• Tidak ada hasil yang ditemukan

Selama pengolahan, penyimpanan, dan pengangkutan dari negara produsen ke negara konsumen, nilai ASHT karet remah akan mengalami kenaikan secara spontan sehingga karet menjadi lebih keras. Gejala ini disebut Storage Hardening.

Storage hardening (pengerasan karet selama penyimpanan) ditunjukkan dengan kenaikan nilai ASHT, sebenarnya merupakan suatu proses yang kompleks sebab melibatkan beberapa tipe mekanisme yang sampai saat ini belum jelas dan pasti penyebabnya. Selama puluhan tahun dilakukan penelitian tentang storage hardening hanya beberapa proses karakteristik yang sudah dapat diidentifikasi secara jelas,yaitu : 1) Proses storage hardening akan dipercepat pada kondisi kelembaban yang

rendah. Hal inilah yang mendorong dikembangkannya pengujian pengerasan karet selama penyimpanan yang dipercepat atau Accelerated Storage Hardening Test (ASHT).

2) Beberapa reagen yang mengandung senyawa amina misalnya hidroksilamina dapat mencegah proses storage hardening apabila ditambahkan ke dalam lateks dalam jumlah yang cukup sebelum pemisahan partikel karetnya (pembekuan).

3) Proses storage hardening terjadi karena adanya asam-asam amino di dalam lateks.

Selama penyimpanan dalam keadaan kering, reaksi ikatan silang yang terjadi akan semakin dipercepat.

2.8.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengerasan karet selama penyimpanan

Pada koagulum kebun dimana aktivitas mikroorganisme berlangsung terus, ikatan silang tersebut berjalan terus walaupun tidak cepat karena terhalang oleh

adanya air. Kemudian selama pengeringan (setelah diremahkan) kacepatan ikatan silang akan dipercepat karena berkurangnya kadar air.

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya storage hardening sehingga juga mempengaruhi viskositas mooney karet alam terdiri dari jenis klon, cara pembekuan, lama penyimpanan koagulum dan suhu pengeringan.

1) Jenis klon

Klon adalah tanaman yang didapat dari hasil perbanyakan vegetatif (aseksual). Setiap klon mempunyai gugus aldehida yang berbeda-beda jumlahnya. Semakin banyak jumlah gugus aldehida yang terdapat pada setiap rantai poliisoprena, maka kenaikan nilai ASHT dari tiap-tiap klon karet juga berbeda-beda dan tidak tetap, tergantung pada jenis klon dan juga keadaan cuaca pada saat lateks disadap.

2) Cara pembekuan

Nilai ASHT yang tinggi pada koagulum kebun ini diduga karena proses pembekuannya tidak serentak dan tidak merata. Maka dalam pegolahan karet viskositas mantap dianjurkan untuk menggunakan pH pembekuan antara 4,5 – 5,5.

3) Lama penyimpanan koagulum

Lama penyimpanan koagulum dan remah karet sebelum diproses dapat menaikkan nilai ASHT. Dalam bentuk remah karet akan lebih cepat mengalami kenaikan nilai ASHT dibandingkan dalam bentuk koagulum. Perbedaan lama penyimpanan koagulum di tempat/di kebun petani akan

menyebabkan bervariasi nilai ASHT koagulum kebun. Nilai ASHT dari karet SIR 20 adalah tidak boleh lebih dari 5 (≤ 5).

4) Suhu pengeringan

Suhu pengeringan yang tinggi dapat menaikkan atau menurunkan nilai ASHT karet tergantung dari waktu pengeringan. Biasanya pengeringan pada suhu tinggi dan waktu lama selalu akan menurunkan nilai ASHT. Karena pada suhu tinggi dan waktu lama pemutusan molekul karet akan lebih cepat dibandingkan reaksi ikatan silang. Dampak dari pengeringan pada suhu tinggi dan waktu lama adalah nilai ASHT akan turun jatuh yang ditandai dengan karet menjadi lunak dan lembut. Jadi perlu dicari suhu yang optimal untuk memenuhi spesifikasi mutu teknis.

2.8.2 Cara-cara penanggulangan pengerasan karet selama penyimpanan

Karena reaksi pengerasan karet selama penyimpanan dipengaruhi oleh jenis klon dan telah terjadi sejak lateks keluar dari pembuluh lateks, selama pengolahan, penyimpanan sampai pengangkutan, maka cara penanggulangan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Memilih atau melakukan seleksi klon-klon yang cocok untuk karet viskositas mantap dengan melihat jarak antara viskositas mooney dari karet yang dihasilkan selama setahun. Apabila menggunakan klon campuran harus diperhatikan berat karet kering dari setiap klon dan masing-masing nilai viskositas mooneynya untuk memperkirakan viskositas mooney ditangki pabrik.

2. Menggunakan bahan-bahan kimia yang dapat mencegah terjadinya reaksi ikatan silang, seperti hidroksilamin netral sulfat (HNS), hidroksil amonium sulfat (HAS).

3. Lateks dibekukan dengan asam semut pada pH 4,5 – 5 4. Segera mengolah koagulum dan remah karet

5. Menggunakan suhu pengeringan yang optimal

6. Begitu karet remah kering keluar dari alat pengering segera dilakukan pendinginan dengan kipas sampai suhunya sirna dengan udara luar.

7. Mencegah terjadinya pengenceran lateks dan kontaminasi oleh ion-ion logam.

Dari ketujuh cara penanggulangan pengerasan karet selama penyimpanan, yang paling efektif adalah dengan penggunaan bahan kimia, karena ikatan silang dapat dicegah sejak dini dan secara total. Bahan kimia yang paling banyak digunakan untuk memantapkan nilai ASHT karet remah adalah hidroksilamin netral sulfat (HNS).

2.8.3. Cara pengujian pengerasan karet selama penyimpanan

Untuk mengetahui tingkat pertambahan ikatan silang selama penyimpanan dilakukan uji pengerasan karet selama penyimpanan yang dipercepat, Accelerated Storage Hardening Test (ASHT), yaitu dengan mengukur selisih plastisitas mula-mula dengan plastisitas karet setelah disimpan pada kondisi yang diatur memiliki kelembaban yang sangat rendah dengan menggunakan bahan kimia P2O5.

Pengukuran plastisitas dilakukan dengan menggunakan Plastimeter Wallace, yaitu mengukur kemampuan karet untuk menahan pembebanan tetap selama waktu

dan suhu tertentu. Plastisitas awal (Po) adalah plastisitas karet mentah yang langsung diuji tanpa perlakuan khusus sebelumnya.

Plastisitas akhir (Ph) adalah plastisitas karet alam yang telah disimpan dalam botol yang di dalamnya telah berisi P2O5 dan berpenyekat aluminium. Karet

diletakkan di atas aluminium itu dan botol ditutup rapat. Botol dipanaskan di dalam oven pada suhu 60°C selama 24 jam, setelah itu karet dikeluarkan dari oven dan dibiarkan selama 15 menit pada suhu kamar sebagai pendingin sebelum diuji plastisitasnya dengan Plastimeter Wallace seperti pengujian Po. Hasil inilah yang dibaca sebagai Plastisitas akhir (Ph). Hasil pengukuran ASHT dinyatakan dengan menggunakan rumus :

ASHT = Ph – Po

Dimana : Ph = Nilai tengah dari ketiga pengukuran plastisitas potongan uji yang telah dikeraskan

Po = Nilai tengah dari ketiga pengukuran plastisitas potongan uji yang tidak dikeraskan.

Pengerasan karet selama penyimpanan (storage hardening) menunjukkan kecenderungan meningkatnya viskositas karet alam selama penyimpanan akibat terbentuknya ikatan silang antara molekul karet.

Accelerated Storage Hardening Test (ASHT) merupakan cara yang dipercepat yaitu dengan pengujian plastisitas wallace dari potongan uji sebelum dan sesudah penyimpanan dalam waktu singkat dengan kondisi yang dapat mempercepat reaksi pengerasan. (Refrizon, 2003).

BAB 3

Dokumen terkait