• Tidak ada hasil yang ditemukan

C. Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah

6. Pengembangan Perbenihan a. Benih Padi

Capaian produksi benih padi kelas Benih Dasar (BD) pada tahun 2012 mengalami penurunan dibanding tahun 2011, sedangkan untuk kelas Benih Pokok (BP) mengalami peningkatan dibanding tahun 2011, untuk kelas Benih Sebar (BR) mengalami penurunan dibanding dengan tahun 2011. Hal ini menunjukkan bahwa petani di Jawa Tengah dalam hal penggunaan benih padi sudah menggunakan kelas benih yang lebih tinggi (BP), karena kelas benih pokok produksinya akan lebih bagus dibanding dengan kelas benih sebar.

Perkembangan produksi benih padi berdasarkan kelas benih dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.27. Perkembangan produksi benih padi di Jawa Tengah berdasarkan kelas benih tahun 2008 – 2012.

No. Kelas Produksi ( Ton )

Benih 2008 2009 2010 2011 2012

1 BD 243,07 282,24 204,64 237,57 371,07

2 BP 29.324,14 25.305,89 23.684,90 23.543,78 25.298,20 3 BR 24.415,45 21.270,04 27.817,28 39.666,53 28.743,37 Jumlah 53.982,66 46.858,17 51.706,82 63.447,88 54.412,64

Sumber : Balai Pengawasan Dan Sertifikasi Benih Jawa Tengah

Capaian produksi benih padi dilihat dari status produsen menunjukkan bahwa produsen Dinas dalam hal Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah dan Balai Benih Kabupaten maupun produsen swasta tahun 2012 megalami peningkatan dibanding tahun 2011, untuk produsen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT. Sang Hyang Seri dan PT. Pertani pada tahun 2012 mengalami penurunan dibanding tahun 2011. Namun demikian produsen BUMN masih menyumbang produksi benih yang terbesar. Perkembangan produksi benih berdasarkan status produsen dapat dilihat pada tabel berikut.

Rencana Strategis ( RENSTRA ) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2013-2018 44

Tabel 2.28. Perkembangan Produksi Benih Padi Per Status Produsen di Jawa Tengah tahun 2009-2013

No. Status Produksi ( Ton )

Produsen 2009 2010 2011 2012

1 DINAS 2.398,16 1.530,10 1.222,18 1.632,72 2 BUMN 21.155,42 26.953,32 38.418,12 27.737,90 3 SWASTA 23.307,51 23.223,40 23.807,57 25.042,01 Jumlah 46.861,09 51.706,82 63.447,87 54.412,63 Sumber : Balai Pengawasan Dan Sertifikasi Benih Jawa Tengah

Capaian produksi benih padi dilihat dari varietas menunjukkan bahwa varietas ciherang dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 selalu berada pada posisi paling banyak produksi benihnya sedangkan urutan kedua dan berikutnya dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 berubah-ubah. Hali ini menunjukkan bahwa varietas ciherang di Jawa tengah masih mendominasi daripada varietas yang lainnya.

Perkembangan produksi benih berdasarkan varietas dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.29. Perkembangan Produksi benih Padi di Jawa tengah berdasarkan varietas tahun 2008 - 2012

No.

Produksi ( Ton )

2009 2010 2011 2012

Varietas Tonase Varietas Tonase Varietas Tonase Varietas Tonase 1 Ciherang 22.822,22 Ciherang 28.171,64 Ciherang 27.552,35 Ciherang 21.331,12 2 IR. 64 IR. 64 10.948,18 6.267,81 Situ

Bagendit 12.928,98 Situ

Bagendit 11.192,67 3 Situ

Bagendit 3.209,40 Situ

Bagendit 5.903,39 IR. 64 5.716,73 IR. 64 6.625,10 4 Pepe 2.766,10 Pepe 2.240,06 Inpari 13 5.310,61 Inpari 13 5.102,55

5 Membera

Mo 1.417,55 Mekongga 1.779,12 Mekongga 3.418,16 Mekongga 3.505,10 6 Lainnya 5.697,63 Lainnya 7.344,79 Lainnya 8.521,05 Lainnya 6.656,11

Jumlah 46.861,08 51.706,81 63.447,88 54.412,65

Sumber : Balai Pengawasan Dan Sertifikasi Benih Jawa Tengah

b. Benih Jagung.

Capaian produksi benih jagung untuk kelas benih pokok dan benih sebar tahun 2012 mengalami penurunan dibanding tahun 2011.

Rencana Strategis ( RENSTRA ) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2013-2018 45

Perkembangan produksi benih berdasarkan varietas dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.30. Perkembangan Produksi benih Jagung per kelas benih di Jawa Tengah tahun 2008 – 2012

No. Kelas Produksi ( Ton )

Benih 2008 2009 2010 2011 2012

1 BD 3,78 7,54 3,30 7,45 -

2 BP 24,94 21,05 85,02 13,82 12,74

3 BR 2.086,60 1.155,63 890,55 411,65 241,60 Jumlah 2.115,32 1.184,22 978,87 432,92 254,34 Sumber : Balai Pengawasan Dan Sertifikasi Benih Jawa Tengah

Capaian produksi benih jagung dilihat dari status produsen menunjukkan bahwa produsen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) paling besar dibanding Dinas dan swasta, namun demikian produksinya tahun 2012 mengalami penurunan dibanding. Perkembangan produksi benih jagung berdasarkan status produsen dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.31. Perkembangan Produksi Benih Jagung per Status Produsen tahun 2009 – 2012

No. Status Produksi ( Ton )

Produsen 2009 2010 2011 2012

1 DINAS 26,91 6,36 14,89 17,81

2 BUMN 567,24 774,54 349,37 166,76

3 SWASTA 590,07 197,98 68,66 69,78

Jumlah 1.184,22 978,88 432,92 254,35

Sumber : Balai Pengawasan Dan Sertifikasi Benih Jawa Tengah

Capaian produksi benih jagung dilihat dari varietas menunjukkan bahwa varietas hibrida SHS-11 sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 selalu berada pada posisi paling banyak produksi benihnya sedangkan urutan kedua dan berikutnya dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 berubah-ubah. Hali ini menunjukkan bahwa benih varietas jagung yang beredar di Jawa Tengah cukup bervariatif sesuai kecocokan lokasi/lahan para petani di daerah masing-masing. Selain itu petani juga banyak yang menanam

Rencana Strategis ( RENSTRA ) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2013-2018 46

varietas lain yang diproduksi dari luar Provinsi Jawa Tengah, Perkembangan produksi benih jagung di Jawa Tengah berdasarkan varietas dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.32 Perkembangan Produksi Benih Jagung Per Varietas di Jawa Tengah tahun 2009 - 2012

No.

Produksi ( Ton )

2009 2010 2011 2012

Varietas Tonase Varietas Tonase Varietas Tonase Varietas Tonase

1 DK 9910 330,63 SHS -11 420,09 SHS -11 266,40 SHS -11 106,18

2 SHS - 11 234,94 Bisma 265,31 Lamuru 58,17 Srikandi Putih

80,04

3 Bima 2

Bantimurung 175,79 Bima 2

Bantimurung 178,17 Bisma 57,42 Bima 2

Bantimurung 38,32 4 SHS - 12 168,84 Lamuru 86,45 Bima 3

Bantimurung 25,96 Bisma 18,30 5 Bisma 132,09 R - 01 15,30 Srikandi

Putih 19,53 JK 7 11,50 6 Lainnya 141,93 Lainnya 13,56 Lainnya 5,45 Lainnya -

Jumlah 1.184,22 978,88 432,93 254,34

Sumber : Balai Pengawasan Dan Sertifikasi Benih Jawa Tengah

c. Benih Kedelai

Capaian produksi benih kedelai untuk semua kelas benih pokok dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 relatif mengalami peningkatan. Perkembangan produksi benih kedelai di Jawa Tengah berdasarkan kelas benih dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 2.33 Perkembangan produksi benih kedelai di Jawa Tengah berdasarkan Kelas Benih tahun 2008 - 2012

No. Kelas Produksi ( Ton )

Benih 2008 2009 2010 2011 2012

1 BD 1,41 4,80 2,92 0,95 4,99

2 BP 2,39 18,96 11,00 2,53 11,35

3 BR 3.268,06 3.736,88 4.442,99 3.997,30 4.231,63 Jumlah 3.271,86 3.760,64 4.456,91 4.000,77 4.247,97 Sumber : Balai Pengawasan Dan Sertifikasi Benih Jawa Tengah

Capaian produksi benih kedelai berdasarkan varietas menunjukkan bahwa varietas grobogan paling banyak produksinya dibanding dengan varietas lain yang diproduksi di Jawa Tengah, untuk varietas lain masih cenderung fluktuatif dalam setiap tahunnya. Hal

Rencana Strategis ( RENSTRA ) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2013-2018 47

ini menunjukkan bahwa varietas grobogan hampir semua di wilayah Jawa Tengah dapat diterima oleh petani, sedangkan untuk varietas lain masih cenderung belum dapat diterima oleh petani dengan baik dan sesuai dengan kecocokan daerah masing-masing. Perkembangan produksi benih kedelai di Jawa Tengah berdasarkan jenis varietasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.34. Perkembangan produksi benih kedelai di Jawa Tengah berdasarkan varietas tahun 2008 - 2012

No.

Produksi ( Ton )

2009 2010 2011 2012

Varietas Tonase Varietas Tonase Varietas Tonase Varietas Tonase 1 Grobogan 3.302,49 Grobogan 3.485,29 Grobogan 2.576,43 Grobogan 2.382,44 2 Wilis 317,72 Wilis 522,33 Anjasmoro 866,23 Anjasmoro 1.223,72 3 Gepak

Kuning 88,85 Anjasmoro 194,32 Wilis 473,06 Wilis 567,26 4 Kaba 45,09 Kaba 171,76 Kaba 44,00 Gepak

Kuning 54,00 5 Anjasmoro 5,40 Gepak

Kuning 77,70 Gepak

Kuning 40,50 Malika 9,51 6 Lainnya 1,09 Lainnya 5,51 Lainnya 0,55 Lainnya 11,05

Jumlah 3.760,64 4.456,91 4.000,77 4.247,97

Sumber : Balai Pengawasan Dan Sertifikasi Benih Jawa Tengah

d. Sayuran

Capaian produksi benih sayuran di Jawa Tengah berdasarkan komoditas dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 menunjukkan peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan produsen sayuran di Jawa Tengah juga mengalami peningkatan dan kesadaran petani untuk menggunakan benih unggul yang sudah dilepas juga meningkat. Perkembangan produksi sayuran di Jawa Tengah berdasarkan komoditas dapat dilihat dalam tabel berkut.

Rencana Strategis ( RENSTRA ) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2013-2018 48

Tabel 2.35. Perkembangan Produksi Benih Sayuran di Jawa Tengah berdasarkan Komoditas 2008-2012

NO. KOMODITAS TAHUN ( TON )

2008 2009 2010 2011 2012

1. KENTANG 310,019 413,576 418,402 314,872 333,419 2. BAWANG MERAH 62,000 176,800 126,220 175,865 254,644

3. BAWANG PUTIH - - 7,700 14,500 21,800

4. LAINNYA 0,083 5,020 4,670 0,430 3,198

JUMLAH 372,102 595,396 556,992 505,667 613,061 Sumber : Balai Pengawasan Dan Sertifikasi Benih Jawa Tengah

Capaian produksi benih buah-buahan di Jawa Tengah berdasarkan komoditas dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 menunjukkan adanya peningkatan baik dari sisi jumlah maupun komoditasnya. Peningkatan produksi yang paling tinggi peningkatannya pada komoditas pisang, sedang untuk peningkatan produksi yang paling rendah pada komoditas mangga.

Tabel 2.36. Perkembangan Produksi benih Buah-buahan di Jawa Tengah Tahun 2008 - 2012

NO. KOMODITAS TAHUN ( BATANG )

2008 2009 2010 2011 2012

1. DURIAN 256.100 166.000 134.310 150.897 178.711 2. RAMBUTAN 292.300 134.500 144.105 130.636 219.936

3. SALAK 70.200 45.850 14.500 75.700 433.000

4. MANGGIS 66.400 98.600 63.325 120.489 88.847 5. JERUK 356.200 258.600 223.036 222.182 89.734

6. MANGGA 303.025 76.865 53.899 29.274 34.342

7. PISANG 8.450 16.500 46.743 120.008 291.832

8. KELENGKENG 33.160 48.400 92.750 43.045 44.268 9. LAINNYA 308.250 226.350 91.715 68.889 363.585

JUMLAH 1.694.085 1.071.665 864.383 961.120 1.744.255 Sumber : Balai Pengawasan Dan Sertifikasi Benih Jawa Tengah

d. Pengujian Laboratorium Benih

Sebelum benih siap diedarkan di pasaran, harus melalui beberapa tahapan pemeriksaaan dan pengujian Laboratorium.

Capaian Pengujian laboratorium benih padi tahun 2012 mengalami penurunan dibanding tahun 2011, sedangkan untuk komoditas

Rencana Strategis ( RENSTRA ) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2013-2018 49

palawija dan hortikultura tahun 2012 mengalami peningkatan dibanding tahun 2011. Perkembangan pengujian laboratorium dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.37. Perkembangan Pengujian Laboratorium Benih di Jawa Tengah tahun 2008 - 2012

No. Komoditas Jumlah contoh benih (unit)

2008 2009 2010 2011 2012 1 Padi 6.657 6.145 5.994 7.173 6.542 2 Palawija 751 1.230 1.064 876 940 3 Hortikultura 224 402 441 457 576 Jumlah 7.632 7.777 7.499 8.506 8.058 Sumber : Balai Pengawasan Dan Sertifikasi Benih Jawa Tengah

e. Penilaian Kultivar/Varietas.

Salah satu fungsi dari Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih adalah melakukan penilaian kultivar berupa uji adapatsi untuk calon varietas yang akan dilepas, pemurnian varietas untuk mendapatkan sifat yang homogen dari varietas lokal dan varietas yang masih banyak dibutuhkan namun terjadi kelangkaan sumber benihnya. Selain itu juga kegiatan uji observasi varietas untuk mengetahui karakteristik dan kestabilan varietas yang akan dilepas.

Kegiatan Inventarisai penyebaran varietas dalam rangka menginventarisir dan mengumpulkan data luas penyebaran varietas unggul dan varietas lokal sampai pada tingkat kabupaten/kota.

Perkembangan invetarisasi penyebaran varietas di Jawa Tengah dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.38. Perkembangan Penyebaran Komoditas di Jawa Tengah tahun 2008 - 2012

No. Komoditas

Luas ( Ha )

2008 2009 2010 2011 2012

1 Padi 1.652.460 1.780.190 1.296.104 1.781.024 1.819.066 2 Jagung 577.970 589.557 651.542 249.549 366.332 3 Kedelai 89.743 77.448 50.521 76.568 90.806 4 Kacang Tanah 100.948 60.161 76.882 40.505 60.207 5 Kacang Hijau 25.658 23.030 12.644 38.709 37.398 6 Ubi Kayu 68.832 68.026 57.875 44.280 27.772 7 Ubi Jalar 17.979 23.399 35.576 7.780 8.030

8 Sayuran 67 108 149 190 199

Sumber : Balai Pengawasan Dan Sertifikasi Benih Jawa Tengah

Rencana Strategis ( RENSTRA ) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2013-2018 50

f. Pengawasan Peredaran dan Pemasaran Benih.

1) Inventarisasi Produsen dan pengedar benih.

Perkembangan jumlah produsen dan pengedar benih di Jawa Tengah dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 menunjukkan peningkatan. Data ini adalah data produsen dan pengedar yang secara terus menerus aktif memproduksi dan mengedarkan benih. Selain itu ada juga produsen atau pengedar yang aktif hanya pada masa tertentu saja atau musiman.

Perkembangan produsen dan pengedar benih yang aktif dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.39. Perkembangan Jumlah Produsen dan Pengedar Benih Tanaman Pangan Provinsi Jateng Tahun 2008-2012

No. Status 2008 2009 2010 2011 2012

1. Produsen 418 397 396 332 433

2. Pengedar 121 161 126 67 153

Jumlah 539 558 522 399 586

Sumber : Balai Pengawasan Dan Sertifikasi Benih Jawa Tengah 2) Pengecekan Mutu Benih.

Kegiatan ini dilaksanakan untuk menjaga agar benih yang beredar atau diperdagangkan selalu memenuhi standar mutu dan ketentuan yang berlaku, terutama dilakukan pada kelompok benih (lot) yang mutunya diragukan.

Tabel 2.40. Perkembangan Pengecekan Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jateng Th 2008-2012

No. Komoditas Jumlah contoh benih (lot)

2008 2009 2010 2011 2012

1. Padi 102 221 239 230 273

2. Palawija 64 178 257 264 300

3. Hortikultura 213 840 451 593 545 Jumlah 379 1.239 947 1.087 1.118 Sumber : Balai Pengawasan Dan Sertifikasi Benih Jawa Tengah

Rencana Strategis ( RENSTRA ) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2013-2018 51

3) Pelabelan Ulang Benih

Dilaksanakan sepanjang masa edar benih dari tanggal yang tertera pada label sebelumnya atau penyesuaian keterangan mutu benih dengan label baru karena penurunan kelas benih atau penggantian kemasan benih. Capaian kegiatan pelabelan ulang benih sampai dengan tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.41. Perkembangan pelabelan ulang benih padi dan palawija di Jawa Tengah Tahun 2008-2012

No. Komoditas Jumlah contoh benih (lot)

2008 2009 2010 2011 2012

1. Padi 133 239 90 188 359

2. Palawija 64 280 159 169 64

Jumlah 197 519 249 357 423

Sumber : Balai Pengawasan Dan Sertifikasi Benih Jawa Tengah

Dokumen terkait