• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA

3.1.2 Pengertian Aktiva Tetap

Sedangkan menurut Cecil Gillespie yang diterjemahkan oleh La Midjan dan Azhar Susanto mengemukakan bahwa :

“Prosedur adalah suatu urutan-urutan dari pekerjaan tata usaha (Clerial Operation), yang biasanya melibatkan beberapa petugas didalam suatu bagian atau lebih yang diadakan berulang-ulang didalam suatu perusahaan”.

(2003:4)

3.1.2 Pengertian Aktiva Tetap

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia mengemukakan bahwa :

“ Aktiva Tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun”.

(2004:16 ) Sedangkan menurut Soemarso S.R :

“Aktiva Tetap adalah aktiva berwujud (tangible fixed assets) yang : (1) masa manfaatnya lebih dari satu tahun; (2) digunakan dalam kegiatan perusahaan; (3) dimiliki tidak untuk dijualbelikan dalam kegiatan normal perusahaan serta; (4) nilainya cukup besar”.

(2005:18) Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang dimiliki suatu perusahaan untuk digunakan untuk operasi perusahaan dan bukan untuk dijual kembali dan memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia mengatakan bahwa :

“Penyusutan adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat estimasi”.

(2004;17) Sedangkan menurut Smith dan Skousen mengemukakan bahwa :

“Penyusutan adalah suatu system akuntansi yang bertujuan mendistribusikan harga perolehan atau nilai dasar yang lain dari aktiva tetap dikurangi nilai sisa bila ada, selama estimasi masa manfaat aktiva tetap dalam suatu cara yang sistematis dan rasional”.

(1977;323) Dari definisi diatas maka penulis menyimpulkan penyusutan adalah alokasi harga perolehan yang menjadi beban periode selama periode selama perusahaan memperoleh manfaat dari penggunaan aktiva tersebut.

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Pelaksanaan kuliah kerja praktek pada bagian akuntansi selama 21 hari kerja mulai tanggal 02 Oktober 2009 sampai dengan tanggal 30 Oktober 2009 dari pukul 07.00 Wib sampai pukul 16.00 Wib pada hari Senin sampai dengan hari Jumat pada 07.00 Wib sampai pukul 15.00 Wib.

Adapun jenis kegiatan yang penulis lakukan selama kerja praktek adalah sebagai berikut :

1. Melakukan pengisian data-data diantaranya : a. Surat Masuk terdiri dari :

36

 Pencatatan surat-surat yang masuk kebagian akuntansi dan dimasukan ke dalam buku agenda yang di klasifikasikan sebagai berikut :

 Agenda surat-surat

 Agenda data-data akuntansi

 Agenda surat-surat perjanjian (kontak)  Surat Undangan untuk bagian akuntansi

 Formulir-formulir akuntansi untuk Deputi Manajer Akuntansi

Facsimile dari dan untuk pusatFacsimile untuk cabang dan wilayah

 Surat keputusan, surat edaran dan pengumuman b. Surat Keluar

 Surat-surat peminjaman barang

 Surat-surat permohonan perbaikan perlengkaoan kantor  Penyampaian data kepada APD (Area Pengatur Distribusi),

APJ (Area Pelayanan dan Jaringan ) yang berkepentingan lainnya.

c. Nota Dinas

Yaitu formulir pengantar pekerjaan dinas keluar kantor d. Laporan keuangan dari setiap pelayanan dan jaringan (APJ)

Yaitu mendata dan mengarsipkan setiap laporan keuangan dari APJ yang masuk kebagian akuntansi, untuk kontrol laporan keuangan.

2. Melakukan pengecekan dan penggolongan kembali pada buku besar akhir tahun yang telah di susun.

3.3 Pembahasan Hasil Kerja Praktek

3.3.1 Prosedur Perhitungan Penyusutan Aktiva Tetap pada PT.PLN (Persero) Jawa Barat

Prosedur perhitungan penyusutan aktiva tetap dimulai dengan adanya perolehan aktiva tetap melalui beberapa cara yaitu beli secara langsung, dibangun sendiri dan hibah, kemudian dilanjutkan dengan pencatatan sebagai aktiva tetap,

salah satu syarat bahwa barang itu dinyatakan aktiva tetap harus memiliki harga nilai awal Rp 5.000.000,- keatas dan apabila nilai aktiva tetap dibawah harga Rp 5.000.000,- dinyatakan sebagai beban dan tidak disusutkan, kemudian setiap aktiva tetap ditentukan umur ekonomisnya oleh kebijakan PT.PLN (Persero) itu sendiri, setelah itu baru dilakukanlah penghitungan penyusutan aktiva tetap secara periode bulanan terhitung mulai bulan pembelian atau bulan saat pertama kali aktiva digunakan, dan semua dilakukan oleh staff akuntansi dengan menggunakan System Application Product in Data Processing (SAP).

Dan apabila aktiva tetap mengalami kerusakan atau tidak dapat dipakai sama sekali dan tidak dapat diperbaiki lagi sebelum umur ekonomisnya habis maka sisa masa manfaatnya merupakan kerugian secara keuangan dan masa manfaat yang telah ditentukan tidak tercapai.

Penghitungan penyusutan aktiva tetap yang diterapkan pada PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah metode garis lurus (straight line method), yaitu metode yang nilai persentasenya tetap dari harga perolehan atau nilai lain, penggantian harga perolehan. Persentase penyusutan aktiva tetap ini berbeda-beda untuk tiap jenisnya. Penghitungan penyusutan aktiva tetap diatur berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.034/DIR/1983. Penggunaan metode penyusutan garis lurus (straight line method) karena selain merupakan keputusan dari pihak Direksi metode ini juga memudahkan bagian aktiva tetap dalam melakukan proses penghitungan penyusutan pada aktiva tetap.

Sejak tanggal 1 April 1988, pelaksanaan penyusutan aktiva tetap pada PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten dilakukan secara bulanan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.054/DIR/1988 tertanggal 14 April 1988.

38

3.3.2 Prosedur Pencatatan Penyusutan Aktiva Tetap Pada PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten

Prosedur pencatatan penyusutan aktiva tetap dilakukan oleh staff bagian akuntansi dengan menggunakan System Application Product in Data Processing (SAP) dan system ini secara otomatis menghitung besarnya penyusutan aktiva tersebut . Nilai penyusutan aktiva tersebut langsung tersambung secara online ke seluruh kantor PT.PLN (Persero) sehingga secara langsung dapat dilihat melalui system SAP ini, termasuk Deputy Manager Akuntansi perusahaan. Nilai penyusutan aktiva tersebut kemudian disajikan dalam bentuk laporan keuangan dan diserahkan pada pihak yang berkepentingan seperti bagian manajemen perusahaan atau para pemegang saham khususnya adalah bagian manajemen perusahaan.

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan mengenai prosedur penghitungan dan pencatatan pada PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :

1. Prosedur perhitungan penyusutan aktiva tetap pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten menggunakan metode garis lurus (straight line method) yang pelaksanaan penyusutan aktiva tetapnya dilakukan secara periode bulanan dan salah satu syarat dikatakan sebagai aktiva tetap harus memiliki nilai diatas lima juta rupiah dan dilakukan oleh staff akuntansi dengan menggunakan system Application Product in Data Processing (SAP).

2. Prosedur pencatatan penyusutan aktiva tetap PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten menggunakan System Application Product in Data Processing (SAP).

Dokumen terkait