• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN

TINJAUAN PUSTAKA

2.8 Pengereman pada motor induksi 3 fasa

Ada 4 macam metode pengereman pada motor induksi 3 phasa, yaitu: a. Regeneratif

Pengereman jenis regeneratif motor AC adalah sebuah sistem pengoperasian pengereman, motor induksi digerakkan oleh beban diatas kecepatan sinkron. Pada saat motor digerakkan diatas kecepatan sinkron, maka motor listrik berfungsi seperti sebuah generator induksi dan menghasilkan torsi pengereman. Energi yang dibentuk motor dialirkan kembali menuju saluran suplai.

b. Pengereman mekanik

Pengereman mekanik adalah cara memberhentikan motor listrik dengan memberlakukan gesekan atau friksi motor. Friksi tersebut diterapkan dengan cara yang sama seperti halnya block rem mobil.

Rem tersebut bekerja setelah daya hilang, yaitu block rem mengunci motor dengan gaya kerja pegas. Pada saat daya dihubungkan, solenoid diberi energi untuk menjaga agar armature tetap tertutup. Jika armature tertutup, maka pegas tertahan balik sehingga tetap mengerem motor. Rem mekanik dipakai pada sistem pengereman jika yang ada tidak cukup untuk membuat motor sehingga benar –

benar berhenti.

c. Pengereman dinamik

Solenoid rem dapat disambungkan antara dua saluran suplai atau antara satu dari suplai dan netral. Solenoid disambungkan secara langsung pada saluran suplai motor.

Cara yang dipergunakan sebagai pengereman adalah menghilangkan suplay daya AC dari motor dan memberikan arus searah DC pada satu fasa stator. Pada pengereman dinamik, motor diberi reaksi seperti generator yang dibebani dan membangkitkan torsi sehingga memperlambat putaran motor serta dengan cepat menghentikan putaran motor. Pengereman dinamik menggunakan rangkaian dioda untuk megubah arus bolak balik (AC) menjadi arus searah (DC). Pengereman secara dinamik dapat menghentikan putaran tanpa terjadi sisa putaran pada motor karena pemberian arus DC pada belitan stator.

d. Pengereman plugging

Plug breaking merupakan pengereman motor dengan cara membalikkan arah motor sehingga motor dapat menghasilkan daya torsi penyeimbang dan membentuk daya perlambatan. Pada pengereman plungging sumber tegangan yang bekerja pada sirkuit jangkar adalah ( stator + rotor) yang disebut counter ggl stator. Hal ini akan menyebabkan kenaikan arus pada stator yang mencapai 50 kali arus mula. Sehingga semakin besar arus pada kumparan stator maka nilai hambatan akan semakin kecil, hal ini mempengaruhi terhadap suhu pada motor induksi tiga phasa.

= perubahan hambatan terhadap T

= hambatan awal = koefisien suhu = perubahan suhu

Jika hambatan semakin besar maka akan mempengaruhi besar arus listrik yang masuk dalam rangkaian sesuai dengan hukum ohm:

Sekamin besar hambatan R maka arus yang mengalir akan semakin kecil. Grafik hubungan hambatan dengan suhu adalah sebagai berikut:

Gambar 2.13 : hubungan R (hambatan) dengan T (suhu)

Kita bisa menghentikan motor bahkan lebih cepat dengan menggunakan metode yang disebut plugging. Ini terdiri dari tiba-tiba membalikkan arus medan dengan membalik terminal sumber, seperti ditunjukan pada gambar 2.14 dibawah.

Gambar 2.14: Kurva Kecepatan Pengereman

Lekuk pada gambar diatas memungkinkan kita untuk membandingkan pengereman plugging dan dinamis untuk pengereman awal yang sama saat ini. Perhatikan bahwa memasukkan motor benar-benar berhenti setelah selang waktu

2 To. Di sisi lain, jika pengereman dinamis digunakan, kecepatan masih 25 persen dari nilai aslinya pada saat ini.

Pada pengereman plugging dilakukan balik putaran pada motor induksi tiga phasa tanpa menekan tombol stop pada rangkaian kontrol. Untuk membalik arah putaran motor induksi 3 fasa adalah dengan membalik salah satu polaritas tegangan yang masuk ke motor. coba perhatikan gambar dibawah ini.

Gambar 2.15: Rangkaian membalikkan putaran

Pada gambar diatas terlihat kalau motor akan berputar ke kanan (forward) jika terminal belitan/winding motor menerima tegangan RST dengan R terhubung dengan U, S terhubung dengan V dan T terhubung dengan W. Dan motor akan berputar ke arah sebaliknya (reverse) jika terminal winding motor menerima tegangan RST dengan R terhubung dengan U, S terhubung dengan W dan T terhubung dengan V. Dengan kata lain tegangan RST dibalik menjadi RTS. Membalik dengan polaritas yang lain juga bisa, seperti R dengan S, atau R dengan T.

Untuk mengubah atau membalik polaritas tegangan RST itu biasanya digunakan rangkaian pengendali mekanik dan magnetik yaitu rangkaian

kontaktor. Dan sebagai pengaman motor dipasang juga pelindung motor (thermal overload). Perhatikan gambar diagram utama/daya forward reverse berikut ini.

Gambar 2.16: Rangkaian forward dan reverse pada motor induksi tiga phasa Gambar 2.16 menunjukkan bahwa motor akan berputar ke kanan(forward), jika K1 bekerja. Saat kontaktor 1 bekerja, tegangan RST akan masuk ke motor secara berurutan. Dan gambar diatas juga menjelaskan kalau motor akan berputar ke kiri(reverse), jika K2(kontaktor 2) bekerja. Saat K2 bekerja maka polaritas tegangan RST yang masuk kemotor akan dibalik menjadi TSR.(lihat gambar diatas).dan yang terjadi adalah motor akan berputar ke kiri.

Untuk mengatur atau mengendalikan kedua kontaktor tersebut diperlukan rangkaian kontrol forward reverse. Dan dibawah ini adalah diagram rangkaian kontrol forward reverse. Perhatikan gambar berikut, dan pahami bagaimana cara kerjanya.

Gambar 2.17: Rangkaian kendali forward dan reverse motor induksi tiga phasa Pada gambar 2.17 diatas terlihat bahwa arus listrik akan mengalir dan mengaktifkan K1 jika tombol ON1 ditekan. Meskipun ON1 dilepas K1 akan tetap aktif, hal ini dikarenakan ada interlock dari kontak bantu NO (K1) yang dipasang pararel dengan ON1. Sehingga arus listrik tetap mengalir ke koil kontaktor lewat kontak bantu NO (K1) tersebut. Saat K1 aktif hal ini berarti motor berputar ke kanan(forward). Dari gambar diatas juga terlihat adanya kontak bantu NC (K1) yang dipasang secara seri dengan koil K2, dan sebaliknya kontak bantu NC (K2) yang dipasang seri denga koil K1. Kontak bantu NC disini berfungsi sebagai interlock pengaman. Misalnya, jika ON1 ditekan dan K1 aktif (motor berputar forward), meskipun ON2 ditekan maka arus listrik tidak akan mengalir ke koil K2, karena NC (K1) tersebut telah membuka. Dan untuk melakukan pengereman

dengan membalik putaran (reverse) sehingga K1 off dan tombol ON2 sekarang bisa ditekan untuk mengaktifkan koil K2. Sehingga motor bisa berputar ke kiri (reverse) ketika putaran mendekati nol maka di tekan tombol OFF.

Dokumen terkait