• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III : PEMBAHASAN

C. Pengertian Biaya Dan Penggolongan Biaya

Biaya merupakan alat yang digunakan perusahaan untuk memperoleh

pendapatan yang diinginkan. Biaya adalah pengeluaran yang diukur dengan nilai uang dalam rangka memperoleh barang dan jasa atau suatu nilai ukur, pengorbanan yang dilakukan meliputi barang dan jasa untuk memperoleh keuntungan dari penggunaan beban atas pendapatan yang diharapkan.

Menurut sudut pandang akuntansi biaya adalah aliran keluar atau penggunaan aktiva atau timbulnya kewajiban ( kombinasi dari keduanya ) dalam rangka pengiriman atau dihasilkannya barang, pembelian jasa atau pelaksanaan aktivitas lain yang merrupakan kegiatan utama perusahaan.

Menurut (Carter Usry; 2004; 16) “Biaya adalah nilai ukur, pengeluaran, pengorbanan memperoleh manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar, perhitungan biaya yang mempunyai tujuan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian, perbaikan kualitas dan efisieni, serta sebagai pembuatan keputusan. Biaya dapat pula diartikan sebagi beban yang secara langsung atau tidak langsung telah dimanfaatkan didalam usaha untuk mendapat penghasilan laba.

Beban dapat didefinisikan sebagai berikut :

(M. Nafarin 2004: 54) menyebutkan bahwa Beban (expense) adalah nilai sesuatu yang secara langsung dikorbankan yang diukur dalam satuan uang untuk memperoleh hasil.

Istilah biaya (cost) sering kali digunakan dalam arti yang sama dengan istilah beban (expense). Karena beban merupakan arus kas keluar barang yang akan dibebankan pada pendapatan (revenue) untuk menentukan laba (income). Beban termasuk jaminan dan biaya lain yang terjadi setelah pengiriman barang yang dapat diukur dengan nilai nominal.

Menurut pihak Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara mendefinisikan biaya sebagai sumber daya yang dikorbankan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan tertentu. Biaya yang dikeluarkan disususun secara akuntansi tradisional, seperti unit moneter (misalnya rupiah) yang harus dibayar atas barang dan jasa yang diperoleh.

2. Penggolongan Biaya

Penggolongan biaya secara umum dapat dikelompokkan menjadi :

a. Biaya atas dasar fungsi dari perusahaan

Atas dasar fungsi pokok perusahaan, biaya dapat dikelompokkan menjadi :

1. Biaya produksi jasa

Merupakan semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atas kegiatan produk barang jadi.

2. Biaya bahan baku atau bahan langsung

Yaitu harga perolehan yang diperoleh dari suatu bahan yang dikonsumsi oleh perusahaan yang bersifat material, yang mana bahan tersebut akan diperoleh menjadi barang jadi dan dapat langsung dimasukkan dalam kalkulasi biaya produk.

Yaitu biaya yang merupakan balas jasa yang diberikan kepada karyawan yang terlibat langsung dalam proses produksi.

4. Biaya overhead pabrik

Yaitu semua biaya yang dikalkulasikan dalam biaya produk, diluar dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya penyusutan, dan amortisasi aktiva tetap dan sebagainya.

Pembebanan biaya overhead pabrik didasarkan atas taksiran yang berdasarkan rate.

a. Biaya pemasaran / penjualan

yaitu biaya yang dikeluarkan dalam rangka penjualan barang jadi yang sudah siap diproduksi sampai dengan pengumpulan piutang menjadi kas sebagai akibat adanya penjualan kredit, misalnya : biaya promosi, biaya angkut dari gudang perusahaan ke gudang pembeli, dan gaji karyawan yang melaksanakan pemasaran.

b. Biaya administrasi

Yaitu keseluruhan biaya yang berhubungan dengan fungsi administrasi dan umum. Biaya ini dimaksudkan dalam rangka penentuan kebijaksanaan, pengarahan dan pengawasan kegiatan perusahaan secara keseluruhan. Misalnya: gaji, pimpinan perusahaan tinggi, personalia, secretariat akuntansi, keamanan dan sebagainya.

b. Biaya atas dasar periode akuntansi dimana biaya dibebankan Biaya atas dasar periode akuntansi dasar waktu dapat dibedakan atas :

1. Pengeluaran modal (capital expenditure)

Yaitu pengeluaran atas dasar biaya-biaya yang dikeluarkan yang mana pengeluaran tersebut akan memberikan manfaat yang akan dinikmati lebih dari satu periode akuntansi. Biaya atas pengeluaran modal ini tidak seluruhnya dibebankan didalam periode akuntansi berjalan tetapi dibebankan dalam periode expende dan periode selanjutnya, pada saat biaya ini sebagai biaya pada periode akuntansi yang menikmati manfaatnya.

2. Pengeluaran penghasilan (revenue expenditure)

Pengeluaran penghasilan adalah pengeluaran yang sifatnya memberikan manfaat dalam waktu yang cukup singkat, bahkan atau hanya pada periode berjalan dan jumlah biaya yang dikeluarkan relative kecil dan tidak dikapitalisasikan sebagai aktiva.

c. Biaya atas dasar objek pengeluaran

Penggolongan biaya atas objek pengeluaran biasanya dilakukan

dalam perusahaan yang masih kecil karena pencatatan dicetak berdasarkan biaya yang dikeluarkan oleh setiap bagian – bagiannya, misalnya biaya untuk perjalanan. Pencatatan biaya atas dasar objek pengeluaran ini akan dihimpun didalam satu pos laporan keuangan perusahaan.

d. Biaya atas dasar hubungan biaya dengan suatu yang dibiayai

Penggolongan biaya atas dasar suatu yang dibiayai dapat dibagi

menjadi dua golongan, yaitu : 1. Biaya langsung

Biaya langsung adalah biaya yang digunakan untuk bahan yang langsung berhubungan dengan proses produksi, meliputi : biaya bahan baku, dan biaya tenaga kerja langsung.

2. Biaya tidak langsung

Biaya tidak langsung adalah semua biaya produksi, selain biaya bahan baku, dan biaya tenaga kerja langsung, meliputi: biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja langsung.

Menurut (Simamora, 2000;25) menyebutkan bahwa jenis–jenis biaya dapat dikelompokkan atas tiga jenis, yaitu :

a. Biaya Pokok Penjualan (cost of goods sold )

Rekening biaya pokok penjualan (cost of goods sold) menunjukkan biaya perolehan dari pos-pos persediaan (harga pembelian atau biaya pabrikasi) yang dijual untuk menghasilkan pendapatan penjualan. Biaya pokok penjualan ditentukan dengan mengurangkan persediaan akhir dari biaya pokok barang yang tersedia untuk dijual.

b. Biaya Operasional (operational cost)

Biaya-biaya ini berkala dan lazim yang dikeluarkan perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan. Biaya-biaya ini biasanya diklasifikasikan berdasarkan kategori-kategori fungsional, klasifikasi yang lazim dipakai adalah dengan memisahkan biaya penjualan (selling cost) dari biaya umum dan administrasi, biaya iklan.

Biaya lain-lain ini merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk aktivitas-aktivitas perusahaan, tetapi bukan merupakan kegiatan pokok perusahaan. Biasanya nilai rupiah dari aktivitasnya tidak begitu besar, seperti biaya bunga dan biaya perjalanan.

Berikut adalah tabel penyesuaian dana serta dana yang telah digunakan (Biaya) pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara :

TABEL 3.3

PENYESUAIAN DANA YANG DIANGGARKAN DENGAN DANA YANG TELAH DIGUNAKAN

NO.

MATA ANGGARAN

ANGGARAN PENGGUNAAN SURPLUS

(Rp)

DEFISIT (Rp)

URUT DANA (Rp) DANA (RP)

1 2 3 4 (3-4) (3-4)

1 BELANJA HONORARIUM

1.1 Belanja Uang Honor Tetap 263,000,000 337,679,896 74,679,896

1.2 Belanja Uang Honor Tidak

Tetap 125,688,000 128,976,201 3,288,201 1.4 Belanja Vakasi 624,342,800 763,698,562 139,355,762 2 BELANJA BARANG 2.1 Belanja Keperluan Perkantoran 80,000,000 163,898,400 83,898,400

2.2 Belanja Pengiriman Surat

Dinas Pos Surat 10,000,000 1,521,000 8,479,000

2.3 Belanja Barang

Operasional Lainnya 35,000,000 35,000,000

2.4 Belanja Bahan 5,000,000 17,365,900 12,365,900

2.7 Belanja Sewa 72,500,000 72,500,000

2.8 Belanja Jasa Profesi 50,000,000 50,000,000

Pemeliharaan Gedung & Bangunan

2.10 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan &

Mesin 25,000,000 41,375,000 16,375,000

2.11 Belanja Perjalanan Biasa

(Dalam Negeri) 97,500,000 97,500,000

3 BELANJA MODAL

3.1 Belanja Modal Peralatan &

Mesin 66,000,000 197,931,000 131,931,000

JUMLAH 1,573,214,116 1,961,025,959 263,479,000 651,290,843

DEFISIT (3-4) 387,811,843

Sumber: Fakultas Ekonomi USU Tahun 2010

Tabel 3.3 Memperlihatkan:

Memperlihatkan penyesuaian antara dana yang dianggarkan untuk tahun 2009 terhadap penggunaan dana tahun 2009. Disini terlihat adanya unsur kekurang telitian Komite anggaran dalam penyusunan anggaran tahun 2009,terlihat dalam Mata Anggaran “ Belanja Barang, pada Anggaran; Belanja Barang Oerasional lainnya Rp. 35.000.000, Belanja Sewa Rp.72.500.000, Belanja Jasa Profesi Rp. 50.000.000, Belanja perjalanan biasa(dalam Negeri) Rp. 97.500.000 ” Ada dana yang dianggarkan, dan pada realisasinya dana anggaran itu tidak digunakan. Dan terlihat juga hampir seluruh mata anggaran Defisit (anggaran < realisasi dana sesungguhnya) terutama pada mata anggaran “Belanja Honorarium”, semua Anggaran dananya mengalami Defisit, ada kemungkinan disebabkan Kenaikan biaya pendidikan, setelah anggaran dibuat, tetapi kekurangan tersebut dapat ditutupi dari; selisih penerimaan-pengeluaran, dana anggaran yang tidak digunakan dan luncuran dana tahun 2008.

Berikut dilampirkan tabel 3.4 mengenai selisih anggaran dan penggunaannya.

TABEL 3.4

SELISIH DANA ANGGARAN DAN PENGGUNAANNYA

NO KETERANGAN JUMLAH (Rp)

1. Dana yang dianggarkan untuk tahun 2009 1,573,214,116

2. Penggunaan Dana Selama Tahun 2009 1,961,025,959

Defisit 387,811,843

Sumber: Fakultas Ekonomi USU Tahun 2010

Tabel 3.4 Memperlihatkan:

Memaparkan selisih dana yang dianggarkan pada tahun 2009, terhadap penggunaan dana selama tahun 2009, ternyata Defisit sebesar Rp. 387.811.843. sesuai dengan dana defisit pada tabel 3.3. Kekurangan tersebut dapat disebabkan meningkatnya kebutuhan diikuti dengan meningkatnya harga, diluar dugaan dari analisis Komite anggaran, tetapi kekurangan tersebut dapat ditutupi total selisih penerimaan-pengeluaran dan luncuran dana tahun 2008 sebesar Rp. 530,592,624 (tabel 3.6)

Berikut dilampirkan tabel 3.5 mengenai selisih anggaran penerimaan dan penggunaan.

TABEL 3.5

SELISIH ANGGARAN PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN DANA TAHUN 2009 FAKULTAS EKONOMI USU PROGRAM DIPLOMA III

1. Jumlah Penerimaan selama tahun 2009 1,966,717,459 2. Penggunaan Dana Selama tahun 2009 1,961,025,959

SELISIH 5,691,500

Sumber: Fakultas Ekonomi USU Tahun 2010

Tabel 3.5 Memperlihatkan:

Memaparkan selisih Penerimaan Dana selama tahun 2009, dengan Penggunaannya selama tahun 2009, ternyata mengalami surplus (kelebihan dana), kelebihan dana nantinya akan digunakan untuk menutupi kekurangan dana yang dianggarkan pada tahun 2009.

Berikut dilampirkan tabel 3.6 mengenai jumlah dana yang tersedia , TABEL 3.6

PENDAPATAN DARI LUNCURAN DANA TAHUN 2008 DAN SELISIH PENERIMAAN – PENGGUNAAN DANA TAHUN 2009

NO. KETERANGAN JUMLAH

1. Luncuran Dana tahun 2008 524,901,124

2. Selisih Penerimaan – Penggunaan 5,691,500

JUMLAH DANA YANG TERSEDIA 530,592,624

Sumber: Fakultas Ekonomi USU Tahun 2010

Tabel 3.6 Memperlihatkan:

Memaparkan jumlah dana yang tersedia, yang berasal dari luncuran dana tahun 2008, dan selisih penerimaan dan pengeluaran selama tahun 2009. Yang digunakan untuk menutupi defisit dari anggaran tahun 2009, (tabel 3.3)

Berikut dilampirkan tabel 3.7 mengenai sisa dana tahun 2009 TABEL 3.7

DANA YANG TERSEDIA SETELAH MENCUKUPI DEFISIT ANGGARAN TAHUN 2009

NO. KETERANGAN JUMLAH (Rp)

1. Dana yang tersedia ( Tabel 3.6) 530,592,624

2. Defisit anggaran setelah penggunaan anggaran (Tabel 3.3) 387,811,843

SURPLUS DANA 142,780,781

Sumber: Fakultas Ekonomi USU Tahun 2010

Tabel 3.7 Memperlihatkan :

Memaparkan jumlah dana yang ada(sisa) setelah menutupi Defisit dana yang dianggarkan pada tahun 2009, (tabel 3.3 - Defisit) dan ternyata hasilnya surplus Rp. 142.780.781, dan dana ini nantinya akan diluncurkan pada anggaran tahun 2010, khusus Program Diploma III.

D.2 Data Anggaran Tahun 2008:

Berikut dilampirkan tabel 3.8 mengenai Rencana Pendapatan program D-III TABEL 3.8

ANGGARAN PENDAPATAN PROGRAM DIPLOMA TAHUN 2008 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

NO. KETERANGAN JUMLAH (Rp)

1. Luncuran Dana tahun 2007 142,225,055

Jumlah 1,142,334,095

Sumber: Fakultas Ekonomi USU Tahun 2010

Tabel 3.8 Memperlihatkan:

Memperlihatkan jumlah pendapatan program DIII selama tahun 2008, yaitu berasal dari luncuran dana tahun 2007 dan penerimaan selama tahun 2008, misalnya penerimaan dari dana masyarakat (pendapatan uang pendidikan, pendapatan uang ujian masuk/pendaftaran).

Adanya luncuran dana tahun 2007, sangat berdampak positif terhadap keuangan tahun 2008, yaitu dapat mengantisipasi jika terjadi kekurangan dana yang dianggarkan tahun 2008 terhadap realisasi sesunguhnya.

Berikut dilampirkan tabel 3.9, mengenai total jumlah anggaran selama tahun 2008,

TABEL 3.9

JUMLAH ANGGARAN TAHUN 2008

NO. MATA ANGGARAN JUMLAH (Rp)

1. Belanja Pegawai 670,788,000

2. Belanja barang 305,370,493

3. Belanja Pemeliharaan 81,616,098

4. Belanja perjalanan 37,263,125

1,095,037,716

Tabel 3.9 Memperlihatkan:

Memperlihatkan jumlah total mata anggaran tahun 2008. Ditahun 2008 belanja perjalanan merupakan Mata anggaran, sementara ditahun 2009 merupakan sub bagian dari mata anggaran Belanja barang.

Berikut dilampirkan tabel 3.10 mengenai penerimaan dan pengeluaran tahun 2008.

TABEL 3.10

PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN DANA TAHUN 2008

NO .

MATA ANGGARAN PENERIMAA

N (Rp) PENGELUAR AN (Rp) SURPLU S (Rp) 1. BELANJA HONORARIUM

1.1 Belanja uang Honor Tetap

232,268,531 232,268,531

1.2 Belanja uang Honor Tidak Tetap 71,492,335 71,492,335 1.4 Belanja Vakasi 440,035,404 440,035,404 Sub Total 743,796,270 743,796,270 2. BELANJA BARANG 2.1 Belanja keperluan perkantoran 122,954,970 122,010,570 944,400

2.2 Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat

400,000 400,000

2.4 Belanja Bahan 16,973,000 16,884,300 88,700 . 2.9 B. Biaya Pemelhrn.

Gedung & Bangunan

97,574,400 97,574,400

2.11 B. Perjalanan Biasa 18,410,400 18,410,400

Sub Total 256,312,770 255,276,670

TOTAL 1,000,109,040 999,072,940 1,033,100

Sumber: Fakultas Ekonomi USU Tahun 2010

Tabel 3.10 Memperlihatkan:

Memperlihatkan total Penerimaan dan Penggunaan tahun 2008, sesuai dengan jumlah total dari setiap mata anggaran, dan ternyata mengalami surplus Rp.1,033,100.

D.3 Persentasi Perbandingan Tahun 2008 - 2009

Berikut dilampirkan Tabel perbandingan persentase antara tahun 2008 dan 2009;

TABEL 3.11

PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN TAHUN 2008 – 2009

TAHUN JUMLAH TOTAL (Rp) PERSENTASE

2008 1,142,334,095

Kenaikan 1,349,284,488 54,15%

Sumber: Fakultas Ekonomi USU Tahun 2010 TABEL 3.12

PERBANDINGAN RENCANA DANA YANG DIANGGARKAN TAHUN 2008 – 2009

TAHUN JUMLAH TOTAL (Rp) PERSENTASE

2008 1,095,037,716

2009 1,573,214,116

Kenaikan 478,176,400 30,39%

Sumber: Fakultas Ekonomi USU Tahun 2010 TABEL 3.13

PERBANDINGAN PENERIMAAN & PENGGUNAAN DANA TAHUN 2008 – 2009

TAHUN PENERIMAAN (Rp) % PENGGUNAAN %

2008 1,000,109,040 999,072,940

2009 1,966,717,458 1,961,025,959

Kenaikan 966,608,419 49,15% 961,953,019 49,05%

Sumber: Fakultas Ekonomi USU Tahun 2010

Tabel 3.11-3.12-3.13 Memperlihatkan:

Dari persentase perbandingan yang ada dalam tabel 3.11 – 3.12 – 3.13, terlihat bahwa setiap tahunnya anggaran itu mengalami kenaikan, baik dari sisi rencana pendapatan, rencana anggaran, rencana penerimaan dan penggunaan.

Dana setiap tahunnya mengalami kenaikkan, itu bisa disebabkan oleh meningkatnya tarap hidup, dikuti dengan meningkatnya gaji yang diterima setiap Dosen Dan Pegawai sehingga anggaran yang dibuat ikut mengalami kenaikkan.

RUMUS: Persentase =

1. Sumber Dana

Jumlah Dana tahun 2009 – Jumlah Dana Tahun 2008 x 100% Jumlah Dana Tahun 2009

D. Sumber Pendapatan dan Penggunaan Biaya

Dokumen terkait