• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Kerangka Pemikiran

Dalam dokumen Untuk memenuhi Proposal Mata Kuliah Anal (Halaman 29-33)

Sebagaimana telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya, bahwa kualitas pelayanan mempengaruhi minat beli dengan kepuasan konsumen sebagai variabel mediasi. Dengan kata lain, semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan maka konsumen akan merasa puas, dan kepuasan konsumen akan mendorong minat beli konsumen. Berikut akan diuraikan secara lebih detail keterkaitan antar variabel.

2.6.1.Hubungan Kualitas Pelayanan dengan Minat Beli

Penelitian yang dilakukan oleh Eva Sheilla Rahma (2007), Adhi Rah Kusuma (2009), Kuntjara (2007), Tommy Sidharta (2008), Yuzza Bayhaqi (2006), Khalizzad Khalis (2011), dan Nur Achmad (2008) mengemukakan tentang kaitan antara Kualitas Pelayanan dan minat beli. Dalam penelitiannya, diungkapkan bahwa kualitas pelayanan yang baik akan mendorong minat beli konsumen. Jika perusahaan mampu memberikan layanan yang berkualitas, seperti adanya pengenalan produk yang baik, keadaan yang nyaman serta pemberian garansi dan servis yang memadai, diharapkan mampu mendorong konsumen untuk membeli produk tersebut. Kualitas pelayanan disini adalah daya tarik pelayanan.

2.6.2.Hubungan Kualitas Pelayanan dengan Kepuasan Konsumen

Penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Wayan Arya Paramarta (2008) dalam jurnalnya yang berjudul kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan Pizza Hut Gatot Subroto Denpasar.” Bahwa dalam penelitiannya kualitas pelayanan yang terdiri dari dimensi keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati (empathy) dan bukti fisik (tangible) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan pada Pizza Hut Gatot Subroto Denpasar.

Ada lima penentu kualitas jasa menurut Parasuraman dalam Tjiptono dan Chandra (2005:133) yang dapat dirinci sebagai berikut:

1) Keandalan (Reliability)

Menurut Kotler dan Keller (2009:53) “Keandalan berkaitan dengan kemampuan perusahaan memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara andal dan akurat.”

Atribut yang ada dalam dimensi keandalan ini seperti memberikan pelayanan sesuai janji, pertanggungjawaban tentang penanganan pelanggan akan masalah pelayanan dan memberikan pelayanan tepat waktu. Hubungan keandalan (reliability), terhadap kepuasan pelanggan. Jadi layanan yang akurat sangat berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan termasuk memiliki karyawan-karyawan yang handal dibidangnya, maka para pelanggan akan merasa puas terhadap perusahaan. (Kotler dan Keller 2009:53)

2) Daya Tanggap (Responsiveness)

Menurut Kotler dan Keller (2009:53) “Daya tanggap merupakan kesediaan membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat.” Dalam dimensi ini suatu perusahaan harus memberikan pelayanan dan menanggapi permintaan dari sudut pandang pelanggan bukan sudut pandang perusahaan. Menurut Parasuraman dalam Tjiptono dan Chandra (2005:134) yang menyatakan bahwa “Daya tanggap berkenaan dengan kemampuan karyawan untuk membantu para pelanggan dan merespon permintaan mereka, serta menginformasikan kapan saja jasa akan diberikan dan kemudian memberikan jasa secara cepat, apabila karyawan cepat tanggap melayani pelanggan maka perusahaan akan mendapat simpati dari pelanggan itu sendiri”.

3) Jaminan (Assurance)

Menurut Parasuraman dalam Tjiptono dan Chandra (2005:134), menyatakan bahwa “karyawan mampu menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan dan perusahaaan bisa menciptakan rasa aman kepada pelanggan”. Jadi, dengan adanya kepercayaan yang diberikan terhadap pelanggan dengan rasa aman, maka pelanggan akan merasa puas dengan pelayanan perusahaan tersebut. Hubungan jaminan (assurance) terhadap kepuasan pelanggan. Jadi , dengan kepercayaan yang diberikan terhadap pelanggan dengan rasa aman, maka pelanggan pun akan merasa puas dengan pelayanan tersebut.

4) Empati (Empathy)

Menurut Parasuraman dalam Tjiptono dan Chandra (2005:134), menyatakan bahwa “perusahaan memahami masalah para pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta memberikan perhatian personal kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi yang nyaman”. Hubungan emapati dengan kepuasan pelanggan adalah apabila pelanggan telah merasa puas dengan empati yang diberikan perusahaan maka pelanggan pun akan loyal dengan jasa yang diberikan perusahan tersebut. (Kotler dan Keller 2009:53).

5) Bukti Fisik (Tangibles)

Menurut Kotler dan Keller (2009:53) “Bukti fisik atau wujud merupakan penampilan fisik, perlengkapan, karyawan, dan bahan komunikasi.” Bukti fisik salah satu dimensi kualitas pelayanan yang perlu diperhatikan oleh perusahaan, karena aktifitas usaha dalam jasa banyak bergantung pada sifat pelanggan dalam berinteraksi langsung dengan perusahaan. Hubungan bukti fisik (tangibles) terhadap kepuasan pelanggan. Menurut Parasuraman dalam Tjiptono dan Chandra (2005:135), menyatakan bahwa berkenaan dengan daya tarik fasilitas fisik, perlengkapan, dan material yang digunakan perusahaan, serta penampiln karyawan. Dalam meningkatkan kepuasan pelanggan khususnya perusahaan jasa, para pelanggan akan banyak dipengaruhi oleh atribut-atribut yang digunakan oleh perusahaan seperti penampilan karyawan. Didalam memberikan jasa pelayanan aspek kualitas merupakan hal yang penting dan perlu diperhitungkan karenan pelayanan yang berkualitas merupakan salah satu cara yang terbaik dalam menciptakan nilai-nilai yang diharapkan dari pelanggan. Pelayanan pelanggan merupakan penerapan konsep yang mengutamakan kepentingan pelanggan. Kualitas pelayanan mempunyai hubungan yang erat terhadap kepuasan pelanggan, kualitas pelayanan perusahaan yang ditujukan kepada pelanggan merupakan elemen yang sangat penting agar dapat menjamin

kelangsungan hidup atau menjaga kestabilan usaha perusahaan, karena perusahaan sangat mengharapkan rasa puas dalam diri pelanggan. (Tjiptono dan Chandra 2005:115).

2.6.3.Hubungan Kepuasan Konsumen dengan Minat Beli

Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Dra. Salamatun Asakdiyah M.Si dari Universitas Ahmad Dahlan, dengan judul “Analisis Hubungan antara Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan dalam Pembentukan Intensi Pembelian Konsumen Matahari Group di Daerah Istimewa Yogyakarta”. penelitian Salamatun Asakdiyah ini dimuat dalam jurnal Akuntansi dan Manajemen Vol. XVI No. 2 Agustus 2005. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan dalam pembentukan intensi pembelian konsumen pada departement store yang dikelola oleh Matahari Group di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil penelitian tersebut yaitu memberikan kesimpulan bahwa hubungan antara interaksi kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan dengan intensi pembelian menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan pada P £ 0,05. Dimensi kualitas pelayanan pada penelitian terdahulu menggunakan (1) physical aspect; (2) reliability; (3) personal interaction; (4) probem solving; dan (5) policy. Jadi pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat beli menjadi semakin kuat bila di dalamnya terdapat kepuasan pelanggan yang tinggi. Artinya, kepuasan pelanggan memiliki pengaruh positif terhadap minat beli.

Dalam dokumen Untuk memenuhi Proposal Mata Kuliah Anal (Halaman 29-33)

Dokumen terkait