• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN PENILAIAN AUTENTIK BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT EXCEL DALAM MUATAN PELAJARAN IPA UNTUK MENGUKUR SIKAP, PENGETAHUAN, DAN KETERAMPILAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGEMBANGAN PENILAIAN AUTENTIK BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT EXCEL DALAM MUATAN PELAJARAN IPA UNTUK MENGUKUR SIKAP, PENGETAHUAN, DAN KETERAMPILAN"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN PENILAIAN AUTENTIK

BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT EXCEL DALAM

MUATAN PELAJARAN IPA UNTUK MENGUKUR

SIKAP, PENGETAHUAN, DAN KETERAMPILAN

Oleh

RIYAN MUHAMMAD SHAFII NIM. 12020160017

Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan untuk gelar Magister Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

(2)

i

PENGEMBANGAN PENILAIAN AUTENTIK

BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT EXCEL DALAM

MUATAN PELAJARAN IPA UNTUK MENGUKUR

SIKAP, PENGETAHUAN, DAN KETERAMPILAN

Oleh

RIYAN MUHAMMAD SHAFII NIM. 12020160017

Tesis diajukan kepada Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Salatiga sebagai pelengkap persyaratan untuk

gelar Magister Pendidikan

Salatiga, 22 Maret 2018

(3)

ii

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

PROGRAM STUDI: PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

LEMBAR PERSETUJUAN TESIS

Nama Mahasiswa : RIYAN MUHAMMAD SHAFII NIM : 12020160017

Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Konsentrasi : -

Tanggal Ujian :

Judul Tesis : PENGEMBANGAN PENILAIAN AUTENTIK BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT EXCEL DALAM MUATAN PELAJARAN IPA UNTUK MENGUKUR SIKAP, PENGETAHUAN, DAN KETERAMPILAN

Panitia Munaqosah Tesis

Ketua Sidang : Prof. Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag.

Sekretaris : Dr. Hj. Maslikhah, S.Ag., M.Si.

Penguji I : Dr. Imam Sutomo, M.Ag

(4)

iii

PERNYATAAN KEASLIAN

“Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tesis ini merupakan hasil

karya sendiri dan sepanjang pengetahuan dan keyakinan saya tidak mencamtumkan tanpa pengakuan bahan-bahan yang telah dipublikasikan sebelumnya atau ditulis oleh orang lain, atau sebagian bahan yang pernah diajukan untuk gelar atau ijasah pada Institut Agama Islam Negeri Salatiga atau perguruan tinggi lainnya.”

Salatiga, 22 Maret 2018

Yang membuat pernyataan

(5)

iv

ABSTRAK

Pengembangan Penilaian Autentik Berbasis Software Microsoft Excel Dalam Muatan Pelajaran Ipa Untuk Mengukur Sikap, Pengetahuan, Dan Keterampilan Di

Sekolah Dasar Inti Se-Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Tahun 2018 Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan aplikasi penilaian autentik berbasis software microsoft excel yang lebih simpel, sederhana, efektif, efisien dan mudah untuk digunakan.

Metode penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Pengumpulan data menggunakan teknik angket, wawancara dan dokumentasi. Objek penelitian ini adalah aplikasi penilaian autentik berbasis software microsoft excel. Variabel yang menjadi tolok ukur adalah kelayakan produk.

Penelitian ini menghasilkan aplikasi penilaian autentik berbasis software microsoft excel dengan memuat: A) Menu utama; B) Identitas siswa; C) Absensi; D) Tema, KD, dan rubric; E) Penilaian autentik; F) Rekap nilai. Kelayakan aplikasi ini diuji berdasarkan: 1) Penilaian ahli teknologi dan informasi yang dinilai berdasarkan 3 aspek yaitu kaidah media, tata laksana, dan kaidah software mendapatkan skor 91,67 atau termasuk “sangat layak” digunakan; 2) Penilaian ahli pendidikan dinilai berdasarkan relevansi media kurikulum 2013 mendapatkan skor 90 atau termasuk “sangat layak” untuk digunakan; 3) Penilaian uji coba lapangan berdasarkan 4 aspek yaitu kaidah media, tata laksana, kaidah software, dan relevansi media. Uji coba lapangan ini dilakukan dengan tahap uji coba terbatas dengan hasil skor 92,75 termasuk “sangat layak” dan uji coba diperluas dengan hasil skor 94,56 termasuk “sangat layak” digunakan. Efektivitas aplikasipenilaianautentikberbasis software microsoft excel kurikulum 2013 dapat dilihat berdasarkanperbandingandankenaikan rata-rata padauji perorangan dengan rata 2,59, uji kelompok dengan rata 3,01, dan uji terbatas dengan rata-rata 3.89.

(6)

v

ABSTRACT

Development of Authentic Software Based Assessment Microsoft Excel In IPA Lesson Lesson To Measure Attitudes, Knowledge, And Skills In The In- Sekolah

Dasar Inti Se-Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Tahun 2018

The purpose of this research is to develop an authentic appraisal application based on microsoft excel software that is simpler, simpler, effective, efficient and easy to use.

This research method is research development. Data collection using questionnaires, interviews and documentation. The object of this research is the application of authentic assessment based on microsoft excel software. The variable that becomes the benchmark is the product feasibility.

This research produces an authentic assessment app based on microsoft excel software by loading: A) Main menu; B) Student identity; C) Absence; D) Themes, KD, and rubric; E) Authentic assessment; F) Recap value. The feasibility of this application is tested on the basis of: 1) The assessment of technology and information experts assessed based on 3 aspects ie the rules of media, management, and the rules of the software scored 91.67 or including "very feasible" use; 2) Assessment of educational experts assessed by media relevance curriculum 2013 scores 90 or includes "very feasible" for use; 3) Assessment of field trials based on 4 aspects of media rules, governance, software rules, and media relevance. The field trials were conducted with a limited trial stage with a score of 92.75 including "very feasible" and an expanded trial with a score of 94.56 including "very feasible" use. The effectiveness of the application ofthe value ofthe software based on the microsoft excel software of the 2013 curriculum can be seen by comparison with the average increase in individual test with an average of 2.59, group test with 3.01 average, and a limited test with an average of 3.89.

(7)

vi

PRAKATA

Segala puji dan syukur hanya kepada Allah SWT, yang maha pengasih dan penyayang, karena hanya dengan rahmat dan ridho-Nya, penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul: “Pengembangan Penilaian Autentik Berbasis Software Microsoft Excel Dalam Muatan Pelajaran Ipa Untuk Mengukur Sikap, Pengetahuan, Dan Keterampilan Di Sekolah Dasar Inti Se-Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Tahun 2018”.

Sholawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada junjungan kita Rasulullah SAW, yang telah membawa kita ke jalan yang lurus yaitu agama Islam, agama yang sangat dicintai Allah SWT.

Penulis menyadari, tersusunnya penelitian ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Dan melalui kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Prof. Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag, selaku Direktur Program Pascasarjana IAIN Salatiga sekaligus ketua sidang tesis yang selalu memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian studi ini.

3. Dr. Hj. Maslikhah, S.Ag., M.Si selaku Kepala Program Studi S2 PGMI yang selalu membantu, memberikan motivasi, arahan, bimbingan, dan tidak henti-hentinya untuk mendorong agar tesis ini segera diselesaikan.

4. Dr. Budiyono Saputro, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga, fikiran serta pengarahan dan motivasi yang luar biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik.

5. Taslimatul Atsna Faizati, S.Kom., M.Kom selaku ahli/ pakar dibidang teknologi dan informasi dalam penelitian tesis yang memberikan penilaian dan masukan demi tercapainya hasil yang maksimal.

6. Sunarno, S.Pd., M.Pd selaku ahli dibidang pendidikan dalam penelitian tesis yang memberikan penilaian dan masukan demi hasil yang maksimal

(8)

vii

8. Bapak Sriyanto dan Ibu Rina Iswahyuni selaku orang tua yang selalu membimbing dan memberikan motivasi serta adikku Ardiyan Muhammad Rifai dan Annisa Sri Lestari yang membanggakan.

9. Danang Setiawan, S.Pd yang selalu membantu baik tenaga, pikiran, waktu dan materi dalam proses penyusunan tesis ini.

10.Rekan kerja segenap guru dan karyawan SDN 2 Ampel dan kepala beserta staf KUA Kecamatan Ampel yang telah mendukung pendidikan S2 ini.

11.Segenap kepala sekolah dan guru SD Inti sebagai responden yang telah membantu proses penyususnan tesis ini.

12.Teman teman PGMI angkatan 2016 yang selalu mendukungku.

Kepada mereka semua, tiada yang pantas untuk dihaturkan kecuali ucapan terimakasih, semoga amal baiknya mendapat balasan dari Allah SWT. Setelah melalui proses yang cukup panjang dan melelahkan, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini. Dan tentunya penelitian ini masih banyak kekurangan yang harus dikritisi demi perkembangan wacana dan kebaikan bersama.

Akhirnya penulis memohon kepada Allah SWT, semoga buah karya ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi siapa saja yang membacanya, terutama Civitas Akademi IAIN Salatiga.

Salatiga, 22 Maret 2018 Penulis,

(9)

viii

F. SistematikaPenulisan ... 17

BAB II PROBLEMATIKA GURU DALAM PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 TINGKAT SD/ MI ... 18

A. Deskripsi/ gambaran format penilaianautentik ... 19

B. Opini guru, kepalasekolah, danpengawastentang format penilaianautentikkurikulum 2013... 20

BAB III PENGEMBANGAN PENILAIAN AUTENTIK BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT EXCEL KURIKULUM 2013 ... 22

A. Kekuranganpenilaianautentikkurikulum 2013 ... 22

B. Kelebihanpenilaianautentikkurikulum 2013 ... 23

C. Needs Assessment (AnalisisKebutuhan)... 24

D. Focus Group Discussion (FGD) ... 25

E. HasilUjiKelayakanPenilaianAutentikBerbasisSoftware ... 27

BAB IV KELAYAKAN DAN EFEKTIFITAS PENGEMBANGAN PENILAIAN AUTENTIK BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT EXCEL . 29 A. HasilUjiLapangan... 29

B. EfektifitasPenilaianAutentikBerbasisSoftware Microsoft ExcelKurikulum 2013 ... 32

C. KelebihandanKekuranganPenilaianAutentikBerbasisSoftware Microsoft ExcelKurikulum 2013 ... 33

(10)

ix

DAFTAR TABEL

(11)

x

DAFTAR GAMBAR

1.1Posisianalisis data dalam penelitian danp engembangan level menciptakan produk baru……….14 4.1 Tampilan menu utama aplikasi penilaian autentik berbasis

(12)

xi

DAFTAR SINGKATAN

SD Sekolah Dasar

IMK Interaksi Manusia dan Komputer KD Kompetensi Dasar

(13)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Angket needs assessment

2. Pedoman wawancara kondisi factual 3. Analisis hasil penskoran needs assessment

4. Angket uji kelayakan pakar teknologi dan informasi 5. Analisis hasil uji pakartek onologi dan informasi 6. Angket uji kelayakan pakar pendidikan

7. Analisis hasil uji kelayakan paka pendidikan 8. Angket uji coba lapangan terbatas

9. Analisis hasil uji coba lapangan terbatas 10.Angket uji coba lapngan diperluas 11.Analisis hasil uji coba lapngan diperluas

12.Analisis hasil uji efektifitas perorangan, kelompok, dan terbatas.

13.Fotofitur menu dalamaplikasipenilaianautentikberbasis software Microsoft excel

14.Foto FGD

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penilaian merupakan salah satu komponen pokok dalam proses pembelajaran. Tujuan penilaian diantaranya adalah untuk mengetahui tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran dan melihat keefektifan proses belajar mengajar.1 Penilaian adalah istilah umum yang melibatkan semua rangkaian prosedur yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang hasil belajar siswa atau peserta didik2, sedangkan pandangan lain, penilaian sebagai suatu proses yang secara berkelanjutan dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang pembelajaran siswa dengan menggunakan berbagai macam prosedur. Teknik penilaian dalam pembelajaran terus berkembang seiring dengan perubahan dan perkembangan kurikulum untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Penilaian merupakan lanjutan dari suatu proses untuk mengetahui tujuan yang dicapai. Pengukuran dan penilaian prestasi siswa pada semua jenjang selama ini sebagian besar bertumpu pada aspek kognitif saja, dari penilaian di kelas sampai ke penilaian tingkat nasional. Di samping itu, tes yang digunakan mayoritas bertumpu pada soal/ tes objektif. Guru berorientasi pada bagaimana prestasi siswanya akan dinilai nanti, sehingga guru tidak merasa perlu untuk mengikuti berbagai inovasi pembelajaran dan lebih baik mengajak siswanya berlatih menjawab berbagai bentuk soal.Kurikulum 2013 dirancang untuk

1

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, Surabaya: PT Remaja Rosdakarya, 2010, 193.

2

(15)

2

meretas kebiasaan guru yang kurang memberikan kesempatan kepada siswanya untuk mengembangkan pengetahuan yang dimiliki.

Penilaian dalam Kurikulum 2013 menganut prinsip penilaian yang berkelanjutan dan komprehensif guna mendukung upaya memandirikan siswa untuk belajar, bekerja samadan menilai diri sendiri.3 Penilaian merupakan proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran atau informasi tentang perkembangan pengalaman belajar siswa. Pendekatan penilaian itu disebut penilaian yang sebenarnya atau penilaian autentik (authentic assesment).Jenis dan model penilaian yang digunakan beragam tergantung pada jenis kompetensi, indikator hasil belajar yang ingin dicapai, materi pembelajaran dan tujuan penilaian itu sendiri, salah satunya adalah penilaian autentik berbasis software.

Penilaian autentik dalam pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan siswa. Gambaran perkembangan ini perlu diketahui oleh guru untuk memastikan bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan benar. Data yang dikumpulkan melalui kegiatan penilaian (assessment) bukan bertujuan untuk mencari informasi tentang belajar hasil belajar siswa, tetapi pembelajaran ditekankan pada upaya membantu siswa agar mampu mempelajari (learning how to learn), bukan pada diperolehnya sebanyak mungkin informasi di akhir periode pembelajaran.

3

(16)

3

Karakteristik dari penilaian autentik meliputi, pelibatan pengalaman nyata (involvesreal-world experience) siswa yang dikerjakanselama pembelajaran berlangsung; pelaksanaan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung; mencakup penilaian pribadi (self as-sessment) dan refleksi;mengukur keterampilan dan performansi, bukan sekadar mengingat fakta; penilaian berkesinambungan dan terintregasi;sebagai umpan balik serta kriteria keberhasilan dan kegagalan diketahui siswa dengan jelas.4

Inti penilaian didasarkan pada beberapa sumber yang mencirikan penerapan penilaian autentik untuk mengukur semua aspek pembelajaran baik proses, kinerja maupun produk, menggunakan berbagai cara sehingga tes hanyalah salah satu alat pengumpul data penilaian, tugas yang diberikan berhubungan dengan keseharian kehidupan siswa serta menekankan kedalaman pengetahuan dan keahlian siswa, bukan keluasannya (kuantitas). Alat penilaian yang dapat digunakan, adalah hasil karya (product), penugasan (project), unjuk kerja (performance), tes tertulis (paper and pencil test) serta kumpulan hasil kerja (portofolio). Alat penilaian tersebut dapat digunakan jika guru melaksanakan pembelajaran diantaranya dengan metode pembelajaran berbasis masalah atau pembelajaran berbasis proyek.5

Pembelajaran berbasis proyek mensyaratkan pemberian tugas atau proyek selama pembelajaran berlangsung.Kerja proyek ini merupakan bentuk

4

Nurhadi, Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK,Surabaya: Universitas Negeri Malang, 2004, 170.

5

(17)

4

pembelajaran konstektual yang menekankan pada pemecahan masalah melalui suatu usaha kolaboratif. Kerja proyek yang menuntut proses investigasi untuk memperoleh suatu produk, baik berupa laporan kegiatan maupun barang, akanmemunculkan cara berpikir ilmiah bagi siswa sekaligus penerapan metode ilmiah. Kemampuan dalam berpikir ilmiah sangat penting untuk mengembangkan ilmu dan pengetahuan dan menjadikan siswa sebagai manusia yang unggul, yaitu manusia yang cerdas, kritis dan kreatif. Kemampuan berpikir yang logis dan sistematis ini akan berdampak pada kemampuan menerapkan metode ilmiah dalam memecahkan segala masalah yang ada, terkait dengan ilmu pengetahuan maupun kehidupan sehari-hari. Hal ini memberikan life skill sebagai landasan untuk berkarya.

Penilaian berbasis proyek, selain menekankan dalam proses pembelajaran yang menitikberatkan pada pembelajaran kontekstual dan proses pemecahan masalah, tentunya salah satu aspek penting dalam proses pembelajaran yang harus ada yaitu proses evaluasi atau penilaian. Penilaian autentik berbasis software sangatlah membantu guru dan siswa selama proses pembelajaran, dikarenakan dapat secara komprehensif mengukur sikap, pengetahuan dan keteramplan siswa. Penilaian autentiksangat perlu untuk dikembangkan, karena proses penilaian saat ini masih menggunakan sistem manual dengan blanko penilaian dengan cara memberikan tanda ceklis. Tentunya dengan alat ukur seperti itu, dirasa kurang efektif dan efisien dalam proses penilaian.

(18)

5

(19)

6

Berdasarkan uraian tersebut maka akandikembangkan penilaian autentik berbasis software microsoft exceldalam muatan pelajaran IPA untuk mengukur sikap, pengetahuan, dan keterampilan di sekolah dasar inti se-Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Tahun 2018.

B. Rumusan Masalah

1. Apa problematika penilaian autentik dalam kurikulum 2013 di SD Inti Se-Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Tahun 2018?

2. Bagaimana pengembanganpenilaian autentik berbasis software microsoft excel dalam muatan pelajaran IPA untuk mengukur sikap, pengetahuan, dan keterampilan di SD Inti Se-Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Tahun 2018?

3. Bagaimana kelayakan dan efektivitas penilaian autentik berbasis software microsoft excel dalam muatan pelajaran IPA untuk mengukur sikap, pengetahuan, dan keterampilan di SD Inti Se-Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Tahun 2018?

C. Signifikansi Penelitian

1. Tujuan Penelitian ini untuk :

a. Mengetahui problematika penilaian autentik dalam kurikulum 2013 di SDInti Se-Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Tahun 2018.

(20)

7

c. Mengetahui kelayakan dan efektivitas penilaian autentik berbasis software microsoft exceldalam muatan pelajaran IPA untuk mengukur sikap, pengetahuan, dan keterampilan di SD Inti Se-Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Tahun 2018.

2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoretis

Penelitian ini dapat memberikan manfaat secara teoretis menambah khasanah keilmuan pada bidang penilaian autentikdalam muatan pelajaran IPA kurikulum 2013 di tingkat SD/MI.

b. Manfaat Praksis

Hasil penelitian dan pengembangan berupa produk penilaian autentik berbasis software microsoft excel ini dapat menjadi alternatife bagi guru untuk melaksanakan penilaian autentik secara komprehensif baik menilai aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan dengan cepat, mudah, sederhana serta efektif dan efisien.

D. Kajian Pustaka

1. Penelitian Terdahulu

(21)

8

dapat menggambarkan kemampuan siswa. Sekolah dan pemerintah hendaknya memberikan fasilitas bagi guru untuk melakukan penilaian secara autentik baik berupa fisik material atau kebijakan.6

Tri Endah Fatmawati, 2017, tentangPengembangan aplikasi SPARKS (Sistim Penilaian Akhir Rapor Kurikulum 2013) tingkat Madrasah Ibtidaiyyah berbasis WEB.Hasil penelitian menunjukkan susunan format aplikasi SPARKS aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan (khusus angka), ekstrakurikuler, Saran-saran, tinggi dan berat badan, kondisi kesehatan, prestasi, dan ketidakhadiran. Aplikasi sangat layak digunakan dengan berdasarkan penilaian ahli memperhatikan komponen media, tata laksana dan kaidah software mendapatkan skor 88,64.7

Sri Anni. 2015, tentangEvaluasi Pelaksanaan Kurikulum 2013 Mata

Pelajaran Ekonomi Kelas X di SMA Kabupaten Lumajang.Penelitian ini

merupakan penelitian evaluasi-kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa terdapat 3 komponen pelaksanaan kurikulum 2013 salah satu

hasilnya komponen penilaian masih belum maksimal sama sekali, terbukti

dari hasil observasi maupun hasil wawancara, guru masih belum

menerapkan secara penuh penerapan penilaian autentik, karena masih

6

Yuni Pantiwati, “Hakekat Asesmen Autentik Dan Penerapannya Dalam Pembelajaran Biologi”,Jurnal Edukasi Matematika dan Sains, Volume. 1,Nomor 1 (2016), 70-78.

7

(22)

9

kurang pahamnya mengenai instrumen dan jenis penilaian yang sudah

ditetapkan.8

Dian Anggraini,2015,tentang Pengembangan Penilaian Autentik dalam Pembelajaran Tematik Terintegrasi Pendidikan Lingkungan Hidup Tema Indahnya Negeriku Kelas IV SDN Songgokerto 03 Batu.Adapun hasil uji validasi isi dan uji lapangan pada penelitian dan pengembangan ini yaitu diperoleh tingkat kevalidan isi produk instrumen non tes sebesar 80,9% yang artinya produk ini dalam kriteria valid, dan boleh digunakan dengan revisi kecil. Kevalidan isi produk instrumen tes uraian sebesar 82,87% masuk pada kriteria valid, dan boleh digunakan dengan revisi kecil.9

Rose Safaroh, Novi Ratna Dewi, 2017, Pengembangan Asesmen Autentik Berbasis Proyek Untuk Mengukur Hasil Belajar Siswa Kelas VII Pada Tema Panas. hasil penelitian berupa asesmen autentik berbasis proyek yang dikembangkan berdasarkan konsep five dimensional framework for authentic assessment. asesmen autentik berbasis proyek yang dikembangkan mendapat kriteria sangat baik dari pakar bahasa, materi dan evaluasi. koefisien reliabilitas yang diperoleh dalam uji skala besar untuk instrumen penilaian diri, penilaian teman, penilaian proyek,

8

Sri Anni,”Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X di SMA Kabupaten Lumajang”, Tesis, UNM Malang, 2015, 115.

9

(23)

10

penilaian sikap, dan tes pilihan ganda adalah 0,855; 0,561; 0,870; 0,697; dan 0,601.10

Penelitian terdahulu yang disajikan dalam penelitian ini memiliki relevansi yaitu dapat dijadikan bagian dari acuan atau pedoman pelaksanaan penelitian ini terkait dengan pelaksanaan penilaian autentik kurikulum 2013 dengan berbagai problematikanya, disamping itujuga dapat memberikan gambaran dan motivasi kepada peneliti untuk terus mengembangkan penilaian autentik kurikulum 2013 lebih baik lagi. Penelitian terdahulu dengan yang sekarang terdapat perbedaan yang sangat jelas antara lain pada penelitian ini diawali dari needs assessment atau analisis kebutuhan, pengembangan produk, Focus Group Discussion (FGD), validasi ahli/ uji kelayakan, uji coba dan uji efektifitas. Produk yang dihasilkan berupa aplikasi penilaian autentik berbasis software microsoft excel.

2. Kerangka Teori

Secara harfiah evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran.11 Evaluasi menurut Zainul dan Nasution dinyatakan sebagai suatu proses pengambilan keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan instrumen tes maupun non tes, Arikunto

10

Rose Safaroh, Novi Ratna Dewi, “Pengembangan Asesmen Autentik Berbasis Proyek Untuk Mengukur Hasil Belajar Siswa Kelas VII Pada Tema Panas”, Jurnal Educational Research, volume 46, Nomor 2, (September 2017), 1-13.

11

(24)

11

mengungkapkan bahwa evaluasi adalah serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk mengukur keberhasilan program pendidikan.12

Penilaian itu dilakukansebelum pengukurankarena pengukuran (measurement) merupakan pemberianangkapadaobjek atauperistiwa menurut aturan yang memberikan arti kuantitatif13. Maka dari itu dapat disimpulkan, Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauhmana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa.

Penilaian autentik (authentic assesment) dapat dikatakan suatu model penilaian yang sejalan dengan pendekatan kontekstual.Penilaian autentik menekankan penggunaan hasil pembelajaran yang berupa kompetensi peserta didik untuk melakukan sesuatu, bukan sekadar mengetahui sesuatu, sesuai dengan mata pelajaran dan kompetensi yang dibelajarkan.Tekanan capaian kompetensi bukan pada pengetahuan yang dikuasai peserta didik, melainkan pada kemampuan peserta didik untuk menampilkan, mendemonstrasikan, atau melakukan sesuatu yang merupakan cerminan esensi pengetahuan dan kemampuan yang telah dikuasainya tersebut.Kompetensi untuk melakukan sesuatu tersebut haruslah sesuatu yang dibutuhkan dalam kehidupan, misalnya dunia

12

Suharsimi Arikunto & Cepi Safrudin Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2004, 188.

13

(25)

12

pekerjaan.14 Penilaian autentik adalah proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran telah benar-benar dikuasai dan dicapai. Ahli berpendapapat bahwa assesment sangat berperan dalam menentukan arah pembelajaran dan kualitas pendidikan.15

Hakikat penilaian pendidikan menurut konsep penilaian autentik ini adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa dengan memperhatikan karakteristik penilaian autentik antara lain sebagai berikut: Penilaian merupakan bagian dari proses pembelajaran, Penilaian mencerminkan hasil proses belajar pada kehidupan nyata, Menggunakan bermacam-macam instrumen, pengukuran, dan metode yang sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar, dan Penilaian harus bersifat komprehensif dan holistik yang mencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran16.

Salahsatuprinsip assesmentadalah assessment is instruction yaitu Assessment and teaching can be one and the same, melalui kelas autentik berbasis asesment,guru,siswa,danyang lainnyadapatmelihat pembelajaran

14

Nurgiyantoro, “Model Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Bahasa”,Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya”,Volume 10, Nomor 2, (Oktober 2011), 114-125.

15

David Johnson& Roger Johnson, MeaningfulAssessment. Arlington StreetBoston:Ally &DaconA Pearson Education Company, 2002, 89.

16

(26)

13

riildanperkembanganyang terjadi17. Asesmen yang baik, dalam hal ini asesmen autentik dapat meningkatkan pengajaran, dan dengan pengajaran yang baik dapat meningkatkan prestasi siswa. Asesmen dapat berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap belajar, secara langsung asesmen memberikan feedback untuk belajar secara efektif, sedang pengaruh tidak langsungnya adalah pengajaran umumnya cenderung pada apa yang diajarkan dan mempengaruhi apa yang dipelajari18.

Penilaian autentik lebih menuntut pembelajar mendemonstrasikan pengetahuan, keterampilan, dan strategi dengan mengkreasikan jawaban atau produk.Siswa tidak sekedar diminta merespon jawaban seperti dalam tes tradisional, melainkan dituntut untuk mampu mengkreasikan dan menghasilkan jawaban yang dilatar belakangi oleh pengetahuan teoretis. E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development) yang diarahkan untuk mengembangkan perangkat penilaian autentik berbasis software dalam muatan pelajaran IPA untuk mengukur sikap, pengetahuan, dan keterampilan di Sekolah Dasar Inti Se- Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Tahun 2018.

17

Richard Stiggins, Student Centered Classroom Assessment, New York: maxwell Macmillan International Simon & Schuster Company, 1994, 51.

18

(27)

14

Langkah – langkah dalam penelitian pengembangan ini pertama, tahap studi pendahuluan dengan melakukan analisis kebutuhan, dan harapan responden untuk pengembangan penilaian autentik berbasis software.Kedua, tahap pengembangan desain model penilaian autentik berbasis software dengan menerapkan pendekatan deskriptif, dilanjutkan dengan penerapan uji coba terbatas desain model penilaian autentik berbasis softwaredengan menerapkan metode eksperimen dan penilaian dengan mengisi angket.Setelah ada perbaikan dari uji terbatas, maka dilanjutkan dengan uji yang lebih luas dengan metode eksperimen dan penilaian dengan mengisi angket pula.Tahap ketiga adalah tahap validasi atau pengujian model.19 Berikut alur langkah-langkah penelitian pengembangan:

Gambar 1.1 Posisi analisis data dalam penelitian pengembangan level menciptakan produk baru

19

(28)

15 2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini yaitu guru kelas 4 yang sekolahnya telah menerapkan kurikulum 2013 tahap pertama yaitu di SD Negeri 1 Ampel, SD Negeri 2 Sidomulyo, SD Negeri 2 Ampel, SD Negeri 1 Kaligentong, SD Negeri 1 Kembang, dan SD Negeri 1 Ngadirojo. Keenam sekolah dasar tersebut merupakan SD inti di wilayah Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali.

3. Objek Penelitian

Objek penelitian ini yaitu penilaian autentik berbasis software microsoft excel pada muatan pelajaran IPA untuk mengukur sikap, pengetahuan, dan keterampilan di Sekolah Dasar inti se-Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali 2018.

4. Teknik Pengumpulan Data

(29)

16

mengkonsultasikan konsep dan model yang dikembangkan kepada ahli atau praktisi di bidang pendidikan khususnya bidang evaluasi pendidikan dan ahli teknologi.

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan disesuaikan dengan jenis data dikumpulkan. Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam analisis data dalam penelitian ini yaitu : Analisis data mencakup prosedur organisasi data, reduksi, dan penyajian data baik dengan tabel, bagan, atau grafik; data diklasifikasikan berdasarkan jenis dan komponen produk yang dikembangkan; data dianalisis secara deskriptif maupun dalam bentuk perhitungan kuantitatif; penyajian hasil analisis dibatasi pada hal-hal yang bersifat faktual, dengan tanpa interpretasi pengembang, sehingga sebagai dasar dalam melakukan revisi produk; dalam analisis data penggunaan perhitungan dan analisis statistik sejalan produk yang akan dikembangkan; dan laporan atau sajian harus diramu dalam format yang tepat sedemikian rupa dan disesuaikan dengan konsumen, atau calon pemakai produk.20

Untuk mengetahui kelayakan produk tersebut dilakukan validasi oleh ahli teknologi dan ahli pendidikan, sedangkan untuk mengetahui efektivitas produk dilakukan tahapan antara lain produk tersebut diuji cobakan kepada guru untuk mengetahui efektifitas atau kemampuan guru dalam mengoperasikan produk tersebut. Adapun uji coba dilakukan tiga

20

(30)

17

tahap yaitu tahap perorangan, tahap kelompok, dan terakhir tahap terbatas, kemudian dihitung rata-ratanya dan dilihat kenaikan rata-ratanya dari tiga tahap uji coba tersebut.

F. Sistematika Penulisan

(31)

18

BAB II

PROBLEMATIKA GURU DALAM PENILAIAN AUTENTIK

KURIKULUM 2013 TINGKAT SD/MI

A. Deskripsi/ Gambaran Format Penilaian Autentik Kurikulum 2013 Tingkat SD/ MI

Penilaian merupakan salah satu komponen utama dalam sebuah kurikulum.Melalui penilaian dapat dilihat apakah tujuan pembelajaran sebagaimana yang termuat dalam kurikulum sudah tercapai atau belum. Model penilaian ini selalu berkembang dan disempurkan seiring dengan perkembangan dan perubahan kurikulum yang berlaku. Perubahan kurikulum di Indonesia sudah terjadi sebanyak sembilan kali yang dimulai dari tahun 1947 yang dikenal dengan rencana pelajaran hingga kurikulum 2013 yang dikenal dengan kurikulum berkarakter.

(32)

19

dengan adanya penilaian autentik yang berorientasi pada proses tidak hanya hanya berorientasi pada hasil akhir, sehingga dapat mengukur anak kemampuan siswa secara komprehensif.

Penilaian autentik merupakan sebuah konsep evaluasi untuk menilai kemampuan atau hasil belajar anak secara holistik. Penilaian ini diperoleh melalui pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran telah benar-benar dikuasai dan dicapai.

Penilaian ini dilakukan melalui empat jenis penilaian yaitu Penilaian Kerja Penilaian porto folio, penilain proyek dan penilaian tertulis. Hasil dari kombinasi seluruh penilaian ini akan lebih mencerminkan penilaian yang lebih holistic untuk melihat kemampuan anak secara objektif.

Penilaian autentik ini memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.Karena, penilaian semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain.

(33)

20

menyiapkan rubrik penilaian, balnko penilaian, identifikasi KD dan menentukan indicator sebagai pengembangan dalam pembelajaran.

B. Opini Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Tentang Format Penilaian Autentik Kurikulum 2013 Tingkat SD/ MI.

Berlakunya kurikulum 2013 bagi dunia pendidikan di Indonesia untuk berbagai jenjang dari tingkat SD, SMP, maupun tingkat SMA sudah barang tentu menjadikan pro dan kontra bagi civitas dunia pendidikan utamanya para guru dilapisan bawah.Pro dan kontra itulah disertai dengan berbagai argumentasi yang bisa diterima maupun banyak pula argumentasi yang kurang bisa diterima dengan alasan dapat dilihat guru tersebut guru tersebut kurang siap menerapkan kurikulum 2013.

Bagi guru yang terjun langsung dilapangan jelas mengeluhkan dari berbagai hal antara lain dari bukunya, proses pembelajarannya, metode dan pendekatannya dan tidak kalah penting pada aspek penilaiannya. Guru merasa kesulitan utamnaya pada poses penilaiannya yang membutuhkan waktu cukup lama baik mempersiapkan instrument penilaiannya dan proses penilaiannya (wawancara dengan Fita Nursela, S.Pd Guru Kelas IV SDN 2 Ampel).

(34)

21

aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada proses pembelajaran samapai pada hasil akhirnya. Kepala sekolah juga menaruh harapan bahwa guru terus berinovasi mengembangkan prose penilaian yang lebih mudah tetapi tidak meninggalkan substansi penilaian autentik itu sendiri (wawancara dengan Sunarno, S.Pd Kepala SDN 2 Ampel).

(35)

22

BAB III

PENGEMBANGAN PENILAIAN AUTENTIK BERBASIS

SOFTWARE MICROSOFT EXCEL KURIKULUM 2013

TINGKAT SD/ MI

A. Kekurangan Penilaian Autentik Kurikulum 2013

Semenjak diberlakukannya kurikulum 2013, banyak problematika yang ditemukan dalam proses penilaian autentik bahkan sampai pada proses pembuatan rapor. Guru membuat instrument penilaian autentik secara manual dan pemerintah hanyalah memberikan acua-acuan penilaian atau contoh-contoh penilaian autentik. Disisnilah guru sudah mulai merasakan sulitnya proses penilaian yang sejak awal kurang memahami dengan optimal apa itu penilaian autentik.

Perkembangan mengenai berlakunya kurikulum 2013 mulai tampak, yaitu pemerintah memberikan aplikasi rapor berbasis software, namun apa yang terjadi di lapangan guru juga makin mengalami kesulitan karena sistem rapor tersebut masih banyak sekali kelemahannya yang biasa terjadi yaitu sering eror dan bahkan nilai yang sudah diinput secara manual hilang semuanya.

(36)

23

rubrik, mengidentikasi KD, menyiapkan blanko penilaian secara ,manual dan membutuhkan waktu cukup lama dalam perencanaan atau persiapan pembelajaran.

Kegiatan kelompok kerja guru atau lebih dikenal dengan KKG juga belum berhasil memecahkan permasalahan penialaian autentik ini karena keterbatasana dari berbagai hal.Hal ini menjadi persoalan dikalangan guru lapisan bawah karena walaupun rapornya sudah berbasis software tetapi penilaian autentik masih berbasis manual ini juga masih membuat kerja dua kali bagi para guru.Sampai saat ini pun pemerintah masih juga belum memberikan respon seperti rapor memberikan aplikasi penilaian autentik berbasis software.

B. Kelebihan Penilaian Autentik Kurikulum 2013

(37)

24 C. Needs Assessment (Analisis Kebutuhan)

Berawal dari berbagai permasalahan atau problematika yang terjadi pada proses penilaian autentik kurikulum 2013 yang telah dideskripsikan diatas, peneliti menganalisa dan menyimpulkan berdasarkan hasil dari needs assessmentbawasannya format penilaian autentik kurang efektif dan efisien sehingga cenderung guru tidak melaksanakan penilaian autentik, terbukti hasil dari skor needs assessment tingkat kebutuhannya 3,725, maka dari itu peneliti membuat inovasi pengemabangan penilaian autentik berbasis software microsoft excel yang sederhana namun efektif dan efisien.

Penilaian autentik berbasis software microsoft excel dibuat dengan sederhana, fitur-fiturnya pun tidak terlalu rumit, efektif, efisien namun tidak menghilangkan substansi dari penilaian autentiknya itu sendiri. software microsoft excel menjadi pilihan dikarenakan akan lebiah mudah untuk digunakan apalagi bagi guru-guru yang memiliki usia sudah cukup tua atau mendekati usia pension.

(38)

25

terekap pada lembar rekap nilai, sehingga nilai pada rekap nilai satu kelas bisa langsung dijadikan nilai pada rapor dalam satu kompetensi dasar/ KD. Aplikasi penilaian autentik berbasis software microsoft excel ini mengambil salah satu tema pada kelas empat yaitu tema delapan pada muatan pelajaran IPA. Akan tetapi, guru tidak perlu khawatir akan mupel, tema maupun KD yang lain karena guru bisa mengmbangkan sendiri sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan dengan memperhatikan rumus-rumus pada microsoft excel.

D. Focus Group Discussion (FGD)

Salah satu tahapan penting dalam penelitian dan pengembangan yaitu focus group discussion (FGD).Dalam kegiatan ini, menghadirkan Kaprodi S2 PGMI Program Pascasarjana IAIN Salatiga, dosen pembimbing, ahli/ pakar teknologi, ahli/ pakar pendidikan dan perwakilan responden. Pada kesempatan itu pula peneliti memaparkan hasil dari penelitian dan pengembangan berupa produk aplikasi penilaian autentik berbasis software microsoft excel kurikulum 2013 untuk jenjang sekolah dasar.

(39)

26

namun menarik, dan tidak kalh pentingnya, dalam membuat aplikasi itu harus mempermudah pengguna, jangan sampai justru malah membuat pengguna menjadi kesulitan.

Ahli/ pakar pendidikan pendidikan juga menyampaiakn pandangan dan masukannya terhadap produk baru berupa aplikasi penilaian autentik berbasis software microsoft excel ini, antara lain yaitu bahwa aplikasi ini sangat baik dalam arti memecahkan masalah yang selama ini terjadi di lapangan khususnya guru SD dalam melkaukan penilaian autentik, sehingga aplikasi ini dapat menjadi solusi atau alternatife bagi guru. Berikutnya menyatakan bahwa aplikasi ini memenuhi kebutuhan guru di lapangan serta aplikasi ini sederhana, mudah dan dapat dioperasikan baik oleh guru yang berusia muda maupun tua. Serta tidak kalah pentingnya, ahli pendidikan memberikan harapan agar aplikasi ini bisa di linkkan dengan rapor yang sudah menggunakan aplikasi software microsoft excel, sehingga akan tambah meringankan pekerjaan guru, efektif dan efisien.

(40)

27

baik lagi setelah ada penilaian autentik dan rapor yang berbasis software microsoft excel, agar ada buku induk yang berbasis software pula.

E. Hasil Uji Kelayakan Penilaian Autentik Berbasis Software Microsoft Excel Kurikulum 2013

Uji kelayakan aplikasi penilaian autentik berbasis software microsoft excel dinilia oleh dua pakar yaitu dari segi ilmu teknologi dan segi ilmu pendidikan. Pakar/ ahli ilmu teknologi dalam aplikasi ini yaitu Taslimatul Atsna Faizati, S.Kom., M.Kom, sedangkan untuk pakar pendidikan kurikulum 2013 yaitu Sunarno, S.Pd., M.Pd.

Berdasarkan hasil uji pakar teknologi yang dilakukan oleh Taslimatul Atsna Faizati, S.Kom., M.Kom menyatakan bahwa aplikasi penilaian autentik berbasis software microsoft excel ini sudah baik, berjalan sesuai dengan fungsinya, fitur yang ada sederhana namun sudah lengkap sesuai dengan kebutuhan, secara umum memenuhi kebutuhan di lapangan. Untuk penggunanaan aplikasi ini secara baik harus belajar secara mendalam melalui pelatihan-pelatihan lanjutan misalnya lewat kegiatan kelompok guru atau KKG.

(41)

28

dirinci setiap aspeknya menjadi berikut : 1) Kaidah Media Nilai = 18 : 20 X 100 = 90; 2) Tata Laksana Nilai = 15 : 16 X 100 = 93,75; 3) Kaidah Software Nilai = 22 : 24 X 100 = 91,67.

Berdasarkan aspek pendidikan kurikulum 2013, aplikasi penilaian autentik berbasis software microsoft excel sangat baik apabila diaplikasikan di dunia pendidikan kerena sesuai dengan kebutuhan para guru di lapangan khususnya guru di tingkat sekolah dasar (SD). Format yang ada pada aplikasi sudah efektif dan efisien karena memang tampilan yang berkembang sesuai dengan apa yang dikenhendaki guru di lapangan. Aplikasi ini sangat sederhana, simple, dan mudah untuk digunakan oleh guru, namun juga tidak meninggalkan substansi penilaian autentik itu sendiri. Pandangan beliau aplikasi penilaian autentik ini dapat dilinkkan langsung ke aplikasi rapor yang sama-sama juga berbasis software microsoft excel sehingga guru semakin mudah dalam proses pembuatan rapor.

(42)

29

BAB IV

KELAYAKAN DAN EFEKTIFITAS PENILAIAN AUTENTIK

BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT EXCEL KURIKULUM

2013 TINGKAT SD/ MI

A. Hasil Uji Lapangan 1. Uji Coba Terbatas

Berdasarkan uji coba lapangan terbatas mengenai aplikasi penilaian autentik di SD Inti se-Kecamatan Ampel yang dilaksanakan oleh 12 guru pengampu kelas yang sudah melaksanakan kurikulum 2013 menyatakan bahwa aplikasi ini sangatlah ringan, sederhana dan mudah untuk digunakan dalam proses penilaian autentik kurikulum 2013. Dalam menggunakan aplikasi ini guru cukup memperhatiak dua hal yaitu mengisi tema, indenfikasi KD dan rubric penilaian yang diingkan dan memperhatikan rumus pada microsoft excel, selebihnya guru dapat menggunakan secara langsung sesuai dengan fitur-fitur yang telah ada khususnya pada mupel IPA kelas empat.

(43)

30

Rincian butir-butir pertanyaan angket dapat diketahui bahwa Skor Maksimum Ideal (SMI) dari uji coba terbatas adalah 100. Kemudian skor-skor mentah setelah diubah (dikonversi) menjadi standar dengan menggunakan standar mutlak (penilaian beracuan kriterium), dengan menggunakan rumus Nilai = skor mentah : skor maksimum ideal X 100, dengan 12 responden sehingga menghasilkan Nilai = 1113 : 12 x 100 X 100 = 92,75 dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 4.1 Hasil Skor Uji Terbatas

NO SKOR MENTAH NILAI

1 93 93 : 100 x 100 = 93

2 100 100 : 100 x 100 = 100

3 85 85 : 100 x 100 =85

4 87 87 : 100 x 100 = 87

5 87 87 : 100 x 100 = 87

6 92 92 : 100 x 100 = 92

7 94 94 : 100 x 100 = 94

8 95 95 : 100 x 100 = 95

9 95 95 : 100 x 100 = 95

10 95 95 : 100 x 100 = 95

11 95 95 : 100 x 100 = 95

12 95 95 : 100 x 100 = 95

2. Uji Coba Diperluas

(44)

31

menunjukkan aplikasi penilaian autentik berbasis software kepada guru di lapangan khususnya yang telah menerapkan kurikulum 2013.

Berdasarkan rincian butir-butir pertanyaan angket dapat diketahui bahwa skor-skor mentah setelah diubah (dikonversi) menjadi nilai standar dengan menggunakan standar mutlak (penilaian beracuan kriterium), dengan menggunakan rumus Nilai = skor mentah : skor maksimum ideal X 100, dengan 25 orang responden sehingga menghasilkan Nilai = 2364 : 25x100 X 100 = 94,56, dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 4.2 Hasil Skor Uji Diperluas

(45)

32

B. Efektifitas Penilaian Autentik Berbasis Software Microsoft Excel Kurikulum 2013

Uji efektifitas dalam penilaian autentik berbasis software microsoft excel kurikulum 2013 ditujukan kepada guru sekolah dasar. Uji efektifitas ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas dan kemampuan guru dalam mengoperasikan aplikasi penilaian autentik berbasis software microsoft excel.UJi efektifitas dilakukan dengan tiga tahap yaitu tahap pertama uji perorangan, tahap kedua uji kelompok, dan tahap ketiga uji terbatas.Dalam uji perorangan dengan responden 6 orang, uji kelompok 12 orang, dan uji terbatas sejumlah 25 orang.Uji efktifitas ini dengan menggunakan angket dan hasil efektifitasnya dilihat dari kenaikan rata-rata dari tahap uji perorangan, uji kelompok sampai uji terbatas.

Indikator/ tolok ukur uji efektifitas ini yaitu dibagi menjadi empat bagian, antara lain kemampuan guru dalam menginput identitas sekolah dan identitas kelas; kemampuan guru dalam menginput tema, identifikasi kompetensi dasar dan rubrik penilaian; kemampuan guru dalam memasukkan nilai dalam aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan; serta kemampuan guru dalam menginterpretasikan nilai dan deskripsi dala aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada bagia rekap nilai.

(46)

33

bagi guru berdasarkan perbandingan dan kenaikan rata-rata dari uji perorangan, kelompok, maupun terbatas.

Tabel 4.3 Hasil Skor Uji Efektifitas

NO INDIKATOR 10 Interpretasi nilai pengetahuan 2.5 2.83 3.92

11 Interpretasi nilai keterampilan 2.67 3.17 3.92

C. Kelebihan dan Kekurangan Penilaian Autentik Berbasis Software Microsoft ExcelKurikulum 2013

(47)

34

angka/ nilai dan deskripsi akan muncul dengan sendirinya dan dapat secara otomatis masuk pada rekap nilai yang dapat disalin pula pada rekap nilai rapor; 5) aplikasi ini memuat fitur seuai kebutuhan standart penilaian autentik yaitu menu utama, identitas siswa, absensi, tema, identifikasi KD, rubric penilaian, penilaian autentik dan rekap nilai.

Kekurangan penilaian autentik berbasis software microsoft excel ini yaitu, guru harus cermat dan teliti ketika akan menggunakan aplikasi ini pada mupel, tema atau KD yang lain karena harus memperhatikan pada identifikasi KD, range nilai yang diinginkan serta rumus-rumus pada software microsoft excel. Hal ini menjadi perhatian karena apabila tidak diganti secara cermat dan teliti, hasil nilai yang keluar tidak akan sesuai dengan apa yang diiinginkan.

(48)

35

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil berdasrkan data hasil penelitian dan pembahasan pengembangan aplikasi penilaian autentik berbasis software microsoft excel kurikulum 2013 tingkat SD/ MI yaitu :

1. Problem yang dialami oleh guru terkait dengan membuat penilaian autentik kurikulum 2013 yaitu membutuhkan waktu yang lama dalam menyiapkan instrumennya dan rumit dalam pelaksanaannya karena harus menilai peserta didik secara komprehensif dari aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara bersama-sama, terbukti hasil dari skor needs assessment tingkat kebutuhannya 3,725.

2. Pengembangan aplikasi penilaian autentik berbasis software microsoft excel kurikulum 2013 menghasilkan fitur-fitur antara lain: A) Menu utama; B) Identitas siswa; C) Absensi; D) Tema, KD, dan rubric; E) Penilaian autentik; F) Rekap nilai.

3. Kelayakan aplikasi penilaian autentik berbasis software microsoft excel kurikulum 2013 berdasarkan:

(49)

36

b. Penilaian ahli pendidikan dinilai berdasarkan relevansi media kurikulum 2013 mendapatkan skor 90 atau termasuk “sangat layak” untuk digunakan.

c. Penilaian uji coba lapangan berdasarkan empat aspek yaitu kaidah media, tata laksana, kaidah software, dan relevansi media kurikulum 2013. Uji coba langan dibagi mejadi dua yaitu uji coba lapangan terbatas dengan hasil skor 92,75 termasuk “sangat layak”

dan uji coba lapangan diperluas menghasilkan skor 94,56 termasuk “sangat layak” untuk digunakan.

4. Efektivitas aplikasi penilaian autentik berbasis software microsoft excel kurikulum 2013 berdasarkan perbandingan dan kenaikan rata-rata pada uji perorangan dengan rata-rata-rata-rata 2,59, uji kelompok dengan rata-rata 3,01, dan uji terbatas dengan rata-rata 3.89. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa aplikasi penilaian autentik ini efektif bagi guru berdasarkan perbandingan dan kenaikan rata-rata dari uji perorangan, kelompok, maupun terbatas.

B. Saran

1. Aplikasi penilaian autentik berbasis software microsoft excel ini dapat diaplikasikan pada sekolah tingkat dasar yang telah melaksanakan kurikulum 2013.

(50)

37

(51)

38

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Dian,“Pengembangan Penilaian Autentik dalam Pembelajaran Tematik Terintegrasi Pendidikan Lingkungan Hidup Tema Indahnya Negeriku Kelas IV SDN Songgokerto 03 Batu”, Tesis, UNM Malang, 2015. Anni, Sri,”Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Ekonomi Kelas

X di SMA Kabupaten Lumajang”, Tesis, UNM Malang, 2015.

Arikunto, Suharsini & Cepi Safruddin Abdul Jabar. Evaluasi Program Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara, 2004.

Arsyad, Azhar. Media Pengajaran.Jakarta:RajaGrafindo Persada, 1997.

Basuki, Ismet. Asesmen Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014. Brown, Janet Harley & Richand Shavelson. Assessing Hands On

Science. California:CorwinPress, 1996.

Burhan, Nurgiyantoro. Penilaian Otentik. Jakarta:GMUP, 2011.

Desi, Anwar. Kamus Lengkap Inggris Indonesia.Surabaya: Karya Abditama, 2000.

Fatmawati, Tri Endah,Pengembangan aplikasi SPARKS (Sistim Penilaian Akhir Rapor Kurikulum 2013) Tingkat Madrasah Ibtidaiyyah Berbasis WEB”,Tesis, IAIN Salatiga, 2017.

Grounlund, Norman Edward. Measurementand Evaluation in Teaching.New York: MacMilan PublishingCO, 1981.

Hamalik, Oemar. Media Pendidikan.Bandung: Citra Aditya, 1989.

Hart, Diane. Authentic Assessment A handbook for Educators. California. New York: Addison Wesley Publishing Company, 1994.

Iskandar, Srini M. Penelitian Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1996.

Johnson, David & Roger Johnson. Meaningful Assessment. Arlington Street Boston:Ally & DaconA Pearson Education Company, 2002.

Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran. Surabaya: PT Remaja Rosdakarya, 2010.

Marzano, Robert & John Kendall. DesigningaNew Taxonomy of Educational Objectives. Thousand Oaks,CA: Corwin Press, 1993.

Mulyasa.Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006.

(52)

39

Nurhadi. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Surabaya: Universitas Negeri Malang,2004.

Pantiwati, Yuni,“Hakekat Asesmen Autentik Dan Penerapannya Dalam Pembelajaran Biologi”,Edukasi Matematika dan Sains 1/1 (2016): 70-78.

Safaroh, Rose & Novi Ratna Dewi, “Pengembangan Asesmen Autentik Berbasis Proyek Untuk Mengukur Hasil Belajar Siswa Kelas VII Pada Tema Panas”, Jurnal Educational Research, 46/2, (2017), 1-13.

Samatowa, Usman. Bagaimana Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas, 2006.

Sanjaya, Wina. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana,2005.

Saputro, Budiyono.Manajemen Penelitian Pengembangan.Yogjakarta : Aswaja Pressindo, 2017.

Shalahuddin, Mahfud. Media Pendidikan Agama.Bandung: Bina Islam, 1986. Stiggins, Richard. Student Centered Classroom Assessment. New York:

maxwell Macmillan International Simon & SchusterCompany, 1994. Sugiyono. Metode Penilaian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R/D). Bandung: Alfabeta, 2007.

Toharudin, Uus, Sri Hendrawati, dan Andrian Rustaman. Membangun Literasi Sains Peserta Didik. Bandung: Humaniora,2011.

Usman, Basyiruddin &Asnawir.Media Pembelajaran.Jakarta:Ciputat Pers, 2002. Wierma, Williamand &Stephen Jurs. EducationalMeasurementandTesting.

(53)

40

(54)

Gambar

Gambar 1.1 Posisi analisis data dalam penelitian pengembangan level
Tabel 4.1 Hasil Skor Uji Terbatas
Tabel 4.2 Hasil Skor Uji Diperluas
Tabel 4.3 Hasil Skor Uji Efektifitas
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini bertujuan menganalisis kelayakan finansial usahatani pala intensif, dan melihat pengaruh kenaikan biaya produksi,

Berdasarkan uraian rumusan masalah tersebut maka dapat dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut: (1) Mengetahui dan mendeskripsikan proses pembelajaran dengan

Sesungguhnya, analisis itu merupakan salah satu sarana penafsiran atau interpretasi (Pradopo, 2008: 93).Masyarakat harus mampu memahami karya sastra yang di

Nah dari blog itu lama kelamaan berkembang, karena masyarakat minatnya juga tinggi, kita pasang internet di kampung ini, terus kita kasih banyak pelatihan ke warga,

Agamaisasi yang dikuasai oleh agama resmi telah menghegemoni para penganut agama lokal (kepercayaan), sehingga tercipta oposisi di antara keduanya.. Caillois

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Konsep Perencanaan dan Perancangan

Berdasarkan hasil penyajian data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Persepsi atau cara pandang masyarakat terhadap pendidikan formal berperan penting dalam kemajuan

Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada return, abnormal return , dan