• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan buku cerita bergambar tentang variasi gerak lokomotor melalui permainan anak untuk kelas II SD.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan buku cerita bergambar tentang variasi gerak lokomotor melalui permainan anak untuk kelas II SD."

Copied!
177
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG VARIASI GERAK LOKOMOTOR MELALUI PERMAINAN ANAK UNTUK KELAS II SD. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh:. Jeri Paikar Azizan NIM: 141134201. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018. i.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN Skripsi ini peneliti persembahkan kepada: Bapak Sani dan Ibu Dayang sebagai orang tua yang selalu memberikan doa, semangat, dukungan dan kasih sayang kepada saya. Kakak Budi Pariantoso yang selalu memberi dukungan dan semangat. Adik Fatia Qarimah yang selalu mendoakan dan membersemangat. Sahabat-sahabat yang selalu memberi motivasi, semangat, dan menghibur kepada saya. Almamater Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan seluruh teman-teman yang sudah berdinamika bersama saya selama di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.. iv.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO. “Puncaknya kebaikan adalah saat kita berbuat baik pada mereka yang berbuat tidak baik” (KH. Abdullah Gymnastiar). v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. vi.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. vii.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK. PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG VARIASI GERAK LOKOMOTOR MELALUI PERMAINAN ANAK UNTUK KELAS II SD Jeri Paikar Azizan Universitas Sanata Dharma 2018. Kegiatan literasi merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan kebiasaan membaca pada peserta didik. Buku cerita bergambar merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk menambah minat dan kemampuan siswa dalam membaca. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan buku cerita bergambar tentang variasi gerak lokomotor melalui permainan anak untuk siswa kelas II SD. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang menggunakan modifikasi prosedur penelitian pengembangan Borg and Gall dan prinsip dasar pengembangan materi bahasa Tomlinson. 1) penelitian dan pengumpulan informasi awal, 2) perencanaan, 3) pengembangan produk awal dengan menggunakan empat prinsip dasar pengembangan materi dari Tomlinson, 4) uji coba awal (validasi), 5) revisi produk hasil uji coba, 6) uji coba terbatas (lapangan), 7) penyempurnaan produk hasil uji lapangan. Hasil dari penelitian ini adalah buku cerita bergambar tentang variasi gerak lokomotor yang sesuai dengan empat prinsip dasar pengembangan menurut Tomlinson yaitu memberi pengaruh kuat, mempermudah belajar, sesuai dengan fokus materi, dan memberi efek positif. Kualitas buku cerita memiliki skor rata-rata 4,37 yang termasuk dalam kategori “sangat baik”, peneliti menyimpulkan produk sudah layak menjadi bahan literasi dan media pembelajaran untuk siswa kelas II SD.. Kata kunci: penelitian dan pengembangan, buku cerita bergambar, variasi gerak lokomotor, permainan anak.. viii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT. DEVELOPING ILLUSTRATED STORY BOOK ABOUT VARIATIONS IN LOCOMOTOR MOTIONS THROUGH CHILDREN’S GAME FOR PRIMARY SCHOOL STUDENTS GRADE II Jeri Paikar Azizan Sanata Dharma University 2018. Literacy activities are one of the activities which is conducted to actualize the reading habits of students. The illustrated story books are one of the media that can be used to increase students' interest and ability in reading. The purpose of this research was to develop illustrated story book about variations in locomotor motions through children’s game for primary school students grade II. The method used in this research was Research and Development by applying modification of Borg and Gall's development research procedures and Tomlinson’s basic steps of language material’s development. 1) research and collection of initial information, 2) planning, 3) developing the initial product by using Tomlinson’s 4 basic principles of materials development, 4) initial research (validation), 5) trial results revision, 6) field research, 7) product improvement from field research. The results of the research was illustrated story book about variation in locomotor based on Tomlinson’s 4 basic principles of materials development, which are give a strong influence, easy to learn, focus on materials, and give a positive effect. The quality of illustrated story book indicate that the book had 4.37as average and it was noted very good to implementation as literacy activities and learning media for primary school students grade II.. Keyword: research and development, illustrated story book, variations in locomotor motion, children’s game. ix.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGHANTAR Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas ridho dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratakn memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa skripsi ini selesai karena bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada: 1) Dr. Yohanes Haryoso, S.Pd., M.Si., sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2) Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., sebagai Ketua Prodi PGSD. 3) Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., sebagai Wakaprodi PGSD. 4) Wahyu Wido Sari M.Biotech., selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing dan memotivasi penulis untuk menyelsaikan skripsi ini. 5) Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan arahan dan masukan dalam menyelesaikan skripsi ini. 6) Ahli media selaku validator yang telah membantu memaksimalkan penelitian ini. 7) Kepala sekolah dan Guru kelas II SD Negeri Selomulyo Sleman yang telah memberikan izin mengadakan penelitian di sekolah ini. 8) Siswa kelas II SD Negeri Selomulyo yang telah berkenan menjadi subyek dalam penelitian ini. 9) Ayah dan Ibu penulis, Bapak Sani dan Ibu Dayang, yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.. x.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. xi.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL.................................................................................... i. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii. HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................... iv. HALAMAN MOTTO .................................................................................. v. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... vi. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................... vii. ABSTRAK ................................................................................................... viii. ABSTRACT ................................................................................................... ix. KATA PENGANTAR ................................................................................. x. DAFTAR ISI ................................................................................................ xii. DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xv. DAFTAR TABEL ........................................................................................ xvi. DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvii. BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1. 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5. 1.6.. Latar Belakang ............................................................................... Rumusan Masalah .......................................................................... Tujuan Penelitian ........................................................................... Manfaat Penelitian ......................................................................... Defenisi Operasional ...................................................................... Spesifikasi Produk .......................................................................... 1 7 7 7 8 9. BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 10. 2.1. Kajian Pustaka ............................................................................... 2.1.1. Pembelajaran Membaca ........................................................ 10 10. xii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.1.1.1. Pengertian Membaca ................................................... 2.1.1.2. Tujuan Membaca ......................................................... 2.1.1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kegiatan Membaca ..................................................................... 2.1.1.4. Tahap Membaca .......................................................... 2.1.2. Gerakkan Literasi Sekolah .................................................... 2.1.2.1. Pengertian Gerak Literasi Sekolah .............................. 2.1.2.2. Prinsip Gerak Literasi Sekolah .................................... 2.1.2.3. Tahap Gerak Literasi Sekolah ..................................... 2.1.3. Buku Cerita Bergambar ......................................................... 2.1.3.1. Definisi Buku Cerita Bergambar ................................. 2.1.3.2. Jenis dan Karakter Buku Cerita Bergambar ................ 2.1.3.3. Fungsi Buku Cerita Bergambar ................................... 2.1.4. Kriteria Buku Cerita yang Baik ............................................. 2.1.5. Karakteristik Perkembangan Anak SD Kelas Bawah ........... 2.1.5.1. Tahap Perkembangan Anak ........................................ 2.1.5.2. Perkembangan Anak SD Kelas Bawah ....................... 2.1.6. Gerak Lokomotor .................................................................. 2.1.7. Permainan Anak .................................................................... 2.2. Penelitian yang Relevan ................................................................. 2.3. Kerangka Berpikir .......................................................................... 2.4. Pertanyaan-pertanyaan Penelitian ................................................... 10 11. BAB III METODE PENELITIAN............................................................... 36. 3.1. Jenis Penelitian............................................................................... 3.2. Prosedur Pengembangan ................................................................ 3.3. Setting Penelitian ........................................................................... 3.3.1. Subjek Penelitian ................................................................. 3.3.2. Objek Penelitian ................................................................... 3.3.3. Lokasi Penelitian.................................................................. 3.3.4. Waktu Penelitian .................................................................. 3.4. Instrumen Penelitian ...................................................................... 3.4.1. Pedoman Observasi .............................................................. 3.4.2. Pedoman Wawancara ........................................................... 3.4.2.1. Pedoman Wawancara Guru Kelas ............................... 3.4.2.2. Pedoman Wawancara Siswa........................................ 3.4.3. Kuesioner ............................................................................ 3.4.3.1. Kuesioner Uji Validasi Produk ................................... 3.4.3.2. Kuesioner Observasi Implementasi Produk ................. 36 38 43 43 43 43 43 44 44 45 45 47 48 49 51. xiii. 11 14 16 16 16 18 18 18 20 21 24 26 26 27 28 29 30 34 35.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3.5. Teknik Pengumpulan Data............................................................. 3.5.1. Observasi.............................................................................. 3.5.2. Wawancara........................................................................... 3.5.3. Penyebaran Kuesioner ......................................................... 3.6. Teknik Analisis Data...................................................................... 3.6.1. Data Kualitatif...................................................................... 3.6.2. Data Kuantitatif..................................................................... 52 53 53 54 54 54 55. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 57. 4.1. Analisis Kebutuhan ........................................................................ 4.1.1. Hasil Observasi Analisis Kebutuhan ................................... 4.1.2. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan................................. 4.2. Perencanaan ................................................................................... 4.3. Deskripsi Produk Awal .................................................................. 4.2.1. Sampul Buku Cerita ............................................................. 4.2.2. Bagian Buku Cerita Bergambar ........................................... 4.2.2.1. Kata Penghantar .......................................................... 4.2.2.2. Tentang Buku .............................................................. 4.2.2.3. Pemetaan Kompetensi Dasar....................................... 4.2.2.4. Isi Cerita ...................................................................... 4.2.2.5. Daftar Referensi .......................................................... 4.2.2.6. Profil Penulis ............................................................... 4.4. Data Uji Coba dan Revisi Produk .................................................. 4.3.1. Data Validasi Ahli Media .................................................... 4.3.2. Data Validasi Guru SD ........................................................ 4.3.3. Data Validasi Siswa ............................................................. 4.3.4. Revisi Produk ....................................................................... 4.3.5. Data Uji Coba Terbatas........................................................ 4.5. Pembahasan..................................................................................... 57 57 59 62 63 63 64 64 65 66 67 68 69 69 70 70 71 72 75 76. BAB V PENUTUP ....................................................................................... 81. 5.1 Kesimpulan .................................................................................... 5.2 Keterbatasan................................................................................... 5.3 Saran ....................................................................................... 81 82 83. DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 84. LAMPIRAN. 88. ....................................................................................... xiv.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR. 2.1. Penelitian yang Relevan ................................................................ 3.1. Prosedur Pengembangan Borg and Gall ....................................... 3.2. Modifikasi Prosedur Pengembangan Borg and Gall ...................... xv. 33 37 39.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL. Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Observasi Analisis Kebutuhan ..................... 44. Tabel 3.2 Pedoman Observasi Analisis Kebutuhan ..................................... 44. Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Wawancara dengan Guru Kelas ................... 45. Tabel 3.4 Pedoman Wawancara Guru Kelas................................................ 46. Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Wawancara dengan Siswa ............................ 47. Tabel 3.6 Pedoman Wanwancara Siswa ...................................................... 48. Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen Uji Validasi Produk ...................................... 50. Tabel 3.8 Kuesioner Uji Validasi Produk .................................................... 50. Tabel 3.9 Kisi-kisi Instrumen Observasi Implementasi Produk .................. 52. Tabel 3.10 Kuesioner Observasi Implementasi Produk ............................... 52. Tabel 3.11 Konversi Data Kualitatif ke Data Kualitatif Skala Lima ........... 57. Tabel 4.1 Revisi Buku Cerita ....................................................................... 72. Tabel 4.2 Revisi Buku Cerita ....................................................................... 73. Tabel 4.3 Revisi Buku Cerita ....................................................................... 74. Tabel 4.4 Hasil Uji Coba Terbatas ............................................................... 75. xvi.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1 Hasil Observasi Analisis Kebutuhan ........................................ 89. Lampiran 2 Hasil Wawancara Guru Kelas................................................... 91. Lampiran 3 Hasil Wawancara Siswa ........................................................... 93. Lampiran 4 Hasil Validasi Ahli Media ........................................................ 95. Lampiran 5 Hasil Validasi Guru SD ............................................................ 101. Lampiran 6 Hasil Validasi Siswa SD ........................................................... 107. Lampiran 7 Hasil Uji Coba Lapangan Siswa SD ......................................... 119. Lampiran 8 Data Hasil Uji Coba Lapangan ................................................. 155. Lampiran 9 Surat Izin Penelitian.................................................................. 156. Lampiran 10 Surat Keterangan Penelitian ................................................... 157. Lampiran 11 Foto-foto Peneliti .................................................................... 158. Lampiran 12 Biodata Peneliti....................................................................... 160. xvii.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. 1.1.. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia, semenjak pasca kemerdekaan telah mengalami. perubahan kurikulum demi mencapai pendidikan yang bermutu. Pada dasarnya, perubahan kurikulum dilakukan dengan dua cara, yakni dengan mengganti beberapa komponen di dalam kurikulum ataupun mengganti secara keseluruhan komponen-komponen kurikulum (Kurniasih, dan Sani, 2014: 1). Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 (dalam Kurniasih, dan Sani, 2014: 3) kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, kurikulum yang diterapkan sudah mengalami beberapa pergantian. Perubahan kurikulum terjadi pada tahun 1947, 1952, 1964, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006, dan 2013 (Kurniasih, dan Sani, 2014: 10-23). Perubahan kurikulum harus sesuai pada rancangan pembelajaran yang memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam keseluruhan kegiatan pembelajaran, yang akan menentukan proses dan hasil sebuah pendidikan yang dilakukan. Kurikulum yang digunakan dalam pendidikan di Indonesia saat ini adalah kurikulum 2013. Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (dalam Abidin, dkk, 2017: 277) Kurikulum 2013 ini diharapkan menghasilkan 1.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Dalam hal ini, pengembangan kurikulum difokuskan pada pembentukan kompetensi dan karakter peserta didik, berupa panduan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat didemontrasikan peserta didik sebagai wujud pemahaman terhadap konsep yang dipelajarinya secara kontekstual. Di kurikulum 2013 peserta didik perlu mengetahui kriteria penguasaan kompetensi dan karakter yang akan dijadikan sebagai standar penilaian hasil belajar, sehingga para peserta didik dapat mempersiapkan dirinya melalui penguasaan terhadap sejumlah kompetensi dan karakter tertentu (Mulyasa, 2013: 65). Oleh karena itu, pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru melainkan berpusat pada peserta didik. Upaya yang dilakukan pemerintah sangat beralasan sejalan dengan kenyataan bahwa berbagai penelitian dan survey yang dilakukan oleh beberapa lembaga international selalu menempatkan Indonesia pada urutan terendah, dalam bidang kemampuan literasi dibandingkan dengan beberapa Negara ASEAN sekalipun (Abidin, dkk, 2017: 277). Berkaitan dengan rendahnya kemampuan literasi siswa di Indonesia, upaya peningkatan kemampuan literasi siswa hendaknya dilakukan sedini mungkin agar kompetensi literasi para siswa dapat meningkat. Upaya peningkatan kemampuan literasi siswa juga sejalan dengan diberlakukannya kurikulum 2013. Di dalam kurikulum 2013, kegiatan literasi dapat dilakukan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia yang diintegrasikan dengan mata pelajaran lain. Kegiatan literasi sekolah dalam konteks kurikulum 2013 tidak 2.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. hanya diorientasikan untuk meningkatkan kemampuan kognitif saja melainkan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa. Gerakan Literasi Sekolah adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk mewujudkan pembiasaan membaca pada peserta didik (Abidin, dkk, 2017: 279). Gerakkan literasi dapat diwujudkan pelaksanaan membaca 15 menit sebelum waktu. belajar. dimulai.. Gerakan. literasi. sekolah. diharapkan. mampu. menggerakkan warga sekolah, pemangku kepentingan, dan masyarakat untuk bersama-sama memiliki, melaksanakan, dan menjadikan gerakan ini sebagai bagian penting dalam kehidupan. Pengajaran adalah suatu aktivitas (proses) mengajar-belajar. Di dalamnya ada dua subjek yaitu guru dan peserta didik. Tugas dan tanggung jawab utama seorang guru/pengajar adalah mengelola pengajaran dengan lebih efektif, dinamis, efisien, dan positif yang ditandai dengan adanya kesadaran dan keterlibatan aktif di antara dua subjek pengajaran. Guru sebagai penginisiatif awal dan pengarah serta pembimbing, sedangkan peserta didik sebagai yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan diri dalam pengajaran (Rohani, Ahmad 2004: 1). Pengelolaan pengajar adalah mengacu pada suatu upaya untuk mengatur (mengendalikan) aktivitas pengajaran berdasarkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip pengajaran untuk menyukseskan tujuan pengajaran agar lebih efektif, efisien dan produktif yang diawali dengan penentuan strategi, dan perencanaan, diakhiri dengan penilaian. Seorang guru harus paham secara menyeluruh bagaimana proses belajar mengajar serta langkah-langkah apa saja yang di perlukan untuk mencapai suatu 3.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. pembelajaran yang efektif dan efisien. Maka dari itu, sebelum melakukan kegiatan pembelajaran guru harus merancang/mendesain pengajaran dengan baik. Desain pengajaran adalah suatu pemikiran atau persiapan untuk melaksanakan tugas mengajar/aktivitas pengajar dengan menerapkan prinsippinsip pengajar serta melalui langkah-langkah pengajaran, perencanaan itu sendiri, pelaksanaan dan penilaian, dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran yang telah ditentukan (Rohani, Ahmad 2004: 69). Dalam perancangan pengajaran itu sendiri perlu menambahkan media pembelajaran, agar pembelajaran berjalan dengan lancar dan mencapai hasil yang maksimal. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya (Arsyad, 2014: 2). Pada saat ini, pembelajaran akan lebih efektif jika memanfaatkan media pembelajaran. Banyak sekali yang dapat dijadikan media pembelajaran, mulai dari pemanfaatan alam sekitar kita sampai alat elektronik. Salah satu yang mampu menjadi media pembelajaran adalah buku cerita bergambar. Menurut Mitchell (dalam Nurgiyantoro, 2005: 153) buku cerita bergambar adalah buku yang menampilkan gambar dan teks dan keduanya saling menjalin. Gambar-gambar yang ditampilkan harus mencerminkan alur dan karakter tokoh. Dengan demikian, di samping mencerminkan perkembangan karakter dan alur, gambar-gambar itu juga sudah mengandung cerita, dan kemunculan gambar-gambar tersebut antara lain dimaksudkan untuk lebih memperkaya teks dan mengkonkretkan karakter dan alur naratif serta digunakan 4.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. untuk merangsang imajinasi lebih lanjut di samping juga mampu merangsang anak untuk menunjukkan sikap dan berekspresi. Selain itu, kegiatan membaca buku cerita bergambar dapat membantu anak lebih memahami hubungan cerita dan gambar, juga menanamkan kesadaran pada diri anak akan pentingnya aktivitas membaca untuk memperoleh informasi, dan pengembangan karakter anak. Pengembangan karakter itu sendiri dapat juga dikembangkan melalui pendidikan karakter. Menurut Listyarti (2012: 3) pendidikan karakter adalah upaya pembimbingan perilaku siswa agar mengetahui, mencintai, dan melakukan kebaikan. Pendidikan karakter sesunguhnya bukan sekedar mendidik benar dan salah, tetapi mencakup proses pembiasaan tentang perilaku yang baik sehingga siswa dapat memahami, merasakan, dan mau berperilaku baik sehingga terbentuklah tabiat yang baik. Pendidikan karakter dapat dikembangkan melalui permainan anak. Menurut Sujarno, dkk (2011: 10) bahwa pembentukan karakter dalam jiwa individu banyak dipengaruhi oleh pengalaman-pengalamannya ketika masa anak-anak, melalui dari pengasuhan, juga cara-cara sewaktu kecil diajar makan, kebersihan, disiplin, bermain, dan bergaul. Dengan demikian, posisi permainan dalam pembentukan karakter merupakan stimulus atau perangsang dari sisi lingkungan, pengalaman, dan pendidikan. Dalam materi keterampilan gerak dasar, siswa dituntut untuk mampu menguasai beberapa keterampilan gerak dasar. Gerak dasar yang paling sering dilakukan oleh anak dalam setiap aktivitasnya adalah gerak dasar lokomotor yang terdiri atas gerak jalan, lari, dan lompat. Di dalam setiap permainan yang 5.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. dilakukan oleh anak-anak terkandung unsur dasar lokomotor yaitu jalan, lari, dan melompat. Gerak dasar lokomotor adalah jenis gerakan yang ditandai dengan pergerakkan seluruh tubuh dalam proses perpindahan tempat. Gerak dasar jalan, lari dan melompat merupakan gerak dasar lokomotor yang perlu diterapakan dan dikembangkan di Sekolah Dasar. Berdasarkan hasil wawancara di SD Selomulyo, menunjukan bahwa minat dan kemampuan membaca buku cerita bergambar masih kurang. Ketersediaan buku cerita bergambar juga terbatas dan sangat diperlukan agar siswa mampu berimajinasi dan belajar gerak lokomotor dengan bantuan gambar. Dalam hal ini, guru kelas II mengatakan bahwa ketersediaan buku cerita bergambar yang sesuai dengan kelas II masih kurang. Buku cerita bergambar yang tersedia di sekolah kebanyakan terlalu banyak teks ceritanya, sehingga siswa-siswa hanya ingin melihat gambarnya tanpa memahami ceritnya dan kondisi buku cerita sudah ada yang rusak. Berdasarkan. masalah. tersebut,. maka. peneliti. akan. mencoba. mengembangkan buku cerita bergambar tentang variasi gerak lokomotor melalui permainan anak yang diujicobakan pada kelas II SD Selomulyo. SD tersebut sebagai contoh untuk melakukan penelitian. Buku cerita bergambar ini dikhususkan pada keterampilan gerak dasar lokomotor melalui permainan yang sering dimainkan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui isi cerita yang konkret dan dekat dengan kehidupan sehari-hari, siswa diharapkan juga mampu meningkatkan imajinasi dan kekreativitasnya.. 6.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1.2.. Rumusan Masalah. 1.2.1. Bagaimana pengembangan buku cerita bergambar tentang variasi gerak lokomotor melalui permainan anak untuk kelas II SD? 1.2.2. Bagaimana kualitas buku cerita bergambar tentang variasi gerak lokomotor melalui permainan anak untuk kelas II SD?. 1.3.. Tujuan Penelitian. 1.3.1. Mendeskripsikan proses pengembangan buku cerita bergambar tentang variasi gerak lokomotor melalui permainan anak untuk kelas II SD. 1.3.2. Mengetahui kualitas buku cerita bergambar tentang variasi gerak lokomotor melalui permainan anak untuk kelas II SD.. 1.4.. Manfaat Penelitian. 1.4.1. Bagi siswa Produk akhir penelitian ini berupa buku cerita bergambar muatan pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) untuk siswa kelas II SD. Dengan membaca buku cerita ini, diharapkan siswa dapat meningkatkan kemampuan dalam membedakan variasi gerak lokomotor secara mandiri tanpa bantuan dari guru. 1.4.2. Bagi guru Pada umum guru menggunakan media pembelajran untuk menyampaikan materi pembelajaran. Buku cerita bergambar ini dapat menambah pengetahuan. 7.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. guru untuk memvariasi media pembelajaran agar bisa meningkatkan kempuan siswa kelas II dalam membedakan variasi gerak lokomotor. 1.4.3.. Bagi mahasiswa Menambahkan wawasan mahasiswa dalam mengembangkan media. pembelajaran. Selain itu sebagai calon guru, penelitian ini diharapkan dapat membantu mahasiswa untuk dapat mengerti betapa pentingnya manfaat media belajar dalam kegiatan pembelajaran. 1.4.4. Bagi sekolah Sekolah dapat menggunakan buku cerita bergambar sebgai salah satu media pembelajaran untuk mengajarkan siswa dalam membedakan variasi gerak lokomotor. 1.4.5. Bagi prodi PGSD Penelitian pengembangan ini dapat menambahkan pustaka prodi PGSD Universitas Sanata Dharma terkait dengan pengembangan buku cerita bergambar tentang variasi gerak lokomotor melalui permainan anak untuk kelas II SD.. 1.5.. Definisi Operasional. 1.5.1. Membaca adalah suatu aktivitas yang kompleks yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan oleh penulis melalui sebuah bacaan. 1.5.2. Literasi adalah kegiatan untuk meningkatkan kemampuan membaca. 1.5.3. Buku cerita bergambar adalah buku yang menyediakan cerita dengan menggunakan gambar. 8.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1.5.4. Gerak lokomotor adalah jenis gerakan yang ditandai dengan pergerakan seluruh tubuh dalam proses perpindahan tempat atau titik berat badan dari satu bidang tumpu kebidang tumpu lainnya. 1.5.5. Permainan adalah kegiatan yang sangat penting bagi anak, karena banyak nilai-nilai budaya, selain itu dapat melatih anak untuk hidup bermasyarakat, ketrampilan, kesopanan, serta ketangkasan. 1.5.6. Siswa kelas II Sekolah Dasar adalah siswa yang berusia 7-8 tahun yang sedang menjalani proses pendidikan di Sekolah Dasar.. 1.6.. Spesifikasi Produk yang Dihasilkan Buku cerita bergambar dikembangkan berdasarkan pemetaan Kompetensi. Dasar (KD) 3.1 Memahami variasi gerak dasar lokomotor sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau tradisional. Buku cerita bergambar memuat kosa kata yang sesuai dengan bahasa anak dan bahasa yang mudah dipahami. Buku cerita bergambar memuat materi sesuai dengan kebutuhan anak. Buku cerita bergambar memiliki gambar dan teks yang saling berkaitan. Buku cerita bergambar disesuaikan dengan pilihan warna, tokoh utama, ukuran buku, serta jenis dan ukuran huruf berdasarkan kesukaan anak. Buku cerita bergambar dicetak dengan menggunakan keretas Ivory 190 gsm untuk sampul buku dan kertas Art Paper 150gsm sebagai isi buku. Buku cerita bergambar berukuran A4 (21,0cm dan 29,7cm).. 9.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI. 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1.. Pembelajaran Membaca. 2.1.1.1. Pengertian Membaca Membaca merupakan salah satu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam dunia pendidikan. Melalui membaca siswa dan guru dapat mengetahui halhal apa saja yang terjadi di bumi ini. Tarigan (1979:7) menyatakan bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Selain itu, membaca adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, prikolinguistik, dan metakognitif (Rahim, 2007: 2). Sedangkan menurut Soedarso (2004:4) membaca adalah aktivitas yang kompleks dengan mengarahkan sejumlah besar tindakan yang terpisah-pisah. Meliputi: orang harus menggunakan pengertian dan khayalan, mengamati, dan mengingat-ingat. Berdasarkan pendapat para ahli, peneliti dapat melihat kesamaan bahwa membaca adalah suatu aktivitas yang kompleks yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan oleh penulis melalui sebuah bacaan. 10.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.1.1.2. Tujuan Membaca Membaca memiliki tujuan yaitu untuk mencari dan memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan (Tarigan, 1979: 9). Menurut Rahim (2007: 11-12) membaca memiliki beberapa tujuan, yaitu memberi kesenangan, membantu menyempurnakan kemampuan membaca nyaring, menggunakan strategi. tertentu,. memperbaharui. pengetahuannya. tentang. suatu. topik,. mengaitkann informasi baru dengan informasi yang telah diketahuinya, memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis, mengkonfirmasikan atau menolak prediksi, menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan mempelajari tentang struktur teks, serta dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik. Menurut beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan membaca adalah memperoleh informasi baru dari berbagai sumber tulis yang telah dibaca. 2.1.1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kegiatan Membaca Lamb dan Arnold (dalam Rahim, 2007: 16-29) menyebutkan faktorfaktor yang mempengaruhi kegiatan membaca permulaan adalah sebagai berikut: 1. Faktor Fisiologis Faktor fisiologis sangat berpengaruh dalam proses kegiatan membaca yang dilakukan oleh siswa. Faktor fisiologis itu sendiri mencakup kesehatan fisik, pertimbangan neurologis, dan jenis kelamin (Rahim, 2007: 16). Kelelahan juga merupakan kondisi yang tidak menguntungkan 11.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. bagi anak untuk belajar, khususnya belajar membaca. Beberapa ahli mengemukakann bahwa keterbatasan neurologis (misalnya berbagai cacat otak) dan kekurangmatangan secara fisik merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan anak gagal dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman mereka. Peserta didik harus dalam kondisi fisik yang baik sehingga dapat memperoleh informasi secara optimal. 2. Faktor Intelektual Faktor intelektual peserta didik dalam kegiatan membaca juga dapat dipengaruhi dengan adanya metode mengajar guru, prosedur, dan kemampuan guru (Rahim, 2007: 17). Peserta didik yang memiliki intelegensi baik (IQnya tinggi) umumnya lebih mudah belajar dan hasilnya cenderung lebih baik, sedangkan peserta didik yang memiliki integelensi rencah, cenderung mengalami kesukaran dalam belajar dan prestasi belajarnya rendah. Tingkat intelegensi peserta didik memiliki pengaruh yang kuat terhadap kemampuan membacanya. Peserta didik yang memiliki intelegensi tinggi umumnya memiliki kemampuan mambaca yang baik, sedangkan peserta didik yang memiliki intelegensi rendah umumnya memiliki kemampuan membaca buruk. 3. Faktor Lingkungan a. Latar Belakang dan Pengalaman Lingkungan sebagai salah satu tempat peserta didik dapat membentuuk pribadi, sikap, nilai, dan kemampuan bahasanya. Kemudian kondisi keluarga peserta didik juga dapat mempengaruhi 12.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. kemampuan membaca. Lingkungan sekitar yang baik dan kondisi keluarga yang mendukung akan mempermudah perserta didik untuk mengembangan kemampuan membacanya, begitupun sebaliknya, jika lingkungan yang buruk dan kondisi keluarga yang tidak mendukung akan menghambat perkembangan peserta didik dalam kemampuan membacanya. b. Faktor Sosial Ekonomi Kondisi ekonomi memiliki pengaruh terhadap kemampuan membaca peserta didik. Beberapa peneliti memperlihatkan bahwa status sosioekonomi siswa mempengaruhi kemampuan verbal siswa. Semakin. tinggi. status. sosioekonomi. siswa. semakin. tinggi. kemampuan verbal siswa, begitupun sebaliknya semakin rendah status sosioekonomi siswa semakin rendah juga kemampuan verbal siswa. 4. Faktor Psikologis a) Motivasi Motivasi adalah sesuatu yang mendorong seseorang belajar atau melakukan suatu kegiatan. Motivasi dapat muncul dari dalam diri peserta didik atau pun dorongan dari luar diri peserta didik. Peseta didik yang memiliki motivasi yang kuat mampu melaksankan kegiatan membaca. dengan sungguh-sungguh,. sedangkan peserta didik yang memiliki motivasi yang lemah belum mampu melaksakan kegiatan membaca dengan baik. 13.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. b) Minat Minat adalah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seorang untuk membaca. Peserta didik yang memiliki minat yang besar akan. lebih. cepat. meningkatkan. kemapuan. membacanya. dibandingkan dengan peserta didik yang belum memiliki minat membaca. c) Kematangan Emosi dan Sosial, serta Penyesuaian diri. Kematangan emosi dan social memiliki tiga aspek, yaitu stabilitas emosi, kepercayaan diri, dan kemampuan berpartisipasi dalam kelompok. Peserta didik yang dapat mengolah ketiga aspek tersebut di dalam dirinya agar dapat melakukan kegiatan membaca dengan baik. Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan membaca peserta didik dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu: faktor fisiologis, faktor intelektual, faktor lingkungan, faktor psikologis, faktor social ekonomi dan penyesuaian diri. 2.1.1.4. Tahap Membaca Ada beberapa tahapan (fase) perkembangan mambaca. Menurut Ngalimun (2014: 36-37), tahap perkembangan membaca dibedakan menjadi lima, yaitu: 1) Pada tahap pertama, yaitu anak berumur 6-7 tahun, anak akan memusatkan pada kata-kata lepas dalam kalimat sederhana atau. 14.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. cerita sederhana. Agar mereka dapat membaca, mereka perlu mengetahui system tulisan, cara mencapai kelancaran membaca, terbebas dari kesalahan membaca. Pada tahap ini, mereka harus dapat mengintegrasikan bunyi dan sistem tulisan. Pada usia selanjutnya yaitu 7-8 tahun, anak telah memperoleh pengetahuan tentang huruf, suku kata, kata yang diperlukan untuk membaca. 2) Pada tahap kedua, sekitar anak duduk di kelas tiga dan empat, mereka. dapat. menganalisis. kata-kata. yang. diketahuinya. menggunakan pola tulisan dan kesimpulan yang didasarkan konteksnya. 3) Pada tahap ketiga, yakni pada anak kelas V sekolah dasar sampai kelas VIII SMP. Pada tahap ini, telihat perkembangan pesat dalam membaca yaitu tekanan membaca tidak lagi pada pengenalan tulisan tetapi pada pemahaman. 4) Pada tahap keempat, sekitar akhir SMP hingga SMA/SMK. Mereka menggunakan keterampilan tinggkat tinggi, misalnya penyimpulan dan. pengenalan. pandangan. penulis. untuk. meningkatkan. pemahaman. 5) Tahap kelima yaitu tingkat perguruan tinggi dan seterusnya. Pada tahap ini, biasanya orang dapat mengintegrasikan dan menanggapi secara kritis bahan bacaan.. 15.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.1.2.. Gerakkan Literasi Sekolah. 2.1.2.1. Pengertian Gerak Literasi Sekolah Literasi menjadi sarana peserta didik dalam mengenal, memahami, dan menerapkan ilmu yang didapatkannya di bangku sekolah. Menurut Abidin, dkk, (2017: 283) Gerakan literasi sekolah adalah program yang sangat penting dalam rangka mengembangkan kemampuan literasi siswa. Kegiatan literasi yang dipadukan dalam pembelajaran jelas membutuhkan model pembelajaran, model bahan ajar, model media, dan model penilaian literasi yang tepat. Oleh sebab itu, gerakan literasi sekolah sebaiknya diikuti dengan pengembangan model pendidikan multiliterasi pada berbagai mata pelajaran sekolah. Gerakkan literasi dapat diwujudkan pelaksanaan membaca 15 menit sebelum waktu belajar dimulai. 2.1.2.2. Prinsip Gerak Literasi Sekolah Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (dalam Abidin, dkk, 2017: 280-281) menjelaskan bahwa gerakan literasi sekolah memiliki beberapa prinsip sebagai berikut: 1) Perkembangan literasi berjalan sesuai tahap perkembangan yang dapat diprediksi. Sekolah yang memahami tahap perkembangan literasi peserta didik dapat membantu sekolah untuk memilih strategi pembiasaan dan pembelajaran literasi yang tepat sesuai kebutuhan perkembangkan mereka. 2) Program literasi yang baik bersifat berimbang.. 16.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Sekolah yang menerapkan program literasi berimbang menyadari bahwa tiap peserta didik memiliki kebutuhan yang berbeda. Oleh sebab itu, strategi membaca dan jenis teks yang dibaca perlu divariasikan, serta disesuaikan dengan jenjang pendidikan. 3) Program literasi terintegrasi dengan kurikulum. Pembiasaan dan pembelajaran literasi di sekolah adalah tanggung jawab semua guru di semua mata pelajaran karena pembelajaran mata pelajaran apa pun membutuhkan bahasa, terutama membaca dan menulis. 4) Kegiatan membaca dan menulis dapat dilakukan kapan pun. Kegiatan literasi dapat dilakukan dengan waktu tertentu. 5) Kegiatan literasi mengembangkan budaya lisan. Kelas berbasis literasi yang kuat diharapkan memunculkan berbagai kegiatan lisan berupa diskusi tentang buku selama pembelajaran di kelas. Kegiatan diskusi ini juga perlu membuka kemungkinan untuk perbedaan pendapat agar kemampuan berpikir kritis dapat diasah. Peserta didik perlu belajar untuk menyampaikan perasaan dan pendapatnya, saling mendengarkan, dan menghormati perbedaan pandangan. 6) Kegiatan. literasi. perlu. mengembangkan. kesadaran. terhadap. keberagaman. Warga sekolah perlu mmenghargai perbedaan melalui kegiatan literasi di sekolah. Bahan bacaan untuk peserta didik perlu merefleksikan kekayaan budaya Indonesia, agar mereka dapat belajar dari berbagai pengalaman multikultural. 17.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.1.2.3. Tahapan Gerak Literasi Sekolah Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (dalam Abidin, dkk, 2017: 281-282) menjelaskan bahwa pelaksanaan gerakan literasi sekolah dilakukan dalam tiga tahap sebagai berikut: 1) Tahap ke-1: pembiasaan kegiatan membaca yang menyenangkan di ekosistem sekolah. Pembiasaan ini bertujuan menumbuhkan minat terhadap bacaan dan kegiatan membaca dalam diri warga sekolah. 2) Tahap ke-2: pengembangan minat baca untuk meningkatkan kemampuan literasi. Kegiatan literasi ditujukan untuk mengembangkan kemampuan memahami bacaan dan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi, berpikir kritis, dan mengolah kemampuan komunikasi secara kreatif melalui kegiatan menanggapi bacaan pengayaan. 3) Tahap ke-3: pelaksanaan pembelajaran berbasis literasi. Kegiatan literasi pada tahap ini bertujuan mengembangkan kemampuan memahami teks dan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi, berpikir kritis, dan mengolah kemampuan komunikasi secara kreatif. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui kegiatan menanggapi teks buku bacaan pengayaan dan buku pelajaran.. 2.1.3. Buku Cerita Bergambar 2.1.3.1. Definisi Buku Cerita Bergambar Media pembelajaran sangat berpengaruh dalam proses kegiatan belajar mengajar. Melalui media pembelajaran guru dapat menyapaikan pesan 18.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. pembelajaran serta lebih cepat dan lebih mudah ditangkap oleh peserta didik. Menurut Angkowo, dan Kosasih (2007: 11) media adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran pada diri siswa. Salah satu yang dapat menjadi media pembelajaran adalah buku cerita bergambar. Menurut TohaSarumpaet (2010: 18) buku cerita bergambar adalah buku yang menyuguhkan cerita dengan menggunakan gambar. Cerita dan gambar mempunyai fungsi untuk menyampaikan fungsi untuk menyampaikan kisah sehingga kedua aspek itu hadir sama kuat saling mengisi dan saling menjelaskan. Buku ini bukan hanya perlu tetapi juga diminati oleh anak-anak karena penggambaran di dalamnya dapat mendekatkan mereka pada kehidupan yang nyata seperti: sekolah, rumah, olahraga, perlombaan, petualangan, dan pencarian diri. Sedangkan menurut Nurgiyantoro (2005: 154) gambar-gambar dalam buku itu sudah mengandung cerita. Gambar digunakan untuk memperkaya teks dan mengkonkretkan karakter dan alur yang naratif serta meningkatkan daya tangkap dan imajinasi anak. Selain itu, kegiatan membaca buku cerita bergambar dapat membantu anak lebih memahami hubungan cerita dan gambar, juga menanamkan kesadaran pada diri anak akan pentingnya aktivitas membaca untuk dapat memperoleh informasi, dan hal itu penting bagi pengembangan kepribadian anak.. 19.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.1.3.2. Jenis dan Karakter Buku Cerita Bergambar Buku cerita bergambar mempunyai beberapa jenis dan karakteristik. McElmeel (2002) jenis-jenis buku cerita bergambar adalah sebagai berikut: 1) Fiksi Buku fiksi adalah buku yang menceritakan khayalan, rekaan, atau sesuatu yang tidak ada dan terjadi sunguh-sunguh. Kategori yang termasuk dalam fiksi adalah cerita hewan, misteri, humor, dan cerita fantasi yang dibuat penulis sesuai imajinasinya. 2) Historis Buku historis adalah buku-buku yang mendasarkan diri pada suatu fakta atau kenyataan di masa lalu. Buku ini meliputi kejadian sebenarnya, tempat, atau karakter yang merupakan bagian dari sejarah. 3) Informasi Buku informasi dalah buku-buku memberikan informasi factual. Buku informasi menyampaikan fakta dan data apa adanya, yang berguna untuk menambahkan ketrampilan, wawasan, dan juga bekal teoristis dalam batas tertentu bagi anak. 4) Biografi Biografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seorang mulai kelahirannya hingga kematiannya jika sudah meninggal. 5) Cerita Rakyat Cerita rakyat merupakan cerita atau kisah yang asal muasalnya bersumber dari masyarakat serta tumbuh dan berkembang dalam masyarakat di masa lampau. 20.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 6) Kisah Nyata Cerita rakyat merupakan cerita atau kisah yang asal muasalnya bersumber dari masyarakat seta tumbuh dan berkembang dalam masayarakat di masa lampau. Berdasarkan pendapat ahli di atas, peneliti dapat melihat kesamaan bahwa jenis buku cerita bergambar, yaitu fiksi, historis, informasi, biografi, cerita rakyat, dan kisah nyata. Beberapa karakteristik buku cerita bergambar menurut Sutherland (dalam Faizah, 2009: 252) antara lain adalah: 1. Buku cerita bergambar bersifat ringkas dan langsung. 2. Buku cerita bergambar berisi konsep-konsep yang berseri. 3. Konsep yang ditulis dapat dipahami oleh anak-anak. 4. Gaya penulisannya sederhana. 5. Terdapat ilustrasi yang melengkapi teks. 2.1.3.3. Fungsi Buku Cerita Bergambar Menurut Mitchell (dalam Nurgiyantoro, 2005: 159) menunjukkan beberapa hal tentang fungsi dan pentingnya buku cerita bergambar bagi anak sebagai berikut: 1. Buku cerita bergambar dapat membantu anak terhadap pengembangan dan perkembangan emosi. Anak akan merasa terfasilitasi dan terbantu untuk memahami dan menerima dirinya sendiri dan orang lain, serta untuk mengekspresikan berbagai emosinya, seperti rasa takut dan senang, sedih dan bahagia, yang merupakan bagian dari kehidupan. Berbagai sikap reaksi emosi anak perlu mendapatkan rangsangan untuk penyaluran agar perkembangan 21.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. emosi berjalan secara wajar dan terkontrol. Pemahaman dan penerimaan terhadap keadaan diri sendiri dan orang lain perlu dikembangkan lewat pembelajaran, dan salah satunya adalah lewat buku cerita bergambar. 2. Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk belajar tentang dunia, menyadarkan anak tentang keberadaan di dunia di tengah masyarakat dan alam. Lewat buku cerita bergambar anak dapat belajar tentang kehidupan masyarakat, baik dalam persepektif sejarah masa lalu maupun masa kini, belajar tentang keadaan geografi dan kehidupan alam, flora, dan fauna. Hal itu semua akan menyadarkan anak tentang kehidupan yang lebih luas yang menjadi lingkungan dan bagian kehidupannya yang semuanya akan menambah pengalaman hidup yang penting dalam perkembangan dirinya. 3. Buku cerita bergambar dapat membantu anak belajar tentang orang lain, hubungan yang ada terjadi, dan pengembangan perasaan. Lewat buku cerita bergambar yang menampilkan kehidupan keluarga, para tetangga, kawan sebaya, pergaulan di sekolah, dan lain-lain yang mengisahkan rellasi kehidupan antar manusia dapat membelajarkan anak untuk bersikap dan bertingkah laku verbal dan nonverbal, yang benar sesuai dengan tuntutan kehidupan social-budaya masyarakat. Demikian pula halnya dengan perasaan anak yang juga dapat terbangun lewat hubungan antar sesama. Jadi, pada hakikatnya lewat buku bergambar anak belajar tentang kehidupan yang disajikan secara lebih konkret lewat kata-kata dan gambar ilustrasi. 4. Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk memperoleh kesenangan. Ini merupakan salah satu hal terpenting dalam perberian buku bacaan jenis ini, 22.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. yaitu untuk memberikan kesenangan dan kenikmatan batiniah. Kenikmatan batiniah merupakan salah satu hal yang juga harus terpenuhi dalam kehidupan manusia, dan tidak hanya. pemenuhan kebutuhan fisik saja, agar. perkembangan kejiwaan dapat berlangsung secara seimbang dan harmonis. Hal itu dapat diperoleh lewat cerita dan gambar-gambar yang menarik, bagus dan cenderung realistik, dan hal-hal lucu yang merangsang anak untuk tertawa senang. 5. Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk mengapresiasi keindahan. Baik secara verbal maupun gambar-gambar ilustrasi yang mendukungnya masing-masing menawarkan keindahan. Keindahan cerita verbal dapat diperoleh antara lain lewat kemenarikan plot dan karakter tokoh, sedang gambar-gambar ilustrasi lewat ketepatan pelukisan objek, komposisi warna, dan berbagai aksi yang menarik. Objek yang menawarkan keindahan perlu diapresiasi, dihargai, dan dinikmati, dan kegiatan tersebut juga dapat diperoleh lewat pembelajaran dalam diri anak sudah terdapat bakat keindahan, namun ia tidak akan berkembang secara maksimal jika tidak secara sengaja dirangsang dan dipacu untuk berkembang. Sikap menghargai keindahan itu sendiri pada giliran selanjutnya dapat menunjang pengembangan sikap dan perilaku halus pada diri anak. 6. Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk menstimulasi imajinasi. Buku cerita dan gambar-gambar memiliki fungsi untuk mendorong tumbuh dan berkembangnya imajinasi anak. Lewat cerita verbal imajinasi sudah terkembangkan, tetapi dengan ditambah gambar-gambar ilustrasi yang 23.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. mendukung cerita akan semakin dikonkretkan dan diperkuat. Hal itu tidak saja memperkuat pemahaman terhadap cerita, tetapi juga daya imajinasi. Berdasarkan penjelasan di atas, fungsi buku cerita bergambar adalah (1) dapat membantu anak terhadap pengembangan dan perkembangan emosi, (2) dapat membantu anak untuk belajar tentang dunia, (3) dapat membantu anak belajar tentang orang lain, hubungan yang ada terjadi, dan pengembangan perasaan, (4) dapat membantu anak untuk memperoleh kesenangan, (5) dapat membantu anak untuk mengapresiasi keindahan, (6) dapat membantu anak untuk menstimulasi imajinasi. 2.1.4.. Kriteria Buku Cerita yang Baik Menurut Nurgiyanto (2005:210) buku cerita yang baik harus memenuhi. beberapa persyaratan, yaitu (a) materi mudah dipahami oleh anak, (b) menggunakan bahasa yang sederhana sehingga dapat dibaca dan dipahami anak, (c) mempertimbangkan kesederhanaan (kompleksitas) kosakata dan struktur, dan (d) berfungsi meningkatkan kekayaan bahasa dan kemampuan berbahasa anak. Buku cerita yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan, diantaranya 1) isinya mudah dipahami pembaca. 2) mengajak pembacanya masih mudah mengenal kehidupan nyata, 3) pilihan kata yang tepat, 4) buku fiksi yang menarik bila pengarang berhasil memikat pembaca untuk terus mengikuti jalan pemikirannya, puncak atau klimaks cerita harus berada di akhir cerita, sementara berbagai konflik harus terjalin di sepanjang buku, 5) pengarang menguasai teknik bercerita sehingga tulisannya tidak terkesan bertele-tele dan membosankan, 6). 24.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. rancangan halamannya tertata dengan baik, artinya pemilihan jenis huruf, jarak antar baris, tata letak halaman, luas cetak, luas margin, dan sebagainya menentukan kenyamanan pembaca, dan 7) sampul buku yang artistic dan representative, dimana judul, gambar, dan warna memegang peranan penting (Mansoor, dalam Santosa, 2008: 9). Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kriteria buku cerita anak yang baik yaitu (1) judul buku cerita mewakili keseluruhan isi cerita dan menarik minat anak untuk membaca lebih lanjut, (2) tampilan warna mampu memberikan kesan dan mudah ditangkap oleh indera penglihatan anak, (3) materi atau isi mudah dipahami oleh anak, (4) mengajak pembacanya masih mudah mengenal kehidupan nyata, (5) menggunakan bahasa yang sederhana sehingga dapat dibaca dan dipahami anak, (6) meningkatkan kekayaan bahasa dan kemampuan berbahasa anak (7) rancangan halamannya tertata dengann baik, artinya pemilihan jenis huruf, jarak antar baris, tata letak halaman, luas cetak, luas margin, dan sebagainya menentukan kenyamanan pembaca, dan (8) sampul buku yang artistic dan representative, dimana judul, gambar, dan warna memegang peranan penting.. 2.1.5.. Karakteristik Perkembangan Anak SD Kelas Bawah. 2.1.5.1. Tahap Perkembangan Anak Menurut Piaget (dalam Yusuf 2016: 6) tahap perkembangan anak menjadi empat tahap, yaitu (1) tahap sensorialmotor yang berlangsung pada usia 0-2 tahun, (2) tahap praoperasional yang berlangsung pada usia 2-6 tahun, (3) 25.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. tahap operasi konkret berlangsung pada usia 6-11 tahun, (4) tahap operasi formal yang berlangsung pada usia 11 tahun sampai dewasa. Tahap perkembangan yang pertama disebut tahap sensorialmotor yang berlangsung 0-2 tahun. Tahap ini ditandai dengan pengetahuan anak diperoleh melalu interaksi fisik, baik dengan orang tua atau objek (benda). Skemaskemanya baru bentuk refleks-refleks sederhana, seperti: menggenggam atau mengisap. Tahap perkembangan yang kedua disebut tahap praoperasional yang berlangsung 2-6 tahun. Tahap ini ditandai dengan anak mulai menggunakan simbol-simbol untuk merepresentasi dunia (lingkungan) secara kognitif. Simbolsimbol itu seperi: kata-kata dan bilangan yang dapat menggantikan objek, peristiwa dan kegiatan (tingkah laku yang tampak). Tahap ketiga disebut tahap operasi konret yang berlangsung pada usia 6-11 tahun. Pada tahap ini anak sudah dapat membentuk operasi-operasi mental atas pengetahuan yang mereka miliki. Mereka. dapat. menambah,. mengurangi,. dan. mengubah.. Operasi. ini. memungkinkannya untuk dapat memecahkan masalah secara logis. Tahap yang keempat disebut dengan tahap operasi formal yang berlangsung pada usia 11 tahun sampai dewasa. Tahap ini merupakan operasi mental tingkat tinggi. Di sini anak (remaja) sudah dapat berhubungan dengan peristiwa-peristiwa hipotesis atau abstrak, tidak hanya dengan objek-objek konkret. Remaja sudah dapat berpikir abstrak dan memecahkan masalah melalui pengujian semua alternatif yang ada. Pada penelitian ini yang menjadi subjek adalah kelas 2 SD Negeri Selomulyo. Dimana mereka masuk kedalam tahap operasinal konkret. Pada tahap 26.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ini anak sudah mulai berpikir rasional dan logis. Hal tersebut berarti anak dapat melakukan operasi-operasi logis untuk menyelesaikan masalah konkret. Maka dari itu peneliti membuat produk sesuai dengan masalah sehari-hari. 2.1.5.2. Perkembangan Anak SD kelas Bawah Menurut Yusuf (2016: 24) masa usia sekolah sering disebut masa intelektual atau masa keserasian bersekolah. Pada masa keserasian beresekolah ini secara relatif, anak-anak lebih mudah dididik dari pada masa sebelum dan sesudahnya. Masa kelas-kelas rendah sekolah dasar, kira-kira 6-7 tahun sampai umur 9-10 tahun. Beberapa sifat anak-anak pada masa ini antara lain seperti berikut: 1) Adanya hubungan positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi (apabila jasmaninya sehat banyak prestasi yang diperoleh). 2) Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan permainan yang tradisonal. 3) Adanya kecendrungan memuji diri sendiri (menyebut nama sendiri). 4) Suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak yang lain. 5) Apabila tidak dapat menyelesaikan suatu soal, maka soal itu dianggap tidak penting. 6) Pada masa ini (terutama usia 6-8 tahun) anak menghendaki nilai (angka rapor) yang baik, tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai baik atau buruk. Pada masa ini perkembangan motorik anak dapat diajarkan atau dilatihkan tentang hal-hal berikut:. 27.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. a) Dasar-dasar keterampilan untuk menulis (huruf arab dan latin) dan menggambar. b) Keterampilan berolahraga (seperti senam) atau menggunakan alat-alat olahraga. c) Gerakan-gerakan permainan, seperti meloncat, memanjat, dan berlari. d) Baris-berbaris secara sederhana untuk menamamkan kebiasaan kedisiplinan dan ketertiban e) Gerakan-gerakan ibadah shalat.. 2.1.6.. Gerak Lokomotor Dalam salah satu pembelajaran dalam pendidikan Jasmani dan. Kesehatan terdapat materi yang berisi tentang ketrempilan gerak dasar. Keterampilan gerak dsar di Sekolah Dasar meliputi tiga macam, yaitu: lokomotor, non lokomotor dan manipulasi. Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (dalam Agustini, Tomi, & Sudjana, 2016) salah satu tujuan pelaksanaan pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan adalah meningkatkann kemampuan dan keterampilan gerak dasar. Gerak dasar disini yang dimaksud adalah meliputi jalan, lari, dan melompat. Gerak dasar lokomotor adalah jenis gerakan yang ditandai dengan pergerakan seluruh tubuh dalam proses perpindahan tempat atau titik berat badan dari satu bidang tumpu kebidang tumpu lainnya (Agustini, Tomi, & Sudjana, 2016). Gerak lokomotor bisa diartikan sebagai gerakan berpindah tempat. Gerak lokomotor mempunyai peran penting dalam pelaksanaan pembelajaran 28.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. pendidikan jasmani, terutama cabang olahraga yang menuntut perpindahan tempat seperti lari cepat, lompat jauh, atau lompat tinggi dan cabang olahraga lainnya.. 2.1.7.. Permainan Anak Bermain merupakan kegiatan yang sangat penting bagi anak, sama. kebutuhannya terhadap makanan yang bergizi dan kesehatan untuk pertumbuhan badannya. Melalui bermain dimungkinkan anak akan berfikir lebih kreatif, menghubungkan satu peristiwa dengan peristiwa lain yang pernah dialaminya, dan membuatnya lebih mampu mengekspresikan pikiran dan perasaannya (Sujarno dkk, 2011). Menurut Widodo, dan Lumintuarso (2016) Permainan tradisional merupakan hasil budaya yang besar nilainya bagi anak-anak dalam rangka berfantasi, berekreasi, berkreasi, berolahraga yang sekaligus sebagai sarana berlatih untuk hidup bermasyarakat, ketrampilan, kesopanan, serta ketangkasan. Dari penjelasan tentang permainan, permainan merupakan suatu bentuk kegiatan yang terdapat aturan dan peraturan yang sudah ditetapkan dengan suatu sarana dan prasarana yang sudah ada. Pada dasarnya, permainan tradisional lebih banyak memberikan kesempatan kepada pelaku untuk bermain secara kelompok. Permainan ini setidaknya dapat dilakukan minimal oleh dua orang, dengan menggunakan alatalat yang sangat sederhana, mudah dicari, menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitarnya serta mencerminkan kepribadian bangsa sendiri.. 29.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Banyak nilai yang dapat digali melalui permainan ini. Permainan tradisional ini mengandung unsur rasa senang, dan hal ini akan membantu perkembangan anak ke arah kebih baik dikemudian hari, permainan ini merasa terbebas dari segala tekanan, sehingga rasa keceriaan dan kegembiraan dapat tercermin pada saat anak memainkannya. Permainan ini juga dapat membantu anak dalam menjalin relasi sosial baik dengan teman sebanyanya maupun dengan teman yang usianya lebih muda atau lebih tua. Permainan ini juga dapat melatih anak dalam memanajemen konflik dan belajar mencari solusi dari permasalahan yang dihadapinya (Kurniati, 2016: 3).. 2.2.. Penelitian yang Relevan Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian pengembangan ini. dapat dipaparkan sebagai berikut: Pertama, penelitian yang dilakukan oleh (Pratiwi, 2017) yang berjudul “Pengembangan Buku Cerita Anak Dengan Menginsersi Budaya Lokal Dalam Tema Kegemaranku Untuk Kelas 1 Sekolah Dasar”. Penelitian ini bertujuan untuk menggembangkan buku cerita berdasarkan muatan sikap dan literasi dini pada tema Kegemaranku serta mengetahui efektivitasnya dalam pembelajaran. Jenis penelitian ini adalah penelitian dann pengembangan (Research and Development) dengan menggunakan Model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Hasil pengembangan buku cerita anak berjudul “Luh Gendis Sang Penari” dapat memuat budaya local berbasis muatan pelajaran yang terekait dengan kompetensi sikap spiritual seperti 30.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. (berperilaku syukur dan toleransi dalam beribadah), sikap social seperti (toleransi, kerja sama dan tanggung jawab), membaca awal seperti (membaca nyaring dan lancar dengan kalimat sederhana) dan menulis awal seperti (menulis kata sederhana). Setelah mengimplementasikan buku cerita tersebut dalam pembelajaran, didapatkan hasil yang menunjukkkan bahwa buku cerita anak tersebut efektif digunakan sebagai buku pendamping pada kurikulum 2013. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh (Syifak, 2013) yang berjudul “Penggunaan Cerita Bergambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Nyaring Siswa Kelas II SDN Margorejo III//405 Surabaya”. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa membaca nyaring dengan menggunakan cerita bergambar. Subyek penelitian adalah siswa kelas II SDN Margorejo III/405. Hasil penelitian didapatkan kemampuan dan peningkatan keterampilan siswa dalam membaca nyaring terbukti dari pertemuan siklus I nilai rata-rata yaitu 72,4 dan nilai ketuntasannya mencapai 60% sedangkan pada siklus nilai rata-rata kelas yaitu 80,2 dan nilai ketuntasan klasikal yaitu 82,5% hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan media yang tepat dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Ketiga, penelitian ini dilakukan oleh (Agustini et al., 2016) Agustini, Tomi, & Sudjana, 2016) yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Lokomotor Menggunakan Metode Bermain Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Siswa Kelas III C SDN Krian 3 Kabupaten Sidoarjo”. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar melalui permainan. Subyek penelitian ini adalah kelas III C SDN Krian Kabupaten Sidoarjo. 31.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang memberikan solusi untuk permasalah dalam proses pembelajaran dan meningkatkan kualitias pembelajaran agar mencapai tujuan pembelajaran. Hasil dari penelitian ini adalah pada siklus I pertemuan pertama, jumlah siswa yang tidak tuntas meningkatkan keterampilan materi jalan, lari dan melompat dalam pre-test didapat hasil peningkatan keterampilan siswa yang tidak tuntas adalah 18 siswa dengan persentase sebesar 42,86%. Pada pertemuan kedua, jumlah siswa yang tidak tuntas meningkatkan keterampilan materi jalan, lari dan melompat dalam pre-test adalah 17 siswa dengan presentase sebesar 40,48% setelah dilakukan penerapan metode permainan hasil dari. pre-test. didapat hasil peningkatan keterampilan siswa yang tidak tuntas adalah 10 siswa dengan presentase Sebesar 23,8%. Pada pertemuan ketiga dilanjutkan dalam penerapan metode permainan dengan hasil pre-test terdapat 4 siswa yang tidak tuntas dan presentase sebesar 9,51%. Siklus II, setelah dilakukan penerapan metode permainan hasil dari post-test didapat hasil peningkatan keterampilan siswa yang tidak tuntas adalah hanya 1 siswa dengan presentase sebesar 2,38% yang disebabkan bahwa 1 siswa tersebut tidak mengikuti pelajaran karena absen. Hasil pre-test dan post-test antara siklus I dengan siklus II terlihat mengalami pengurangan dalam tingkat ketidaktuntasan siswa dalam peningkatan keterampilan gerak dasar lokomotor. Dengan demikian penerapan metode bermain dalam peningkatan keterampilan gerak dasar lokomotor pada siswa kelas III C mengalami keberhasilan dalam ketercapaian indikator.. 32.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Dari ketiga penelitian yang sudah diuraikan sebelumnya dapat dibagan sebagai berikut: Gambar 2.1 Bagan Penelitian yang Relevan Pengembangan Buku Cerita Bergambar. Gerak lokomotor. Agustini (2016) Pratiwi (2017). Syifak (2013). Pengembangan Buku. Penggunaan Cerita. Gerak Dasar Lokomotor. Cerita Anak Dengan. Bergambar Untuk. Menggunakan Metode. Menginsersi Budaya. Meningkatkan. Bermain Dalam. Lokal Dalam Tema. Kemampuan Membaca. Pembelajaran Pendidikan. Kegemaranku Untuk. Nyaring Siswa Kelas II. Jasmani Siswa Kelas III C. Kelas 1 Sekolah Dasar. SDN Margorejo III//405. SDN Krian 3 Kabupaten. Surabaya. Sidoarjo. Peningkatan Keterampilan. Yang perlu diteliti: Pengembangan Buku Cerita Bergambar Tentang Variasi Gerak Lokomotor Melalui Permainan Anak Untuk Kelas II SD. 33.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Gambar di atas menunjukkan bahwa terdapat penelitian mengenai pengembangan buku cerita dan gerak lokomotor. Berdasarkan hasil penelitian yang relevan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang mengenai pengembangan buku cerita bergambar tentang variasi gerak lokomotor melalui permainan anak untuk kelas II SD.. 2.3.. Kerangka Berpikir Gerak dasar lokomotor adalah jenis gerakan yang ditandai dengan. pergerakan seluruh tubuh dalam proses perpindahan tempat atau titik berat badan dari satu bidang tumpu kebidang tumpu lainnya (Agustini, Tomi, & Sudjana, 2016). Oleh sebab itu, gerak dasar lokomotor juga sangat penting untuk diajarkan kepada anak-anak. Salah satu cara untuk megajarkan gerak lokomotor kepada anak yaitu melalui buku cerita bergambar. Gambar pada buku cerita bergambar ini bertujuan untuk meningkatkan daya imajinasi atau gambaran visual kepada anak. Melalui gambar-gambar yang ada di buku cerita bergambar, anak akan lebih mudah berimajinasi. Hal tersebut dimaksudkan anak akan lebih cepat menyerap dan memahami cerita yang terkadung dalam buku. Hal ini disebakan anak usia dini masih dalam tahap operasional konkret. Tahap ini merupakan tahap awal anak untuk berpikir rasional. Hal ini berarti anak dapat melakukan operasi-operasi logis untuk menyelesaikan masalah-masalah konkret. Dalam penelitian pengembangan ini, peneliti menggunakan buku cerita bergambar untuk menambah wawasan anak tentang gerak lokomotor. Buku cerita bergambar adalah sebuah buku yang terdiri dari cerita dan 34.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. didominasi oleh gambar yang saling berhubungan, buku cerita bergambar lebih mudah diterima untuk anak usia sekolah dasar karena didominasi oleh gambar, sehingga membuat anak merasa tertarik. Hal tersebut juga membuat anak lebih senang dan mudah memahami isi dari buku tersebut. Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti mengembangkan buku cerita bergambar tentang gerak lokomotor melalui permainan anak. Buku cerita bergambar tentang gerak lokomotor melalui permainan anak diperoleh berdasarkann analisis kebutuhuan yang dilakukan kepada guru dan siswa.. 2.4.. Pertanyaan-pertanyaan Penelitian 1. Bagaimana proses pengembangan buku cerita bergambar tentang variasi gerak lokomotor melalui permainan anak untuk siswa kelas II SD? 2. Bagaimana kualitias buku cerita bergambar tentang variasi gerak lokomotor melalui permainan anak untuk siswa kelas II SD menurut ahli/pakar? 3. Bagaimana kualitias buku cerita bergambar tentang variasi gerak lokomotor melalui permainan anak untuk siswa kelas II SD menurut guru SD? 4. Bagaimana kualitias buku cerita bergambar tentang variasi gerak lokomotor melalui permainan anak untuk siswa kelas II SD menurut siswa SD?. 35.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN. 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian berupa Research and. Development (RnD) atau sering disebut dengan penelitian dan pengembangan. Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2016: 297). Penelitian pengembangan bertujuan ingin menilai perubahan-perubahan yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Menurut Borg & Gall (dalam Setyosari, 2013: 222) penelitian pengembangan adalah suatu peroses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Penelitian ini menggunakan model pengembangan yang dirancang dan dikembangkan oleh Borg & Gall (Setyosari, 2010: 204). Produk yang akan dikembangkan berupa buku cerita bergambar mengenai gerak lokomotor. Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dalah prosedur penelitian Borg & Gall. Borg & Gall (Setyosari, 2010: 205-207). Menyebutkan sepuluh langkah penelitian pengembangan, yaitu 1) penelitian dan pengumpulan informasi awal, 2) perencanaan, 3) pengembangan format produk awal, 4) uji coba awal, 5) revisi produk, 6) uji coba lapangan, 7) revisi 36.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. produk, 8) uji lapangan, 9) revisi produk akhir, 10) desiminasi dan implementasi. Berikut ini adalah gambar bagan langkah-langkah penelitian pengembangan Borg and Gall. Gambar 3.1 Prosedur Pengembangan Borg & Gall. Penelitian dan pengumpulan. Pengembangan Perencanaan. produk awal. Uji coba awal. informasi awal. Uji coba Uji lapangan. Revisi produk. Revisi produk. Desiminasi dan. akhir. implementasi. lapangan. Revisi produk. Berdasarkan langkah pengembangan Borg & Gall. Peneliti hanya menggunakan tujuh tahap dalam penelitian ini. Tujuh tahap tersebut terdiri dari 1) penelitian dan pengumpulan informasi awal, 2) perencanaan, 3) pengembangan produk awal, 4) uji coba awal, 5) revisi produk, 6) uji coba lapangan, 7) revisi produk. Beberapa hal yang menyebabkan penelitian ini berhenti pada tahap ketujuh, yaitu 1) Borg & Gall memperbolehkan sebuah. 37.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. penelitian pengembangan untuk berhenti pada langkah ketujuh secara teoritis, 2) penelitian ini berhenti di langkah ke tujuh agar bisa dikembangan lagi oleh peneliti selanjutnya, 3) keterbatasan waktu peneliti dan 4) apabila penelitian sampai tahap desiminasi dan implementasi, maka akan membutuhkan biaya yang sangat banyak.. 3.2. Prosedur Pengembangan Prosedur pengembangan dalam penelitian ini menghasilkan produk. akhir berupa buku cerita bergambar tentang variasi gerak lokomotor untuk siswa kelas II sekolah dasar. Langkah-langkah pengembangan produk ini menggunakan model penelitian Borg & Gall (Setyosari, 2010: 205-207) dan empat prinsip dasar pengembangan bahasa Tomlinson. Langkah-langkah tersebut telah dimodifikasi oleh peneliti sehingga hanya menggunakan tujuh langkah. Tujuh langkah prosedur penelitian pengembangan tersebut yaitu, 1) penelitian. dan. pengumpulan. informasi. awal,. 2). perencanaan,. 3). pengembangan produk awal, 4) uji coba awal, 5) revisi produk, 6) uji coba lapangan, 7) revisi produk. Berikut ini adalah gambar bagan langkah-langkah modifikasi penelitian pengembangan Borg and Gall.. 38.

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Gambar 3.2 Modifikasi Prosedur Pengembangan Borg & Gall TAHAP 1. TAHAP 2. PENELITIAN DAN PENGUMPULAN DATA. PERENCANAAN. Penelitian dan pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara mengenai variasi gerak lokomotor.. Melalui hasil wawancara dan observasi, peneliti melakukan pengumpulan data yang digunakan untuk pereencanaan penyusunan produk.. TAHAP 4. TAHAP 3. UJI COBA AWAL. PENGEMBANGAN PRODUK AWAL. Produk dinilai dan diberikan kritik serta saran oleh guru kelas II dan ahli untuk mengetahui kekuarangan dari produk.. Setelah mengumpulkan data, peneliti merancang atau membuat produk dengan mempertimbangkan hasil dari pengumpulan data tersebut. Peneliti menggunakan prinsip pengembangan bahasa menurut Tomlinson.. TAHAP 5 REVISI PRODUK Setelah diuji coba pada guru dan ahli, produk diperbaiki dengan mempertimbangkan kritik dan saran dari para pakar yang memvalidasi. TAHAP 6 UJI COBA LAPANGAN Produk yang telah direvisi kemudian diujicobakan pada 6 anak kelas II SDN Selomulyo. TAHAP 7 REVISI PRODUK Peneliti merevisi kembali produk yang dihasilkan melalui uji coba lapangan. 39.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Berdasarkan langkah-langkah diatas yang telah dimodifikasi dari langkah penelitian Borg and Gall tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. 1.. Penelitian dan pengumpulan informasi awal Penelitian diawali dengan peneliti melakukan analisis kebutuhan dan. kajian pustaka (Borg & Gall, dalam Setyosari, 2010: 205). Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui informasi awal untuk melakukan pengembangan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan melakukan observasi, serta wawancara langsung dengan wali kelas II, dan dua orang siswa kelas II di SD Selomulyo. Observasi dan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui fakta-fakta yang terjadi di lapangan. Selain itu, peneliti juga melakukan kajian pustaka sebagai landasan melakukan pengembangan. 2.. Perencanaan Dalam tahap ini, peneliti merumuskan tujuan untuk memberikan. informasi yang tepat untuk mengembangkan produk sehingga produk yang diujicobakan sesuai dengan kebutuhan (Borg & Gall, dalam Setyosari, 2010: 205). Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, peneliti merencanakan untuk membuat produk berupa buku cerita tentang variasi gerak lokomotor untuk meningkatkan pemahaman dan minat baca siswa kelas II. Peneliti juga melakukan studi pustaka, mencari bahan melalui internet dan mengumpulkan bahan dari berbagai sumber untuk melengkapi landasan perencanaan pembuatan produk. Kemudian peneliti mengembangkan instrument dengan membuat. 40.

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. kuesioner untuk validasi. Kuesioner ini digunakan untuk menilai kualitas buku cerita yang telah dibuat. 3.. Pengembangan produk awal Pengembangan produk awal dalam penelitian ini dimulai dengan. menentukan desain awal buku cerita. Desain awal dilakukan dengan membuat rancangan alur isi buku cerita. Peneliti membuat rancangan alur isi buku cerita dengan memperhatikan empat prinsip dasar mengembangkan materi bahasa Tomlinson, yaitu: 1) isi cerita semestinya memiliki pengaruh yang kuat terhadap ppeserta didik, 2) isi cerita harus membantu peserta didik merasa mudah belajar, 3) isi cerita semestinya tersedia sesuai dengn fokus pembelajaran yang diajarkan, dan 4) isi cerita harus memperhitungkan efek positif dalam pembelajaran. Buku ini juga memuat isi bacaan tentang variasi gerak lokomotor untuk siswa kelas II SD. Selain itu, isi bacaan juga memuat gambar yang menarik sehingga siswa berminat untuk membacanya. Desain awal buku cerita dicetak menggunakan kertas Ivory 230 gram untuk caver dan Art Paper 150 gram untuk bagian isi. 4.. Uji coba awal Produk yang dikembangkan lalu divalidasi oleh ahli media, guru dan. dua siswa kelas II SD Selomulyo. Validator memvalidasi produk ini dengan sebuah instrument yang telah disiapkan. Validasi produk ini bertujuan untuk memperoleh masukan dan saran serta penilaian produk yang dikembangkan oleh penulis. Masukan dan saran tersebut untuk mengetahui kekurangan produk yang dikembangkan sebagai perbaikan terhadap buku cerita bergambar.. 41.

Gambar

Gambar 2.1 Bagan Penelitian yang Relevan
Gambar  di  atas  menunjukkan  bahwa  terdapat  penelitian  mengenai  pengembangan  buku  cerita  dan  gerak  lokomotor
Gambar 3.1 Prosedur Pengembangan Borg & Gall
Gambar 3.2 Modifikasi Prosedur Pengembangan Borg & Gall
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pendapat Tohirin (2007) bahwa layanan konseling kelompok merupakan upaya pembimbing atau konselor dalam membantu memecahkan masalah-masalah pribadi

Dari hasil pengujian hipotesis didapat nilai F hitung sebesar 36,147 > 2,503, dengan probabilitas 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa secara

Kondisi ini dapat ditarik dalam konteks yang lebih besar bahwa ketergantungan yang ada tidak semata-mata berada pada aras mikro, namun juga memiliki andil dalam

後項動詞 だす こむ あう あげる つける かける いれる つく あがる たてる きる なおす たつ あわせる でる かかる ぬく こめる いる とおす

Title Sub Title Author Publisher Publication year Jtitle Abstract Notes Genre URL.. Powered by

Analisis data yang dilakukan meliputi pengamatan pola konsentrasi SO 2 harian dan laju kumulatif SO 2 yang terjadi, pengamatan unit analisi ( model box ) serta

Struktur lirik yang penulis maksud adalah struktur teks yang digunakan dalam lagu- lagu yang dinyanyikan oleh penyanyi di dalam kelompok musik Padang Pasir Nurul Hasanah.. Struktur

244.000.000,- (dua ratus empat puluh empat juta rupiah) dengan agunan Sertifikat tersebut sejak bulan April 2014 dan menunggak pembayaran sebanyak 5 (lima) bulan