• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Jaringan Telekomunikasi

Pengembangan jaringan telekomunikasi dilakukan dengan perluasan cakupan pelayanan sistem, peningkatan kapasitas sambungan dengan memperhatikan kawasan-kawasan fungsional yang dikembangkan.

4.2.3.6. Strategi Pengendalian Banjir

Dalam melakukan pengendalian banjir perlu disusun strategi agar dapat dicapai hasil yang diharapkan.

a. Pengendalian tata ruang

Pengendalian tata ruang dilakukan dengan perencanaan penggunaan ruang sesuai kemampuannya dengan mepertimbangkan permasalahan banjir, pemanfaatan lahan sesuai dengan peruntukannya, penegakan hukum terhadap pelanggaran rencana tata ruang yang telah memperhitungkan Rencana Induk Pengembangan Wilayah Sungai.

b. Pengaturan debit banjir

Pengaturan debit banjir dilakukan melalui kegiatan pembangunan dan pengaturan : bendungan dan waduk banjir, tanggul banjir, palung sungai, pembagi atau pelimpah banjir, daerah retensi banjir, dan sistem polder.

c. Pengaturan daerah rawan banjir

Pengaturan daerah rawan banjir dilakukan dengan cara:

1) Pengaturan tata guna lahan dataran banjir (flood plain management).

2) Penataan daerah lingkungan sungai seperti: penetapan garis sempadan sungai, peruntukan lahan dikiri kanan sungai, penertiban bangunan disepanjang aliran sungai. d. Peningkatan peran masyarakat

Peningkatan peran masyarakat dalam pengendalian banjir diwujudkan dalam:

1) Pembentukan forum peduli banjir sebagai wadah bagi masyarakat untuk berperan dalam pengendalian banjir.

2) Bersama dengan Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam menyusun dan mensosialisasikan program pengendalian banjir.

3) Mentaati peraturan tentang pelestarian sumberdaya air antara lain tidak melakukan kegiatan kecuali dengan ijin dari pejabat yang berwenang untuk:

a. Mengubah aliran sungai;

b. Mendirikan, mengubah atau membongkar bangunan-bangunan di dalam atau melintas sungai .

c. Membuang benda -benda / bahan-bahan padat dan atau cair ataupun yang berupa limbah ke dalam maupun di sekitar sungai yang diperkirakan atau patut diduga akan mengganggu aliran,

d. Pengerukan atau penggalian bahan galian golongan C dan atau bahan lainnya. e. Pengaturan untuk mengurangi dampak banjir terhadap masyarakat dilakukan dengan:

1) Penyediaan informasi dan pendidikan

2) Rehabilitasi, rekonstruksi dan atau pembangunan fasilitas umum 3) Melakukan penyelamatan, pengungsian dan tindakan darurat lainnya; 4) Penyesuaian pajak;

5) Asuransi banjir.

f. Pengelolaan Daerah Tangkapan Air

Pengelolaan daerah tangkapan air dalam pengendalian banjir antara lain dapat dilakukan melalui kegiatan:

1) Pengaturan dan pengawasan pemanfaatan lahan (tata guna hutan, kawasan budidaya dan kawasan lindung);

2) Rehabilitasi hutan dan lahan yang fungsinya rusak;

3) Konservasi tanah dan air baik melalui metoda vegetatif, kimia, maupun mekanis; 4) Perlindungan/konservasi kawasan – kawasan lindung.

g. Penyediaan Dana

Penyediaan dana dapat dilakukan dengan cara:

1) Pengumpulan dana banjir oleh masyarakat secara rutin dan dikelola sendiri oleh masyarakat pada daerah rawan banjir.

2) Penggalangan dana oleh masyarakat umum di luar daerah yang rawan banjir

3) Penyediaan dana pengendalian banjir oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. 4.2.3.7. Strategi Penataan Koridor Tepi Pantai

 Menata kawasan sempadan tepi pantai sebagai kawasan yang bebas dari bangunan, sehingga view dan akses ke badan air dapat tercapai.

 Memasukkan fungsi pada sisi kawasan pantai dengan ruang-ruang publik yang bersifat rekreatif sebagai suntikan untuk meningkatkan nilai kawasan pantai Perkotaan Teunom.  Mengatasi berbagai permasalahan perusakan lingkungan pantai dengan penanaman vegetasi

bakau/nipah sehingga selain menjaga kawasan tepi pantai dan mengundang hidupnya plasma nutfah lain di dalam kawasan pantai (udang, kepiting, berbagai jenis burung dan sebagainya).

 Membatasi pemanfaatan tambak sebagai salah satu potensi terjadinya perluasan lahan pantai menjadi fungsi hunian.

 Membuka akses-akses baik view maupun pedestrian pada kawasan koridor pantai dan membatasi akses kendaraan yang langsung berdekatan dengan sisi pantai.

 Membangun tanggul-tanggul pada bagian pantai yang dianggap perlu baik untuk kepentingan keamanan, dan mencegah perusakan lingkungan pantai (abrasi/pengendapan).

4.2.3.8. Strategi Penataan Koridor Tepi Sungai

 Mengembalikan sempadan sungai sehingga menjadi kawasan resapan untuk melestarikan kawasan tepi air .

 Membangun tanggul-tanggul pada bagian sungai yang dibutuhkan untuk keamanan dan menjaga kestabilan dinding sungai dengan sistem bronjong.

 Melakukan program pembersihan sungai dari sampah dan limbah yang berbahaya bagi kualitas air sungai.

 Menganjurkan membangun MCK umum yang sehat yang memiliki sanitasi yang sesuai dengan standart kesehatan lingkungan sehingga air sungai dapat digunakan untuk keperluan wisata dan dapat dijaga kualitasnya.

 Melakukan penataan Lansekap pada sempadan sungai selain berfungsi secara ekologis namun juga memiliki fungsi secata arsitektural, khususnya jalur penerima menuju kawasan wisata pantai Teunom.

4.3 IDENTIFIKASI WILAYAH YANG PERLU DIKENDALIKAN 4.3.1 Pengembangan Kawasan Konservasi Sumber Daya Alam A. Kawasan Pariwisata

Kawasan pariwisata di aceh merupakan salah satu sector yang dapat di jadikan andalan di masa mendatang, jenis pariwisata di aceh sangat bervariasi yaitu meliputi wisata alam, wisata bahari, wisata budaya, wisata ekologi, wisata kota, dan wisata minat Khusus. Dalam RTRW aceh untuk pengembangan pariwisata dan memudahkan dalam indentifikasi distribusi objek-objek wisata yang ada, dibuat cluster yang berdasarkan pada 4 faktor yang dianggap penting, faktor itu adalah (i) faktor letak geografis yaitu kedekatan satu wilayah dengan wilayah yang lainnya.(ii) faktor jarak yaitu jarak dari satu wilayah dengan wilayah lainnya, (iii) faktor aksesibilitas yaitu tingkat kemudahan pencapaian baik jalur transportasi maupun angkutan, dan (iv) faktor

pelayanan kota yaitu pelayanan suatu kota terhadap kebutuhan dari pada penduduknya. Secara pontensi, Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya dan Aceh Barat Daya di jadikan satu cluster dengan arahan pengembangan sebagai ODTW (Obyek Daerah Tujuan Wisata Alam).

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, dilihat dari pontensi alam, kabupaten Aceh Jaya tepat bila dikembangkan sebagai ODTW alam. Pesisir pantai barat –selatan Provinsi Aceh, khsusnya dalam lingkup Kabupaten Aceh Jaya, memiliki keindahan alam yang indah. Salah satu yang berpontensi dikembangkan sebagai ODTW adalah Pantai Lhok Geulumpang, pantai ini memiliki ombak yang dapat di manfaatkan untuk selancar, tetapi cukup aman untuk lain di pantai (seperti volley pantai dan lain sebagainya) mengingat terdapat pulau yang menghalangi untuk langsung ke laut lepas. Kajian terhadap keterkaitan dengan obyek-obyek lain (object linkage) perlu dilakukan, juga terhadap ketersediaan infrastruktur penujang kawasan. Dengan demikaian, pantai Lhok Geulumpang dapat dikembangkan sebagai kawasan wisata Yang cukup penting dan dapat dijadikan sebagai kawasan strategi kabupaten.

B. Revitalisasi dan Regenerasi Kawasan

Dokumen terkait