• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Antikorupsi dan Instrumen Antikorupsi di Indonesia Dani adalah pelajar kelas VIII SMP, tetapi dia sudah aktif berorganisasi Maklum saja,

Tugas kelompok 3

E. Pengertian Antikorupsi dan Instrumen Antikorupsi di Indonesia Dani adalah pelajar kelas VIII SMP, tetapi dia sudah aktif berorganisasi Maklum saja,

rumahnya dijadikan markas sekelompok mahasiswa yang menggalang gerakan antikorupsi. Sikap para mahasiswa berimbas kepada Dani, terbukti dia berani melaporkan penyimpangan di sekolahnya. Suatu saat ada seorang pengurus OSIS mewajibkan kepada anggota untuk membeli sebuah buku pelengkap seharga Rp20.000. Padahal Dani tahu harga buku itu di luar sekolah hanya Rp15.000. Ke manakah larinya uang Rp5.000 itu? Ternyata uang sebesar itu untuk kepentingan sang pengurus. Dani tak membiarkan hal itu. Ia melaporkan tindakan si pengurus itu kepada kepala sekolah sehingga pengurus OSIS itu memperoleh sanksi dari sekolah. Tindakan Dani telah membantu upaya pemberantasan korupsi di lingkungan sekolah. Dani setidaknya sudah memiliki sikap antikorupsi. Inilah modal bagi kegiatan pemberantasan korupsi, karena usaha pemberantasan korupsi akan berhasil apabila seluruh warga negara menyadari bahaya korupsi dan memiliki semangat untuk memberantas korupsi atau memiliki sikap antikorupsi.

No Pernyataan S TS

Korupsi sangat merugikan negara dan rakyat maka harus diberantas.

Untuk menghindari korupsi maka para pejabat negara harus dipilih orang-orang yang jujur. 1

Pejabat negara yang melakukan korupsi harus diberi sanksi menurut hukum yang berlaku. 2

3

DPR merupakan badan yang bertugas mengawasi pemerintah maka harus bekerja sebaik-baiknya.

4

Badan Pemeriksa Keuangan harus memeriksa semua pelaksanaan anggaran pada semua departemen agar korupsi dapat dihindari. 5 ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

Tugas kelompok 3.8

Bacalah beberapa pernyataan di bawah ini, renungkan di dalam hati kemudian bagaimanakah pendapat kalian terhadap berbagai pernyataan tersebut: sangat setuju (SS), setuju (S), netral (N), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS). Kerjakan di buku tugas kalian! Kemudian presentasikan hasilnya!

78

7878

7878

PKn Kelas VIII

Namun apa sebenarnya pengertian antikorupsi itu? Apakah setiap orang wajib memiliki sikap antikorupsi? Lalu adakah lembaga-lembaga antikorupsi? Jawaban atas pertanyaan- pertanyaan itu bisa diperoleh pada materi pelajaran berikut ini.

1. Pengertian antikorupsi

Antikorupsi dapat diartikan sebagai perilaku menolak, menentang, berusaha mencegah dan memberantas korupsi di Indonesia. Perilaku antikorupsi ini secara luas dapat ditunjukan dengan perilaku:

a. Mengawasi kegiatan pemerintahan atau pejabat negara agar tidak melakukan korupsi. b. Melaporkan kepada yang berwajib apabila ada pejabat yang melakukan korupsi. c. Membantu pemerintah atau pejabat yang berwenang di dalam memberantas, mengusut

korupsi. Misalnya bersedia menjadi saksi, memberi informasi/keterangan, menunjukkan identitas pelaku korupsi.

d. Dalam pemilihan pejabat akan memilih calon yang bersih dari korupsi. e. Mengawasi proyek-proyek (pembangunan)

dan jika diduga ada penyimpangan segera melaporkan kepada yang berwajib. f. Menolak jika diberi uang oleh orang

yang melakukan korupsi.

g. Memberi nasihat kepada orang lain agar tidak melakukan korupsi.

h. Menjelaskan kepada generasi muda dan anak-anak tentang dampak negatif dari perilaku korupsi.

2. Hukum yang dijadikan dasar pemberantasan dan pencegahan korupsi

Usaha memberantas korupsi akan berhasil apabila didukung perangkat hukum atau peraturan perundang-undangan yang jelas dan tegas. Ketersediaan perangkat hukum yang jelas membuat para penegak hukum dapat menjalankan tugas dengan baik sehingga bisa menindak pihak-pihak yang melakukan tindak pidana korupsi.

Adapun peraturan perundang-undangan atau hukum yang dijadikan landasan pemberantasan korupsi di Indonesia antara lain:

a. Ketetapan MPR No.XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan negara yang bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme.

b. Undang-Undang No.28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan negara yang bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme.

c. Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Komisi Anti Korupsi.

d. Undang-Undang No. 20 Tahun 2000 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. e. Undang-Undang Hukum Pidana.

f. Selain undang-undang masih terdapat berbagai bentuk peraturan perundang-undangan lain yang berupa Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, dan peraturan lain yang bertujuan membatasi kekuasaan pejabat agar tidak melakukan korupsi.

Sumber: www.suaramerdeka.com Gambar 3.9 Demo anti korupsi

79

7979

7979

PKn Kelas VIII 3. Lembaga antikorupsi

Dalam rangka pemberantasan korupsi (antikorupsi) diperlukan lembaga-lembaga yang bertugas mencegah dan memberantas korupsi.

Adapun lembaga-lembaga antikorupsi di Indonesia antara lain :

a. Badan Pemeriksa Keuangan yang bertugas memeriksa keuangan negara atau pe- laksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara.

BPK merupakan lembaga negara yang bebas dan mandiri dengan tugas khusus untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara (Pasal 23 E (1) UUD 1945 hasil amandemen). Kedudukan BPK bebas dan mandiri terlepas dari pengaruh dan kekuasaan pemerintah tetapi tidak berdiri di atas pemerintah.

BPK bertugas mengawasi apakah kebijakan dan arah keuangan negara yang dilaksanakan pemerintah sudah sesuai dengan tujuan dan dilaksanakan dengan tertib. Hasil pemeriksaan BPK diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD (Pasal 23 E (2) UUD 1945 hasil amandemen).

b. Lembaga penegak hukum antara lain polisi, kejaksaan dan pengadilan yang bertugas menindak tegas dan mengadili para pelaku korupsi/koruptor.

Polisi merupakan alat negara yang mempunyai tanggung jawab pokok untuk menegakkan hukum, termasuk menindak para koruptor. Sebagai penegak hukum mereka wajib mengusut melalui penyelidikan dan penyidikan terhadap pihak-pihak yang melakukan korupsi. Apabila ternyata cukup bukti maka pelaku korupsi akan diajukan ke kejaksaan untuk selanjutnya diajukan ke pengadilan untuk disidangkan.

Kejaksaan merupakan alat penegak hukum yang bertugas mengajukan tuntutan hukuman yang sebanding dengan kasalahan yang dilakukan oleh terdakwa pelaku korupsi. Mereka harus bertindak adil tidak membeda-

bedakan terdakwa. Jika memang cukup bukti maka segera diajukan ke pengadilan. Jangan sampai gara-gara pejabat tinggi lalu kasus korupsinya disembunyikan, misalnya tidak diadili semestinya. KPKPN juga memiliki tugas mengawasi kekayaan para pejabat negara apakah ini diperoleh dengan wajar atau tidak. Apabila ada indikasi kekayaan itu diperoleh dengan tidak wajar maka dapat memberikan keterangan kepada pihak yang ber- wenang.

Sumber: www.tempointeraktif.com Gambar 3.10 Kantor Kejaksaan Agung tak luput

80

8080

8080

PKn Kelas VIII

c. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

KPK merupakan badan baru yang dibentuk oleh pemerintah atau negara dan bertujuan memberantas korupsi. Badan ini memiliki kewajiban memberantas korupsi, terutama skala besar, yang merugikan keuangan negara. Badan ini memiliki wewenang untuk mengadakan penyelidikan dan mengusut masalah korupsi, tetapi untuk m e n g a d i l i n y a t e t a p b e r a d a p a d a pengadilan. Badan ini bersifat independen tidak memihak siapapun dalam menjalan- kan tugas sehingga diharapkan oleh masyarakat mampu menangani korupsi dengan baik. KPK tidak terpengaruh oleh kekuasaan pemerintah atau golongan politik tertentu.

d. Komisi Pemeriksa Kekayaan Pejabat Negara (KPKPN)

Lembaga ini bertugas memeriksa kekayaan pejabat negara atau seseorang yang menduduki jabatan dalam negara. Pejabat negara atau calon pejabat negara diwajibkan menyerahkan daftar kekayaan yang dimilikinya kepada KPKPN untuk didata. Daftar itu disertai bukti-bukti pemilikan yang sah serta asal-usul pemilikan kekayaan tersebut. KPKPN juga memiliki tugas mengawasi kekayaan para pejabat negara apakah ini diperoleh dengan wajar atau tidak. Apabila ada indikasi kekayaan itu diperoleh dengan tidak wajar maka dapat memberikan keterangan kepada pihak yang berwenang. Pejabat negara yang diwajibkan menyerahkan daftar kekayaan antara lain, Presiden dan Wakil Presiden, anggota lembaga tinggi negara (MPR, DPR, BPK dll), kepala daerah (Gubernur/Wakil Guberbnur, Bupati/Wakil Bupati, dan Wali kota/Wakil Wali kota). Keberadaan KPKPN diharapkan bisa memantau kekayaan para pejabat negara, sehingga kemungkinan untuk memperoleh kekayaan lewat korupsi dapat dihindari. e. Badan Pengawas di Daerah (Bawasda)

Selain lembaga/badan yang bertugas mencegah dan memberantas korupsi, terdapat pula lembaga anti korupsi yang dibentuk masyarakat (Lembaga Swadaya Masyarakat) Badan ini bertugas memeriksa keuangan pada instansi-instansi pemerintahan di daerah atau dinas-dinas di daerah. Dengan adanya pemeriksaan ini diharapkan penyimpangan dan (korupsi) dapat di- hindari sehingga anggaran pemerintah daerah dapat digunakan sesuai ketentuan yang berlaku.

Sumber: www.pikiran-rakyat.com Gambar 3.11 Kantor KPK

Sumber: www.pib-banten.go.id Gambar 3.12 Salah satu kantor gubernur.

81

81

81

81

81

PKn Kelas VIII Untuk diingat

Antikorupsi dapat diartikan sebagai perilaku menolak, menentang, berusaha mencegah dan memberantas adanya korupsi di Indonesia.

Usaha pemberantasan korupsi akan berhasil apabila didukung perangkat hukum atau peraturan perundang-undangan yang jelas dan tegas.

Perangkat hukum antikorupsi antara lain Ketetapan MPR No.XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan negara yang bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Undang-Undang No.28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan negara yang bebas korupsi, kolusi dan nepotisme.

Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Komisi Anti Korupsi.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2000 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Undang-Undang Hukum Pidana.

Dalam rangka pemberantasan korupsi (antikorupsi) diperlukan lembaga-lembaga yang bertugas mencegah dan memberantas korupsi antara lain BPK, KPK, KPKN, Pengadilan, dan Bawasda.

No

Pernyataan

S

TS

Saya akan berusaha membantu pemerintah