Pe n g e n d a lia n ... — ... f la n aj en en
H a n a j cie n fen g ah
Pe n g e n d a lia n ... — --- lian a j e se n
lu g a s Baaah
GAMBAR 1 : STRUKTUR AKTIVITAS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN DAN JENJANG MANAJEMEN.
Jadi dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sebenarnya ada tiga aktivitas utama yang terdapat dalam proses manajemen. Proses-proses tersebut adalah proses perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian. Semua aktivitas
tersebut pada hakekatnya merupakan upaya untuk
inenghasilkan suatu informasi bagi manajemen dalam rangka pengambilan keputusan.
Terhadap proses manajemen yang ada tersebut Ronald J. Thacker dan Richard L. Smith menyatakan :
the essence of management is to establish a rational decision-making proces that can be analyzed, understood, perpetuated and communicated.^
Lebih lanjut Ronald J. Thacker dan Richard L. Smith mengemukakan bahwa untuk dapat mengimplementasikan proses manajemen maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :5
1. The enterprise objectives - what managers want to accomplish.
2. The administrative process - what managers do.
Ronald J. Thacker dan Richard L. Smith. Modern Management Accounting. Prentice Hall of India, Private Limited, New Delhi, 1978, Halaman 5.
^ • Tbid.. hal. 5
3. The administrative environment * the forces that influence managers.
Dengan perencanaan dan pengendalian yang baik akan dapat dihasilkan suatu pelaksanaan proses manajemen yang baik pula, karena pada hakekatnya apa yang ada dalam proses manajemen adalah perencanaan dan pengendalian itu
sendiri .
2.1.2. Informasi Dalam Proses Manajemen
Fungsi perencanaan dan pengendalian yang ada dalam proses manajemen membutuhkan informasi yang akan dipakai sebagai pendukung.
2.1.2.1. Pengertian Informasi. Yang dimaksud dengan
informasi menurut Davis Gordon B. dan Kargrethe H. Olson adalah data yang sudah diproses menjadi bentuk yang mempunyai arti oleh si penerima dan secara nyata atau dianggap mempunyai nilai dalam tindakan-tindakan atau
keputusan*-keputusan sekarang atau masa yang akan datang. Du Brin dan Ireland menyatakan :
"Information is knowledge derived through an analysis and transformation of data. It comprises data that have been converted into forms that communicate meaning, reduce uncertainty, and have managerial
6 - Amsal Diunid. Sistem Informasi Akuntansi. Majalah Akuntansi, Juni, 1990, halaman 20
value. 1
Lebih lanjut mereka mengemukakan bahwa suatu
o informasi harus merailiki 4 kriteria kelayakan, yaitu
Relevant
The information is needed for particular situation. Couplet©
The information provides all that needs to be known about a particular situation.
Tinely
The information is available when needed. Verifiable
The information is accurate.
Anthony, Dearden dan Bedford memberikan 3 ciri yang q
ada pada informasi.
1 Informasi didefinisikan sebagai produk yang raengurangi ketidakpastian terhadap tindakan yang akan dilakukan, atau memberikan kepastian kepada pengambil keputusan atas tindakan yang terdahulu.
2 Informasi adalah suatu produk yang mampu
memberikan gambaran tentang peluang-peluang
organisasi yang mungkin. Definisi ini roelengkapi
fungsi pertama informasi dengan memberikan
kepastian, bahwa ada lebih banyak pilihan tindakan yang dipertimbangkan oleh pengambil keputusan.
Andrew J. Du Brin and R. Duane Ireland. Management and Qrganzation. Second Edition, South-Western Publishing Co., Cincinnati Ohio, 1993, halaman 453
^ • Ibid.. halaman 455
Anthony, Dearden, Bedford. Sistem. Pengendalian Mana.iemen. Edisi kelima, Terjemahan Bahasa Indonesia, Penerbit Erlangga, 1985, Hal. 152
3. Karakteristik yang ketiga adalah perannya sebagai fungsi evaluasi. Hal ini relevan dengan aspek sistem pengendalian manajemen yang mengungkapkan sampai sejauhraana tindakan yang telah direncanakan dan pencapaian hasil yang diharapkan.
2.1.2.2. Sunber Informasi. Informasi yang diterima oleh manajemen dapat berasal dari 2 sumber, yaitu :
1. Informasi Intern. Informasi ini dapat diperoleh dari bagian-bagian lain dalam perusahaan yang bersangkutan melalui sistem informasi akuntansi. Informasi ini meliputi kekuatan pemasaran, kekuatan permodalan, kekuatan produksi dan kekuatan organisasi manajemen.
2. Informasi Ekstern. Informasi ekstern diperoleh
tidak melalui sistem informasi akuntansi, melainkan
melalui media massa, biro statistik, biro konsultan, penelitian pasar, Keppres dan lain-lain. Informasi ekstern harus diolah lagi oleh perusahaan sesuai dengan kebutuhan. Hal ini karena informasi yang berasal dari luar perusahaan diolah lagi untuk meraenuhi kebutuhan berbagai pihak. Jadi informasi ini tidak untuk kepentingan pihak tertentu saja.
2.1.2.3. Kegunaan Informasi. Informasi digunakan
manajemen untuk pengambilan keputusan dalam rangka proses perencanaan, mengadakan koordinasi dan dalam melakukan tindakan evaluasi. Setiap proses membutuhkan informasi yang berbeda sehingga relevansi informasi tergantung pada
situasi, lingkungan, sifat informasi yang diperlukan, biaya untuk memperolehnya dan nilai informasi tersebut.
1. Informasi Untuk Perencanaan. Perencanaan adalah
suatu proses yang raenjawab pertanyaan mengenai apa yang
harus dilakukan dan bagaimana melakukannya. Jenis
informasi yang diperlukan adalah informasi yang
berorientasi pada masa depan, yang sering diperoleh dari sumber luar. Pengalaman masa lalu juga digunakan sebagai
titik awal dalam merencanakan kegiatan masa depan.
Informasi untuk perencanaan seringkali mencakup informasi yang sifatnya tidak pasti dan tidak diketahui apakah suatu peluang baru diperoleh dari proses penelitian ataukah berasal dari perubahan lingkungan.
Terhadap informasi yang berkenaan dengan tujuan
perencanaan ini Ronald J. Thacker dan Richard L. Smith menyatakan
"Planning involves making choices among alternatives.
Therefore, the information required must be
descriptive of the options so as to highlight
differences among the choices. The information must also provide for the accurate anticipation of the
consequences of each alternative. Such data,
therefore, tend to be subjective, nonverifiable, and forward looking."
• Ronald J. Thacker and Richard L. Smith. Op . cit_^. hal. 16
Jadi suatu perencanaan yang baik membutuhkan informasi tentang alternatif tindakan yang b a r u . Pada dasarnya informasi tersebut dikumpulkan dari sumber-sumber berikut :
a. Kegiatan intern perusahaan sehari-hari b. Kegiatan pesaing
o. Perkembangan industri
d. Kondisi umum di bidang ekonomi
2. Infornasi Untuk Koordinasi. Informasi untuk proses
koordinasi sebagian besar merupakan jenis informasi yang sifatnya menghilangkan ketidakpastian. Informasi ini harus jelas dan tidak meragukan.
Termasuk dalam dalam jenis informasi untuk koordinasi adalah :
a. Anggaran dan standar yang lebih terinci b. Buku pedoman kerja
c. Tujuan dan sasaran perusahaan maupun unit-unit dibawahnya.
d. Wevenang dan tanggung-jawab
e. Kebijaksanaan perusahaan dan rencana yang terinci Tujuan informasi ini adalah memastikan bahwa setiap
orang dapat meng^tahui perannya masing-masing dalam
untuk kepentingan organisasi secara keseluruhan. Disamping itu juga berfungsi untuk meraotivasi orang agar melakukan
apa yang sebaiknya dilakukan. Selain itu juga dapat
berfungsi sebagi alat untuk penilaian prestasi
mereka.
3. Informasi Untuk Penilaian. Ukuran prestasi kerja
merupakan jenis informasi yang jelas untuk pengendalian. Controlling involves fixing the responsibility for performance. Performance must be measured against some standard or goal so that conective action can be taken. Information for this purpose must be consistently defined and must be readily accesible. And the data must lend them selves to standard measurement.
Penilaian prestasi menghasilkan informasi lain
sebagai umpan balik. Jika pencapaian prestasi dinilai merauaskan, maka informasi yang disampaikan kepada atasan berupa imbalan yang raemadai. Informasi berupa imbalan ini disampaikan dengan maksud agar prestasi tersebut diulang pada period© berikutnya sesuai dengan tujuan organisasi. Jika hasil yang dicapai dinilai tidak merauaskan, maka ada dua macam informasi yang mungkin disampaikan yaitu : agar manajer yang bersangkutan melakukan tindakan koreksi, atau melakukan tindakan revisi atas rencana semula.
Ronald J. Thacker and Richard L. Smith. loc £i-t.^,
2.1.2.4. Jenis-jenis Informasi, Jenis informasi dapat digolongkan dalam berbagai macam cara. Beberapa cara penggolongan informasi menurut Supriyono antara . lain
1 ? sebagai berikut . *
1. Penggolongan informasi atas dasar sifat siste- matiknya.
Dalaro penggolongan ini informasi dikelompokkan
menjadi dua, yaitu :
a. Informasi sistematik adalah informasi yang
diperoleh melalui saluran formal.
b. Informasi tidak sistematik, adalah informasi yang
diperoleh manajemen diluar sistem informasi
formal.
2. Penggolongan informasi atas dasar sumbernya.
Atas dasar sumbernya informasi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
a. Informasi Ekstern, adalah informasi yang diperoleh para manajer dari sumber lingkungan eksternal.
i Z- R .A . Supriyono, __ Akuntansi Pertanggungjawaban, Konsep Dasar _dan Proses__
Perencanaan
,__Jilid__L __ BPFE
> Yogyakarta. 1987. hal. 304 - 3Q.7b. Informasi Intern, adalah informasi yang diperoleh para manajer dari suraber dalam perusahaan.
3. Penggolongan informasi atas dasar sifat
kuantitatifnya.
Atas dasar sifat kuantitatifnya, informasi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
a. Informasi Kuantitatif, adalah informasi dalam
bentuk angka-angka atau kuantitas.
b. Informasi kualitatif, adalah informasi yang tidak dalam bentuk angka atau kuantitas.
2.1.3. Informasi Akuntansi
Tidak semua informasi yang dibutuhkan oleh manajemen dapat dihasilkan oleh sistem yang dimiliki oleh manajemen (sistem informasi manajemen). Dengan demikian manajemen
harus berusaha memperoleh informasi-informasi yang
dibutuhkannya tidak hanya dari sistem informasi manajemen yang dimiliki perusahaan, tetapi juga dari sumber-sumber informasi diluar perusahaan. Secara keseluruhan informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen dapat dilihat pada bagan informasi berikut ini.
N e r a c a L a p o r a n R u g i La b a L a p o r a n P e ru b a h a n P o s i s i Ke u a n g a n C&ta tsrt a t a s L a p o r a n K e u a n g a n - I n f . A k u n t a n s i P e n u h -- I n f . A k u n t . D i f f e r e n s i a l ~ I n f . A k u n t a n s i P e r t a n g g u n g j a w a b a n GAMBPfi 2 : BAGAN I f 'F O F W S I A K U N TW S I 3JP&ER : M AJALAH AKLN TOM SI - 3 UN I 1 9 9 0
Informasi akuntansi terdiri dari dua jenis, yaitu informasi yang bersifat kuantitatif dan informasi yang bersifat kualitatif.
Informasi kuantitatif adalah informasi yang disajikan dalam bentuk angka-angka atau kuantitas.
Informasi kualitatif adalah informasi yang disajikan bukan
dalam bentuk angka-angka atau kuantitas. Informasi
akuntansi merupakan salah satu bentuk informasi
kuantitatif yang sangat penting dan disajikan dalam satuan moneter. Selain informasi akuntansi banyak lagi informasi kuantitatif lainnya yang sifatnya non moneter, misalnya jumlah karyawan, umur karyawan, kuantitas penjualan dan sebagainya. Informasi kuantitatif non moneter disebut pula informasi kuantitatif non akuntansi.
Dari bagan informasi diatas dapat diketahui pula
bahwa dalam informasi akuntansi terdapat tiga jenis
informasi yang merupakan informasi pendukung bagi
manajemen dalam rangka pengambilan keputusan. Ketiga jenis informasi tersebut adalah
2.1.3.1. Informasi Operasi. Informasi operasi
diperlukan untuk mengarahkan kegiatan rutin. Sebagian besar informasi kuantitatif akuntansi berisi informasi operasi. Informasi operasi menyediakan data mentah bagi
informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi
manajemen. Informasi operasi ini dapat dihasilkan dari suatu sistem informasi manajemen perusahaan.
M I L lie
P E R P U S T A K A A N " U N f V E R S I T A S A I R L A N G G A "
S U R A B A Y A
2.1.3.2. Infornasi Akuntansi Keuangan. Informasi akuntansi keuangan lebih banyak clitujukan untuk konsumsi
pihak diluar perusahaan. Informasi untuk pihak luar
perusahaan ini disajikan dalam laporan keuangan yang terdiri atas neraca, laporan rugi-laba, laporan perubahan posisi keuangan, dan catatan atas laporan keuangan.
Laporan keuangan untuk pihak luar menyajikan suatu
garobaran menyeluruh tentang kondisi keuangan dan hasil
usaha suatu organisasi. Manajemen juga memerlukan
informasi keuangan, namun informasi keuangan yang raereka perlukan bersifat lebih rinci.
2.1.3.3. Informasi Akuntansi Manajemen. Informasi
akuntansi manajemen diperlukan oleh manajemen untuk
melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian
operasional perusahaan. Black, Champion, dan Brown
raenyatakan :
"In a broad sense, accounting provides controls for management through the plan of organisation and the assigment of powers and responsibilities to the
1 ^ people who carry on the work of the business" .
Homer A. Black, John E. Champion and R. Gene Rrnwn. Accounting in Business Decisions, Second Edition, Prentice-Hall Inc., Englewood Cliffs, Hew Jersey, 1967, hal. 252
Lebih lanjut mereka menyatakan :
■ "... Accounting provides a means of evaluating
management's performance in carrying individual
activities as well as in conducting the business as a whole11. ^
Informasi akuntansi manajemen digunakan dalam proses pengendalian dalam arti sebagai alat :
1. Komunikasi
Informasi akuntansi manajemen memberikan informasi
kepada para karyawan mengenai rencana dan
kebijaksanaan serta jenis tindakan yang diharapkan akan dilaksanakan oleh organisasi.
2. Pemotivasi
Informasi akuntansi manajemen dapat mengarahkan para anggota organisasi bertindak dalam eara-cara yang sesuai dengan tujuan dan sasaran organisasi secara menyeluruh.
3. Penarik Perhatian
Informasi akuntansi memberikan tanda-tanda
timbulnya masalah yang memerlukan penyelidikan dan kemungkinan tindakan yang diperlukan.
, halaman 253
4. Penilaian
Informasi akuntansi manajemen membantu raenunjukkan bagaimana prestasi anggota organisasi dan
raenyediakan dasar untuk meningkatkan gaji,
promosi, dan berbagai bentuk tindakan koreksi.
Informasi Akuntansi Manajemen disajikan kepada
manajemen perusahaan dalam berbagai laporan keuangan, seperti anggaran, laporan penjualan, laporan menurut pusat pertanggungjawaban, laporan baya menurut kegiatan, dan laporan biaya pemasaran.
Informasi akuntansi manajemen raenyangkut informasi masa lalu dan raasa yang akan datang, tergantung untuk apa informasi tersebut disajikan.
Informasi akuntansi manajemen dapat digolongkan
menjadi 3 jenis, yaitu : (1) Informasi Akuntansi Penuh (2) Informasi Akuntansi Deferensial dan (3) Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban.
(1) Informasi Akuntansi Penuh
Informasi akuntansi penuh selalu berkaitan dengan obyek informasi. Obyek informasi ini dapat berupab produk,
kegiatan, departemen, divisi, atau pe?rusahaan secara
keseluruhan. Informasi akuntansi penuh adalah seluruh aktiva, seluruh pendapatan yang diperoleh, dan/ atau seluruh sumber yang dikorbankan suatu obyek informasi.
Dari definisi informasi akuntansi penuh tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
(1) Unsur yang nierabentuk informasi akuntansi penuh adalah total aktiva, total pendapatan dan atau total biaya. Jika-informasi akuntansi penuh berupa aktiva maka informasi tersebut disebut dengan
aktiva penuh (full assets). Jika informasi
akuntansi penuh berupa pendapatan maka disebut dengan pendapatan penuh (full revenues). Jika informasi akuntansi penuh berupa seluruh sumber yang dikorbankan untuk suatu obyek informasi, maka disebut sebagai biaya penuh (full cost).
(2) Informasi akuntansi penuh selalu berkaitan dengan obyek informasi. Dalam hubungannya dengan obyek
informasi, informasi akuntansi penuh merupakan
informasi akuntansi langsung yang terjadi dalam obyek informasi tertentu ditambah dengan bagian yang adil informasi akuntansi tidak langsung yang dibebankan kepada obyek informasi. Jika informasi akuntansi penuh berupa aktiva penuh adalah aktiva langsung yang bersangkutan dengan obyek informasi ditambah dengan bagian yang adil aktiva tidak
langsung yang/ menjadi tanggungjawab obyek
informasi tersebut. Jika informasi akuntansi penuh
berupa pendapatan, pendapatan penuh adalah pendapatan langsung suatu obyek informasi ditambah dengan bagian yang adil pendapatan tak langsung yang menjadi hak obyek informasi tersebut. Jika informasi akuntansi penuh berupa biaya, biaya
penuh adalah biaya langsung obyek informasi
ditambah bagian yang adil biaya tak langsung yang menjadi beban obyek informasi tersebut.
Informasi akuntansi penuh dimanfaatkan oleh manajemen untuk pelaporan keuangan, pengukuran tingkat kemampuan produk atau unit organisasi dalam menghasilkan laba, penentuan harga jual produk atau jasa (baik dalam cost type contract, harga jual normal, maupun harga jual produk dalam perusahaan yang diatur oleh peraturan pemerintah)
dan untuk penyusunan program.
(2) Informasi Akuntansi Deferensial
Informasi akuntansi deferensial merupakan taksiran
perbedaan aktiva, pendapatan, dan atau biaya dalam
alternatif tindakan yang lain. Informasi ini diperlukan oleh manajemen untuk pengarabilan keputusan yang terbaik diantara alternatif yang tersedia.
Informasi akuntansi deferensial terdiri dari aktiva, pendapatan dan atau biaya. Informasi akuntansi deferensial
yang hanya berkaitan dengan aktiva disebut aktiva deferensial dan yang hanya berkaitan dengan pendapatan disebut pendapatan deferensial dan yang hanya berkaitan dengan biaya disebut biaya deferensial.
Manfaat informasi akuntansi deferensial digunakan oleh manajemen dalam pengambilan keputusan jangka pendek,
karena umumnya manajemen menghadapi empat raacara
pengambilan keputusan jangka pendek, yaitu : (1) Membeli atau membuat sendiri, (2) Menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk, (3) Menghentikan atau melanjutkan produksi produk tertentu atau kegiatan usaha suatu bagian perusahaan, (4) Menerima atau menolak pesanan khusus.
Sebagai informasi untuk pembuatan keputusan, informasi
akuntansi deferensial mempunyai dua karakteristik penting,
yaitu : (1) Merupakan informasi masa depan dan (2)
Merupakan informasi mengenai perbedaan diantara alternatif yang dihadapi oleh pembuat keputusan. Oleh karena itu,
informasi akuntansi deferensial hanya terbatas pada
informasi mengenai masa depan, tidak ada informasi
akuntansi deferensial yang bersifat historis. (3) Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban
Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan
informasi aktiva, pendapatan dan atau biaya yang
dihubungkan dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap
pusat pertanggungjawaban tertentu. Wewenang didelegasikan dari manajer atas ke manajer di bawahnya, dan pendelegasian
wewenang ini menuntut manajer bawah untuk memper-
tanggungjawabkan pelaksanaan wewenang kepada manajer
atasannya. Dengan demikian tanggungjawab timbul sebagai akibat adanya pendelegasian wewenang dari suatu tingkat manajemen yang lebih tinggi ke tingkat manajemen yang lebih rendah. Untuk dapat dimintai pertanggungjawaban, manajemen tingkat yang lebih rendah harus mengetahui dengan jelas wewenang apa yang didelegasikan kepadanya oleh atasannya. Dengan demikian wewenang mengalir dari tingkat manajemen atas ke bawah, sedangkan tanggungjawab mengalir sebaliknya. Oleh karena itu timbul kebutuhan
organisasi akan informasi akuntansi untuk menilai
pertanggungjawaban pelaksanaan wewenang. Informasi yang berkaitan dengan pertanggungjawaban pelaksanaan wewenang disebut dengan informasi akuntansi pertanggungjawaban.
Akuntansi pertanggungjawaban sendiri didefinisikan sebagai suatu sistem akuntansi yang mengakui berbagai pusat pertanggungjawaban pada keseluruhan organisasi itu dan mencerminkan rencana dan tindakan setiap pusat itu dengan raenetapkan penghasilan dan biaya tertentu bagi
pusat yang metriiliki tanggungjawab yang bersangkutan.*"*
Agar informasi akuntansi pertanggungjawaban dapat memberikan hasil yang maksimal, maka ada beberapa kriteria
yang harus dipenuhi, yaitu :
Struktur Organisasi... Organisasi harus menetapkan secara tegas tentang garis wewenang dan tanggungjawab dari seraua tingkatan manajemen perusahaan. Pimpinan perusahaan memberikan wewenang kepada bawahannya, sebaliknya b-awahan
mempertanggungjawabkan kepada atasannya sesuai dengan
wewenangnya.
Sebelum sistem akuntansi pertangggungjawaban disusun
perlu diadakan penilaian secara mendalam terhadap
organisasi dan prosesnya serta dilakukan penyesuaian jika diperlukan. Penilaian terhadap struktur organisasi dan prosesnya dilakukan, sebab di dalam penyusunan suatu
sistem akuntansi dan penyusunan organisasi merupakan
pekerjaan yang tidak dapat dipisahkan dan saling
mempengaruhi.
Dari struktur tersebut dapat dilihat besarnya
wewenang yang didelegasikan. Jika terlihat adanya
kecenderungan untuk roendelegasikan wewenang yang semakin besar kepada tingkat manajerial menengah dan bawah, maka
struktur organisasi ini disebut desentralisasi. Dan
keadaan yang sebaliknya disebut sentralisasi.
Struktur organisasi yang terdesentralisasi melatih dan meraotivasi manajer tingkat bawah dan menengah untuk bekerja secara efektif, mengambil keputusan dan mampu raengatasi keadaari yang berubah secara mendadak. Lebih jauh
lagi, struktur yang didesentralisasi mengurangi
berlebihnya informasi, mengurangi inefisiensi karena
birokrasi. Organisasi terdesentralisasi membatasi tugas- tugas manajemen puncak dan selanjutnya menugasi manajer
pusat pertanggungjawaban untuk mengkoordinasi dan
mengendalikan aktivitas operasional.
Bila organisasi perusahaan begitu besar dan kompleks untuk diawasi oleh seorang manajer, maka diperlukan pusat
pertanggungjawaban menjadi bidang-bidang pertanggung
jawaban yang lebih kecil. Keseluruhan pusat-pusat
pertanggungjawaban ini membentuk suatu jenjang organisasi. Pada tingkatan terendah dari pusat-pusat pertanggung jawaban berupa seksi-seksi atau bentuk unit-unit yang lain .
A n ggaran b i a v a __yang_disusun__ menurnt Pusat-pusat. Dert.ang^nngiaBflban. Anggaran biaya merupakan rencana dari masing-raasing pusat pertanggungjawaban'yang akan digunakan sebagai dasar dalam melaksanakan kegiatannya. Anggaran juga merupakan manajemen proyeksi yang dapat dipercaya mengenai hasil-hasil dari rencana sebelum rencana itu
dilaksanakan. Suatu anggaran yang lengkap akan mencakup
seluruh kegiatan perusahaan. Anggaran perusahaan ini
disusun dari hirarki anggaran-anggaran yang lebih kecil
yang masing-masing merupakan rencana keuangan suatu
divisi, departemen/bagian atau unit lainnya dari struktur
organisasi, Oleh karena itu, pada waktu penyusunan
anggaran harus mempertimbangkan faktor-faktor yang
merapengaruhi rencana perusahaan, dan harus membuat analisa yang teliti berdasarkan kenyataan yang ada . Jadi pada prinsipnya anggaran mempunyai tujuan utama yaitu :
1. Prosedur perencanaan yang terorganisasi 2. Alat untuk raengkoordinasikan kegiatan dari
divisi di perusahaan.
3. Dasar untuk pengendalian biaya.