• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karbonasi adalah suatu proses memasukkan gas karbondioksida kedalam air atau kedalam baverage. Dalam industri minuman ringan, CO2 biasanya diperoleh dari pabrik yang dikemas dalam tabung bertekanan tinggi. Dibawah tekanan tinggi, sekitar 50 atmosfer, gas CO2 akan berbentuk cair, dan akan mudah larut dalam air pada suhu 20C. Karbondioksida akan memberikan sensasi menggigit atau sensasi sparkling pada mulut. Untuk mengukur kadar CO2 dalam botol atau mengukur banyaknya volume gas pada baverage perlu dilakukan pengukuran tekanan serta suhu dalam botol. Berdasarkan prinsip gas, volume atau berat CO2 yang terkandung dapat dihitung menggunakan table konversi gas volume (Shachman, 2004). Gas CO2 merupakan bahan baku yang digunakan untuk keperluan minuman carbonated soft drink seperti Coca-Cola, Fanta dan Sprite. Karbondioksida didatangkan dari PT. Aneka Gas Industri Tbk, dengan kemurnian 99,99%, tak berbau, tak berasa serta dalam bentuk cairan. Standar analisa

yang ditetapkan PT Coca-Cola Bottling Indonesia untuk karbondioksida dapat dilihat pada Lampiran 7.

Gas CO2 merupakan salah satu komponen yang penting di dalam pembuatan minuman berkarbonasi dimana gas ini berfungsi sebagai penyegar dan bahan pengawet serta dapat memperkuat flavor dari produk Coca-Cola, Fanta maupun Sprite. Pada tekanan yang lebih tinggi dari atmosfer gas CO2 ini dapat memiliki sifat mengawetkan. Gas ini disuplai dalam bentuk cairan kemudian diproses sedemikian rupa sehingga menjadi uap. Gas yang disuplai belum tentu sesuai dengan standar yang ditetapkan yaitu 99,9%. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kondisi selama pendistribusian bahan baku. Oleh karena itu, diperlukan proses pemurnian CO2 dari supplier mendapatkan CO2 yang sesuai dengan standar yang ditentukan dengan cara melalui proses pemurnian yaitu 99,9%. Pengendalian mutu CO2 dilakukan secara sensoris dengan melihat rasa, bau, kenampakan di dalam air dan kemurniannya menggunakan Zahm CO2 purity tester. Standar mutu yang ditetapkan PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Central Java sangat baik, dilihat dari standar yang ditetapkan Indonesia (SNI) hanya menetapkan kemurnian CO2 hanya 50 – 90%.

39 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

 Bahan baku yang digunakan dalam produksi minuman karbonasi “Coca-Cola” pada line 8 yaitu air, gula, konsentrat, karbondioksida (CO2).

 PT Coca-Cola Bottling Indonesia telah menerapkan standar mutu bahan baku yang baik dan benar, mulai dari proses pemeriksaan bahan baku masuk kedalam pabrik hingga menghasilkan produk jadi.

 Standar mutu bahan baku yang digunakan PT Coca-Cola Bottling Indonesia

Central Java adalah Coca-Cola Operating Requirements (KORE).

5.2. Saran

Para karyawan di PT Coca – Cola Bottling Indonesia Central Java perlu memperhatikan kebersihan baik ketika masuk ke dalam ruang produksi maupun keluar lingkungan produksi, seperti memakai perlengkapan kerja dan baju untuk meminimalisir adanya kontaminasi mikrobiologi pada produk. Kedisiplinan dan kompetensi karyawan juga perlu ditingkatkan, tidak hanya kompeten pada satu line produksi tapi seluruh rangkaian produksi agar proses produksi yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar.

40

http://coca-colaamatil.co.id/#. Diakses pada tanggal 20 Februari 2017.

KORE. 2015. Quality Management System. PT. Coca-Cola Amatil Indonesia.

Murdianto, W., & Syahrumsyah, H. (2012). Pengaruh Natrium Bikarbonat Terhadap Kadar Vitamin C, Total Padatan Terlarut Dan Nilai Sensoris Dari Sari Buah Nanas Berkarbonasi. Jurnal Teknologi Pertanian, 8(1), 5.

Shachman, M. (2004). The Soft Drinks Companion. Florida: CRC PRESS.

Standar Nasional Indonesia. Air Soda. SNI 3708:2015

Standar Nasional Indonesia. Air Minum Dalam Kemasan. SNI 01-3553:2006

Standar Nasional Indonesia. Gula Kristal – Bagian 3 : Putih. SNI 3140.3:2010

Standar Nasional Indonesia. Karbon dioksida cair. SNI 0029:2015

Standar Nasional Indonesia. Sistem Manajemen Lingkungan - Persyaratan dan Panduan Penggunaan. SNI 19-14001-2005.

Standar Nasional Indonesia. Sistem Manajemen Mutu - Persyaratan. SNI ISO 9001-2008.

41 7. LAMPIRAN

Lampiran 1. Profil Umum Perusahaan

Nama Perusahaan : PT Coca-Cola Bottling Indonesia Central Java

Alamat Perusahaan : Jl. Raya Soekarno-Hatta KM 30 Harjosari, Bawen, Kabupaten Semarang 50501

Telepon : (0298) 523333 (Hunting)

Fax : (0298) 522303

Tahun Berdiri : 1976

Perintis : Partogius Hutabarat dan Mugijanto

Pemilik : PT.Coca-Cola Amatil Limited (CCAL) – Australia Jenis Perusahaan : Joint venture

Produk Utama : Carbonated Soft Drink (CSD) dan Noncarbonated Soft Drink (Non CSD)

Jumlah Pekerja : Sekitar 1000 orang Luas Pabrik : Sekitar 8,5 Ha

Lampiran 2. Lini Produksi PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Central Java

Line Kecepatan Produk

Line 4 500 cpm Carbonated, Can 250 ml

Line 5 500 bpm Non-carbonated, PET (300, 350, 500, 900) ml Line 6 600 bpm Carbonated, PET (250, 390, 1000, 1500) ml

Line 8 800 bpm Carbonated dan Non-carbonated, RGB (200, 220, 295) ml

43

Lampiran 3. Diagram Alir Struktur Organisasi PT Coca-Cola Bottling Indonesia

Lampiran 4. Diagram Alir Purifikasi Air

45

Lampiran 5. Standar Mutu Air

No. Parameter Ketentuan Persyaratan SNI

1. Taste Normal Normal

2. Odor / Appearance Normal Normal

3. Turbidity < 0.3 NTU < 1,5 NTU

4. M - Alkalinity < 85 mg/L -

5. Total Chlorine < 0 mg/L < 250 mg/L

6. Total Hardness < 100 mg/L -

7. Total Dissolved Solid (TDS) < 500 mg/L < 500 mg/L

8. pH > 4.9 6,0 – 8,5 9. Sulphate (SO4) < 250 mg/L < 200 mg/L 10. Aluminium (Al) < 0.20 mg/L - 11. Timbal (Pb) < 0.01 mg/L < 0,005 mg/L 12. Besi (Zn) < 3.00 mg/L - 13. Mikrobiologi

Total Count < 25 / mL < 100 Koloni / mL Coliform Count < 1 / 100 mL < 2 / 100 mL

E. Coli < 1 / 100 mL < 2 / 100 mL Sumber : PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Central Java

Lampiran 6. Standar Mutu Gula

No. Parameter Spesifikasi Persyaratan SNI

1. Purity Min. 99,99% (100% Sucroce) -

2. Odor No off-odor Normal

3. Taste Typically sweet with no off taste Normal

4. Ash Max. 0,015% -

5. Colour Max. 35 ICUMSA Units (IU) 81 – 200 IU

6. Invert Sugar Max. 0,040% -

7. Loss on drying (Moisture) Max. 0,04% < 0,1%

8. Floc potential No floc formation present -

9. Mesophilic Total Count Max. 200 CFU/10gr -

10. Quaternary Ammonium Compound (QAC) Max. 5,0 mg/L -

11. Sulphur dioxide (SO2) Max. 2,5 mg/L < 30 mg/kg

12. Absorbance Ratio (AR) Max. 10 mg/L -

13. Sedimentation Max. 7 mg/kg -

14. Turbidity < 20 ICUMSA Units (IU) -

15. Arsenic (As) < 0,1 mg/kg < 1 mg/kg

16 Copper (Cu) < 1,0 mg/kg < 2 mg/kg

47

Lampiran 7. Standar Mutu Karbondioksida (CO2)

No. Parameter Spesifikasi Persyaratan SNI

1. Purity Min. 99,99% Min. 99,9%

2. Moisture Max. 20 mg/L Maks. 20 mg/L

3. Total Sulphur Max. 100 mg/m3 -

4. Sulphur Dioxide (SO2) Max. 1000 mg/m3 Maks. 1 mg/L

5. Hydrogen Sulfide Max. 100 mg/m3 Maks. 0,1 mg/L

6. Total Volatile Hydrocarbon (as Methane) Max. 50 mg/L Maks. 50 mg/L 7. Aromatic Hydrocarbon (as Benzene) Max. 20 mg/m3 Maks. 0,02 mg/L

8. Acetaldehyde Max. 0,2 mg/L Maks. 0,2 mg/L

9. Nitrogen Dioxide (NO2) Max. 2,5 mg/L -

10. Nitrogen Oxide (NO + NO2) Max. 5,0 mg/L -

11. Ammonia (NH3) Max. 2,5 mg/L -

12. Carbon Monoxide Max. 10 mg/L Maks. 10 mg/L

13. Methanol (MeOH) Max. 10 mg/L -

14. Odor and taste No foreign taste or odor in water Tidak berbau dan tidak berasa Sumber : PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Central Java

Dokumen terkait