PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN
3.1. Pengembangan Wilayah Kabupaten Pamekasan
Satuan wilayah pengembangan yang terdapat di kabupaten Pamekasan, dikembangkan berdasarkan potensi daerahnya masing-masing yaitu, SWP bagian selatan dikhususkan bagi pengembangan daerah pertanian, perkebunan, daerah permukiman, daerah wisata alam dan budaya, dan perikanan, SWP bagian tengah dikhususkan bagi pengembangan daerah pertanian, agrowisata, permukiman, dan pertambangan, SWP bagian utara dikhususkan bagi pengembangan daerah pertambangan, permukiman, dan perikanan. Secara garis besar pengembangan potensi wilayah yang terdapat di Kabupaten pamekasan, digambarkan dalam penjelasan berikut;
3.1.1. Pengembangan Potensi Pertambangan
Berdasarkan kondisi geologisnya, kabupaten Pamekasan dapat dikatakan memiliki sumberdaya alam dalam bentuk bahan tambang yang tak ternilai. Potensi bahan tambang yang
terdapat di Kabupaten Pamekasan diantaranya adalah; Minyak bumi, pasir kuarsa, Batu gamping, lempung sedimen, Oker (limonit), gipsum dan fosfat. Selama ini, sector pertambangan yang telah dikembangkan di Wilayah Kabupaten pamekasan hanya terbatas pada bahan tambang golongan C seperti, bata kapur galian, batu gung, phospat,pasir kuarsa, dan kerikil. Kawasan pertambangan tersebut tersebar hampir di seluruh kecamatan. Lokasi tambang yang paling menonjol yaitu di desa Angsanah, Akkor dan Rekkerek Kecamatan Palengaan serta daerah pertambangan batu bata kapur di Desa Blumbungan dan Pakong. Berikut ini, doisajikan data mengenai perkembangan sector pertambangan di Kabupaten pamekasan;
a. Produksi Hasil Tambang Golongan C
NO. U R A I A N SATUAN 2004 2005 2006 2007 2008 1. Sirtu m3 - 6.931 229.000 229.000 229.000 2. Pasir Kuarsa m3 - 2.470 88.00 88.00 88.00 3. Batu Bata Merah Biji - 330.250 330.250 330.250 330.250 4. Batu Bata Putih Biji - 350.000 350.000 350.000 350.000 5. Phospat m3 - 2.220 2.220 2.220 2.220 6. Batu Kapur m3 - 613.000 281.000 281.000 281.000 7. Tanah Urug m3 - 113.000 113.000 113.000 113.000 8. Genteng m3 - 6.000 6.000 6.000 6.000 9. Batu Gunung m3 - 56.000 281.000 281.000 281.000 Keterangan : -) data Tersebut berdasarkan data sementara, Karena pendataan masih dalam proses.
b. Luas Areal Tambang Golongan C
NO. U R A I A N SATUAN 2004 2005 2006 2007 2008
1. Sirtu m3 - 0.157 0.155 0.155 0.155
2. Pasir Kuarsa m3 - 92.456 92.456 92.456 92.456
3. Batu Bata Merah Biji - 37.00 39.00 39.00 39.00
5. Phospat m3 - 39.00 39.00 39.00 39.00 6. Batu Kapur m3 - 175.510 194.056 194.056 194.056 7. Tanah Urug m3 - 210.00 129.70 129.70 129.70 8. Genteng m3 - - - - -9. Batu Gunung m3 - 0.155 0.155 0.155 0.155 Keterangan : -) data Tersebut berdasarkan data sementara, Karena pendataan masih dalam proses.
3.1.2. Pengembangan Kawasan Budidaya
Kawasan Budidaya merupkan kawasan yang kondisi fisik dan potensi sumber daya alamnya dapat dan perlu dimanfaatkan untuk kepentingan produksi dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia dan pembangaunan. Secara umum kawaan budidaya dibedakan menjadi kawasan budidaya tanaman musiman dan kawasan budidaya tanaman tahunan, dimana untuk kawasan budidaya tanaman musiman meliputi areal sawah/pertanian, dan perkebunan. Pengembangan kawasan budidaya tanaman tahunan yang sangat potensial di Kabupaten PAmekasan Dalah, Kecamatan Pasean, Palengaan, dan Pegantenan, dimana untuk daerah Palengaan tanaman tahunan yang potensial adalah tanaman konservasi seperti akasia dan jati. Untuk pengembangan budidaya tanaman semusi wilayah yang memiliki potensi adalah Kecamatan Pademawu, dan Proppo, karena areal wilayahnya paling luas dibandingkan dengan kecamatan yang lainnya. Berikut ini dijelaskan mengenai pengembangan tanaman musiman yang terdapat di Kabupaten pamekasan;
a. Pengembangan Potensi Pertanian
Kabupaten Pamekasan memiliki potensi di bidang pertanian. Luas areal Pertanian Kabupaten Pamekasan keseluruhnya mencapai 74.467,167 Ha yang terdiri luas tegalan 62.013,769 Ha, sawah irigrasi 6.649,5 Ha dan sawah tadah hujan 5.803,898 Ha. Pola penyebaran kawasan pertanian sawah dan tegalan cenderung mengikuti pola system DAS yang ada. Areal persawahan, paling banyak terdapat di Kecamatan Pademawu, Proppo, Pegantenan dan Palengaan, sedangkan kawasan tegalan banyak terdapat di kecamatan Pamekasan, Pademawu dan Proppo. Secara umum pertanian di Pamekasan dibagi menjadi dua sektor yaitu;
Sector pertanian tanaman pangan cukup potensial untuk dikembangkan terutama pada komoditas padi dan jagung, karena komoditas ini terdapat di.hampir semua kecamatan yang ada di. Kabupaten Pamekasan. Sedangkan untuk jenis komoditi lainnya seperti kacang-kacangan ketela pohon hanya kecamatan tertentu saja yang menghasilkan.
2.Sector pertanian holtikultura
Sector pertanian holtikultura yang potensial; dikembangkan di wilayah Kabupaten pamekasan adalah tanaman buah-buahan mengingat kondisi fisik wlayah yang kurang cocok bagi pengembangan tanaman sayur, kecuali di daerah tertentu yang sangat terbatas luasannya. Jenis komoditas yang sudah cukup dikenal sampai ke luar daerah adalah mangga, dimana kkomoditas ini terdapat di Kecamatan Galis, Proppo, Pegantenan, Batumarmar, Pasean, dan Waru. Selain itu, ada komodotas durian yang kualitasnya tergolong bagus, yaitu di Kecamatan pegantenan, serta
komoditas jeruk di Kecamatan Larangan, namun produktivitasnya sedikit dan belum sampai ke luar
daerah, sehingga perlu upaya pengembangan lebih lanjut.
Tabel Produksi Tanaman Pangan dan Holtikultura yang dikembangkan di Kabupaten Pamekasan
NO. U R A I A N SATUAN 2004 2005 2006 2007 2008 1. Padi (GKG) Ton 104,456.80 105,379.00 105,379.10 105,379.10 105,379.10 2. Jagung Ton 91,431.60 97,848.00 97,848.00 97,848.00 97,848.00 3. Ubi Kayu Ton 47,696.70 64,213.80 64,212.80 64,212.80 64,212.80 4. Ubi Jalar Ton 1,288.70 1,341.20 1,341.20 1,341.20 1,341.20 5. Kedele Ton 858.20 911.40 911.40 911.40 911.40 6. Kacang Tanah Ton 1,046.70 1,521.50 1,521.50 1,521.50 1,521.50 7. Kacang Hijau Ton 2,569.80 2,713.20 2,713.20 2,713.20 2,713.20 8. Sorghum Ton 30.80 7.50 7.50 7.50 7.50 9. Sayur-sayuran Ton 12,096.90 24,304.30 24,304.30 24,304.30 24,304.30 10. Buah- Ton 7,828.90 16,445.80 16,445.80 16,445.80 16,445.80
buahan
Sumber data : Dinas Pertanian
b. Pengembangan Potensi Perkebunan
Potensi perkebunan di Kabupaten Pamekasan yang paling menonjol yaitu tembakau, dimana hampir seluruh wilayah di Tanami tembakau dan harga jualnya juga cukup tinggi. Kualitas tembakau yang paling bagus terdapat di Kecamatan Pakong tepatnya di desa Cenlecen.
Komoditi perkebunan lain yang potensial untuk dikembangkan di wilayah kabupaten pamekasan adalah kelapa, cabe jamu, siwalan, dan jambu mete. Hal ini dikarenakan kualitas produksi yang cukup diterima oleh pasar.
3.1.3. Penngembangan Potensi Sumber Daya Kelautan
Posisi Kabupaten Pamekasdan yang berbatasan dengan laut di ssebelah utara dan selatannya, membuat Kabupaten ini kaya akan sumbr daya laut. Sumber daya kelautan yang telah dikembangkan di daerah Pamekasan diantaranya adalah, perikanan, rumput laut, dan penggaraman/ tambak garam.
Beberapa kawasan penghasil ikan di Kabupaten Pamekasan terdiri dari perikanan laut yang meliputi perairan Laut Jawa di sepanjang pantai utara yaitu Kecamatan Batu Marmar dan Pasean, serta Selat Madura di sepanjang pantai selatan meliputi wilayah Kecamatan Tlanakan, dan Pademawu. Perikanan budidaya yakni tambak dan kolam yang terdiri dari tambak ikan bandeng dan udang berada di Kecamatan Galis dan Pademawu. Sedangkan penggaraman atau untuk menghasilkan garam dengan memanfaatkan musim kemarau atau lahannya bergantian dengan tambak budidaya yang berada di Kecamatan Tlanakan, Pademawu dan Galis.
3.1.4. Pengembangan Potensi Peternakan
Sektor peternakan yang paling menonjol di Kabupaten Pamekasan adalah sapi potong yang mana jenis sapi merupakan ras Madura. Dari segi pemasaran khususnya sapi potong sudah merambah hingga ke seluruh pulau Jawa. Sampai saat ini sistem ternak sapi dilakukan secara
individu yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Pamekasan, sapi Madura ini selain untuk konsumsi dagingnya juga dibuat sebagai hewan pacu (kerapan sapi). Untuk ternak yang lain: ayam, kambing, dan domba kesediannya juga cukup.
Beberapa komoditas perternakan yang memberikan prospek pengembangan yang cukup cerah di masa mendatang seperti sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, ayam, itik dan entok. Sedangkan untuk jenis komoditas lain yang juga dikembangkan adalah ulat sutra di kecamatan Kadur hanya konsumsi lokal.
3.1.5. Pengembangan Potensi Pariwisata
Kabupaten Pamekasan memiliki potensi Wisata yang mempesona dan mampu menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk berkunjung. Obyek-obyek wisata yang dimiliki Kabupaten Pamekasan selain Wisata Alam, Budaya, Bahari, kerajinan dan belanja. Obyek wisata merupakan aset yang sangat potensial dengan keragaman corak budaya masyarakat untuk dikembangkan menjadi sumber pendapatan daerah. Selain itu, keragaman corak budaya masyarakat juga perlu dipelihara karena merupakan salah satu daya tarik wisata di Kabupaten Pamekasan. Potensi wisata yang dimiliki oleh kabupaten Pamekasan, diantaranya adalah;
Jenis Wisata Obyek Wisata Keterangan
Wisata Pantai
Pantai Talang Siring 10 Km kearah Timur dari Kota Pamekasan
Pantai Jumiang Mudah dijangkau kendaraan roda dua dan 4 dengan jarak 15 Km dari pusat kota Pantai Batu Kerbuy Terletak di Kecamatan Pasean dengan luas 5 Ha dengan keindahan alam pantainya yang menarik. Nama Batu Kerbuy diambil dari sebuah batu yang berbentuk seperti kerbau yang terletak 8 Km dari pantai Wisata Alam Api tak Kunjung Padam
Biasa disebut dengan Jangka, terletak di Desa Larangan Tokol Kecamatan Tlanakan yang berjarak 4 Km dari pusat kota dengan prasarana jalan yangcukup baik. Juga telah tersedia kios dan warung souvenir.
Pasarean Batuampar
yang besar setara dengan para Waliyulloh atau Wali Songo. Terletak di Desa Pangbatok Kecamatan Proppo sekitar 15 Km dari pusat kota.
Vihara Alokitesvara
Berada di Kampung Candi Desa Monto' Kecamatan Galis (14 Km dari Kota Pamekasan), berdekatan dengan Pantai Talangsiring. Vihara terbesar kedua di Pulau Jawa. Salah satu keunikannya, yaitu di dalam komplek terdapat Musholla, Gereja dan Pura yang melambangkan kerukunan beragama
Wisata Budaya Kerapan Sapi
Tradisi budaya masyarakat Madura yang biasanya digelar sehabis panen raya sebagai wujud rasa gembira atas keberhasilan yang diraih.
Wisata
Penunjang Monumen Are' Lancor
Terletak di jantung Kota Pamekasan di depan Masjid Agung Asyuhada' dan dikelilingi jalan yang berbentuk melingkar lafadz Allah.Merupakan monumen perjuangan kepahlawanan Rakyat Madura dalam mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia
3.1.6. Pengembangan Sarana Transportasi
Transportasi termasuk faktor utama dalam pengembangan wilayah karena merupakan sarana prasarana bagi pergerakan baik orang maupun barang, terutama seperti wilayah Kabupaten Pamekasan yang mempunya wilayah yang cukup luas. Dengan adanya sistem transportasi yang baik maka akan akses menuju wilayah yang terisolir menjadi mudah dan lanacar. Selain tiu transportasi sangat mempengaruhi pengembangan perekonomian wilayah yang bersangkutan dan pemerataan perekonomian wilayah. Pengembangan transportasi yang mempunyai potensi untuk dikembangkan adalah pengembangan jalan raya yang meliputi pembangunan jalan-jalan baru ataupun peningktan kondisi jalan di wilayah desa, dimana diharapkan dengan adanya jalan baru akan memacu perkembangan di wilayah desa yang terpusat di satu lokasi saja. Selain itu juga pengembangan jalan tembus atau jalan alternatif antar kecamatan untuk membuka akses antar wilayah kecamatan, yaitu dengan peningkatan kondisi
jalan alternatif yang sudah ada atau dengan mencari jalur alternatif baru, sepeti adanya rencana Ring Road Lemper-Kanginan. Transportasi tersenut dikembangkan untuk jalur-jalur strategis misalnya, untuk jalur pengangkutan komoditi sektor pertanian ataupun perkebunan menuju pasar daerah.
Transportasi lainnya yang mempunyai prospek bagus untuk dikembangkan adalah transportasi laut, berupa dermaga kecil yang berfungsi untuk asndaran perahu nelayan atau tempat berlabuhnya kapal yang mengangkut barang ke luar Madura, seperti di Desa Tanjung Kecamatan Galis yang merupakan tempat berlabuhnya kapal dengan jalur Pamekasan- Probolinggo.