• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAP BERBASIS MEDIA VIDEO DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPTIF : Studi Pra Eksperimen terhadap Siswa Kelas XII Program IPS SMAN 1 Rancaekek Tahun Ajaran 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAP BERBASIS MEDIA VIDEO DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPTIF : Studi Pra Eksperimen terhadap Siswa Kelas XII Program IPS SMAN 1 Rancaekek Tahun Ajaran 2012/2013."

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAP BERBASIS MEDIA VIDEO DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN

MENULIS PARAGRAF DESKRIPTIF

(Studi Pra Eksperimen terhadap Siswa Kelas XII Program IPS SMAN 1 Rancaekek Tahun Ajaran 2012/2013)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis

oleh

Nita Rostiani Maharani 0800484

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

(2)

BANDUNG 2013

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAP BERBASIS MEDIA VIDEO DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN

MENULIS PARAGRAF DESKRIPTIF

(Studi Pra Eksperimen terhadap Siswa Kelas XII Program IPS SMAN 1 Rancaekek Tahun Ajaran 2012/2013)

Oleh

Nita Rostiani Maharani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Nita Rostiani Maharani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Maharani, Nita Rostiani. (2012). Efektivitas Strategi Pembelajaran Mind Map Berbasis Media Video dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Paragraf Deskriptif (Studi Pra Eksperimen terhadap Siswa Kelas XII Program IPS SMAN 1 Rancaekek Tahun Ajaran 2012/2013). Bandung: Tidak diterbitkan.

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

UCAPAN TERIMA KASIH... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR... x

DAFTAR LAMPIRAN... xi

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Rumusan Masalah... 3

1.3 Tujuan Penelitian... 4

1.4 Manfaat Penelitian... 5

1.5 Asumsi dan Hipotesis... 6

1.5.1 Asumsi... 6

1.5.2 Hipotesis... 6

BAB II STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAP BERBASIS MEDIA VIDEO DALAM KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPTIF... 7

2.1 Strategi Pembelajaran... 7

2.1.1 Pengertian Strategi Pembelajaran... 7

2.1.2 Perbedaan antara Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran... 8

2.1.3 Jenis-Jenis Strategi Pembelajaran... 9

2.2 Strategi Pembelajaran Mind Map... 12

2.2.1 Pengertian Strategi Pembelajaran Mind Map... 12

2.2.2 Manfaat Mind Map... 15

2.2.3 Penggunaan Mind Map dalam Keseharian... 16

2.2.4 Langkah-Langkah Pembuatan Mind Map... 20

2.3 Media Pembelajaran... 21

2.3.1 Pengertian Media Pembelajaran... 21

(7)

Nita Rostiani Maharani, 2013

Efektivitas Strategi Pembelajaran Mind Map Berbasis Media Video Dalam Upaya

2.3.3 Manfaat Media Pembelajaran... 24

2.3.4 Nilai dan Kegunaan Media Pembelajaran... 25

2.3.5 Klasifikasi Media Pembelajaran... 25

2.3.6 Pemilihan Media Pembelajaran... 26

2.4 Media Video... 30

2.4.1 Pengertian Media Video... 30

2.4.2 Penggunaan Media Video di Kelas... 31

2.5 Menulis... 33

2.5.1 Menulis Sebagai Salah Satu Keterampilan Berbahasa... 33

2.5.2 Aktivitas Menulis dalam Bahasa Asing... 36

2.5.2.1 Karakteristik Tulisan dalam Bahasa Asing... 36

2.5.2.2 Proses Penulisan dalam Bahasa Asing... 39

2.5.3 Fungsi dan Tujuan Kegiatan Menulis... 41

2.5.4 Tahap-Tahap Penulisan... 44

2.5.5 Langkah-Langkah Penulisan... 45

2.5.6 Evaluasi Keterampilan Menulis dalam Bahasa Asing... 45

2.6 Paragraf... 48

2.6.1 Pengertian Paragraf... 48

2.6.2 Unsur-Unsur Paragraf... 49

2.6.3 Ciri-Ciri Paragraf... 50

2.6.4 Syarat-Syarat Paragraf... 51

2.6.5 Pengembangan Paragraf... 51

2.6.6 Macam-Macam Paragraf... 52

2.7 Paragraf Deskriptif... 53

2.7.1 Pengertian Paragraf Deskriptif... 53

2.7.2 Unsur Kebahasaan dalam Paragraf Deskriptif... 54

2.7.3 Menulis Paragraf Deskriptif... 55

2.8 Strategi Pembelajaran Mind Map Berbasis Media Video dalam Pembelajaran Menulis Bahasa Perancis... 57

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 62

3.1 Metode dan Desain Penelitian... 62

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian... 63

3.3 Variabel Penelitian... 64

3.4 Definisi Operasional... 65

3.5 Instrumen Penelitian... 69

3.5.1 Tes... 69

3.5.2 Angket... 70

3.6 Validitas... 70

(8)

3.7.1 Studi Pustaka... 72

3.7.2 Tes... 72

3.7.3 Angket... 76

3.8 Prosedur Penelitian... 78

3.8.1 Persiapan Pengumpulan Data... 79

3.8.2 Pelaksanaan Eksperimen... 80

3.8.3 Skenario Pembelajaran... 82

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 85

4.1 Hasil Penelitian... 85

4.1.1 Deskripsi Data Pre-test dan Post-test Menulis Paragraf Deskriptif... 85

4.1.2 Distribusi Data Pre-test dan Post-test... 91

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian... 92

4.2.1 Pengolahan Data Penelitian... 92

4.2.1.1 Analisis Perhitungan Nilai Rata-Rata Pre-test dan Post-test... 92

4.2.1.2 Analisis Perhitungan Koefisien Signifikansi antara Nilai Rata-Rata Pre-test dan Post-test... 94

4.2.2 Pengujian Hipotesis... 97

4.3 Deskripsi Angket... 98

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI... 108

5.1 Kesimpulan... 108

5.2 Rekomendasi... 110

5.2.1 Rekomendasi untuk Pengajar Bahasa Perancis... 110

5.2.2 Rekomendasi untuk Siswa... 111

5.2.3 Rekomendasi untuk Peneliti Lainnya... 111

(9)

Nita Rostiani Maharani, 2013

(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Sebagai suatu

sistem yang beroperasi dalam masyarakat, bahasa memiliki fungsi utama, yaitu

sebagai alat komunikasi. Dalam praktiknya, komunikasi tidak selalu diungkapkan

dalam bentuk lisan, namun juga dapat berlangsung dalam konteks wacana atau

tulisan. Pada umumnya, orang-orang memilih menggunakan media tulisan dalam

berkomunikasi dengan alasan keleluasaan dalam menyampaikan pesan atau

gagasan. Di samping itu, tulisan dapat dijadikan media untuk mengungkapkan

segala bentuk kondisi emosional.

Namun terkadang seseorang menemui kendala dalam mengungkapkan

idenya secara tertulis, terlebih lagi dalam bahasa asing, misalnya bahasa Perancis.

Hambatan yang sering ditemui, di antaranya kesulitan dalam mengembangkan

gagasan. Padahal kegiatan mengembangkan gagasan akan menjadi mudah, apabila

penulis, dalam hal ini siswa, memiliki wawasan dan informasi pendukung

mengenai topik yang akan ditulisnya. Informasi-informasi pendukung tersebut

dapat diperoleh melalui pengamatan terhadap lingkungan sekitar. Apabila tidak

(11)

Salah satu bentuk media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran

adalah media video. Penggunaan media ini ditujukan untuk memberikan

pengalaman dalam mengamati suatu objek yang konsepnya masih abstrak,

sehingga siswa tidak kebingungan dalam memaparkan objek tersebut ke dalam

serangkaian kalimat. Di samping itu, video juga berfungsi sebagai stimulus untuk

mengembangkan imajinasi siswa. Dengan menggunakan media video, diharapkan

siswa dapat terinspirasi oleh objek yang ditampilkan dan tidak menutup

kemungkinan, siswa mengembangkan hasil pengamatannya tersebut ke dalam

sebuah tulisan dengan dibantu kreativitas dan imajinasinya.

Selain terbentur oleh ide, terkadang siswa mengalami kesulitan dalam

menyampaikan informasi secara terarah. Hal ini dikarenakan ide-ide pokok yang

ditulis tidak sistematis. Permasalahan tersebut menuntut pengajar untuk membuat

sebuah inovasi dalam proses belajar mengajar, misalnya dengan menggunakan

strategi pembelajaran yang tepat yang dapat membantu siswa dalam

meningkatkan kemampuan menulis.

Salah satu strategi yang dapat digunakan dalam upaya meningkatkan

keterampilan menulis siswa, di antaranya Mind Map. “Mind Map merupakan

suatu cara kreatif yang digunakan untuk menggambarkan sebuah tema, ide, atau

gagasan” (Saleh, 2008: 68). Strategi ini diperkenalkan pada tahun 1974 oleh

Tony Buzan, seorang ahli pengembangan potensi manusia berkebangsaan Inggris.

Konsep dari strategi ini banyak digunakan dalam berbagai bidang, seperti bisnis

(12)

masalah, menyusun rencana pemasaran, menyusun sebuah proyek, dan lain-lain.

Karena konsep dari Mind Map dinilai efektif, para ahli di bidang pendidikan pun

mengadopsinya untuk diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran. Namun,

apakah strategi ini efektif digunakan di dalam kelas? Untuk membuktikannya,

maka dilakukan berbagai penelitian, seperti penelitian yang dilakukan oleh

Mizwiria (2007), mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI

dengan judul penelitian “Penerapan Metode Peta Pikiran (Carte Heuristique)

dalam Menulis Karangan Narasi Mahasiswa Pendidikan Bahasa Perancis FPBS

UPI”. Dari hasil penelitian tersebut, Mind Map atau peta pikiran terbukti efektif

dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti tertarik untuk

melakukan sebuah penelitian mengenai penggunaan Mind Map. Namun kali ini,

peneliti mengaplikasikannya dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis

paragraf deskriptif siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Rancaekek dengan

menambahkan penggunaan media video sebagai stimulus bagi siswa dalam

kegiatan menulis. Peneliti menuangkan ide tersebut ke dalam sebuah penelitian

yang berjudul Efektivitas Strategi Pembelajaran Mind Map Berbasis Media

Video dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Paragraf Deskriptif ”.

(13)

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan di atas,

peneliti merumuskan permasalahan ke dalam beberapa pertanyaan sebagai

berikut:

1) Bagaimana kemampuan menulis paragraf deskriptif siswa kelas XII IPS 1

SMA Negeri 1 Rancaekek sebelum menggunakan strategi pembelajaran

Mind Map berbasis media video?

2) Bagaimana kemampuan menulis paragraf deskriptif siswa kelas XII IPS 1

SMA Negeri 1 Rancaekek setelah menggunakan strategi pembelajaran Mind

Map berbasis media video?

3) Apakah strategi pembelajaran Mind Map berbasis media video efektif dalam

meningkatkan keterampilan menulis paragraf deskriptif siswa kelas XII IPS

1 SMA Negeri 1 Rancaekek semester ganjil tahun ajaran 2012/2013?

4) Apa kekurangan dan kelebihan strategi pembelajaran Mind Map berbasis

media video dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis paragraf

deskriptif siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Rancaekek?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1) Mendeskripsikan kemampuan menulis paragraf deskriptif siswa kelas XII

IPS 1 SMA Negeri 1 Rancaekek sebelum menggunakan strategi

(14)

2) Mendeskripsikan kemampuan menulis paragraf deskriptif siswa kelas XII

IPS 1 SMA Negeri 1 Rancaekek setelah menggunakan strategi pembelajaran

Mind Map berbasis media video.

3) Mengkaji efektivitas strategi pembelajaran Mind Map berbasis media video

dalam meningkatkan keterampilan menulis paragraf deskriptif siswa kelas

XII IPS 1 SMA Negeri 1 Rancaekek.

4) Mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan strategi pembelajaran Mind

Map berbasis media video dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis

paragraf deskriptif siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Rancaekek.

1.4 Manfaat/ Signifikansi Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1) Manfaat bagi peneliti:

Melalui penelitian ini, peneliti dapat memperoleh pengalaman empiris

dalam melakukan penelitian yang bersifat eksperimental. Di samping itu,

penelitian ini juga dapat dijadikan bekal bagi peneliti untuk terjun menjadi

tenaga pengajar profesional di masa mendatang.

2) Manfaat bagi pengajar:

(1) Sebagai bahan pertimbangan dalam memilih strategi pembelajaran

bahasa Perancis, khususnya dalam pembelajaran menulis paragraf

(15)

(2) Memberikan input dan ide pemikiran mengenai pentingnya strategi

pembelajaran dan penggunaan media yang menarik dalam upaya

meningkatkan keterampilan berbahasa Perancis.

3) Manfaat bagi siswa:

(1) Siswa dapat lebih termotivasi dalam mempelajari bahasa Perancis.

(2) Siswa menjadi lebih kreatif dalam proses pembelajaran.

(3) Dapat membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan menulis

paragraf, khususnya paragraf deskriptif.

4) Manfaat bagi peneliti lainnya:

Sebagai masukan atau referensi bagi peneliti yang ingin mengkaji dan

mengembangkan penelitian sejenis.

1.5 Asumsi dan Hipotesis

1.5.1 Asumsi

“Asumsi adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti, yang

akan berfungsi sebagai pijakan di dalam melaksanakan penelitian” (Arikunto,

1998: 41).

Berkaitan dengan hal tersebut, maka asumsi dalam penelitian ini adalah:

1) Kemampuan menulis memegang peranan penting dalam menunjang

keterampilan berbahasa.

2) “Dibandingkan dengan tiga kemampuan berbahasa yang lain, kemampuan

(16)

3) Strategi dan media merupakan unsur penting dalam sebuah pembelajaran.

1.5.2 Hipotesis

Menurut Agus Irianto (2004: 97), “hipotesis merupakan jawaban

sementara yang masih perlu diuji kebenarannya melalui fakta-fakta”.

Dalam penelitian ini, peneliti memiliki hipotesis bahwa terdapat perbedaan

yang signifikan antara hasil pre-test dan post-test siswa kelas XII IPS 1 SMA

Negeri 1 Rancaekek semester ganjil tahun ajaran 2012/2013 dalam menulis

(17)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode dan Desain Penelitian

“Metode penelitian adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan

suatu objek studi atau suatu penelitian” (Surakhmad, 1994: 131). Hal ini

menunjukkan bahwa pada dasarnya setiap penelitian dilakukan untuk tujuan

tertentu. Menurut Sugiyono (2012: 5) “secara umum tujuan penelitian ada tiga

macam jenis, yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan”.

Ada penelitian yang dilakukan untuk menemukan temuan baru yang sebelumnya

belum pernah diketahui, ada juga penelitian yang tujuannya untuk membuktikan

keabsahan suatu informasi atau pengetahuan tertentu, ataupun penelitian yang

ditujukan sebagai pengembangan dari pengetahuan yang telah ada.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan strategi

pembelajaran Mind Map dengan menambahkan penggunaan media video sebagai

stimulus sekaligus sumber informasi dalam upaya meningkatkan keterampilan

menulis paragraf deskriptif.

Selain dibedakan menjadi beberapa tujuan, penelitian juga dibagi ke dalam

beberapa jenis. Umar (2008: 21) membagi metode penelitian menjadi lima jenis,

yaitu metode sejarah, metode deskriptif, metode eksperimen, metode ex-post

(18)

O1 X1 X2 O2

menjadi beberapa jenis. Khusus untuk penelitian eksperimen, McMillan dan

Schumacher (Arifin, 2011: 73) membaginya menjadi empat jenis, yaitu

pre-experimental, true experimental, quasi experimental, dan single-subject

experimental.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pra

eksperimen dengan one group pre-test-post-test design. Penelitian dengan

menggunakan desain ini hanya membutuhkan satu kelompok saja tanpa kelompok

pembanding dalam pelaksanaan penelitiannya. “Melalui desain penelitian ini,

hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat dan peneliti dapat membandingkan

hasil perlakuan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan” (Sugiyono, 2012:

110). Adapun one group pre-test dan post-test design dalam penelitian ini adalah:

Keterangan :

O1 : pre-test atau tes awal

X1, X2 : treatment atau perlakuan

O2 : post-test atau tes akhir

“Pengaruh perlakuan X dapat diketahui dengan membandingkan antara O1

dan O2 dalam situasi yang terkontrol” (Arifin, 2011: 77). Dengan kata lain,

tingkat efektivitas strategi pembelajaran Mind Map berbasis media video dalam

(19)

Menurut Umar (2008: 77), “populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek/subjek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai

kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel”.

Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi pada penelitian ini adalah

karakteristik kemampuan menulis paragraf deskriptif siswa SMA Negeri 1

Rancaekek tahun ajaran 2012/2013.

Sedangkan “sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diselidiki atau

dapat juga dikatakan bahwa sampel adalah populasi dalam bentuk mini (miniatur

population)” (Arifin, 2011: 215).

Terdapat banyak pendapat dalam menentukan ukuran sampel dari suatu

populasi, namun dalam penelitian ini, peneliti menggunakan ukuran sampel dari

Gay. Pendapat Gay (Umar, 2008: 79) menyatakan bahwa “ukuran minimum

sampel untuk metode eksperimental (termasuk metode pre-experimental di

dalamnya) adalah minimal 15 subjek per kelompok”.

Merujuk pada pernyataan di atas, maka sampel dalam penelitian ini adalah

30 paragraf deskriptif siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Rancaekek semester

ganjil tahun ajaran 2012/2013 yang dipilih dengan menggunakan teknik random

sampling. “Random sampling yaitu cara pengambilan sampel secara acak, di

mana semua anggota populasi diberi kesempatan atau peluang yang sama untuk

dipilih menjadi anggota sampel” (Arifin, 2011: 217).

(20)

Menurut Sugiyono (Umar, 2008: 47), “variabel di dalam penelitian

merupakan suatu atribut dari sekelompok objek yang diteliti yang mempunyai

variasi antara yang satu dengan yang lain dalam kelompok tersebut”.

Penelitian ini memiliki dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel

terikat. Menurut Setiyadi (2006: 106), “variabel bebas atau independen yaitu

variabel yang dalam sebuah penelitian dijadikan penyebab atau berfungsi

mempengaruhi variabel terikat (dependen)”, sedangkan “variabel terikat atau

dependen adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel independen”

(Umar, 2008: 48).

Adapun yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah strategi

pembelajaran Mind Map berbasis media video, sedangkan yang menjadi variabel

terikat yaitu keterampilan menulis paragraf deskriptif.

3.4 Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahpahaman dan untuk memudahkan pembaca dalam

memahami isi penelitian, berikut ini dijelaskan batasan istilah yang terdapat

dalam penelitian.

1) Efektivitas

“L‟efficacité est capacité de produire un résultat avec le minimum

effort” (Rey et al., 2011: 232). (“Efektivitas adalah kapasitas atau

(21)

untuk memperoleh hasil yang maksimal dengan tingkat upaya seminimum

mungkin. Sejalan dengan definisi yang diungkapkan di atas, Hidayat (1986)

dalam situs http://dansite.wordpress.com/2009/03/28/pengertian-efektivitas/

menjelaskan bahwa, „efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan

seberapa jauh target (kuantitas, kualitas, dan waktu) telah tercapai.

Semakin besar presentase target yang dicapai, semakin tinggi

efektivitasnya‟.

Adapun efektivitas yang dimaksud dalam penelitian ini berkaitan

dengan tingkat keberhasilan strategi pembelajaran Mind Map berbasis

media video dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis paragraf

deskriptif.

2) Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran, sehingga memudahkan siswa untuk menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya di akhir kegiatan pembelajaran (Uno, 2010: 2).

Strategi pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu cara

yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis

paragraf deskriptif.

(22)

Menurut Saleh (2008: 68), “Mind Map merupakan diagram yang

digunakan untuk menggambarkan sebuah tema, ide, atau gagasan utama

dalam materi pembelajaran”.

Mind Map yang dimaksud dalam penelitian ini adalah diagram yang

digunakan oleh siswa dalam mencurahkan gagasan-gagasan pendukung dari

sebuah tema umum yang telah ditentukan. Adapun fungsinya untuk

membantu siswa dalam menulis paragraf deskriptif secara sistematis dan

koheren.

4) Video

Menurut Rey et al. (2011: 759), “la vidéo concerne l‟enregistrement

et la retransmission des images et des sons sur un écran de télévision”.

(“Video berkaitan dengan perekaman dan transmisi gambar serta suara

dalam layar televisi”). Sejalan dengan definisi tersebut, Arisandi (2012)

dalam http://arisandi.com/pengertian-video/ mengungkapkan

bahwa „video adalah seperangkat komponen atau media yang mampu

menampilkan gambar sekaligus suara secara bersamaan‟.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa video yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah media untuk merepresentasikan

realitas dalam bentuk transmisi gambar dan suara untuk tujuan pembelajaran

menulis paragraf deskriptif.

(23)

“Keterampilan menulis adalah keterampilan yang berkaitan dengan

penguasaan menggabungkan bentuk-bentuk dan makna-makna gramatikal

untuk mencapai teks tertulis yang terpadu” (Tarigan, 1980: 51). Sedangkan

menurut Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2003: 1219),

“menulis merupakan kegiatan melahirkan pikiran atau perasaan dengan

tulisan”.

Keterampilan menulis paragraf deskriptif yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah suatu kegiatan produktif yang dilakukan siswa dalam

berkomunikasi melalui tulisan yang bertujuan untuk memaparkan atau

menggambarkan suatu objek dengan jelas, bermakna, dan terperinci dengan

cara menggabungkan beberapa kalimat yang saling berkaitan, sehingga

membentuk sebuah tulisan yang sistematis dan terpadu.

6) Paragraf Deskriptif

“Paragraf adalah kumpulan kalimat yang saling berhubungan dan

mengangkat satu ide yang sama sehingga mengandung satu informasi yang

utuh, jelas, dan bermakna” (Abidin, 2009: 189). Definisi tersebut diperkuat

oleh pendapat Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2003: 258),

bahwasannya “deskripsi merupakan pemaparan atau penggambaran

dengan kata-kata secara jelas dan terperinci”. Sejalan dengan pengertian

yang diutarakan Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional di atas,

(24)

paragraf yang melukiskan atau menggambarkan objek yang ditangkap atau

diserap oleh pancaindera penulisnya”.

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa paragraf

deskriptif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kumpulan kalimat

yang memiliki satu ide pokok dan bertujuan untuk memaparkan atau

menggambarkan suatu objek dengan jelas, bermakna, dan terperinci.

Jadi, efektivitas strategi pembelajaran Mind Map berbasis media video

dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis paragraf deskriptif berkaitan

dengan tingkat keberhasilan strategi pembelajaran Mind Map dalam

meningkatkan kemampuan menulis paragraf deskriptif siswa kelas XII IPS 1

SMA Negeri 1 Rancaekek dengan bantuan video untuk memberikan gambaran

mengenai objek yang akan dideskripsikan sekaligus sebagai stimulus untuk

mengembangkan imajinasi dan kreativitas penulis dalam menulis paragraf

deskriptif.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data, agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cepat, lengkap, dan sistematis, sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2006: 160).

Pengertian di atas menunjukkan bahwa instrumen merupakan alat bantu

(25)

mutu instrumen menentukan kualitas data yang akan diperoleh dalam sebuah

penelitian. Oleh karena itu, hendaknya instrumen dibuat sebaik mungkin. Adapun

instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan angket.

3.5.1 Tes

Djiwandono (2008: 15) mengungkapkan bahwa tes merupakan salah satu alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap sesuatu yang bersifat abstrak, tidak kasat mata, tidak konkrit, seperti kemampuan berpikir, kemampuan mengingat, serta kemampuan berbicara, kemampuan menulis, atau kemampuan-kemampuan bahasa yang lainnya.

Ditinjau dari bentuk jawaban responden, Arifin (2011: 227) membagi tes

menjadi tiga jenis, yaitu tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan. Adapun tes yang

akan dilaksanakan pada penelitian ini adalah tes tertulis dengan bentuk essai

terbatas. Siswa akan diberikan pre-test dan post-test dalam bentuk uraian. Pre-test

ditujukan untuk mengetahui ukuran kemampuan siswa didik dalam menulis

paragraf deskriptif dalam bahasa Perancis sebelum menggunakan strategi

pembelajaran Mind Map berbasis media video. Sedangkan post-test berfungsi

untuk mengetahui ukuran kemampuan peserta didik dalam menulis paragraf

deskriptif dalam bahasa Perancis setelah menggunakan strategi pembelajaran

Mind Map berbasis media video.

(26)

“Angket atau kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui” (Arikunto, 2006: 151).

Angket disebarkan pada siswa yang menjadi sampel dalam penelitian

setelah siswa diberikan pre-test, treatment, dan post-test. Tujuannya untuk

mengetahui minat siswa terhadap bahasa Perancis dan kegiatan menulis dalam

bahasa Perancis, pengetahuan dan kemampuan siswa dalam menulis paragraf

deskriptif bahasa Perancis, kesulitan yang dihadapi siswa ketika menulis dalam

bahasa Perancis, serta pendapat atau tanggapan siswa terhadap penggunaan

strategi Mind Map berbasis media video dalam pembelajaran bahasa Perancis.

3.6. Validitas

Menurut Arikunto (2006: 168) “validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”.

Pengertian validitas di sini dapat diartikan bahwa instrumen yang digunakan

mampu mengukur apa yang dikehendaki. Namun, Kerlinger (Arifin, 2011: 245)

menjelaskan bahwa:

Validitas instrumen tidak cukup ditentukan oleh derajat ketetapan instrumen untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, tetapi perlu melihat tiga kriteria lainnya, yaitu appropriateness (kelayakan), meaningfullness (penuh makna), dan usefullness (kebergunaan).

Appropriateness menunjukkan kelayakan sebuah instrumen. Kelayakan

(27)

aspek perilaku siswa. Meaningfullness menunjukkan bahwa setiap butir

pertanyaan dalam instrumen memiliki makna dan peranan penting. Usefullness

menunjukkan bahwa sebuah instrumen memiliki kegunaan dalam pelaksanaan

sebuah penelitian. Ini juga berkaitan dengan sensitif tidaknya instrumen dalam

menangkap fenomena perilaku yang sedang diteliti.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen yang

sifatnya mengukur hasil belajar, maka dipilih pengujian validitas isi. “Pengujian

validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan

materi yang telah diajarkan” (Umar, 2008: 59).

“Untuk mengetahui kevalidan suatu instrumen, instrumen atau alat tes

tersebut dapat dikonsultasikan dan dievaluasikan kepada orang yang ahli dalam

bidang yang bersangkutan (expert judgment)” (Nurgiantoro, 1995: 103).

Berdasarkan paparan di atas, untuk menguji kesahihan instrumen yang

digunakan dalam penelitian, peneliti mengadakan uji validitas isi instrumen

dengan mengajukan “expert judgment” kepada dua dosen ahli penimbang.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Kegiatan pengumpulan data dalam sebuah penelitian merupakan sebuah

kegiatan yang sangat penting. Tujuannya yaitu untuk mendapatkan data yang

relevan dan sesuai dengan kebutuhan penelitian yang dilakukan. Kegiatan

pengumpulan data yang dilakukan peneliti dilakukan dengan beberapa teknik

(28)

3.7.1 Studi Pustaka

Menurut Nazir (1983: 93), “studi pustaka dilakukan dengan cara membaca,

menyurvei, dan mencari teori terhadap data yang merupakan langkah yang

penting sekali dalam metode ilmiah”. Melalui studi pustaka ini, peneliti

mengumpulkan data atau informasi teoritis yang relevan dengan permasalahan

yang akan diteliti untuk mendukung penelitian yang dilakukan. Data atau

informasi dapat diperoleh dari buku, catatan, jurnal, dan dokumentasi lainnya.

Studi pustaka merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang sering

digunakan untuk mendukung sebuah penelitian. Menurut Lincoln dan Guba

(Arifin, 2011: 243), penggunaan studi pustaka dalam sebuah penelitian didasari

beberapa alasan, yaitu:

dokumen dan catatan ini selalu dapat digunakan, karena mudah diperoleh dan relatif murah; dokumentasi merupakan informasi yang mantap, baik dalam pengertian merefleksikan situasi secara akurat maupun analisis ulang tanpa melalui perubahan di dalamnya; dokumen dan catatan merupakan sumber informasi yang kaya, keduanya merupakan sumber resmi yang tidak dapat disangkal yang menggambarkan pernyataan formal; tidak seperti pada sumber manusia, baik dokumen maupun catatan nonreactive, tidak memberi reaksi maupun respon atas perlakuan peneliti.

3.7.2 Tes

“Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan

(29)

Tes dalam penelitian ini ditujukan untuk memperoleh data dari subjek

penelitian yang kemudian akan diolah untuk mengukur tingkat kemampuan

menulis paragraf deskriptif siswa. Adapun tes yang digunakan dalam penelitian

ini meliputi tes awal (dilakukan sebelum treatment) dan tes akhir (dilakukan

setelah treatment). Kedua tes tersebut diberikan kepada siswa untuk mengetahui

perbandingan kemampuan menulis paragraf deskriptif siswa sebelum dan sesudah

menggunakan strategi pembelajaran Mind Map berbasis media video. Media

video yang digunakan adalah video yang memberikan gambaran mengenai le

musée du Louvre sesuai dengan tema paragraf deksriptif yang akan ditulis siswa

yaitu découvrir le musée du Louvre. Dengan menampilkan video tersebut, siswa

akan merasa menginjakkan kakinya langung di museum Louvre.

Pada tes pertama, siswa diminta untuk mendeskripsikan museum Louvre ke

dalam sebuah paragraf deskriptif tanpa menggunakan strategi Mind Map berbasis

media video. Sementara pada tes kedua, siswa menulis paragraf deskriptif

mengenai museum Louvre dengan menggunakan strategi Mind Map berbasis

media video.

Untuk penilaian penulisan paragraf deskriptif, peneliti menggunakan kriteria

penilaian yang diadaptasi dari standar penilaian tes bahasa Perancis Dasar (DELF)

tingkat A1 menurut Tagliante (2005: 70). Kriteria penulisan tersebut kemudian

(30)
[image:30.595.107.518.166.712.2]

Tabel 3.1 Kriteria Aspek Penilaian Tes Keterampilan Menulis Paragraf Deskriptif

No. Aspek yang dinilai Kriteria Skor Skor

Maksimal 1. Respecter de la

consigne

(Taat terhadap perintah yang diberikan)

1) Isi paragraf sangat sesuai dengan perintah yang diberikan.

2) Isi paragraf sesuai dengan perintah yang diberikan, walaupun ada sedikit hal-hal yang kurang pas tetapi tidak berpengaruh.

3) Isi paragraf cukup sesuai dengan perintah yang diberikan.

4) Isi paragraf kurang sesuai dengan perintah yang diberikan.

5) Isi paragraf tidak sesuai dengan perintah yang diberikan. 2 1,5 1 0,5 0 2

2. Performance globale (Hasil tulisan secara keseluruhan yang mencakup kohesi dan koherensi paragraf)

1) Isi paragraf saling berkaitan dan relevan dengan ide pokok yang diusung.

2) Terdapat satu bagian yang tidak berkaitan dengan isi paragraf namun tidak terlalu mempengaruhi relevansi isi paragraf dengan ide pokok.

3) Terdapat dua/tiga bagian yang tidak berkaitan dengan isi paragraf namun masih dianggap baik dan cukup relevan dengan ide pokok.

4) Terdapat empat bagian atau lebih yang tidak berkaitan dengan isi

2

1,5

1

0,5

(31)

menyimpang dari ide pokok.

5) Isi paragraf sama sekali tidak saling berkaitan dan menyimpang dari ide pokok.

0

3. Structures simples correctes

(Penggunaan struktur kalimat sederhana yang tepat)

1) Tidak ada satupun struktur kalimat yang salah.

2) Ada sedikit struktur kalimat yang salah namun masih dianggap baik. 3) Cukup banyak kesalahan

dalam struktur kalimat namun masih dapat dipahami.

4) Banyak kesalahan struktur

kalimat yang

menunjukkan kurangnya penguasaan gramatikal. 5) Sangat banyak kesalahan

struktur kalimat sehingga paragraf tidak dapat dipahami. 2 1,5 1 0,5 0 2

4. Lexique approprié (décrire)

(Pemilihan kosakata untuk

menggambarkan objek)

1) Pemakaian kata-kata dan istilah sangat tepat dan

beragam untuk

menggambarkan objek. 2) Pemakaian kata-kata dan

istilah yang digunakan untuk menggambarkan objek sangat tepat tetapi tidak beragam.

3) Pemakaian kata atau istilah kurang tepat tetapi beragam.

Kekurangtepatan penulis dalam memilih kata-kata tidak mengganggu pemahaman pembaca terhadap objek yang digambarkan.

4) Pemakaian kata tidak beragam dan terdapat

2

1,5

1

0,5

(32)

beberapa pemilihan kata yang tidak tepat sehingga mengganggu pemahaman terhadap objek yang digambarkan.

5) Penulis memiliki sedikit pembendaharaan kata dan banyak pemakaian kata yang tidak tepat.

0

5. Présence

d‟articulateurs très simples, comme <<et>> et <<mais>>

(Penggunaan kata sambung yang sangat sederhana, seperti: <<et>> dan <<mais>>)

1) Tidak ada kesalahan penggunaan kata sambung dan kata sambung yang digunakan beragam.

2) Ada sedikit kesalahan penggunaan kata sambung dan kata sambung yang digunakan beragam.

3) Ada sedikit kesalahan penggunaan kata sambung dan kata sambung yang digunakan tidak beragam.

4) Ada banyak kesalahan penggunaan kata sambung dan kata sambung yang digunakan tidak beragam.

5) Ada banyak kesalahan penggunaan kata sambung dan kata sambung yang digunakan hanya satu saja.

2 1,5 1 0,5 0 2

TOTAL SKOR 10

Setelah diperoleh hasil penilaian dari pre-test dan post-test, langkah

(33)

akan terlihat berapa besar pengaruh strategi pembelajaran Mind Map berbasis

media video dalam pembelajaran menulis paragraf deskriptif.

3.7.3 Angket

Teknik pengumpulan data berikutnya yang digunakan dalam penelitian ini

adalah penyebaran angket kepada siswa setelah melakukan pre-test, treatment,

dan post-test. Angket yang diberikan kepada siswa terdiri dari 18 butir pertanyaan

tertutup berbentuk pilihan ganda dan 2 butir pertanyaan terbuka berbentuk isian,

tujuannya untuk mengetahui minat siswa terhadap bahasa Perancis dan kegiatan

menulis dalam bahasa Perancis, pengetahuan dan kemampuan siswa dalam

menulis paragraf deskriptif dalam bahasa Perancis, kesulitan yang dihadapi siswa

ketika menulis dalam bahasa Perancis, serta pendapat atau tanggapan siswa

terhadap penggunaan strategi Mind Map berbasis media video dalam

pembelajaran bahasa Perancis.

Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan peneliti dalam penyusunan

angket, di antaranya:

(1) Merumuskan kisi-kisi angket.

(2) Mengembangkan kisi-kisi angket yang telah dibuat ke dalam beberapa

bentuk pertanyaan, baik pertanyaan yang sifatnya tertutup maupun terbuka.

(3) Mengkonsultasikan angket yang telah disusun kepada dosen pembimbing 1

(34)

(4) Menguji validitas pertanyaan-pertanyaan dalam angket oleh dua dosen ahli

[image:34.595.108.517.221.723.2]

penimbang.

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pertanyaan Angket

No. Aspek yang diamati No.

Soal

Jumlah Pertanyaan

Presentase (%) 1. Minat siswa terhadap mata pelajaran

bahasa Perancis. 1, 2 2 10%

2. Kesulitan yang ditemui siswa saat

mempelajari bahasa Perancis. 3,4 2 10%

3. Keterampilan berbahasa yang paling disukai siswa dalam mata pelajaran bahasa Perancis.

5 1 5%

4. Minat siswa terhadap kegiatan

menulis. 6 1 5%

5. Minat siswa terhadap kegiatan

menulis. 7 1 5%

6. Pemahaman siswa mengenai menulis

paragraf. 8 1 5%

7. Pemahaman siswa mengenai menulis

paragraf deskriptif. 9 1 5%

8. Intensitas menulis paragraf deskriptif

dalam bahasa Perancis. 10 1 5%

9. Kesulitan yang dialami siswa dalam menulis paragraf deskriptif dalam bahasa Perancis.

11,12 2 10%

10. Usaha yang dilakukan siswa dalam mengatasi kesulitan dalam menulis paragraf deskriptif dalam bahasa Perancis.

13 1 5%

11. Pengetahuan siswa terhadap strategi Mind Map berbasis media video sebelum diberikan treatment.

14 1 5%

12. Pendapat siswa mengenai efektivitas penggunaan strategi Mind Map berbasis media video dalam kegiatan menulis paragraf deskriptif dalam

(35)

media video pada strategi Mind Map dalam membantu kegiatan menulis paragraf deskriptif dalam bahasa Perancis.

14. Pendapat siswa mengenai kelebihan dan kekurangan strategi Mind Map berbasis media video.

19,20 2 10%

Jumlah 20 100%

3.8 Prosedur Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti melalui beberapa tahap yaitu

tahap persiapan dan pelaksanaan. Kedua tahapan itu dijelaskan sebagai berikut.

3.8.1 Persiapan Pengumpulan Data

Pada tahap ini, peneliti melakukan beberapa hal sebagai bentuk persiapan

sebelum melaksanakan penelitian secara langsung di lapangan. Adapun

langkah-langkah persiapan yang dilakukan peneliti, yaitu:

1) Melakukan studi pustaka. Tujuannya untuk menemukan landasan teori

yang akan digunakan dalam melaksanakan penelitian sekaligus untuk

mengumpulkan informasi yang dibutuhkan dalam merumuskan masalah

yang akan diangkat dalam penelitian.

2) Menyusun proposal penelitian yang berisikan gambaran secara umum

mengenai penelitian yang akan dilakukan.

3) Mengajukan proposal penelitian pada Seminar Proposal yang diadakan

(36)

disahkan dengan keluarnya Surat Keputusan Dekan FPBS UPI mengenai

pengesahan judul skripsi dan penunjukkan dosen pembimbing 1 dan 2.

4) Menyusun seluruh instrumen penelitian yang meliputi angket, soal

pre-test, dan soal post-test. Angket yang disusun terdiri dari 18 butir

pertanyaan pilihan ganda dan 2 butir pertanyaan essai. Selain itu, peneliti

juga menentukan media video yang sesuai dengan tema penulisan paragraf

yaitu découvrir le musée du Louvre. Video yang dipilih adalah video

berjudul le Louvre.

5) Mengkonsultasikan media dan instrumen penelitian serta menguji validitas

instrumen melalui Expert Judgment.

3.8.2 Pelaksanaan Eksperimen

Pelaksanaan eksperimen dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu tahap

pre-test, treatment (perlakuan), dan post-test sebagai upaya untuk meningkatkan

keterampilan menulis paragraf deskriptif.

1) Tahap Pre-test

Pre-test atau prates dilakukan sebanyak 1 kali. Tujuan dari pelaksanaan

prates ini yaitu untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis

paragraf deskriptif sebelum mendapatkan treatment. Dalam tahap ini,

siswa diberi lembar tes kemampuan menulis paragraf berbentuk uraian

(37)

pembelajaran Mind Map berbasis media video. Nantinya hasil nilai dalam

membuat paragraf deskriptif sebelum memperoleh perlakuan akan

dibandingkan dengan nilai setelah memperoleh perlakuan.

2) Tahap Treatment 1

Pada tahap ini, peneliti menjelaskan materi mengenai menulis paragraf

deskriptif. Materi ini disampaikan melalui pemodelan atau pemberian

contoh dengan menggunakan strategi pembelajaran Mind Map dan

bantuan media video. Video yang digunakan untuk treatment adalah video

mengenai La Tour Eiffel. Treatment dilakukan dengan merujuk kepada

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun sebelumnya.

3) Tahap Treatment 2

Sama halnya dengan treatment 1, pada treatment 2 peneliti menjelaskan

materi mengenai menulis paragraf deskriptif. Materi ini disampaikan

melalui pemodelan atau pemberian contoh dengan menggunakan strategi

pembelajaran Mind Map dan bantuan media video. Adapun video yang

digunakan untuk treatment adalah video mengenai le château de

Versailles. Treatment dilakukan dengan merujuk kepada Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun peneliti.

(38)

Post-test dilakukan sebanyak 1 kali. Tujuan dari tahap ini adalah untuk

mengetahui sejauhmana pengaruh strategi pembelajaran Mind Map

berbasis media video terhadap peningkatan kemampuan menulis paragraf

deskriptif siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Rancaekek. Peneliti akan

memberikan lembar tes kemampuan menulis paragraf berbentuk uraian

bebas. Kemudian siswa diminta untuk membuat sebuah paragraf

bertemakan découvrir le musée du Louvre dengan menggunakan Mind

Map setelah melihat tampilan video. Selain itu, peneliti juga akan

memberikan angket untuk mengetahui minat siswa terhadap kegiatan

menulis paragraf deskriptif dan pendapat mereka mengenai penggunaan

strategi pembelajaran Mind Map berbasis media video dalam pembelajaran

bahasa Perancis.

3.8.3 Skenario Pembelajaran

Skenario pembelajaran dibagi ke dalam beberapa tahap yaitu, tahap

pelaksanaan pre-test, treatment, dan post-test.

1) Tahap Pre-test

(1) Peneliti membuka pembelajaran.

(2) Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan rencana kegiatan

(39)

(3) Peneliti memberikan lembar tes kemampuan menulis paragraf

berbentuk uraian bebas kepada siswa. Kemudian siswa diminta untuk

membuat sebuah paragraf dengan tema découvrir le musée du Louvre.

(4) Siswa mengumpulkan hasil tulisannya.

2) Tahap Treatment 1

(1) Peneliti memberikan handout kepada siswa.

(2) Peneliti membahas cara penulisan paragraf deskriptif dan cara

membuat Mind Map.

(3) Peneliti menampilkan video la tour Eiffel sebanyak 3 kali.

(4) Siswa memperhatikan video la tour Eiffel dengan seksama.

(5) Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan

video yang ditampilkan dengan tujuan untuk mengetahui sejauhmana

pemahaman siswa terhadap isi video.

(6) Peneliti dan para siswa bersama-sama membuat Mind Map

berdasarkan video la tour Eiffel yang telah dilihat, kemudian menulis

paragraf deskriptif dengan bantuan Mind Map yang telah dibuat

tersebut.

3) Tahap Treatment 2

(1) Peneliti membuka pembelajaran.

(2) Peneliti melakukan apersepsi dengan menanyakan hal-hal yang

berkaitan dengan cara penulisan paragraf deskriptif dan penggunaan

(40)

(3) Peneliti menampilkan video berjudul le château de Versailles

sebanyak 3 kali.

(4) Siswa memperhatikan video secara seksama.

(5) Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan

video yang ditampilkan dengan tujuan untuk mengetahui

sejauhmana pemahaman siswa terhadap isi video.

(6) Peneliti dan para siswa bersama-sama membuat Mind Map

berdasarkan video le château de Versailles yang telah dilihat,

kemudian menulis paragraf deskriptif dengan bantuan Mind Map

yang telah dibuat.

4) Tahap Post-test

(1) Peneliti memberikan lembar tes kemampuan menulis paragraf

berbentuk uraian bebas kepada siswa dan selembar kertas kosong

untuk membuat Mind Map.

(2) Peneliti memberikan arahan kepada siswa dalam menulis paragraf

deskriptif.

(3) Peneliti menampilkan video berjudul Le Louvre sebanyak 3 kali.

(4) Siswa memperhatikan video secara seksama.

(5) Siswa membuat Mind Map berdasarkan video yang akan ditonton.

(6) Siswa membuat paragraf deskriptif dengan tema découvrir le musée

(41)

(8) Siswa mengisi angket yang dibagikan oleh peneliti.

(9) Siswa mengumpulkan angket.

(42)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab ini, peneliti memaparkan kesimpulan dan memberikan

rekomendasi yang mudah-mudahan bermanfaat bagi pengajar, responden, peneliti

lainnya, serta seluruh pihak yang terkait atau peduli pada pendidikan dan

pengajaran, khususnya pengajaran bahasa Perancis.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV, peneliti

menyimpulkan bahwa:

1. Nilai rata-rata prates kemampuan menulis paragraf deskriptif siswa kelas

XII IPS 1 SMA Negeri 1 Rancaekek tahun ajaran 2012/2013 sebelum

diberikan treatment adalah 6,3, yang apabila dipersentasekan yaitu 63%.

Berdasarkan tingkatan keberhasilan pembelajaran, hasil persentase tersebut

menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis paragraf deskriptif

berada dalam kategori baik.

2. Setelah dilakukan treatment dengan menggunakan strategi Mind Map

berbasis media video, nilai rata-rata pascates kemampuan menulis paragraf

deskriptif siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Rancaekek tahun ajaran

(43)

menunjukkan bahwa kemampuan menulis paragraf deskriptif siswa berada

dalam kategori baik sekali.

3. Strategi pembelajaran Mind Map berbasis media video efektif dalam

meningkatkan keterampilan menulis paragraf deskriptif, sehingga hipotesis

yang diajukan dalam penelitian ini terbukti, yaitu terdapat perbedaan yang

signifikan antara nilai rata-rata prates dan pascates. Hal ini dapat dilihat dari

perhitungan statistika yang menunjukkan bahwa t-hitung > dari t-tabel atau 6,3

lebih besar dari 2,756. Efektivitas strategi ini juga dapat diketahui dari hasil

lembar observasi aktivitas guru yang menunjukkan bahwa peneliti

memperoleh nilai yang sangat baik dan baik dalam memberikan treatment

pada para siswa. Selain itu, hasil angket mengenai penggunaan strategi

Mind Map berbasis media video dalam upaya meningkatkan keterampilan

menulis paragraf deskriptif menunjukkan hasil yang positif. 93,33% siswa

berpendapat bahwa kegiatan menulis paragraf deskriptif dalam bahasa

Perancis menjadi lebih mudah, setelah memperoleh pembelajaran menulis

dengan menggunakan strategi ini.

4. Dari hasil analisis angket, peneliti dapat mengetahui kelebihan dan

kekurangan strategi pembelajaran Mind Map berbasis media video dalam

upaya meningkatkan keterampilan menulis paragraf deskriptif. Adapun

kelebihan strategi ini, yaitu: 1) mempermudah dalam menuangkan gagasan

atau ide, 2) membantu mengasosiasikan gagasan, 3) membantu merangkai

(44)

menjadi lebih menyenangkan, 5) membantu membuat kerangka tulisan yang

menarik dalam waktu singkat, 6) membantu merangsang imajinasi dan

kreativitas dalam menulis.

Sedangkan kekurangannya adalah dibutuhkan cukup banyak alat tulis dalam

menggambar diagram Mind Map.

5.2 Rekomendasi

Untuk meningkatkan kemampuan menulis paragraf deskriptif siswa, peneliti

memberikan beberapa rekomendasi kepada pengajar bahasa Perancis, siswa, dan

peneliti lainnya.

5.2.1 Rekomendasi untuk Pengajar Bahasa Perancis

Peneliti menyarankan agar para pengajar bahasa Perancis, khususnya di

tingkat SMA, untuk lebih banyak memberikan latihan menulis kepada

siswa-siswanya dengan menggunakan strategi pembelajaran dan media yang menarik

serta sesuai dengan karakteristik siswa. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan

motivasi belajar yang akan berujung pada peningkatan kemampuan menulis

siswa. Dari sekian banyak strategi pembelajaran yang ada, peneliti

merekomendasikan srategi pembelajaran Mind Map berbasis media video untuk

dijadikan alternatif dalam pembelajaran bahasa Perancis, terutama pembelajaran

(45)

5.2.2 Rekomendasi untuk Siswa

Untuk meningkatkan kemampuan menulis paragraf deskriptif, peneliti

memberikan beberapa rekomendasi kepada para siswa agar memperbanyak

latihan menulis, khususnya paragraf deskriptif dan memperkaya pembendaharaan

kosakata, sehingga siswa tidak akan pernah merasa terbatasi dalam

mengungkapkan idenya ke dalam tulisan.

5.2.3 Rekomendasi untuk Peneliti Lainnya

Peneliti merekomendasikan agar peneliti lainnya mengembangkan

penelitian ini lebih mendalam lagi, sehingga diperoleh temuan-temuan baru yang

dapat membantu para pembelajar bahasa Perancis dalam meningkatkan

(46)

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. 2009. Kemampuan Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi.

Bandung: Maulana Media Grafika.

Akhadiah, Sabarti dkk. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.

Jakarta: Erlangga.

Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda.

Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2009. Cermat Berbahasa Indonesia untuk

Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Revisi

IV). Jakarta: Rineka Cipta.

Brown, James W., Lewis Richard, dan Fred F. Harcleroad. 1983. AV Instruction

Technology, Media, and Methods (Sixth Edition). New York:

McGraw-Hill Book Company.

Buzan, Tony. 2006. Mind Maps At Work. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Cornaire, Claudette dan Patricia Mary Raymond. 1999. Didactique des Langues

Étrangères de la Production Écrite. Paris: CLÉ International.

Darmawangsa, Dante. 2008. “Atelier d’Écriture dans l’Enseignement de

(47)

Deladrière, Jean-Luc et al. 2007. Organisez Vos Idées avec le Mind Mapping.

Paris: Dunod.

Djamarah, Syaiful B. dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

Rineka Cipta.

Djiwandono, Soenardi. 2008. Tes Bahasa Pegangan Bagi Pengajar Bahasa.

Jakarta: PT Indeks.

Irianto, Agus. 2004. Statistik Konsep Dasar & Aplikasinya. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Iskandarwasid dan Dadang Sunendar. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa.

Bandung: Rosdakarya.

Lincoln, John E. 1986. Writing A College Handbook Second Edition. USA:

Norton & Compony Inc.

Keraf, Gorys. 1984. Deskripsi dan Eksposisi. Flores: Nusa Indah

Munthe, Bermawi. 2009. Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan

Madani.

Nazir, M. 1983. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nurgiantoro, B. 2003. Penelitian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.

Yogyakarta: BPFE.

Pecqueux, Laurie-Anne dan Émilie Saint-André. 2010. “Mémo sur le CECR”,

dalam Actes du Séminaires International 2010 (Le CECRL et la

Perspective Actionnelle dans l’Enseignement du FLE en Indonésie).

(48)

Prawiradilaga, Dewi Salma. 2009. Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Rahardi, Kunjana. 2009. Penyutingan Bahasa Indonesia untuk Karang

Mengarang. Jakarta: Erlangga.

Rey, Alain, Danièle Morvan, dan Françoise Gérardin. 2011. Le Robert de Poche

Plus Édition Mise à Jour. Paris: Maury-Imprimeur

Sadiman, Arief. 1984. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Saleh, Andri. 2008. Kreatif Mengajar dengan Mind Map. Bandung: Tinta Emas

Publishing.

Sanaky, Hujair A. H. 2011. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Kaukaba.

Santyasa, I Wayan. 2007. “Landasan Konseptual Media Pembelajaran”. Makalah

pada Workshop Media Pembelajaran bagi Guru-Guru SMA Negeri Banjar

Angkan, Banjar Angkan Klungkung.

Setiyadi, Bambang. 2006. Metode Penelitian untuk Pengajaran Bahasa Asing:

Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Silberman, Mel. 2009. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif.

Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Sudjana, N. dan A. Rivai. 2005. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru

(49)

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukayati. 2003. “Media Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar”. Makalah pada

Pelatihan Supervisi Pengajaran untuk Sekolah Dasar PPPG Matematika,

Yogyakarta.

Surakhmad, Winarno. 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metoda Teknik.

Bandung: Tarsito.

Tagliante, Christine. 2005. L’Évaluation et le Cadre Européen Commun. Paris:

CLE International.

Tarigan, Henry Guntur. 1980. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampila Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Umar, Husein. 2009. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta:

Rajawali Pers.

Uno, Hamzah B. 2010. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Widjaya, Ricky. 2010. “Comment Évaluer Des Apprenants En Fonctions Des

Compétences Exigées Par Le CECRL”, dalam Actes du Séminaires

International 2010 (Le CECRL et la Perspective Actionnelle dans

l’Enseignement du FLE en Indonésie). Bandung: Jurusan Pendidikan

Bahasa Perancis FPBS UPI.

(50)

Alberta Education. 2004. Projet D’Écriture (Texte Descriptif: Si Tu Étais La!).

[Online]. Tersedia:

http://education.alberta.ca/media/640352/02_102ecr_etaisla.pdf [26 Juni

2012]

Arisandi. 2011. Pengertian Video. [Online]. Tersedia:

http://arisandi.com/pengertian-video/ [26 Juni 2012]

Brumont, Maryse. _______. Objectif Français (Le Guide Malin Pour Réussir Ses

Devoirs). [Online]. Tersedia:

http://www.lettres.org/livres/objectiffrancais/Extraits_ObjectifFranc%CC

%A7ais.pdf [26 Juni 2012]

Butorac, Mark. 2007. Les Cartes Heuristiques. [Online]. Tersedia:

http://clic.ntic.org/cgi-bin/aff.pl?page=article&id=2055 [20 November

2012]

Debeurme, Godelieve. 2010. Difficultés par d’Apprentissage. [Online]. Tersedia:

http://www.adaptationscolaire.org/themes/diec/textes_diec.pdf.htm [26

Juni 2012]

Danfar. 2009. Definisi atau Pengertian Efektivitas. [Online]. Tersedia:

http://dansite.wordpress.com/2009/03/28/pengertian-efektivitas/ [28

November 2011]

Hamm, Erick. 2012. Mind Map Inspiration. [Online]. Tersedia:

(51)

Horan, Damien. 2009. Idea Generation Techniques: Mind Mapping for Graphic

Design. [Online]. Tersedia:

http://www.thegraphicdesignschool.com/blog/graphic-design/idea-generation-techniques-mind-mapping-for-graphic-design/ [20 November

2012]

Mourtada, Aristide. 2010. Carte Heuristique ou Mind Map. [Online]. Tersedia:

Gambar

Tabel 3.1 Kriteria Aspek Penilaian Tes Keterampilan Menulis Paragraf
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pertanyaan Angket

Referensi

Dokumen terkait

OF SCIENCE, SCOPUS DINILAI SAMA DENGAN JURNAL INTERNASIONAL NAMUN TIDAK DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MEMENUHI SYARAT KHUSUS PUBLIKASIILMIAH KENAIKAN JABATANa. FORMULIR PENILAIAN KARYA

Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kota Banda Aceh Tahun 2007 – 2027 serta memperhatikan RPJM Aceh 2012 - 2017.. RPJM Kota Banda Aceh juga menjadi pedoman bagi

Mother as a single parent has a heavy burden to fullfill family needs because their.. income is too small when compared to the needs of her

(1) Menteri melalui Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah melakukan evaluasi terhadap rancangan Perda Provinsi dan rancangan peraturan gubernur untuk menguji

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep siswa sekolah dasar di Kota Bandung

Indonesia juga telah luntur identitas nya, yaitu bangsa Indonesia mempunyai karakter yang kuat, semangat gotong royong, dan saling bekerja sama...

PENERAPAN PEND EKATAN KONTEKSTUAL D ALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGK ATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SEKOLAH D ASAR D I KOTA BAND UNG.. Universitas Pendidikan

[r]