TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS DIKELAS X SMAN UNGGUL
SUBULUSSALAM T.P 2015 / 2016
Oleh :
Wahyu Kristiani Ningsih Zebua 4101121034
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
DiajukanUntukMemenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIWAYAT HIDUP
Wahyu Kristiani Ningsih Zebua dilahirkan di Sepadan, pada
tanggal 18 Februari 1992. Ayah bernama Sinema Zebua dan Ibu bernama
Anik Haryanti dan merupakan anak Pertama dari Empat bersaudara. Pada
tahun 1998, penulis masuk SD Negeri Singgersing Aceh Singkil, dan
lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis melanjutkan sekolah di
SMP Negeri 1 Subulussalam dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2007,
penulis melanjutkan sekolah di SMAN Unggul Subulussalam dan lulus
pada tahun 2010. Pada tahun 2010, penulis diterima di Program Studi
Pendidikan Fisika Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK
GERAK LURUS DIKELAS X SMAN UNGGUL SUBULUSSALAM T.P 2015/2016
Wahyu Kristiani N. Z (NIM 4101121034)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model problem based learningterhadap hasil belajar siswa kelas X Semester I pada materi pokok Gerak Lurus di Kelas X SMAN Unggul Subulussalam T.P 2015/ 2016.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X Semester I yang terdiri dari 3 kelas berjumlah 111 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan caraclusterrandom sampling yaitu kelas X-1 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 37 orang dan kelas X-2 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 37 orang. Instrumen dalam penelitian ini ada 2 yaitu tes hasil belajar dalam bentuk essay tes dengan jumlah 10 soal dan lembar observasi untuk melihat aktivitas siswa.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 43,81 dengan standar deviasi 13,81, dan nilai rata-rata kelas kontrol 44,05 dengan standar deviasi 11,01. Pada pengujian normalitas untuk pretes diperoleh pada kelas eksperimen dengan Lhitung = 0,0736 dan Ltabel= 0,1457,untuk kelas kontrol dengan Lhitung = 0,0785, dan Ltabel = 0,1457, sehingga diperoleh Lhitung < Ltabel, maka data kedua kelas berdistribusi normal. Pada uji homogenitas diperoleh Fhitung = 1,57 dan Ftabel = 1,74 sehingga Fhitung < Ftabel, maka kedua sampel berasal dari kelompok yang homogen. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model problem based learning dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Selama perlakuan diberikan, diperoleh aktivitas siswa pada kelas eksperimen memiliki nilai rata – rata 72,03% kategori aktif dan aktivitas siswa pada kelas kontrol memiliki nilai rata–rata 59,81 dengan kategori cukup aktif. Setelah perlakuan diberikan, diperoleh nilai rata - rata postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 80,05 dengan standar deviasi 10,91dan kelas kontrol 68,81 dengan standar deviasi 10,60. Hasil uji t satu pihak dengan taraf signifikansi 0,05 diperoleh thitung = 4,55 dan ttabel = 1,66, sehingga thitung > ttabel maka Ha diterima dan H0 ditolak, dengan demikian disimpulkan bahwa penggunaan modelproblem based learning berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Gerak Lurus di kelas X semester I SMAN Unggul Subulussalam T.P 2015/ 2016.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat dan hidayat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, dengan
judul “Pengaruh Model Problem Based Learning terhadap Hasil Belajar Siswa
pada Materi Pokok Gerak Lurus di Kelas X SMAN Unggul Subulussalam”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan di Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Negeri
Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Bapak
Prof. Drs. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor beserta Staf-stafnya di
Universitas Negeri Medan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak
Drs. Asrin Lubis, M.Pd, selaku Dekan beserta Staf-stafnya di FMIPA Universitas
Negeri Medan.Terima kasih juga kepada Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si,
selaku Ketua Jurusan Fisika, Bapak Drs. Juru Bahasa Sinuraya, M.Pd selaku
Ketua Program Studi Pendidikan Fisika, Ibu Rita Juliani M.Si selaku Sekretaris
Jurusan Fisikadan seluruh Bapak/Ibu Dosen serta staf pegawai jurusan Fisika
yang telah banyak membantu kelancaran selama penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada
IbuDra. Ida Wahyuni, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sejak awal sampai dengan
selesainya penulisan skripsi ini. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak
Purwanto, S.Si.,M.Pd, Ibu Dr. Betty M. Turnip, M.Pd dan Bapak Drs. Juniar
Hutahaean, M.Si selaku Dosen Pemberi Saran dan Pengujiyang telah memberikan
masukan dan saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan
skripsi ini. Ucapan terima kasih juga diucapkan kepada Dr. Derlina, M.Si selaku
Dosen Pembimbing Akademik penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Sukri, S.Pd.,M.M selaku
kepala sekolah SMAN Unggul Subulussalam, IbuSarmilawati, S.Pdselaku guru
mata pelajaran Fisika SMAN Unggul Subulussalam dan BapakSyahri Ramadhan
v
memberikan izin, bantuan dan informasi bagi penulis selama melakukan
penelitian.
Terima kasih juga buat sahabat penulisHelena,Rudi, Parno,Priastuti,
Supriani, Wirakaryati, Siti Sarah, Indah Pratiwi, Taufik Hambali, Rikardo, Harrys,
Sumitro, Dwi Astini, Nining, kak Suci dan kak Nentyserta teman-teman di kelas
Fisika Dik A Reguler 2010 yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, terima
kasih atas doa dan dukungannya. Dan terspesial penulis mengucapkan terima
kasih untuk kedua orang tua tercinta, adik - adik tersayang, dan sanak saudaraserta
bang Iman Gulo yang selama ini memberikan semangat, do’a, motivasi, dan
bantuan kepada penulis.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini
bermanfaat bagi para guru fisika dalam menambah khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Pebruari 2016
Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 5
1.3. Batasan Masalah 5
1.4. Rumusan Masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 6
1.6. Manfaat Penelitian 6
1.7. Defenisi Operasional 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis 8
2.1.1. Pengertian Belajar 8
2.1.2. Aktivitas Belajar 9
2.1.3. Hasil Belajar 10
2.1.4. Model Pembelajaran 12
2.1.4.1 Model Pembelajaran Problem Based Learning 13
2.1.4.2 Fitur-fitur Problem Based Learning 16
2.1.4.3 Ciri-ciri khusus Pembelajaran Berdasarkan Masalah 17
2.1.4.4 Manfaat Pembelajaran Berdasarkan Masalah ` 18
vii
2.1.4.6. Pelaksanaan Pembelajaran Problem Based Learning 20
2.1.4.7. Teori Belajar yang Mendukung Problem Based Learning 21
2.1.5. Materi Pembelajaran 22
2.2. Kerangka Konseptual 28
2.3. Hipotesis Penelitian 29
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 31
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 31
3.2.1. Populasi Penelitian 31
3.2.2. Sampel Penelitian 31
3.3. Variabel Penelitian 31
3.4. Jenis dan Desain Penelitian 32
3.4.1. Jenis Penelitian 32
3.4.2. Desain Penelitian 32
3.5. Prosedur Penelitian 32
3.6. Instrumen Penelitian 34
3.7. Persyaratan Instrumen 35
3.7.1. Validitas Isi 36
3.8. Teknik Pengolahan Data 36
3.8.1. Uji Normalitas Data 36
3.8.2. Uji Homogenitas data 37
3.8.3. Uji Hipotesis 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 41
4.1.1. Deskripsi Data Penelitian 41
4.1.1.1. Data Pretes Kelas Eksperimen dan kelas Kontrol 41
4.1.2. Pengujian Analisis Data 43
4.1.2.1. Hasil uji Normalitas Data Pretes 43
4.1.2.2. Hasil uji Homogenitas Data Pretes 43
4.1.4. Observasi Aktivitas Siswa 44
4.1.5. Pengolahan dan Analisis data Postes 45
4.1.5.1. Hasil uji Normalitas Data Postes 47
4.1.5.2. Uji Homogenitas Data Postes 48
4.1.5.3. Uji Hipotesis Data Postes 48
4.2. Pembahasan Dan Hasil Penelitian 49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 52
5.2. Saran 53
DAFTAR PUSTAKA 54
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. jarak tempuh suatu benda 23
Gambar 2.2. Grafik Kecepatan terhadap waktu pada GLB 26
Gambar 2.3. Grafik Percepatan terhadap waktu pada GLBB 27
Gambar 4.1. Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen 42
Gambar 4.2 Diagram Batang Data Pretes Kelas Kontrol 42
Gambar 4.3. Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen 46
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Sintaks PembelajaranProblem Based Learning 19
Tabel 3.1 Desain Penelitian 32
Tabel 3.2 Spesifikasi Materi Pokok Gerak Lurus 33
Tabel 3.3 Indikator Observasi Aktivitas Belajar Siswa 35
Tabel 4.1 Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol 41
Tabel 4.2 Hasil uji Normalitas Data Pretes 43
Tabel 4.3 Hasil uji Homogenitas Data Pretes 43
Tabel 4.4 Rata-rata Aktivitas Siswa kelas eksperimen 44
Tabel 4.5 Rata-rata Aktivitas Siswa Kelas Kontrol 45
Tabel 4.6 Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol 46
Tabel 4.7 Hasil uji Normalitas Data Postes 47
Tabel 4.8 Hasil uji Homogenitas Data Postes 48
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 56
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 69
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 80
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa 1 92
Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa 2 94
Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa 3 96
Lampiran 7. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 98
Lampiran 8. Tes Hasil Belajar 104
Lampiran 9. Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa 107
Lampiran 10. Lembar Distribusi Penilaian Aktivitas Siswa Eksperimen 108
Lampiran 11. Lembar Distribusi Penilaian Aktivitas Siswa Kontrol 117
Lampiran 12. Rekapitulasi Pretes Kelas Eksperimen 126
Lampiran 13. Rekapitulasi Postes Kelas Eksperimen 128
Lampiran 14. Rekapitulasi Pretes Kelas Kontrol 130
Lampiran 15. Rekapitulasi Postes Kelas Kontrol 132
Lampiran 16. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen 134
Lampiran 17. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol 135
Lampiran 18. Perhitungan Rata-rata,Simpangan Baku, Varians 136
Lampiran 19. Uji NormalitasData 140
Lampiran 20. Uji Homogenitas 145
Lampiran 21. Uji Hipotesis Data 147
Lampiran 22. Tabel Wilayah Luas Kurva 0 ke z 151
Lampiran 23. Daftar Nilai Kritis Uji Lilliefors 152
Lampiran 24. Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F 153
Lampiran 25. Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t 155
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang
cerdas, damai, terbuka dan demokratis. UU RI No. 20 Pasal 1 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional telah ditetapkan bahwa “pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara”. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang
cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Sistem pendidikan nasional menyebutkan,
bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan guru dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Rusman, 2012 :3). Dalam
pembelajaran tugas guru yang paling utama adalah mengondisikan lingkungan
agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik. Pembelajaran
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah pembelajaran
dimana hasil belajar atau kompetensi yang diharapkan dicapai oleh siswa, sistem
penyampaian, dan indikator pencapaian hasil belajar dirumuskan secara tertulis
sejak perencanaan dimulai.
Bidang studi sains fisika sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) merupakan objek mata pelajaran yang menarik dan lebih banyak
memerlukan pemahaman dari pada penghafalan. Namun, kenyataannya fisika
sering dipandang sebagai suatu ilmu yang abstrak oleh siswa dengan teori dan
soal-soal yang sulit. Berdasarkan pengalaman penulis saat melakukan Program
Pengalaman Lapangan (PPL), bahwa dalam kegiatan belajar mengajar siswa
2
mengarahkan siswa untuk membawa konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari.
Hal tersebut menyebabkan siswa menjadi tidak aktif dan kreatif sehingga
pelajaran fisika menjadi membosankan dan menjadi salah satu pelajaran yang sulit
dipelajari dan tidak disukai oleh siswa. Akibatnya siswa kurang mampu
memahami dan menerapkan konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di SMA
Negeri Unggul, yakni wawancara dengan guru fisika SMA Negeri Unggul pada
tanggal 08 November 2014 mengungkapkan bahwa hasil belajar fisika siswa
masih rendah. Hasil belajar fisika siswa kelas XI dalam Ujian Akhir Semester
Ganjil setiap tahunnya hanya mencapai rata-rata 55, sedangkan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang akan dicapai adalah 75. Sehingga dapat
dikatakan nilai rata-rata siswa tidak mencapai kriteria yang diharapkan. Kegiatan
belajar dikelas saat ini cenderung masih menggunakan pembelajaran konvensional
dengan metode yang digunakan guru ceramah, tanya jawab, dan penugasan. Guru
yang mengajar dengan model pembelajaran yang kurang menarik dapat
menyebabkan siswa menjadi bosan, pasif, dan tidak kreatif. Oleh karena itu guru
dituntut untuk menggunakan model pembelajaran yang disesuaikan dengan
kondisi dan situasi belajar agar tujuan akhir belajar dapat tercapai,(Purba,M
:2012)
Dalam proses pembelajaran guru sering menggunakan metode ceramah
dan sesekali menggunakan metode diskusi. Melalui penyebaran angket, diketahui
bahwa siswa kurang aktif dalam pembelajaran fisika itu sendiri, sehingga
kemampuan siswa dalam memahami dan menerapkan konsep fisika untuk
memecahakan masalah-masalah yang berkaitan dengan fisika dalam kehidupan
sehari-hari masih kurang. Pembelajaran yang disampaikan sangat monoton,
kebanyakan siswa dalam memecahkan suatu masalah hanya dengan menghafal
rumus dan mengerjakan soal-soal sehingga langsung diserap tanpa di analisa
terlebih dahulu.
Dari berbagai masalah yang peneliti jumpai, peneliti merasa perlu adanya
suatu pembelajaran yang membuat siswa aktif dalam kelas, melibatkan seluruh
berpusat pada siswa dengan mengangkat fenomena fisika yang lebih autentik
dalam kehidupan sehari-hari. Serta yang paling penting adalah adanya suatu
peningkatan hasil belajar siswa tersebut. Tentu dengan menggunakan model
pembelajaran yang mendukung. Berdasarkan kenyataan tersebut, perlu diterapkan
suatu model pembelajaran yang sesuai dan mampu meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar fisika siswa. Salah satu alternatif model pembelajaran yang
memungkinkan diterapkan adalah model problem based learning (PBL). Model
PBL merupakan pendekatan yang efektif untuk pengajaran proses berpikir tingkat
tinggi (Trianto, 2010). Berpikir tingkat tinggi adalah kerja keras. Pembelajaran
PBL dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan
berpikir, pemecahan masalah dan keterampilan intelektual, belajar berbagai peran
orang dewasa melalui perlibatan mereka dalam pengalaman nyata dan menjadi
pebelajar yang otonom dan mandiri.
Penerapan Model pembelajaran PBL ini sudah pernah diteliti oleh beberapa
peneliti sebelumnya, seperti Kennedy (2008) menerapkan model PBL di SMA N
4 Kisaran pada materi pokok Pemuaian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas
eksperimen 30,66 setelah diberi perlakuan dengan model PBL maka hasil belajar
fisika siswa meningkat dengan nilai rata-rata postes 68,66. Menurut hasil
penelitian Siagian (2009) yang menerapkan model PBL di SMP N 2 Rantau Utara
pada materi pokok Listrik Dinamis diperoleh nilai pretes kelas eksperimen 4,197
setelah dilakukan perlakuan dengan model PBL diperoleh hasil postes 7,54.
Berdasarkan hasil kedua peneliti ini diketahui bahwa ada pengaruh yang
signifikan antara model pembelajaran PBL terhadap hasil belajar siswa.
Kelemahan dari kedua penelitian tersebut tidak memperhatikan aspek yang
lain dari siswa, seperti tidak mengukur aktivitas siswa selama proses
pembelajaran. Selama proses pembelajaran, aktivitas sangat penting diperhatikan
karena pada hakekatnya belajar merupakan perubahan tingkah laku yang
menyangkut pengetahuan dan keterampilan. Keterampilan yang dimaksud adalah
keterampilan bertanya, memecahkan masalah, mempresentasikan hasil karya dan
4
Sardiman (2011) mengatakan bahwa “pada prinsipnya belajar adalah
berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan, tidak ada
belajar kalau tidak ada aktivitas, sehingga aktivitas merupakan prinsip atau asas
yang sangat penting di dalam interaksi belajar-mengajar. Hal ini didukung oleh
Slameto (2010) mengatakan bahwa “aktivitas belajar merupakan prinsip atau asas
yang sangat penting di dalam interaksi belajar-mengajar.” Perlu ditambahkan
bahwa aktivitas belajar itu bersifat fisik maupun mental. Kegiatan belajar kedua
aktivitas itu harus selalu berkait. Sehubungan dengan hal tersebut, Piaget
menerangkan bahwa seorang anak itu berpikir sepanjang ia berbuat. Tanpa
perbuatan berarti anak itu tidak berpikir. Oleh karena itu, agar anak berpikir
sendiri maka harus diberi kesempatan untuk berbuat sendiri.
Berdasarkan kesimpulan dan saran dari peneliti sebelumnya penulis akan
menindaklanjuti beberapa hal diantaranya untuk dapat lebih menuntun siswa
membangkitkan rasa nyaman dan menyenangkan sehingga siswa dapat lebih aktif
dan berani dalam mengeluarkan pendapat dan pertanyaan-pertanyaan yang
mengganjal dalam dirinya, mengalokasikan waktu dengan tepat terutama pada
tahapan aktivasi, menyajikan masalah yang lebih menarik dan mudah dipahami
siswa. Selama proses pembelajaran, aktivitas sangat penting diperhatikan karena
pada hakekatnya belajar merupakan perubahan tingkah laku yang menyangkut
pengetahuan dan keterampilan. Keterampilan yang dimaksud adalah keterampilan
bertanya, memecahkan masalah, mempresentasikan hasil karya dan melakukan
percobaan. Dalam penelitian ini penulis akan menilai aktivitas siswa selama
proses pembelajaran dengan bantuan dua orang observer.
Dari uraian di atas, jelaslah bahwa model atau metode mengajar
mempengaruhi suasana dan hasil belajar siswa. Guru yang mengajar dengan
model pembelajaran yang kurang menarik dapat menyebakan siswa menjadi
bosan, pasif, dan tidak kreatif. Oleh karena itu guru dituntut untuk menggunakan
model pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi belajar agar
tujuan akhir belajar dapat tercapai dengan tepat.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Gerak Lurus di Kelas X SMAN Unggul subulussalam T. P. 2015/2016”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi identifikasi masalah
adalah:
1. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fisika.
2. Rendahnya aktivitas belajar siswa.
3. Pembelajaran yang masih berpusat pada guru.
4. Guru belum pernah menggunakan model pembelajaran.
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka penulis membatasi masalah
ini yaitu :
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaranProblem
Based Learningdan Konvensional.
2. Materi Pokok yang akan diberikan adalah Materi Pokok Gerak Lurus
3. Subjek penelitian dibatasi pada siswa kelas X SMAN Unggul
Subulussalam Semester Ganjil T.P. 2015/2016.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran
Problem Based Learning pada materi pokok Gerak Lurus di Kelas X
SMAN Unggul Subulussalam Semester Ganjil T.P. 2015/2016?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan Pembelajaran
Konvensional pada materi pokok Gerak Lurus di Kelas X SMAN Unggul
Subulussalam Semester Ganjil T.P. 2015/2016?
3. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan
6
Lurus di Kelas X SMAN Unggul Subulussalam Semester Ganjil T.P.
2015/2016?
4. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh Model
Pembelajaran Problem Based Learning dengan pembelajaran
Konvensional pada materi pokok Gerak Lurus di Kelas X SMAN Unggul
Subulussalam Semester Ganjil T.P. 2015/2016?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaranProblem Based Learningpada materi pokok Gerak Lurus di
Kelas X SMAN Unggul Subulussalam Semester Ganjil T.P. 2015/2016.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran
Konvensional pada materi pokok Gerak Lurus di Kelas X SMAN Unggul
Subulussalam Semester Ganjil T.P. 2015/2016.
3. Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan
menggunakan model Pembelajaran Problem Based Learning pada materi
pokok Gerak Lurus di Kelas X SMAN Unggul Subulussalam Semester
Ganjil T.P. 2015/2016.
4. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh model
pembelajaran Problem Based Learning dengan pembelajaran
Konvensional pada materi pokok Gerak Lurus di Kelas X SMAN Unggul
Subulussalam Semester Ganjil T.P. 2015/2016.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menambah pengetahuan penulis terhadap model pembelajaran Problem
Based Learning yang dapat digunakan nantinya dalam proses
pembelajaran demi meningkatkan mutu pendidikan.
2. Sebagai bahan masukan bagi guru fisika dalam memilih model
3. Sebagai bahan informasi untuk merencanakan pembelajaran dengan model
pembelajaranProblem Based Learning.
1.7. Defenisi Operasional
1. Model pembelajaran PBL adalah suatu pendekatan pembelajaran di mana
siswa mengerjakan permasalahan yang autentik dengan maksud untuk
menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan
ketrampilan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian
dan percaya diri (Arends, 2008).
2. Hasil belajar terdiri dari dua kata yaitu “hasil” dan “belajar”. Hasil
merupakan akibat dari yang ditimbulkan karena berlangsungnya suatu
proses kegiatan. Sedangkan belajar adalah serangkaian kegiatan untuk
memperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman individu
dalam interaksi dengan lingkungannya. Hasil belajar merupakan hasil dari
52
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan:
1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model problem based learning
pada materi Gerak Lurus diperoleh nilai rata-rata postes yaitu 80,05 dan
dikatakan tuntas berdasarkan nilai KKM yang ada di sekolah SMAN
Unggul Subulussalam.
2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional
pada materi Gerak diperoleh nilai rata-rata postes yaitu 68,81 dan
dikatakan tidak tuntas berdasarkan nilai KKM yang ada di sekolah SMAN
Unggul Subulussalam.
3. Aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model problem based
learning mengalami peningkatan, pada pertemuan I sebesar 69,36%, pada
pertemuan II sebesar 72,42%, pada pertemuan III sebesar 74,23%, dengan
rata–rata nilai keseluruhan sebesar 72,03% berkategori aktif.
4. Ada perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh model pembelajaran
Problem Based Learning dengan pembelajaran Konvensional pada materi
pokok Gerak Lurus di kelas X semester I SMAN Unggul Subulussalam,
denganthitung= 4,55 >ttabel= 1,66.
5.2. Saran
Saran yang dapat peneliti ajukan berdasarkan pembahasan adalah sebagai
berikut:
1. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan membuat perencanaan yang lebih
baik pada pengorganisasian kelompok dan diharapkan lebih
mengoptimalkan pengelolaan kelas khususnya pada saat diskusi
berlangsung agar tidak terjadi kegaduhan-kegaduhan di dalam kelas
2. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model PBL, ada
mempresentasekan hasil karya untuk meningkatkan rasa percaya diri pada
siswa tersebut
3. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model PBL,
karena aktivitas yang akan diobservasi banyak maka supaya efektif
54
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R.I.,(2008), Learning To Teach,Edisi Ketujuh. Diterjemahkan oleh Soetjipto,Prajitno. PustakaPelajar : Yogyakarta
Arifin, Z.,(2009),EvaluasiPembelajaran. PT Remaja Rosdakarya: Bandung
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2011),Buku Pedoman Penulisan Skripsi Proposal dan Skripsi Mahasiswa
Program Studi Pendidikan,FMIPA Unimed
Harahap, M.,B dan Ritonga, W.,(2012), Strategi Belajar Menajar Fisika. FMIPA Unimed : Universitas Negeri Medan
Kanginan, M.,(2006),Fisika Untuk SMA Kelas X Semester I. Erlangga : Jakarta
Nasution, K.,(2015), Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dalam Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Pokok Gerak Lurus Kelas X SMA Negeri 3 Tanjung Balai T.P 2014/2015.
Jurnal Inpafi : Universitas Negeri Medan
Rusman,(2012),Model-Model Pembelajaran.Raja Grafindo Persada : Jakarta
Sardiman,(2007), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali Pers.: Jakarta
Sardiman,(2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali Pers.: Jakarta
Slameto,(2010), Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta: Jakarta
Sudjana,N.,(2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT. Remaja Rosdakarya : Bandung
Sudjana,(2012),Metode Statistika. Tarsito : Bandung
Supiyanto,(2006),Fisika SMA Jilid I. Erlangga : Jakarta
Trianto,(2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Kencana : Jakarta