• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KARAKTERISTIK DEMOGRAFI DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus pada Bank Syariah Sragen) SKRIPSI Diajukan guna Melengkapi Tugas dan Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH KARAKTERISTIK DEMOGRAFI DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus pada Bank Syariah Sragen) SKRIPSI Diajukan guna Melengkapi Tugas dan Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

(Studi Kasus pada Bank Syariah Sragen)

S K R I P S I

Diajukan guna Melengkapi Tugas dan Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah

Oleh:

ULFATU ROSYIDAH

NIM. 223 13 011

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH S-1

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

(2)
(3)

ii

(Studi Kasus pada Bank Syariah Sragen)

S K R I P S I

Diajukan guna Melengkapi Tugas dan Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah

Oleh:

ULFATU ROSYIDAH

NIM. 223 13 011

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH S-1

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

(4)
(5)
(6)

v

Yang bertandatangan di bawah ini, saya:

Nama : Ulfatu Rosyidah

NIM : 223-13-011

Progdi : S1 Perbankan Syariah

menyatakan bahwa skripsi yang saya buat untuk memenuhi persyaratan kelulusan

pada Program Studi S1 Perbankan Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Salatiga, dengan judul:

“PENGARUH KARAKTERISTIK DEMOGRAFI DAN PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi

Kasus pada Bank Syariah Sragen)”

adalah hasil karya sendiri, bukan “Duplikasi”dari karya orang lain.

Selanjutnya apabila di kemudian hari ada “klaim” dari pihak lain, bukan menjadi

tanggungjawab Dosen Pembimbing dan atau pihak IAIN Salatiga. Tetapi menjadi

tanggungjawab saya sendiri.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarya dan tanpa paksaan dari

siapapun.

Salatiga, 13 Februari 2016

(7)

vi

If there is a will, there is a way (Albert Einstein)

“ Hidup untuk menjadi berguna, bukan hanya menggunakan ”

“ Kehormatan dan kepercayaan seseorang, tergantung kepada sikap dan

tanggungjawabnya “

“ Dan janganlah sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu : ‘sesungguhnya

aku akan mengerjakan itu besok pagi’ ” (Al-Kahfi : 23)

“….. Allah akan meninggikan orang yang beriman di antaramu dan

orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat ” (Al-Mujaadilah : 11)

“ Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan. Agar kamu menjalani

(8)

vii

Dengan segenap jiwa raga, tanpa semuanya tidak akan ada daya. Maka Skripsi ini

penulis persembahkan kepada:

Allah SWT

Atas atas izin, rahmad, berkah, ridla, dan kehendak Mu, semua ini dapat berjalan dengan baik dan lancar

Rasulullah Muhammad SAW

Tauladan dan tuntunan umat manusia, menuju ridla Allah SWT

Ayah Tercinta

Perjuangan yang tiada henti untuk anakmu yang takkan pernah terlupakan sepanjang masa

Ibu Tercinta

Do’amu yang selalu menaungiku dalam segala keadaan untuk mendapatkan yang terbaik, akan menjadi prasasti yang takkan pernah pudar

Saudara-saudaraku

Apresiasi yang tak pernah terlupa, bersama sebagai sahabat dan kerabat dalam keadaan ada maupun tiada

Teman-tamanku

(Elly dan Safitri)

Berjuang bersama mengarungi liku-liku dalam penulisan skripsi ini

(9)

viii

Puji syukur kehadirat Allah swt, yang telah melimpahkan rahmat, taufik,

hidayah, serta inayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang

berjudul “Pengaruh Karakteristik Demografi dan Pengembangan Sumber

Daya Manusia terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada Bank Syariah

Sragen)” dengan lancar guna memenuhi syarat-syarat kelengkapan dalam

memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi S1 Perbakan Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Dalam perjalanan penyusunan penelitian ini, tentunya hambatan dan

rintangan sering datang silih berganti. Pada saat itu hanya Allah SWT yang

mampu menjaga motivasi dan semangat penulis untuk tetap melaju dalam

menyelesaikan tugas ini. Kelancaran terselesaikannya skripsi ini juga berkat

adanya dukungan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan

ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih tak terhingga kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd., selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga.

2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si., selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah

(10)

ix

yang telah memberikan bimbingan, petunjuk dan arahan dalam

penyusunan skripsi ini.

5. Keluarga besar Bank Syariah Sragen yang telah mengizinkan melakukan

penelitian dan pemberian data yang diperlukan.

6. Ayah dan Ibu tercinta yang telah memberikan segala kasih dan restu,

dukungan yang berupa material dan spiritual yang tak ternilai harganya.

7. Saudara-saudara yang telah menemani dan memberikan dorongan serta

semangat yang luar biasa.

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang terlibat

dalam pembuatan karya tulis ini

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini masih banyak

kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari pembaca. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan

pengetahuan dan manfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Boyolali, Februari 2016

(11)

x

Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Karyawan. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga : Qi Mangku Bahjatullah, Lc., M.Si.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dimensi karakteristik demografi dan dimensi pengembangan sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan Bank Syariah Sragen. Sampel berjumlah 45 responden dari jumlah keseluruhan 80 karyawan. Analisis yang dipakai adalah Uji statistik yang berupa uji T test, F test dan uji R2. Sebelum uji statistik dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji instrument penelitian yang berupa uji reabilitas, uji validitas. Dan sesudah uji statistik dilakukan uji asumsi klasik berupa uji multikolinieritas, uji heteroskendastisitas, dan uji normalitas.

Hasil analisis menunjukkan bahwa dari 5 karakteristik demografi yaitu usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan dan masa kerja, hanya tingkat pendidikan yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Sementara pengujian terhadap dimensi pengembangan sember daya manusia juga memperoleh hasil bahwa pengembangan sumber daya manusia berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

(12)

xi

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN ... v

HALAMAN MOTTO ... vi

PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAK... ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian.... ... 4

D. Kegunaan Penelitian... 4

E. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teori... 7

1. Kinerja... 7

(13)

xii

D. Hipotesis... 25

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 29

B. Lokasi Penelitian... 29

C. Populasi dan Sampel... 29

D. Teknik Pengumpulan Data... 30

E. Skala Pengukuran... 31

F. Definisi Konsep dan Operasional... 32

G. Uji Instrumen Penelitian... 33

H. Alat Analisis... 35

BAB IV ANALISIS DATA A. Deskripsi Objek Penelitian... 39

1. Sejarah Bank Syariah Sragen... 39

2. Visi dan Misi Bank Syariah Sragen... 40

3. Struktur Pengurus Bank Syariah Sragen... 41

4. Produk-Produk Bank Syariah Sragen... 41

B. Profil Responden... 46

C. Hasil Penelitian... 48

1. Uji Instrumen Penelitian... 48

2. Uji Statistik... 50

(14)

xiii

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 58

B. Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 60

(15)

xiv

Tabel Halaman

2.1 Daftar Penelitian Terdahulu... 22

4.1 Data Responden Bardasarkan Usia... 46

4.2 Data Responden Bardasarkan Jenis Kelamin... 46

4.3 Data Responden Bardasarkan Pendidikan... 47

4.4 Data Responden Bardasarkan Status Perkawinan... 47

4.5 Data Responden Bardasarkan Masa Kerja... 48

4.6 Hasil Uji Validitas... 49

4.7 Hasil Uji Reliabilitas... 50

4.8 Perbandingan nilai uji T... 50

4.9 ANOVA (Uji F)... 53

4.12 Model Summary (Uji R2)... 54

(16)

xv

Gambar Halaman

2. 1 Kerangka Konsep Penelitian... 25

4. 1 Struktur Organisasi Bank Syariah Sragen... 45

4. 2 Grafik Scatterplot (uji heteroskendastisitas)... 56

(17)

xvi

Lampiran 2 : Lembar Konsultasi

Lampiran 3 : Surat Tugas Pembimbing

Lampiran 4 : Kuesioner Penelitian

Lampiran 5 : Hasil Input Data Kuesioner

Lampiran 6 : Data Karakteristik Responden

Lampiran 7 : Uji Validitas

Lampiran 8 : Uji Reliabilitas

Lampiran 9 : Uji Statistik

(18)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Suatu negara dapat dikatakan maju, salah satunya dipandang dari segi

ekonomi. Dalam meningkatkan perekonomian dibutuhkan usaha yang

menghasilkan, yang disebut bekerja. Kerja merupakan semua bentuk usaha

yang dilakukan manusia, baik dalam hal materi atau non materi, intelektual

atau fisik, maupun hal-hal yang berkaitan dengan masalah keduniaan atau

keakhiratan (Amin dalam Sofyan (2012: 75-77)).

Dalam Islam, perihal bekerja juga tercantum dalam Al Quran. Hal

tersebut menunjukkan bahwa bekerja memang bukan semata-mata dilakukan

untuk kehidupan duniawi, tetapi juga akhirati. Dalam surat at-Taubah ayat

105 Allah berfirman:

“Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah akan Melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang Mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”

Kinerja dalam suatu organisasi dilakukan oleh segenap sumber daya

manusia dalam organisasi, baik unsur pimpinan maupun pekerja. Gagasan,

rancangan, proses produksi, dan segala bentuk kegiatan lainnya dalam

(19)

faktor yang dapat mempengaruhi sumber daya manusia dalam menjalankan

kinerjanya terdapat faktor yang berasal dari dalam diri sumber daya manusia

dalam menjalankan kinerjanya (Wibowo, 2010: 79).

Kinerja dan mutu kerja karyawan sebuah bank syariah ditentukan oleh

tiga faktor utama, yaitu faktor individu, faktor psikologis, dan faktor

organisasi. Salah satu faktor individu adalah karakteristik demografi

(Angkasa, et al.:2010). Menurut Mangkunegaran dalam Sutanto et al. (2011: 176) demografi atau personal characteristic karyawan yang heterogen atau berbeda satu dengan yang lain akan menyebabkan perbedaan respon

karyawan terhadap segala sesuatu yang ada dalam perusahaan.

Demografi karyawan dapat meliputi jenis kelamin, pendidikan, status

perkawinan, usia, etnis, kewarganegaraan, dan lain- lain. Akan tetapi dalam

suatu penelitian, pada umumnya hanya akan digunakan aspek demografis

jenis kelamin, usia, status perkawinan, pendidikan saja, dan masa kerja saja

karena aspek tersebut yang paling mudah dilihat dari karyawan tanpa

menyinggung pribadi karyawan tersebut. Faktor lain yang mempengaruhi

kinerja karyawan adalah faktor organisasi.

Salah satu upaya organisasi dalam meningkatkan kinerja karyawan

adalah dengan pengembangan sumber daya insani. Dalam konteks

pengembangan sumber daya manusia menurut Sedarmayanti dalam

(20)

Perhatian terhadap pentingnya sumber daya manusia yang berkualitas dapat

menjadi kekuatan di bidang ekonomi, sosial budaya, politik dan pertahanan

keamanan, memiliki kemampuan memanfaatkan, mengembangkan,

menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta kemampuan manajemen.

Oleh karena itu sumber daya manusia dipandang sebagai unsur yang sangat

menentukan dalam proses pembangunan, terutama di negara yang sedang

berkembang.

Pengembangan sumber daya manusia juga merupakan sarana

menyalurkan ilmu untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam bekerja.

Seperti halnya dalam Islam yang juga mengungkapkan pentingnya ilmu bagi

manusia. Dalam QS. Al-Baqarah ayat 145 Allah berfirman:

⌡s9uρ

(21)

Berdasarkan latar belakang tersebut dan pentingnya peranan sumber

daya manusia dalam opersional perusahaan, maka dalam penelitian ini penulis

mengambil judul “Pengaruh Karakteristik Demografi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada Bank Syariah Sragen)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka dapat diketahui

bahwa permasalahan yang terjadi pada Bank Syariah Sragen adalah:

1. Apakah Karakteristik Demografi (usia, jenis kelamin, pendidikan, status

perkawinan dan masa kerja) berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan pada Bank Syariah Sragen?

2. Apakah Pengembangan Sumber Daya Manusia berpengaruh positif

terhadap kinerja karyawan pada Bank Syariah Sragen?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Menguji pengaruh Karakteristik Demografi (usia, jenis kelamin,

pendidikan, status perkawinan dan masa kerja) terhadap kinerja karyawan

pada Bank Syariah Sragen.

2. Menguji pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia terhadap kinerja

karyawan pada Bank Syariah Sragen.

D. Kegunaan Penelitian

(22)

Penelitian ini diharapkan akan menghasilkan informasi yang bermanfaat

sebagai masukan dan pertimbangan bagi perusahaan untuk mengetahui arti

penting dari sumber daya manusia khususnya untuk mendorong kinerja

karyawan.

2. Bagi Pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan referensi bagi

pihak-pihak yang berkepentingan, terutama dalam hal kinerja karyawan.

3. Bagi Penulis

1) Sebagai prasarat kelulusan strata satu (S1) program studi Perbankan

Syariah IAIN Salatiga;

2) Memberikan pengetahuan dan informasi lebih luas untuk disesuaikan

serta dipadukan dengan pengetahuan teori yang didapat di bangku

kuliah.

4. Bagi IAIN Salatiga

1) Memperkanalkan IAIN Salatiga pada masyarakat luar, khususnya

program studi Perbankan Syariah;

2) Sebagai tambahan referensi literatur serta informasi, khususnya bagi

mahasiswa IAIN Salatiga program studi Perbankan Syariah.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan uraian mengenai hal-hal yang akan

dilaporkan bab demi bab, dari bab rencana laporan penelitian diperoleh

gambaran yang berurutan dan saling terkait. Adapun rancangan sistematika

(23)

Bab I (Pendahuluan), manguraikan hal-hal yang berhubungan dengan

latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,

serta sistematika penulisan.

Bab II (Kajian Pustaka), menjelaskan mengenai karangka teori, telaah

pustaka, kerangka penelitian, serta hipotesis.

Bab III (Metode Penelitian), menguraikan tentang variabel-variabel yang

akan diteliti, jenis dan sumber data, populasi dan penentuan sampel, metode

pengumpulan data dan teknik analisis.

Bab IV (Analisis Data), menguraikan tentang deskripsi objek penelitian,

analisis data, serta interpretasi hasil.

Bab V (Penutup), menguraikan mengenai kesimpulan yang merupakan

penyajian singkat dari keseluruhan hasil penelitian yang diperoleh dalam

pembahasan, serta saran yang diberikan kepada peneliti selanjutnya yang

(24)

7

KAJIAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori

1. Kinerja

a. Pengertian Kinerja

Secara umum kinerja merupakan suatu ukuran dari hubungan

antara output yang dihasilkan oleh input tertentu. Performace atau kinerja adalah suatu spesifik target yang merupakan komitmen

manajemen yang dapat dicapai oleh pegawai atau organisasi. Secara

umum kinerja merupakan suatu ukuran dari hubungan antara output

yang dihasilkan oleh input tertentu. Robbins (2006) menyatakan

bahwa kinerja merupakan pencapaian yang optimal sesuai dengan

potensi yang dimiliki seorang karyawan merupakan hal yang selalu

menjadi perhatian para pemimpin organisasi.

Menurut Rivai (2009: 547) kinerja atau prestasi kerja

seseorang adalah hasil kerja yang terjadi dalam jangka waktu

tertentu, sehingga akan terlihat perubahan yang terjadi pada orang

tersebut dalam periode beberapa waktu tertentu (Afifah, 2011: 5).

Dalam Islam, manusia juga diperintahkan untuk bekerja.

(25)

Æ

t

Gö/

$

#

u

ρ

kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”

Bekerja diperintahkan dalam Islam agar manusia dapat

memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya di dunia. Karena

dapat memnuhi kebutuhan keluarga, merupakan salah satu bentuk

ibadah.

Untuk mengetahui kinerja karyawan dalam melaksanakan

tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab karyawan, maka perlu

dilakukan penilaian terhadap kinerja karyawan. Penilaian kinerja

bertujuan untuk menilai seberapa baik karyawan telah melaksanakan

pekerjaannya dan apa yang harus mereka lakukan untuk menjadi

lebih baik di masa mendatang. Ini dilaksanakan dengan merujuk pada

isi pekerjaan yang mereka lakukan dan apa yang mereka harapkan

untuk mencapai setiap aspek dari pekerjaan mereka.

Rivai (2005) menyatakan bahwa isi dari suatu pekerjaan

(26)

dari suatu tugas utama yang dapat dirumuskan sebagai target

kuantitas, standar kinerja suatu tugas atau proyek tertentu untuk

diselesaikan dalam (Hadi: 2012).

b. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Gibson (1987) dalam Bakar (2008: 21) ada 3 faktor

yang berpengaruh terhadap kinerja :

1) Faktor individu : kemampuan, ketrampilan, latar belakang

keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial dan demografi

seseorang.

2) Faktor psikologis : persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi

dan kepuasan kerja.

3) Faktor organisasi : struktur organisasi, desain pekerjaan,

kepemimpinan, sistem penghargaan (reward system) .

Menurut Kopelman (1988) dalam Ilyas (2001), faktor-faktor

yang mempengaruhi kinerja adalah:

1) Individual characteristics (karakteristik individual),

2) Organizational charasteristic (karakteristik organisasi), dan

3) Work characteristics (karakteristik kerja).

Kopelman menjelaskan bahwa dipengaruhi oleh faktor lingkungan

kinerja selain juga sangat tergantung dari karakteristik individu

seperti kemampuan, pengetahuan, keterampilan, motivasi, norma

dan nilai. Dalam kaitannya dengan konsep kinerja, terlihat bahwa

(27)

tingkat pendidikan suku bangsa, keadaan sosial ekonomi,

pengalaman terhadap keadaan yang lalu, akan menentukan perilaku

kerja dan produktivitas kerja, baik individu maupun organisasi.

c. Kriteria Pengukuran Kinerja

Soedjono dalam Wibowo (2008:23) menyebutkan 6 (enam)

kriteria yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja pegawai

secara individu yakni :

1) Kualitas. Hasil pekerjaan yang dilakukan mendekati sempurna

atau memenuhi tujuan yang diharapkan dari pekerjaan tersebut.

2) Kuantitas. Jumlah yang dihasilkan atau jumlah aktivitas yang

dapat diselesaikan.

3) Ketepatan waktu, yaitu dapat menyelesaikan pada waktu yang

telah ditetapkan serta memaksimalkan waktu yang tersedia

untuk aktivitas yang lain.

4) Efektivitas. Pemanfaatan secara maksimal sumber daya yang

ada pada organisasi untuk meningkatkan keuntungan dan

mengurangi kerugian.

5) Kemandirian, yaitu dapat melaksanakan kerja tanpa bantuan

guna menghindari hasil yang merugikan.

6) Komitmen Kerja, yaitu komitmen kerja antara pegawai dengan

organisasinya dan

(28)

2. Karakteristik Demografi

a. Pengertian Dasar Demografi

Kata Demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti

Demo” adalah rakyat atau penduduk dan “Grafein” menulis. Jadi Demografi adalah tulisan-tulisan atau karangan-karangan mengenai

rakyat atau penduduk. Istilah ini pertama kalinya oleh Achille Guillard

dalam karangannya yang berjudul “Elements The Statistique Humaine on Demographic Compares” pada tahun 1885 (Harmadi: 2008).

Berdasarkan Multilingual Demographic Dictionary (IUSSP, 1982) defenisi demografi adalah sebagai berikut: Demography is the scientific study of human population in primaliry with the recpect to their size, their structure (composition) and their development (change). Terjemahannya sebagai berikut: Demografi mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah, struktur

(komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya).

Philip M. Hauser dan Duddley Duncan mengusulkan defenisi

demografi sebagai berikut: Demography is the study of the size, territorial distribution and composition of population, changes there in and the components of a such changes which maybe identified as natality, territorial movement (migration), and socialmobility (changes of state). Terjemahannya sebagai berikut: Demografi mempelajari jumlah, persebaran, territorial dan komposisi penduduk serta

(29)

biasanya timbul karena natalitas (fertilitas), mortalitas, gerak teritorial

(migrasi) dan mobilisasi sosial (perubahan status) (Ambarwati: 2015).

Dari defenisi di atas dapat kita simpulkan sebagai berikut:

1. Demografi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan proses

penduduk di suatu wilayah. Struktur penduduk meliputi: jumlah,

persebaran, dan komposisi penduduk. Struktur ini selalu

berubah-ubah, dan perubahan tersebut disebabkan karena proses

demografi, yaitu: kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan

migrasi penduduk.

2. Demografi dalam pengertian yang sempit dinyatakan sebagai:

“demografi formal” yang memperhatikan ukuran atau jumlah

penduduk, distribusi atau persebaran penduduk, struktur

penduduk atau komposisi, dan dinamika atau perubahan

penduduk. Ukuran penduduk menyatakan jumlah orang dalam

suatu wilayah tertentu. Distribusi penduduk menyatakan

persebaran penduduk di dalam suatu wilayah pada suatu waktu

tertentu, baik berdasarkan wilayah geografi maupun konsentrasi

daerah permukiman. Struktur penduduk menyatakan komposisi

penduduk berdasarkan jenis kelamin atau golongan umur.

Sedangkan perubahan penduduk secara implicit menyatakan

pertambahan penduduk atau penurunan jumlah penduduk secara

(30)

komponen utama perubahan jumlah penduduk yaitu kelahiran,

kematian, dan migrasi.

3. Dalam pengertian yang lebih luas, demografi juga

memperhatikan berbagai karakteristik individu maupun

kelompok, yang meliputi tingkat sosial, budaya dan ekonomi.

Karakteristik sosial dapat mencakup status keluarga, tempat

lahir, tingkat pendidikan dan lain sebagainya. Karakteristik

ekonomi meliputi antara lain aktivitas ekonomi, jenis pekerjaan,

dan pendapatan. Sedangkan aspek budaya berkaitan dengan

persepsi, aspirasi dan harapan-harapan.

4. Definisi Karakteristik sosial demografi dari Kotler dan

Armstrong adalah ciri yang menggambarkan perbedaan

masyarakat berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan,

pendidikan, agama, suku bangsa, pendapatan, jenis keluarga,

status pernikahan, lokasi geografi, dan kelas sosial (Santi, 2013:

125).

b. Ruang Lingkup Demografi Karyawan

Mengatur karyawan adalah sulit dan kompleks karena

karyawan memiliki pikiran, perasaan, status, keinginan, dan latar

belakang atau demografi yang heterogen yang dibawa ke dalam

perusahaan.

Menurut Mangkunegaran dalam Sutanto (2011: 176),

(31)

berbeda satu dengan yang lain akan menyebabkan perbedaan respon

karyawan terhadap segala sesuatu yang ada dalam perusahaan.

Demografi karyawan dapat meliputi jenis kelamin, pendidikan, status

perkawinan, usia, etnis, kewarganegaraan, dan lain- lain. Akan tetapi

dalam penelitian pada umumnya hanya akan digunakan aspek

demografis jenis kelamin, usia, status perkawinan, pendidikan, dan

masa kerja saja, karena aspek tersebut yang paling mudah dilihat dari

karyawan tanpa menyinggung pribadi karyawan tersebut. Beberapa

karakteristik demografi yang umumnya digunakan dalam penelitian

antara lain usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan,

dan masa kerja (Sarwono dan Soeroso: 2001). Berikut penjabaran

mengenai karakteristik demografi tersebut:

1) Usia menurut Smith (1997) dalam Sutanto (2011) pegawai yang

semakin bertambah, mengakibatkan kinerja yang meningkat

sehingga lebih merasa puas dengan pekerjaannya.

2) Jenis Kelamin berdasarkan pernyataan Macionis (1991) dalam

Sarwono (2001) merupakan sebuah variabel yang mengekspresikan

kategori biologis. Sehingga seringkali jenis kelamin dijadikan

sebagai pertimbangan untuk pencapaian kinerja yang tinggi.

3) Status perkawinan pada umumnya membuat seseorang memiliki

kebutuhan yang lebih banyak dari pada sebelum perkawinan. Maka

seseorang yang telah menikah harus meningkatkan kinerja untuk

(32)

4) Pendidikan menurut Popenoe (1997) yang dikutip oleh Sarwono

(2001) menyatakan bahwa seseorang yang berpendidikan tinggi

akan mudah menganalisis keadaan, dan mengantisipasi kesalahan.

5) Masa kerja menentukan seberapa lama seseorang mengenali

pekerjaannya. Maka pegawai yang masa kerjanya lebih lama, pada

umumnya memiliki kinerja yang lebih baik jika dibandingkan

dengan pegawai yang baru.

c. Tujuan-tujuan dan Penggunaan Demografi

Menurut para ahli demografi, tujuan demografi dibagi menjadi

4 tujuan pokok yaitu:

1) Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah

tertentu.

2) Menjelaskan pertumbuhan di masa lampau, penurunannya dan

persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang

tersedia.

3) Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan

penduduk dengan berbagai macam-macam aspek organisasi sosial.

4) Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk di masa yang akan

datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.

Pengetahuan tentang kependudukan adalah penting untuk

lembaga-lembaga swasta maupun pemerintah baik di tingkat daerah

maupun nasional. Perencanaan-perencanaan yang berhubungan dengan

(33)

pertanian, dan perusahaan-perusahaan yang memproduksi barang dan

jasa, jalan, rumah-rumah sakit, pusat-pusat pertokoan dan pusat-pusat

rekreasi akan menjadi lebih tepat apabila kesemuanya didasarkan pada

data kependudukan (Salim: 2011).

3. Pengembangan Sumber Daya Manusia

a. Pengembangan

Menurut Hasibuan pengembangan merupakan suatu usaha

untuk meningkatkan kemampuan teknis, konseptual, dan moral

karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan melalui

pendidikan dan pelatihan (Hadi, 2012: 5).

Pengembangan menurut Suprihatno merupakan suatu kegiatan

untuk memperbaiki kemampuan pegawai dengan cara meningkatkan

pengetahuan dan pengertian pengetahuan umum termasuk peningkatan

penguasaan teori, pengambilan keputusan dalam menghadapi persoalan

organisasi (Siregar, 2009: 92).

Berdasarkan pengertian pengembangan yang dikemukakan oleh

para ahli tersebut, maka pengembangan dapat dikatakan sebagai suatu

proses peningkatan kemampuan atau pendidikan jangka panjang untuk

meningkatkan kemampuan konseptual, kemapuan dalam pengambilan

keputusan dan memperluas hubungan manusia (human relation) untuk mencapai tujuan umum yang dilakukan secara sistematis dan

terosganisasi dan dilakukan oleh pegawai manajerialnya (tingkat atas

(34)

para manajer atau para staf agar mereka lebih mampu untuk mengelola

suatu organisasi melalui pengambilan keputusan dan memperluas

hubungan manusia.

b. Sumber Daya Manusia

Pengertian sumber daya manusia yang dikemukakan oleh

Nawawi adalah manusia yang bekerja di lingkungan organisasi, yang

memiliki potensi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan

eksistensi organisasi (Siregar: 2009).

Dengan demikian sumber daya manusia merupakan faktor vital

dari keberlangsungan sebuah organisasi dan yang paling menentukan

dalam mengukur keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Sumber

daya manusia yang dimaksud adalah orang-orang yang siap pakai dan

memiliki kemampuan dalam pencapaian tujuan organisasi tersebut.

c. Manajemen Sumber Daya Manusia Secara Syariah

Manajemen syariah adalah seni dalam mengelola semua sumber

daya yang dimiliki dengan tambahan sumber daya dan metode syariah

yang telah tercantum dalam kitab suci Al Quran, salah satunya dalam

Q.S Al Hasyr ayat 18:

(35)

untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Konsep syariah bersumber dari Al Quran sebagai dasar

pengelolaan manajemen agar dapat tepat mencapai tujuan. Manajemen

syariah dan manajemen umum dibedakan dengan adanya peran konsep

Ilahiyah dalam implementasinya (id.wikipwdia.org).

Pengelolaan sumber daya insani menjadi salah satu hal

terpenting dalam dunia perbankan syariah, selain pemasaran bank. Hal

ini disebabkan karena sumber daya insani menjadi penggerak utama

dalam operasional bank (Kasmir, 2000:133).

Menurut Abu Sim dalam Aulia (2011) sumber daya insani

konsen terhadap penagturan aktivitas dan hubungan antar karyawan.

Mereka diharapkan mampu menunjukkan kinerja optimal. Kegiatan

manajemen sumber daya insani adalah seputar penentuan aktivitas

karyawan, seleksi calon karyawan, pelatihan dan pengembangan

karyawan, serta semua aktivitas lain terikat dengan awal masuk

karyawan hingga masa pensiun.

d. Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pengembangan sumber daya manusia dipahami sebagai proses

peningkatan potensi atau kemampuan, kompetensi, dan karier dari

pegawai yang bersangkutan (Sudarmanto dalam Yakub (2012: 2)).

Pengembangan sumber daya manusia melibatkan proses

(36)

memang selalu melibatkan proses perubahan perilaku (dari suatu

keadaan ke keadaan lain yang lebih baik). Di samping itu, harus pula

ditegaskan bahwa “pengalaman belajar” di dalam proses itu harus

dilakukan secara sadar, yakni direncanakan dengan baik, dilaksanakan

secara cermat, dan diukur tingkat efektifitasnya.

Dalam Islam perihal belajar atau menuntut ilmu disampaikan

melalui hadist Rasulullah SAW sebagai berikut (mediamuslim.info):

ُ َ َط

Rahimahullaah, beliau berkata: "Tidak ada sesuatupun yang lebih utama setelah kewajiban-kewajiban daripada menuntut ilmu".(sunniy.wordpress.com).

Nawawi dalam Supriyatno (2012: 6) mengungkapkan bahwa

pengembangan sumber daya manusia merupakan kegiatan yang harus

dilakukan oleh organisasi, agar pengetahuan (knowledge), kemampuan (ability) dan keahlian (skill) pegawai sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang mereka lakukan. Dengan kegiatan pengembangan ini, maka

diharapkan dapat memperbaiki dan mengatasi kekurangan dalam

melaksanakan pekerjaan dengan lebih baik, sesuai dengan

(37)

Dalam bidang manajemen dan pengembangan sumber daya

manusia haruslah berpegang pada “to get the right and actualized man in the right place”. Pengembangan sumber daya manusia harus dilakukan secara profesional dengan memperhatikan dimensi-dimensi

seperti yang dikemukakan oleh Nawawi adalah sebagai berikut :

1) Menghargai perbedaan kemampuan sumber daya manusia

sebagai individu.

2) Memberikan kesempatan yang sama dalam berprestasi melalui

bidang kerja masing-masing.

3) Memberikan peluang yang sama dalam pengembangan

kemampuan kerja bagi setiap pegawai.

4) Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan bekerjasama

berdasarkan prinsip saling menghargai kelebihan dan memahami

kekurangan rekan kerja.

5) Memberikan perlakuan yang sama dalam pengembangan karir

dan pengupahan berdasarkan kontribusi yang terbaik dan

persaingan yang fair.

Berdasarkan pendapat di atas tampak bahwa dimensi-dimensi

pengembangan sumber daya manusia dilakukan untuk mengetahui dan

memahami kinerja pegawai, sehingga tujuan yang diharapkan dapat

tercapai. Pengembangan sumber daya manusia menjadi salah satu hal

(38)

organisasi yang lebih efektif dan efisien, disamping perlu adanya

pengendalian terhadap rencana yang telah ditentukan sebelumnya.

Untuk mengambangkan sumber daya manusia, Harvard

Bussiness Essential dalam Wibowo (2010) menganjurkan langkah

dimulai dengan memahami pekerja, baru kemudian mengembangkan

rencana, dan akhirnya menyusun taktik dalam mengembangkan

pekerja.

a. Mulai dengan pekerja

Pengembangan dimulai dengan memahami aspirasi pekerja

dan tingkat kecakapan di tempat pekerjaan sekarang. Semakin

banyak kita tahu tentang orang yang bekerja untuk kita, semakin

banyak kita dapat memotivasi, meng-coach, dan membantu mereka untuk tumbuh.

d. Mengembangkan rencana

Pengembangan rencana yang dikembangkan harus

menyangkut menambahkan satu atau dua penugasan menantang

dan kemudian menggunakan coaching atau peltihan keterampilan formal untuk membantu pekerja mancapainya.

e. Taktik mengambangkan pekerja

Terdapat empat taktik yang dapat dipergunakan untuk

(39)

B. Telaah Pustaka

1. Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini, penulis mencantumkan beberapa penelitian

yang telah dilakukan oleh peneliti lain yang memiliki kesamaan mengenai

karakteristik demografi dan pengembangan sumber daya manusia dengan

penelitian yang dilakukan oleh penulis. Beberapa penelitian tersebut

antara lain:

Faktor demografi (jenis kelamin dan usia) tidak

memiliki pengaruh

terhadap kepuasan kerja

pegawai Kecamatan (usia, lama kerja, jenis kelamin, dan status perkawinan) dan variabel

persepsi gaya

kepemimpinan, tidak ada hubungan

dengan kinerja perawat. Hasil secara bivariat

variabel yang

berhubungan dengan

(40)

3 Megawati hanya aspek lama menjadi kader yang memiliki pengaruh positif terhadap kinerja. daya manusia terhadap kualitas dan kinerja karyawan pada GIANT secara langsung terhadap kualitas sumber daya Manusia dan secara tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui kualitas sumber daya manusia adalah sebesar 76,4 %.

6 Sonny Hersona,

Terdapat pengaruh positif antara pengembangan sumber daya manusia terhadap kinerja pada Badan Kepegawaian dan

Diklat Kabupaten (Studi Pada PT. Njonja

Meneer Semarang)”

Nilai uji – t antara

pelatihan dan

pengembangan terhadap kinerja karyawan sebesar 2,198 dengan sig sebesar 0,032 lebih kecil (<) dari

α = 0,05. Hasil ini menunjukkan pelatihan

(41)

berpengaruh terhadap pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di Badan

Kepegawaian Daerah Pemerintah Kota Cimahi.

2. Posisi Penelitian Sekarang

Dalam penelitian terdahulu, dibahas mengenai karakteristik

demografi dan pengembangan sumber daya manusia namun keduanya

berada dalam penelitian yang berbeda. Dalam penelitian ini, penelitian

difokuskan dengan meneliti secara bersamaan antara karakteristik

demografi dan pengembangan sumber daya manusia mengenai

pengaruhnya terhadap kinerja karyawan. Aspek demografi yang

digunakan adalah jenis kelamin, usia, pendidikan, status perkawinan, dan

(42)

C. Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konsep penelitian yang akan dikembangkan dalam penelitian

ini mengacu pada kajian berbagai pustaka yang telah dilakukan. Kerangka

pemikiran teoritis yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konsep penelitian tersebut menyajikan suatu pengembangan

model dengan variabel karakteristik demografi dan pengembangan sumber

daya manusia yang mempengaruhi kinerja karyawan.

D. Hipotesis

Berdasarkan pada rumusan masalah dan kerangka konseptual yang

telah dijelaskan, hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Pengaruh karakteristik Demografi terhadap Kinerja

Karakteristik demografi karyawan suatu perusahaan mancakup

latar belakang individu, baik usia, jenis kelamin, pendidikan, status

(43)

Penelitian dari McCue (1997) yang dikutip oleh Sarwono (2001)

menyatakan bahwa terdapat hubungan negatif dan signifikan antara umur

dengan kinerja.

Penelitian lain dari Landy (1993) yang dikutip Supriyono (2006)

juga menyatakan bahwa usia memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja.

Dengan demikian dapat dirumuskan hipotesis:

H1a.Usia memiliki pengaruh negatif terhadap Kinerja

Penelitian mengenai hubungan jenis kelamin dengan kinerja yang

dilakukan oleh Dewi (2015) menyatakan bahwa faktor jenis kelamin

memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.

Begitu pula penelitian dari Gadjali (2014) menghasilkan temuan

bahwa jenis kelamin memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja.Dari hasil di atas, dapat dirumuskan hipotesis:

H1b. Jenis Kelamin memiliki pengaruh positif terhadap Kinerja

Angkasa (2009) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa terdapat

salah satu indikator demografi yang berpengaruh positif terhadap kinerja,

yaitu indikator tingkat pendidikan.

Demikian pula penelitian oleh Ginn (2000) yang dikutip oleh

Moerdiyanto (2010) menyatakan bahwa tingkat pendidikan

mempengaruhi kinerja secara positif. Maka, hipotesis yang dapat

dirumuskan adalah:

(44)

Penelitian dari Angkasa (2010) juga menjelaskan bahwa status

pekawinan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja.

Namun ada hasil penelitian dari Soeroso dan Sarwono (2001)

menjelaskan bahwa status perkawinan memiliki pengaruh negatif

terhadap kinerja. Sehingga dapat dirumuskan hipotesis:

H1d. Status perkawinan memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja

Penelitian mengenai masa kerja dilakukan oleh Simanjuntak (2014)

memperoleh temuan bahwa masa kerja memiliki pengaruh positif

terhadap kinerja.

Demikian pula penelitian dari Muttaqin (2014) yang memperoleh

temuan bahwa masa kerja memiliki pengaruh positif terhadap kinerja.

Maka, dapat dirumuskan hipotesis:

H1e. Masa Kerja memiliki pengaruh positif terhadap Kinerja

2. Pengaruh pengembangan sumber daya manusia terhadap kinerja

H2. Pengembangan sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

Pengembangan sumber daya manusia dilakukan untuk

meningkatkan kemampuan dan kualitas karyawan. Tentunya akan ada

perbedaan kinerja antar karyawan yang mempunyai kemampuan dan

kualitas yang berbeda. Dengan karyawan yang berkualitas, maka

kinerjanya juga tinggi dan secara otomatis akan meningkatkan pendapatan

(45)

Penelitian yang dilakukan oleh Hadi (2012) yang mengungkapkan

bahwa terdapat hubungan positif antara pengembangan sumber daya

manusia terhadap kinerja pegawai, yang mana terdapat pengembangan

sumber daya manusia yang tinggi, dan kinerja karyawan yang berada pada

kategori tinggi. Demikian pula dengan Hersona (2012) yang memperoleh

hasil bahwa terdapat pengaruh positif antara pengembangan SDM

(46)

29

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dasar (basic research). Penelitian dilakukan terhadap karyawan Bank Syariah Sragen. Pendekatan

yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deduktif dan

kuantitatif dengan salah satu variabel bebas yang bersifat kualitatif. Penelitian

kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data

berupa angka yang kemudian data tersebut diolah dan dianalisis untuk

mendapatkan suatu informasi ilmiah dibalik angka-angka tersebut (Martono,

2011: 20).

B. Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini adalah pada Bank Syariah Sragen.

Penelitian dilakukan kepada karyawan Bank Syariah Sragen, khususnya yang

berada di cabang Boyolali, kantor kas Gemolong dan kantor pusat Sragen.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan objek maupun subjek yang

berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang

akan diteliti (Martono, 2011: 74). Populasi dalam penelitian ini adalah

(47)

2. Sampel

Sampel menurut Martono (2011: 74) adalah sebagian anggota

populasi dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan

dapat mewakili populasi. Besarnya sampel ditentukan dengan rumus

sebagai berikut (Bawono, 2006: 29):

S =

( . ) + 1

S : Ukuran sampel

P : Ukuran populasi

e : Tingkat kesalahan yang diyakini

Dengan menggunakan tingkat kesalahan yang diyakini (e)

sebesar 10%, maka populasi sebanyak 80 orang diperoleh ukuran

sampel sebesar:

S =

( . )

=

( . . )

S =

,

= 44,44 ≈ 45 responden

Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 45 karyawan

Bank Syariah Sragen. Sampel ditentukan dengan pertimbangan

kenyamanan peneliti (convenience sampling).

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner, yaitu

daftar pertanyaan yang diberikan kepada objek penelitian yang mau

(48)

Para pegawai Bank Syariah Sragen yang dijadikan sampel diminta mengisi

kuesioner sesuai dengan pertanyaan yang diajukan.

E. Skala Pengukuran

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang obyektif dan terukur,

diperlukan adanya skala pengukuran data. Skala pengukuran ini diperlukan

supaya penelitiannya lebih terukur dan dapat diteriam oleh semua kalangan.

secara umum terdapat 4 skala pengukuran, disingkat “noir”, yaitu nominal,

ordinal, interval, dan rasio (Martono, 2011: 60).

Dalam penelitian ini digunakan beberapa skala pengukuran yang

berbeda, antara lain:

1. Skala nominal yaitu skala yang digunakan untuk mengklasifikasi objek,

individual atau kelompok. Misalnya jenis kelamin, agama, pekerjaan, dan

area geografis (Sarwono, 2009: 22). Dalam penelitian ini, skala nominal

dikotomi-diskirt digunakan untuk variabel dummy (variabel kualitatif)

dengan nilai skala 1 dan 0 (Riwidikdo: 2007).

2. Skala interval adalah skala pengukuran dengan memberikan rangking

terhadap responden yang dirangking bisa berupa preferensi, perilaku, dan

sebagainya (Bawono, 2006: 31). Kategori skala yang digunakan dalam

skala interval ini terdiri dari 5 tingkatan skala, yaitu:

1 : sangat tidak setuju

2 : tidak setuju

3 : netral

4 : setuju

(49)

F. Definisi Konsep dan Opersional

1. Definisi Konsep

a. Karakteristik Demografi

Karakteristik sosial demografi adalah ciri yang menggambarkan

perbedaan masyarakat berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan,

pendidikan, agama, suku bangsa, pendapatan, jenis keluarga, status

pernikahan, lokasi geografi, dan kelas sosial.

b. Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pengembangan sumber daya manusia dipahami sebagai proses

peningkatan potensi atau kemampuan, kompetensi, dan karier dari

pegawai yang bersangkutan.

c. Kinerja

Kinerja atau prestasi kerja seseorang adalah hasil kerja yang terjadi

dalam jangka waktu tertentu, sehingga akan terlihat perubahan yang

terjadi pada orang tersebut dalam periode beberapa waktu tertentu.

2. Definisi Operasional

Tabel 2.1

Definisi Operasional Penelitian

Variabel Indikator Kategori Pengukuran Skala

Karakteristik

Jenis Kelamin 1. Laki-laki

0. Perempuan

(Riwidikdo: 2007)

Nominal

(50)

0. Perg. Tinggi

(Riwidikdo: 2007)

Status Perkawinan 1. Menikah

0. Belum Menikah - Mutasi dan rotasi

jabatan (Ali: 2013) - Mengembangkan

kemampuan - Tanggung jawab - Kerja sama - Hubungan dg klien - Komitmen -kesesuaian tugas dan

fungsi

E. Uji Instrumen Penelitian

Seorang peneliti biasanya memakai atau membutuhkan suatu alat atau

instrument dalam melakukan penelitiannya (Bawono, 2006: 63). Sebelum alat

atau instrument tersebut digunakan dalam penelitian, perlu dilakukan uji

(51)

yang digunakan dalam penelitian dapat menghasilkan suatu penelitian yang

akurat atau tidak. Secara umum terdapat 2 uji instrumental penelitian, yaitu:

a. Uji Validitas

Uji validitas adalah pengujian terhadap suatu alat ukur mengenai

ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukur.

Valid tidaknya suatu alat ukur tergantung kemampuan alat tersebut

untuk mengukur objek yang diukur dengan cermat dan tepat (Suliyanto,

2005: 40). Menurut Hadi dalam Bawono (2006: 68) uji validitas ini

dipakai untuk mengukur seberapa cermat suatu test melakukan fungsi

ukurnya atau telah benar-benar mencerminkan variabel yang diukur.

Valid tidaknya suatu alat ukur bisa dilihat dari nilai rhitung > rtabel dengan

taraf signifikan (α) 0,05. Nilai rhitung didapat dari data yang diolah dengan

bantuan alat bantu komputer program pengolah data SPSS.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah pengujian terhadap data yang diperoleh

dengan menggunakan suatu alat ukur, yang mana apabila diukur atau

diuji lagi menggunakan alat ukur yang sama akan memberikan hasil

yang tidak berbeda dengan hasil pengukuran sebelumnya. Hadi dalam

Bawono (2006: 63) mengatakan bahwa uji reliabilitas ini dipakai untuk

mengetahui sejauh mana pengukuran data dapat memberikan hasil yang

relatif konsisten atau tidak berbeda jika diukur ulang pada subjek yang

sama, sehingga dapat diketahui konsistensi atau keterandalan alat ukur.

(52)

memberikan hasil yang konsisten (tidak berbeda) meski diukur secara

berulang-ulang.

F. Alat Analisis

Dalam penelitian ini jenis analisis data yang digunakan adalah

analisis regresi berganda yang mana variabel independen yang digunakan

lebih dari satu. Karena menggunakan variabel independen yang lebih dari

satu untuk mempengaruhi variabel dependen, analisa regresi berganda ini

sering disebut juga multivariate analysis (Bawono, 2006: 85).

Dalam kenyataannya, suatu hal itu dipengaruhi oleh banyak faktor,

sehingga penggunaan analisis dengan metode regresi berganda ini lebih

sesuai dengan kondisi real yang ada. Di dalam menguji variabel-variabel yang digunakan apakah terdapat hubungan atau tidak, dilakukan uji statistik

yaitu uji ttest , uji F dan uji diteminasi (R2). Sedangkan utuk mendapatkan

model regresi yang handal sesuai kaidah BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) dilakukan uji asumsi klasik berupa uji Multikolinearitas, Uji Heteroskedastisitas, dan Uji Normalitas.

1. Uji Statistik

a. Uji ttest

Uji ttest ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel

independen dalam mempengaruhi variabel dependen secara individu

atau sendiri-sendiri dengan tingkat kepercayaan tertentu (Bawono,

2006: 89). Untuk melihat tingkat signifikansi dalam uji ttest ini bisa

(53)

menggunakan SPSS dengan Ttabel. Apabila nilai ttest> Ttabel berarti

Variabel Independen secara individu mempengaruhi secara signifikan

variabel dependen, begitu pula sebaliknya.

b. Uji F

Uji F ini hampir sama dengan uni ttest. Hal yang membedakan

adalah untuk melihat tingkat signifikansi, variabel independen tidak

secara individu mempengaruhi variabel dependen, melainkan secara

bersama-sama. Artinya dengan tingkat kepercayaan tertentu, variabel

independen mempengaruhi variabel dependen secara serentak atau

bersama-sama.

Untuk melihat tingkat signifikansi bisa dengan membandingkan

nilai pada kolom Ftest hasil pengujian dengan SPSS dengan nilai Ftabel.

Apabila Fhitung/test> Ftabel, berarti variabel independen secara

bersama-sama mempengaruhi secara signifikan variabel dependen, begitu pula

sebaliknya.

c. Uji R2 (R Square)

Uji R2 ini digunakan untuk melihat seberapa kuat tingkat

hubungan (korelasi) antara variabel independen dengan variabel

dependen. Untuk melihat seberapa kuat tingkat hubungan antara kedua

variabel dapat melihat nilai pada kolom R pada tabel hasil pengolahan

menggunakan SPSS. Apabila nilai pada kolom R semakin mendekati 1,

berarti hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen

(54)

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah suatu keadaan dimana terdapat

hubungan liniear yang sempurna antara variabel-variabel penjelaskan

(variabel independen) (Awat, 1995: 368). Uji Multikolinearitas berarti

menguji apakah terdapat hubungan yang sempurna antara variabel

independen yang digunakan. Suatu penelitian yang bagus adalah tidak

terjadi Multikolinearitas.

Untuk mengetahui apakah terjadi Multikolinearitas atau tidak

dalam suatu penelitian bisa dengan menggunakan metode VIF.

Metode VIF adalah cara mendeteksi Multikolinearitas dengan melihat

nilai VIF. Syarat penelitian yang tidak terjadi Multikolinearitas adalah

yang nilai VIF-nya tidak lebih besar dari 5. Jika lebih, maka terdapat

gejala Multikolinearitas.

b. Uji Heteroskendastisitas

Salah satu asumsi klasik dalam metode regresi linier adalah

bahwa variabel pengganggu mempuanyai varians yang sama dari satu

pengamatan ke pengamatan lainnya. Asumsi ini disebut dengan

Asumsi Homoskendastisitas (Awat, 1995: 379). Sebaliknya, jika

varians dari variabel pengganggu ini berbeda dari satu pengamatan ke

pengamatan lainnya, inilah yang disebut Heteroskendastisitas. Suatu

penelitian yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskendasitas. Untuk

mengetahui apakah suatu penelitian mengalami gejala

(55)

heteroskendastisitas atau tidak, dapat dideteksi dengan melihat grafik

Scatterplot.

Cara mendeteksi Heteroskendastisitas dengan grafik Scatterplot

adalah dengan melihat pola pergerakan grafiknya. Kalau pola

grafiknya beraturan, berarti ada gejala Heteroskendastisitas, tetapi jika

pola gerakannya tidak beraturan maka bisa dikatakan tidak terjadi

gejala Heteroskendastisitas.

c. Uji Normalitas

Uji Normalitas adalah pengujian terhadap model regresi yang

digunakan apakah data variabel dependen dan independen yang

digunakan berdistribusi normal atau tidak (Bawono, 2006: 174).

Sebuah penelitian yang baik adalah meodel regresi yang datanya

berdistribusi normal.

Untuk melihat apakah data yang dipakai memenuhi asumsi

Normalitas atau tidak dapat menggunakan metode analisa grafik

normal plot. Dalam analisa grafik normal plot, apabila titik-titik yang

menyebar berada di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal tersebut, maka dapat dikatakan data yang dipakai berdistribusi

normal sehingga model regresi yang dipakai memenuhi asumsi

(56)

39

ANALISIS DATA

A. Deskripsi Obyek Penelitian

1. Sejarah Bank Syariah Sragen

Bank Syariah Sragen beroperasi sejak 2 Juni 2008 dengan bentuk

Badan Hukum Perusahaan Daerah (Perda No. 7 Tahun 2007 tentang

Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Syariah (PD. BPRS)

Kabupaten Sragen tanggal 15 Agustus 2007 dan Keputusan Gubernur

Bank Indonesia Nomor: 10/36/KEP.GBI/DGS/2008 tentang Pemberian

Ijin Usaha PD. BPRS Sragen tanggal 12 Mei 2008), namun sejak 2

November 2009 bentuk Badan Hukum dan Nama berubah menjadi

Perseroan Terbatas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (PT. BPRS)

Sukowati Sragen berdasarkan:

a. UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah tanggal 16 Juli

2008

b. Perda No. 4 Tahun 2009 tentang Perubahan Nama dan Bentuk Badan

Hukum PD. BPRS Sragen menjadi PT. BPRS Sukowati Sragen

tanggal 16 Mei 2009

c. Akte No. 15 Notaris Sunastitiningsih, S.H. tanggal 9 Juni 2009

d. Pengesahan Menkum dan HAM Nomor:

AHU-41113.A.H.01.01.Tahun 2009 tentang Pengesahan Badan Hukum

(57)

e. Surat Bank Indonesia Nomor: 11/50/DPbS/PadBS/Slo tentang

Persetujuan Ijin Usaha Perubahan Bentu Badan Hukum tanggal 28

Oktober 2009.

Bank Syariah Sragen berupaya untuk menjadi solusi dalam

bermuamalah yang berdasarkan prinsip syariah dengan terus

mengembangkan produk dan pelayanan kepada masyarakat serta

membangun kemitraan dengan Pemerintah, Swasta, dan Non Pemerintah

dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan semboyan

AMANAH dan BAROKAH, sehingga kehadiran Bank Syariah Sragen

mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat Bumi Sukowati

dan sekitarnya, dengan harapan dalam 7 tahun mampu membuka kantor

cabang di Eks Karesidenan Surakarta (Subosuka Wonosraten).

2. Visi dan Misi Bank Syariah Sragen

a. Visi Bank Syariah Sragen:

“Terwujudnya Lembaga Keuangan yang Sehat, Kuat, dan Istiqomah

dengan Prinsip Syariah untuk Kemaslahatan Masyarakat”

b. Misi Bank Syariah Sragen:

1) Terciptanya tatakelola dan sistem perbankan berdasarkan prinsip

syariah yang sehat, kuat dan efisien

2) Terwujudnya kesadaran umat Islam di Kab. Sragen dalam

menjalankan muamallah berdasarkan prinsip syariah

3) Terwujudnya kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan

(58)

4) Terjalinnya kerjasama yang harmonis antara Pemerintah,

masyarakat dan lembaga non pemerintah dalam rangka

mempercepat pembangunan daerah.

3. Struktur Pengurus Bank Syariah Sragen

a. Dewan Komisaris :

1) Komisaris Utama : H. Musdiman, S.E., M.M.

2) Komisaris : Drs. Ruwiyatmo, M.M.

b. Dewan Pengawas Syariah :

1) Ketua : Drs. H. Soeparyo, S.Ag.

2) Anggota : KH. Minanul Azis, S.Ag.

c. Direksi :

1) Direktur Utama : Sunaryo

2) Direktur : Fakhruddin Nur, S.Si.

4. Produk-Produk Bank Syariah Sragen

Sebagai sebuah lembaga keuangan syariah, Bank Syariah Sragen

tentunya menjalankan operasionalnya sesuai dengan syariat Islam. Hal

tersebut dibuktikan dengan tersedianya produk-produknya yang

beradasarkan syariat Islam. Produk-produk Bank Syariah Sragen antara

lain sebagai berikut:

a. Investasi/Penghimpun Dana

(59)

a) Prinsip Wadi’ah (Titipan)

Titipan nasabah berbentuk tabungan yang sewaktu-waktu dapat

diambil oleh pemilik dan bebas dari biaya administrasi serta

mendapat bonus pada akhir bulan.

b) Prinsip Mudharabah (Bagi Hasil)

Tabungan nasabah yanng dapat diambil pada waktu tertentu

dan umumnya berjangka, nasabah akan memperoleh bagi hasil

terhadap dana investasi. Pengambilan yang tidak sesuai dengan

keperuntukan dan jangka waktunya dikenakan biaya

administrasi.

Contoh: Tabungan iB Haji; Tabungan iB Pendidikan; dan

Tabungan iB Pensiun.

2) Deposito

Investasi dana nasabah yang penarikannya hanya dapat

dilakukan pada waktu tertentu. Nasabah mendapatkan bagi hasil

sesuai nisbah bagi hasil yang disepakati. Jangka waktu 1/3/6/12

bulan.

b. Pembiayaan/ Pennyaluran Dana

1) Murabahah (Jual Beli)

Perjanjian jual beli antara Bank dan Nasabah, dimana harga

jual sebesar harga pokok ditambah margin/keuntungan yang

disepakati, dengan sistem pembayaran secara angsuran

(60)

2) Istishna’ (Jual beli pesanan untuk manufactur dan perumahan) Jual beli barang dalam bentuk pesanan pembuatan barang

dengan kriteria tertentu dimana pembayaran dapat dilakukan di

depan atau secara angsuran.

3) Salam (Jual beli pesanan untuk pertanian)

Jual beli barang dalam bentuk pesanan penyediaan barang dalam

kriteria tertentu dan pembayarannya dilakukan di depan.

c. Mudharabah (Bagi Hasil)

Perjanjian kerjasama antara Bank selaku pemilik modal

dengan Mudharib (Nasabah) yang mempunyai keahlian atau ketrampilan untuk mengelola usaha yang produktif dan halal. Hasil

keuntungan dari penggunaan dana tersebut dibagi bersama sesuai

nisbah yang disepakati.

d. Musyarakah (Joint Venture)

Bank dan nasabah memiliki porsi modal tertentu untuk

bekerjasama dalam suatu proyek atau usaha tertentu, dengan porsi

nisbah bagi hasil yang disepakati oleh kedua belah pihak.

e. Ijarah (Sewa)

Perjanjian sewa menyewa barang antara Bank/Pemilik dengan

Penyewa, untuk memperoleh manfaat atas barang yang disewa,

setelah masa sewa berakhir, maka barang sewaan dikembalikan ke

(61)

f. Multijasa

Perjanjian antara Bank dengan Nasabah untuk memenuhi

kabutuhan nasabah yang tidak dimungkinkan menggunakan akad

pembiayaan diatas (untuk pendidikan, kesehatan, pernikahan, dll).

g. Rahn (Gadai)

Rahn merupakan akad menggadaikan barang dari nasabah kepada bank sehubungan dengan utang yang diterima nasabah dari bank.

h. Qardh

Qardh merupakan pinjam-meminjam uang yang dapat dibayar atau ditagih kembali sebesar jumlah pokok pinjaman tanpa

memperjanjikan imbalan apapun dari penerima pinjaman kepada

(62)

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Bank Syariah Sragen

(63)

B. Profil Responden

1. Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.1

Responden Berdasarkan Usia

Usia (tahun) Frekuensi Persen

<25 5 11,1%

25-34 27 60,0%

35-45 11 24,4%

>45 2 4,4%

Jumlah 45 100,0%

Sumber: data primer yang diolah (2016)

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden berdasarkan

usia adalah sebagai berikut:

a. Responden berusia <25 tahun berjumlah 5 orang atau 11,1%

b. Responden berusia 25-34 tahun berjumlah 27 orang atau 60,0%

c. Responden berusia 35-45 tahun berjumlah 11 orang atau 24,4%

d. Responden berusia >45 tahun berjumlah 2 orang atau 4,4%

2. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.2

Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persen

Laki-laki 20 44,4%

Perempuan 25 55,6%

Jumlah 45 100,0%

Sumber: data primer yang diolah (2016)

Data responden berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa

(64)

perempuan yang berjumlah 25 orang atau 55,6% dari seluruh jumlah

responden.

3. Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Tabel 4.3

Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Frekuensi Persen

SMA 4 8,9%

Perguruan Tinggi 41 91,1%

Jumlah 45 100,0%

Sumber: data primer yang diolah (2016)

Berdasarkan data kuesioner, responden yang berpendidikan SMA

berjumlah 4 orang atau 8,9%. Sedangkan responden berpendidikan

perguruan tinggi, sebanyak 41 orang atau 91,1% dari total jumlah

responden.

4. Responden Berdasarkan Status Perkawinan

Tabel 4.4

Responden Berdasarkan Status Perkawinan

Status Frekuensi Persen

Menikah 33 73,3%

Single 12 26,7%

Jumlah 45 100,0%

Sumber: data primer yang diolah (2016)

Dari tebel 4.4 menunjukkan bahwa responden yang telah menikah

berjumlah 33 orang atau 73,3%. Sedangkan responden yang masih lajang

(65)

5. Responden Berdasarkan Masa Kerja

Tabel 4.5

Responden Berdasarkan Masa Kerja

Masa Kerja (tahun) Frekuensi Persen

<5 35 77,8%

>5 10 22,2%

Jumlah 45 100,0%

Sumber: data primer yang diolah (2016)

Berdasarkan data kuesioner, responden yang telah bekerja <5 tahun

sebanyak 35 orang atau 77,8%. Sedangkan responden yang bekerja

selama 5 tahun atau lebih, sebanyak 10 rang atau 22,2% dari keseluruhan

responden.

C. Hasil Penelitian

1. Uji Instrumen Penelitian

a. Uji Validitas

Menurut Hadi dalam Bawono (2006) uji Validitas ini dipakai

untuk mengukur seberapa cermat suatu test melakukan fungsi ukurnya

atau telah benar-benar mencerminkan variabel yang diukur. Valid

tidaknya suatu alat ukur bisa dilihat dari nilai korelasi antara score

pertanyaannya dengan jumlah scorenya menghasilkan tanda bintang

atau tidak. Jika bertanda bintang baik bintang satu atau dua berarti

(66)

Tabel 4.6

Hasil Uji Validitas

Variabel Corelation Kesimpulan

Pengembangan SDM

(X2) 0,391** - 0,781** Valid

Kinerja Karyawan

(Y) 0,645** - 0,843** Valid

Sumber: data primer yang diolah (2016)

Dari tabel di atas, diketahui semua pertanyaan dari masing

variabel nilainya menghasilkan tanda bintang, baik bertanda bintang

satu atau dua. Jadi semua pertanyaan yang digunakan dalam penelitian

sudah secara tepat mengungkapkan variabel - variabelnya.

b. Uji Reliabilitas

Hadi dalam Bawono (2006) mengatakan bahwa uji reliabilitas

ini dipakai untuk mengetahui sejauh mana pengukuran data dapat

memberikan hasil yang relatif konsisten atau tidak berbeda jika diukur

ulang pada subjek yang sama, sehingga dapat diketahui konsistensi

atau keterandalan alat ukur. Realibel atau tidaknya suatu data bisa

(67)

Tabel 4.7

Sumber: data primer yang diolah (2015)

Tabel di atas menunjukkan bahwa semua variabel yang

digunakan nilainya > 0,6. Itu berarti kuesioner yang digunakan handal

(realibel).

2. Uji Statistik

a. Uji t

Uji ttest digunakan untuk melihat tingkat signifikansi pengaruh

variabel independen dalam mempengaruhi variabel dependen secara

sendiri-sendiri dengan tingkat kepercayaan tertentu.

Tabel 4.9

Uji T

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

a. Dependent Variable: Kinerja

Gambar

Tabel
Tabel 2.1
Gambar 2.1
Tabel 2.1 Definisi Operasional Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Populasi pada penelitian ini adalah lansia yang mengalami kesepian karena tidak memiliki keluarga dan bersedia menjadi responden, lansia yang berada di Balai

Manajemen dapat mengetahui berapa kali dana yang ditanamkan dalam modal kerja berputar dalam satu periode atau dengan kata lain, berapa penjualan yang dapat

program PKL ini sangat bermanfaat bagi praktikan, karena selain banyak memberikan pengalaman berharga kepada praktikan, program PKL ini juga memberikan gambaran

Tabel 5.8 Tabel Use Case description Entry Data Customer 136 Tabel 5.9 Tabel Use Case description Entry Data Produk 137 Tabel 5.10 Tabel Use Case description Entry

Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu baik yang secara langsung atau tidak langsung telah membantu dalam penulisan skripsi ini.. Kami telah berusaha dengan

Mood Modification : Hal ini mengacu pada pengalaman subjektif pecandu game online yang merupakan konsekuensi dari terlibatnya dalam bermain game online dan dapat dijadikan

Lampiran 3 Output Uji Validitas dan Reliabilitas Asosiasi (Brand Association) L-8 Lampiran 4 Data Uji Validitas dan Reliabilitas Kepentingan ( I mportance) L-11 Lampiran 5

Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang meliputi 4 tahapan, yaitu (1) heuristik (pengumpulan sumber) yang berupa buku Kecamatan Dalam Angka dan wawancara