• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Saran yang dapat diberikan berkenaan dengan peran pembimbing rohani Islam dalam mengembangkan kecakapan hidup generik di panti asuhan Aria Putra adalah:

1. Mengadakan kembali kegiatan-kegiatan yang sudah tidak di jalankan lagi di panti asuhan Aria Putra. Contohnya: marawis, menanam pohon bersama, kesenian, dan olahraga.

2. Membuat kegiatan yang bisa bermanfaat untuk menghasilkan dana panti sendiri, seperti: membuat peternakan, perikanan, membuat kue atau masakan dan menjualnya ke masyarakat, dan lain sebagainya. Selain menambah dana pemasukan panti kegiatan tersebut juga bermanfaat untuk anak-anak setelah lulus dari panti.

3. Peraturan yang ada di panti asuhan Aria Putra dilaksanakan atau lebih di ketatkan agar anak-anak lebih tertib mengikuti kegiatan bimbingan rohani Islam dan shalat berjamaah.

4. Untuk anak-anak panti di harapkan agar mengikuti kegiatan bimbingan rohani dengan serius dan tidak malu bertanya khususnya untuk laki-laki. Manfaatkan kegiatan bimbingan rohani untuk memperdalam ilmu agama sebagai bekal kehidupan.

5. Pembagian kelas untuk anak-anak SD, SMP dan SMA. Agar anak-anak SD dapat mempelajari pendidikan agama sesuai dengan usianya.

DAFTAR PUSTAKA

BUKU:

A, Hallen.Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002).

Ahmadi, Abu.Psikologi Sosial, (Jakarta: Rineka Cipta. Edisi Revisi, 2007). Al-Ghazali, Syaikh Muhammad, Tanya jawab seputar islam, (Bekasi, Menara, juli, 2006). Amin, Samsul Munir.Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta: AMZAH, 2010). Arifin, Isep Zainal. Bimbingan Penyuluhan Islam Pengembangan Dakwah melalui

Psikoterapi Islam, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2009).

Arifin, M Syamsul. Anak Yatim Kajian Fikih dan Realitas Sosial, (Jawa Timur: Pustaka Sidogiri).

Azhari, Samudra Aziz. Eksistensi Rohani Manusia, (Jakarta: Yayasan Majelis Ta’lim

HDH, 2004), bagian 2.

Berry, David. Pokok-Pokok Pikiran Dalam Sosiologi, Penerjemah team dari lembaga Penelitian & Pengembangan Sosiologi (LPPS) (Jakarta: CV. Rajawali, 1981). Basyarahil, A. Aziz Salim, Masalah Agama, (Jakarta: Gema Insani Press, 1993).

Daradjat, Zakiah. Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental, (Jakarta: Bulan Bintang, 1974).

Departemen Agama Republik Indonesia. Al-Qur’an dan terjemahnya, Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama Republik Indonesia, (Bandung: PT Syaamil Cipta Media).

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), pusat bahasa, edisi ke-3.

Gunarsa, Singgih D. Psikologi Praktis: Anak, Remaja, dan Keluarga, (Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1991) cet ke-1.

Hamid, Syamsul Rijal, Buku Pintar Agama Islam, (Bogor: Cahaya salam, 2008).

Hawari, Dadang.Al-Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, (Yogyakarta: PT Dana Bhakti Prima Jasa, 2004), Edisi III (Revisi).

Lutfi, M. Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam, (Jakarta:Lembaga penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2008).

Partowisastro, Koestoer.Dinamika Psikologi Sosial, (Jakarta: Erlangga,1983).

Saputri, Rafy. Psikologi Islam tuntutan Jiwa Manusia Modern, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009).

Sarwono, Sarlito Wirawan.Teori-teori Psikologi Sosial, (Jakarta: CV Rajawali, 1984).

Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: PT RajaGrafindo persada, 2012), cet. ke-44.

Sukardi, Dewa Ketut. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan konseling di Sekolah,(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008), cet-2.

Tohirin. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Inetegrasi), (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007).

JURNAL:

Departemen Pendidikan Nasional. Konsep Pengembangan Model Integrasi Kurikulum Pendidikan Kecakapan Hidup, badan penelitian dan pengembangan pusat kurikulum, 2007.

Hindun, Iin. Model Pengembangan Pendidikan Kecakapan Hidup (life skills) Pada Sekolah Umum Tingkat Menengah di Kota Batu, Jurnal Humanity, Volume I Nomor I September 2005.

Karomah, Prapti dkk.Kesiapan Masyarakat Code Untuk Meningkatkan Kecakapan Hidup Dengan Memanfaatkan Limbah Industri sebagai Cindermata Khas Yogyakarta, Jurnal Penelitian Bappeda kota Yogyakarta, No. 2 Desember 2007.

Kurnia, Septiawan Santana. Quantum Learning bagi pendidikan jurnalistik (studi pembelajaran jurnalistik yang berorientasi pada life skill), jurnal pendidikan dan kebudayaan, No. 034, tahun ke-8, Januari 2002.

Marwiyah, Syarifatul. Konsep Pendidikan Berbasis Kecakapan Hidup, Jurnal Falasifa. Vol.3 , No. 1 Maret 2012.

PH, Slamet. Pendidikan Kecakapan Hidup: Konsep Dasar, jurnal pendidikan dan kebudayaan, tahun ke-8, No. 037, Juli 2002.

Rohita. Strategi Pembelajaran Kecakapan Hidup (life skills) Pada Anak Usia Taman kanak-kanak, Jurnal Pendidikan Dasar, Vol. 8, No. 2, September 2007.

Senowarsito dkk. Pengembangan Model Pembelajaran Berperspektif Life Skills, Jurnal Pendidikan.

WEBSITE:

http://megapolitan.kompas.com/read/2013/01/31/16375646/Aborsi.Bagian.Gaya.Hidup.R emaja

http://megapolitan.kompas.com/read/2012/12/21/10534239/82.Pelajar.Tewas.Siasia.karen a.Tawuran.

71

A, Hallen.Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002).

Ahmadi, Abu.Psikologi Sosial, (Jakarta: Rineka Cipta. Edisi Revisi, 2007). Al-Ghazali, Syaikh Muhammad, Tanya jawab seputar islam, (Bekasi, Menara, juli, 2006). Amin, Samsul Munir.Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta: AMZAH, 2010). Arifin, Isep Zainal. Bimbingan Penyuluhan Islam Pengembangan Dakwah melalui

Psikoterapi Islam, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2009).

Arifin, M Syamsul. Anak Yatim Kajian Fikih dan Realitas Sosial, (Jawa Timur: Pustaka Sidogiri).

Azhari, Samudra Aziz. Eksistensi Rohani Manusia, (Jakarta: Yayasan Majelis Ta’lim

HDH, 2004), bagian 2.

Berry, David. Pokok-Pokok Pikiran Dalam Sosiologi, Penerjemah team dari lembaga Penelitian & Pengembangan Sosiologi (LPPS) (Jakarta: CV. Rajawali, 1981). Basyarahil, A. Aziz Salim, Masalah Agama, (Jakarta: Gema Insani Press, 1993).

Daradjat, Zakiah. Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental, (Jakarta: Bulan Bintang, 1974).

Departemen Agama Republik Indonesia. Al-Qur’an dan terjemahnya, Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama Republik Indonesia, (Bandung: PT Syaamil Cipta Media).

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), pusat bahasa, edisi ke-3.

Gunarsa, Singgih D. Psikologi Praktis: Anak, Remaja, dan Keluarga, (Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1991) cet ke-1.

Hamid, Syamsul Rijal, Buku Pintar Agama Islam, (Bogor: Cahaya salam, 2008).

Hawari, Dadang.Al-Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, (Yogyakarta: PT Dana Bhakti Prima Jasa, 2004), Edisi III (Revisi).

Lutfi, M. Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam, (Jakarta:Lembaga penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2008).

Partowisastro, Koestoer.Dinamika Psikologi Sosial, (Jakarta: Erlangga,1983).

Saputri, Rafy. Psikologi Islam tuntutan Jiwa Manusia Modern, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009).

Sarwono, Sarlito Wirawan.Teori-teori Psikologi Sosial, (Jakarta: CV Rajawali, 1984).

Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: PT RajaGrafindo persada, 2012), cet. ke-44.

Sukardi, Dewa Ketut. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan konseling di Sekolah,(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008), cet-2.

Tohirin. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Inetegrasi), (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007).

JURNAL:

Departemen Pendidikan Nasional. Konsep Pengembangan Model Integrasi Kurikulum Pendidikan Kecakapan Hidup, badan penelitian dan pengembangan pusat kurikulum, 2007.

Hindun, Iin. Model Pengembangan Pendidikan Kecakapan Hidup (life skills) Pada Sekolah Umum Tingkat Menengah di Kota Batu, Jurnal Humanity, Volume I Nomor I September 2005.

Karomah, Prapti dkk.Kesiapan Masyarakat Code Untuk Meningkatkan Kecakapan Hidup Dengan Memanfaatkan Limbah Industri sebagai Cindermata Khas Yogyakarta, Jurnal Penelitian Bappeda kota Yogyakarta, No. 2 Desember 2007.

Kurnia, Septiawan Santana. Quantum Learning bagi pendidikan jurnalistik (studi pembelajaran jurnalistik yang berorientasi pada life skill), jurnal pendidikan dan kebudayaan, No. 034, tahun ke-8, Januari 2002.

Marwiyah, Syarifatul. Konsep Pendidikan Berbasis Kecakapan Hidup, Jurnal Falasifa. Vol.3 , No. 1 Maret 2012.

PH, Slamet. Pendidikan Kecakapan Hidup: Konsep Dasar, jurnal pendidikan dan kebudayaan, tahun ke-8, No. 037, Juli 2002.

Rohita. Strategi Pembelajaran Kecakapan Hidup (life skills) Pada Anak Usia Taman kanak-kanak, Jurnal Pendidikan Dasar, Vol. 8, No. 2, September 2007.

Senowarsito dkk. Pengembangan Model Pembelajaran Berperspektif Life Skills, Jurnal Pendidikan.

WEBSITE:

http://megapolitan.kompas.com/read/2013/01/31/16375646/Aborsi.Bagian.Gaya.Hidup.R emaja

http://megapolitan.kompas.com/read/2012/12/21/10534239/82.Pelajar.Tewas.Siasia.karen a.Tawuran.

Asal : Lampung

Tanggal Lahir :10-September-1999 Pendidikan : belum sekolah Status : Anak Panti

Tanggal wawancara : Selasa, 23-04-2013 1. Sudah berapa lama kamu tinggal disini?

1 bulan

2. Tanggal berapa kamu masuk ke panti?

Bulan Maret 2013

3. Apa sebabnya kamu masuk ke panti?

Saya masuk kesini di bawa Abang saya, aslinya saya 6 bersaudara 3 udah meninggal tinggal 3 lagi. Ayah saya sudah meninggal ibu saya menikah lagi. Abang saya tau disini dari ponakan yg tinggal di pamulang masih kenalsama k’acu(pengurus panti). Aslinya saya kelas 2 SMP tapi ga ada surat pindah dari pesantrennya jadi saya sekarang tidak sekolah nunggu tahun ajaran baru masuk kelas 1 SMP lagi.

4. Kegiatan apa saja yang kamu ikuti selama di panti ini?

Baru dikit.. ngaji, baca rawi, ratib.

5. Apakah kamu akrab dengan teman-teman disini?

Akrab, paling akrab sama k’rahman (teman sekamar). Soalnya dia kan pinter sering di suruh gantiin pak ustd.

6. Bagaimana kamu pertama kali beradabtasi dengan teman-teman?

Yaaaa…pertama kenal-kenalan terus sering di ajak main bola lama”kenal semua.

7. Sebelum masuk ke panti sini bagaimana pergaulan kamu?

Biasa-biasa aja, lumayan nakal dulu waktu masih di kampung sering berantem, pernah ngerokok, sering diajak minum juga sama temen tapi saya ga mau. Saya termasuk anak yang

8. Materi apa saja yang sudah kamu dapat dari bimbingan rohani islam?

Ratib, fiqih, akhlak.

9. Apakah ada manfaat yang kamu dapat setelah kamu mengikuti bimbingan rohani islam terhadap kecakapan generik?

berbicara lebih sopan, lebih tau agama.

10. Apa manfaat yang sudah kamu dapatkan dari kegiatan bimbingan rohani islam?

saya waktu di kampung cuma shalat magrib doank, sekarang jadi shalat 5 waktu shalat dhuha juga. Sekarang lebih mandiri.

Asal :Brebes

Tanggal Lahir :10 Desember 1998 Pendidikan :1 Mts Muhammadiyah Status : Anak Panti

Tanggal wawancara : Senin, 22-04-2013

1. Sudah berapa lama kamu tinggal disini?

Udaahh….berapa ya…mmmm…(berpikir) udah 9 bulan

2. Tanggal berapa kamu masuk ke panti?

tanggal 14 July 2012hari sab’tu

3. Apa sebabnya kamu masuk ke panti?

Awalnya kan waktu SD Ita tinggal di Brebes sama nenek. Nah lulus kelas 6 Ita mau masuk pesantren, sama mama di suruh sekolah di Jakarta aja. Terus mama nanya sama pak Deden (pak Ustad di dekat rumah) yang masih kenal sama k’acu (pengurus panti). ya udah Ita jadi masuk sini, sebabnya Ita masuk kesini bisa di bilang karna faktor biaya si ka.

4. Kegiatan apa saja yang kamu ikuti selama di panti ini?

Ngaji, tugas-tugas yang ada disini aja.

5. Apakah kamu akrab dengan teman-teman disini?

Akrab.. Ita kan orangnya kan agak tertutup klo sama anak cewe. Lebih terbuka sama anak cowo.

6. Bagaimana kamu pertama kali beradabtasi dengan teman-teman?

Awalnya sama teman kamar terus baru kenal sama yang lain

7. Sebelum masuk ke panti sini bagaimana pergaulan kamu?

Pergaulan hmm ( senyum) biasa aja si ka.. tapi lebih akrab ke cowo klo sama cewe ga terlalu akrab.

8. Materi apa saja yang sudah kamu dapat dari bimbingan rohani islam?

Mungkin sekarang lebih akrab sama cewe dari pada sama cowo tapi klo curhat-curhat masih lebih enak sama cowo, Sekarang klo berbicara lebih blak-blakan.

10. Apa manfaat yang sudah kamu dapatkan dari kegiatan bimbingan rohani islam?

Banyak, dulu tu jarang banget shalat sekarang jadi rajin shalat, banyak perubahannya aja ngerti tata cara shalat.

Asal :Pamulang Tanggal Lahir : 04-05-1995 Pendidikan : 3 SMA Kedudukan : Anak Panti tanggal wawancara : 29-04-2013

1. Sudah berapa lama kamu tinggal disini?

udah 7 tahun

2. Tanggal berapa kamu masuk ke panti?

Tanggalnya lupa saya bareng sama rahman bulan April cuma beda berapa minggu doank apa hari gitu tahunnya 2006.

3. Apa sebabnya kamu masuk ke panti?

Faktor biaya karena ekonominya, ayah udah ga ada dari saya umur 3 tahun.

4. Kegiatan apa saja yang kamu ikuti selama di panti ini?

Banyak.. ya kaya belajar, ngaji bareng-bareng, ngerjain kegiatan bareng kaya ngerjain yang sifatnya menyeluruh. Dulu kegiatannya banyak lebih terarah kaya marawis, menanam pohon, makan lesehan bareng.

5. Apakah kamu akrab dengan teman-teman disini?

Akrab si, kita kadang berbaur aja tapi terkadang mah yang namax koslet-koslet (masalah) mah ada aja.

6. Bagaimana kamu pertama kali beradabtasi dengan teman-teman?

Pertama kali mah masih canggung gimana ya, kadang kakak-kakak nya yang becandain, kadang ngajakin maen, banyak si yang ngajakin ngobrol gitu.

di bolehin keluar jauh-jauh.

8. Materi apa saja yang sudah kamu dapat dari bimbingan rohani islam?

Alhamdulillah si saya disini bisa ngaji, dulu di rumah ga ngaji paling ngaji sama kk itu pun pas

saya kelas berapa gitu. Ngerti lah agama dikit”, pengetahuan saya bertambah selama saya tinggal disini dari pada di rumah.

9. Apakah ada manfaat yang kamu dapat setelah kamu mengikuti bimbingan rohani islam terhadap kecakapan generik?

Jadi ingin menolong yang lain, misalkan saya kan disini di kasih sama orang lain saya pengen nantinya jadi donator yang membantu juga. Terus jadi lebih luas aja pergaulannya, di sini kan dari jauh-jauh asalnya jadi saling kenal, klo ada butuh-butuh juga jadi saling ngebantu.

10. Apa manfaat yang sudah kamu dapatkan dari kegiatan bimbingan rohani islam?

Banyak sii, yaa.. gimana ya.. ya misalnya ngerasa lebih tau semua tentang yang kita lakuin dengan tata cara islam seharusnya gimana.

Asal : Pamulang Tanggal Lahir : 4 Agustus 1996 Pendidikan : 2 SMK

Kedudukan : Anak Panti

tanggal wawancara : Selasa, 23-04-2013

1. Sudah berapa lama kamu tinggal disini?

Udah 7 tahun

2. Tanggal berapa kamu masuk ke panti?

Pertengahan dah kayax.. April tahun 2006

3. Apa sebabnya kamu masuk ke panti?

Sebabnya itu, ibu sayakan punya anak 7 ya, nah waktu itu keadaannya ayah saya udah

meninggal di Padang saya masih kelas 2 SD. Sekarang ibu saya tinggal di Pamulang, anaknya juga yang disini bukan saya aja. Saya disini berdua sama ade saya, Habib. Trs pas saya kelas 6 SD ibu saya nikah lagi biar ada yang bantu biayain. Ya faktornya karna kurang biaya.

4. Kegiatan apa saja yang kamu ikuti selama di panti ini?

Banyak si ka, tergantung anaknya kan ada jadwalya juga kan. Bangun, shalat subuh abis shalat hafalan, beresin kamar terus tugas masing-masing, klo saya tugasnya ngepel dapur.

5. Apakah kamu akrab dengan teman-teman disini?

Pertama kali disini akrabnya sama orang Pamulang juga itu sama kak Nuraida, sekarang deket sama semuanya.

6. Bagaimana kamu pertama kali beradabtasi dengan teman-teman?

Pertama kali saya ga betah banget disini saya nangis terus pengen pulang, waktu itu kan saya disini paling kecil sama ade saya. Pernah pulang juga saya terus di nasehatin sama orang tua saya cuma karna masih kecil belum ngerti, ya saya cobalah ngerti keadaan keluarga. Lama-lama biasa malah kadang-kadang males pulang sekarang, soalnya betah disini..he..he

juga ga. Saya dulu suka bantuin ibu jualan gorengan, gemblong keliling kampung, dulu awalnya saya minder banget tapi ya gimana lagi keadaan ekonominya begitu ya udah pede aja. Harusnya anak seusia saya maen tapi saya malah jualan.

8. Materi apa saja yang sudah kamu dapat dari bimbingan rohani islam?

Banyak ka, ratib, sakal jawa.

9. Apakah ada manfaat yang kamu dapat setelah kamu mengikuti bimbingan rohani islam terhadap kecakapan generik?

Ada, Temen-temen saya jadi suka nanya-nanya tentang agama sama saya.

10. Apa manfaat yang sudah kamu dapatkan dari kegiatan bimbingan rohani islam?

Bisa mengenal islam lebih jauh, mengerti segala sesuatunya dengan baik dan benar ,terus bisa mengatur diri ke jalan yang benar, tau baik dan buruk, akrab dengan teman-teman.

Jabatan : Pembimbing Rohani

Tempat : Ruang Tamu Panti Asuhan Aria Putra Hari/tanggal : Selasa, 30-04-2013

1. Sejak kapan bapak menjadi pembimbing rohani islam?

Dari 2009

2. Menurut bapak apa definisi bimbingan rohani islam?

Ya semacam pembinaan, pembinaan khususnya dalam hal keagamaan yang di tekan kan fiqhnya, baca al-qur’annya, dan hadits.

3. Kapan pelaksanaan bimbingan rohani islam dilaksanakan?

Klo disini itu sebenarnya si kita fokus ke 24 jam maksudnya pembinaannya kita usaha kan 24 jam tapi maksimalnya itu abis magrib sampai subuh lah. Jadi setelah shalat magrib kita ngaji kemudian shalat isya ngaji masing-masing 10-15 menit, makan terus belajar pelajaran sekolah. Klo setelah shalat subuh khusus yang hafalan surat-surat pendek, do’a-do’a harian, bacaan- bacaan shalat jadi fokusnya hafalan aja maksimal sampai jam setengah 6 lah sampai selesai.

4. Metode-metode apa yang digunakan dalam pelaksanaan bimbingan rohani islam?

Ceramah, dialog, diskusi, sama pembagian kelompok.

5. Materi-materi apa saja yang diberikan dalam kegiatan bimbingan rohani islam?

Fiqh, tajwid, hadits, do’a-do’a harian.

6. Adakah evaluasi yang dilakukan pembimbing setelah melakukan kegiatan bimbingan rohani islam?

Ada, bentuknya pembagian kelompok setiap malam minggu. pertanyaannya si yang sudah di pelajari selama satu minggu, Jadi dibagi kelompok acak gantian aja di kasih pertanyaan, klo ga mereka yang bertanya, klo ga pertanyaan dari mereka buat mereka saling tanya-menanya aja. Pertanyaannya umum, bisa pelajaran sekolah apapun bisa, bisa IPA, IPS, dan matematika ya apa sajalah.

7. Selama menjadi pembimbing rohani islam apa kendala yang dihadapi selama mengajar anak- anak? dan apa faktor pendukungnya?

mereka klo ga di ajak dialog diem.

Faktor pendukungnya, sarana dan prasarana ada seperti buku-buku ada, alat tulis juga ada.

8. Menurut kakak, bagaimana peran pembimbing rohani islam terhadap pergaulan anak-anak di panti ini?

Agak kurang menurut saya, karena mereka tetep pengaruh dari luar itu lebih banyak walaupun disini kita udah semaksimal mungkin dengan pembinaan dan lainnya tapi tetap mereka ujung- ujungnya sekolahnya di luar. Jadi pengaruh dari temannya lebih kuat, disini kita sudah meluruskan dengan bimbingan, ceramah, dialog, kadang mereka sadar tapi ketika di luar terpengaruh lagi khususnya laki-laki.

9. Apakah dari adanya kegiatan bimbingan rohani islam ada perubahan dari anak-anak?

Ya ada, ada yang berubah, ada yang tetap, bahkan ada yang lebih buruk lagi.

Alhamdulillh sedikit berkembang jadi setidaknya apa yang tidak di ajarkan di sekolah itu mereka dapat. Seperti pelajaran agama, klo di sekolah gitu-gitu doank masih umum banget apalagi durasi cuma 1 jam seminggu sekali.

10. Apa harapan kakak sebagai pembimbing dari kegiatan bimbingan rohani islam untuk mengembangkan kecakapan generik pada anak-anak?

Minimal mereka berani dalam hal-hal yang baik tentunya, dan ga malu. Maksudnya ga malu berbuat baik misalkan di suruh tampil ke depan berani, di suruh yang baik mau.

11. Apakah efektif bimbingan rohani islam di panti ini untuk mengembangkan kecakapan generik pada anak?

Yaa…tentu menurut saya lagi–lagi perlu evaluasi. Lembaga ini kan bukan pesantren yang anak- anaknya 24 jam bisa fokus diatur klo disini kan lagi-lagi mereka keluar.

Lahir : 10 Desember 1981 Jabatan :Pembimbing Rohani/Ustad

Tempat : Ruang tamu panti asuhan Aria Putra Hari/ tanggal :Senin, 06-05-2013

1. Sejak kapan bapak menjadi pembimbing rohani Islam di panti ini?

Dari bulan ramadhan tahun kemaren bulan Agustus 2012

2. Menurut bapak apa definisi dari bimbingan rohani Islam?

Menurut imam Ghazali aspek jasmani itu, kadar tubuh kita butuh asupan, baik makanan dan minuman yang fungsinya untuk menguatkan jasmani. klo aspek rohani ketika terjadi ke kosongan hati dalam tanda kutip hati itu lapar berarti hati itu butuh makan, makanan yang berupa aspek rohani yang di atur ajarannya oleh Allah SWT berupa kitab suci Al-Qur’an dan di jalankan syariatnya memakai syariat Nabi Muhammad SAW. Rohani adalah sebuah jalan yang namanya seorang muslim untuk mencapai titik temu dalam pencapaian aspek spiritual untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhrat.

3. Kapan bimbingan rohani Islam dilaksanakan?

Senin s/d Rabu pukul 16:30-17:30

4. Metode-metode apa saja yang digunakan dalam pelaksanaan bimbingan rohani Islam?

Pertama menggunakan metode ceramah, kedua dengan akhlak yang kita punya untuk

mencontohkan kepada anak-anakbagaimana cara berbicara kita yang baik dan bagaimana cara bergaul kita dengan baik.

5. Materi-materi apa saja yang diberikan dalam kegiatan bimbingan rohani Islam?

Fiqh dan akhlak.

6. Adakah evaluasi yang dilakukan pembimbing setelah melakukan kegiatan bimbingan rohani Islam?

Ada, biasanya sebulan sekali atau dua bulan sekali.

7. Selama menjadi pembimbing rohani Islamapa kendala yang dihadapi selama mengajar anak”? dan apa faktor pendukungnya?

tidak apa-apa di campur, mereka kan remaja menjelang dewasa sudah akil baligh kita harus terangkan masalah begitu . Karena ketika saya membahas fiqh terkait masalah haid, hubungan suami-istri itu kan tabu untuk di dengar anak SD saya juga canggung.

Pendukungnya:

Sarana dan prasarana udah lumayan bagus walaupun sederhana, ada papan tulis, lekar.

8. Menurut bapak bagaimana peran pembimbing rohani Islam terhadap pergaulan anak-anak di panti ini?

tanggung jawab seorang pembimbing sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan anak- anak, seumpama anak-anak ini dinasehatin tidak kena, minimal kita kash hukuman dong tujuannya anak-anak biar ada efek jera, seumpama anak-anak ga ada efek jera kita kasih lagi hukuman ga jera juga kita harus kasih hukuman supaya di keluarkan dari sini. Dengan catatan kita membimbing anak-anak harus 24 jam, dan mengontrol setiap kegiatannya.

9. Apakah dari adanya kegiatan bimbingan rohani Islam ada perubahan dari anak-anak?

Klo diantara santri, sekarang adanya batasan antara laki-laki dan perempuan, memakai pakaian yang sopan dan menutup aurat dan bisa menjaga sikap.

10. Apa harapan bapak sebagai pembimbing dari kegiatan bimbingan rohani Islam untuk mengembangkan kecakapan hidup generik?

Agar anak-anak menjadi anak yang shaleh dan shaleha.

Dokumen terkait