• Tidak ada hasil yang ditemukan

C. Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah

3. Serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

OPT merupakan masalah yang selalu muncul dalam kegiatan produksi tanaman pangan dan hortikultura. Setiap komoditas dihadapkan pada berbagai serangan OPT yang sangat spesifik.

Tingkat/intensitas serangan OPT mulai dari ringan, sedang, berat dan yang paling parah berakibat puso. Perkembangan OPT dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor iklim/ cuaca, sehingga untuk mengantisipasi dan menekan perkembangan OPT yang muncul di lapangan, perlu diadakan pemantauan atas OPT dan faktor-faktor iklim yang mempengaruhi tanaman.

a) Serangan OPT pada Tanaman Pangan.

- Tanaman Padi

OPT yang menyerang pertanaman padi di Jawa Tengah diantaranya adalah: Hama Penggerek Batang, Tikus, WBC, Putih/Putih Palsu, Walang Sangit, Lalat Daun, Ganjur, Ulat Grayak, Belalang, Siput Murbei, Uret, Burung, Ulat Daun, Thrips, Penyakit Hawar Bakteri, Tungro, Kerdil Kuning, Bercak Bergaris, Blast, Hawar Pelepah, Bercak Daun Coklat, Kerdil Rumput dan Kerdil Hampa.

Total luas serangan OPT pada pertanaman padi mencapai 115.045 Ha, atau 6,43 % dari luas tanam ( 1.788.513 Ha), terdiri dari serangan ringan 100.799 Ha, sedang 9.683 Ha, berat 1.464 Ha dan puso 3.092 Ha, jika dibanding dengan tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 47.697 Ha atau sebesar 41,46 %.

Rencana Strategis ( RENSTRA ) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2013-2018 36

Tabel 2.15. Kumulatif Serangan OPT Utama pada Pertanaman Padi Tahun 2012 (Ha)

No. OPT Tanam Padi 2012

Ringan Sedang Berat Puso Total 2011

1 Penggerek

Batang 25.910 552 48 45 26.555 26.452 2 Wereng Coklat 13.103 369 7 316 13.796 50.390 3 Tikus 25.537 1.705 134 1.914 29.290 28.133 4 Hama Putih

Palsu 6.425 337 8 0 6.770 6.636

5 Walang sangit 2.884 30 0 0 2.874 1493 6 Siput Murbei 1.356 10 1 0 1.367 1.037 7 Hawar Bakteri 13.543 4.749 849 4 19.192 23616

8 Tungro 712 25 1 13 751 1.198

9 Hawar Pelepah 165 64 0 0 229 902

10 Blast 8.406 1.680 379 27 10.492 1.877 Sumber : BPTPH Jawa Tengah

- Tanaman Jagung

OPT yang menyerang pertanaman jagung di Jawa Tengah diantaranya adalah: Lalat bibit, Penggerek Batang, Tikus, Karat, Bulai, Penggerek Tongkol, Uret, Ulat Tanah, Hawar Daun, Wereng Jagung, Belalang, Ulat Grayak.

Total luas serangan OPT pada pertanaman jagung mencapai 5.342 Ha, yang terdiri dari serangan ringan 4.617 Ha, sedang 433 Ha, berat 282 Ha, puso 10 Ha, jika dibanding dengan tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 261 Ha atau sebesar 4,88 %.

Tabel 2.16. Kumulatif Serangan OPT Utama pada Pertanaman Jagung Tahun 2012 (Ha)

NO OPT Tanam Jagung 2012

Ringan Sedang Berat Puso Total 2011

1 Belalang 199 0 0 0 199 371

2 Bulai 2003 330 225 2 2560 1.186

3 Lalat bibit 99 1 0 0 100 240

4 Penggerek Batang 747 0 0 0 747 675

5 Tikus 752 10 0 8 770 1.235

6 Penggerek Tongkol 123 1 0 0 124 113

Sumber : BPTPH Jawa Tengah.

Rencana Strategis ( RENSTRA ) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2013-2018 37

- Tanaman Kedelai

Total luas serangan OPT pada pertanaman kedelai mencapai 1.698 Ha, naik 18,31 % dibanding tahun 2011 yang mencapai 1387 Ha. OPT yang menyerang pertanaman kedelai di Jawa Tengah diantaranya adalah: Ulat Grayak, Ulat Jengkal, Penggulung Daun, Kumbang Kedelai, Kutu Daun, Penggerek Polong, Tikus, Lalat Kacang, Kutu kebul, Penggerek Pucuk, dan Ulat Buah.

Hama Ulat Grayak kumulatif serangan mencapai 257 Ha, terdiri dari serangan ringan 257 Ha, bila dibanding dengan tahun 2011 mengalami penurunan 9 Ha atau 3,5 %. Hama Kumbang Kedelai kumulatif serangan mencapai 41 Ha yang terdiri dari serangan ringan 41 Ha dan tahun 2011 mengalami penurunan 44 Ha atau 107,31 %. Hama Penggulung Daun kumulatif serangan mencapai 167 Ha serangan ringan 167 ha, sedangkan tahun 2011 mengalami penurunan 91 Ha atau 54,49 %. Hama Kutu Daun kumulatif serangan mencapai 73 Ha serangan ringan 73 ha, bila dibanding dengan tahun 2011 maka mengalami kenaikan 7 Ha atau 1,36 %.

Tabel 2.17. Kumulatif Serangan OPT Utama pada Pertanaman Kedelai Tahun 2012 (Ha)

NO OPT Pertanaman Kedelai 2012

Ringan Sedang total 2011

1 Ulat Grayak 257 0 257 266

2 Ulat Jengkal 505 2 507 280

3 Penggulung Daun 167 0 167 258

4 Kumbang Kedelai 41 0 41 85

5 Kutu Daun 73 0 73 66

6 Penggerek Polong 193 0 193 108

Sumber : BPTPH Jawa Tengah

- Tanaman Kacang Tanah

Total luas serangan OPT pada pertanaman kacang tanah mencapai 428 Ha. OPT yang menyerang pertanaman kacang tanah di Jawa Tengah diantaranya adalah Penyakit Bercak Daun, Ulat Grayak, Amrasca, Penggulung Daun, Penyakit Layu Bakteri, Karat Daun dan Tikus.

Rencana Strategis ( RENSTRA ) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2013-2018 38

Tabel 2.18. Kumulatif Serangan OPT Utama pada Pertanaman Kacang Tanah Tahun 2012 (Ha)

NO OPT Tanaman Kc.Tanah 2012

Ringan Sedang Berat Total 2011

1 Bercak Daun 98 48 0 146 144

2 Ulat Grayak 1 0 0 1 50

3 Amrasca 5 0 0 5 13

4 Penggulung Daun 89 1 0 90 61

5 Layu Bakteri 17 0 0 17 59

6 Karat Daun 19 0 26 45 79

7 Tikus

30 0 0 30 95

Sumber : BPTPH Jawa Tengah - Tanaman Kacang Hijau

Total luas serangan OPT pada pertanaman kacang hijau mencapai 1049 Ha. OPT yang menyerang pertanaman kacang hijau di Jawa Tengah diantaranya adalah Penggerek Polong, Penggulung Daun, Tikus, Bercak Cercospora, dan Lalat kacang.

Tabel 2.19. Kumulatif Serangan OPT Utama pada Pertanaman Kacang Hijau Tahun 2012 (Ha)

NO OPT Kacang Hijau 2012

Ringan Sedang total 2011

1 Kutu daun 47 0 47 54

2 Penggulung Daun 174 0 174 170 3 Penggerek Polong 193 0 193 191

4 Tikus 542 5 547 233

5 Ulat Jengkal 63 0 63 68

Sumber : BPTPH Jawa Tengah

b) Serangan OPT pada Tanaman Hortikultura.

Keadaan OPT yang menyerang tanaman hortikultura tahun 2012 secara umum mengalami kenaikan dibanding tahun 2011 kecuali Ulat krop dan busuk hitam pada kubis, penggorok daun dan kutu persik pada kentang, hama trips, Antraknose dan kutu daun persik pada cabe, hama ulat bawang, penggorok daun, dan mati pucuk pada bawang merah, OPT pada mangga, Kutu daun, lalat buah, CVPD dan busuk diplodia pada jeruk mengalami kenaikan.

Rencana Strategis ( RENSTRA ) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2013-2018 39

Pada 7 (tujuh) komoditas utama hortikultura, tanaman puso hanya ditemukan pada pisang sebagai akibat serangan penyakit layu dan kerdil serta tanaman jeruk sebagai akibat serangan CVPD dan penyakit diplodia.

Serangan Bercak Daun pada tanaman kubis mengalami kenaikan yang cukup signifikan yakni sebesar 100 % (219 ha) dan serangan Antraknose pada tanaman cabai juga mengalami penurunan yakni sebesar 62,36 % dibanding serangannya pada tahun 2011. Hal ini dipengaruhi oleh iklim yang tidak terlalu basah serta semakin banyak petani yang menerapkan teknologi pengendalian OPT sebagai dampak dari pelaksanaan SLPHT.

- Tanaman Kentang

OPT yang menyerang pertanaman kentang di Jawa Tengah diantaranya: penyakit busuk basah daun, layu bakteri/jamur, virus, nematoda sista kuning (NSK), hama penggorok daun, kutu persik dan trips.

Tabel 2.20. Kumulatif Serangan OPT Utama pada Pertanaman Kentang

No OPT Tan. Kentang 2012

2011 Ringan Sedang Berat total

1 Busuk basah daun 872 156 1 1,028 964

2 Virus 0 2 475 477 189

3 Trips 186 0 0 186 215

4 Layu bakteri 114 10 0 124 131

5 NSK 5 92 103 200 146

Sumber : BPTPH Jawa Tengah - Tanaman Cabai

Organisme Pengganggu Tanaman yang dilaporkan menyerang pertanaman cabai di Jawa Tengah diantaranya adalah lalat buah, ulat grayak, kutu daun persik, hama trips, virus, bercak daun, layu bakteri, antraknosa, busuk buah, layu fusarium dan virus kuning.

Tabel 2.21. Kumulatif Serangan Organisme Pengganggu Tanaman Utama pada Pertanaman Cabai Tahun 2012 (ha)

No. OPT Cabai 2012

Ringan Sedang Berat Puso total 2011

1 Trips 1.340 17 1 0 1.358 1.652

2 Lalat Buah 483 2 0 0 485 470

3 Kutu Daun persik 383 3 0 0 386 444

4 Antraknose 515 133 2 0 651 1.057

5 Virus 413 41 4 0 458 163

6 Virus Kuning 912 28 24 1 965 952

Sumber : BPTPH Jawa Tengah

Rencana Strategis ( RENSTRA ) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2013-2018 40

- Tanaman Bawang Merah

Organisme Pengganggu Tanaman yang dilaporkan menyerang pertanaman bawang merah di Jawa Tengah diantaranya adalah ulat bawang, penggorok daun, ulat grayak, trips, penyakit trotol, antraknose, busuk pangkal umbi, embun buluk, dan mati pucuk .

Kumulatif serangan hama ulat bawang dari bulan Januari - Desember tahun 2012 mencapai 2.077 ha, terdiri dari serangan ringan 2.065 ha dan sedang 7 ha, berat 3 ha; bila dibanding dengan tahun 2011 mengalami penurunan 7 ha atau 0,33 %.

Tabel 2.22. Kumulatif Serangan Organisme Pengganggu Tanaman Utama pada Pertanaman Bawang Merah Tahun 2012 (ha)

NO OPT Bawang Merah 2012

Ringan Sedang Berat total 2011

1 Ulat Bawang 2.065 9 3 2.077 2.084

2 Trotol 796 363 111 1.270 1.037

3 Busuk Pangkal Umbi 88 130 3 221 159

4 Ulat Grayak 30 0 0 30 47

5 Embun Buluk 35 1 16 52 9

Sumber : BPTPH Jawa Tengah

- Pertanaman Mangga

Organisme Pengganggu Tanaman yang dilaporkan menyerang pertanaman mangga di Jawa Tengah diantaranya adalah lalat buah, penggerek ranting, penggerek cabang, penggerek buah dan Diplodia.

Kumulatif serangan penggerek buah dari bulan Januari - Desember tahun 2012 mencapai 29 pohon terdiri dari serangan ringan; bila dibanding dengan tahun 2011 mengalami kenaikan 18 pohon atau 62,06

%. Kumulatif serangan lalat buah mencapai 7.329 pohon terdiri dari serangan ringan 7.329 pohon; bila dibanding dengan tahun 2011 mengalami kenaikan 5.552 pohon atau 75,75 %.

Rencana Strategis ( RENSTRA ) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2013-2018 41

Tabel 2.23. Kumulatif Serangan OPT Utama pada Pertanaman Mangga Tahun 2012 (Pohon)

NO OPT Pertanaman Mangga

2012

Ringan Sedang total 2011

1 Penggerek buah 29 0 29 11

2 Lalat Buah 7.329 0 7.329 1.777

3 Penggerek Ranting 1.090 20 1.110 3.513

4 Penggerek Cabang 41 0 41 146

Sumber : BPTPH Jawa Tengah

4. Pengembangan Alat Mesin Pertanian dan Pengujian Mutu Hasil

Dokumen terkait