• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

E. Pengertian Akuntansi Keuangan Daerah

Akuntansi keuangan daerah yang didefenisikan sebagai “akuntansi yang dipakai oleh pemerintah daerah, untuk melakukan manajemen dan pengelolaan keuangan daerah. Manajemen keuangan daerah merupakan alat untuk mengurus dan mengatur rumah tangga pemerintah daerah. Akuntansi keuangan daerah merupakan salah satu bidang dalam akuntansi sektor publik yang mendapat perhatian besar dari berbagai pihak semenjak reformasi”. Sesuai dengan UUD Negara RI tahun 1945,

14

pemerintah daerah berwewenang untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Pemberian otonomi luas lebih diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pembayaran dan peran serta masyarakat. Dasar atau basis akuntansi merupakan salah satu asumsi dasar dalam akuntansi yang penting. Hal ini disebabkan asumsi ini menentukan kapan pencatatan suatu transaksi dilakukan, yang tidak dikenal dalam tata buku keuangan daerah selama prareformasi keuangan daerah. Akuntansi merupakan proses pengidentifikasian, pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi. Dari definisi menurut American Accounting Association tersebut dapat dilihat bahwa akuntansi terdiri atas beberapa tahap. Setelah tahap terakhir selesai, dimulai lagi tahap pertama dan seterusnya. Dengan kata lain, akuntansi adalah suatu siklus akuntansi lebih rinci dari keempat tahap-tahap yang terus berulang.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka akuntansi keuangan daerah dapat didefinisikan menjadi suatu aktivitas pemberian jasa untuk menyediakan informasi keuangan sektor publik dalam hal ini keuangan pemerintah berdasarkan pendapat, pengklafikasian, pengikhtisaran suatu transaksi keuangan pemerintah, sistem penafsiran atas informal keuangan. Karena subjek pembahasan dalam akuntansi keuangan sektor publik adalah keuangan pemerintah, maka akuntansi keuangan daerah sering pula disebut sebagai Akuntansi Pemerintah Sektor Publik. Dan banyak ilmuwan telah mendefinisikan akuntansi sektor publik antara lain:

Menurut Soemarso S.R (2002), definisi akuntansi adalah sebagai berikut:

“Akuntansi adalah suatu proses mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut”.

Menurut Muindro Renyowijoyo (2010), definisi Akuntansi Keuangan Daerah sebagai berikut:

“Akuntansi Keuangan Daerah adalah akuntansi yang dipakai oleh pemerintah daerah untuk melakukan manajemen dan pengelolaan keuangan daerah.

Manajemen keuangan daerah merupakan alat untu mengurus dan mengatur rumah tangga pemerintah”.

Keputusan ekonomi adalah keputusan yang menyangkut ilmu ekonomi, tidak terbatas pada keputusan yang berkaitan dengan dana yang dimiliki oleh pengambil keputusan dan haruslah menghasilkan informasi berguna. Pada umumnya tujuan akuntansi pemerintah menyajikan informasi bagi para pengambil keputusan tentang kejadian-kejadian ekonomi yang penting dan mendasar serta menyajikan atau membantu mempersiapkan informasi tentang bagaimana cara mereka mengalokasikan sumber-sumber yang serba terbatas seperti modal, tenaga kerja, tanah, dan bahan baku guna mencapai yang diinginkan oleh pemerintah.

Sedangkan kedalam (bagi manajemen) adalah bagaimana mereka mengalokasikan sumber-sumber dana dan berbagi proyek alternatif. Keputusan yang dibuat tanpa informasi pengeluaran dan pendapatan yang berkaitan dengan tindakan alternatif akan menyebabkan manajemen mengambil keputusan atas dasar perasaan dan bukan atas dasar rasionalitas.

Selain fungsi diatas yang masih berfungsi umum masih terdapat fungsi lain yang bersifat spesifik seperti dibawah ini, fungsi khusus akuntansi keuangan sektor publik yaitu:

16

1. Menghitung laporan yang dicapai oleh pemerintah kemudian menilai apakah pimpinan pemerintah telah melaksanakan tugas-tugas dan kewajiban yang telah dibebankan kepadanya oleh para pemegang saham (masyarakat).

2. Membantu mengamankan dan mengatasi semua hak dan kewajiban pemerintah, khususnya dari segi ukuran financial.

3. Memberikan informasi yang sangat berguna bagi para pihak yang berkepentingan , seperti pertumbuhan ekonomi suatu wilayah, peningkatan pendidikan, serta pendapatan perkapita masyarakat dan lain-lain sebagainya.

4. Mengukur efektifitas dan efisiensi kinerja eksekutif didalam melaksanakan tugas dan kewajibannya

Perkembangan akuntansi keuangan sektor publik tidaklah secepat akuntansi bisnis, salah satu penyebabnya adalah ketergantungannya pada sistem politik yang berlaku. Akan tetapi akhir-akhir ini tuntutan masyarakat menjadikan akuntansi keuangan sektor publik harus berubah. Tuntutan akuntabilitas bernegara yang semakin kencang menuntut pula peranan akuntansi pemerintah harus betul-betul mampu menjawab persoalan tersebut.

Peranan akuntansi keuangan sektor publik:

1. Membuat keputusan yang berkaitan dengan penggunaan sumber daya yang terbatas, termasuk indentifikasi bidang keputusan yang rumit dan pemantapan tujuan serta sasaran organisasi.

2. Mengarahkan dan mengendalikan secara efektif sumber daya ekonomi dan sumber daya manusia yang ada dalam organisasi.

3. Menjaga dan melaporkan kepemilikan atas sumber daya yang dikuasai oleh organisasi.

Realisasi saat ini mengatakan kepada kita bahwa pengelolaan keuangan dalam suatu keuangan sektor publik tidak berjalan secara efektif, efesien dan ekonomis, hal ini dibuktikan dengan kebocoran keuangan atau anggaran. Hal demikan tentu berpengaruh pada upaya pencitraan pemerintah yang selama ini sudah menjadi consensus semua pihak, apa yang diinginkan oleh masyarakat umum dari pemerintah terkadang mengalami kontransdikasi interminus dengan apa yang dilakukan oleh pemerintah terutama dalam hal pengelolah keuangan. Faktor-faktor yang mempengaruhi akuntansi keuangan sektor publik:

1. Sistem Pemerintah Daerah

Sistem pemerintah sangat mempengaruhi akuntansi pemerintah. Didalam sistem monarchi atau kerajaan, akuntansi pemerintah banyak dipengaruhi oleh raja jika dibandingkan dengan parlemen. Akan tetapi didalam sistem demokrasi parlementer atau presidential banyak dipengaruhi lembaga eksekutif dan legislatif yang mengalami chek and balance.

2. Sifat Sumber Daya

Sumber daya akuntansi pemerintah bersifat tidak berhubungan langsung dengan hasilnya. Seorang warga yang menyetorkan pajak, tidak mengharapkan kontrak prestasi langsung dari kontribusi tersebut. Berbeda dengan akuntansi bisnis yang terkait secara langsung dengan hasilnya seperti deviden.

18

3. Akuntansi Keuangan Sektor Publik sangat dipengaruhi oleh Politik

Sebagai contoh adalah anggaran yang sarat dengan aspek politik.

Anggaran diartikan sebagai alat politik, maka dalam proses persetujuan anggaran terjadi negosiasi politik antara lembaga legislative yang terdiri dari wakil-wakil partai dan pemerintah yang terkadang banyak melibatkan kepentingan masing-masing, baik yang bersifat pribadi, golongan maupun kelompok.

Sasaran pemerintah sebagai salah satu bentuk organisasi yang berbeda dengan organisasi bisnis didalam mengelola keuangan (financial) manajemen, organisasi bisnis bertujuan meningkatkan nilai perusahaan (value matzimamitation), dengan meningkatkan laba dan arus kas hasil operasi secara berkelanjutan.

Sedangkan pemerintahan memiliki tujuan secara umum untuk mensejahterakan rakyat. Untuk mewujudkan hal tersebut, rakyat membuat aturan umum yang harus dipatuhi pemerintah, berupa konstitusi atau UUD, UU dan peraturan-peraturan lainnya.

Adanya tujuan yang berbeda tersebut maka perlakuan akuntansi pemerintah atau akuntansi sektor publik pada umumnya berbeda dengan akuntansi bisnis. Selain itu pengukuran kinerja (performance) antara akuntansi sektor publik dengan akuntansi bisnis berbeda, sehingga manajemen kontrol sistemnya berbeda pendekatannya.

F. Analisa Sistem Akuntansi Keuangan Sektor Publik dalam Anggaran

Dokumen terkait