• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

3. Pengembangan Sumber Daya Manusia a.Pengembangan

Menurut Hasibuan pengembangan merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan melalui pendidikan dan pelatihan (Hadi, 2012: 5).

Pengembangan menurut Suprihatno merupakan suatu kegiatan untuk memperbaiki kemampuan pegawai dengan cara meningkatkan pengetahuan dan pengertian pengetahuan umum termasuk peningkatan penguasaan teori, pengambilan keputusan dalam menghadapi persoalan organisasi (Siregar, 2009: 92).

Berdasarkan pengertian pengembangan yang dikemukakan oleh para ahli tersebut, maka pengembangan dapat dikatakan sebagai suatu proses peningkatan kemampuan atau pendidikan jangka panjang untuk meningkatkan kemampuan konseptual, kemapuan dalam pengambilan keputusan dan memperluas hubungan manusia (human relation) untuk mencapai tujuan umum yang dilakukan secara sistematis dan terosganisasi dan dilakukan oleh pegawai manajerialnya (tingkat atas dan menengah). Jadi dalam hal ini pengembangan ditujukan kepada

para manajer atau para staf agar mereka lebih mampu untuk mengelola suatu organisasi melalui pengambilan keputusan dan memperluas hubungan manusia.

b. Sumber Daya Manusia

Pengertian sumber daya manusia yang dikemukakan oleh Nawawi adalah manusia yang bekerja di lingkungan organisasi, yang memiliki potensi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensi organisasi (Siregar: 2009).

Dengan demikian sumber daya manusia merupakan faktor vital dari keberlangsungan sebuah organisasi dan yang paling menentukan dalam mengukur keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah orang-orang yang siap pakai dan memiliki kemampuan dalam pencapaian tujuan organisasi tersebut.

c. Manajemen Sumber Daya Manusia Secara Syariah

Manajemen syariah adalah seni dalam mengelola semua sumber daya yang dimiliki dengan tambahan sumber daya dan metode syariah yang telah tercantum dalam kitab suci Al Quran, salah satunya dalam Q.S Al Hasyr ayat 18:

$pκš‰r'‾tƒ

š

Ï%©!$#

(

#θãΖtΒ#u

(

#θà)®?$#

©

!$#

öÝàΖtFø9uρ

Ó§ø tΡ

$¨Β

ôMtΒ£‰s%

7‰tóÏ9

(

(

#θà)¨?$#uρ

©

!$#

4

¨

βÎ)

©

!$#

7

ŽÎ7yz

$yϑÎ/

t

βθè=yϑ÷ès?

∩⊇∇∪

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya

untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Konsep syariah bersumber dari Al Quran sebagai dasar pengelolaan manajemen agar dapat tepat mencapai tujuan. Manajemen syariah dan manajemen umum dibedakan dengan adanya peran konsep Ilahiyah dalam implementasinya (id.wikipwdia.org).

Pengelolaan sumber daya insani menjadi salah satu hal terpenting dalam dunia perbankan syariah, selain pemasaran bank. Hal ini disebabkan karena sumber daya insani menjadi penggerak utama dalam operasional bank (Kasmir, 2000:133).

Menurut Abu Sim dalam Aulia (2011) sumber daya insani konsen terhadap penagturan aktivitas dan hubungan antar karyawan. Mereka diharapkan mampu menunjukkan kinerja optimal. Kegiatan manajemen sumber daya insani adalah seputar penentuan aktivitas karyawan, seleksi calon karyawan, pelatihan dan pengembangan karyawan, serta semua aktivitas lain terikat dengan awal masuk karyawan hingga masa pensiun.

d. Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pengembangan sumber daya manusia dipahami sebagai proses peningkatan potensi atau kemampuan, kompetensi, dan karier dari pegawai yang bersangkutan (Sudarmanto dalam Yakub (2012: 2)).

Pengembangan sumber daya manusia melibatkan proses perilaku (behavior engineering). Kata “belajar” menurut para pakar

memang selalu melibatkan proses perubahan perilaku (dari suatu keadaan ke keadaan lain yang lebih baik). Di samping itu, harus pula ditegaskan bahwa “pengalaman belajar” di dalam proses itu harus dilakukan secara sadar, yakni direncanakan dengan baik, dilaksanakan secara cermat, dan diukur tingkat efektifitasnya.

Dalam Islam perihal belajar atau menuntut ilmu disampaikan melalui hadist Rasulullah SAW sebagai berikut (mediamuslim.info):

ُ َ َط ِْ ِ ْ ا َ ِ ْ َ ٌ َ َ ُ ﱢ ُ ْ ِ ٍ َو ُ ْ ِ َ ٌ

artinya : “Menuntut ilmu itu wajib bagi muslim laku-laki dan muslim perempuan”.

Juga dalam sebuah Hadist dari Al-Imam Asy-Syafi'i Rahimahullaah, beliau berkata: "Tidak ada sesuatupun yang lebih utama setelah kewajiban-kewajiban daripada menuntut ilmu".(sunniy.wordpress.com).

Nawawi dalam Supriyatno (2012: 6) mengungkapkan bahwa pengembangan sumber daya manusia merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh organisasi, agar pengetahuan (knowledge), kemampuan (ability) dan keahlian (skill) pegawai sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang mereka lakukan. Dengan kegiatan pengembangan ini, maka diharapkan dapat memperbaiki dan mengatasi kekurangan dalam melaksanakan pekerjaan dengan lebih baik, sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang digunakan.

Dalam bidang manajemen dan pengembangan sumber daya manusia haruslah berpegang pada “to get the right and actualized man in the right place”. Pengembangan sumber daya manusia harus dilakukan secara profesional dengan memperhatikan dimensi-dimensi seperti yang dikemukakan oleh Nawawi adalah sebagai berikut :

1) Menghargai perbedaan kemampuan sumber daya manusia sebagai individu.

2) Memberikan kesempatan yang sama dalam berprestasi melalui bidang kerja masing-masing.

3) Memberikan peluang yang sama dalam pengembangan kemampuan kerja bagi setiap pegawai.

4) Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan bekerjasama berdasarkan prinsip saling menghargai kelebihan dan memahami kekurangan rekan kerja.

5) Memberikan perlakuan yang sama dalam pengembangan karir dan pengupahan berdasarkan kontribusi yang terbaik dan persaingan yang fair.

Berdasarkan pendapat di atas tampak bahwa dimensi-dimensi pengembangan sumber daya manusia dilakukan untuk mengetahui dan memahami kinerja pegawai, sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Pengembangan sumber daya manusia menjadi salah satu hal yang perlu dilakukan untuk menuju ke arah pencapaian tujuan

organisasi yang lebih efektif dan efisien, disamping perlu adanya pengendalian terhadap rencana yang telah ditentukan sebelumnya.

Untuk mengambangkan sumber daya manusia, Harvard Bussiness Essential dalam Wibowo (2010) menganjurkan langkah dimulai dengan memahami pekerja, baru kemudian mengembangkan rencana, dan akhirnya menyusun taktik dalam mengembangkan pekerja.

a. Mulai dengan pekerja

Pengembangan dimulai dengan memahami aspirasi pekerja dan tingkat kecakapan di tempat pekerjaan sekarang. Semakin banyak kita tahu tentang orang yang bekerja untuk kita, semakin banyak kita dapat memotivasi, meng-coach, dan membantu mereka untuk tumbuh.

d. Mengembangkan rencana

Pengembangan rencana yang dikembangkan harus menyangkut menambahkan satu atau dua penugasan menantang dan kemudian menggunakan coaching atau peltihan keterampilan formal untuk membantu pekerja mancapainya.

e. Taktik mengambangkan pekerja

Terdapat empat taktik yang dapat dipergunakan untuk mengembangkan bawahan, yaitu job redesign (mendesain ulang pekerjaan), skill training (pelatihan keterampilan), dan career development (pengembangan karier).

Dokumen terkait