap konsep pembelajaran dan kemampuan. Ada 2 komponen dalam metode Montessori yang berperan penting yaitu Lingkungan (environment) dan guru (Lillard, 1972: 50-51). Lingkungan meliputi alat peraga atau media pembelajaran.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. dan latihan-latihan sedangkan guru yang menyiapkan lingkungan tersebut (Lillard, 1972: 50-51). b. Prinsip-prinsip Pendidikan dalam Metode Montessori Pendidikan berbasis metode Montessori menekankan pada pendampingan anak yang sedang berkembang secara apa adanya. Tujuan pendidikan ini adalah untuk mempersiapkan anak di lingkungannya (Hainstock, 1997: 77). Metode Montessori menekan bahwa proses belajar yang diselenggarakan kepada anak yang paling baik terjadi di lingkungan yang tertata dan terstruktur (Gutek, 2013: 25). Selain itu, persiapan ligkungan menjadi hal yang penting karena dapat mendorong anak melakukan hal-hal spontan untuk belajar. Suatu kelas yang anakanaknya bisa bergerak bebas secara cerdas dan sukarela tanpa adanya perilaku kasar dan tidak sopan, merupakan kelas yang sangat disiplin (Magini 2013: 33). Montessori berpendapat bahwa mengkreasikan kembali lingkungan pembelajaran merupakan suatu upaya agar siswa dapat mendapatkan lingkungan yang tepat untuk belajar (Gutek, 2013: 77). Oleh karena itu peran direktris dalam kelas adalah menyiapkan lingkungan belajar untuk anak dengan beberapa alat peraga sangat mengobservasikan aktivitas dan perkembangan yang telah dicapai oleh masing-masing anak. Juga ada kutipan dalam Lillard dan Jessen (2003: 23) “Kini, kami memberikan suatu misi dalam kehidupan: yaitu untuk memahami masa kecil dan tujuannya, dan untuk berbagai pemahaman ini dengan orang tua sehingga mereka dapat membantu anak mereka melewati dengan baik masa kecilnya dan mencapai tujuan dari masa kanak-kanak”. Pernyataan kutipan tersebut dapat menggambarkan tujuan dari metode Montessori agar dapat memahami anak sebagi suatu individu dan membantunya dalam mencapai masa kanak-kanak.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. dengan baik melalui lingkungan yang telah di persiapkan (Lillard, 2005: 29-33). Metode Montessori memiliki delapan prinsip dalam pendidikannya, sebagai berikut: 1) Keleluasan dalam bergerak, 2) Kebebasan dalam memilih material apa yang digunakan, 3) Adanya ketertarikan minat, 4) Pentingnya minat intrinsic dengan menghapuskan motivasi ekternal berupa hadiah (reward) dan hukuman (punishment), 5) Belajar bersama denga teman sebaya, 6) Belajar sesuai konteks pembelajaran, 7) Pentingnya gaya interaksi guru terhadap anak, dan 8) Pentingnya keteraturan lingkungan dan pikiran. Metode Montessori adalah metode yang menekankan prinsip dasar pembelajaran pada kebebasan dan kemandirian dengan persiapan lingkungan sebagai faktor pendukungnya.. 4.. Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori. a.. Syarat Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori Media pembelajaran berbasis metode Montessori memiliki empat syarat. khusus (Montessori, 2002: 170-176). Dari ke empat syarat tersebut, peneliti menambahkan satu syarat yaitu kontesktual. Setiap media pembelajaran yang dibuat Montessori memiliki ciri tersendiri, jika dibandingkan dengan media pembelajaran yang lain. Syarat-syarat khusus tersebut adalah sebagai berikut,.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. sebagaimana dibahas dalam Montessori (2002:170-176) dan (Lillard, 1972: 5164). 1) Menarik Media pembelajaran metode Montessori dirancang sedemikian rupa agar menarik bagi siswa juga supaya dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar khususnya dalam penelitian ini yang bertujuan untuk belajar tentang pola kalimat sederhana. Setiap anak secara spontan ingin menyentuh, meraba, memegang, merasakan, dan menggunakannya untuk belajar (Montessori, 2002: 174-175). 2) Bergradasi Media pembelajaran berbasis metode Montessori memiliki gradasi rangsangan warna, bentuk, dan tekstur dari media pembelajaran tersebut. Gradasi yang dimaksudkan adalah rangsangan yang rasional tentang suatu gradasi (Montessori, 2002: 175). Unsur gradasi pada umunya tampak dari segi warna dan bentuk. Dalam penelitian dan pengembangan ini, ciri bergradasi dapat dilihat dari penggunaan media melibatkan lebih dari satu indera, yaitu melihat dan meraba, serta dapat digunakan untuk mempelajari beberapa kompetensi dasar yang berbeda-beda, dapat digunakan pada tingkatan kelas III sampai VI. 3) Auto-correction (Memiliki Pengendalian Kesalahan) Setiap alat peraga Montessori memiliki pengendalian kesalahan. Bukan hanya guru yang menjadi pengendali kesalahan melainkan pada alat yang digunakan. Anak akan mengetahui kesalahannya, kemudian anak akan.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. mencoba mengulanginya kembali sampai ia berhasil (Montessori, 2002: 172173).. 4) Auto-education (Pembelajaran Mandiri) Pembelajaran yang digunakan dapat melatih anak untuk belajar secara mandiri dan memperkecil bantun dari guru. Anak-anak akan fokus dengan pekerjaan mereka. Kita atahu bahwa peran guru dalam metode Montessori adalah mengamati mengarahkan aktivitas psikis anak dan perkembangan fisiologisnya, biasanya sebutan guru diubah menjadi direktris (Montessori, 2002: 172-173). 5) Kontekstual Berdasarkan Lillard (2017: 33) dalam prinsip pendidikan Montessori, belajar hendaknya juga disesuaikan dengan konteks. Ciri kontekstual pada penelitian dan pengembangan ini dapat dilihat ketika siswa belajar menggunakan media tersebut, siswa dapat menganalisis pola kalimat Bahasa Indonesia dengan contoh-contoh yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari mereka dan minat siswa zaman ini. b. Keunggulan Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori Metode Montessori memiliki keunggulan dalam menumbuhkan kekritisan berfikir, berkolaborasi dalam tim, dan bertindak lebih tegas. Dalam Gutek (2013: 240) mengemukanan bahwa bahan pembelajaran Montessori dapat mengontrol setiap kesalahan yang akan membuat anak berproses dan fokus untuk memperbaiki kesalahannya dan melakukan perbaikan dengan berbagai cara. Keunggulan media pembeljaran yang peneliti buat dalam penelitian dan pengembangan ini, yaitu memiliki lima karakteristik dari media pembelajaran.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. Montessori dan berkualitas baik untuk dapat membantu siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. c.. Fundamental Lesson Tujuan dari fundamental lesson bukan untuk mengajarkan kunci dari. penggunaan media tersebut, tetapi untuk membantu guru menemukan atau memahami perkembangan diri anak (Lillard, 1972: 65-69). Karakteristik dari fundamental lesson yaitu, singkat, sederhana dan objektif. Menggunakan bahasa atau. kata. yang. sederhana. dan. tidak. terlalu. banyak.. Setelah. guru. mempresentasikan cara menggunakan media tersebut, anak diajak untuk menggunakan media tersebut sebagaimana telah ditunjukan. Pertama kali anak menggunakan media itu, guru tetap berada bersama anak dan mengamati aksinya tanpa intervensi sehingga tidak mengganggu kebebasan anak. Salah satu fundamental lesson yang sering digunakan adalah three period lesson, menurut Seguin (Lillard, 1972: 65-69). Ada 3 langkah yang digunakan yaitu: 1) Naming Anak menetapkan hubungan antara pengalaman sensorik dan namanya. Pada tahp ini, guru menjelaskan material ini lebih mendalam. Misalkan “Ini panah warnanya hitam, coba raba bagian ujungnya, tajam ya? hatihati menggunakannya.”. 2) Recognizing Anak Mengenali objek sesuai dengan nama objek itu. Guru dapat menggunakan pertanyaan “Yang mana panah?” 3) Active Control Anak menyebutkan objek yang ditampilkan dan karakteristiknya. Guru dapat menggunakan pertanyaan “Apa ini?” Bahwasannya di dalam Montessori dalam mempresentasikan sebuah aparatus tidak perlu terburu-buru dan lakukan dengan rasa senang. Tidak perlu dipaksa untuk tahu benda itu apa. Biarkan proses belajar anak terjadi secara natural karena pada akhirnya mereka akan secara otomatis mampu menyebut nama benda itu.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. sendiri tanpa dipaksa Berikut ini, peneliti akan memaparkan materi pelajaran Bahasa Indonesia tentang pola kalimat sederhana.. 5.. Materi Pola Kalimat Sederhana. a.. Pengertian Kalimat Sederhana Kalimat merupakan sarana komunikasi untuk menyampaikan pikiran atau. gagasan kepada orang lain agar dapat dipahami dengan mudah. Komunikasi berlangsung baik dan benar jika menggunakan kalimat yang baik dan benar, yaitu kalimat yang dapat mengekpresikan gagasan secara jelas dan tidak menimbulkan keraguan pembaca ataupun pendengarnya.untuk itu, kalimat harus disusun berdasarkan struktur yang benar, pengungkapan gagasan secara baik: singkat, cermat, tepat, jelas maknanya, dan santun (Widjono, 2007: 153-154). Dalam buku Arifin dan Junaiyah (2008: 55-56) kalimat sederhana adalah kalimat yang terdiri atas unsur-unsur pokok. Kalimat sederhana adalah kalimat yang belum mendapat perluasan. Kalimat sederhana adalah kalimat yang mempunyai satu subjek dan satu predikat. Kalimat yang jumlah dan ragamnya begitu banyak, pada hakikatnya disusun berdasarkan pola-pola tertentu yang amat sedikit jumlahnya. Penguasaan pola kalimat akan memudahkan pemakai bahasa dalam membuat kalimat yang benar gramatikal (Widjono, 2007: 156). Kemudahan dari penguasaan pola kalimat itu dapat dirasakan oleh pemakai bahasa dalam mengekspresikan ide-ide dan dalam memahami informasi yang diungkapkan oleh orang lain sehingga dapat memperkecil kesalapahaman dalam berkomunikasi..

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. b. Unsur-unsur Kalimat Ibarat sebuah bagunan rumah yang terdiri dari sejumlah komponen dan unsur yang membangun atau membentuk rumah itu, sosok kalimat juga dapat hadir karena terbangun dari unsur-unsur pembangun kalimat itu. Tanah unsur pembangun yang jelas kejaiannya itu, sebuah kalimat tidak pernah akan dapat terwujud dengan benar dan dengan makna yang baik (Rahardi Kunjana 2009: 77). 1) Subjek Subjek atau pokok kalimat merupakan unsur utama kalimat. Subjek menentukan kejelasan makna kalimat. Penempatan subjek yang tidak tepat dapat mengaburkan makna kalimat. Keberadaan subjek dalam kalimat berfungsi (1) membentuk kalimat dasar, kalimat luas, kalimat tunggal, kalimat majemuk, (2) memperjelas makna, (3) menjadi pokok pikiran, (4) menegaskan/memfokuskan makna, (5) memperjelas pikiran ungkapan, dan (6) membentuk kesatuan pikiran (Widjono, 2007: 148). Beriku ciri-ciri subjek kalimat yaitu 1) jawaban apa atau siapa, 2) didahului kata bahwa, 3) berupa kata atau frasa benda (nomina), 4) disertai kata ini atau itu, 5) disertai pewatas yang, 6) kata sifat didahului kata si atau sang: si cantik, si kecil, sang perkasa, 7) tidak didahului preposisi: di, dalam, pada kepada, bagi, untuk, dari, menurut, berdasarkan dan, 8) tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak, tetapi dapat dengan kata bukan. 2) Predikat Seperti halnya dengan subjek, predikat kalimat kebanyakan muncul secara eksplisit. Keberadaan predikat dalam kalimat berfungsi (1) membentuk kalimat dasar, kalimat tunggal, kalimat luas, kalimat majemuk, (2) menjadi unsur.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. penjelas, yaitu memperjelas pikiran atau gagasan yang diungkapkan dan menentukan kejelasan makna kalimat, (3) menegaskan makna, (4) membentuk kesatuan pikiran, dan (5) sebagai sebutan (Widjono, 2007: 148). Berikut ciri-ciri Predikat yaitu 1) jawaban mengapa, bagaimana, 2) dapat diingkarkan dengan kata tidak dan bukan, 3) dapat didahului keterangan aspek: akan, sudah, sedang, selalu, hampir, 4) dapat didahului keterangan modalitas: sebaiknya, seharusnya, seyogyannya, mesti, selayaknya, 5) tidak didahului kata yang, jika didahului yang predikat berubah fungsi Menjadi perluasan subjek, 6) didahului kata adalah, ialah, yakni, yaitu dan, 7) predikat apat berupa kata benda, kata kerja, kata sifat, atau bilangan. 3) Objek Kehadiran objek dalam kalimat bergantung pada jenis predikat kalimat serta ciri khas objek itu sendiri. Predikat kalimat yang berstatus transitif mempunyai objek. Biasanya, predikat ini berupa kata kerja berkonfiks me-kan, atau me-i, misalnya mengambilkan, mengumpulkan, mengambili, melempari, mendekati. Dalam kalimat, objek berfungsi (1) membentuk kalimat dasar pada kalimat berpredikat transitif, (2) memperjelas makna kalimat, dan (3) membentuk kesatuan atau kelengkapan pikiran (Widjono, 2007: 149). Berikut ciri-ciri objek yaitu 1) berupa kata benda, 2) tidak didahului kata depan, 3) mengikuti secara langsung dibelakang predikat transitif, 4) jawaban apa atau siapa yang terletak di belakang predikat transitif dan, 5) dapat menduduki fungsi subjek apabila kalimat itu dipasifkan..

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. 4) Pelengkap Pelengkap adalah unsur kalimat yang berfungsi melengkapi informasi, mengkhususkan objek, dan melengkapi struktur kalimat (Widjono, 2007: 150). Berikut ciri-ciri dari pelengkap yaitu 1) bukan unsur utama, tetapi tanpa pelengkap kalimat itu tidak jelas dan tidak lengkap informasinya dan, 2) terletak dibelakang predikat yang bukan kata kerja transitif. 5) Keterangan Keterangan kalimat berfungsi menjelaskan atau melengkapi informasi pesan- pesan kalimat. Tanpa keterangan, informasi menjadi tidak jelas. Hal ini dapat dirasakan kehadirannya terutama dalam surat undangan, laporan penelitian, dan informasi yang terkait dengan tempat, waktu, sebab, dan lain-lain (Widjono, 2007: 150). Berikut ciri-ciri dari keterangan yaitu 1) bukan unsur utama kalimat, tetapi kalimat tanpa keterangan, pesan menjadi tidak jelas, dan tidak lengkap, misalnya surat undangan, tanpa keterangan tidak komunikatif, 2) tempat tidak terikat posisi, pada awal, tengah, atau akhir kalimat, 3) dapat berupa: keterangan waktu, tujuan, tempat, sebab, akibat, syarat, cara, posesif (posesif ditandai kata meskipun, walaupun, atau biarpun, misalnya: Saya berupaya meningkatkan kualitas kerja meskipun sulit diwujudkan, dan pengganti nomina (menggunakan kata bahwa, misalnya: Mahasiswa berpendapat bahwa sekarang ini sulit mencari pekerjaan) dan, 4) dapat berupa keterangan tambahan dapat berupa aposisi, misalnya keterangan tambahan subjek, tidak dapat menggantikan subjek, sedangkan aposisi dapat menggantikan subjek..

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. c.. Pola Kalimat Sederhana Pola kalimat sederhana sekurang-kurangnya terdiri atas subjek (S) dan. predikat (P). Pola kalimat dasar mempunyai ciri-ciri: berupa kalimat sederhana (satu S, satu P, satu O, satu pel, satu K) sekurang-kurangnya terdiri dari satu subjek (S) dan satu predikat (P), selalu diawali dengan subjek, berbentuk kalimat aktif, unsur tersebut ada yang berupa kata dan ada yang berupa frasa, dan dapat dikembangkan menjadi kalimat luas dengan memperluas subjek, predikat, objek, dan keterangan. Kalimat sederhana dapat dikembangkan menjadi bermacam-macam kalimat yang tidak terbatas jumlahnya. Kalimat sederhana tersebut dapat. dijadikan. kalimat luas dengan menambah keterangan-keterangan pada subjek, predikat, atau objek, sesuai dengan keperluan. Namun unsur-unsur dasar tersebut harus terungkap secara eksplisit (jelas). Ada beberapa contoh pola kalimat sederhana yang ada pada tabel 2.1. Dalam penelitian dan pengemabangan peneliti, peneliti akan menganalisis pola kalimat kalimat sederhana yang berpola SP, SPO, SPOPel, SPK, dan SPOK..

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. Tabel 2. 1 Pola kalimat dengan Bentuk, Kategori, Fungsi, dan Peran. No. Fungsi. Subjek. Predikat. Objek. Pelengkap Keterangan. Orang itu. sedang tidur. -. -. -. Saya. mahasiswa. -. -. -. Ayahnya. membeli. mobil baru. -. -. mendapat. hadiah. Beliau. menjadi. -. Ketua koperasi. -. Pancasila. merupakan. -. Dasar negara kita. -. Kami. tinggal. -. -. di jakarta. Kecelakaan itu. terjadi. -. -. minggu lalu. Dia. mengirimi. Ibunya. uang. -. Dian. mengambilkan. Adiknya. air minum. -. Pak Raden. memasukkan. uang. -. ke bank. Beliau. memperlakukan. kami. -. dengan baik. Tipe 1.. 2.. S-P. S-P-O Rani. 3.. 4.. 5.. 6.. S-PPeL. S-PKet. S-P-OPel. -. S-P-OKet.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. 6. Menganalisis Kalimat dalam Metode Montessori Analisis tata bahasa, yang merupakan penamaan bagian-bagian kemampuan berbicara, adalah cara siswa untuk mengklasifikasikan bahasanya. Setelah analisis tata bahasa seorang siswa telah terpapar, Dia siap untuk memulai analisis kalimat. Karya ini pertama kali diperkenalkan sebagai latihan analisis bacaan dan kemudian berkembang menjadi analisis logis terhadap kalimat. Analisis kalimat harus sejajar dengan analisis tata bahasa, karena ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang fungsi kata-kata dan untuk memberikan bantuan lebih lanjut dalam mengkonstruksi kalimat yang tepat. Kegiatan konstruksi kalimat menggunakan bahan analisis kalimat yang sama dan harus diperkenalkan di awal program dasar untuk membantu mengajarkan keterampilan menulis kalimat yang tepat. Analisis kalimat merupakan bagian penting dari kurikulum Bahasa Indonesia. Kata "analisis" berasal dari kata Yunani untuk "putus," dan ini adalah bagian dari proses yang akan dibahas. Siswa diberi sebuah media untuk memecahkan atau menguraikan sebuah kalimat menjadi komponen yang lebih kecil, membantu mereka mengerti bagaimana masing-masing bagian kalimat berhubungan satu sama lain, dan memperkuat pentingnya penempatan kata dalam sebuah kalimat Setelah anak mendapatkan pengalaman dan pengetahuan tentang berbagai bagian pidato, pendidik mengenalkan media menganalisis kalimat dimana siswa belajar menganalisis berbagai. bagian kalimat dan fungsinya. Perlu diketahui. bahwa sebelum menganalisis kalimat dalam metode Montessori, siswa terlebih dahulu belajar mengenai simbol-simbol kelas kata atau “Grammar” dengan baik.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. menggunakan media belajar “Grammar Boxes”. Jika sudah, siswa siap untuk mengeksplorasi bagaimana sebuah kalimat dikonstruksikan (Kozak, T. P. (2011).. Dalam metode Montessori, kalimat lebih terlihat hidup dengan adanya sebuah kata kerja. Kata kerja atau predikat digunakan sebagai tolak ukur untuk kegiatan menganalisis kalimat. Selangkah demi selangkah, dalam menganalisis sebuah konstituen kalimat siswa akan selalu memulainya dengan predikat.. Dengan bermain game “Hunt for the predicate” siswa menjadi sadar akan arti predikat dan posisinya dalam sebuah kalimat. Guru akan menulis kalimat di secarik kertas, misalnya, “Bawalah buku!” Setelah itu guru akan bertanya, Bagian mana dalam kalimat yang memberi tahu tentang apa yang harus dilakukan? Di mana tindakannya? "Anak-anak akan menunjuk pada kata membawa”. Guru kemudian menempatkan lingkaran merah besar di atas kata kerja dan memberitahu anak bahwa kata kerja dalam kalimat memiliki nama khusus yang disebut sebagai predikat. Setelah itu guru menulis tulisan lain pada selembar kertas, termasuk kalimat deklaratif dan interogatif. Siswa akan memainkan game “Hunt for the predicate” agar siswa lebih menyadari bahwa posisi predikat dari sebuah kalimat akan berubah sesuai dengan jenis kalimat (Kozak, T. P. (2011). Pendekatan ini sesuai dengan model tata bahasa linguistik modern yang juga menonjolkan posisi khusus untuk kata kerja dalam sebuah kalimat olowson (1993) dalam Kozak, T. P (2011). Setelah mengenalkan siswa pada predikat, pendidik memberi siswa gambaran tentang berbagai bagian dari kalimat dengan menggunakan media pembelajaran yang disebut “sentences analysis set”. Material tersebut akan membantu siswa mengenali urutan unsur kata dalam kalimat dan fungsi masing-masing unsur tersebut dalam sebuah kalimat. Selain itu,.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. mendorong siswa untuk mengembangkan gaya penulisan yang baik dan menghasilkan teks yang lebih panjang. Siswa akan mendapatkan lebih banyak wawasan tentang nama dan fungsi kata dari kalimat. Media belajar ini, dan juga semua media belajar bahasa lainnya, perlahan-lahan berkembang dari kesadaran konkret hingga samapi pada pemahaman abstrak tentang struktur kalimat (Gausman, 2011). B. Penelitian yang Relevan A. Penelitian tentang Metode Montessori Lillard & Else-Quest (2006) melakukan penelitian yang bertujuan untuk membandingkan skor prestasi akademik dan sosial siswa sekolah Montessori dan program pendidikan sekolah dasar lainnya pada siswa yang berusia 5 tahun dan 12 tahun di Milwaukee, Wilsconsin. Ada dua hasil dalam penelitian tersebut. Penelitian yang pertama menunjukan bahwa siswa Montessori usia 5 tahun baik dalam tes membaca dan matematika, memiliki dorongan positif dalam berinteraksi dengan orang lain, kemudian menunjukkan kesadaran sosial, dan peduli pada kejujuran dan keadilan. Penelitian yang kedua menunjukan bahwa siswa Montessori usia 12 tahun lebih kreatif dalam membuat essay dengan susunan kalimat yang lebih kompleks, selektif dalam memberikan respon posetif terhadap masalah-masalah sosial dan menunujukan perasaan yang peka terhadap komunitasnya di sekolah. Manner (2006) melakukan penelitian yang bertujuan untuk membandingkan prestasi akademis siswa sekolah Montessori dengan siswa di sekolah tradisional. Penelitian tersebut menguji pencapaian skor tes Stanford dalam membaca dan matematika dengan skor yang sama untukk siswa di sekolah tradisional. Pada.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. tahun pertama, tidak ditemukan perbedaan yang signifikan pada skor matematika kelompok Montessori dengan kelompok tradisional, tetapi kelompok Montessori terus menghasilkan skor rata-rata yang lebih tinggi dari pada kelompok tradisional.. Hasil pada tahun kedua dan ketiga menunjukkan bahwa adanya. perbedaan yang signifikan pada aspek membaca, dimana kelompok Montessori secara konsisten mengungguli kelompok tradisional. Dari kedua penelitian di atas sangat relevan dengan penelitian dan pengembangan peneliti, yang membuktikan bahwa metode Montessori di sekolah sangat membantu prestasi akdemik dan hubungan sosial siswa. Montessori memiliki pengaruh positif bagi penyelenggaraan pendidikan. Kedua penelitian tersebut sangat membantu penelitian dan pengembangan peneliti untuk mengembangkan media pembelajaran papan analisis kalimat berbasis metode Montessori untuk membantu siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana B. Penelitian tentang media pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Metode Montessori Agustin (2016) melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengembangakan alat peraga sandpaper letters pada materi menulis kalimat tegak bersambung berbasis metode Montessori. Penelitian ini dilakukan pada kelas I SDN Percobaan 2 Yogyakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan penelitian dan pengembangan (R & D). Hasil dari penelitian menunjukan bahwa alat peraga sandpaper letters berbasis metode Montessori sangat baik dan layak digunakan dan diuji coba pada ruang lingkup yang lebih luas. Ditunjukkan kualitas hasil uji validitas alat peraga oleh ahli bahasa dan ahli.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. Montessori memperoleh skor 3,20 dan memiliki lima karakeristik alat peraga berbasis metode Montessori. Wulandari. (2016). melakukan. penelitian. yang. bertujuan. untuk. mengembangakan alat peraga membaca dan menulis permulaan berbasis metode Montessori. Penelitian ini dilakukan pada kelas I di SD N Karangwuni I tahun ajaran 2015/2016. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Hasil dari penelitian menunjukan bahwa alat peraga membaca dan menulis memiliki kualitas sangat baik dengan rata-rata skor 3,82 dan memiliki lima karakeristik alat peraga berbasis metode Montessori. Dari kedua penelitian di atas sangat relevan dengan penelitian dan pengembangan peneliti, yang membuktikan bahwa media berbasis metode Montessori di sekolah sangat membantu siswa memahami sebuah materi di kegiatan pembelajaran .Media Montessori memiliki lima karakteristik yang menarik.. Kedua. penelitian. pengembangan peneliti untuk. tersebut. sangat. membantu. penelitian. dan. mengembangkan media pembelajaran papan. analisis kalimat berbasis metode Montessori untuk membantu siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Semua penelitian yang relevan di atas memberikan sumbangan pada peneliti untuk melakukan penelitian dengan mengembangkan mengembangkan media pembelajaran papan analisis kalimat berbasis metode Montessori untuk membantu siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana. Kerangka relevansi penelitian ini dapat di lihat pada literature map yang dijabarkan pada gambar di bawah..

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. Gambar 2. 1 Literature Map dari Penelitian-penelitian yang Relevan Secara umum, keempat penelitian tersebut mempunyai relevansi dengan penelitian ini yaitu penggunaan media pembelajaran berbasis metode Montessori. Perbedaannya terletak pada fokus permasalahan penelitian. Peneliti belum menemukan ada penelitian yang membahas tentang media pembelajaran berbasis metode Montessori untuk mempelajari pola kalimat sederhana Bahasa Indonesia. Jadi kekhasan dari penelitian ini adalah suatu penelitian pertama yang dilakukan di Indonesia untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis metode Montessori yang dapat membantu siswa sekolah dasar mempelajari pola kalimat sederhana Bahasa Indonesia. Media pembelajaran berbasis metode Montessori yang akan dikembangkan yaitu papan analisis kalimat. C. Kerangka Berpikir Kalimat dalam materi bahasa Indonesia merupakan sarana komunikasi untuk menyampaikan pikiran atau gagasan kepada orang lain agar dapat dipahami dengan mudah. Komunikasi berlangsung baik dan benar jika menggunakan.

Gambar

Tabel 2. 1 Pola kalimat dengan Bentuk, Kategori, Fungsi, dan Peran
Gambar 3. 3 Prosedur Penelitian
Tabel 3. 2 Pedoman Wawancara Dengan Guru Kelas IIIA
Tabel 3. 5 Klasifikasi Penilaian Instrumen Produk Media Pembelajaran dan  Album Media Pembelajaran (Widyoko, 2011: 18)
+7

Referensi

Dokumen terkait

konjungsi.. Oleh karena itu, teks eksplanasi kompleks sangat penting diajarkan pada siswa, agar siswa memahami struktur dan unsur kebahasaan yang ada pada teks tersebut. Serta

Pengambilan Pengetahuan, dimana tahapan ini menjelaskan bagaimana memproses suatu dokumen mulai dari usulan sampai dapat tersimpan dengan rapi di Knowledge Management

Dari uraian di atas, jika dibandingkan dengan teori Arnstein maka tingkatan partisipasi untuk kriteria penentuan ide awal pada Kelurahan/Desa selain Desa Beji berada pada

Dengan diterapkannya sistem informasi penggajian karyawan pada toko Winscom Kabupaten Pacitan dapat membantu permasalahan yang sering terjadi ditoko Winscom Kabupaten Pacitan

Klinik Kecantikan Kusuma memiliki beberapa masalah yang diantaranya adalah tidak dapat menginformasikan secara akurat kepada pelanggan, layanan telepon klinik Kusuma yang

Berdasarkan permasalahan yang ada, penulis tertarik untuk menjadikan Taman Air Gua Sunyaragi menjadi topik objek penelitian dalam Tugas Akhir ini yang outputnya berupa rancangan

Walaupun tidak mendapat perlindungan hukum dari Undang-undang Jaminan Fidusia, yang mana dengan tidak didaftarkannya jaminan fidusia ke kantor pendaftaran fidusia

Penentuan umur simpan produk pangan dapat dilakukan dengan dua metode yaitu metode Extended Storage Studies (ESS) dan Accelerated Storage Studies (ASS). ESS atu