• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

7. Pengendalian Hama Terpadu (PHT)

Hasil survei petani di Kabupaten Karo, Kecamatan Tiga Panah menunjukkan bahwa 25% mengetahui PHT, 55% menyatakan kurang mengetahui dan 20% menyatakan tidak mengetahui. Kecamatan Simp. Empat menunjukkan bahwa 30% mengetahui PHT, 40% menyatakan kurang mengetahui dan 30% menyatakan tidak mengetahui. Kecamatan Barus jahe menunjukkan bahwa 35% mengetahui PHT, 30% menyatakan kurang mengetahui dan 35% menyatakan tidak mengetahui. (Lihat Lampiran 6 kuisioner no 1).

Hasil survei petani di Kabupaten Karo, Kecamatan Tiga Panah menunjukkan bahwa 10% menggunakan PHT, 35% menyatakan pernah dimasa lampau dan 55% menyatakan tidak pernah. Kecamatan Simp. Empat menunjukkan bahwa 20% menggunakan PHT, 40% menyatakan pernah dimasa lampau dan 40% menyatakan tidak pernah. Kecamatan Barus jahe menunjukkan bahwa 25% menggunakan PHT, 25% menyatakan pernah dimasa lampau dan 50% menyatakan tidak pernah. (Lihat Lampiran 6 kuisioner no 2).

Kesimpulan

1. Jumlah imago Hama Lalat Buah memiliki hubungan signifikan terhadap persentase serangan pada tanaman jeruk di Kabupaten Karo.

2. Pengendalian Hama Terpadu tidak memiliki hubungan signifikan terhadap persentase serangan pada tanaman jeruk di Kabupaten Karo.

3. Pengendalian Hama Terpadu memiliki hubungan terhadap produksi buah tanaman jeruk di Kabupaten Karo.

4. Jumlah imago hama lalat buah tertinggi terdapat dikecamatan Tiga Panah sebesar 71,07 hama dan terendah terdapat dikecamatan Barus Jahe sebesar 23,76 hama.

5. Serangan Hama Lalat Buah yang tertinggi terdapat pada Kecamatan Tiga Panah yaitu 14,27% dan memiliki serangan terendah pada Kecamatan Barus Jahe yaitu 5,89%.

6. Produksi buah tertinggi terdapat pada Kecamatan Barus Jahe sebesar 7, 75 ton dan produksi terendah pada Kecamatan Tiga Panah sebesar 3, 25 ton. 7. Petani di Kabupaten Karo yang menggetahui PHT di Kecamatan Tiga

Panah 25%, di Kecamatan Simp. Empat 30% mengetahui PHT dan di Kecamatan Barus jahe 35%.

8. Petani di Kabupaten Karo yang menggunakan PHT, Kecamatan Tiga Panah 10%, di Kecamatan Simp. Empat 20% dan di Kecamatan Barus jahe 25%.

Saran

Perlu dilakukan survei lanjutan di Kecamatan lain pada Kabupaten Karo agar diketahui penggunaan PHT secara menyeluruh pada petani dan diketahui serangan hama lalat buah jeruk.

Adiningsih, S., 2001. Statistik. BPFE, Yogyakarta.

Adrika, 2004. Preferensi Lalat Buah Bactrocera spp (Diptera: Tephritidae)

Terhadap Warna Perangkap Pada Tanaman Jambu Biji (Psidium guajavaL.) (Skripsi). USU, Medan.

Agus, N. dan Najamuddin, 2008. Inventarisasi Keberadaan Hama Dan Predatornya Pada Pertanaman Jeruk Besar (Citrus grandis L.) Di Kabupaten Pangkep. Prosiding Seminar Ilmiah dan Pertemuan Tahunan PEI PFI XIX Komisariat Daerah Sulawesi Selatan : 160-161.

Annie P.S., Agus N., Ngatimin SN, dan Zulfitriany D.M. 2007. Keanekaragaman Musuh Alami Lalat Buah Bactrocera Dorsalis Hendel (Diptera : Tephritidae) Pada Tanaman Cabai. Prosiding Seminar Ilmiah dan Pertemuan Tahunan PEI dan PFI XVIII Komda Sulawesi Selatan. UNHAS, Sulawesi. Asri, 2003. Membuat Alat Perangkap Lalat Buah. Sinar Tani.

Bangun, D. A. 2009. Kajian Beberapa Metode Perangkap Lalat Buah (Diptera: Tephritidae) Pada Pertanaman Jeruk Manis (Citrus spp.) Di Desa

Sukanalu Kabupaten Karo (Skripsi). USU, Medan.

Bangun, F. A., 2005. Jenis Atraktan Petrogenol dan Metilat serta Perbedaan Bentuk Perangkap dalam Mengendalikan Lalat Buah (Bactrocera dorsalis

Hend.) Pada Tanaman Jeruk (Citrus sinensis L.) di Lapangan (Skripsi). USU, Medan.

BBP2TP Ambon, 2013. Mengatasi Resistensi Hama Terhadap Pestisida. http://ditjenbun.deptan.go.id. Diunduh pada tanggal 22 Januari 2014.

BKP Pangkalpinang, 2012. Lalat Buah (Bractocera sp.). Borror, D.J., Triplehorn, C.A,, Johnson, N.F., 1996. Pengenalan Pelajaran

Serangga. Edisi ke-6. Soetiyono P. penerjemah. Gajah Mada Press. Yogyakarta .Terjemahan dari: An Introduction To The Study of Insects.

Deptan, 2010. Profil Komoditi Jeruk. http://www.ditbuah. hortikultura.deptan.go.id. Diunduh pada tanggal 14 Maret 2013.

Fadly, A. H., 2007. Analisis Sistem Pemasaran Pestisida Untuk Tanaman Hortikultura di Sumatera Bagian Utara (Studi Kasus: PT. Syngenta Indonesia Perwakilan Sumatera Bagian Utara, Daerah Pemasaran Kabupaten Karo (Skripsi). USU, Medan.

Ginting, L. F., 2004. Rehabilitasi Tanaman Jeruk Siem (Citrus nobilis) Akibat CVPD Melalui Tindakan Kultur Teknis Di Desa Lingga Kecamatan Simpang Empat Tanah Karo (Skripsi). USU, Medan.

Ginting, R., 2009. Keanekaragaman Lalat Buah (Diptera: Tephritidae) di Jakarta, Depok, dan Bogor Sebagai Bahan Kajian Penyusun Analisi Risiko Hama (Tesis). IPB, Bogor.

Harahap, L. H., 2005. Mengenal Lalat Buah Yang Belum Terdapat Di Indonesia Untuk Melindungi Buah Indonesia. POPT Ahli Muda Pada Balai Besar Karantina Pertanian Belawan. Diunduh pada tanggal 28 februari 2013. Iwashi, O.T.S.S Subazar and S. Sastrodiharjo. 1996. Attractiveness of Methyl

Eugenol to Fruit Fly Bactrocera carombolae (Diptera : Tephtritidae) in Indonesia Ann. Entomol Soc. 89 (5): 653-660.

Khairia, W. 2009. Dampak Penggunaan Pestisida Terhadap Keanekaragaman Arthropoda Tanah Dan Kadar Residu Pestisida Pada Buah Jeruk (Kasus Petani Hortikultura Di Kabupaten Karo) (Tesis). USU, Medan.

Montoya, P., S. Flores, & J. Toledo. 2008. Effect of rainfall and soil moisture on survival of adults and immature stages of Anastrepha ludens and A. obliqua (Diptera: Tephritidae) under semi-field conditions. Florida Entomologist 91: 643-650.

Muryati, A. Hasyim dan W. J. de Kogel, 2007. Distribusi Spesies Lalat Buah di Sumatera Barat dan Riau. J. Hort. 17(1) 61-68.

Nuryatiningsih, 2011. Teknik-teknik Pengendalian OPT dan penerapan konsep PHT (pengendalian hama terpadu). Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan, Surabaya.

Purnomosidhi, P., Suparman, J. M. Roshetko, dan Mulawarman, 2007. Perbanyakan dan Budidaya Buah-Buahan: durian, mangga, jeruk, melinjo, dan sawo. Pedoman Lapangan, Edisi Kedua. World Agroforestry Center & Winrock Internasional, Bogor.

Putra, N. S. 1997. Hama Lalat Buah dan Pengendaliannya. Kanisius, Yogyakarta. Sarwono, 2006. Teori Analisis Korelasi Mengenal Analisis Korelasi

http://www.jonathansarwono.info/korelasi/korelasi.htm. Diunduh pada tanggal 21 Maret 2013.

Soeroto, Wasiati, Chalid NI, Henrawati T, Hikmat A, 1995. Petunjuk Praktis Pengendalian Lalat Buah. Jakarta: Direktorat Jendral Tanaman Pangan dan Hortikultura. Direktorat Bina Perlindungan Tanaman.

Sukarmin, 2011. Teknik Identifikasi Lalat Buah di Kebun Percobaan Aripan dan Sumani, Solok, Sumatera Barat. Buletin Teknik Pertanian 16 (1): 24-27. Sinartani, 2011. Kendalikan Hama Lalat Buah dengan Pestisida Nabati.

http://litbang.deptan.go.id. Diunduh pada tanggal 22 Januari 2014.

Siwi, S. S., P. Hidayat dan Suputa, 2006. Taksonomi dan Bioekologi Lalat Buah Penting di Indonesia (Diptera: Tephritidae). Kerjasama Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian dengan Departement of Agriculture, Fisheries and Forestry, Australia.

Tarigan, A., 2012. Laporan Hasil Pelaksanaan Kegiatan Pertemuan Koordinasi Pengendalian Lalat Buah Di Kabupaten Karo. Desa Dokan, Kabanjahe. Van Steenis, 2005. Flora. PT. Pradnya Paramita, Jakarta.

Wahyuningsih, E., 2009. CVPD Pada Jeruk (Citrus spp.) dan Upaya Pengendaliannya. Vis Vitalis 2 (2): 67-68.

LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuisioner

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

Dokumen terkait