BAB II DASAR TEORI
2.8 Pengertian Umum Boiler
Boiler adalah suatu alat yang digunakan untuk mengubah air menjadi uap
(steam) dengan cara pemanasan. Pada panas digunakan, dihasilkan dari reaksi
pembakaran bahan bakar yang berlangsung didalam ruang bakar. Atau dengan kata lain
boiler merupakan suatu pesawat kalor yang berfungsi untuk merubah energi potensial
dalam air menjadi energi thermal dalam bentuk Uap (steam). Energi thermal ini yang
kemudian digunakan untuk berbagai proses yang melibatkan panas.
Istilah boiler merupakan unit perapian untuk memanaskan atau menguapkan
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS ) panas yang dihasilkan dan seluruh pengontrolan peralatan pengaman digabungkan
dengan peralatannya (Dukelow, Sam G, 1986).
Steam generator system merupakan sistem yang dirancang untuk menghasilkan
steam yang akan di konsumsi oleh beberapa unit proses dipabrik. Steam yang telah
memberikan panasnya kemudian akan menjadi kondensat, kondensat ini akan
dikembalikan ke steam generation system untuk dijadikan steam kembali, dan begitulah
seterusnya hingga membentuk steam tertutup.
Kondensat yang dikembalikan ke steam generation system tidak akan pernah
mencapai 100%, artinya akan terjadi kehilangan Uap dan kondensat akibat kebocoran.
Kehilangan ini hares digantikan dengan air make-up yang telah diolah di unit 92, unit
pengolahan air umpan boiler seperti terlihat pada Gambar 2.10 [6].
Untuk mencegah terjadinya korosi, steam dan kondensat harus diolah.
Pengolahan itu terjadi atas pelepasan udaranya di deareator dan penambahan bahan
kimia.
Kandungan senyawa kimia dan unsur padat lainnya harus dihilangkan dengan cara
mengeluarkan sebagian cairan dalam boiler.
Gambar 2.10 Diagram dasar boiler
Mixing of Fuel Air
Fumace Heat Transfer Surface Water
Fuel & Air
Steam
Fuel
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS ) 2.9 Prinsip Kerja Boiler
Boiler adalah suatu alat yang digunakan untuk mengubah air menjadi uap
dengan cara pemanasan. Panas yang digunakan dihasilkan dari hasil pembakaran bahan
bakar yang langsung didalam ruang bakar. Atau dengan kata lain boiler merupakan
suatu pesawat kalor yang berfungsi untuk mengubah energi potensial dalam air menjadi
energi Thermal dalam bentuk uap. Energi thermal yang kemudian digunakan untuk
berbagai proses yang melibatkan panas dapat dilihat pada Gambar 2.11 [6] sistem dari
boiler. Feedwater Steam Fuel gas ( Gas Uap )
Fuel gas & udara
Gambar 2.11 Prinsip Kerja Boiler
2.9.1 Komponen sistem Boiler HRSG (Heat Recovery Steam Generation)
Sistem Boiler HRSG (Heat Recovery Steam Generation) terdiri dari beberapa
komponen :
1. Steam Drum ini berfungsi untuk menampung boiler feedwater untuk kemudian
dialirkan ke boiler. Feedwater yang telah melewati economizer akan mengalami
peningkatan suhu sebesar ± 50° C sebelum memasuki steam drum.
2. Economizer adalah susunan pipa – pipa yang ditempatkan pada sisi sebelah
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS ) pembakaran. Panas yang diperoleh dari hasil pembakaran ini akan dipergunakan
untuk pemanasan awal boiler feedwater, sehingga fuel gas untuk memanaskan
air di boiler dapat dihemat. Economizer dapat meningkatkan suhu boiler
feedwater sebesar ± 20° C.
3. Pipa down comer adalah rangkaian pipa menghubungkan steam drum dengan
boiler, pipa ini berfungsi untuk mengalirkan feedwater dari steam drum ke
boiler untuk kemudian dipanaskan hingga mencapai saturated steam.
4. Diverter adalah saluran yang menghubungkan ruang bakar dengan inlet exhaust
turbin gas. Untuk mencapai kapasitas produksi optimal aliran exhaust gas turbin
perlu diatur dengan seksama. Aliran exhaust gas turbin yang menuju ruang
bakar diatur oleh besar bukaan diverter.
5. Burner adalah alat pembakaran yang berfungsi untuk memanaskan boiler.
Ditempatkan pada ruang bakar antara boiler dan diverter. Bahan bakar yang
digunakan adalah gas.
6. Cerobong asap (Stack) berfungsi sebagai saluran gas sisa pembakaran bahan
bakar yang dibuang ke atmosfer.
7. Insulation berfungsi untuk mengurangi jumlah panas yang terbuang ke atmosfer
dan juga melindungi pekerja yang berada disekitarnya.
2.9.2 Pengolahan Air pada Boiler HRSG
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS ) 1. External Treatment
Merupakan proses pengolahan air ketel dari luar unit, untuk menghilangkan
elemen-elemen yang terlarut dalam air yang tidak diinginkan sebelum air tersebut
dimasukkan ke dalam boiler. Elemen-elernen ini yang dipisahkan dalam dua tahap,
yaitu pre-treatment yang meliputi sedimentasi, koagulasi, filtrasi dan penghilangan
hardness atau kesalahan dalam softener (unit 92). 2. Internal Treatment
Merupakan proses pengolahan air ketel dalam unit untuk menjaga agar
senyawa-senyawa kimia yang terkadung didalam, boiler tidak memadat atau menempel
pada pipa-pipa boiler tersebut. Meliputi proses pelepasan gas-gas didalam daerator.
Bahan kimia yang diinjensikan pada air itu adalah sodium phospat yang bereaksi
terhadap pengolahan pipa steam boiler untuk mencegah korosi dan kenaikan ph pada
air kondesat. Bahan kimia yang di injeksikan adalah amine.
3. Dearator
Sebelum masuk ke boiler, kondesat dan make-up feedwater akin mengalami
pengolahan terlebih dahulu, untuk melepaskan gas-gas yang tidak diinginkan
(oksigen, karbondioksida dan amoniak) dalam dearator untuk mencegah terbentuknya
karat. Dearator mampu menghilangkan sekitar 92 % hingga 95 % oksigen.
Aliran gabungan kondesat (steam) dan air make-up masuk ke dearator melalui
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS ) membuang sisa udara yang mungkin terkandung dalam kondesat (melalui system
pelepasan bebas). Uap tidak mengkonden (udara dan CO2) dan sejumlah kecil steam
dibuang dari puncak bejana dearator. Sodium sulfat diinjeksikan kedalam dearator
untuk beraksi dengan oksigen yang mungkin masih terdapat dalam air. Air yang bebas
udara dan CO2ditampung dalam bejana storage vessel.
B A B II
DASAR TEORI
2.1 Pengertian TekananTekanan adalah gaya yang terjadi untuk setiap satuan luas pada bidang tersebut,
bagi tekanan digunakan satuan
(
2 , 2 , 2)
m lb m newton m kgMulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS ) pula satuan tekanan berupa ( atsmosfir, Bar, psig ).
Selain bermacam — macam satuan yang dipakai untuk tekanan, khusus untuk
gas/uap dikenal tiga macam tekanan :
4. Tekanan Absolute adalah tekanan gas / uap yang sebenarnya.
5. Tekanan Gauge adalah pengukuran berapa besar tekanan suatu gas / fluida
dibandingkan dengan tekanan udara luar ( atm )
6. Tekanan Vakum adalah sama dengan tekanan gauge hanya ini lebih kecil dari
pada tekanan atmosfir ( atm ) perbedaannya dengan tekanan absolute yang
dinyatakan dengan Psi ( Pound square inch ), maka tekanan gauge dinyatakan
dengan Psig ( Pound / square inch gauge )
2. 2 Jenis - jenis Alat ukur Tekanan
Alat ukur tekanan dengan elemen utama dari bahan yang mudah mengembang
dan masih menggunakan manual sistem dan gerak mekanis terdiri atas :
- Pressure Gauge dengan Tabung Bourdon ( Bourdon Tube )
- Pressure Gauge dengan pengembus ( Below )
- Pressure Gauge dengan Diafragma
2. 2.1 Pressure Gauge dengan Tabung Bourdon
Tabung bourdon adalah suatu logam mudah mengembang yang dibuat
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS ) dihubungkan dengan tekanan yang akan diukur dan ujung disebut sebagai socket.
Pada umumnya prinsip kerja dari Pressure gauge dengan tabung bourdon ini
adalah tekanan yang akan diukur masuk ke Tabung bourdon melalui socket, tekanan ini
akan mengakibatkan tabung bourdon memuai, sehingga menghasilkan suatu pergerakan
mekanik pada ujung yang tertutup. pergerakan ini kemudian diteruskan kesuatu
susunan roda — roda gigi melaui tuas penghubung yang disebut LEVER. Roda gigi ini
terdiri dari dua buah roda gigi yaitu : roda gigi gerak dan roda gigi Pinion.
Roda gigi gerak tersambung langsung dengan lever, sedangkan roda gigi Pinion
dipatri coati dengan pointer sehingga dengan demikian, bila tabung bourdon bergerak
maka pointerpun akan turut bergerak seperti terlihat pada Gambar 2.1 [5].
Gambar 2.1 Bourdon Gauge – meter
2.2.2 Pressure Gauge dengan Pengembus (Bellow)
Pengembus adalah logam tipis yang dibentuk menyerupai pengembus Akordion.
Sama seperti tabung bourdon, pengembus juga bergerak memuai bila tekanan dibagian
dalamnya lebih besar daripada tekanan luarnya. Setiap perubahan tekanan dibagian
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS ) Pergerakan mundur – maju ini melalui Tuns dan tabung pemuntir kemudian dirubah
kedalam bentuk pergerakan melingkar pada penunjuk diatas suatu skala angka - angka
yang telah dikalibrasi seperti terlihat pada Gambar 2.2 [5].
Gambar 2.2 Gauge Pengembus (Below)
2. 2. 3 Pressure Gauge dengan Diafragma (Membran)
Yang dimaksud dengan diafragma adalah suatu bahan yang mudah melentur
atau biasa disebut membran, yang biasanya terbuat dari logam tipis, kulit, karet, clan
lain sebagainya. Prinsip kerjanya seperti terlihat pada Gambar 2.3 [5] berdasarkan sifat
kelentingan logam / plat tipis yang menjadi lengkungan akibat perulangan tekanan pada
bidang membran tersebut, alat membran ini dipakai untuk mengukur selisih dari dua
tekanan yang berbeda.
Kemampuan untuk membaca selisih tekanan tersebut adalah berdasarkan :
4. Luas bidang Membran.
5. Tebal Membran.
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Gambar 2.3 Diagfrahma Gauge ( Membran )
Perbandingan antara. Elemen utama tabung bourdon, pengembus dan diafragma
dapat dilihat pada Tabel- 1 berikut :
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
TABUNG BOURDON PENGEMBUS DIAFRAGMA
1. Kurang peka terhadap perubahan tekanan.,
Peka terhadap perubahan tekanan.
Sangat peka terhadap perubahan tekanan
2. Dapat dipakai untuk mengukur suhu
Dapat dipakai untuk Mengukur tinggi permukaan cairan
Dapat dipakai mengukur tinggi permukaan cairan
3. Tidak dapat dipakai untuk mengukur beda tekanan
Dapat dipakai untuk beda tekanan
Dapat dipakai untuk beda tekanan
4. Jarang dipergunakan pada transmitter
Dapat dipergunakan pada transmitter
Dapat dipergunakan pada transmitter
5. Jarang dipergunakan mengukur aliran
Dapat dipergunakan untuk mengukur aliran
Dapat dipergunakan untuk mengukur aliran
2. 3 Transmitter
Transmitter dengan nama lain signal amplifier pada dasar telekomunikasi adalah
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS ) pengirim sinyal phisis menjadi sinyal instrument. Transmitter dipergunakan dalam
control system apabila pada control system tersebut terdapat dua hal yaitu :
3. Sinyal harus menggerakkan peralatan yang membutuhkan daya yang lebih
besar.
4. Jarak antara peralatan - peralatan yang termasuk dalam control system
berjauhan sehingga sinyal harus dikirimkan lewat.jalur transmisi.
2.3.1 Bagian – bagian Transmitter terdiri dari dua bagian yaitu :
3. Meter Body
Pada meter body inilah terletak sensor yang dapat menerima sinyal input berupa
tekanan ataupun gays.
4. Transmitter
Transmitter yang akan mengubah sinyal input dan akan mengirimkan menjadi
sinyal instrument.
Alat sebagai pengubah sinyal proses tekanan dikenal dengan Pressure
Transmitter. Adapun pressure transmitter itu sendiri adalah piranti instrument
elektronik yang digunakan untuk mengukur benda ( gas, vospour, atau liquid ) dan juga
digunakan untuk pengukur level.
Pressure transmitter merupakan instrumen pengukur tekanan dimana tekanan
yang masuk akan diukur oleh sensor dan selanjutnya akan dikonversikan sebagai sinyal
analog 4 — 20 mA, dimana sinyal analog ini akan dikirim ke DCS. Secara umum
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS ) 9. Absolut Pressure Transmitter ( mbar )
10.Gauge Pressure Transmitter ( bar gauge )
11.Differensial Pressure Transmitter
12.Differensial Pressure Transmitter Flanges Mounting
13.Diafragma Sealed differensial Pressure Transmitter
14.Diafragma Sealed absolute pressure transmitter
15.Diafragma Sealed gauge Pressure Transmitter
16.Low Flow Transmitter
Agar pembahasan tidak meluas penulis hanya akan membahas Pressure
Transmitter yang digunakan untuk mengatur tekanan pada Boiler HRSG dimana
pressure transmitter yang digunakan berupa Figure Diffirensial Pressure Transmitter
dengan memakai Cerrabar Series.
2.3.2 Figure Differential Pressure Transmitter Cerrabar Series
Figure Differential Pressure Transmitter juga disebut dengan DP Cell
merupakan transmitter yang dapat memberikan sinyal output pneumatik ke listrik. DP
transmitter merupakan alat yang digunakan sebagai alat pengirim lokasi tempat proses
berlangsungnya ke control room.
Untuk Transmitter baik itu tekanan absolut, tekanan gauge atau beda tekanan
(Differential Pressure), tidak dapat ditransmisikan atau digunakan secara langsung
sebagai pengaturan, maka sinyal tersebut harus diubah dahulu menjadi sinyal
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS ) tekanan yang diukur, dikenal tiga jenis transmitter tekanan, yaitu :
Transmitter Tekanan Differensial, digunakan untuk mengukur perbedaan
tekanan, terutama dalam pengukuran flow (aliran) dimana elemen-elemen orifice
(pengukuran beda tekanan yang dapat dibaca oleh transmitter) yang ditimbulkan beda
tekanan transmitter 3-15 psi untuk kontroller atau recoder berupa indicator seperti
terlihat pada Gambar 2.4a [5]
Pressure Transmitter Absolut, digunakan untuk mengubah tekanan absolut
(hasil pengukuran) menjadi sinyal pneumatik 3-15 psi seperti terlihat pada
Gambar 2.4b [5].
Pressure Transmitter (PT) Gauge, digunakan untuk mengubah besaran tekanan
gauge hasil pengukuran (misalnya pada pengukuran level dari suatu rangkaian yang
terbuka menjadi sinyal pneumatik 3-15 psi) seperti terlihat pada Gambar 2.4c [5].
.
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
( c )
Gambar 2.4 ( a ) Figure Differential Pressure Transmitter ( b ) Figure Zero Adjustment
( c ) Figure Eximple of Liquid Piping
2.4 Prinsip kerja Pressure Transmitter
Salah satu jenis dari Differential Pressure Transmitter adalah Differential
Pressure Transmitter Cerrabar Series. Dikatakan Cerrabar Series karena Pressure
Transmitter ini menggunakan ceramic ( keramik ) sebagai sensor.
Tekanan diatur sesuai dengan yang diinginkan oleh proses, dimana pada
aplikasinya tekanan haruslah dijaga agar produksi yang dihasilkan bagus dan tidak ada
yang terbuang.
Cara kerja dari sistem ini dapat kita ikuti dengan memperhatikan blok diagram
Gambar 2. 5 [7] Dimana pada blok ini akan dibahas secara garis besarnya, dikarenakan
rangkaian secara keseluruhan tidak ada, maka yang akan dibahas disini adalah fungsi
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS ) PRESSURE
Gambar 2.5 Block Diagram Figure Differential Pressure Transmitter
Tekanan berupa uap ( steam ) sebagai bahan material karena ada tekanan yang
masuk menuju sensor ceramic untuk kapasitansi pengukuran tekanan, dmana
kapasitansi ini ni diukur oleh elektroda yang ada didalam sensor ceramic dan
diagprahma. Dari sensor ceramic, steam kemudian dirubah dari sinyal analog yang
dikonversikan menjadi sinyal digital didalam area electronic module, yang seterusnya
akan merubah sinyal analog menuju sinyal digital kedalam sebuah Mikroprocessor (µ ) dimana pada microprocessor ini terdiri dari bagian me-linearisasikan steam yang
dideteksi pada sensor ( sensor linearization ), Pengkoreksian kooefisien sinyal
( Correction Cooefisien ), perubahan ( Re-Range ), Penundaan waktu sementara
( Damping ), Mendiagnosa sinyal yang akan dirubah ( Diagnotics ), Batas Value
( Range Value ), dan terakhir meng- konfigurasikan sinyal. Keluaran dari µ ini berbentuk pulsa, dimana pulsa yang dihasilkan akan semakin banyak apabila tekanan
semakin besar. Sinyal yang telah di konversikan dari sinyal analog menuju sinyal
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS ) Setelah ke display kemudian sinyal dikonversikan kembali dari sinyal digital menjadi
sinyal analog, yang akan menghasilkan output sinyal analog sebesar 4 – 20 mA.
Pulsa yang dihasilkan oleh µ akan dihitung oleh elektronik counter dan dilewatkan oleh optocoupler. Yang terjadi pads optocoupler adalah apabila pulsa yang
masuk berlogika " 1 " maka LED akan menyala, yang menyebabkan phototransistor
aktif bekerja. Keluaran dari optocoupler ini adalah berupa frekuensi dan frekuensi ini
akan diubah menjadi arus oleh F/I converter. Arus yang dihasilkan ini telah siap dikirim
pads DCS, dimana pada saat arus minimum ( 4 mA ). maka tekanannya adalah 0 % dari
tekanan maksimum ( 20 mA ) maka tekanan pada splitting coloum adalah 100 % dari
tekanan maksimum.
Pengukuran beda tekanan berkaitan dengan nilai absolute misalnya untuk
memonitor sebuah saringan dalam sebuah tekanan pipa. Tekanan yang turun digunakan
sebagai penunjukan sinyal bagi efesiensi dari saringan, inti dari pengukuran tekanan
dengan cerrabar, adalah terbuat dari keramik - keramik. Kaki material adalah
aluminium dengan kemurnian sampai 96%.
Pengukuran cell ceramic dengan batas pengukuran sampai 100 bar. Hasil
tekanan pada suatu perubahan didalam jarak antara dua pelat ceramic dengan tekanan
udara terdapat lapisan emas murni. Pengukuran capacitive antara kedua pelat adalah
proposional sampai ke proses tekanan. Dalam kasus kelebihan beban (overload) maka
ceramic akan berhenti pada sekat setebal 1 cm lapisan bawah ceramic tanpa
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS ) Pressure Transmitter Cerrabar Series banyak digunakan pada pengontrolan
tekanan di industri yaitu untuk mengetahui seberapa besar tekanan uap ( steam ) liquid
yang melewati suatu pipa dan yang masuk kedalam suatu tangki.
Penggunaan sensor sebenarnya adalah untuk mendeteksi tegangan listrik yang
timbul karena adanya tekanan melalui medan magnet yang terdapat pada sensor.
2.4.1 Keuntungan dan Batasan Pemakaian
Alat ukur tekanan yang menggunakan Pressure Transmitter terdiri dari berbagai
macam dan jenis. Salah satu adalah cerrabar series sensor dirancang sedemikian rupa
sehingga mudah digunakan untuk pengukuran tekanan steam ( uap ) atau liquid.
Dengan menggunakan Cerrabar Series akan didapatkan keuntungan. Adapun
keuntungan dan batasan – batasan dari pemakaian cerrabar series ini adalah :
- Dapat digunakan untuk pengukuran level dari suatu material yang terdapat
dalam sebuah tangki.
- Sensor yang terpisah dengan rangkaian elektroniknya membuat perawatan yang
mudah.
- Karena ketelitian yang menengah, membuat alat ini banyak digunakan untuk
pemakaian yang begitu mempersyaratkan ketelitian yang tinggi.
2. 4. 2 Prinsip Kerja Sensor Ceramic
Sedikit disini akan diuraikan prinsip kerja sensor ceramic yang digunakan pada
sensor pressure transmitter cerrabar series. Pada Gambar 2.6a [4] di bawah dapat
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS ) pada sensor, karena besarnya tekanan yang menekan material tersebut maka akan
menghasilkan resistansi yang semakin besar. Pada sensor ceramic yang mempunyai
difragma yang terbuat dari keramik tipis terjadi pemampatan atau tertekannya keramik
sehingga akan terjadi defleksi / lengkungan sebesar 0,002 mm maksimum. Sehingga
pemampatan yang terjadi akan menghasilkan arus listrik berupa sinyal input menuju
pengubah sinyal ( signal converter ). Dapat pula dilihat pada Gambar 2.6b [4] dimana
suplay tegangan untuk membangkitkan arus 4 – 20 mA sebesar 24 Volt DC. Sinyal
input yang terima dari tekanan yang masuk pads sensor akan menghasilkan resistansi
( tahanan ) yang besar yaitu 150 ( Ohm ), sinyal input akan dikirimkan ke signal
converter yang terdapat pada pressure transmitter untuk diterima oleh display dalam
bentuk sinyal digital , selanjutnya di rubah kembali oleh signal converter dengan signal
analog 4 — 20 mA ke alas penunjuk tekanan pada DCS. Pada Gambar 2.6c [4]
ditunjukkan sistem komponen dari sensor cerrabar series / sensor ceramic dimana
kerjanya sama dengan Gambar 2.6 berikut :
- Ceramic Substrate - Ceramic Diafragma Cerabar S PMC 731 Ceramic sensor Tekanan ( a )
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS ) ( b )
( c )
Gambar 2. 6 ( a ) Electrical Connection ( b ) Ceramik Sensor ( c ) System Component
4.3 Spesifikasi Teknik
Untuk mengetahui prinsip kerja maupun aplikasi Pressure Transmitter Cerrabar
Series terlebih dahulu penulis mengetahui data - data teknik ( spesifiksi teknik ) hal ini
penting karena merupakan perincian pokok tentang karakteristik Pressure Transmitter
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS ) Objek yang diukur : Tekanan steam / liquid
Prinsip pengukuran : Menggunakan sensor ceramic capasitiv
Batas perigukuran : Zero : 4.100 % skala penuh ( Keadaan tertutup )
Span : 26100 % skala penuh
Batas Temperatur : Rumah - 20....+ 80 OC
Proses - 20....+ 100 OC
Sinyal Output : 4 - 20 mA 2 - wire
Certificates : Ex la ( standard ) or Ex d
Supply Tegangan : 11,5 ...45V DC
RFI Resistance : 30 V/m Pengukuran / innacurasi
Kalibrasi : 0.1 % batas pengukuran
Lama term stabil : 0.1 % setiap tahun
Sarang : aluminium, epoxy coated
Kabel penyambung : Kabel M20
2.5 Pengkalibrasian Figure Diffrensial Pressure Transmitter
Secara umum kalibrasi adalah memeriksa ketelitian penunjukan atau output
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS ) instrument secara berangsur – angsur akan berubah dalam waktu tertentu. Untuk
mendapatkan hasil yang terbaik diperlukan kalibrasi yang teratur dan cermat. Jadi
tujuan kalibrasi adalah untuk menjamin agar instrument tetap dapat memberikan respon
dalam batas – batas ketelitian yang sudah ditentukan. Ketelitian yang ditunjukkan
instrumen tergantung pada keteraturan pengkalibrasiannya. Jika perlu dilakukan
penyetelan terhadap instrument untuk mencapai penunjukan yang terbaik pada batas
yang ditentukan.
2. 5. 1 Ketelitian
Accuracy sering diterjemahkan sebagai ketelitian atau keakuratan yang artinya ketepatan suatu alai ukur dalam memberikan hasil bacaannya dengan Figure Diffrensial
Pressure Transmitter Cerrabar Series.
2.5.2 Kalibrasi
Kalibrasi dalam istilah instrument adalah sebuah tabel yang menyatakan
hubungan input dan output suatu elemen dan aktivitas yang dilakukan pada saat
mengkalibrasi adalah penyetelan. Mengkalibrasi suatu transmitter pada hakekatnya
adalah memberikan simulasi input yang akurat dan melakukan penyetelan dengan
output sesuai dengan yang dikehendaki. Jadi syarat utama dalam melakukan kalibrasi
adalah dengan membuat simulasi input yang akurat.
Point pertama untuk mengetahui kapan diperlukan untuk melakukan kalibrasi
adalah apabila nilai atau variabel pada alai ukur tersebut tidak sesuai dengan range
yaitu dalam elektrik 4 – 20 mA dan pada pneumatik 3 - 15 Psi seperti terlihat pada