• Tidak ada hasil yang ditemukan

Arah Pengembangan Objek Wisata Alam di Kabupaten Purworejo a. Analisis SWOT Objek Wisata Alam

B. Deskripsi Hasil

3. Arah Pengembangan Objek Wisata Alam di Kabupaten Purworejo a. Analisis SWOT Objek Wisata Alam

Untuk mengetahui arah pengembangan objek wisata alam langkah pertama dilakukan dengan melakukan analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats). Analisis SWOT akan membahas mengenai kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang dihadapi seluruh objek wisata alam di Kabupaten Purworejo.

Berdasarkan observasi lapangan yang dilakukan maka dapat diketahui faktor internal dan faktor eksternal dari setiap objek wisata alam. Faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan. Faktor eksternal berupa peluang dan tantangan dari objek wisata alam. Analisis SWOT dilakukan untuk setiap objek wisata alam. Analisis SWOT untuk setiap objek wisata alam dapat dilihat pada tabel 4.12. di bawah ini.

131

Tabel 4.12. Analisis SWOT Objek Wisata Alam Kabupaten Purworejo

No. Objek Wisata Faktor Internal Faktor Internal

Kekuatan Kelemahan Peluang Tantangan

1. Pantai Jatimalang

- Daya tarik cukup menarik - Sarana prasarana cukup

mendukung

- Aksesibilitas mudah

- Kebersihan kurang - Lokasi yang berada dekat dengan jalan Deandles di jalur selatan Yogyakarta-Cilacap merupakan lokasi yang strategis - Adanya hasil laut

menjadi peluang bagi masyarakat untuk lebih mengembangkan wisata, dengan

dibangunnya TPI dapat menarik pengunjung

- Banyaknya objek wisata pantai di sepanjang pesisir selatan Jawa menjadi tantangan bagi pemerintah untuk mengemas objek wisata pantai di Kabupaten Purworejo semenarik mungkin agar berbeda dengan pantai yang lainnya

2. Pantai Keburuhan

- Aksesibilitas mudah - Daya tarik kurang - Sarana prasarana kurang

mendukung - Kebersihan kurang

- Lokasi yang berada dekat dengan jalan Deandles di jalur selatan Yogyakarta-Cilacap merupakan - Banyaknya objek wisata pantai di sepanjang pesisir selatan Jawa menjadi tantangan bagi

1

132

lokasi yang strategis. - Adanya hasil laut

menjadi peluang bagi masyarakat untuk lebih mengembangkan wisata, dengan

dibangunnya TPI dapat menarik pengunjung pemerintah untuk mengemas objek wisata pantai di Kabupaten Purworejo semenarik mungkin agar berbeda dengan pantai yang lainnya - Adanya abrasi pantai

selatan yang merusak sebagian tepi pantai 3. Pantai

Ketawang

- Aksesibilitas mudah - Daya tarik kurang - Sarana prasarana kurang

mendukung - Kebersihan kurang - Belum diketahui oleh

masyarakat secara luas di Kabupaten Purworejo

- Lokasi yang berada dekat dengan jalan Deandles di jalur selatan Yogyakarta-Cilacap merupakan lokasi yang strategis.

- Banyaknya objek wisata pantai di sepanjang pesisir selatan Jawa menjadi tantangan bagi pemerintah untuk mengemas objek wisata pantai di Kabupaten Purworejo semenarik mungkin agar berbeda dengan

1

133

pantai yang lainnya 4. Goa Seplawan - Daya tarik cukup menarik

- Sarana prasarana cukup mendukung

- Aksesbilitas mudah

- Kebersihan kurang - Masih adanya masyarakat yang mempercayai hal-hal ghaib yang diperoleh dari aktifitas bertapa di goa menjadi peluang untuk

dikembangkannya objek wisata ini

- Jaraknya yang dekat dengan perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang memiliki objek wisata lebih menarik menjadi tantangan bagi pemerintah untuk lebih mengembangkan objek wisata alam ini 5. Sumur Tegal

Asih

- Kebersihan masih terjaga - Aksesibilitas cukup

mudah

- Daya tarik kurang - Sarana prasarana kurang

mendukung

- Belum diketahui oleh masyarakat secara luas di Kabupaten Purworejo

- Keberadaan sendang sebagai objek wisata dan sebagai saluran irigasi menjadikan peluang untuk lebih mengembangkan dan merawat objek wisata ini.

- Jaraknya yang dekat dengan perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang memiliki objek wisata lebih menarik menjadi tantangan bagi pemerintah untuk lebih mengembangkan objek wisata alam ini

1

134

6. Goa

Sendangsari

- Kebersihan masih terjaga - Aksesibilitas cukup

mudah

- Daya tarik kurang - Sarana prasarana kurang

mendukung

- Belum diketahui oleh masyarakat secara luas di Kabupaten Purworejo

- Masih adanya masyarakat yang mempercayai hal-hal ghaib yang diperoleh dari aktifitas bertapa di goa menjadi peluang untuk

dikembangkannya objek wisata ini

- Jaraknya yang dekat dengan perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang memiliki objek wisata lebih menarik menjadi tantangan bagi pemerintah untuk lebih mengembangkan objek wisata alam ini 7. Curug Silangit - Sarana prasarana cukup

mendukung - Aksesibilitas cukup

mudah

- Daya tarik kurang - Kebersihan kurang

- Letak yang berdekatan dalam satu desa dengan objek wisata alam lainnya diantaranya Goa Seplawan, Sumur Tegal Asih, dan Goa

Sendangsari dapat mempermudah menemukan objek wisata alam ini

- Jaraknya yang dekat dengan perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang memiliki objek wisata lebih menarik menjadi tantangan bagi pemerintah untuk lebih mengembangkan objek wisata alam ini 8. Goa Semar - Kebersihan masih terjaga - Daya tarik kurang - Masih adanya - Jaraknya yang dekat

1

135

- Sarana prasarana kurang mendukung

- Aksesibilitas sulit - Belum diketahui oleh

masyarakat secara luas di Kabupaten Purworejo

masyarakat yang mempercayai hal-hal ghaib yang diperoleh dari aktifitas bertapa di goa menjadi peluang untuk dikembangkannya objek wisata ini dengan perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang memiliki objek wisata lebih menarik menjadi tantangan bagi pemerintah untuk lebih mengembangkan objek wisata alam ini 9. Goa Anjani - Kebersihan masih terjaga

- Aksesibilitas cukup mudah

- Daya tarik kurang - Sarana prasarana - Belum diketahui oleh

masyarakat secara luas di Kabupaten Purworejo

- Masih adanya masyarakat yang mempercayai hal-hal ghaib yang diperoleh dari aktifitas bertapa di goa menjadi peluang untuk

dikembangkannya objek wisata ini

- Jaraknya yang dekat dengan perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang memiliki objek wisata lebih menarik menjadi tantangan bagi pemerintah untuk lebih mengembangkan objek wisata alam ini 10. Goa Gong - Kebersihan masih terjaga

- Aksesibilitas mudah

- Daya tarik kurang - Sarana prasarana kurang

- Masih adanya masyarakat yang

- Penyalahgunaan lokasi objek wisata

1

136

mendukung

- Belum diketahui oleh masyarakat secara luas di Kabupaten Purworejo

mempercayai hal-hal ghaib yang diperoleh dari aktifitas bertapa di goa menjadi peluang untuk

dikembangkannya objek wisata ini

yang dilakukan oleh remaja untuk berbuat mesum menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat dan pemerintah.

11. Goa Silumbu - Kebersihan masih terjaga - Daya tarik kurang - Sarana prasarana kurang

mendukung - Aksesibilitas sulit - Belum diketahui oleh

masyarakat secara luas di Kabupaten Purworejo

- Masih banyaknya masyarakat yang mempercayai hal-hal ghaib yang diperoleh dari aktifitas bertapa di goa - goa.

- Kurang adanya wahana yang menarik menjadi tantangan bagi pemerintah dan dinas terkait untuk mengemas objek wisata alam tersebut agar mampu bersaing dengan objek wisata lainnya yang terdapat di Kabupaten Purworejo 12. Curug

Pengilon

- Kebersihan masih terjaga - Daya tarik kurang - Sarana prasarana kurang

- Terletak di kawasan konservasi hutan pinus

- Kurang adanya wahana yang menarik

1

137

mendukung - Aksesibilitas sulit - Belum diketahui oleh

masyarakat secara luas di Kabupaten Purworejo

yang dikelola oleh perhutani

menjadi tantangan bagi pemerintah dan dinas terkait untuk mengemas objek wisata alam tersebut agar mampu bersaing dengan objek wisata lainnya

13. Curug Muncar - Aksesibiltas cukup mudah - Daya tarik kurang - Sarana prasarana kurang

mendukung - Kebersihan kurang

- Terletak di kawasan konservasi hutan pinus yang dikelola oleh perhutani

- Kurang adanya wahana yang menarik menjadi tantangan bagi pemerintah dan dinas terkait untuk mengemas objek wisata alam tersebut agar mampu bersaing dengan objek wisata lainnya

Sumber: Analisis Data Primer

1

b. Arah Pengembangan Objek Wisata Alam

Berdasarkan hasil observasi dan analisis SWOT pada tabel 4.14. maka dapat diketahui bahwa objek wisata alam memiliki faktor internal dan eksternal yang berbeda.

Untuk mempermudah dalam melakukan pengembangan dilakukan pengelompokan. Pengelompokan objek wisata alam berdasarkan pada kesamaan morfologi yang berupa bentuklahan dan kesamaan akses menuju objek wisata yang berupa kesamaan trayek angkutan terdekat menuju objek wisata alam. Penentuan kelompok objek wisata alam tersaji dalam tabel 4.15 berikut:

Tabel 4.13. Penentuan Kelompok Objek Wisata Alam

No. Objek wisata Bentuklahan Kode trayek Kelompok 1. Pantai Jatimalang Marin 22 1

2. Pantai Keburuhan Marin 22 1

3. Pantai Ketawang Marin 22 1

4. Goa Seplawan Struktural 29 2 5. Sumur Tegal Asih Struktural 29 2 6. Goa Sendangsari Struktural 29 2 7. Curug Silangit Struktural 29 2

8. Goa Semar Struktural 29 2

9. Goa Anjani Struktural 29 2

10. Goa Gong Struktural 41 3

11. Goa Silumbu Struktural 41 3 12. Curug Pengilon Struktural 13 4 13. Curug Muncar Struktural 13 4 Sumber: Analisis Data Sekunder

Setelah dilakukan pengelompokan, langkah selanjutnya adalah dengan menentukan objek wisata yang memiliki total skor potensi tertinggi sebagai objek wiata utama pada setiap kelompok. Penentuan objek wisata utama pada setiap kelompok tersaji dalam tabel 4.16.

Tabel 4.14. Penentuan Objek Wisata Alam Utama pada Setiap Kelompok

Kelompok Objek Wisata Tingkat Potensi Skor Objek Wisata Utama 1 Pantai Jatimalang Potensial 36,19 Pantai Jatimalang

Pantai Keburuhan Kurang potensial 24,33 Pantai Ketawang Kurang potensial 22,83

2 Goa Seplawan Cukup potensial 33,19 Goa Seplawan Sumur Tegal Asih Kurang potensial 20,81

Goa Sendangsari Kurang potensial 19,31 Curug Silangit Kurang potensial 22,38 Goa Semar Kurang potensial 17,66 Goa Anjani Kurang potensial 19,31

3 Goa Gong Kurang potensial 21,29 Goa Gong Goa Silumbu Kurang potensial 18,32

4 Curug Pengilon Kurang potensial 18,32 Curung Muncar Curug Muncar Kurang potensial 22,38

Sumber: Analisis Data Primer

Langkah selanjutnya adalah dengan menentukan arah pengembangan yang didasarkan dari faktor internal berupa kelemahan dan kekuatan serta faktor eksternal berupa peluang dan tantangan dalam analisis SWOT. Arah pengembangan dilakukan dengan:

1) Strategi SO (Strength, Opportunities) : strategi memanfaatkan kekuatan untuk memperoleh peluang,

2) Strategi ST (Strengths, Threats) : strategi memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi ancaman,

3) Strategi WO (Weaknesses, Opportunities) : strategi memanfaatkan peluang dengan meminimalkan kelemahan,

4) Strategi WT (Weaknesses, Threats) : strategi meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman.

Tabel 4.15. Arah Pengembangan Objek Wisata Alam

Kelompok Objek Wisata Arah Pengembangan

1 Pantai Jatimalang, Pantai Ketawang, Pantai Keburuhan

 Menjadikan Pantai Jatimalang sebagai objek wisata utama

 Melakukan promosi dan publikasi melalui berbagai media sehingga masyarakat lebih banyak yang mengetahui

 Menambah sarana bermain, seperti ayunan, perosotan dan permainan lain yang lebih menantang seperti motor cross.  Menambah trayek angkutan umum

menuju objek wisata

 Membangun pemecah ombak untuk meminimalisir terjadinya abrasi

 Menambah daya tarik tambahan berupa pertunjukan kesenian khas daerah Kabupaten Purworejo agar berbeda dari pantai di wilayah lain.

 Melakukan penghijauan di sepanjang bibir pantai agar tidak gersang sekaligus

sebagai peneduh dan menambah atraksi.

2 Goa Seplawan, Curug Silangit, Goa Anjani, Sumur Tegal Asih, Goa Semar, Goa Sendangsari.

 Menjadikan Goa Seplawan sebagai objek wisata utama

 Menambah sarana dan prasarana pokok sebagai layakya objek wisata terutama untuk objek wisata alam selain Goa Seplawan

 Melakukan promosi agar lebih banyak diketahui oleh masyarakat di Kabupaten Purworejo maupun dari kabupaten lain  Memperbaiki akses jalan menuju objek

wisata alam

 Memberikan informasi dan petunjuk mengenai adanya objek wisata lainnya di dekat Goa Seplawan

 Membentuk desa wisata di Desa Donorejo dan Desa Tlogoguwo

3 Goa Gong, Goa Silumbu

 Menjadikan Goa Gong sebagai objek wisata utama

 Membangun sarana bermain yang dapat menarik pengunjung untuk datang ke objek wisata alam tersebut

 Membangun sarana dan prasarana pokok sebagai layaknya objek wisata.

 Melakukan promosi melalui media seperti radio dan brosur

 Meningkatkan pengawasan baik dari pengelola maupun masyarakat sekitar terhadap kegiatan yang berbau seronok maupun penyalahgunaan yang lain

4 Curug Muncar, Curug Pengilon

 Menjadikan Curug Muncar sebagai objek wisata utama

 Membangun berbagai wahana bermain yang sesuai dengan kondisi topografinya untuk lebih banyak menarik pengunjung misalnya seperti flying fox

 Membangun akses jalan yang lebih baik menuju lokasi objek wisata alam Curug Muncar dan Curug Pengilon untuk mempermudah wisatawan menjangkau lokasi tersebut

 Melakukan promosi dan publikasi objek wisata melalui berbagai media

 Melakukan reboisasi di daearah hulu untuk menjaga debit air terjun agar tetap terpelihara.

 Menjadikan kawasan wisata sekaligus sebagai kawasan konservasi

Sumber: Analisis Data Primer

Secara visual arah pengembangan objek wisata alam di Kabupaten Purworejo dapat dilihat pada peta 8. :

Dokumen terkait