• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

B. Bimbingan Rohani Islam

1. Pengertian Bimbingan Rohani Islam

Secara etimologi kata bimbingan merupakan terjemah dari bahasa inggris “guidance” yang artinya menunjukkan, membimbing, atau menuntun orang lain ke jalan yang benar.21

Dalam bukuDasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (konseling) IslamM. Lutfi menyatakan:

Bimbingan adalah usaha membantu orang lain dengan mengungkapkan dan membangkitkan potensi yang dimilikinya, sehingga dengan potensi itu ia akan memiliki kemampuan untuk mengembangkan dirinya secara wajar dan optimal. Yakni dengan cara memahami dirinya, mengenal lingkungannya, mengarahkan dirinya, mampu mengambil keputusan untuk hidupnya dan dengan bimbingan ia akan dapat mewujudkan kehidupan yang baik, berguna dan bermanfaat di masa kini dan di masa yang akan datang.22

Menurut Dewa Ketut Sukardi, “bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada seseorang atau sekelompok orang secara terus-menerus dan sistematis oleh pembimbing agar individu atau sekelompok individu menjadi pribadi yang mandiri”.23 Di dalam buku Bimbingan dan Konseling karya Hallen .A. Definisi bimbingan yang pertama dikemukakan dalamYear’s Book of Education 1955, yang menyatakan: “bimbingan adalah suatu proses membantu individu melalui usahanya sendiri untuk menemukan dan

21

Samsul Munir Amin,Bimbingan dan konseling Islam, (Jakarta: AMZAH, 2010), h. 3. 22

M. Lutfi,Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan (konseling) Islam, (Jakarta: Lembaga penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2008), h. 6.

23

Dewa Ketut Sukardi,Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan konseling di Sekolah,(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008), cet-2, h. 37.

mengembangkan kemampuannya agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial”.24

Kemudian dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “pembimbing adalah orang yang membimbing, pemimpin, dan penuntun”.25 Dari paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah suatu proses usaha pemberian bantuan atau pertolongan kepada orang lain, siapa saja dalam segala usia yang dilakukan secara terus-menerus agar mereka mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya sendiri dalam upaya mengatasi berbagai permasalahan, sehingga mereka dapat menentukan sendiri jalan hidupnya secara bertanggung jawab tanpa harus bergantung kepada orang lain, dan bantuan itu dilakukan secara terus-menerus.

Selanjutnya definisi kata rohani, Azhari Aziz mengemukakan “istilah ruh merupakan kata dasar dari rohani, Sedangkan kata rohani menunjuk kepada bendanya yaitu tubuh roh itu sendiri”.26 Allah SWT meniupkan ruh kepada setiap jasad manusia sehingga menjadi sempurna, yang kelak ruh tersebut akan mempertanggungjawabkan apa saja yang dilakukan jasmani selama hidupnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia juga mengatakan bahwa “Roh adalah sesuatu (unsur) yang ada dalam jasad yang diciptakan Tuhan sebagai penyebab adanya hidup (kehidupan)”.27

24

Hallen A,Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002, h. 3. 25

Departemen Pendidikan Nasional,Kamus Besar Bahasa Indonesia, h.152. 26

Azhari Aziz Samudra,Eksistensi Rohani Manusia, (Jakarta: Yayasan Majelis Ta’lim HDH,

2004), bagian 2, h. 92-93.

27

Sedangkan menurut Rafy Saputri “roh adalah salah satu wujud sederhana dan zat yang terpancar dari sang pencipta, persis sebagaimana sinar terpancar dari matahari”.28 Kemudin menurut Ibnu Sina, seperti yang dikutip oleh Isep Zainal Arifin: “ruh adalah kesempurnaan awal jism (jasmani) manusia, bersifat tinggi dan memiliki daya”.29 Kemudian Al-Ghazali menegaskan seperti yang dikutip oleh Isep Zainal Arifin bahwa “ruh dapat berpikir, mengingat, mengetahui dan sebagai penggerak bagi keberadaan jasad manusia”.30

Sebagaimana dijelaskan dalam Surah As-Sajdah/32 ayat 09:































“Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan roh (ciptaan)-Nya ke dalam (tubuh)nya dan Dia menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati bagimu, (tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur”.31

Dapat disimpulkan bahwa ruh adalah suatu unsur yang ditiupkan oleh Allah SWT kedalam jasad manusia pada awal penciptaan, sehingga manusia menjadi sempurna. Sedangkan rohani sendiri adalah jasad manusia. Isep Zainal Arifin mengatakan bahwa “ruh masuk kedalam tubuh manusia ketika

28

Rafy Saputri,Psikologi Islam Tuntutan Jiwa Manusia Modern, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 316.

29

Isep Zainal Arifin,Bimbingan Penyuluhan Islam pengembangan Dakwah melalui Psikoterapi Islam, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2009), h. 35.

30

Isep Zainal Arifin,Bimbingan Penyuluhan Islam pengembangan Dakwah melalui Psikoterapi Islam, h. 35.

31

Departemen Agama Republik Indonesia.Al-Qur’an dan terjemahnya,Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama Republik Indonesia, (Bandung: PT Syaamil Cipta Media), h.

tubuh manusia siap menerimanya, yaitu pada saat manusia mencapai empat bulan dalam kandungan. Pada saat inilah ruh berubah nama dalam eksistensi yang baru menjadinafs(jiwa), merupakan gabungan antara ruh dan jasad”.

Kemudian pengertian islam menurut Syamsul Rijal Hamid “Islam adalah agama yang berasal dari Allah SWT yang diturunkan melalui utusan- Nya, Muhammad SAW, ajaran-ajaran islam tertuang dalam Al-Qur’an dan sunnah, berupa petunjuk-petunjuk, perintah-perintah, dan larangan-larangan demi kebaikan manusia”.32 Sedangkan pengertian islam secara etimologi, menurut A. Aziz Salim Basyarahil “mempunyai pengertian damai, selamat, dan penyerahan diri secara mutlak kepada Allah SWT untuk memperoleh ridho Nya dengan mematuhi perintah dan larangan Nya”.33

Syaikh Muhammad al-Ghazali juga menjelaskan “pengertian islam artinya tunduk kepada Allah SWT, menyerahkan jiwa dan segala urusan hanya kepada-Nya. Atau dengan kata lain, islam adalah terjalinnya hubungan antara manusia dengan tuhannya di atas prinsip “kepatuhan dan ketaatan”.34

Allah SWT telah menciptakan manusia dengan sangat sempurna, kesempurnaan itu membuat manusia menjadi makhluk yang paling mampu dalam ikhtiar menciptakan keseimbangan antara hidup rohani dan jasmani. Dalam buku Psikologi dan Beberapa Aspek Kehidupan Rohaniyah Manusia

M. Arifin mengutip dari Van der Leuw yaitu: “binatang tidakmempunyai akal

32

Syamsul Rijal Hamid, Buku Pintar Agama Islam, (Bogor: Cahaya salam, 2008), h.17.

33

A. Aziz Salim Basyarahil, Masalah Agama, (Jakarta: Gema Insani Press, 1993), h. 9.

34

Syaikh Muhammad al-Ghazali, Tanya jawab seputar islam, (Bekasi, Menara, juli, 2006), h. 1.

fikiran maka ia tidak dapat menghayati ajaran agama, dan inilah yang merupakan kriteria yang membedakan kedua makhluk tersebut”.35

Manusia diciptakan oleh Allah dengan dibekali potensi yang sangat unik. Keunikan dan kesempurnaan bentuk manusia ini bukan saja dilihat dari bentuknya, akan tetapi juga dari karakter dan sifat yang dimiliki oleh manusia. Sebagai ciptaan, manusia dituntut memiliki kesadaran terhadap posisi dan kedudukan dirinya di hadapan Tuhan. salah satu tujuan manusia diciptakan adalah untuk beribadah kepada Allah SWT.

Tujuan manusia diciptakan bukan untuk membuat kerusakan di muka bumi tetapi sebagai khalifah. Mentaati segala perintah dan menjauhi larangan Allah SWT merupakan makna ibadah secara umum. Ibadah secara umum, dapat di impletasikan dengan kehidupan sehari-hari dalam melakukan setiap aktivitas dengan niat untuk menggapai ridho Allah SWT. Seperti yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, misalnya: bersosialisasi dengan baik, bekerja secara professional, mendidik anak, berdakwah dan lain-lain. Jika kepribadian individu mempunyai keyakinan beragama, maka dengan sendirinya keyakinan beragama itu yang menjadi pengawas dari segala tindakannya.

Rohani yang sehat secara psikologis adalah menyangkut kegiatan dari fungsi hidup kejiwaan manusia sehari-hari, hidup yang sempurna berarti terciptanya suatu harmonisasi (keseimbangan). Jika jasmani banyak

35

M. Arifin,Psikologi dan beberapa Aspek kehidupan Rohaniyah Manusia, (Jakarta: Bulan bintang, 1976), h. 61.

melakukan kezaliman rohani yang menerima dampak dari perbuatannya. Keharmonisasian hidup rohani tercipta dari adanya keseimbangan fungsi- fungsi jiwa yang berhubungan satu sama lain secara interaktif yaitu saling mempengaruhi satu sama lain.

Menurut Zakiah Daradjat “Metode yang diberikan pada bimbingan rohani ini lebih ditekankan pada pembinaan perilaku, seperti: konsultasi jiwa, bimbingan dan penyuluhan, diskusi terbatas atau ceramah-ceramah, sesuai dengan sasaran dan kebutuhan yang diperlukan individu”.36

Allah SWT memerintahkan manusia untuk saling mengingatkan atau menasehati agar tidak terjerus ke dalam hal yang negatif, seperti firman Allah SWT berikut ini di dalam surat Al-Asr/103 ayat 1-3:

                       

“Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”.37

bimbingan rohani islam diajarkan untuk memberi bantuan yang terarah, kontinyu dan sistematis kepada setiap individu agar ia dapat mengembangkan potensi atau fitrah secara optimal sehingga dapat hidup dan menjalankan tugas sesuai dengan tuntunan Al Qur,an dan Hadist. Menyeru

36

Zakiah daradjat,Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental, (Jakarta: Bulan Bintang, 1974), h.63.

37

kepada kebajikan dan mencegah kemunkaran merupakan tugas seorang pembimbing rohani islam, Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imran/03 ayat 104:                     

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung”.38

Berdasarkan uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa pengertian bimbingan rohani islam adalah suatu kegiatan yang memberikan bimbingan atau penyuluhan untuk meningkatkan kondisi rohani seseorang dan sebagai pemeliharaan rohani dari kejahatan/kerugian serta menambah pengalaman ilmu agama islam, dengan adanya bimbingan tersebut dapat mengarahkan dan memotivasi seseorang untuk lebih taat dan taqwa kepada Allah SWT, sehingga individu dapat menjalankan kehidupan sesuai dengan petunjuk Allah SWT dan menghasilkan kebahagian dunia dan akhirat.

2. Tujuan Bimbingan Rohani Islam

Usaha dan aktivitas dari bimbingan rohani islam mempunyai arah untuk mencapai suatu nilai tertentu dan cita-cita yang ingin dicapai yang menjadi tujuannya. Secara umum dan luas tujuan dari bimbingan rohani islam menurut Samsul Munir Amin adalah “membantu individu dalam mencapai

38

kebahagiaan hidup pribadi, membantu individu dalam mencapai kehidupan yang efektif dan produktif dalam masyarakat, membantu individu dalam mencapai hidup bersama dengan individu-individu yang lain, membantu individu dalam mencapai harmoni antara cita-cita dan kemampuan yang dimilikinya”.39

Menurut M. Hamdan Bakran Adz Dzaky, sebagaimana dikutip dalam buku Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Inetegrasi)

karya Tohirin. Tujuan bimbingan rohani dalam Islam yaitu:

Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan, kesehatan, kebersihan jiwa dan mental. Kemudian, untuk perubahan tingkah laku yang dapat memberikan manfaat untuk diri sendiri dan lingkungan, untuk memunculkan kecerdasan emosi, untuk menghasilkan kecerdasan spiritual, dan untuk menghasilkan potensi Ilahiyah. Sehingga dengan potensi itu individu dapat menanggulangi berbagai persoalan hidup dan dapat memberikan manfaat serta keselamatan bagi lingkungannya pada berbagai aspek kehidupan.40

Setiap individu pasti mempunyai masalahnya masing-masing, adanya masalah dimaksudkan agar setiap individu semakin berkembang menuju kedewasaan. Tetapi kenyataanya tidak semua individu mampu melihat dan menyelesaikan sendiri masalah yang dihadapi serta tidak mampu menyesuaikan diri secara efektif terhadap lingkungannya, bahkan adakalanya individu tidak mampu menerima dirinya sendiri.

Apabila dikaitkan dengan tujuan bimbingan rohani, dimana tujuan dari bimbingan rohani islam menurut Tohirin adalah “untuk membantu mengembangkan kualitas kepribadian individu, mengembangkan perilaku-

39

Samsul Munir Amin,Bimbingan dan konseling Islam, h. 38-39. 40

Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Inetegrasi), (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), h. 37.

perilaku yang efektif pada diri individu dan lingkungan, serta menanggulangi problema hidup dan kehidupannya secara mandiri”.41 Dapat disimpulkan bahwa tujuan dari bimbingan rohani islam adalah membantu individu atau orang lain dalam mewujudkan kehidupan yang bahagia di dunia maupun di akhirat, yaitu kehidupan yang bermanfaat, harmonis dan dinamis.

3. Fungsi Bimbingan Rohani Islam

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa tujuan dari bimbingan rohani islam adalah membantu individu atau orang lain dalam mewujudkan kehidupan yang bahagia di dunia maupun di akhirat, yaitu kehidupan yang bermanfaat, harmonis dan dinamis.

Dikaitkan dengan tujuan bimbingan rohani islam, bimbingan rohani berfungsi sebagai pemberi layanan kepada individu yang membutuhkan agar masing-masing individu dapat berkembang secara optimal, sehingga menjadi pribadi yang utuh dan mandiri. Menurut Samsul Munir Amin fungsi dari bimbingan rohani islam itu sendiri adalah “pemahaman, pencegahan, pengentasan, pemeliharaan, pengembangan, dan fungsi advokasi”.

a. Fungsi pemahaman, yaitu bimbingan yang dilakukan dalam rangka memberikan pemahaman tentang diri individu dengan permasalahan yang sedang dihadapi dan juga lingkungannya.

b. fungsi pencegahan yaitu mencegah individu dari berbagai permasalahan yang dapat menggangu, menghambat, ataupun menimbulkan kesulitan, kerugian yang dapat mengganggu perkembangannya.

c. Fungsi pengentasan adalah teratasinya berbagai permasalahan yang dialami oleh individu.

d. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan adalah memelihara dan mengembangkan potensinya secara terarah.

41

e. Fungsi advokasi adalah membantu individu memperoleh pembelaan atas hak yang kurang mendapatkan perhatian.42

Dokumen terkait