• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Penghitungan Dan Pencacatan Penyusutan Aktiva Tetap Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Prosedur Penghitungan Dan Pencacatan Penyusutan Aktiva Tetap Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Mata Kuliah Kerja Praktek

Jenjang Studi Strata 1 Program Studi Akuntansi

Oleh:

NAMA : PROLENTINA MANURUNG NIM : 21107093

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

PROSEDUR PERHITUNGAN DAN PENCATATAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP PADA PT.PLN (PERSERO)

DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Mata Kuliah Kerja Praktek

Jenjang Studi Strata I Program Studi Akuntansi

Oleh :

PROLENTINA MANURUNG 21107093

Telah diperiksa dan disetujui sebagai Laporan Kerja Praktek Pada tanggal

Bandung, Desember 2009 Menyetujui,

Mengetahui,

Ketua Program Studi Akuntansi

Sri Dewi Anggadini, SE., M.Si NIP.4127.34.03.006 Dosen Pembimbing

Dian Dwinita, K., SE.,M.Si NIP.4127.34.03.013

Pembimbing Perusahaan

(3)

rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul “Prosedur Perhitungan dan Pencatatan Penyusutan Aktiva Tetap Pada PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten”.

Dalam hal ini penulis telah berupaya dengan sebaik mungkin guna menghasilkan sebuah karya tulis. Namun penulis menyadari bahwa laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, segala masukan dan kritik yang berhubungan pembahasan dalam laporan kuliah praktek ini akan diterima dengan senang hati. Penulis berharap agar laporan kuliah kerja praktek ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak lain yang membutuhkan.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih untuk ayahanda dan bunda tersayang yang selalu memberikan dukungan baik moril, maupan materil serta doa dan kasih sayang yang tulus dan bimbingannya yang begitu besar untuk dapat menyelesaikan laporan ini. Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

2. Prof. Dr. Umi Narimawati, Dra., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

(4)

3. Sri Dewi Anggadini, SE., M.Si selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

4. Dian Dwinita. K., SE., M.Si selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga serta pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis selama penyusunan laporan kerja praktek ini. 5. Seluruh Staf Dosen Pengajar UNIKOM yang telah membekali penulis

dengan pengetahuan.

6. Bapak Didik S Yuwono, selaku Deputy Manager Akuntansi, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan kerja praktek. 7. Bapak M.Hanafi Iman, selaku pembimbing penulis selama menjalankan

kerja praktek pada PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. 8. Seluruh Staff di bagian akuntansi PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat

dan Banten Bapak Prabowo Budi Cahyono, Ibu Tuti Rusliawati, Ibu Susanti, Bapak Zeni Abdul Azis, Bapak Zulkarnaen yang telah membimbing penulis dalam melakukan Praktek Kerja Lapangan.

9. Mama dan Bapak tercinta yang telah memberikan dorongan dan dukungan baik secara moril maupun materil serta perhatian dan curahan kasih sayangnya yang dapat memberikan semangat kepada penulis.

10. Buat kakakku tercinta Pebriyanti Nitra Manurung terima kasih atas dorongan semangat dan doanya selama ini.

11. Eurlich Franclin Allan yang selalu menjadi penghibur hati dan selalu memberikan semangat dan bantuan.

12. Buat anak-anak Berau k’mery, k’susi, novi, lina n dodi terima kasih atas dukungan, bantuan dan doanya pada penulis.

13. Buat anak-anak kosanku tercinta prily, k’vani, deby n ria atas dorongan semangat, bantuan dan doanya selama ini kepada penulis

14. Sahabat-sahabatku Utin, Friska, Cici, Yuyu, Ika, Rini, terima kasih atas dukungan, bantuan dan doanya pada penulis.

(5)

banyak membantu penulis selama ini.

Akhir kata penulis berharap semoga Laporan Kerja Praktek ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya, dan pembaca serta pihak-pihak yang membutuhkan pada umumnya.

Bandung, Desember 2009 Prolentina Manurung

21107093

(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR……….... ii

DAFTAR ISI………... v

DAFTAR LAMPIRAN………... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek……… 1

1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek……….…… 3

1.2.1 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek………….…… 3

1.2.2 Maksud Kerja Praktek………...…. 3

1.3 Kegunaan Kerja Praktek………...….. 3

1.4 Metode Kerja Praktek………..……... 4

1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek………... 5

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan………...…… 7

2.2 Struktur Organisasi Perusahaan………... 10

2.3 Uraian Tugas Perusahaan………... 11

2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan……….. 31

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK ` 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek……… 33

3.1.1 Pengertian Prosedur………... 33

3.1.2 Pengertian Aktiva Tetap……… 34

(7)

3.3.1 Prosedur Perhitungan Penyusutan Aktiva Tetap Pada PT.PLN (Persero) Jawa Barat………

33

3.3.2 Prosedur Pencatatan Penyusutan Aktiva Tetap Pada PT.PLN (Persero) Jawa Barat………

35

BAB IV KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan……… 40

4.2 Saran……….. 41

DAFTAR PUSTAKA………... 42

RIWAYAT HIDUP……….... 43

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 44

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Permohonan Kerja Praktek dari Kampus

2. Surat Persetujuan Kerja Praktek dari PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

3. Surat Permohonan Kerja Praktek dari PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

4. Daftar Hadir Mahasiswa Selama Kerja Praktek 5. Berita Acara Bimbingan Kerja Praktek

6. Surat Keterangan Hasil Kerja Praktek dari Perusahaan

7. Surat Keterangan Hasil Kerja Praktek dari Dosen Pembimbing 8. Struktur Organisasi PT.PLN (Persero) Jawa Barat dan Banten

9. Struktur Organisasi Bagian akuntansi PT.PLN (Persero) Jawa Barat dan Banten

10. Surat Keputusan Direksi Tentang Perubahan Masa Manfaat Aktiva dan Perhitungan Biaya Penyusutan Aktiva Tetap.

11. Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap Per Fungsi Tahun 2009 dan Tahun 2008

12. Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap Per Jenis Tahun 2009 dan Tahun 2008 13. Tampilan data penyusutan tiap bulan yang sudah diposting dan masih

direncanakan pada system Application Product in Data Processing (SAP).

(9)

Dalam menghadapi perkembangan usaha yang semakin maju, setiap perusahaan pasti memiliki aktiva tetap untuk memperoleh laba (profit) yang berwujud maupun yang tidak berwujud karena aktiva merupakan sarana bagi perusahaan dalam melakukan kegiatan operasional dan sebagai pendukung utama dalam kegiatan perusahaan seperti bangunan atau gedung, mesin dan peralatan untuk membantu perusahaan dalam memproduksi dan mengimbangi besarnya permintaan terhadap produk serta kendaraan sebagai alat transportasi yang digunakan untuk kepentingan perusahaan dan lain-lainnya serta alat-alat yang dapat mendukung semua aktivitas perusahaan.

Setiap aktiva tetap biasanya memiliki masa pemakaian yang cukup lama, sehingga bisa diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan dalam melakukan aktivitas selama bertahun-tahun. Seiring berjalannya waktu, nilai ekonomis setiap aktiva tetap akan berkurang dan harus dibebankan secara tetap dan salah satunya adalah dengan menentukan perhitungan penyusutan. Untuk itu perlu diketahui apakah perhitungan penyusutan telah sesuai dengan metode yang ditentukan dengan memperhatikan nilai aktiva tetap yang menurun karena berlalunya waktu atau menurunnya masa manfaat aktiva tersebut. Dan pada umumnya nilai aktiva tetap menurun disebabkan oleh pemakaian dan kerusakan,

(10)

2

keusangan karena faktor ekonomis dan teknis kecuali tanah yang memiliki masa manfaat yang tidak terbatas.

Kegiatan perhitungan penyusutan aktiva tetap dilakukan agar dapat mengetahui kelayakan suatu barang dalam kegunaannya sehingga dapat diketahui masih layak atau tidaknya barang tersebut di gunakan dalam mendukung suatu kegiatan perusahaan, diharapkan setiap aktiva dapat digunakan dengan maksimal untuk memperoleh hasil yang diinginkan oleh penggunanya.

Perusahaan harus melakukan perhitungan penyusutan yang tetap pada aktiva tertentu sesuai dengan prosedur. Apabila dalam perhitungan penyusutan melakukan metode penyusutan yang berbeda, akan menghasilkan alokasi biaya penyusutan yang berbeda sehingga, hal tersebut akan mempengaruhi harga pokok penjualan dan beban usaha yang mempengaruhi besarnya laba yang akan diperoleh perusahaan dan itu dapat merugikan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan hanya menggunakan satu metode saja dalam melakukan perhitungan penyusutan aktiva tetap.

Dengan demikian penulis akan membahas bagaimana prosedur perhitungan dan pencatatan penyusutan aktiva tetap tersebut.

Untuk itu penulis tertarik untuk melakukan pengamatan dan mendalami untuk menyusun laporan kerja praktek ini dengan judul "Prosedur Perhitungan Dan Pencatatan Penyusutan Aktiva Tetap Pada PT.PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Barat Dan Banten”

1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek 1.2.1 Maksud Kerja Praktek

(11)

pengendalian perhitungan penyusutan aktiva tetap yang terdapat pada PT.PLN (persero) Distribusi.

1.2.2 Tujuan Kerja Praktek

Sedangkan tujuan dari kerja praktek ini adalah :

a. Untuk mengetahui prosedur perhitungan penyusutan aktiva tetap pada PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

b. Untuk mengetahui prosedur pencatatan penyusutan aktiva tetap yang digunakan pada PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

1.3 Kegunaan Kerja Praktek

Penulisan laporan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi manajemen perusahaan mengenai Prosedur Perhitungan Penyusutan Aktiva Tetap sebagai dasar pengambilan keputusan juga berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Adapun kegunaan kuliah kerja praktek yang dimaksud adalah : a. Aspek Akademis

Yaitu untuk melatih diri dalam mengadakan suatu penelitian, untuk menyusun suatu karya tulis, serta dapat menambah wawasan baik secara teoritis maupun praktek di lapangan sehingga dapat menambah pengalaman dan keterampilan mengenai masalah yang sedang dipelajari. b. Aspek Praktis

(12)

4

1.4 Metode Kerja Praktek

Dalam penyusunan laporan ini, penulis melaksanakan kuliah kerja praktek dengan menggunakan metode Block Realease, yaitu suatu penelitian yang dilaksanakan pada waktu tertentu. Agar dapat tersusunnya laporan kerja praktek ini tentunya sangat memerlukan teknik pengumpulan data. Adapun teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :

a. Penelitian secara langsung (Field Reseach)

 Observasi Langsung (Observation), yaitu teknik pengumpulan data

dengan cara pencarian dan pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan pengamatan dan penelitian tentang kegiatan - kegiatan yang terjadi pada suatu perusahaan.

 Wawancara (Interview), yaitu teknik pengumpulan data dengan cara

melakukan tatap muka langsung dengan pihak yang berwenang dan bertanggung jawab untuk memberikan data dan keterangan lainnya maupun membantu dalam memecahkan masalah yang akan dibahas. b. Studi Pustaka (Library Research)

(13)

1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Praktek pada bagian Akuntansi pada PT.PLN (persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang beralamat di Jalan Asia Afrika No.63 Bandung Telp.(022) 4230747, Fax(022) 4230822, Web : http://www.pln-jabar.co.id.

(14)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah singkat perusahaan

Gedung PT.PLN ini merupakan peninggalan Belanda yang terletak persis di sisi Cikapundung dan bersebelahan dengan Gedung Merdeka yang merupakan sebuah gedung tua tempat peserta konferensi Asia Afrika di gelar di kota Bandung. Dan gedung lama ini hasil polesan arsitek Belanda, yang kini di balut cat tembok abu-abu muda dipadu dengan warna biru tua ini, seakan menjadi saksi bisu sejarah kelistrikan di Tatar Parahyangan.

Awal kelistrikan di Bumi Pasudan sudah ada semenjak masa pemerintahan kolonial Belanda di Tanah Sunda. Pada tahun 1905, di kota Bandung berdiri sebuah perusahaan listrik milik Pemerintahan Kolonial Belanda dengan nama Bandoengsche Electriciteit Maatschappij (BEM) diganti menjadi Geemenschappelijke Electriciteits Voor Bandoeng en Omstreken Nam Loose

Vemoschap (GEBEONV) yang merupakan badan usaha berbentuk Perseroan

Terbatas dan bertugas malaksanakan pengusahaan listrik di Bandung dan sekitarnya. Penggantian ini dikukuhkan dengan akte pendirian Notaris Mr. Adrian Hendrik Van Ophyusen No. 213 tanggal 31 Desember 1919.

Pada masa penjajahan Jepang tahun 1942-1945, pendistribusian tenaga listrik di Indonesia diusahakan oleh “Djawa Djingyo Sha Bandoeng Shi Sha” sedangkan untuk pembangkitan dan penyaluran dilakukan oleh dua instansi

(15)

pelaksanaan yaitu Sheibo Denki Djigyo She pada periode 1942-1943 dan Denki Kosha pada periode 1943-1945 denah wilayah meliputi seluruh Jawa Barat.

Sejalan dengan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia maka usaha kelistrikan dikuasai oleh bangsa Indonesia dan diganti namanya menjadi Djawatan listrik yang berdomisili di Jawa Barat. Sedangkan untuk pembangkitan dan penyaluran dikuasai oleh Pemerintah Republik Indonesia yang disebut Perusahaan Negara Untuk Pembangkitan Tenaga Listrik atau PENUPETEL dengan wilayah kerja Jawa Barat termasuk Jakarta.

Pada tahun 1957 terjadi nasionalisasi perusahaan asing maka Gemecnschapplijk Electriciteit Bedriff Poor Bandoeng (GEBEO) diambil alih

oleh Pemerintah Republik Indonesia tepatnya pada tanggal 27 Desember 1957 yang dikukuhkan dengan Peratutan pemerintah No. 86 Tahun 1958. Pada tahun 1958 DPR dan Pemerintahan Republik Indonesia menerbitkan Undang-Undang Nasionalisme, semua perusahaan listrik dan gas (P3LG) diambil alih kepemilikannya. Djawatan listrik diubah menjadi Perusahaan Listrik Milik Negara melalui Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Kerja No. P.25/45/17 pada tanggal 23 September 1958. P3LG dibubarkan setelah Dewan Direktur Perusahaan Listrik Negara (DDPLN) terbentuk tahun 1959.

(16)

8

Berdasarkan Peraturan Menteri PUTL No. 013/PRT/1975 tanggal 8 September 1975 tentang organisasi dan tata kerja Perusahaan Umum listrik Negara, maka PLN mengadakan re-organisasi menyangkut nama, tugas dan wilayah kerja di daerah. Kemudian berdasarkan pengumuman No. 05/DIII/Sek/1975 tanggal 14 Juli 1975, PLN Eksploitasi XI diubah namanya menjadi PLN Eksploitasi III, yang selanjutnya menjadi Perusahaan Umum Listik Distribusi Jawa Barat.

Memasuki tahun 1990-an dikeluarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.23 Tahun 1994 pada tanggal 16 Juni 1994 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi Jawa Barat berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) yang dikenal dengan nama PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat sejak tanggal 30 Juli 1994 sesuai dengan Akte Pendiriannya. Untuk memenuhi tuntutan perubahan dan perkembangan kelistrikan yang dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan, maka keluarlah Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) No.28.K/010/DIR/2001 tanggal 20 Februari 2001 yang menjadi landasan hukum perubahan nama PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat nenjadi PT. PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat.

Pada akhirnya, PT. PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat, berubah lagi namanya menjadi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Dimana wilayah kerjanya meliputi Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten, hingga saat ini.

2.1.1 Visi Perusahaan

Adapun Visi dari PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah : a. Mempertahankan posisi sebagai Market Leader.

(17)

d. Aktivitas usaha akrab lingkungan.

2.1.2 Misi Perusahaan

Adapun Misi dari PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah : a. Memberikan kontribusi dalam pembangunan nasional.

b. Melakukan usaha sesuai dengan kaidah ekonomi yang sehat. c. Memberikan kepentingan stakeholder.

d. Menjaga kualitas produk. e. Memuaskan pelanggan.

2.1.3 Motto perusahaan

“Electricity For A Better Life”, Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik. Untuk mewujudkan Visi dan Misi Perusahaan, perusahaan mengembangkan wawasan bersama sebagai panduan dalam berkerja dan berkarya dengan menjunjung tinggi nilai-nilai perusahaan yang terdiri dari :

a. Saling Percaya (Mutual Trust)

b. Integritas (Integrity)

c. Peduli (care)

2.2 Struktur Organisasi Perusahaan

(18)

10

langsung kepada pimpinan yang merupakan pejabat tinggi pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

Secara garis besar stuktur organisasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah sebagai berikut :

1. Unsur Pimpinan, yaitu General Manager 2. Unsur pembantu, yaitu :

f. Manager Komunikasi, Hukum dan Administrasi 3. Unsur Pengawasan, yaitu Auditor Internal

Adapun stuktur organisasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten dibagian Akuntansi adalah sebagai berikut :

1. Deputy Manager Akuntansi 6. Juru Utama Akuntansi Umum

7. Juru Utama Akuntansi AT (Aktiva Tetap), PDP (Pekerjaan dalam Pelaksanaan) dan Material Umum

8. Juru Akuntansi Biaya 9. Juru Akuntansi Umum

10. Juru Akuntansi AT (Aktiva Tetap), PDP (Pekerjaan dalam Pelaksanaan) dan Material Umum.

2.3 Uraian Tugas dan Deskripsi Jabatan Bidang Akuntansi

Adapun tugas Pokok dan deskripsi jabatan masing-masing unsur adalah : 1. General Manager

Deskripsi Jabatannya, yaitu :

(19)

b. Mewakili Distribusi di luar maupun di dalam pengendalian.

e. Mengendalikan pelaksanaan tugas para Deputy Pimpinan kepala Kontrol Intern.

f. Mengelola dan Mengendalikan seluruh kegiatan berdasarkan kebijakan Direksi dan Peraturan perundang-undangan yang berlaku.

g. Mengadakan dan Memelihara tata buku dari administrrasi distribusi sesuai dengan peraturan yang berlaku di perusahaan.

h. Menetapkan gaji / pensiunan hari tua dan penghasilan lain bagi pegawai serta mengatur hal kepegawaian lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Pembantu Pemimpin a. Manager Perencanaan

Manager Perencanaan dan pengembangan usaha dibantu oleh Deputy

Manager Perencanaan, Deputy Manager Pendanaan dan Jabatan Kepakaran di

Bidang Pengembangan Usaha. Adapun deskripsi jabatannya, yaitu :

1. Deputy Manager Perencanaan Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan perencanaan korporat (Bussines Plan) serta rancana kerja dan anggaran perusahaan dari Unit Bisnis Distribusi.

2. Deputy Manager Pendanaan bertanggung jawab atas penyediaan sumber dana untuk mendukung rencana kegiatan investasi dan operasi.

3. Jabatan Kepakaran di Bidang Pengembangan Usaha bertanggung jawab atas penyusunan rencana pengembangan usaha / analisis usaha sesuai kaidah yang sehat.

(20)

12

Manager Niaga dibantu oleh Deputy Manajer Administrasi dan jabatan

Kepakaran. Adapun deskripsi jabatannya, yaitu :

1. Deputy Manager Administrasi niaga bertanggung jawab atas pencapaian Deputy Manager Administrasi niaga bertanggung jawab atas pencapaian

kinerja niaga (ratio operasi, umur piutang, pendapatan, penjualan dan susut tenaga listrik) dan pengaturan transaksi niaga dari kontrak bisnis yang dilaksanakan di UPP, UPT / Cabang, AREA yaitu transaksi jual / beli / produksi.

2. Kelompok Kepakaran Pengembangan Sistem Pelayanan yang meliputi : a. Kepakaran Bisnis Proses dan sistem Prosedur Pelayanan dan

bertanggung jawab atas pembuatan bisnis proses unit pelaksana, antar unit dan pembuatan sistem dan prosedur pelayanan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.

b. Kepakaran Regulasi Pelayanan bertanggung jawab atas penyiapan standar, regulasi pelayanan dan melaksanakan mentoring atau evaluasi untuk rumusan penyempurnaan atau perbaikan standar regulasi pelayanan.

c. Kepakaran Sistem Pelayanan Pelanggan Potensial bertanggung jawab atas tersedianya sistem pelayanan dan memfasilitasi UPP / UPT / Cabang dan AREA dalam menyelenggarakan pelayanan dan kontrak bisnis dengan pelanggan potensial untuk mencapai kepuasan pelanggan dan target peningkatan pendapatan.

d. Kepakaran Sistem Pelayanan pelanggan umum bertanggung jawab atas tersedianya sistem pelayanan dan memfasilitasi UPP / APT / Cabang AREA daan menyelenggarakan pelayanan.

(21)

mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan guna meningkatkan pelayanan pelanggan.

f. Kepakaran Peningkatan Kompetensi Pelayanan dan Niaga Unit-unit pelaksanaan dalam rangka pencapai kerja niaga.

3. Kelompok Kepakaran Pengembangan Niaga yang meliputi :

a. Kepakaran Pengembangan pemasaran bertanggung jawab atas kelancaraan penyelenggaraan pemasaran oleh unit pelaksana dengan memfasilitasi dan menyiapkan inovasi atau produk unggulan.

b. Kepakaran Riset dan Intelegent pasar bertanggung jawab atas penyelenggaraan Riset dan Intelegent psar untuk mengetahui rencana pengembangan pasar.

c. Kepakaran Negosiasi dan Transaksi Niaga bertanggung jabab atas pelaksanaan negosiasi dan transaksi niaga dengan pihak eksternal UBD dan memfasilitasi transaksi niaga kontak bisnis di unit pelaksana.

d. Kepakaran Tarif bertanggung jawab atas pembuatan rumusan dan kajian pentarifan atas transaksi niaga dalam rangka pencapaian peningkatan target niaga.

e. Kepakaran Peningkatan Produktivitas (EDP) bertanggung jawab atas Peningkatan Produktivitas (EDP) unit-unit pelaksana dalam pencapaian kinerja niaga.

c. Manager Distribusi

Adapun tugas-tugas pokok dari manager distribusi, yaitu :

1. Menyusun rencana pengembangan dalam sistem jaringan distribusi dan membina penerapannya.

2. Menyusun strategi pengoperasian dan pemeliharaan jaringan distribusi dan membina penerapannya.

(22)

14

4. Menyusun desain standar kontruksi jaringan distribusi dan peralatan kerja serta membina penerapannya.

5. Mengevaluasi susut energi listrik dan gangguan pada sarana pendistribusian tenaga listrik serta sarana perbaikannya.

6. Menyusun metode kegiatan konstruksi dan administrasi pekerjaan serta membina penerapannya.

7. Menyusun kebijakan manajeman jaringan distribusi dan kebijakan manajemen perbekalan distribusi serta membina penerapannya.

8. Menyusun pengembangan sarana komunikasi dan otomatisasi operasi jaringan distribusi.

9. Menyusun regulasi untuk penyempurnaan data induk jaringan (DIJ). 10. Memantau dan mengevaluasi data induk jaringan.

d. Distribusi Keuangan

Manager keuangan dibantu oleh Deputy Manager Pengendalian Anggaran,

Deputy Manager Pengelolaan Keuangan, Deputy Manager Keuangan dan Jabatan

Kepakaran dibidang analisis dan evaluasi sistem keuangan. Adapun deskripsi sistem manajemen keuangan yang sehat serta pengelolaan keuangan yang menguntungkan serta menyiapkan dan untuk laporan keuangan.

(23)

4. Kepakaran Keuangan bertanggung jawab melaksanakan pola pengelolaan dana yang menguntungkan serta melakukan analisa dan evaluasi keuangan. e. Manager SDM dan Organisasi

Manager SDM dan Organisasi dibantu oleh Deputy Manager Administrasi

Sumber daya Manusia. Adapun deskripsi jabatannya, yaitu :

1. Deputy Manager Administrasi Sumber daya Manusia bertanggung jawab atas terlaksananya pengelolaan penghasilan, kesejahteraan dan kesehatan serta pensiun dan sistem pengelolaan data pegawai yang up to date dan penyajian informasi yang akurat serta pembinaan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).

2. Deputy Manager Pengembangan Sumber daya Manusia bertanggung jawab atas pengembangan sumberdaya manusia yang berkualitas dan kompeten melalui jenjang karir yang jelas.

3. Kepakaran Manajemen Sumber Daya Manusia bertanggung jawab atas pengembangan sistem sumber daya manusia.

f. Manajer Komunikasi, Hukum dan Administrasi

Tugas-tugas pokok dari Manajer Komunikasi, Hukum dan Administrasi, yaitu :

1. Menyusun kebijakan dan mengelola komunikasi kemasyarakatan dan pelanggan baik internal maupun eksternal.

2. Menyusun kebijakan dan mengelola fasilitas kerja, sistem pengamanan dan manajemen kantor.

3. Menyusun kebijakan K3, lingkungan dan community development. 4. Menyusun kebijakan administrasi.

5. Menyusun dan mengkaji produk-produk hukum dan peraturan-peraturan perusahaan.

6. Menyusun advokasi dalam bisnis energi listrik dan ketenagakerjaan. 7. Menyusun standar fasilitas kantor.

(24)

16

3. Unsur pengawasan Auditor Internal

Unsur pengawasan audit internal terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu : a. Auditor Internal

Auditor Internal dibantu oleh Jabatan Kepakaran seperti Auditor Teknik, Auditor Administrasi dan Keuangan, Auditor Mutu Layanan dan Auditor Muda.

b. Auditor Teknik

Auditor Teknik bertanggung jawab atas pembinaan dan penilaian audit di bidang teknik dalam rangka menghasilkan rekomendasi bagi perbaikan dan kemajuan proses bisnis yang mengacu pada efisiensi dan efektifitas pencapaian target kerja.

c. Auditor Manajemen dan Keuangan

Auditor Manajemen dan Keuangan bertanggung jawab atas pembinaan dan penilaian audit bidang manajemen keuangan dalam rangka menghailkan rekomendasi pada perbaikan dan kemajuan proses bisnis yang mengacu pada efisiensi dan efektifitas pencapaian target kerja.

d. Auditor Mutu Layanan dan Auditor Muda

Auditor Mutu Layanan dan Auditor Muda bertanggung jawab atas pembinaan dan penilaian audit yang berkaitan dengan masalah khusus dan mutu pelayanan dalam rangka menghasilkan rekomendasi bagi perbaikan dan kemajuan proses bisnis yang mengacu pada efisiensi dan efektifitas. Pada laporan ini penulis juga memaparkan rinci stuktur organisasi bagian Akuntansi pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, karena memang aktivitas penulis pada kerja praktek di bagian tersebut.

Adapun paparan rinci mengenai tugas dan tanggung jawab di bagian Akuntansi pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah sebagai berikut :

(25)

1. Membantu dan berkoordinir dengan Bidang Perencanaan dalam menyusun RKAP DAN RJPP khususnya yang terkait dengan neraca dan laba rugi. 2. Melakukan verifikasi dan evaluasi laporan keuangan unit-unit dan kantor

distribusi dalam rangka meningkatkan kualitas data laporan dan ketepatan atas proses transaksi.

3. Melakukan rekonsiliasi dengan bagian-bagian institusi terkait untuk mendukung laporan keuangan, antara lain :

a. Melakukan rekonsiliasi atas Kas atau Bank.

b. Melakukan rekonsiliasi atas Penjualan tenaga listrik. c. Melakukan rekonsiliasi atas Piutang Pelanggan. d. Melakukan rekonsiliasi atas Utang Pajak.

4. Melakukan rekonsiliasi atas iuran peserta atau pemberi kerja atau manfaat pensiun dengan dana pensiun.

5. Mengevaluasi terhadap saldo dan mutasi buku besar (keluar masuk transaksi keuangan) sesuai prioritas sebagai dasar proses untuk menyusun laporan pembukuan atau keuangan.

6. Melakukan analisa dan evaluasi laporan keuangan triwulanan, semesteran dan tahunan.

7. Mengkoordinasikan penyusunan laporan keuangan konsolidasi untuk disampaikan ke PLN pusat.

8. Membuat analisa rasio keuangan atas laporan keuangan konsolidasi untuk kepentingan manajemen dan pihak-pihak terkait.

9. Melakukan pencatatan transaksi (mutasi, penarikan dan beban penyusutan aktiva tetap) dan evaluasi atas material, PDP dan aktiva tetap.

10. Mengkoordinir dan bekerja sama dengan bidang-bidang terkait untuk melakukan investasi periodik (minimal tahunan) atas material, PDP dan aktiva tetap.

(26)

18

12. Mengelola akuntansi biaya dan menerapkan pendekatan pembiayaan berdasarkan aktivitas (activity besed costing) dengan mengacu pada ketetapan PLN Pusat.

13. Menyajikan eksekutif report per triwulan untuk rincian BPP dan BBP per tarif untuk disampaikan ke PLN Pusat.

14. Membuat laporan berkala sesuai dengan bidang tugasnya. b. Supervisor Akuntansi Biaya

1. Mengklasifikasi transaksi berdasarkan kriteria aktiva, hutang modal, pendapatan dan biaya serta melakukan verifikasi atas transaksi tersebut. 2. Verifikasi buku harian Kas / Bank, Utang Piutang dan Memorial. 3. Verifikasi atas jurnal transaksi dan administrasi Buku Besar.

4. Verifikasi atas nota masuk dan nota keluar kantor disribusi dan unit-unit dibawahnya serta unit administrasi lainnya.

5. Menyusun laporan pembukuan bulanan dan laporan keuangan triwulanan, semesteran dan tahunan untuk kantor induk.

6. Melakukan verifikasi dan evaluasi atas laporan keuangan triwulanan, semesteran dan tahunan konsolidasi untuk di sampaikan ke PLN Pusat. 7. Membuat analisa rasio keuangaan atas laporan keuangan konsolidasi. 8. Melakukan pemutakhiran data dan penyusunan arsip akuntansi. 9. Melakukan rekonsiliasi penjualan dan piutang rekening listrik. 10. Melakukan rekonsiliasi Kas / Bank pendapatan.

11. Melakukan rekonsiliasi Kas / Bank impres.

12. Melakukan rekonsiliasi atas hutang pajak dengan bagian pengelolaan biaya.

13. Melakukan rekonsiliasi dengan institusi lainnya yaitu dengan Dana Pensiun PLN YPK PLN dan rekonsiliasi BBM dengan Pertamina.

14. Melakukan rekonsiliasi akun penutup dengan unit di lingkungan DJBB maupun dengan unit administrasi lainnya, serta rekonsiliasi utang piutang dengan anak perusahaan.

15. Melakukan inventarisasi periodik bersama dengan bidang-bidang terkait atas Kas / Bank dan piutang listrik.

(27)

1. Menghitung Harga Pokok Penyediaan tenaga listrik dengan memperhitungkan non allowable cost sesuai ketentuan yang berlaku untuk kepentingan manajemen atau pihak terkait .

2. Melakukan review secara periosik atas data yang dipakai pada cost driver dan activity driver.

3. Melakukan verifikasi atas kewajaran laporan biaya pokok penyediaan tenaga listrik dari unit-unit.

4. Menyusun biaya bersama pada kantor Distribusi dan APD untuk dikirim ke unit-unit.

5. Melakukan klasifikasi biaya berdasarkan pengelompokan biaya, segmen (Distribusi Retail), aktivitas biaya dan objek biaya.

6. Menyusun laporan biaya pokok penyediaan tenaga listrik bulanan triwulanan, semesteran dan tahunan untuk kepentingan manajemen.

7. Mengkoordinasi penyusunan laporan biaya pokok penyedia (BPP) tenaga listrik berdasarkan tarif untuk mengetahui BPP per tarif.

8. Melaksanakan rekonsiliasi atas biaya yang dialokasikan dengan biaya pada laporan keuangan.

9. Melaksanakan rekonsiliasi atas neraca kWh sehingga salah satu data untuk menentukan BPP.

10. Menyajikan Eksekutif Report setiap triwulanan rincian BPP per tarif untukdikirim ke PLN Pusat.

d. Supervisor Akuntansi AT (Aktiva Tetap), PDP (Pekerjaan dalam Pelaksanaan) dan Material Umum

1. Mengklasifikasikan arsip kontrak pekerjaan investasi berdasarkan fungsidan alokasi pekerjaan yang diterima dari bagian yang terkait.

2. Melakukan konsolidasi atas biaya-biaya tidak langsung (overhead cost) yang menjadi beban pekerjaan dalam pelaksanaan (PDP), jika terkait dengan unit yang bersangkutan.

(28)

20

4. Verifikasi kartu PDP atas biaya material, biaya jasa dan biaya overhead. 5. Verifikasi usulan jurnal mutasi aktiva tetap ke unit lain.

6. Verivikasi usulan jurnal mutasi PDP ke aktiva tetap.

7. Evaluasi terhadap saldo dan mutasi PDP berdasarkan data laporandari unit sehingga PDP di unit ditutup tepat waktu.

8. Verifikasi atas transaksi jurnal penerimaan material, pemakaian material dan pengiriman material (jika ada).

9. Menyiapkan dan melakukan inventarisasi periodik dan pemutakhiran data PDP dan ativa tetap.

10. Mengevaluasi mutasi dan saldo persediaan material berdasarkan laporan dari unit-unit.

11. Melakukan inventarisasi periodik persediaan material.

12. Verifikasi atas usulan jurnal perhitungan beban penyusutan atas aktiva tetap.

13. Verifikasi dan memproses usulan penarikan aktiva tetap dari unit maupun untuk kantor distribusi.

14. Memproses usulan penghapusan aktiva tetap ke PLN Pusat.

15. Mengkoordinir kesiapan data PDP dan AT untuk kepentingan penyusunan laporan keuangan.

16. Membuat laporan berkala sesuai bidang tugasnya. e. Juru Utama Akuntasi Biaya

1. Menyusun Harga Pokok Penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan manajemen atau pihak terkait (misalnya auditor).

2. Melakukan alokasi biaya terhadap biaya di kantor Distribusi setiap Bulan. 3. Menyusun biaya bersama bedasarkan data alokasi biaya Kantor Distribusi

dan APD untuk disampaikan ke unit-unit APJ setiap bulan.

4. Melakukan verifikasi atas kewajaran laporan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) tenaga listri dari unit-unit.

5. Melakukan klasifikasi biaya berdasarkan pengelompokan biaya, segmen (Distribusi, Retail), aktivitas biaya dan objek biaya.

(29)

7. Melaksanakan rekonsiliasi atas kewajaran nilai biaya yang dialokasikan dengan nilai biaya pada laporan keuangan.

8. Melaksanakan rekonsiliasi atas neraca kWh sebagai salah satu data untuk penghitungan BPP.

9. Membuat Eksekutif Report setiap triwulan untuk rincian BPP dan BPP per tarif.

10. Membuat laporan berkala sesuai bidang tugasnya. f. Juru Utama Akuntansi Umum

1. Melakukan rekonsiliasi atas Kas / Bank Pembiayaan. 2. Melakukan rekonsiliasi atas Kas / Bank Pendapatan.

3. Membukukan nota pembukuan dari unit APJ / APD maupun dari unit administrasi lainnya.

4. Membuat jurnal transaksi atas beban unit lainnya yang terkait dengan pendapatan, biaya, maupun lainnya dan membuat nota buku pembebanan ke unit yang bersangkutan.

5. Membuat jurnal transaksi atas penerimaan atau pengeluaran uang untuk pendapatan maupun pembiayaan.

6. Melakukan rekonsilidasi akun penutup dengan unit di lingkungan DJBB, unit administrasi lainnya dan rekonsilidasi utang piutang dengan anak perusahaan.

7. Melakukan rekonsilidasi dengan Dana Pensiun PLN dan YPK PLN. 8. Melakukan rekonsiliasi BBM danuPertamina.

9. Membuat jurnal transaksi atas pembebanan biaya, utang dan piutang. 10. Melakukan rekonsiliasi atas saldo utang pajak dengan bagian pengelolaan

Biaya.

11. Membukukan jurnal transaksi atas penerimaa material, pemakaian material dan pengiriman material (jika ada) berdasarkan data dari saksi AT / PDP. 12. Membuat jurnal memorial untuk koreksi atas transaksi yang tidak tepat

yang terlanjur telah di bukukan.

(30)

22

14. Membuat data pendukung beberapa kode akun buku besar serta direkonsiliasi dengsn bagian terkait seperti utang usaha , PUM KPR. 15. Membuat laporan pembukuan bulanan, triwulanan, semesteran dan

tahunan.

16. Memverifikasi laporan pembukuan dari unit-unit dan KD.

17. Melakukan konsolidasi atas laporan pembukuan kantor induk dan unit-unit.

18. Melakukan inventarisasi (periodik / tahunan) atas Piutang Listrik dan Kas / Bank bersama dengan bagian-bagian terkait.

19. Membuat laporan berkala sesuai bidang tugasnya.

g. Juru Utama Akuntansi AT (Aktiva Tetap), PDP (Pekerjaan dalam Pelaksanaan) dan Material Umum

1. Mengklasifikasikan arsip kontrak pekerjaan investasi berdasarkan fungsi dan lokasi pekerjaan berdasar data yang diterima dari bagian lain.

2. Melakukan verifikasi atas biaya tidak langsung (overhead cost) yang menjadi beban pekerjaan pelaksanaan.

3. Melakukan verifikasi atas pemakaian material atas beban pekerjaan dalam pelaksanaan (PDP).

4. Melakukan verifikasi biaya jasa atas pekerjaan dalam pelaksanaan (PDP). 5. Verifikasi kartu PDP atas biaya material, biaya jasa dan biaya overhead. 6. Membuat usulan jurnal mutasi aktiva tetap ke unit lain.

7. Membuat usulan jurnal mutasi PDP ke aktiva tetap.

8. Evaluasi terhadap saldo dan mutasi PDP berdasarkan data dari unit sehingga PDP di unit bisa ditutup tepat waktu.

9. Membuat transaksi jurnal penerimaan material, pemakaian material dan pengiriman material (jika ada).

10. Mengevaluasi mutasi dan saldo persediaan material berdasarkan laporan dari unit-unit.

11. Melakukan inventarisasi periodik dan pemutakhiran data PDP dan aktiva tetap.

12. Melakukan inventarisasi periodik persediaan material.

(31)

14. Verifikasi dan memproses usulan penarikan aktiva tetap dari unit maupun kantor induk.

15. Berdasarkan butir ke 12, ditindaklanjuti proses usulan penghapusan aktiva tetap ke PLN Pusat.

16. Menyiapkan verifikasi data PDP dan AT untk kepentingan penyusunan laporan keuangan.

17. Membuat laporan berkala sesuai bidang tugasnya. h. Juru Akuntansi Biaya

1. Melakukan alokasi biaya terhadap transaksi biaya dikantor Distribusi setiap bulan.

2. Menyusun biaya bersama berdasarkan data alokasi biaya kantor Distribusi dan APD untuk disampaikan ke unit-unit APJ setiap bulan.

3. Melakukan verifikasi atas kewajaran laporan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) tenaga listrik dari unit-unit.

4. Melakukan klasifikasi biaya berdasarkan pengelompokam biaya, segmen (Distribusi, Retail), aktivitas biaya dan objek biaya.

5. Melakukan konsolidasi atas laporan biaya penyediaan tenaga listrik unit-unit bulanan, triwulanan, dan tahunan sampai degan BPP per tarif.

6. Melakukan rekonsiliasi atas neraca kWh sebagai salah satu data untuk menghitung BPP.

7. Melakukan rekonsiliasi atas kewajaran nilai biaya yang dialokasikan dengan nilai biaya pada laporan keuangan.

8. Membuat laporan berkala sesuai bidang tugasnya. i. Juru Akuntansi Umum

1. Melakukan rekonsiliasi atas kas / Bank pembiayaan dan Pendapatan. 2. Membuat jurnal transaksi atas penerimaan / pengeluaran uang untuk

pendapatan maupun pengeluaran serta atas pembebanan biaya, utang dan piutang.

3. Membuat jurnal transaksi atas pembebanan ke PDP maupun dari PDP ke AT berdasarkan data yang diterima dari seksi AT / PDP.

(32)

24

5. Membuat jurnal penyusunan atas aktiva tetap berdasarkan data yang diterima dari Seksi AT / PDP.

6. Membuat jurnal memorial untuk koreksi atas transaksi yang tidak tetap yang telanjur sudah dibukukan.

7. Membuat data pendukung beberapa kode akun buku besar serta direkonsiliasi dengan bagian terkait seperti utang usaha, PUM KPR.

8. Melakukan penyusunan data dan arsip akuntansi Bulanan, Triwulanan, dan Tahunan

9. Melakukan konsolidasi atas laporan keuangan kantor induk dan unit-unit. 10. Melakukan inventarisasi (periodik/tahunan) atas piutang listrik dan

kas/bank.

11. Membuat surat keluar dan menerima surat masuk dan membuat agenda serta mengarsipkan surat dan dokuman kantor induk dari unit-unit dibawahnya serta unit-unit wilayah.

12. Melakukan penyusunan data dan arsip akuntansi. 13. Membuat laporan berkala sesuai bidang tugasnya.

j. Juru Akuntansi AT (Aktiva Tetap), PDP (Pekerjaan dalam Pelaksanaan) dan Material Umum.

1. Mengklasifikasikan arsip kontrak pekerjaan investasi berdasarkan fungsi dan alokasi pekerjaan.

2. Melakukan konsolidasi atas biaya-biaya tidak langsung (overhead cost) yang memjadi beban pekerjaan dalam pelaksanaan (PDP) jika terkait dengan unit akan di bebankan ke unit yang bersangkutan.

3. Mekakukan verifikasi biaya atas jasa dam pemakaian material atas pekerjaan dalam pelaksanaan (PDP).

4. Melakukan kartu pekerjaan dalam pelaksanaan (PDP) atas biaya material, biaya jasa dan biaya overhead.

5. Membuat usulan jurnal mutasi aktiva tetap ke unit lain serta mutasi pekerjaan dalam pelaksanaan (PDP) ke aktiva tetap.

(33)

7. Membuat usulan jurnal perhitungan beban penyusutan atas aktiva tetap. 8. Memproses usulan penarikan aktiva tetap dari unit maupun untuk kantor

distribusi dan ditindaklanjuti proses usulan penghapusan aktiva tidak beroperasi ke PLN Pusat.

2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan

Maksud didirikannya PT. PLN (Persero) adalah untuk mengusahakan, menyediakan tenaga listrik dalam jumlah yang memadai dengan tujuan :

a. Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata serta mendorong peningkatan kegiatan ekonomi.

b. Mengusahakan keuntungan agar dapat membiayai pengembangan penyediaan tenaga listrik untuk melayani kebutuhan masyarakat.

c. Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha penyediaan tenaga listrik yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi.

d. Penyedia tenaga listrik untuk kebutuhan masyarakat.

Sedangkan lapangan usaha PT. PLN (Persero) berdasarkan PP No. 17 tanggal 28 Mei 1990 pasal 6 menyatakan “ Dengan menggunakan prinsip ekonomi dan terjaminnya keselamatan kekayaan negara PT. PLN (Persero) menyediakan tenaga listrik yang meliputi pembangkitan transaksi dan penggunaan tenaga listrik”.

Dalam pengembangan usaha diatas PT. PLN (Persero) melakukan perencanaan dan pembangunan penyediaan tenaga listrik dengan persetujuan Menteri Pertambangan dan Energi PT. PLN (Persero) diberi servis usaha menunjang tenaga listrik dalam mengusahakan tenaga listrik PT. PLN (Persero) mempunyai tiga saran, yaitu :

a. Meningkatkan jumlah pelanggan. b. Meningkatkan daya terpasang.

(34)

26

(35)

3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Dalam pelaksanaan kuliah kerja praktek, penulis di tempatkan dibagian keuangan sub bagian akuntansi yang di bawah tanggung jawab Deputi Manajer Akuntansi di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten (DJBB). Pelaksanaan kerja praktek dimaksudkan untuk mengetahui aktivitas atau kegiatan penghitungan dan pencatatan aktiva tetap di PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

Bagian akuntansi pada PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten di bagi dalam beberapa pembagian kerja, diantaranya Piutang, Aktiva Tetap, Neraca, Kas, Utang, Pelaksanaan Dalam Pelaksanaan (PDP). PT PLN memberikan kesempatan kepada penulis untuk di tempatkan di semua bagian, supaya penulis dapat memperluas pengetahuan dan pengalaman.

3.1.1 Pengertian Prosedur

Pengertian prosedur menurut pendapat Azhar Susanto adalah sebagai berikut:

“Prosedur adalah rangkaian aktifitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan cara yang sama”.

(2008 ; 246)

(36)

34

Sedangkan menurut Cecil Gillespie yang diterjemahkan oleh La Midjan dan Azhar Susanto mengemukakan bahwa :

“Prosedur adalah suatu urutan-urutan dari pekerjaan tata usaha (Clerial Operation), yang biasanya melibatkan beberapa petugas didalam suatu bagian atau lebih yang diadakan berulang-ulang didalam suatu perusahaan”.

(2003:4)

3.1.2 Pengertian Aktiva Tetap

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia mengemukakan bahwa :

“ Aktiva Tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun”.

(2004:16 ) Sedangkan menurut Soemarso S.R :

“Aktiva Tetap adalah aktiva berwujud (tangible fixed assets) yang : (1) masa manfaatnya lebih dari satu tahun; (2) digunakan dalam kegiatan perusahaan; (3) dimiliki tidak untuk dijualbelikan dalam kegiatan normal perusahaan serta; (4) nilainya cukup besar”.

(2005:18) Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang dimiliki suatu perusahaan untuk digunakan untuk operasi perusahaan dan bukan untuk dijual kembali dan memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun.

(37)

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia mengatakan bahwa :

“Penyusutan adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat estimasi”.

(2004;17) Sedangkan menurut Smith dan Skousen mengemukakan bahwa :

“Penyusutan adalah suatu system akuntansi yang bertujuan mendistribusikan harga perolehan atau nilai dasar yang lain dari aktiva tetap dikurangi nilai sisa bila ada, selama estimasi masa manfaat aktiva tetap dalam suatu cara yang sistematis dan rasional”.

(1977;323) Dari definisi diatas maka penulis menyimpulkan penyusutan adalah alokasi harga perolehan yang menjadi beban periode selama periode selama perusahaan memperoleh manfaat dari penggunaan aktiva tersebut.

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Pelaksanaan kuliah kerja praktek pada bagian akuntansi selama 21 hari kerja mulai tanggal 02 Oktober 2009 sampai dengan tanggal 30 Oktober 2009 dari pukul 07.00 Wib sampai pukul 16.00 Wib pada hari Senin sampai dengan hari Jumat pada 07.00 Wib sampai pukul 15.00 Wib.

Adapun jenis kegiatan yang penulis lakukan selama kerja praktek adalah sebagai berikut :

(38)

36

 Pencatatan surat-surat yang masuk kebagian akuntansi dan dimasukan ke dalam buku agenda yang di klasifikasikan sebagai berikut :

 Agenda surat-surat

 Agenda data-data akuntansi

 Agenda surat-surat perjanjian (kontak)  Surat Undangan untuk bagian akuntansi

 Formulir-formulir akuntansi untuk Deputi Manajer Akuntansi

Facsimile dari dan untuk pusatFacsimile untuk cabang dan wilayah

 Surat keputusan, surat edaran dan pengumuman b. Surat Keluar

 Surat-surat peminjaman barang

 Surat-surat permohonan perbaikan perlengkaoan kantor  Penyampaian data kepada APD (Area Pengatur Distribusi),

APJ (Area Pelayanan dan Jaringan ) yang berkepentingan lainnya.

c. Nota Dinas

Yaitu formulir pengantar pekerjaan dinas keluar kantor d. Laporan keuangan dari setiap pelayanan dan jaringan (APJ)

Yaitu mendata dan mengarsipkan setiap laporan keuangan dari APJ yang masuk kebagian akuntansi, untuk kontrol laporan keuangan.

2. Melakukan pengecekan dan penggolongan kembali pada buku besar akhir

tahun yang telah di susun.

3.3 Pembahasan Hasil Kerja Praktek

3.3.1 Prosedur Perhitungan Penyusutan Aktiva Tetap pada PT.PLN (Persero) Jawa Barat

(39)

salah satu syarat bahwa barang itu dinyatakan aktiva tetap harus memiliki harga nilai awal Rp 5.000.000,- keatas dan apabila nilai aktiva tetap dibawah harga Rp 5.000.000,- dinyatakan sebagai beban dan tidak disusutkan, kemudian setiap aktiva tetap ditentukan umur ekonomisnya oleh kebijakan PT.PLN (Persero) itu sendiri, setelah itu baru dilakukanlah penghitungan penyusutan aktiva tetap secara periode bulanan terhitung mulai bulan pembelian atau bulan saat pertama kali aktiva digunakan, dan semua dilakukan oleh staff akuntansi dengan menggunakan System Application Product in Data Processing (SAP).

Dan apabila aktiva tetap mengalami kerusakan atau tidak dapat dipakai sama sekali dan tidak dapat diperbaiki lagi sebelum umur ekonomisnya habis maka sisa masa manfaatnya merupakan kerugian secara keuangan dan masa manfaat yang telah ditentukan tidak tercapai.

Penghitungan penyusutan aktiva tetap yang diterapkan pada PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah metode garis lurus (straight line method), yaitu metode yang nilai persentasenya tetap dari harga perolehan

atau nilai lain, penggantian harga perolehan. Persentase penyusutan aktiva tetap ini berbeda-beda untuk tiap jenisnya. Penghitungan penyusutan aktiva tetap diatur berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.034/DIR/1983. Penggunaan metode penyusutan garis lurus (straight line method) karena selain merupakan keputusan dari pihak Direksi metode ini juga memudahkan bagian aktiva tetap dalam melakukan proses penghitungan penyusutan pada aktiva tetap.

(40)

38

3.3.2 Prosedur Pencatatan Penyusutan Aktiva Tetap Pada PT.PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten

Prosedur pencatatan penyusutan aktiva tetap dilakukan oleh staff bagian akuntansi dengan menggunakan System Application Product in Data Processing (SAP) dan system ini secara otomatis menghitung besarnya penyusutan aktiva tersebut . Nilai penyusutan aktiva tersebut langsung tersambung secara online ke seluruh kantor PT.PLN (Persero) sehingga secara langsung dapat dilihat melalui system SAP ini, termasuk Deputy Manager Akuntansi perusahaan. Nilai

(41)

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan mengenai prosedur penghitungan dan pencatatan pada PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :

1. Prosedur perhitungan penyusutan aktiva tetap pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten menggunakan metode garis lurus (straight line method) yang pelaksanaan penyusutan aktiva tetapnya

dilakukan secara periode bulanan dan salah satu syarat dikatakan sebagai aktiva tetap harus memiliki nilai diatas lima juta rupiah dan dilakukan oleh staff akuntansi dengan menggunakan system Application Product in Data Processing (SAP).

2. Prosedur pencatatan penyusutan aktiva tetap PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten menggunakan System Application Product in Data Processing (SAP).

4.2 Saran

Berdasarkan pembahasan diatas, tanpa mengurangi rasa hormat penulis pada pihak perusahaan, maka penulis ingin menyampaikan saran yang dapat berkenan pada pihak PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten guna meningkatkan kualitas perusahaan yaitu :

(42)

41

(43)

DAFTAR PUSTAKA

La Midjan. dan Azhar Susanto. 2003. Sistem Informasi Akuntansi II Jakarta : Salemba Empat.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.

Azhar Susanto. 2002. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung : Lingga Jaya. Soemarso.2005.Akuntansi Suatu Pengantar, Buku 2. Jakarta : Salemba Empat. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Indonesia. Jakarta :

Selemba Empat.

(44)

43

CURRICULUM VITAE

DATA PRIBADI

Nama : Prolentina Manurung

Tempat/Tanggal Lahir : Tanjung Redeb, 15 Januari 1990

Jenis Kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Kristen Protestan

Status : Mahasiswi

Alamat : Jl. Dipatiukur No.86A-1

No. Telpon : 081347096271

DATA PENDIDIKAN

 Tahun 1995-1996 : TK Katolik Tanjung Redeb  Tahun 1996-2001 : SD Katolik Tanjung Redeb  Tahun 2001-2004 : SLTP Katolik Tanjung Redeb  Tahun 2004-2007 : SMA Negeri 1 Tanjung Redeb

Referensi

Dokumen terkait

Ketika Haji Hasan Mustapa membuat isi yang berbeda dari sisincliran yang populer pa- da masanya, berarti ia telah melakukan penafsiran baru terhadap teks sampiran yang sudah

Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pengujian hipotesis tentang pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap kemampuan menyunting teks prosedur

berarti besarnya sumbangan pengaruh yang diberikan oleh variabel transparansi dan akuntabilitas partai politik dalam menyusun laporan dana kampanye terhadap efektivitas

Simpulan dari penelitian ini menunjukan proses komunikasi dalam forum pembinaan terjadi secara linier dengan pola top to bottom, dimana Pemerintah Kota Bandung

Hasil uji t satu pihak dengan taraf signifikansi 0,05 diperoleh t hitung = 4,55 dan t tabel = 1,66, sehingga t hitung > t tabel maka Ha diterima dan H0 ditolak,

[r]

Beberapa penelitian terdahulu mengenai kecurangan akademik dilakukan oleh Rizki (2009) mengenai hubungan prokrastinasi akademik dan kecurangan akademik pada mahasiswa

Penerapan Pendekatan Open Ended dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Matematis Siswa ditinjau dari Respon Siswa terhadap