• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata budaya berasal dari kata Sansekerta “buddhayah”, yaitu kata jamak dari “buddhi”yang berarti budi atau akal.Dengan demikian budaya dapat diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan akal.Budaya juga bisa diartikan perkembangan dari majemuk budi daya.Karena dari itu budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta.Karsa, dan rasa.14Fenomena hallyu merupakan produk kebudayaanyang tercipta dari hasil karya dan rasa masyarakat Korea yang telah dimodifikasi.

Budaya merupakan suatu konsep yang membangkitkan minat. Secara formal budaya didefinisikan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna, hierarki, agama, waktu, peranan, hubungan ruang, konsep alam semesta, objek-objek materi, dan milik yang diperoleh sekelompok besar orang dari generasi ke generasi melalui usaha individu dan kelompok.15

Budaya menurut E. B. Tylor (1871) adalah kompleks yang mencangkup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan, serta kebiasaan-kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.16Kebiasaan-kebiasaan orang Korea yang biasa ditiru oleh remaja Sone Han-Guk ain adalah seperti memakan mi instan langsung dari panci, yang sebelum ada fenomena hallyu memakan mi instan biasanya hanya menggunakan mangkuk.

14

Koentjaraningrat.Pengantar ilmu antropologi.jakarta: rineke cipta 2002 hal181

15

Deddy mulyana dan jalaludin rakhmat.komunikasi antar budaya. Bandung : remaja rosdakarya 2006 hal 18

16

Budaya menurut Lebra (1976: 42) adalah serangkaian simbol-simbol abstrak dan umum atau ideasional dan perilaku adalah serangkaian organisme yang bertenaga, bersifat khusus, dan bisa diamati.Dalam hal ini perilaku adalah manifestasi dari budaya atau kebudayaan memberi arti bagi aktifitas manusia tersebut.

Budaya lama cenderung kurang diminati oleh remaja sehingga mereka lebih memilih untuk mengeksplorasi budaya yang mereka minati dengan cara mempelajarinya seperti apa yang dikatakan Koentjaraningrat bahwa budaya adalah kesuluruhan sistem dan gagasan, milik dari manusia dengan belajar.17

Budaya berkenaan dengan cara hidup manusia. Manusa berpikir, merasa, memercayai dan mengusahakan apa yang patut menurut budayanya. Bahasa, persahabatan, kebiasaan makan, praktik komunikasi, dan tindakan-tindakan sosial, kegiatan ekonomi dan politik, serta teknologi, semua itu berasal dari pola-pola budaya.

2.2.1 Tiga Wujud Kebudayaan

Menurut Koenjaraningrat, kebudayaan memiliki tiga wujud, yaitu:

1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya.

2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktifitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.

17

3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.18 2.3 Budaya Populer

Raymond Williams memberikan empat makna terhadap istilah budaya populer, yaitu banyak disukai orang, jenis kerja rendahan, karya yang dilakukan untuk menyenangkan orang, budaya yang memang dibuat oleh orang untuk dirinya sendiri.19Budaya populer atau yang biasa disebut budaya pop merupakan sebuah budaya yang menyenangkan atau yang banyak disukai orang. Budaya populer identik dengan budaya rendah, substandar, dan tertinggal yang berbeda dari budaya tinggi. Pembatasan ini didukung oleh pernyataan bahwa budaya populer adalah budaya komersial yang merupakan dampak dari produksi massal sedangkan budaya tinggi adalah kreasi hasil kreativitas individu yang mendapat penerimaan moral dan estesis yang lebih.20

Akan tetapi pembatasan seperti ini dianggap memiliki kekeliruan. Misalnya karya-karya William Shakespeare pada zamannya dianggap tak lebih dari sekedar teater pop sedangkan zaman sekarang ia dianggap sebagai pelopor budaya tinggi. Pembagian antara budaya tinggi dan budaya populer pun dianggap sudah tidak jelas lagi.21

Budaya populer juga didefinisikan sebagai budaya massa yang diproduksi massal untuk konsumsi massa. Penikmatnya adalah orang-orang yang tidak

18

Koentjaraningrat.Pengantar ilmu antropologi.jakarta: rineke cipta 2002 hal 187

19

John Storey, Teori Budaya dan Budaya Pop, Yogyakarta: Qalam, 1993, hal 1

20

ibid,hal 11-12

21

memilih,mengkonsumsi budaya tersebut tanpa berpikir panjang, dan tanpa perhitungan.Oleh karena diproduksi secara massal, budaya ini pun dianggap sebagai budaya yang berasal dari rakyat. Menurut Richard Maltby definisi ini seringkali dikaitkan dengan konsep romantisme budaya kelas buruh yang kemudian ditafsirkan sebagai sumber utama protes simbolik dalam kapitalisme kontemporer. Maltby pun mengemukakan bahwa budaya populer memberi ruang bagi eskapisme yang bukan hanya lari dari atau tempat tertentu, tetapi suatu pelarian dari utopia kita sendiri.22Teks dan praktik budaya populer lebih dilihat sebagai fantasi publik dan dianggap sebagai dunia impian kolektif.

Munculnya boyband dan girlband merupakan hasil dari kebudayaan populer. Baik cara berpakaian, cara menyanyi dan menari, seluruhnya mendapatkan kebebasan untuk berekspresi, dan tidak terpaku pada kebudayaan tradisional yang ada.Hal yang patut dicermati adalah munculnya beberapa pendapat, pertama masyarakat telah mengenal adanya dua macam bentuk kebudayaan, kebudayaan klasik atau tradisional dan kebudayaan populer.Kebudayaan klasik atau tradisional terpaku oleh norma-norma atau adat istiadat yang berlaku pada suatu masyarakat, agak segan menerima unsur luar atau modernisasi.

Kebudayaan populer lebih diminati masyarakat luas karena seakan-akan tidak dikungkung oleh norma-norma yang ketat, orang dapat mengekspresikan atau menyalurkan kreativitas dalam bidang, seni tari, sastra, seni lukis, seni bangun dengan lebih bebas tanpa ada hambatan.Kedua, adanya pandangan bahwa dalam 22

suatu kebudayaan terdapat berbagai persepsi manusia yang mendasarinya. Melalui persepsi itulah dimunculkan semacam pola berpikir sehingga akan muncul bentuk-bentuk perilaku budaya. Disisi lain, pemahaman secara kualitatif, menampilkan atau memunculkan berbagai pemahaman akan nilai-nilai (values) yang berasal dari kebudayaan populer dan relevansinya dengan situasi yang aktual dalam kehidupan manusia.23

Kebudayaan populer adalah kebudayaan yang memiliki elemen-elemen budaya tanpa harus mengikuti norma-norma tradisi atau adat istiadat masyarakat tertentu.Para pelaku budaya dapat mengaktualisasikan elemen budaya dengan lebih bebas tanpa mengindahkan atau takut terhadap kebiasaan yang telah ada.

Berbagai elemen budaya seakan-akan berada dalam satu “wadah” yang sangat kompleks. Hasil kebudayaan populer seperti ketoprak humor, musik campur sari (musik tradisional Jawa digabung dengan alat musik barat: gitar, drum, dan sebagainya), teknologi internet atau telepon genggam yang sangatdisenangi dan dinikmati oleh masyarakat luas.24

2.3.1 Pengertian Fenomena

Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, fenomena adalah sesuatu yang dapat disakskan atau dilihat dengan panca indra, kenyataan yg ada, tanda-tanda, gejala, sesuatu yang luar biasa, keajaiban dan fakta.

23

Irmayanti maliono dan budianto.Ideologi budaya.Kota kita, Jakarta 2004. Hal 67

24

Fenomena juga diartikan sebagai berikut:

a.Fenomena adalah hal-hal yang dapat disaksikan dengan pancaindra dan dapatditerangkan serta dinilaisecara ilmiah (seperti fenomena alam) atau gejala.Contoh :Gerhana adalah salah satu --ilmu pengetahuan;

b.Fenomena diartikan sebagai sesuatu yg luar biasa atau keajaiban. Contoh :Sementara masyarakattidak percaya akan adanya pemimpin ygberwibawa, tokoh itu merupakan–tersendiri

c.Fenomena diartikan sebagai fakta dan kenyataan.Contoh :Peristiwa itu merupakan - sejarah yg tidak dapat diabaikan

Kata Fenomena juga diartikan sebagai keadaan yang sebenarnya dari suatuurusan atau perkara, keadaan atau kondisi khusus yg berhubungan denganseseorangatau suatu hal, soal atau perkara

Dokumen terkait