• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

A. Akuntansi Manajemen

1. Pengertian Akuntansi Manajemen

Akuntansi adalah sistem informasi yang penting dan bukan suatu proses yang ditetapkan secara kaku karena proses-prosesnya berkembang dari kebutuhan praktis dunia usaha. Ditinjau dari sudut organisasi, akuntansi adalah suatu fungsi jasa dan bukan sebagai suatu sasaran akhir dalam akuntansi itu sendiri. Ini berarti akuntansi merupakan alat yang dipergunakan oleh manajemen, dan studi tentang akuntansi tidak lebih adalah suatu studi dari satu tahapan manajemen.

Samryn (2012:4) menyatakan bahwa akuntansi manajemen merupakan bidang akuntansi yang berfokus pada penyediaan, termasuk pengembangan dan penafsiran informasi akuntansi bagi para manajer untuk digunakan sebagai bahan perencanaan, pengendalian operasi dan dalam pengambilan keputusan.

Menurut Purwanti dan Darsono (2013:4) “Hakikat manajemen adalah membuat keputusan, yaitu memilih alternatif terbaik dari berbagai alternatif informasi yang tersedia dan dapat memberi maksimum benefit. Keputusan itu meliputi keputusan rutin dan keputusan khusus”. Bisa di simpulkan bahwa pengambilan keputusan yang dimaksud di atas merupakan sebuah tugas pokok dari manajemen dan bisa di kelompokan

menjadi dua aspek, diantaranya aspek keputusan didalam suatu perencanaan dan aspek yang kedua aspek keputusan dalam pengendalian.

Akuntansi manajemen merupakan akuntansi penghubung yang sistematis dan menyajikan informasi yang berguna serta dapat dipercaya untuk membantu manajemen sebagai final decider. Dengan kata lain akuntansi manajemen merupakan tools of management, yaitu suatu alat yang ampuh bagi manajemen dalam melaksanaan tugasnya.

Akuntansi manajemen adalah proses pengukuran, pencatatan, pengklasifikasian,peringkasan dan pelaporan serta penyajian data biaya yang diperlukan oleh pihak intern perusahaan yaitu pihak manajemen untuk pengambilan keputusan.

Menurut Krismiaji dan Y Anni (2019:1) Akuntansi Manajemen adalah “Salah satu cabang ilmu akuntansi yang menghasilkan informasi untuk manajemen atau pihak intern perusahaan”.

Menurut Tanopruwito dan Khaerul (2012:5) Akuntansi Manajemen adalah “Penyediaan informasi atau data - data penting untuk manajer yaitu orang didalam organisasi yang memberikan arahan dan mengendalikan operasi organisasi”. Sehingga bisa ditarik kesimpulan bahwa akuntansi manajemen adalah sebuah kegiatan proses aktivitas dari akuntansi yang mempunyai tujuan untuk menyediakan sebuah informasi kepada manajer, untuk mengambil sebuah keputusan yang sebelumnya informasi tersebut dianalisis terlebih dahulu supaya informasi tersebut bisa tepat untuk mengambil sebuah keputusan.

Menurut Rudianto (2013:9) akuntansi manajemen adalah akuntansi manajemen merupakan sistem alat, yakni jenis informasi yang dihasilkannya ditujukan kepada pihak – pihak internal organisasi, seperti manajer keuangan,manajer produksi,manajer pemasaran dan sebagainya guna pengambilan keputusan.

Menurut Abdul Halim (2003) akuntansi manajemen adalah suatu kegiatan (proses) yang menghasilkan informasi keuangan bagi manajemen untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam menjalankan fungsi manajemen. Informasi akuntansi manajemen diperlukan dalam pengambilan keputusan yang dituangkan dalam laporan keuangan perusahaan.

Menurut Darsono Prawironegoro (2008:2) Akuntansi manajemen adalah serangkaian tindakan dan proses akuntansi yang bertujuan untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja personal yang terlibat dalam organisasi dengan menggunakan kinerja keuangan dan non keuangan.

Menurut S.Hadibroto (2000:51) mengemukakan bahwa akuntansi manajemen Adalah proses identifikasi pengukuran, akumulasi analisa, persiapan interprestasi dan komunikasi keuangan yang dipergunakan oleh manajemen untuk merencanakan, menilai mengawasi sesuatu dalam organisasi agar dapat dipastikan pemakaian yang tepat dan pertanggungjawaban yang baik terhadap sumber daya perusahaan.

Murphy (2001:4) mengemukakan bahwa akuntansi manajemen adalah “ suatu presentasi dari informasi akuntansi dalam rangka menggerakkan dan melakukan pengawasan oleh manajemen dalam suatu perusahaan’’.

Menurut Kamaruddin Ahmad (2015:4) ”Akuntansi manajemen adalah salah satu tujuan utamanya untuk menyajikan laporan – laporan suatu satuan usaha atau organisasi tertentu untuk kepentingan pihak internal dalam rangka melaksanakan proses manajemen yang meliputi perencanaan, pembuatan keputusan, pengorganisasian dan pengarahan serta pengendaian”.

Berdasarkan pengertian akuntansi manajemen diatas menunjukkan bahwa pada dasarnya manajemen berfungsi sebagai alat perencanaan, pengorganisasi, kepemimpinan dan pengendalian, hal ini sejalan dengan pengertian yang diberikan oleh Stoner (2002:8) mengemukakan bahwa “Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian upaya anggota organisasi dan pengggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan”

Purwanti dan Darsono (2013:4) “Hakikat manajemen adalah membuat keputusan, yaitu memilih alternatif terbaik dari berbagai alternatif informasi yang tersedia dan dapat memberi maksimum benefit. Keputusan itu meliputi keputusan rutin dan keputusan khusus”.

Menurut Arbie (2000:10) Manajemen merupakan suatu proses yang khas memiliki warna tersendiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasi, menggerakkan dan melakukan pengawasan yang semuanya dikerjakan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia di samping sumber daya lainnya.

Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa akuntansi manajemen adalah untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajemen terutama fungsi perencanaan, penilaian dan pengawasan. 2. Fungsi Akuntansi Manajemen

Jerry Hans (2015:4) mengatakan bahwa informasi akuntansi manajemen juga sangat bermanfaat bagi manajer terutama pada tahap analisis konsekuensi dari setiap tindakan yang dapat dilakukan dalam proses membuat keputusan. Ketersediaan informasi yang diperlukan dapat menghasilkan keputusan yang terbaik dari berbagai alternatif tindakan yang dipertimbangkan demi tercapainya tujuan perusahaan.

Akuntansi manajemen berperan menyediakan informasi dari data akuntansi untuk membantu manajemen dalam membuat keputusan– keputusan rasional yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi perusahaan. Fungsi akuntansi manajemen dalam bidang manajemen usaha adalah merupakan teknik untuk mengumpulkan dan mencatat informasi yang diperlukan untuk perencanaan, pengawasan, monitoring dan pembaharuan perusahaan”.

“Peranan akuntansi manajemen ialah sebagai alat manajemen untuk merumuskan kebijaksanaan usaha, perencanaan dan pengawasan operasi dan pengukuran efisiensi dan efektivitas”.

Berdasarkan rumusan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa ada beberapa bidang dasar yang termasuk di dalam fungsi akuntansi manajemen antara lain sebagai berikut :

- General Akuntan - Akuntansi biaya

- Internal akuntansi - Pelaporan Intern

- Dan jasa tambahan lainnya

Mengingat ruang lingkup yang diperlukan untuk membahas masing-masing bidang terlalu luas, maka pembahasan akan dibatasi pada beberapa aspek dari yang disebutkan di atas, yaitu dari tiga bidang yang praktis dan menarik yaitu:

a. Akuntansi biaya b. Pelaporan intern

c. Sistem Pengendalian Intern a. Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya pada mulanya merupakan suatu cara yang penggunaannya terbatas pada perhitungan biaya per unit tapi berubah dalam perkembangan selanjutnya menjadi alat dari pada manajemen. Saat sekarang ini, akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi manajemen yang bertujuan untuk menghitung biaya produksi, sebagai alat pengawasan dan untuk pengambilan keputusan.

Akuntansi manajemen sebagai bagian dari akuntansi biaya bertujuan untuk :

a) Perhitungan biaya mencakup proses pencatatan dan pengelompokan biaya, kemudian membebankannya kepada departemen, pekerjaan, produk dan jasa-jasa. Biaya – biaya yang menjadi beban perusahaan dapat digolongkan menurut tujuan yang ingin dicapai seperti, penggolongan menurut fungsi, penggolongan menurut sifat - sifat biaya, penggolongan menurut hubungan dengan proses peminjaman.

perhitungan biaya dana dipergunakan salah satu dari dua metode di bawah ini :

- Method Job Order

Melalui metode ini biaya untuk setiap pekerjaan harus dibuat secara terpisah agar dapat dikalkulasikan secara cermat biaya untuk setiap jumlah dana atau proses pekerjaan. Karena itu “departementasi adalah proses pengelompokan pekerjaan kedalam unit-unit kerja yang secara logis berkaitan melaksanakan beberapa tugas-tugas organisasi.

- Method Process

Berbeda dengan job order, maka perhitungan biaya menurut cara ini didasarkan pada anggaran bahwa produksi dari proses yang satu merupakan salah satu alat yang dipergunakan untuk proses berikutnya.

b) Alat Perencanaan

Manajemen seharusnya telah merencanakan kegiatan yang hendak dijalankan seperti barang dan jasa yang dihasilkan, kemudian dilakukan penafsiran tentang biaya berikut komponen-komponen biaya yang akan datang. Sebagai suatu rencana anggaran mencakup proyeksi keuangan yang dipadukan dengan asumsi yang didasarkan pada pengalaman masa lalu serta hal-hal yang relevan lainnya. Anggaran akan membantu secara langsung fungsi utama manajemen. Anggaran bersifat wajar, dan memuat tujuan yang dapat dicapai, maka perencanaan harus didasarkan atas penelitian pemeriksaan dan riset yang hati - hati. Budget tidak selalu benar dan

tidak selalu sama dengan realisasinya. Agar dapat efektif perencanaan yang dilakukan manajemen harus diikuti dengan pengendalian.

c) Alat Pengawasan

Pengawasan adalah usaha untuk menyesuaikan pelaksanaan dan perencanaan. Pengawasan dalam arti sempit adalah pengawasan biaya melalui formulir seperti surat permintaan, penerimaan barang, surat permohonan pinjaman faktur, kwitansi dan sebagainya. sedangkan pengawasan arti luas adalah pengawasan melalui biaya, biaya standar, analisa pulang pokok dan analisa penyimpangan. Peranan anggaran menjadi sangat penting bagi perusahaan karena sebagai alat pengawasan terhadap realisasi dari perencanaan perusahaan di waktu yang akan datang. Dengan adanya peranan anggaran, perusahaan mempunyai tolak ukur mengevaluasi kegiatan nantinya. Dengan membandingkan antara yang telah dibuat dengan realisasinya maka perusahaan dapat menilai apakah tujuan tercapai atau tidak.

Menurut Nafarin (2013 : 11) anggaran (budget)merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan dalam suatu uang,tetapi dapat juga dinyatakan dalam satuan barang /jasa. Anggaran merupakan alat pengawasan (controling). Pengawasan berarti mengevaluasi (menilai) terhadap pelaksanaan pekerjaan dengan cara :

b. melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu (apabila terdapat penyimpangan yang merugikan).

d) Alat Pengambilan Keputusan

Apabila pengambilan keputusan dihubungkan dengan biaya,maka berbagai pilihan yang sering dijumpai adalah sebagai berikut :

a. Memberikan pelayanan atau jasa kepada pihak yang memerlukan (konsumen)

b. Mengadakan pinjaman dari perusahaan lain atau menghasilkan dana sendiri

c. Membayar upah per hari atau upah borongan

Salah satu alat pelengkap yang paling penting dalam akuntansi biaya adalah anggaran. Dengan demikian anggaran adalah suatu alat utama yang berhubungan dengan akuntansi manajemen dan digunakan untuk menciptakan pengawasan dan melatih diri manager di dalam perencanaan.

Menurut Munandar (2003) mengemukakan bahwa “Anggaran (budget) adalah suatu rencana yang disusun dengan sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dengan unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu atau periode tertentu yang akan datang”.

anggaran yang minimal harus dibuat untuk memenuhi kebutuhan perusahaan yaitu terdiri dari:

a. Anggaran Tetap

Anggaran tetap adalah suatu anggaran yang disusun hanya untuk satu tahapan aktifitas saja (umpamanya volume penjualan)”

b. Anggaran variabel.

Merupakan suatu anggaran yang disusun berdasarkan atas interval (beberapa kapasitas tertentu), dimana berbagai tingkat kapasitas tersebut mungkin digunakan dalam perusahaan. Dari anggaran-anggaran inilah yang kemudian ditingkatkan menjadi suatu kerangka dasar untuk mengembangkan anggaran yang lengkap dan terpadu bagi semua tahapan dalam dunia usaha. b. Pelaporan Intern

Pada dasarnya akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang dipergunakan untuk mengambil keputusan ekonomi oleh pihak yang berkepentingan. Sedangkan hasil akhir dari akuntansi yang berfungsi memberikan informasi dituangkan dalam bentuk laporan. Karena hal inilah maka pola laporan-laporan menjadi penting untuk dipahami dengan baik supaya informasi yang diberikan berguna bagi pengambilan keputusan oleh pihak manajemen.

Laporan – laporan intern yang dipersiapkan dengan baik akan menghasilkan informasi yang lebih baik, dengan menjelaskan fakta - fakta agar dimengerti. Fakta tersebut harus dikomunikasikan kepada mereka yang berada dalam suatu kedudukan, untuk bertindak dan maknanya harus dapat direalisasikan oleh semua team manajemen, dengan kata lain laporan harus disajikan sebagai alat untuk menggerakkan manajemen yaitu jelas untuk menjadi landasan bagi tindakan si pelaksana.

Selanjutnya mengenai bentuk - bentuk laporan itu sendiri adalah berbeda satu sama lainnya, oleh karena itu perlu diperinci

lebih lanjut hingga jenis bagi manajemen atas seluruh tahap kegiatan perusahaan. Pembagian terhadap laporan – laporan tersebut bukan hanya dimaksudkan sebagai suatu hal dalam tujuannya. Adapun suatu pembagian struktur laporan buat manajemen yang lengkap dan baik. ada 3 laporan yaitu:

1. Laporan operasi

Laporan ini berisikan informasi mengenai analisa kompetisi dan tindakannya, analisa tehnik operasi, analisa arus dana dan analisa keuangan. Jenis laporan ini dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu : a. Laporan perencanaan, yang berhubungan dengan program

yang disetujui bagi operasi atau keadaan yang akan datang b. Laporan pengawasan, yaitu ditujukan untuk membantu

manajemen dalam pengawasan operasi perusahaan dengan menunjukkan pada bidang – bidang yang memerlukan tindakan perbaikan

c. Laporan informasi, yang mencakup masalah lebih luas dan ditujukan untuk menyajikan dan menginterpretasikan fakta - fakta bagi manajemen yang akan digunakan dalam menetapkan perencanaan dan kebijakan

2. Laporan Keuangan

Pertama - tama perlu dibedakan penggunaan istilah laporan - laporan dan istilah daftar, perbedaan ini timbul karena istilah daftar yang dipakai untuk setiap tabulasi, angka dan catatan kaki yang diperlukan, sedangkan istilah laporan dipakai untuk suatu

pengertian yang komprehensip termasuk daftar dan komentar, penjelasan atas kegiatan - kegiatan perusahaan.

3. Laporan Pimpinan

Laporan pimpinan adalah laporan yang dibuat dalam tiap kwartal untuk menyimpulkan hal - hal yang dimuat dalam laporan keuangan dan laporan operasi dengan tekanan pada strategi dan tindakan dikemudian hari dalam mengelola perusahaan. Yang dimaksud pimpinan di sini mencakup beberapa tingkatan antara lain :

1. Manajemen tingkat atas yang termasuk presiden direktur dan staf kepala keuangan, dan para pelaksana utama lainnya 2. Manajemen tingkat menengah yang termasuk manager

manager,kepala - kepala departemen dan para pelaksana lainnya.

3. Manajemen tingkat bawah yang termasuk kepala - kepala lapangan, mandor dan para supervisor bawahan lainnya

c. Sistem Pengendalian Intern

Pengendalian intern adalah sebagai alat atau metode yang digunakan dalam pembukuan untuk menguji ketelitian dan kebenaran dari angka-angka pembukuan dengan jalan menggunakan orang lain yang masing-masing bekerja dengan sendirian dan saling tidak mempengaruhi, tapi pada akhirnya memberikan hasil yang sama.

Menurut Mulyadi (2016:129) Pengendalian intern merupakan bagian terpenting dalam perusahaan dimana pengendalian internal yang mengontrol seluruh aktivitas guna mencegah penyimpangan yang

kemungkinan bisa terjadi dalam kegiatan operasional perusahaan. Sistem pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran – ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga aset organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dipatuhinya kebijakan manajemen.

Pengawasan intern (Internal Control) dapat mempunyai arti sempit dan arti yang luas. Dalam arti yang sempit, pengawasan intern merupakan pengecekan (cross footing) maupun penjumlahan menurun (fotting). Dalam arti luas, pengawasan intern tidak hanya meliputi pekerjaan pengecekan tetapi meliputi semua alat yang digunakan manajemen untuk mengadakan pengawasan.

Mulyadi dan Kanaka (2002: 171) mengemukakan bahwa pengawasan intern sebagai berikut :

Pengawasan intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini yaitu keandalan laporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum yang berlaku dan efektifitas serta efisien. Dari beberapa defenisi diatas dapat dikemukakan bahwa pengawasan intern merupakan suatu sistem serta prosedur yang ditetapkan oleh manajemen perusahaan, sistem ini ditujukan untuk menjaga harta kekayaan perusahaan untuk menghindari penyelewengan dan mengecek ketelitian data akuntansi agar kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya dapat ditaati.

Pemeriksaan intern adalah suatu kegiatan penelitian yang dilakukan oleh staf akuntansi perusahaan yang tidak ikut serta dalam prosespengolahan data akuntansi tapi mereview prosesdur akuntansi, data keuangan dan operasi lainnya sebagai suatu dasar manajemen. Jadi pemeriksaan intern adalah suatu sistem pengendalian manajerial yang fungsinya mengukur dan menilai berhasil tidaknya bentuk-bentuk pengendalian yang ada.

Dokumen terkait