• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT SD/ MI

A. Kekurangan Penilaian Autentik Kurikulum 2013

Semenjak diberlakukannya kurikulum 2013, banyak problematika yang ditemukan dalam proses penilaian autentik bahkan sampai pada proses pembuatan rapor. Guru membuat instrument penilaian autentik secara manual dan pemerintah hanyalah memberikan acua-acuan penilaian atau contoh-contoh penilaian autentik. Disisnilah guru sudah mulai merasakan sulitnya proses penilaian yang sejak awal kurang memahami dengan optimal apa itu penilaian autentik.

Perkembangan mengenai berlakunya kurikulum 2013 mulai tampak, yaitu pemerintah memberikan aplikasi rapor berbasis software, namun apa yang terjadi di lapangan guru juga makin mengalami kesulitan karena sistem rapor tersebut masih banyak sekali kelemahannya yang biasa terjadi yaitu sering eror dan bahkan nilai yang sudah diinput secara manual hilang semuanya.

Masalah rapor belum tuntas secara optimal walaupun terus mengalami perbaikan, kenyataannya masalah baru muncul yaitu proses penilaian autentiknya masil secara manual. Saat ini guru masih harus menyusun

23

rubrik, mengidentikasi KD, menyiapkan blanko penilaian secara ,manual dan membutuhkan waktu cukup lama dalam perencanaan atau persiapan pembelajaran.

Kegiatan kelompok kerja guru atau lebih dikenal dengan KKG juga belum berhasil memecahkan permasalahan penialaian autentik ini karena keterbatasana dari berbagai hal.Hal ini menjadi persoalan dikalangan guru lapisan bawah karena walaupun rapornya sudah berbasis software tetapi penilaian autentik masih berbasis manual ini juga masih membuat kerja dua kali bagi para guru.Sampai saat ini pun pemerintah masih juga belum memberikan respon seperti rapor memberikan aplikasi penilaian autentik berbasis software.

B. Kelebihan Penilaian Autentik Kurikulum 2013

Penilaian autentik tentunya memiliki tujuan yang sangat baik dan memiliki kelebihan yang akan menguntungkan bagi guru dan peserta didik utamanya. Penilaian autentik kurikulum 2013 memiliki cakupan penilaian secara komprehnsif, yaitu dari aspek sikap, pengetahuan dan keterampilannya. Dengan prose penilaian seperti itu, guru, siswa dan orang tua akan mengetahuai kemampuan siswa yang bervariatif, bisa jadi siswa unggul di aspek pengetahuannya, sikapnya maupun keterampilannya.

24 C. Needs Assessment (Analisis Kebutuhan)

Berawal dari berbagai permasalahan atau problematika yang terjadi pada proses penilaian autentik kurikulum 2013 yang telah dideskripsikan diatas, peneliti menganalisa dan menyimpulkan berdasarkan hasil dari needs assessmentbawasannya format penilaian autentik kurang efektif dan efisien sehingga cenderung guru tidak melaksanakan penilaian autentik, terbukti hasil dari skor needs assessment tingkat kebutuhannya 3,725, maka dari itu peneliti membuat inovasi pengemabangan penilaian autentik berbasis software microsoft excel yang sederhana namun efektif dan efisien.

Penilaian autentik berbasis software microsoft excel dibuat dengan sederhana, fitur-fiturnya pun tidak terlalu rumit, efektif, efisien namun tidak menghilangkan substansi dari penilaian autentiknya itu sendiri. software microsoft excel menjadi pilihan dikarenakan akan lebiah mudah untuk digunakan apalagi bagi guru-guru yang memiliki usia sudah cukup tua atau mendekati usia pension.

Aplikasi penilaian autentik berbasis software microsoft excel ini memuat beberapa fitur antara lain menu utama, identitas siswa, absensi, tema, identifikasi KD, rubrik, penilaian autentik dan rekap nilai. Pada proses penilaian autentik guru bisa menilai focus pada setiap peserta didik dengan secara komprehensif baik aspek sikap, pengetahuan dan keterampilannya. Ketika guru memasukkan nilai, maka deskripsi atas nilai tersebuat akan secara otomatis muncul dan secara otomatis pula akan

25

terekap pada lembar rekap nilai, sehingga nilai pada rekap nilai satu kelas bisa langsung dijadikan nilai pada rapor dalam satu kompetensi dasar/ KD. Aplikasi penilaian autentik berbasis software microsoft excel ini mengambil salah satu tema pada kelas empat yaitu tema delapan pada muatan pelajaran IPA. Akan tetapi, guru tidak perlu khawatir akan mupel, tema maupun KD yang lain karena guru bisa mengmbangkan sendiri sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan dengan memperhatikan rumus-rumus pada microsoft excel.

D. Focus Group Discussion (FGD)

Salah satu tahapan penting dalam penelitian dan pengembangan yaitu focus group discussion (FGD).Dalam kegiatan ini, menghadirkan Kaprodi S2 PGMI Program Pascasarjana IAIN Salatiga, dosen pembimbing, ahli/ pakar teknologi, ahli/ pakar pendidikan dan perwakilan responden. Pada kesempatan itu pula peneliti memaparkan hasil dari penelitian dan pengembangan berupa produk aplikasi penilaian autentik berbasis software microsoft excel kurikulum 2013 untuk jenjang sekolah dasar.

Ahli/ pakar teknologi memberikan masukan dan pandangan bahwa hasil produk tersebut sudah baik dalam rangka memenuhi kebutuhan lapangan, namun ada beberpa hal yang perlu diperhatikan antara lain bahwa dalam membuat produk berupa aplikasi harus memperhatikan standar interaksi manusia dan computer (IMK), selain itu dalam pembuatan aplikasi harus memberikan tampilan menu yang sedehana

26

namun menarik, dan tidak kalh pentingnya, dalam membuat aplikasi itu harus mempermudah pengguna, jangan sampai justru malah membuat pengguna menjadi kesulitan.

Ahli/ pakar pendidikan pendidikan juga menyampaiakn pandangan dan masukannya terhadap produk baru berupa aplikasi penilaian autentik berbasis software microsoft excel ini, antara lain yaitu bahwa aplikasi ini sangat baik dalam arti memecahkan masalah yang selama ini terjadi di lapangan khususnya guru SD dalam melkaukan penilaian autentik, sehingga aplikasi ini dapat menjadi solusi atau alternatife bagi guru. Berikutnya menyatakan bahwa aplikasi ini memenuhi kebutuhan guru di lapangan serta aplikasi ini sederhana, mudah dan dapat dioperasikan baik oleh guru yang berusia muda maupun tua. Serta tidak kalah pentingnya, ahli pendidikan memberikan harapan agar aplikasi ini bisa di linkkan dengan rapor yang sudah menggunakan aplikasi software microsoft excel, sehingga akan tambah meringankan pekerjaan guru, efektif dan efisien.

Perwakilan responden juga memberikan masukan dan pandangannya bahwa, aplikasi ini harapan baru untuk jadi solusi atau alternative bagi guru, yang sebelumnya guru merasa kesulitan dalam melaksanakan penilaian autentik secara manual. Guru mengapresiasi aplikasi ini, dikarenakan aplikasi ini sudah sejalan dengan rapor yang kebetulan juga berbasis software microsoft excel sehingga dalam hal input nilai bisa selaras. Tak terkeculai guru juga menaruh harapan agar lebih

27

baik lagi setelah ada penilaian autentik dan rapor yang berbasis software microsoft excel, agar ada buku induk yang berbasis software pula.

E. Hasil Uji Kelayakan Penilaian Autentik Berbasis Software Microsoft Excel Kurikulum 2013

Uji kelayakan aplikasi penilaian autentik berbasis software microsoft excel dinilia oleh dua pakar yaitu dari segi ilmu teknologi dan segi ilmu pendidikan. Pakar/ ahli ilmu teknologi dalam aplikasi ini yaitu Taslimatul Atsna Faizati, S.Kom., M.Kom, sedangkan untuk pakar pendidikan kurikulum 2013 yaitu Sunarno, S.Pd., M.Pd.

Berdasarkan hasil uji pakar teknologi yang dilakukan oleh Taslimatul Atsna Faizati, S.Kom., M.Kom menyatakan bahwa aplikasi penilaian autentik berbasis software microsoft excel ini sudah baik, berjalan sesuai dengan fungsinya, fitur yang ada sederhana namun sudah lengkap sesuai dengan kebutuhan, secara umum memenuhi kebutuhan di lapangan. Untuk penggunanaan aplikasi ini secara baik harus belajar secara mendalam melalui pelatihan-pelatihan lanjutan misalnya lewat kegiatan kelompok guru atau KKG.

Berdasarkan rincian butir-butir pertanyaan angket dapat diketahui bahwa Skor Maksimum Ideal (SMI) dari uji pakar adalah 60. Kemudian skor-skor mentah setelah diubah (dikonversi) menjadi nilai standar dengan menggunakan standar mutlak (penilaian beracuan kriterium), dengan menggunakan rumus Nilai = skor mentah : skor maksimum X 100, sehingga menghasilkan Nilai = 55 : 60 X 100 = 91,67. Sedangkan apabila

28

dirinci setiap aspeknya menjadi berikut : 1) Kaidah Media Nilai = 18 : 20 X 100 = 90; 2) Tata Laksana Nilai = 15 : 16 X 100 = 93,75; 3) Kaidah Software Nilai = 22 : 24 X 100 = 91,67.

Berdasarkan aspek pendidikan kurikulum 2013, aplikasi penilaian autentik berbasis software microsoft excel sangat baik apabila diaplikasikan di dunia pendidikan kerena sesuai dengan kebutuhan para guru di lapangan khususnya guru di tingkat sekolah dasar (SD). Format yang ada pada aplikasi sudah efektif dan efisien karena memang tampilan yang berkembang sesuai dengan apa yang dikenhendaki guru di lapangan. Aplikasi ini sangat sederhana, simple, dan mudah untuk digunakan oleh guru, namun juga tidak meninggalkan substansi penilaian autentik itu sendiri. Pandangan beliau aplikasi penilaian autentik ini dapat dilinkkan langsung ke aplikasi rapor yang sama-sama juga berbasis software microsoft excel sehingga guru semakin mudah dalam proses pembuatan rapor.

Melihat hasil penilaiannya berdasarkan rincian butir-butir pertanyaan angket dapat diketahui bahwa Skor Maksimum Ideal (SMI) dari uji pakar pendidikan adalah 40.Kemudian skor-skor mentah setelah diubah (dikonversi) menjadi nilai standar dengan menggunakan standar mutlak (penilaian beracuan kriterium). Dengan menggunakan rumus Nilai = skor mentah : skor maksimum ideal X 100, sehingga relevansi media menghasilkan Nilai = 36 : 40 X 100 = 90.

29

BAB IV

KELAYAKAN DAN EFEKTIFITAS PENILAIAN AUTENTIK

Dokumen terkait