• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO)TBK. CABANG BULUKUMBA SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO)TBK. CABANG BULUKUMBA SKRIPSI"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT.BANK

RAKYAT INDONESIA (PERSERO)TBK.

CABANG BULUKUMBA

SKRIPSI

Oleh

HASNAWATI

NIM 105731102916

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MAKASSAR

(2)

PENGARUH AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT.BANK

RAKYAT INDONESIA (PERSERO)TBK.

CABANG BULUKUMBA

SKRIPSI

Oleh

HASNAWATI

NIM 105731102916

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makasssar

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MAKASSAR

(3)

iii

Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT,

kupersembahkan karya ini sebagai baktiku, hormatku,

untuk pengorbanan, kedua orang tuaku, saudara saudara

dan sahabatku serta orang-orang yang selalu

ada disetiap langkahku

MOTTO

Hidup adalah belajar. Belajar dari segala kekurangan dan kelebihan kita,

belajar dari hal baik ataupun buruk dan jangan pernah takut untuk menjadi

orang yang takut dengan kegagalan karena kegagalan akan membuat kita

menjadi semangat untuk terus belajar dalam mencapaian impian kita.

Hidup itu belajar

(4)
(5)
(6)
(7)

vii ABSTRAK

Hasnawati, Tahun 2020 Pengaruh Akuntansi Manajemen Terhadap Pengambilan Keputusan Di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk.Cabang Bulukumba. Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UniversitasMuhammadiyah Makassar, Dibimbing oleh Pembimbing I Prof. Dr.Ab dul Rahman Rahim dan pembimbing II Abd Salam,HB

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana pengaruh akuntansi manajemen terhadap pengambilan keputusan di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk.Cabang Bulukumba dengan sampel pada penelitian ini adalah 47 responden karyawan.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sedangkan pengumpulan data menggunakan teknik kuesioner. Maka untuk menjelaskan karakteristik responden menggunakan model regresi asumsi klasik, Sedangkan untuk menjelaskan deskripsi penelitian yang berkaitan dengan hipotesis dianalisis dengan menggunakan analisis linear sederhana, uji T (Persial) dan uji koefisien determinasi (R2).

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel akuntansi manajemen berpengaruh terhadap pengambilan keputusan, yang ditunjukkan hasil regresi linear sederhana dengan melalui uji T, dimana hasil uji T variabel akuntansi manajemen (X) nilai thitung 19.423 > nilai ttabel 2,024 dengan nilai signifikansi 0,0000 yang berada dibawah 0,05. Maka uji hipotesis H1 .. Dari hasil metode analisis akuntansi manajemen menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dalam pengambilan keputusan di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk.Cabang Bulukumba. Lebih lanjut di jelaskan besarnya presentase pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat yang disebut koefisien determinasi R Square (𝑅2) sebesar 0,908 yang mengandung pengertian variasi bahwa pengaruh variable Y ( pengambilan keputusan) adalah sebesar 90,8%. Selebihnya sebesar 9,2% (100% - 90,8%) dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam analisa regresi ini.

(8)

viii ABSTRACT

Hasnawati, 2020 Effect Of Management Accounting To Decision Making In Bank Rakyat Indonesia (persero)Tbk.Bulukumba Branch.Skripsi Program Accounting Study Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar, Supervised by Advisor I Prof. Dr. Abdul Rahman Rahim and supervisor II Abd Salam ,HB.

This study aims to analyze the extent of the influence of management accounting on decision making at PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Branch Bulukumba with the sample in this study were 47 employee respondents.

This research uses descriptive quantitative method. Meanwhile, data collection using a questionnaire technique. So to explain the characteristics of respondents using the classical assumption regression model, while to explain the descriptions of research related to the hypothesis analyzed using simple linear analysis, T test (Persial) and test the coefficient of determination (R2).

Based on the research results, it shows that management accounting variables have an effect on decision making, which is shown by the results of simple linear regression by means of the T test, where the results of the T test for management accounting variables (X) are t count 19.423> t table value 2.024 with a significance value of 0.0000 which is below 0.05. Then the H1 hypothesis test. From the results of the management accounting analysis method shows that there is a significant influence in decision making at PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Branch of Bulukumba. Furthermore, it explains the percentage of influence of the independent variable on the dependent variable called the coefficient of determination R Square (𝑅2) of 0.908 which implies variation that the effect of variable Y (decision making) is 90.8%. The rest of 9.2% (100% - 90.8%) is influenced by other unknown factors and is not included in this regression analysis.

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan salam tak lupa saya kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarga,sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Akuntansi Manajemen Terhadap Pengambilan Keputusan Pada PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.Cabang Bulukumba ”

Skripsi yang saya tulis ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama saya sampaikan ucapan terim kasih kepada kedua orang tua saya bapak ASRI BIN MU’MING TI’NO dan ibu RATNAWATI, yang senantiasa memberikan harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tanpa pamrih. Dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan saya dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada saya menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.

Saya menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula

(10)

x

penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat kepada :

1. Bapak Prof.Dr.H. Ambo Asse,M.Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasullong, SE,MM, Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE.,M.Si.Ak.CA.CSP, selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Prof.Dr.Abd Rahman Rahim,SE.,MM selaku pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga Skripsi selesai dengan baik.

5. Bapak Abd Salam,HB,SE.,M.Si.AK.CA.CSP selaku pembimbing II yang telah berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

6. Bapak/ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi Angkatan 2016 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis

9. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan Skripsi ini.

(11)

xi

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini.

Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas Muhammadiyah Makassar.

Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr Wb.

(12)

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFRAR LAMPIRAN ... BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Akuntansi Manajemen ... 7

1. Pengertian Akuntansi Manajemen ... 7

2. Fungsi Akuntansi Manajemen ... 11

3. Perbedaan Akuntansi Manajemen Dengan Akuntansi Finansial ... 20

(13)

xiii

4. Prinsip-prinsip Akuntansi Umum ... 24

B. Pengambilan Keputusan ... 27

1. Pengertian Pengambilan Keputusan ... 27

2. Proses Pengambilan Keputusan ... 33

C. Penelitian Terdahulu ... 36

D. Kerangka Pikir ... 41

E. Hipotesis Penelitian ... 42

BAB III METODE PENELITIAN ... 43

A. Jenis Penelitian ... 43

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 43

C. Definisi Operasional ... 43

D. Populasi dan Sampel Penelitian ... 46

E. Jenis Sumber Data ... 46

F. Skala Pengukuran Variabel ... 47

1. Teknik Analisa Data ... 48

2. Pengujian Kualitas Data ... 48

1) Uji Validitas ... 48

2) Uji Reliabilitas ... 48

2. Analisa Deskriptif ... 48

3. Uji Asumsi Klasik ... 49

1) Uji Normalitas ... 49

2) Uji Heteroskedastisitas ... 49

4. Analisis Regresi Linear Sederhana ... 50

5. Hipotesis ... 50

(14)

xiv

2) Koefisien Determinasi (R2) ... 51

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN ... 52

1. Nama Dan Sejarah Perusahaan ... 52

2. Visi dan Misi ... 53

3. Struktur Dan Job Description ... 55

A. Hasil Penelitian ... 71 B. Pembahasan ... 83 BAB V PENUTUP ... 88 A. Kesimpulan ... 86 B. Saran ... 87 DAFTAR PUSTAKA ... 88 DAFTAR LAMPIRAN ... 91

(15)

xv

DAFTAR TABEL

2.1 Penelitin Terdahulu ... 36

3.1 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel ... 45

3.2 Instrumen Skala Ordinal ... 47

4.1 Jenis Kelamin Responden ... 71

4.2 Usiah Responden ... 72

4.3 Lama Kerja ... 72

4.4 Pendidikan Terakhir ... 73

4.5 Analisis Statistik Deskriptif ... 73

4.6 Hasil Uji Validitas ... 75

4.7 Hasil Uji Reabilitas ... 76

4.8 Hasil Uji Multikolinieritas ... 78

4.9 Model Persamaan Regresi ... 80

4.10 Hasil Uji koefisien Determinasi ... 82

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka Konseptual ... 41

4.1 Struktur Organisasi ... 55

4.2 Hasil Uji Normalitas ... 77

(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan profesi akuntan di indonesia yang semakin cerah dan nyata merupakan suatu hal yang sangat menggembirakan semua pihak, karena dengan terbentuknya suatu profesi yang seperti itu akan membawa manfaat bagi pembangunan ekonomi nasional yang dapat menjurus kepada iklim perekonomian yang baik. Namun suatu hal yang kiranya perlu dicatat adalah bahwa kemajuan yang telah dicapai hingga saat ini belumlah memadai sebagaimana yang terdapat dalam sistem perekonomian negara-negara berkembang.

Perkembangan profesi akuntan di indonesia lebih banyak diarahkan pada akuntansi finansial, sedangkan akuntansi manajemen belum mendapatkan perhatian penuh, hal ini merupakan pernyataan dari ahli akuntansi. Perkembangan pesat dibidang akuntansi manajemen, mendorong para pakar dibidang akuntansi manajemen baik perorang maupun dalam wadah lembaga akuntansi untuk merumuskan definisi akuntansi manajemen. Dalam dunia usaha mulai dari badan usaha kecil sampai pada perusahaan besar membutuhkan informasi akuntansi yang digunakan sebagai alat pengawasan maupun pengambilan keputusan,seorang manajer membutuhkan informasi akuntansi manajemen,karena informasi akuntansi manajemen cakupannya lebih luas tidak saja menyangkut masalah moneter seperti informasi akuntansi keuangan tetapi juga masalah non moneter

(18)

menjadi pusat perhatian akuntansi manajemen. Bila ditinjau struktur perekonomian dewasa ini yang tumbuh begitu besar, rumit dan terjadinya persaingan kemajuan teknologi serta adanya gangguan - gangguan ekonomi yang cukup hebat, maka manajemen usaha yang baik mulai dirasakan manfaatnya. Ini berarti bahwa seorang pelaksana yang memegang pucuk pimpinan diharuskan untuk memiliki suatu keahlian dalam mengarahkan kegiatan perusahaan yang senantiasa berubah, sebagai akibat perubahan sosial dan situasi politik di lingkungan perusahaan tersebut.

Suatu perusahaan yang dikelola dengan baik, tentu memerlukan penerapan dari prinsip-prinsip manajemen yang sehat, yang meliputi banyak faktor yang berhubungan dengan semua kegiatan, hingga tercapainya tujuan. Kegiatan yang dimaksud meliputi : Penyusunan rencana jangka pendek maupun jangka panjang, merumuskan tujuan-tujuan perusahaan dan mengembangkan kebijaksanaan dasar manajemen perusahaan tersebut. untuk pencapaian tersebut diperlukan akuntansi manajemen,dimana Akuntansi manajemen adalah proses identifikasi pengukuran, akumulasi analisa, persiapan interprestasi dan komunikasi keuangan yang dipergunakan oleh manajemen untuk merencanakan, menilai mengawasi sesuatu dalam organisasi agar dapat dipastikan pemakaian yang tepat dan pertanggung jawaban yang baik terhadap sumber daya perusahaan.

Akuntansi manajemen adalah “pengembangan dan penerapan berbagai teknik pencatatan (Recording),analisis,interprestasi dan prensentasi,membuat perhitungan keuangan,perhitungan biaya,dan data yang lain yang aktif dan efektif dalam menjalankan fungsi kinerja

(19)

manajerial,yaitu fungsi perencanaan,pengambilan keputusan dan pengendalian manajemen”.

Akuntansi manajemen merupakan suatu alat manajemen untuk memberikan informasi tentang kejadian-kejadian finansial dalam suatu periode tertentu bagi pimpinan untuk mengambil keputusannya melalui pilihan yang ada. Dalam pelaksanaannya bidang perencanaan dan pengawasan adalah menyusun anggaran dan standar yang dibatasi pada bidang operasi. Untuk mempengaruhi,menggerakkan, mengendalikan atau mengarahkan para bawahan pimpinan harus mampu melaksanakan tugas kepemimpinan seperti kegiatan pengambilan keputusan.

Pengambilan keputusan merupakan suatu pendekatan sistematis terhadap hakekat sebuah masalah, pengumpulan fakta – fakta dan data penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi dan menjadi tindakan menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.

Pengambilan keputusan merupakan fungsi utama dari seorang pemimpin, mulai dari level bawah sampai level atas dalam suatu organisasi,posisi pengambilan keputusan tersebut sangat menentukan akan berhasil atau tidaknya suatu organisasi. Hal ini disebabkan keputusan yang telah dibuat akan mengikat semua komponen dalam organisasi untuk melaksanakan keputusan tersebut. Keputusan merupakan permulaan dari semua tindakan manusia yang sadar dan terarah,baik secara individu atau kelompok.

(20)

Setiap pimpinan sering dihadapkan kepada masalah atau pilihan - pilihan yang harus diambil dalam upaya proses pencapaian tujuan organisasi baik yang berkaitan dengan anggaran, pelaksanaan tugas bawahan dan lain-lain. Para pegawai yang diserahi tugas kadang dapat menyelesaikan tugas dengan tepat dan baik sebagaimana yang diharapkan, akan tetapi kadang pegawai juga tidak dapat menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini dapat terjadi karena pedoman pelaksanaan tugas yang diberikan pimpinan kurang jelas. Pedoman pelaksanaan tugas tersebut kurang jelas disebabkan kurang efektifnya pimpinan dalam pengambilan keputusan.

Pengambilan keputusan dari pimpinan organisasi berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas yang diberikan kepada bawahan karena keputusan yang diambil seorang pimpinan yang dinyatakan dalam suatu bentuk kata-kata dan dirumuskan dalam suatu peraturan, perintah, instruksi, kebijaksanaan, dan dalam bentuk lain yang dikehendaki pimpinan. Kesalahan pengambilan keputusan oleh pimpinan seperti penyusunan pedoman pelaksanaan tugas bawahan dapat mengakibatkan kesalahan dalam pelaksanaan tugas pegawai (bawahan) yang pada akhirnya dapat menghambat pencapaian tujuan organisasi. Dilakukannya identifikasi pengukuran, akumulasi analisa, persiapan interprestasi dan komunikasi keuangan yang dipergunakan oleh manajemen untuk merencanakan, menilai mengawasi sesuatu dalam organisasi agar dapat dipastikan pemakaian yang tepat dan bertanggung jawab baik terhadap sumber daya perusahaan maka pimpinan perusahaan akan lebih mudah, tepat dalam pengambilan keputusan secara efektif dan efisien.

(21)

Bank Rakyat Indonesia (persero)Tbk.Cabang Bulukumba sebagai perusahaan yang bergerak dibidang perbankan, dari segi struktur organisasi menggambarkan pendelegasian wewenang dan tugas serta tanggung jawab secara keseluruhan yang ada dengan baik. Dimana standar pembukuan dan prosedur akuntansinya masih belum dapat diterapkan sepenuhnya dan sering mengalami benturan pada sistem pelaporan perusahaan.

Berdasarkan hasil observasi awal di PT.Bank Rakyat Indonesia (persero)Tbk.Cabang Bulukumba terlihat adanya ketidak sesuaian antara kebijakan dengan pelaksanaan atau kegiatan aktivitas perbankan.

Hal ini berdampak pada aktivitas perbankan sepertinya kurang efektif. hal ini,menurut penulis diakibatkan oleh adanya kesalahan pengambilan keputusan atau lebih tepatnya keputusan manajemen yang kurang tepat. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis melakukan penelitian dengan menetapkan judul “PENGARUH AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN DI BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. CABANG BULUKUMBA”

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah akuntansi manajemen berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pada Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk.Cabang Bulukumba

(22)

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dengan adanya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh akuntansi manajemen terhadap pengambilan keputusan di Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk.Cabang Bulukumba.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan bahwa manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Sebagai masukan bagi perusahaan untuk dapat menerapkan manajemen akuntansi dengan tepat

b. Sebagai perimbangan bagi pimpinan dalam pengambilan keputusan melalui penerapan manajemen akuntansi yang efektif

c. Sebagai bahan literatur bagi peneliti lain yang ingin membahas permasalahan yang sama.

(23)

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Akuntansi Manajemen

1. Pengertian Akuntansi Manajemen

Akuntansi adalah sistem informasi yang penting dan bukan suatu proses yang ditetapkan secara kaku karena proses-prosesnya berkembang dari kebutuhan praktis dunia usaha. Ditinjau dari sudut organisasi, akuntansi adalah suatu fungsi jasa dan bukan sebagai suatu sasaran akhir dalam akuntansi itu sendiri. Ini berarti akuntansi merupakan alat yang dipergunakan oleh manajemen, dan studi tentang akuntansi tidak lebih adalah suatu studi dari satu tahapan manajemen.

Samryn (2012:4) menyatakan bahwa akuntansi manajemen merupakan bidang akuntansi yang berfokus pada penyediaan, termasuk pengembangan dan penafsiran informasi akuntansi bagi para manajer untuk digunakan sebagai bahan perencanaan, pengendalian operasi dan dalam pengambilan keputusan.

Menurut Purwanti dan Darsono (2013:4) “Hakikat manajemen adalah membuat keputusan, yaitu memilih alternatif terbaik dari berbagai alternatif informasi yang tersedia dan dapat memberi maksimum benefit. Keputusan itu meliputi keputusan rutin dan keputusan khusus”. Bisa di simpulkan bahwa pengambilan keputusan yang dimaksud di atas merupakan sebuah tugas pokok dari manajemen dan bisa di kelompokan

(24)

menjadi dua aspek, diantaranya aspek keputusan didalam suatu perencanaan dan aspek yang kedua aspek keputusan dalam pengendalian.

Akuntansi manajemen merupakan akuntansi penghubung yang sistematis dan menyajikan informasi yang berguna serta dapat dipercaya untuk membantu manajemen sebagai final decider. Dengan kata lain akuntansi manajemen merupakan tools of management, yaitu suatu alat yang ampuh bagi manajemen dalam melaksanaan tugasnya.

Akuntansi manajemen adalah proses pengukuran, pencatatan, pengklasifikasian,peringkasan dan pelaporan serta penyajian data biaya yang diperlukan oleh pihak intern perusahaan yaitu pihak manajemen untuk pengambilan keputusan.

Menurut Krismiaji dan Y Anni (2019:1) Akuntansi Manajemen adalah “Salah satu cabang ilmu akuntansi yang menghasilkan informasi untuk manajemen atau pihak intern perusahaan”.

Menurut Tanopruwito dan Khaerul (2012:5) Akuntansi Manajemen adalah “Penyediaan informasi atau data - data penting untuk manajer yaitu orang didalam organisasi yang memberikan arahan dan mengendalikan operasi organisasi”. Sehingga bisa ditarik kesimpulan bahwa akuntansi manajemen adalah sebuah kegiatan proses aktivitas dari akuntansi yang mempunyai tujuan untuk menyediakan sebuah informasi kepada manajer, untuk mengambil sebuah keputusan yang sebelumnya informasi tersebut dianalisis terlebih dahulu supaya informasi tersebut bisa tepat untuk mengambil sebuah keputusan.

(25)

Menurut Rudianto (2013:9) akuntansi manajemen adalah akuntansi manajemen merupakan sistem alat, yakni jenis informasi yang dihasilkannya ditujukan kepada pihak – pihak internal organisasi, seperti manajer keuangan,manajer produksi,manajer pemasaran dan sebagainya guna pengambilan keputusan.

Menurut Abdul Halim (2003) akuntansi manajemen adalah suatu kegiatan (proses) yang menghasilkan informasi keuangan bagi manajemen untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam menjalankan fungsi manajemen. Informasi akuntansi manajemen diperlukan dalam pengambilan keputusan yang dituangkan dalam laporan keuangan perusahaan.

Menurut Darsono Prawironegoro (2008:2) Akuntansi manajemen adalah serangkaian tindakan dan proses akuntansi yang bertujuan untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja personal yang terlibat dalam organisasi dengan menggunakan kinerja keuangan dan non keuangan.

Menurut S.Hadibroto (2000:51) mengemukakan bahwa akuntansi manajemen Adalah proses identifikasi pengukuran, akumulasi analisa, persiapan interprestasi dan komunikasi keuangan yang dipergunakan oleh manajemen untuk merencanakan, menilai mengawasi sesuatu dalam organisasi agar dapat dipastikan pemakaian yang tepat dan pertanggungjawaban yang baik terhadap sumber daya perusahaan.

Murphy (2001:4) mengemukakan bahwa akuntansi manajemen adalah “ suatu presentasi dari informasi akuntansi dalam rangka menggerakkan dan melakukan pengawasan oleh manajemen dalam suatu perusahaan’’.

(26)

Menurut Kamaruddin Ahmad (2015:4) ”Akuntansi manajemen adalah salah satu tujuan utamanya untuk menyajikan laporan – laporan suatu satuan usaha atau organisasi tertentu untuk kepentingan pihak internal dalam rangka melaksanakan proses manajemen yang meliputi perencanaan, pembuatan keputusan, pengorganisasian dan pengarahan serta pengendaian”.

Berdasarkan pengertian akuntansi manajemen diatas menunjukkan bahwa pada dasarnya manajemen berfungsi sebagai alat perencanaan, pengorganisasi, kepemimpinan dan pengendalian, hal ini sejalan dengan pengertian yang diberikan oleh Stoner (2002:8) mengemukakan bahwa “Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian upaya anggota organisasi dan pengggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan”

Purwanti dan Darsono (2013:4) “Hakikat manajemen adalah membuat keputusan, yaitu memilih alternatif terbaik dari berbagai alternatif informasi yang tersedia dan dapat memberi maksimum benefit. Keputusan itu meliputi keputusan rutin dan keputusan khusus”.

Menurut Arbie (2000:10) Manajemen merupakan suatu proses yang khas memiliki warna tersendiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasi, menggerakkan dan melakukan pengawasan yang semuanya dikerjakan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia di samping sumber daya lainnya.

(27)

Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa akuntansi manajemen adalah untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajemen terutama fungsi perencanaan, penilaian dan pengawasan. 2. Fungsi Akuntansi Manajemen

Jerry Hans (2015:4) mengatakan bahwa informasi akuntansi manajemen juga sangat bermanfaat bagi manajer terutama pada tahap analisis konsekuensi dari setiap tindakan yang dapat dilakukan dalam proses membuat keputusan. Ketersediaan informasi yang diperlukan dapat menghasilkan keputusan yang terbaik dari berbagai alternatif tindakan yang dipertimbangkan demi tercapainya tujuan perusahaan.

Akuntansi manajemen berperan menyediakan informasi dari data akuntansi untuk membantu manajemen dalam membuat keputusan– keputusan rasional yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi perusahaan. Fungsi akuntansi manajemen dalam bidang manajemen usaha adalah merupakan teknik untuk mengumpulkan dan mencatat informasi yang diperlukan untuk perencanaan, pengawasan, monitoring dan pembaharuan perusahaan”.

“Peranan akuntansi manajemen ialah sebagai alat manajemen untuk merumuskan kebijaksanaan usaha, perencanaan dan pengawasan operasi dan pengukuran efisiensi dan efektivitas”.

Berdasarkan rumusan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa ada beberapa bidang dasar yang termasuk di dalam fungsi akuntansi manajemen antara lain sebagai berikut :

- General Akuntan - Akuntansi biaya

(28)

- Internal akuntansi - Pelaporan Intern

- Dan jasa tambahan lainnya

Mengingat ruang lingkup yang diperlukan untuk membahas masing-masing bidang terlalu luas, maka pembahasan akan dibatasi pada beberapa aspek dari yang disebutkan di atas, yaitu dari tiga bidang yang praktis dan menarik yaitu:

a. Akuntansi biaya b. Pelaporan intern

c. Sistem Pengendalian Intern a. Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya pada mulanya merupakan suatu cara yang penggunaannya terbatas pada perhitungan biaya per unit tapi berubah dalam perkembangan selanjutnya menjadi alat dari pada manajemen. Saat sekarang ini, akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi manajemen yang bertujuan untuk menghitung biaya produksi, sebagai alat pengawasan dan untuk pengambilan keputusan.

Akuntansi manajemen sebagai bagian dari akuntansi biaya bertujuan untuk :

a) Perhitungan biaya mencakup proses pencatatan dan pengelompokan biaya, kemudian membebankannya kepada departemen, pekerjaan, produk dan jasa-jasa. Biaya – biaya yang menjadi beban perusahaan dapat digolongkan menurut tujuan yang ingin dicapai seperti, penggolongan menurut fungsi, penggolongan menurut sifat - sifat biaya, penggolongan menurut hubungan dengan proses peminjaman.

(29)

perhitungan biaya dana dipergunakan salah satu dari dua metode di bawah ini :

- Method Job Order

Melalui metode ini biaya untuk setiap pekerjaan harus dibuat secara terpisah agar dapat dikalkulasikan secara cermat biaya untuk setiap jumlah dana atau proses pekerjaan. Karena itu “departementasi adalah proses pengelompokan pekerjaan kedalam unit-unit kerja yang secara logis berkaitan melaksanakan beberapa tugas-tugas organisasi.

- Method Process

Berbeda dengan job order, maka perhitungan biaya menurut cara ini didasarkan pada anggaran bahwa produksi dari proses yang satu merupakan salah satu alat yang dipergunakan untuk proses berikutnya.

b) Alat Perencanaan

Manajemen seharusnya telah merencanakan kegiatan yang hendak dijalankan seperti barang dan jasa yang dihasilkan, kemudian dilakukan penafsiran tentang biaya berikut komponen-komponen biaya yang akan datang. Sebagai suatu rencana anggaran mencakup proyeksi keuangan yang dipadukan dengan asumsi yang didasarkan pada pengalaman masa lalu serta hal-hal yang relevan lainnya. Anggaran akan membantu secara langsung fungsi utama manajemen. Anggaran bersifat wajar, dan memuat tujuan yang dapat dicapai, maka perencanaan harus didasarkan atas penelitian pemeriksaan dan riset yang hati - hati. Budget tidak selalu benar dan

(30)

tidak selalu sama dengan realisasinya. Agar dapat efektif perencanaan yang dilakukan manajemen harus diikuti dengan pengendalian.

c) Alat Pengawasan

Pengawasan adalah usaha untuk menyesuaikan pelaksanaan dan perencanaan. Pengawasan dalam arti sempit adalah pengawasan biaya melalui formulir seperti surat permintaan, penerimaan barang, surat permohonan pinjaman faktur, kwitansi dan sebagainya. sedangkan pengawasan arti luas adalah pengawasan melalui biaya, biaya standar, analisa pulang pokok dan analisa penyimpangan. Peranan anggaran menjadi sangat penting bagi perusahaan karena sebagai alat pengawasan terhadap realisasi dari perencanaan perusahaan di waktu yang akan datang. Dengan adanya peranan anggaran, perusahaan mempunyai tolak ukur mengevaluasi kegiatan nantinya. Dengan membandingkan antara yang telah dibuat dengan realisasinya maka perusahaan dapat menilai apakah tujuan tercapai atau tidak.

Menurut Nafarin (2013 : 11) anggaran (budget)merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan dalam suatu uang,tetapi dapat juga dinyatakan dalam satuan barang /jasa. Anggaran merupakan alat pengawasan (controling). Pengawasan berarti mengevaluasi (menilai) terhadap pelaksanaan pekerjaan dengan cara :

(31)

b. melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu (apabila terdapat penyimpangan yang merugikan).

d) Alat Pengambilan Keputusan

Apabila pengambilan keputusan dihubungkan dengan biaya,maka berbagai pilihan yang sering dijumpai adalah sebagai berikut :

a. Memberikan pelayanan atau jasa kepada pihak yang memerlukan (konsumen)

b. Mengadakan pinjaman dari perusahaan lain atau menghasilkan dana sendiri

c. Membayar upah per hari atau upah borongan

Salah satu alat pelengkap yang paling penting dalam akuntansi biaya adalah anggaran. Dengan demikian anggaran adalah suatu alat utama yang berhubungan dengan akuntansi manajemen dan digunakan untuk menciptakan pengawasan dan melatih diri manager di dalam perencanaan.

Menurut Munandar (2003) mengemukakan bahwa “Anggaran (budget) adalah suatu rencana yang disusun dengan sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dengan unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu atau periode tertentu yang akan datang”.

anggaran yang minimal harus dibuat untuk memenuhi kebutuhan perusahaan yaitu terdiri dari:

a. Anggaran Tetap

Anggaran tetap adalah suatu anggaran yang disusun hanya untuk satu tahapan aktifitas saja (umpamanya volume penjualan)”

(32)

b. Anggaran variabel.

Merupakan suatu anggaran yang disusun berdasarkan atas interval (beberapa kapasitas tertentu), dimana berbagai tingkat kapasitas tersebut mungkin digunakan dalam perusahaan. Dari anggaran-anggaran inilah yang kemudian ditingkatkan menjadi suatu kerangka dasar untuk mengembangkan anggaran yang lengkap dan terpadu bagi semua tahapan dalam dunia usaha. b. Pelaporan Intern

Pada dasarnya akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang dipergunakan untuk mengambil keputusan ekonomi oleh pihak yang berkepentingan. Sedangkan hasil akhir dari akuntansi yang berfungsi memberikan informasi dituangkan dalam bentuk laporan. Karena hal inilah maka pola laporan-laporan menjadi penting untuk dipahami dengan baik supaya informasi yang diberikan berguna bagi pengambilan keputusan oleh pihak manajemen.

Laporan – laporan intern yang dipersiapkan dengan baik akan menghasilkan informasi yang lebih baik, dengan menjelaskan fakta - fakta agar dimengerti. Fakta tersebut harus dikomunikasikan kepada mereka yang berada dalam suatu kedudukan, untuk bertindak dan maknanya harus dapat direalisasikan oleh semua team manajemen, dengan kata lain laporan harus disajikan sebagai alat untuk menggerakkan manajemen yaitu jelas untuk menjadi landasan bagi tindakan si pelaksana.

Selanjutnya mengenai bentuk - bentuk laporan itu sendiri adalah berbeda satu sama lainnya, oleh karena itu perlu diperinci

(33)

lebih lanjut hingga jenis bagi manajemen atas seluruh tahap kegiatan perusahaan. Pembagian terhadap laporan – laporan tersebut bukan hanya dimaksudkan sebagai suatu hal dalam tujuannya. Adapun suatu pembagian struktur laporan buat manajemen yang lengkap dan baik. ada 3 laporan yaitu:

1. Laporan operasi

Laporan ini berisikan informasi mengenai analisa kompetisi dan tindakannya, analisa tehnik operasi, analisa arus dana dan analisa keuangan. Jenis laporan ini dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu : a. Laporan perencanaan, yang berhubungan dengan program

yang disetujui bagi operasi atau keadaan yang akan datang b. Laporan pengawasan, yaitu ditujukan untuk membantu

manajemen dalam pengawasan operasi perusahaan dengan menunjukkan pada bidang – bidang yang memerlukan tindakan perbaikan

c. Laporan informasi, yang mencakup masalah lebih luas dan ditujukan untuk menyajikan dan menginterpretasikan fakta - fakta bagi manajemen yang akan digunakan dalam menetapkan perencanaan dan kebijakan

2. Laporan Keuangan

Pertama - tama perlu dibedakan penggunaan istilah laporan - laporan dan istilah daftar, perbedaan ini timbul karena istilah daftar yang dipakai untuk setiap tabulasi, angka dan catatan kaki yang diperlukan, sedangkan istilah laporan dipakai untuk suatu

(34)

pengertian yang komprehensip termasuk daftar dan komentar, penjelasan atas kegiatan - kegiatan perusahaan.

3. Laporan Pimpinan

Laporan pimpinan adalah laporan yang dibuat dalam tiap kwartal untuk menyimpulkan hal - hal yang dimuat dalam laporan keuangan dan laporan operasi dengan tekanan pada strategi dan tindakan dikemudian hari dalam mengelola perusahaan. Yang dimaksud pimpinan di sini mencakup beberapa tingkatan antara lain :

1. Manajemen tingkat atas yang termasuk presiden direktur dan staf kepala keuangan, dan para pelaksana utama lainnya 2. Manajemen tingkat menengah yang termasuk manager

manager,kepala - kepala departemen dan para pelaksana lainnya.

3. Manajemen tingkat bawah yang termasuk kepala - kepala lapangan, mandor dan para supervisor bawahan lainnya

c. Sistem Pengendalian Intern

Pengendalian intern adalah sebagai alat atau metode yang digunakan dalam pembukuan untuk menguji ketelitian dan kebenaran dari angka-angka pembukuan dengan jalan menggunakan orang lain yang masing-masing bekerja dengan sendirian dan saling tidak mempengaruhi, tapi pada akhirnya memberikan hasil yang sama.

Menurut Mulyadi (2016:129) Pengendalian intern merupakan bagian terpenting dalam perusahaan dimana pengendalian internal yang mengontrol seluruh aktivitas guna mencegah penyimpangan yang

(35)

kemungkinan bisa terjadi dalam kegiatan operasional perusahaan. Sistem pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran – ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga aset organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dipatuhinya kebijakan manajemen.

Pengawasan intern (Internal Control) dapat mempunyai arti sempit dan arti yang luas. Dalam arti yang sempit, pengawasan intern merupakan pengecekan (cross footing) maupun penjumlahan menurun (fotting). Dalam arti luas, pengawasan intern tidak hanya meliputi pekerjaan pengecekan tetapi meliputi semua alat yang digunakan manajemen untuk mengadakan pengawasan.

Mulyadi dan Kanaka (2002: 171) mengemukakan bahwa pengawasan intern sebagai berikut :

Pengawasan intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini yaitu keandalan laporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum yang berlaku dan efektifitas serta efisien. Dari beberapa defenisi diatas dapat dikemukakan bahwa pengawasan intern merupakan suatu sistem serta prosedur yang ditetapkan oleh manajemen perusahaan, sistem ini ditujukan untuk menjaga harta kekayaan perusahaan untuk menghindari penyelewengan dan mengecek ketelitian data akuntansi agar kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya dapat ditaati.

(36)

Pemeriksaan intern adalah suatu kegiatan penelitian yang dilakukan oleh staf akuntansi perusahaan yang tidak ikut serta dalam prosespengolahan data akuntansi tapi mereview prosesdur akuntansi, data keuangan dan operasi lainnya sebagai suatu dasar manajemen. Jadi pemeriksaan intern adalah suatu sistem pengendalian manajerial yang fungsinya mengukur dan menilai berhasil tidaknya bentuk-bentuk pengendalian yang ada.

3. Perbedaan Akuntansi Manajemen Dengan Akuntansi Finansial

Akuntansi telah berkembang sejak sekitar empat ratus tahun yang lalu dan semuanya berhubungan dengan keuangan. Dengan kata lain akuntansi yang terdahulu umumnya adalah akuntansi finansial. Hal ini disebabkan karena secara tradisional akuntansi telah mendominir persoalan-persoalan kwantitatif dalam dunia usaha dengan memberikan percobaan-percobaan, yang berkepentingan dan pragmatis untuk melayani pihak-pihak yang berkepentingan secara tidak sepihak. Di dalam praktik, akuntan publik ditinjau untuk laporan keuangan dan mereka hanya memusatkan perhatiannya pada kebenaran pencatatan, serta penggolongan perkiraan dan bukan menginterpretasi peristiwa yang bersifat finansial dimasa yang akan datang.

Akhir-akhir ini profesi akuntan telah menjurus kepada bidang yang lebih luas, sehingga akuntansi bukan hanya berperan untuk mencatat transaksi yang sudah tejadi tapi dapat dipergunakan untuk mengambil keputusan. Laporan studi yang dikhususkan untuk maksud ini dinamakan akuntansi manajemen. Perbedaan akuntansi manajemen dan akuntansi

(37)

finansial , dimana akuntansi manajemen memusatkan perhatiannya pada penyusunan informasi intern.

perbedaan antara akuntansi finansial dan akuntansi manajemen dapat dilihat dari berbagai aspek yang terpenting diantaranya ialah : 1. Kesatuan akuntansi

Pada akuntansi finansial, seluruh perusahaan dianggap sebagai suatu kesatuan sedangkan akuntansi manajemen pandangan yang melihat perusahaan sebagai keseluruhan kurang berguna karena dalam melakukan tindakan-tindakan manajemen harus mengetahui keadaan khusus pada tiap-tiap bagian perusahaan.

2. Organisasi

Pada akuntansi finansial, organisasi perusahaan merupakan suatu yang terletak di luar perhatiannya, karena yang penting perusahaan sebagai keseluruhan memberikan hasil yang baik. Sedangkan pada akuntansi manajemen organisasi merupakan suatu yang vital dan oleh karena itu akuntansi diinkorporasikan dalam organisasi.

3. Data

Pada akuntansi finansial, data yang dipergunakan selalu bersifat objektif dan agregatif, sedangkan pada akuntansi manajemen data yang dipergunakan bersifat subjektif dan individual.

4. Waktu dibutuhkannya informasi

Pada akuntansi finansial, laporan-laporan boleh disiapkan terlambat asalkan harus diusahakan 100% lengkap sedangkan pada akuntansi manajemen laporan harus tepat pada waktunya meskipun tidak lengkap.

(38)

5. Faktor kualitatif

Pada akuntansi finansial, fakta-fakta objektif yang mempunyai konsekoensi keuangan adalah penting, sedangkan pada akuntansi manajemen disamping faktor-faktor kualitatif.

Berdasarkan ke lima aspek diatas, secara garis besarnya akuntansi manajemen memiliki beberapa perbedaan dengan akuntansi finansial seperti :

1. Konsepsi dari akuntansi manajemen cukup lama 2. Tidak mutlak mentaati prinsip-prinsip akuntansi 3. Penggunaannya yang terbatas untuk pihak intern

4. Informasi yang disajikan kadang - kadang kurang lengkap tetapi tepat pada waktunya

5. Lebih menekankan pada kejadian - kejadian masa akan datang 6. Mengutamakan bagian-bagian usaha bukan perusahaan sebagai

suatu kesatuan

7. Data yang disajikan bersifat subjektif dan individual

8. Data yang dipergunakan bukan terbatas pada kuantitatif tetapi juga diperhatikan faktor kualitas.

Berdasarkan fakta ini dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut:

1. Interpretasi laporan

Laporan yang dihasilkan oleh akuntansi adalah daftar keuangan, umumnya memerlukan penyesuaian-penyesuaian untuk penggunaan pihak manajemen, karena daftar keuangan itu disusun berdasarkan asumsi-asumsi tertentu yang berlaku dan harus

(39)

disesuaikan secara komprehensif dengan menggunakan istilah - istilah tertentu. Perlu dikemukakan bahwa manajemen bukanlah terjadi dari orang - orang yang dilatih secara khusus dalam bidang akuntansi, juga tidak memiliki waktu yang cukup untuk mengadakan penafsiran - penafsiran sehingga daftar keuangan yang telah disusun itu tidak dapat dipergunakan secara baik oleh semua lapisan manajemen.

2. Penggolongan data

Data yang terdapat pada daftar keuangan berupa data secara keseluruhan berdasarkan fakta objektif dengan hanya mempertahankan faktor-faktor yang bersifat kuantitatif selalu diabaikan. Dengan perkataan lain akuntansi finansial kurang memperhatikan tentang factor – factor non finansial yang sebenarnya relevan bagi persoalan yang sedang dihadapi, sehingga akuntansi finansial dapat dipandang merupakan teknik pembukuan belaka, oleh karena itu cenderung menyerupai seni dari ilmiahnya.

3. Jenis Data

Akuntansi finansial kebanyakan didasarkan pada data histories yang tidak relevan atau hanya memberikan gambaran tentang hal-hal yang terjadi. Jenis data itu tidak menarik dan berguna bagi pihak lain dalam mempertimbangkan tindakan - tindakan pilihan dalam pengambilan keputusan untuk masa yang akan datang. Sehubungan dengan itu manajemen harus melihat ke depan untuk mengadakan penilaian terhadap potensi yang ada, maka akuntansi

(40)

finansial dianggap tidak dapat membantu manajemen menyusun perencanaan .

4. Prinsip - Prinsip Akuntansi Umum

Akuntansi sering disebut sebagai bahasa dari dunia usaha dan ini merupakan ungkapan yang tepat, karena akuntansi dapat memberikan pengertian formal yang prinsipil terhadap informasi dari suatu perusahaan. Oleh sebab itu kewajiban manajemen untuk mempelajari akuntansi adalah sangat penting. ada beberapa prinsip dasar penting yang harus diketahui dan dievaluasi antara lain :

1. Accounting entility

Asumsi ini menyataan perusahaan sebagai suatu unit usaha tersebut. Penafsiran dari asumsi ini mengandung arti bahwa neraca disusun berdasarkan anggapan bahwa perusahaan di suatu pihak memiliki hak atas aktiva dan kewajiban pada pihak luar juga para pemilik perusahaan itu sendiri. Jadi jelaslah akuntansi dibuat untuk mencatat dan melaporkan transaksi-transaksi keuangan dari suatu unit ekonomi tertentu.

2. Going concern

Asumsi ini menganggap unit-unit bacaan usaha diorganisir untuk melaksanakan kegiatan operasi untuk masa yang cukup lama dan berlangsung terus menerus. Dengan perkataan lain laporan keuangan yang disusun akuntansi bukan untuk keperluan likuidasi. Sejalan dengan pandangan ini maka asset harus dicatat berdasarkan pada nilai - nilai likuidasi, karena asset harus dianggap akan dapat dipakai pada waktu yang akan datang sesuai dengan tujuan pembeliannya.

(41)

3. Cost concept

Pada dasarnya transaksi-transkasi dunia usaha menyangkut pertukaran dengan alat-alat umum yang dinyatakan dalam nilai uang. Tolak ukur yang dijadikan ukuran pada saat pertukaran itu bukan harga perolehan nilai, karena nilai dapat berubah sedangkan harga perolehan tidak. Dengan kata lain konsep ini menyatakan bahwa harga seluruh perolehan bukan merupakan nilai melainkan seluruh harga pertukaran transaksi – transaksi yang dikelompokkan kembali.

4. Timelines

Hasil usaha perusahaan hanya dapat diketahui secara tepat pada waktu perusahaan itu dibubarkan, karena pada waktu perusahaan itu baru diketahui dengan pasti selisih pendapatan dan biaya perusahaannya dengan membandingkan antara aktiva perusahaan. Karena waktu pendirian sampai likuiditas memakan waktu yang lama, maka untuk menjamin atau mengatasi hal ini diperlukan pembuatan laporan periodik, hal ini dimaksudkan untuk menjamin tersedianya informasi kepada pihak yang berkepentingan agar dapat mengadakan analisa terhadap perubahan yang tejadi.

5. Objektivity

Prinsip ini menghendaki supaya akuntansi sebagai sumber informasi didasarkan pada data yang objektif, karena akuntansi harus memberikan informasi kepada berbagai pihak yang berkepentingan kadang - kadang berbenturan antara yang satu dengan yang lain. Pengertian objektivitas ini sendiri mempunyai tafsiran yang tidak sama.

(42)

6. Comparability

Prinsip ini menghendaki supaya informasi keuangan yang disajikan akuntansi hendaklah dapat dibandingan dari satu periode ke periode berikutnya. Hal ini penting mengingat penyajian laporan keuangan yang dibandingkan dalam laporan tahunan atau laporan keuangan lainnya akan menambah kegunaan dari pada laporan keuangan itu dan lebih dapat menggambarkan secara jelas sifat dan perkembangan dari perubahan - perubahan yang terjadi pada perusahaan dari waktu ke waktu.

7. Full disclosure

Sesuai dengan postulat-postulat dasar dari akuntansi, maka data keuangan yang paling relevan dalam satuan-satuan kwantitatif, harus ditingkatkan dan disajikan dalam daftar keuangan hingga batas yang mungkin dan layak dalam daftar tambahan. Di sini harus berperan prinsip pengungkapan yang cukup. Jika prinsip ini bertujuan untuk memberikan informasi yang penting dan relevan kepada yang berkepentingan sebagai dasar pengambilan keputusan dengan cara yang sebaik mungkin. Ini berarti informasi yang tidak penting atau tidak relevan dapat diabaikan untuk membuat penyajian-penyajian itu berguna dan dapat dimengerti.

8. Conservatisme

Prinsip ini menghendaki supaya ditentukan pendekatan yang berhatihati untuk menentukan suatu jumlah tersebut dapat diketahui secara pasti di dalam menyajikan laporan keuangan. Dengan perkataan lain prinsip inilah yang melandasi sikap kita dalam

(43)

menghadapi suatu ketidak pastian untuk cenderung segera memperhitungkan kerugian dari perisiwa-peristiwa yang tidak menguntungkan. Oleh karena itu bila peristiwa itu berkenan dengan harta kekayaan bersih atau pendapatan bersih maka selalu diperhitungkan dengan nilai yang terendah, sebagai contoh adalah cara untuk menilai suatu aktiva dengan cost or market method, yang mengambil harga terendah bila terdapat perbedaan antara harga beli dengan harga pasar.

B. Pengambilan Keputusan

Harold dan O'Donnel (2013:15) menyatakan bahwa pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat. Sinoem (2013:4) menyatakan bahwa pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti (Decision Making Under Certainty) adalah pengambilan keputusan dimana terjadi hal-hal berikut (1) Tidak diketahui jumlah dan kemungkinan munculnya kondisi tersebut. (2) Pengambilan keputusan tidak dapat menentukan probabilitas terjadinya berbagai kondisi atau hasil yang keluar. (3) Yang diketahui hanyalah kemungkinan hasil suatu tindakan,tetapi tidak dapat diprediksi berapa besar probabilitas setiap hasil tersebut. (4) Pengambil keputusan tidak mempunyai pengetahuan atau informasi lengkap mengenai peluang terjadinya bermacam – macam keadaan tersebut. (5) Hal yang akan diputuskan biasanya relatif belum pernah terjadi. Tingkat ketidakpastian keputusan semacam ini dapat dikurangi dengan beberapa

(44)

cara antara lain mencari informasi lebih banyak, melalui riset atau penelitian dan menggunakan probabilitas subjektif.

Menurut AF Stoner (2012: 9),”keputusan adalah pemilihan antara alternatif – alternatif .”pengertian ini mengandung 3 (tiga) unsur pengertian, yaitu :

1) Ada pilihan atas dasar logika atau pertimbangan.

2) Ada beberapa alternatif yang harus dipilih salah satu yang terbaik. 3) Ada tujuan yang ingin dicapai dan keputusan tersebut semakin

mendekatkan pada tujuan tersebut.

Definisi lain menyebutkan bahwa keputusan adalah suatu pengakhiran daripada proses pemikiran tentang suatu masalah atau problema untuk menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat guna mengatasi masalah tersebut, dengan menjatuhkan pilihan pada salah satu alternatif.

Menurut Koontz Harold dan O”Donnel (2013:15) menyatakan Pengambilan Keputusan adalah “Pemilihan diantara alternative mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada, jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat”.

Menurut Davis (2007:56) mengemukakan bahwa (pengambilan keputusan adalah kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan alternatif – alternatif jawanban atau pemecahan suatu masalah yang didalamnya dipertimbangkan keuntungan - keuntungan serta resiko – resiko yang terkandung dalam setiap alternatif masalah tersebut”.

(45)

Pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan alternatif secara sistematis untuk digunakan sebagai sebagai suatu cara pemecahan masalah.

Pengambilan keputusan merupakan suatu pendekatan yang sistematis terhadap suatu masalah yang dihadapi. Pendekatan semua ini memerlukan informasi, baik yang asalnya dari tubuh organisasi atau bagian atau seksi, dan seterusnya, maupun sumber dari luar organisasi bersangkutan. Dalam setiap aspek manajemen, akan dijumpai masalah-masalah dan untuk itu diperlukan keputusan-keputusan yang bijaksana untuk pemecahannya. Dalam tiap aspek tersebut nantinya diperlukan informasi-informasi, baik yang sifatnya eksternal maupun internal. Tingkat kekomplekan dan rincian informasi yang dituntut pun bervariasi sesuai dengan tingkatan keputusan itu sendiri, apakah ia diambil oleh top manajemen yang umumnya berjangka menengah, ataukah oleh manajemen ditingkat operasional yang berkonsentrasi pada jangka pendek.

Hampir setiap saat manusia membuat atau mengambil keputusan dan melaksanakannya, hal ini dilandasi asumsi bahwa segala tindakan yang dilahirkan secara sadar merupakan pencerminan hasil proses pengambilan keputusan dalam pemikirannya, sehingga sebenarnya manusia sudah sangat terbiasa dalam membuat keputusan.

Penyusunan informasi secara teratur dan sistematik mengikuti struktur organisasi dan digunakan untuk mendukung proses pengambilan keputusan manajemen, merupakan inti dari Management Information System (MIS) Pengambilan keputusan adalah sebuah hasil dari pemecahan masalah, jawaban dari suatu pertanyaan sebagai hukum

(46)

situasi, dan merupakan pemilihan dari salah satu alternatif dari alternatif-alternatif yang ada, serta pengakhiran dari proses pemikiran tentang masalah atau problema yang dihadapi.

Menurut Nurhaidah (2003:67) mengemukakan bahwa keputusan adalah “suatu pengakhiran atau pemutusan dari pada suatu proses pemikiran tentang suatu masalah problema, untuk menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat guna mengatasi masalah tersebut, dengan menjatuhkan pilihan pada salah satu alternatif yang tertentu”.

Sebelum suatu keputusan dibuat, sangat penting artinya bagi seorang pengambil keputusan untuk menentukan hakekat masalah serta pemecahan, sehingga keputusan yang diambil akan sekaligus memecahkan permasalahan yang dihadapi. Pengambilan keputusan harus bertanggung jawab memikul resiko yang timbul akibat keputusan yang dipilihnya dari berbagai alternative keputusan yang tersedia.

Menurut Siswanto (2000:99) mengemukakan bahwa “pengambilan keputusan adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dalam usaha memecahkan problema yang sedang dihadapi, kemudian menetapkan berbagai alternative yang dianggap paling rasional dan sesuai dengan iklim dan kondisi system” .

Jadi mengambil keputusan berarti memilih dan menetapkan satu alternative yang dianggap saling menguntungkan dari beberapa alternatif yang dihadapi. Data sangat dibutuhkan untuk memperoleh informasi yang akan membantu pengambilan keputusan, sedangan keputusan adalah landasan pelaksanaan atas suatu tindakan.

(47)

Dalam pengambilan keputusan investasi, manajemen memerlukan informasi akuntansi manajemen yang berupa aktiva penuh, pendapatan penuh, dan biaya penuh masa yang akan datang. Informasi aktiva penuh memberikan ukuran berapa jumlah dana yang akan ditanamkan dalam proyek atau kegiatan tertentu, sedangkan pendapatan dan biaya penuh masa yang akan datang memberikan ukuran tingkat kemampuan menghasilkan laba dari investasi dalam proyek atau kegiatan yang direncanakan tersebut. Dalam pengambilan keputusan investasi tertentu misalnya dalam penggantian aktiva tetap yang didasarkan pada pertimbangan penghematan biaya, manajemen memerlukan informasi akuntansi manajemen yang berupa aktiva diferensial dan biaya diferensial. Informasi aktiva diferensial memberikan ukuran berapa jumlah dana tambahan yang akan ditanamkan dalam penggantian aktiva tetap tertentu, sedangkan biaya diferensial memberikan ukuran penghematan biaya yang diperoleh dengan adanya penggantian aktiva tetap yang direncanakan tersebut. Dalam pengambilan keputusan penggantian aktiva tetap yang didasarkan pada pertimbangan kenaikan produktivitas, manajemen memerlukan informasi akuntansi manajemen yang berupa aktiva diferensial, pendapatan diferensial, dan biaya diferensial. Informasi aktiva diferensial memberikan ukuran berapa jumlah dana tambahan yang akan ditanamkan dalam penggantian aktiva tetap tertentu, sedangkan pendapatan diferensial dan biaya diferensial memberikan ukuran kenaikan produktivitas yang diperoleh dengan adanya penggantian asset tetap yang direncanakan tersebut. Dalam pengambilan keputusan investasi, biaya kesempatan (apportunity cost) memegang peranan

(48)

sangat penting. Biaya kesempatan merupakan pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai akibat dipilihnya alternatif tertentu. Dalam penggantian mesin lama dengan mesin baru, harga jual mesin lama harus diperhitungkan dalam mempertimbangkan investasi pada mesin baru. Harga jual mesin lama merupakan biaya kesempatan dan harus dikurangkan dari investasi dalam penggantian mesin tersebut.

Berdasarkan prinsip akuntansi yang diterima umum (generally accepted accounting principles) biaya bunga modal sendiri (imputed interest on capital) tidak boleh diperhitungkan sebagai biaya. Dalam pengambilan keputusan investasi biaya bunga modal sendiri justru harus dipertimbangkan.

Biaya modal sendiri seringkali dianggap sama dengan kembalian investasi (return on investment). Kembalian investasi adalah berbeda dengan biaya modal sendiri karena kembalian investasi terdiri dari bunga dan laba. Bunga merupakan biaya uang (cost of money) sedangkan kembalian investasi menunjukkan hasil yang diperoleh karena resiko dan ketidakpastian yang ditanggung oleh investor. Biaya modal merupakan kriteria penerimaan minimum modal yang ditanamkan untuk menghasilkan laba. Perusahaan harus paling tidak dapat menutup biaya yang uang sebelum memperoleh laba dari investasi.

Analisis biaya dalam keputusan investasi lebih dititik beratkan pada arus kas, karena saat penerimaan kas dari investasi memiliki nilai waktu uang. Satu rupiah yang diterima masa sekarang lebih berharga dari satu rupiah yang diterima pada masa mendatang.

(49)

1. Proses Pengambilan Keputusan

menurut Stoner dan Hasan (2014:9),”keputusan adalah pemilihan diantara alternatif – alternatif “.Keputusan merupakan tindakan yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi organisasi atau merupakan langkah - langkah yang diambil untuk dapat mencapai tujuan organisasi dengan secepat mungkin dengan biaya yang efisien. Dalam proses pengambilan keputusan bukanlah suatu instan yang artinya keputusan yang diambil terutama keputusan yang sifatnya penting bagi organisasi tidak boleh tergesa - gesa, karena segala keputusan manajerial yang diambil akan diikuti akibatnya baik buruk akibat dari keputusan tersebut tergantung pada kualitas keputusan tersebut.

Krismiaji (2012:208) menyatakan bahwa proses pembuatan keputusan melibatkan tahap - tahap berikut : (1) Mengidentifikasi dan mendefenisikan persoalan yang timbul. (2) Mengidentifikasi berbagai alternatif kemungkinan penyelesaian persoalan, dan mengeliminasi alternatif yang tidak layak atau tidak feasible. (3) Mengidentifikasi manfaat dan pengorbanan untuk setiap alternatif yang feasible. Klarifikasikan manfaat dan biaya tersebut ke dalam kelompok manfaat relevan dan manfaat tidak relevan, dan eliminasi manfaat yang tidak relevan. (4) Mengumpulkan data pendukung tentang seluruh biaya dan manfaat yang relevan, dan pastikan data tersebut terjadi pada periode atau rentang waktu yang sama. (5) Jumlahkan seluruh biaya relevan dan manfaat relevan untuk setiap alternatif. (6) Pilih alternatif terbaik,

(50)

yaitu alternatif yang menghasilkan manfaat terbesar dan pengorbanan (biaya) terkecil (least cost most benefit).

Menurut Hariadi (2002:559) mengemukakan bahwa langkah-langkah yang paling tepat dalam pengambilan keputusan adalah : a. Mengidentifikasi masalah

b. Mengidentifikasi alternatif-alternatif pemecahan masalah dan

mengeluarkan alternatif yang kira-kira tidak layak untuk dilaksanakan

c. Mengidentifikasi semua biaya dan pendapatan yang berkaitan dengan alternatif-alternatif yang dipertimbangkan untuk dipilih dan dikeluarkan biaya-biaya yang dianggap tidak relevan.

d. Mempertimbangkan faktor-faktor kualitatif

e. Membuat keputusan atas dasar factor kuantitatif dan kualitatif yang dibahas di atas.

Pengambilan keputusan senantiasa berkaitan dengan masalah atau kesulitan. Melalui suatu pengambilan keputusan pihak manajemen mengharapkan suatu pemecahan atas masalah yang dihadapi dapat teratasi. Dalam organisasi perusahaan para manajer dihadapkan kepada masalah pengambilan berbagai alternatif keputusan. Salah mengambil keputusan berarti manajer akan gagal mengarahkan organisasi perusahaan meraih tujuan yang diharapkan perusahaan.

Menurut Malayu (2002:56) mengemukakan bahwa “pengambilan keputusan adalah suatu proses penentuan keputusan

(51)

yang terbaik dari sejumlah alternatif untuk melakukan aktivitas - aktivitas pada masa yang akan datang”.

Menurut Widjajanto (2001:216) mengemukakan bahwa keputusan manajemen bisa diklasifikasikan yaitu :

a. Keputusan menurut aktivitas manajerial b. Keputusan menurut struktur persoalan

c. Keputusan menurut sumber daya perusahaan d. Keputusan menurut sifat persoalan

e. Keputusan menurut fungsi operasional

Sedangkan proses pengambilan keputusan menurut Widjajanto (2001:216) adalah :

a. Mendefenisikan persoalan

b. Menentukan berbagai alternatif tindakan yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan

c. Mengevaluasi masing - masing alternatif

d. Memilih alternatif yang terbaik untuk dijadikan keputusan e. Memantau hasil keputusan

Salah satu data yang paling penting dalam pengambilan keputusan adalah biaya-biaya relevan. Dalam proses pengambilan keputusan peranan akuntan manajemen adalah sebagai pengumpul data dan pengolahan data-data yang relevan termasuk biaya-biaya yang relevan akan digunakan pimpinan perusahaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Apabila biaya yang diharapkan terjadi pada masalah yang akan datang berbeda pada setiap alternative yang akan

(52)

dipilih, maka biaya tersebut adalah biaya relevan, tetapi suatu biaya tidak relevan apabila biaya itu semua alternatif yang dianalisa.

C. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama Penelitian Tahun Judul Hasil Penelitian 1. Fanji Farman 2020 Pengaruh

Kualitas Informasi Akuntansi Manajemen Terhadap Pengambilan Keputusan Investasi ( Study Kasus Pada PT. Inkenas Agung) pada PT Inkenas Agung. Dengan hasil penelitian dan

pengolahan data dengan uji T nilai signifikansi 0,047, dan menunjukkan bahwa nilai sig variabel ini lebih kecil dari nilai a (alpha) 0,05 (nilai t hitung = 0,330 dengan hasil nilai probabilitas = 0,047 < 0,05). 2. Lusia N Missah,Ventje Ilat, Victorina Z Tiroyah 2019 Pengaruh Karakteristik Informasi Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT. Bank Sulutga

Hasil penelitian yaitu 1).variabel luas mempengaruhi kinerja manajerial, 2).perubahan waktu mempengaruhi kinerja manajerial, 3). Variabel agregasi mempengaruhi kinerja manajerial, dan 4).variabel integritas 3. Harahap 2014 Akuntansi manajemen dan hubungannya dengan pengambilan keputusan diperum pegadaian menunjukkan bahwa akuntansi manajemen berpengaruh positif terhadap pengambilan keputusan. 4. Yuliana 2014 Penerapan akuntansi manajemen penerapan manajemen berpengaruh terhadap

(53)

terhadap peningkatan produktivitas pada PT.MUTIFA peningkatan produktivitas pada PT.MUTIFA. 5. Salmia 2018 Pengaruh Kualitas Informasi Akuntansi Manajemen Terhadap Pengambilan Keputusan Aset Tetap Pada PT.Perkebunan Nusantara Ill (Persero) Medan Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kualitas informasi akuntansi manajemen berpengaruh positif terhadap pengambilan keputusan aset tetap namun ada beberapa variabel lain yang ikut mempengaruhi dalam pengambilan keputusan di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan seperti investasi, penentuan harga jual produk, dan strategi perusahaan yang tidak diteliti oleh peneliti. 6. Duward A.K Panjaitan, Harijanto Sabijono 2015 Peranan informasi akuntansi manajemen dalam proses pengambilan keputusan Jangka Panjang Mengenai Inverstasi Aktiva Tetap Pada PT.Cakra Buana Megah Hasil penelitian menunjukkan PT.Cakra Buana Megah telah menerapkan informasi akuntansi manajemen dalam proses pengambilan keputusan jangka panjang mengenai investasi aktiva tetap .dalam hal ini

akuntansi differensial berperan dalam proses pengambilan keputusan jangka panjang mengenai investasi aktiva tetap khususnya pada saat pengambilan

keputusan untuk membeli atau

(54)

menyewa aktiva tetap.sebaiknya pimpinan perusahaan, lebih berhati – hati dalam melakukan biaya relavan dan lebih baik mengguakan informasi akuntansi differensial dalan mengambil alternatif untuk membat keputusan. 7. Dedi Setiawan 2018 Peranan

Informasi Akuntansi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Aset Tetap Pada PTPN X Pabrik Gula Meritjan Kediri. (1) Informasi akuntansi manajemen yang diterapkan pada PTPN X Pabrik Gula Meritjan menggunakan sistem berjenjang, dimana informasi akuntansi manajemen disalurkan berdasarkan jenjang menurut struktur organisasi dari atas ke bawah. (2) Jenis investasi yang

digunakan pada PTPN X Pabrik Gula Meritjan yang difokuskan oleh perusahaan ini adalah pembiayaan aktiva tetap berupa mesin.

Pembiayaan dilakukan secara periodik dan parsial meliputi perawatan dan anggaran mesin baru yang tercantum pada RKAP. (3) Konsep pengambilan keputusan pada PTPN X Pabrik Gula Meritjan menggunakan konsep informasi akuntansi diferensial dalam penerapan informasi akuntansi manajemen pada pengambilan investasi aset tetap namun dengan berlandaskan hasil keputusan pimpinan perusahaan.

(55)

8. Hernawan 2013 Informasi akuntansi manajemen dan keefektifan pengambilan keputusan 1) informasi lengkap akuntansi,informasi akuntansi diferensial,informasi akuntansi pertanggungjawaban: (a)faktor yang paliing domian yang

mempengaruhi laporan perencanaan informasi akuntansi penuh, (b)faktor yang paling dominan mempengaruhi untuk mengendalian laporan adalah informasi akuntansi pertanggungjawaban, (c)faktor yang paling dominan yang

mempengaruhilaporan informasi adalah informasi akntansi diferensial, (2)faktor yang paling dominan yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan efektifitas informasi akuntansi penuh, (3)faktor yang paling dominan perencanan laporan,laporan pengendalian dan meloprkan informasi yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan efektifitas laporan informasi. 9. Rico Darmanto, Linda Lambey, Steven Tangkuman. 2016 Peran Informasi Akuntansi Manajemen Mengenai Pengambilan Keputusan Investasi Aktiva Tetap Pada Pt Anugerah

Hasil penelitian yang dilakukan pada PT Anugerah Trikarya Lestari adalah menunjukan manajemen perusahaan telah menggunakan informasi akuntansi diferensial dalam

(56)

Trikarya Lestari pengambilan keputusan investasi aktiva tetap yaitu dengan membeli kendaraan mobil dan bus di Mountain View Resort & Spa yang berdasarkan biaya yang lebih kecil. Perusahaan sebaiknya lebih berhati-hati dalam mengkaji biaya relevan untuk pembuatan keputusan investasi yang bersifat jangka panjang serta perlu juga dilakukan evaluasi agar perencanaan selanjutnya dapat mendapatkan hasil yang memuaskan 10. Agitha Ayu Prananda, Christian Datu 2016 Peranan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Dalam Pegambilan Keputusan Investasi Asset Tetap Pada Pt. Etmieco Sarana Laut Bitung

Hasil penelitian yang dilakukan pada PT. Etmieco Sarana Laut menunjukan manajemen telah menerapkan informasi akuntansi manajemen differensial dalam proses pengambilan keputusan investasi asset tetap yaitu mengambil keputusan untuk membeli mesin Boiler Dryer yang didasarkan pada penghematan biaya. Manajemen PT. Etmieco Sarana Laut Bitung sebaiknya meningkatkan

penggunaan informasi akuntansi untuk melakukan pemilihan program yang secara ekonomis terbaik bagi perusahaan untuk masa yang akan

Gambar

Tabel 2.1   Penelitian Terdahulu
grafik  plot  antara  nilai  variabel  dependen  (ZPRED)  dengan  nilai  residual (SRESID)
Tabel 4.5 . Analisis Statistik Deskriptif  Descriptive Statistics  N  Minimu m  Maximum  Sum  Mean  Std
Tabel    menjelaskan  hasil  statistik  deskriptif  tentang  variabel- variabel-variabel dalam penelitian ini, antara lain :
+6

Referensi

Dokumen terkait

Dengan membaca teks tentang “Pengalaman Belajar dari Negara-negara ASEAN” di buku paket tematik kelas 6 tema 5 subtema 1, siswa mampu memahami posisi dan peranan Indonesia

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa prestasi belajar dan keterampilan proses sains siswa mengalami peningkatan dengan menerapkan model pembelajaran Problem Posing

The exchangeable sodium contents of the soils of Asasuni and Kalapara at different soil depths are presented in Table 6.. The exchangeable calcium content at Asasuni

Pada dasarnya promosi, potongan harga dan pelayanan adalah faktor yang tidak kalah penting untuk terus dan bertahan dalam bersaing dengan perusahaan ritel lainnya yang juga

untuk melakukan pembelajaran secara keseluruhan di sekolah reguler serta memerhatikan keanekaragaman serta keperluan setiap peserta didik, dan juga pastinya setiap dari peserta

O trabalho de Hack faz parte de uma série de perfis biográficos que os mestrandos e doutorandos da Universidade Metodista de São Paulo estão elaborando sobre os cientistas

Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara penerapan program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi oleh ibu hamil (P4K) dengan komplikasi kehamilan

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor- faktor yang berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak badan diantaranya sikap, norma subyektif, kontrol