• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Food Estate berbasis Korporasi Petani di Kalimantan Tengah tahun 2021

3.7. Capaian Kinerja Lainnya

2.7.3. Pengembangan Food Estate berbasis Korporasi Petani di Kalimantan Tengah tahun 2021

Pengembangan kawasan food estate di lahan pertanian rawa Kalimantan Tengah mulai dilaksanakan pada tahun 2020 di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) pada TA 2020 melaksanakan kegiatan intensifikasi lahan pada lahan seluas 30.000 ha yang terdiri dari 20.000 ha di Kabupaten

Kapuas dan 10.000 ha di Kabupaten Pulang Pisau. Untuk tahun anggaran 2021 Ditjen PSP melaksanakan kegiatan intensifikasi lahan seluas 14.135 ha yang tebagi menjadi seluas 13.000 ha di Kabupaten Kapuas dan 1.135 ha di Kabupaten Pulang Pisau. Sedangkan pada tahun anggaran 2022 akan dilaksanakan intensifikasi lahan seluas 2.000 hektar di Kabupaten Kapuas. Kegiatan ekstensifikasi lahan yang dimulai pada TA 2021 dengan luas 16.643 ha dan pada tahun 2021 direncanakan pada target luasan 10.000 ha. Pengembangan food

Uraian Banpem Operasional Total Keterangan

PAGU Anggaran : 113.900.000.000 5.576.500.000 119.476.500.000 DIPA Awal (Reguler) : 68.800.000.000 3.073.000.000 71.873.000.000 Banpem ABT-PEN : 45.100.000.000 2.503.500.000 47.603.500.000

Sudah teralokasi 113.700.000.000 5.576.500.000 119.276.500.000 DIPA Awal (Reguler) : 68.600.000.000 3.073.000.000 71.673.000.000 Banpem ABT-PEN : 45.100.000.000 2.503.500.000 47.603.500.000

Sudah Realisasi : 113.600.000.000 5.438.448.365 119.038.448.365 99,63%

DIPA Awal (Reguler) *) : 68.600.000.000 2.943.181.750 71.543.181.750 99,54%

Banpem ABT-PEN **) : 45.000.000.000 2.495.266.615 47.495.266.615 99,77%

Yang belum terealisasi - 138.051.635 138.051.635

DIPA Awal (Reguler) *) : - 129.818.250 129.818.250 0,27%

Banpem ABT-PEN **) : - 8.233.385 8.233.385 0,02%

estate di Kalimantan Tengah juga mengembangkan multikomoditas berupa tanaman hortikultura (buah dan sayur), ternak itik dan perkebunan (kelapa genjah).

Pelaksanaan dan hasil dari kegiatan intensifikasi lahan, ekstensifikasi lahan dan multi komoditas TA 2021 dan TA 2021 serta rencana pada TA 2022 secara keseluruhan mencapai 72.778 ha lahan sawah menjadi bagian penting dari pengembangan food estate secara keseluruhan. Untuk memberikan informasi dan gambaran terkait dengan pencapaian selama tiga tahun ini, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian menyusun

“Laporan Kemajuan Pelaksanaan Food Estate Kalimantan Tengah TA 2020-2022” sebagai upaya untuk mencatatkan upaya yang telah dilakukan, hasil yang telah dicapai, rencana ke depan dan tantangan yang ada dalam pengembangan food estate khususnya pada aspek pemanfaatan lahan pertanian rawa.

Pengembangan kawasan food estate di lokasi yang sesuai dirancang berdasarkan empat pendekatan, yaitu: pengembangan wilayah melalui pendekatan kawasan, Integrasi sektor dan subsector, lingkungan berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat (local community development). Hal ini bertujuan agar food estate di Kalimantan Tengah dapat meningkatkan produksi pangan dan kesejahteraan masyarakat, menghemat dan menghasilkan devisa negara, mempercepat pemerataan pembangunan, menciptakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah dan perekonomian nasional.

Kegiatan

intensifikasi lahan dalam rangka mendukung

Pengembangan Food Estate di Kalimantan

Tengah

dilaksanakan untuk meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas hasil komoditas padi pada lahan sawah eksisting

yang siap untuk diolah tanah dan ditanami. Hal ini berkaitan dengan lahan sawah yang ada dan dibudidayakan oleh petani secara umum masih memiliki IP 100-150 dan produktivitas 2-3 ton/hektar.

Infrastruktur Jalan dan Irigasi

Kegiatan ekstensifikasi lahan sawah merupakan kegiatan pada pengembangan food estate yang berfokus pada upaya penambahan luas lahan sawah eksisting yang berasal dari lahan bera atau lahan pertanian yang bervegetasi berat melalui penataan lahan, pembangunan prasarana lahan dan irigasi tingkat usaha tani. Pada tahun anggaran 2021 kegiatan ekstensifikasi lahan sawah dilaksanakan pada lahan seluas 16.643 ha yang berlokasi di 2 kabupaten yaitu Kabupaten Kapuas seluas 12.769 ha dan Kabupaten Pulang Pisau seluas 3.874 ha. Rencana kegiatan ekstensifikasi lahn sawah untuk tahun 2022 seluas 15.520 ha yang berlokasi di Kabupaten Kapuas seluas 14.720 ha dan Kabupaten Pulang Pisau seluas 800 ha.

Gambar . Konstruksi dan Pengolahan tanah dan tanam Ekstensifikasi di Kab. Pulang Pisau dan Kapuas

Kinerja kegiatan budidaya padi pada lokasi intensifikasi lahan TA 2021

Target luas lahan kegiatan ekstensifikasi TA 2021

Pengembangan tanaman pangan berupa benih padi dan saprodi untuk 13.519 ha, pengendali OPT padi, Combine Harvester Besar sebanyak 2 unit, Power Trasher sebanyak 55 unit, dan Dryer UV 1 unit.

Pengembangan komoditas perkebunan sebagai komoditas pendukung pada kawasan food estate Kalimantan Tengah berupa benih kelapa genjah dan pupuk organik. Kelapa genjah memiliki sifat cepat berbuah, produksi buahnya tinggi dan mudah diambil niranya.

Penanaman dilakukan pada lahan pekarangan dan/ jalan usaha tani yang memiliki atau dekat dengan sumber air. Pada tahun 2021 difasilitasi benih kelapa genjah sebanya 144 ribu pohon Berdasarkan perhitungan usahatani maka tanaman kelapa genjah akan berbuah mulai bulan ke 40 dengan produktivitas 100 butir/pohon/tahun. Potensi

produksi sebesar 17,8 juta butir dengan nilai penjualan sebesar Rp.

44,5 Milyar per tahun.

Pengembangan peternakan di food estate Kalimantan Tengah berupa budidaya itik petelur dan pasca panen serta pemasaran telur itik.

Bantuan diberikan kepada kelompok ternak di Kabupaten Kapuas dan kabupaten Pulang Pisau berupa itik lokal jenis petelur, berumur minimum 4 bulan atau siap berproduksi, kendang ternak model panggung dengan kepadatan 5-6 ekor/m2 , tinggi lantai dari tanah 1,2-1,5 m, dan menggunakan bahan kandang dari sumber daya setempat, pakan, serta obat dan vitamin. Ternak itik per kelompok sebanyak 550 ekor yang terdiri dari 500 ekor betina dan 50 ekor jantan.

Fasilitasi ternak itik tahun 2021 sebanyak 48 ribu ekor. Produksi telur sampai dengan tahun 2021 mencapai 822 ribu telur dengan nilai penjualan Rp.2,6 milyar (dalam bentuk segar dan telur asin).

Pengembangan usaha yang dilakukan adalah pembibitan telur untuk menghasilkan DOD bagi pasar umum maupun kelompok ternak di food estate.

Pengembangan hortikultura di food estate Kalimantan Tengan dilakukan melalui fasilitasi kawasan jeruk, durian, lengkeng, dan sayuran (cabai, kangkung, sawi hijau). Penerima kegiatan adalah kelompok tani hortikultura di Kabupaten Kapuas dan kabupaten Pulang Pisau pada lahan pasang surut tipe C.

Fasilitasi pada tahun 2021 berupa kawasan pisang 200 ha, kelengkeng 30 ha, durian 30 ha, jeruk 30 ha, dan sayuran 100 ha, serta pemeliharaan tanaman buah yang ditanam pada TA 2020.

Produksi sayuran dari lokasi yang difasilitasi seluas 200 hektar diprediksi mencapai 1.682 ton senilai 26 milyar, sedangkan potensi dari budidaya sayuran pada luasan yang difiasilitasi yaitu 590 ha mencapai 4.720 ton senilai 33 milyar (pada tahun ke 3-4).

Pengembangan Center Of Excellence, melalui kegiatan pilot percontohan multi komoditas di dua lokasi yaitu satu lokasi di Kabupaten Kapuas (Bataguh) dan Kabupaten 24 Pulang Pisau (Belanti Siam) dengan luasan masing-masing 1.000 hektar. Kegiatan pada tahun 2021 berupa pengawalan mekanisasi, pasca panen, pengembangan ternak itik, dan inovasi kolaboratif.

Kegiatan pengembangan sumber daya manusia meliputi identifikasi potensi wilayah dan survey potensi bisnis dan kelembagaan, sosialisasi dan penyusunan rencana kerja, pembinaan dan pengawalan korporasi petani, pengawalan/supervisi penyuluh pertanian, dan pengadaan sarana IT mendukung food estate. Selain itu melakukan pengawalan khusus untuk pembentukan dan operasionalisasi korporasi petani. Pada tahun 2020 telah berhasil dibentuk 8 Badan Usaha Milik Petanian (BUMP) yang berasal dari Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau

Kendala dan solusi pemecahan pada kegiatan intensifikasi lahan

Kendala dan solusi pemecahan pada kegiatan ekstensifikasi lahan

Kegiatan intensifikasi lahan merupakan salah satu kegiatan untuk mendukung pengembangan food estate di Kalimantan Tengah melalui pemberian bantuan sarana produksi dan pengolahan tanah yang bertujuan untuk memacu proses pencapaian kondisi lahan siap tanam, dilakukannya budidaya dan kesuburan tanah. Capaian kegiatan intensifikasi lahan berupa tersalur dan dimanfaatkannya sarana

produksi oleh petani, dicapainya pengolahan tanah di lokasi kegiatan, dan dihasilkannya peningkatan produksi sebesar 11,5% pada lokasi yang diintervsnsi oleh kegiatan ini. Produksi dari pengembangan multi komoditas juga telah menunjukan hasil yang positif dengan nilai penjualan yang cukup besar termasuk adanya potensi penghasilan/pendapatan petani dari tanaman yang mulai berbuah pada tahun ke 3 setelah tanam. Peranserta aktif dari petani, kelompok tani, penyuluh dan pemerintah daerah merupakan kunci utama dalam kesuksesan kegiatan ini. Diharapkan dengan peran aktif semua pihak dalam membangun kawasan food estate di lahan rawa Kalimantan Tengah maka tujuan dari kegiatan ini dapat tercapai dengan baik secara berkelanjutan.

Dokumen terkait