• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ada beberapa jenis hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman kakao, serta kerusakan tanaman yang ditimbulkannya, cara hidupnya, cara pengendaliannya, dan pemberantasannya (Sunanto, 1992).

1. Hama Pada Tanaman Kakao

Serangga yang merupakan hama tanaman kakao di Indonesia sangat banyak jumlahnya. Tetapi hanya ada beberapa serangga yang benar-benar sebagai musuh utama yang menyerang tanaman kakao, yaitu penggerek buah, kepik penghisap buah, penggerek batang atau cabang, dan beberapa jenis ulat. Hama pengganggu tanaman kakao lainnya adalah tikus, tupai dan lain sebagainya (Widya, 2008).

a. Hama Penggerek Buah Kakao (Conopomorpha cramerella )

1) Tujuan

a) Untuk menghindari serangan hama PBK b) Meningkatkan produksi tanaman kakao 2) Dasar teori

Hama penggerek buah kakao (PBK) dengan nama ilmiah

Conopomorpha cramerella , merupakan hama yang berbahaya dan

merugikan pada budidaya tanaman kakao. Serangga C. cramerella merupakan spesies asli Asia Tenggara. Serangga hama PBK termasuk golongan ngengat (moth), yang memiliki ukuran paling mikro di antara anggota ordo Lepidoptera. Serangga dewasa betina meletakkan telur pada permukaan buah kakao. Buah yang paling disukai untuk peletakkan telur adalah yang memiliki alur paling banyak pada permukaannya serta ukuran panjangnya lebih dari 5 cm

a) Gejala serangan :

(1) Masak awal yaitu belang, kuning hijau, terdapat lub ang gerekan bekas keluar larva.

(2) Buah dibelah bijinya saling melekat. (3) Buah digoyang tidak berbunyi.

(4) Buah yang terserang, bila dipotong, akan menunjukkan gerekan dan goresan yang spesifik bekas d imakan oleh larva. b) Cara pengedaliannya :

(1) Karantina : mencegah masuknya bahan tanaman kakao dari daerah terserang PBK

(2) Dilakukan pemupukan (3) Dilakukan pemangkasan (4) Mengatur cara panen

(5) Penyelubung buah (sarungisasi)

(6) Cara kimiawi: Dengan deltamatrin (Dets 2,5 EC), sihalotrin (matador 25 EC), Bulotok 25 EC dengan volume semprot 250/ha.

3) Alat dan Bahan

Alat : Gunting pangkas, parang Bahan: Tanaman kakao

4) Prosedur kerja

(2) Menyiapkan tenaga kerja

(3) Mengidentifikasi tanaman yang akan dikendalikan (4) Menentukan waktu pelaksanaan

5) Hasil yang dicapai

Norma kerja petani : 10 pokok/HK Hasil kerja mahasiswa : -

b. Hama Kepik Penghisap Buah Kakao (Helopeltis antoni sign) 1) Tujuan

a) Untuk menghindari serangan hama (Helopeltis) b) Meningkatkan produksi tanaman kakao

2) Dasar teori

Serangan hama Helopeltis bersifat menusuk dan menghisap, terutama pada buah pentil (cherelle) dan pucuk -pucuk muda. Faktor kehidupan yang menentukan serangan Helopeltis yaitu matahari, kelembaban, dan arus angin dibawah tajuk. Hama Helopeltis menyenangi lingkungan lembap, tetapi hama ini tidak tahan angin yang kuat. Cahaya matahari langsung selalu dihindarinya dan serangga ini menyenangi tempat-tempat yang terlindung pada areal kakao (Siregar dkk, 2010).

a) Gejala serangan :

(1) Buah tampak bercak-bercak berwarna cokelat kehitaman (2) Buah muda menyebabkan buah kering dan mati

(3) Permukaan kulit buah retak dan terjadi perubahan bentuk (4) Pucuk/ranting menyebabkan daun layu dan gugur. b) Cara pengendaliannya :

(1) Insektisida pada areal yang terbatas (2) Pemangkasan

(3) Hama Helopeltis juga dapat dikendalikan secara biologis dengan menggunakan semut hitam (Dolichoderus

thoracicus).Sarang semut hitam d itempatkan dengan cara

mengikatnya pada cabang tanaman kakao yang agak terlindung dari sinar matahari.Semut hitam ini dapat mengusir hamaHelopeltis beserta serangga lain dari pohon kakao.

(4) Pengendalian dengan jamurBeauveria bassianadapat

melindungi buah yang terserang di PBPK sekitar 45 - 60 %. Serangga yang terserang Beauveria bassiana akan mati dalam waktu 1 – 2 minggu, dengan cara jamur tumbuh pada serangga kemudian membuat spora (semacam biji ). Spora lepas dari jamur dan dibawa angin atau air ketempat lain. Jika spora terkena serangga lain, bisa tumbuh menjadi jamur lagi.

3) Alat dan Bahan

Bahan : Tanaman kakao, daun-daun kering, dan gula 4) Prosedur kerja

a) Menyiapkan alat dan bahan b) Menyiapkan tenaga kerja

c) Mengidentifikasi tanaman yang akan dikendalikan d) Menentukan waktu pelaksanaan

5) Hasil yang dicapai

Norma kerja petani : 10 pokok/HK Hasil kerja mahasiswa : -

c. Hama Penggerek Batang/Cabang (Zeuzera coffeae) 1) Tujuan

a) Untuk menghindari serangan hama penggerek batang/cabang. b) Meningkatkan produksi tanaman kakao

2) Dasar teori

Serangan hama Zeuzera coffeae, daun megalami nekrosis dan pucuk pada tanaman dewasa akan mati. Penyebaran dibantu oleh parasut yang dibuat sendiri. Pada waktu menyebar, siklus hidupnya 4 – 5 minggu. Serangan terutama pada cabang-cabang muda yang lunak, misalnya di sudut tangkai daun. Ulat Zeuzera coffeae akan menyelubungi kulit kayu kemudian merusak xylem phloem (Siregar

a) Gejala

(1) Cabang yang terserang mengalami kekeringan (2) Kulit kayu retak dan pecah

(3) Mengeluarkan sisa gerekan pada cabang yang terserang yang berupa serbuk kayu bercampur lendir.

b) Cara pengendalian :

(1) Memotong cabang yang terserang sepanjang 30 cm dari lubang tempat masuknya ulat.

(2) Cabang dikumpulkan kemudian dibakar.

(3) Penggunaan insektisida organoklorin atau organofosfat sistemik pada lubang yang digerek dapat membunuh ulat. 3) Alat dan bahan

Alat : Pisau, korek api dan minyak tanah Bahan : Tanaman kakao

4) Prosedur kerja

a) Menyiapkan alat dan bahan b) Menyiapkan tenaga kerja

c) Mengidentifikasi tanaman yang akan dikendalikan d) Menentukan waktu pelaksanaan

5) Hasil yang dicapai

Norma kerja petani : 10 pokok/HK Hasil kerja mahasiswa : 1 pokok/HK

2. Penyakit Pada Tanaman Kakao

Penyakit-penyakit penting pada tanaman kakao di Indonesia pada umunya hampir menyerang semua bagian tanaman, antara lain penyakit yang menyerang akar, batang, dan daun. Tidak satu pun dapat luput dari serangan penyakit (Widya,2008 ).

a. Penyakit VSD ( Vascular Streak Dieback ) 1) Tujuan

a) Untuk membebaskan tanaman kakao dari me nyebarnya serangan penyakit VSD

b) meningkatkan produksi tanaman kakao c) Mengoptimalkan pertumbuhan kakao kembali. 2) Dasar Teori

Penyakit VSD disebabkan oleh Oncobasidium theobromae, yang dapat menyerang dipembibitan sampai tana man dewasa.Penyebaran penyakit ini melalui spora yang dibantu oleh angin yang berlangsung pada malam hari (Siregar dkk, 2010). a) Gejala serangan :

(1) Daun-daun menguning lebih awal dari waktu yang sebenarnya dengan bercakberwarna hijau, dan gugur sehingga terdapat ranting tanpa daun (ompong).

(2) Bila permukaan bekas menempelnya daun diiris tipis, akan terlihat gejala bintik tiga kecoklatan. Permukaan kulit ranting kasar dan belang.

(3) Bila diiris memanjang tampak jaringan pembuluh kayu yang rusak berupa garis kecil. (streak) berwarna kecoklatan. b) Cara Pengendaliannya :

(1) Memotong ranting/cabang yang terserang 30 – 150cm. (2) Pemangkasan dengan selang waktu 2 minggu sekali (3) Penggunaan fungisida triasole dan biterland. (4) Eradikasi : pembongkaran tanaman.

(5) Penanaman hibrida yang tahan misalnya DR 1xSca6. 3) Alat dan Bahan

Alat :Gunting, pisau

Bahan : Cabang atau tangkai kakao 4) Prosedur kerja

a) Menyiapkan alat dan bahan

b) Mengidentifikasi tanaman yang akan dipangkas c) Menyiapkan tenaga kerja

d) Menentukan waktu pelaksanaan. 5) Hasil yang dicapai

Norma kerja petani : 10 pokok/HK Hasil kerja mahasiswa : -

b. Penyakit Busuk Buah Kakao (Phytophthora palmivora) 1) Tujuan :

a) Membebaskan tanaman kakao dari tersebarnya penyakit busuk buah kakao

b) Meningkatkan produksi tanaman kakao

c) Memberantas penyakit yang menyerang untuk mengoptimalkan pertumbuhan kakao kembali.

2) Dasar Teori

Penyakit ini disebabkan oleh jamur Phytophthora palmivora yang dapat menyerang buah muda sampai masak.Penyebaran penyakit ini dibantu oleh keadaan lingkungan yang lembab terutama pada musim hujan.Patogen ini disebarkan oleh angin dan air hujan melalui spora.Pada saat tidak ada buah, jamur dapat bertahan di dalam tanah(Siregar dkk, 2010).

a) Gejala serangan

(1) Buah yang terserang nampak bercak-bercak cokelat kehitaman,dimulai dari pangkal, tengah atau ujung buah. (2) Apabila buah ditekan dengan jari terasa lembek dan basah. b) Cara pengendaliannya :

(1) Dilakukansanitasi kebun : memetik semua buah yang busuk lalu membenamnya dalam tanah sedalam 30cm.

(2) Kultur teknis : mengatur pohon pelindung, pemangkasan pada tanaman sehingga kelembaban akan turun.

(3) Cara kimiawi : penyemprotan dengan fungisida (gondoz, cuprarit, lobox). Penyemprotan dilakukan 2 minggu sekali 3) Alat dan Bahan :

Alat : Handsplayer

Bahan : Batang yang terserang penyakit 4) Prosudur kerja

a) Menyiapkan alat dan bahan b) Menyiapkan tenaga kerja

c) Menyemprotkan Fungisida (gondoz, cuprarit, lobox)pada

tanaman yang terserang. Penyemprotan dilakukan 2 minggu sekali.

d) Menentukan waktu pelaksanaan 5) Hasil yang dicapai

Norma kerja petani : 10 pokok/HK Hasil kerja mahasiswa : 2 pokok/HK c. Penyakit Antraknose

1) Tujuan

a) Membebaskan tanaman kakao dari penyebaran penyakit

Antraknose

c) Memberantas penyakit yang menyerang untuk mengoptimalkan pertumbuhan kakao kembali.

2) Dasar teori

Penyakit Antraknose disebabkan olehjamur Colletotric

humgloeosporioodes yang menyerang buah, pucuk/daun muda dan

ranting muda.Pada daun muda nampak bintik -bintik cokelat tidak beraturan dan dapat menyebabkan gugur daun.Ranting gundul berbentuk seperti sapu dan mati(Siregar dkk, 2010).

a) Gejala serangan

(1) Pada buah muda nampak bintik-bintik cokelat yang berkembang menjadi bercak coklat berlekuk (Antraknose). (2) Buah muda yang terserang menjadi layu, kering, dan

mengeriput.

(3) Serangan pada buah tua akan menyebabkan gejala busuk kering pada ujungnya keriput.

b) Cara pengendaliannya

(1) Memangkas cabang dan ranting yang terinfeksi (2) Buah sakit dikumpulkan dan dibakar

(3) Pengaturan naungan kakao 3) Alat dan Bahan :

Alat : Gunting pangkas Baha n :Batang yang terserang

4) Prosudur kerja

a) Menyiapkan alat dan bahan b) Menyiapkan tenaga kerja

c) Melakukan pemupukan (N,P,K) 1,5 dosis anjuran d) Menentukan waktu pelaksanaan

5) Hasil yang dicapai

Norma kerja petani : 10 pokok/HK Hasil kerja mahasiswa : -

d. Penyakit Kanker Batang ( Phytophthora palmivora ) 1) Tujuan

a) Untuk membebaskan tanaman kakao dari me nyebarnya serangan penyakit kanker batang ( Phytophthora palmivora ).

b) Meningkatkan produksi tanaman kakao. c) Mengoptimalkan pertumbuhan kakao kembali. 2) Dasar teori

Penyakit ini disebabkan oleh jamur yang sama dengan penyebab penyakit busuk buah. Penyakit ini dapat terjadi karena patogen yang menginfeksi buah menjalar melalui tangkai buah atau bantalan bunga dan mencapai batang atau cabang(Siregar dkk,

a) Gejala serangan

(1) Bagian batang/cabang menggembung berwarna lebih gelap/kehitam- hitaman dan permukaan kulit retak.

(2) Batang/cabang tersebut membusuk dan basah serta terdapat cairan kemerahan yang kemudian tampak seperti lapisan karat.

(3) Penyakit berkembang dengan kelembaban dan curah hujan yang tinggi.

b) Cara pengendaliannya

(1) Mengelupas kulit batang yang busuk

(2) Luka kupasan dioles dengan fungisidacalisine

(3) Apabila tanaman sudah melingkar tanaman sebaiknya dipotong.

3) Alat dan Bahan : Alat: Pisau

Bahan: Batang tanaman kakao 4) Prosedur kerja

a) Menyiapkan alat dan bahan b) Menyiapkan tenaga kerja

c) Menyemprotkan fungisida calisine pada tanaman yang terserang 2 minggu sekali.

5) Hasil Yang dicapai

Norma kerja petani : 10 pokok/HK Hasil kerja mahasiswa : 2 pokok/HK (Gambar. Kanker batang pada Lampiran 5)

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) yang dilakukan disalah satu Dinas PertanianPerkebunan dan kehutanan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Dari hasil Praktek Kerja Lapang (PKL) yang telah kami lakukan selama 2

bulan di Perkebunan Kakao Desa Berambai yaitu terdiri dari : a. Pemupukan

b. Pemeliharaan meliputi : (pemangkasan kakao, sambung samping, sarungisasi/kondomisasi dan pembuatan sarang semut).

c. Pengendalian hama dan penyakit

2. Permasalahan yang terdapat di perkebunan kakao Desa Berambai dapat

disimpulkan sebagai berikut : a. Kurangnya tenaga kerja

b. Perlu perbaikan dalam sistem pelaksanaan kerja

c. Perawatan tanaman kakao sebaiknya disesuaikan dengan ketentuan yang sudah di tetapkan.

Dokumen terkait