• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Wilayah Kabupaten Pamekasan

Dalam dokumen PAMEKASAN DALAM KACAMATA PENDIDIKAN (Halaman 27-34)

PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN

3.1. Pengembangan Wilayah Kabupaten Pamekasan

Satuan wilayah pengembangan yang terdapat di kabupaten Pamekasan, dikembangkan berdasarkan   potensi   daerahnya   masing-masing   yaitu,   SWP   bagian   selatan   dikhususkan   bagi pengembangan   daerah   pertanian,   perkebunan,   daerah   permukiman,   daerah   wisata   alam   dan budaya,   dan   perikanan,   SWP   bagian   tengah   dikhususkan   bagi   pengembangan   daerah   pertanian, agrowisata, permukiman, dan pertambangan, SWP bagian utara dikhususkan bagi pengembangan daerah   pertambangan,   permukiman,   dan   perikanan.   Secara   garis   besar   pengembangan   potensi wilayah yang terdapat di Kabupaten pamekasan, digambarkan dalam penjelasan berikut;

3.1.1. Pengembangan Potensi Pertambangan

Berdasarkan   kondisi   geologisnya,   kabupaten   Pamekasan   dapat   dikatakan   memiliki sumberdaya   alam  dalam  bentuk  bahan  tambang   yang  tak  ternilai.  Potensi   bahan  tambang  yang

terdapat di Kabupaten Pamekasan diantaranya adalah; Minyak bumi, pasir kuarsa, Batu gamping, lempung sedimen, Oker (limonit), gipsum dan fosfat. Selama ini, sector pertambangan yang telah dikembangkan di Wilayah Kabupaten pamekasan hanya terbatas pada bahan tambang golongan C seperti,   bata   kapur   galian,   batu   gung, phospat,pasir   kuarsa,   dan   kerikil.   Kawasan   pertambangan tersebut tersebar hampir di seluruh kecamatan. Lokasi tambang yang paling menonjol yaitu di desa Angsanah, Akkor dan Rekkerek Kecamatan Palengaan serta daerah pertambangan batu bata kapur di Desa   Blumbungan   dan   Pakong.   Berikut   ini,   doisajikan   data   mengenai   perkembangan   sector pertambangan di Kabupaten pamekasan;

a.      Produksi Hasil Tambang Golongan C

NO. U R A I A N SATUAN 2004 2005 2006 2007 2008 1. Sirtu m3 - 6.931 229.000 229.000 229.000 2. Pasir Kuarsa m3 - 2.470 88.00 88.00 88.00 3. Batu Bata Merah Biji - 330.250 330.250 330.250 330.250 4. Batu Bata Putih Biji - 350.000 350.000 350.000 350.000 5. Phospat m3 - 2.220 2.220 2.220 2.220 6. Batu Kapur m3 - 613.000 281.000 281.000 281.000 7. Tanah Urug m3 - 113.000 113.000 113.000 113.000 8. Genteng m3 - 6.000 6.000 6.000 6.000 9. Batu Gunung m3 - 56.000 281.000 281.000 281.000 Keterangan : -) data Tersebut berdasarkan data sementara, Karena pendataan masih dalam proses.

b.      Luas Areal Tambang Golongan C

NO. U R A I A N SATUAN 2004 2005 2006 2007 2008

1. Sirtu m3 - 0.157 0.155 0.155 0.155

2. Pasir Kuarsa m3 - 92.456 92.456 92.456 92.456

3. Batu Bata Merah Biji - 37.00 39.00 39.00 39.00

5. Phospat m3 - 39.00 39.00 39.00 39.00 6. Batu Kapur m3 - 175.510 194.056 194.056 194.056 7. Tanah Urug m3 - 210.00 129.70 129.70 129.70 8. Genteng m3 - - - - -9. Batu Gunung m3 - 0.155 0.155 0.155 0.155 Keterangan : -) data Tersebut berdasarkan data sementara, Karena pendataan masih dalam proses.

3.1.2.      Pengembangan Kawasan Budidaya

Kawasan   Budidaya   merupkan   kawasan   yang   kondisi   fisik   dan   potensi   sumber   daya alamnya   dapat   dan   perlu   dimanfaatkan   untuk   kepentingan   produksi   dalam   rangka   memenuhi kebutuhan   manusia   dan   pembangaunan.   Secara   umum   kawaan   budidaya   dibedakan   menjadi kawasan   budidaya   tanaman   musiman   dan   kawasan   budidaya   tanaman   tahunan,   dimana   untuk kawasan   budidaya   tanaman   musiman   meliputi   areal   sawah/pertanian,   dan   perkebunan. Pengembangan   kawasan   budidaya   tanaman   tahunan   yang   sangat   potensial   di   Kabupaten PAmekasan Dalah, Kecamatan Pasean, Palengaan, dan Pegantenan, dimana untuk daerah Palengaan tanaman   tahunan   yang   potensial   adalah   tanaman   konservasi   seperti   akasia   dan   jati.   Untuk pengembangan   budidaya   tanaman   semusi   wilayah   yang   memiliki   potensi   adalah   Kecamatan Pademawu, dan Proppo, karena areal wilayahnya paling luas dibandingkan dengan kecamatan yang lainnya.   Berikut   ini   dijelaskan   mengenai   pengembangan   tanaman   musiman   yang   terdapat   di Kabupaten pamekasan;

a. Pengembangan Potensi Pertanian

Kabupaten Pamekasan memiliki potensi di bidang pertanian. Luas areal Pertanian Kabupaten Pamekasan keseluruhnya mencapai 74.467,167 Ha yang terdiri luas tegalan 62.013,769 Ha, sawah irigrasi 6.649,5 Ha dan sawah tadah hujan 5.803,898 Ha. Pola penyebaran kawasan pertanian sawah dan   tegalan   cenderung   mengikuti   pola   system   DAS   yang   ada.   Areal   persawahan,   paling   banyak terdapat di Kecamatan Pademawu, Proppo, Pegantenan dan Palengaan, sedangkan kawasan tegalan banyak   terdapat   di   kecamatan   Pamekasan,   Pademawu   dan   Proppo.   Secara   umum   pertanian   di Pamekasan dibagi menjadi dua sektor yaitu;

     Sector   pertanian   tanaman   pangan   cukup   potensial   untuk   dikembangkan   terutama   pada komoditas padi dan jagung, karena komoditas ini terdapat di.hampir semua kecamatan yang ada di. Kabupaten   Pamekasan.   Sedangkan   untuk   jenis   komoditi   lainnya   seperti   kacang-kacangan   ketela pohon hanya kecamatan tertentu saja yang menghasilkan.

2.Sector pertanian holtikultura

     Sector   pertanian   holtikultura   yang   potensial;   dikembangkan   di   wilayah   Kabupaten pamekasan adalah tanaman buah-buahan mengingat kondisi fisik wlayah yang kurang cocok bagi pengembangan  tanaman sayur, kecuali  di daerah tertentu yang sangat terbatas luasannya. Jenis komoditas yang sudah cukup dikenal sampai ke luar daerah adalah mangga, dimana kkomoditas ini terdapat di Kecamatan Galis, Proppo, Pegantenan, Batumarmar, Pasean, dan Waru. Selain itu, ada komodotas   durian   yang   kualitasnya   tergolong   bagus,   yaitu   di   Kecamatan   pegantenan,   serta

komoditas jeruk di Kecamatan Larangan, namun  produktivitasnya  sedikit dan belum sampai  ke luar

daerah, sehingga perlu upaya pengembangan lebih lanjut.

Tabel Produksi Tanaman Pangan dan Holtikultura yang dikembangkan di Kabupaten Pamekasan

NO. U R A I A N SATUAN 2004 2005 2006 2007 2008 1. Padi (GKG) Ton 104,456.80 105,379.00 105,379.10 105,379.10 105,379.10 2. Jagung Ton 91,431.60 97,848.00 97,848.00 97,848.00 97,848.00 3. Ubi Kayu Ton 47,696.70 64,213.80 64,212.80 64,212.80 64,212.80 4. Ubi Jalar Ton 1,288.70 1,341.20 1,341.20 1,341.20 1,341.20 5. Kedele Ton 858.20 911.40 911.40 911.40 911.40 6. Kacang Tanah Ton 1,046.70 1,521.50 1,521.50 1,521.50 1,521.50 7. Kacang Hijau Ton 2,569.80 2,713.20 2,713.20 2,713.20 2,713.20 8. Sorghum Ton 30.80 7.50 7.50 7.50 7.50 9. Sayur-sayuran Ton 12,096.90 24,304.30 24,304.30 24,304.30 24,304.30 10. Buah- Ton 7,828.90 16,445.80 16,445.80 16,445.80 16,445.80

buahan

Sumber data : Dinas Pertanian

b. Pengembangan Potensi Perkebunan

       Potensi   perkebunan   di   Kabupaten   Pamekasan   yang   paling   menonjol   yaitu   tembakau, dimana hampir seluruh wilayah di Tanami tembakau dan harga jualnya juga cukup tinggi. Kualitas tembakau yang paling bagus terdapat di Kecamatan Pakong tepatnya di desa Cenlecen.

Komoditi  perkebunan   lain   yang   potensial   untuk   dikembangkan   di  wilayah   kabupaten pamekasan   adalah   kelapa,   cabe   jamu,   siwalan,   dan   jambu   mete. Hal   ini   dikarenakan   kualitas produksi yang cukup diterima oleh pasar.

3.1.3.  Penngembangan Potensi Sumber Daya Kelautan

Posisi   Kabupaten   Pamekasdan   yang   berbatasan   dengan   laut   di   ssebelah   utara   dan selatannya, membuat Kabupaten ini kaya akan sumbr daya laut. Sumber daya kelautan yang telah dikembangkan di daerah Pamekasan diantaranya adalah, perikanan, rumput laut, dan penggaraman/ tambak garam.

Beberapa kawasan penghasil ikan di Kabupaten Pamekasan terdiri dari perikanan laut yang   meliputi   perairan   Laut   Jawa   di  sepanjang   pantai   utara   yaitu   Kecamatan   Batu   Marmar   dan Pasean, serta Selat Madura di sepanjang pantai selatan meliputi wilayah Kecamatan Tlanakan, dan Pademawu. Perikanan budidaya yakni tambak dan kolam yang terdiri dari tambak ikan bandeng dan udang   berada   di   Kecamatan   Galis   dan   Pademawu.   Sedangkan   penggaraman   atau   untuk menghasilkan   garam   dengan   memanfaatkan   musim   kemarau   atau   lahannya   bergantian   dengan tambak budidaya yang berada di Kecamatan Tlanakan, Pademawu dan Galis.

3.1.4. Pengembangan Potensi Peternakan

Sektor peternakan yang paling menonjol di Kabupaten Pamekasan adalah sapi potong yang mana jenis sapi merupakan ras Madura. Dari segi pemasaran khususnya sapi potong sudah merambah   hingga   ke   seluruh   pulau   Jawa.   Sampai   saat   ini   sistem   ternak   sapi   dilakukan   secara

individu   yang   tersebar   di   seluruh   wilayah   Kabupaten   Pamekasan,   sapi   Madura   ini   selain   untuk konsumsi dagingnya juga dibuat sebagai hewan pacu (kerapan sapi). Untuk ternak yang lain: ayam, kambing, dan domba kesediannya juga cukup.

Beberapa   komoditas   perternakan   yang   memberikan   prospek   pengembangan   yang cukup cerah di masa mendatang seperti sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, ayam, itik dan entok. Sedangkan untuk jenis komoditas lain yang juga dikembangkan adalah ulat sutra di kecamatan Kadur hanya konsumsi lokal.

3.1.5.  Pengembangan Potensi Pariwisata

Kabupaten Pamekasan memiliki potensi Wisata yang mempesona dan mampu menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk berkunjung. Obyek-obyek wisata yang dimiliki Kabupaten   Pamekasan   selain   Wisata  Alam, Budaya,   Bahari,   kerajinan  dan   belanja.  Obyek   wisata merupakan   aset   yang   sangat   potensial   dengan   keragaman   corak   budaya   masyarakat   untuk dikembangkan menjadi sumber pendapatan daerah. Selain itu, keragaman corak budaya masyarakat juga   perlu   dipelihara   karena   merupakan   salah   satu   daya   tarik   wisata   di   Kabupaten   Pamekasan. Potensi wisata yang dimiliki oleh kabupaten Pamekasan, diantaranya adalah;

Jenis Wisata Obyek Wisata Keterangan

Wisata Pantai

Pantai Talang Siring 10 Km kearah Timur dari Kota Pamekasan

Pantai Jumiang Mudah   dijangkau   kendaraan   roda   dua   dan   4 dengan jarak 15 Km dari pusat kota Pantai Batu Kerbuy Terletak di Kecamatan Pasean dengan luas 5 Ha dengan keindahan alam pantainya yang menarik. Nama Batu Kerbuy diambil dari sebuah batu yang berbentuk seperti kerbau yang terletak 8 Km dari pantai Wisata Alam Api tak Kunjung Padam

Biasa   disebut   dengan   Jangka,   terletak   di   Desa Larangan   Tokol   Kecamatan   Tlanakan   yang berjarak 4 Km dari pusat kota dengan prasarana jalan yangcukup baik. Juga telah tersedia kios dan warung souvenir.

Pasarean Batuampar

yang   besar   setara   dengan   para   Waliyulloh   atau Wali   Songo.   Terletak   di   Desa   Pangbatok Kecamatan Proppo sekitar 15 Km dari pusat kota.

Vihara Alokitesvara

Berada   di   Kampung   Candi   Desa   Monto' Kecamatan   Galis   (14   Km   dari   Kota   Pamekasan), berdekatan   dengan   Pantai   Talangsiring.   Vihara terbesar   kedua   di   Pulau   Jawa.   Salah   satu keunikannya,   yaitu   di   dalam   komplek   terdapat Musholla,   Gereja   dan   Pura   yang   melambangkan kerukunan beragama

Wisata Budaya Kerapan Sapi

Tradisi budaya masyarakat Madura yang biasanya digelar   sehabis   panen   raya   sebagai   wujud   rasa gembira atas keberhasilan yang diraih.

Wisata

Penunjang Monumen Are' Lancor

Terletak   di   jantung   Kota   Pamekasan   di   depan Masjid Agung Asyuhada' dan dikelilingi jalan yang berbentuk   melingkar   lafadz   Allah.Merupakan monumen   perjuangan   kepahlawanan   Rakyat Madura dalam mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia

3.1.6. Pengembangan Sarana Transportasi

Transportasi   termasuk   faktor   utama   dalam   pengembangan   wilayah   karena   merupakan sarana prasarana bagi pergerakan baik orang maupun barang, terutama seperti wilayah Kabupaten Pamekasan yang mempunya wilayah yang cukup luas. Dengan adanya sistem transportasi yang baik maka akan akses menuju wilayah yang terisolir menjadi mudah dan lanacar. Selain tiu transportasi sangat mempengaruhi pengembangan perekonomian wilayah yang bersangkutan dan pemerataan perekonomian wilayah. Pengembangan transportasi yang mempunyai potensi untuk dikembangkan adalah pengembangan jalan raya yang meliputi pembangunan jalan-jalan baru ataupun peningktan kondisi jalan di wilayah desa, dimana diharapkan dengan adanya jalan baru akan memacu perkembangan di wilayah desa yang terpusat di satu lokasi saja. Selain itu juga pengembangan jalan tembus atau jalan alternatif antar kecamatan untuk membuka akses antar wilayah kecamatan, yaitu dengan peningkatan kondisi

jalan alternatif yang sudah ada atau dengan mencari jalur alternatif baru, sepeti adanya rencana Ring   Road   Lemper-Kanginan. Transportasi   tersenut   dikembangkan   untuk   jalur-jalur   strategis misalnya, untuk jalur pengangkutan komoditi sektor pertanian ataupun perkebunan menuju pasar daerah.

Transportasi   lainnya   yang   mempunyai   prospek   bagus   untuk   dikembangkan   adalah transportasi laut, berupa dermaga kecil yang berfungsi untuk asndaran perahu nelayan atau tempat berlabuhnya kapal yang mengangkut barang ke luar Madura, seperti di Desa Tanjung Kecamatan Galis yang merupakan tempat berlabuhnya kapal dengan jalur Pamekasan- Probolinggo.     

Dalam dokumen PAMEKASAN DALAM KACAMATA PENDIDIKAN (Halaman 27-34)

Dokumen terkait