• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.4. Pengertian Bursa Efek

Bursa efek atau stock exchange adalah suatu sistem yang terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan baik secara langsung maupun dengan melalui wakil-wakil. Fungsi bursa efek ini antara lain menjaga komunitas pasar dan menciptakan harga efek yang wajar melalui mekanisme permintaan dan penawaran (Siamat, 1999:197).

Agar kegiatan emisi dan transaksi di bursa dapat berlangsung dengan cepat, efisien dan bisa dipercaya maka diperlukan peran lembaga-lembaga pendukung pasar modal. Menurut Siamat (1999:200) lembaga penunjang pasar modal di Indonesia meliputi lembaga penunjang pasar perdana, lembaga penunjang pasar sekunder, dan lembaga penunjang dalam emisi obligasi.

Stock Index merupakan suatu indikator pasar yang mencatat rata-rata

perubahan sebagian atau seluruh harga saham (common stock) yang ditransaksikan di bursa saham. Berikut ini akan dijelaskan indeks dari masing-masing negara yang akan dijadikan objek penelitian.

1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

IHSG adalah penggambaran secara keseluruhan keadaan harga-harga saham pada suatu bursa untuk waktu tertentu dibandingkan dengan harga saham secara keseluruhan pada waktu yang berbeda sehingga dapat dilihat kecendrungan kenaikan atau penurunan.

Agar indeks benar-benar mencerminkan pergerakan harga saham yang sesungguhnya, maka perlu diadakan penyesuaian terhadap berbagai kegiatan seperti IPO, right issue, company listing dan delisting.

IHSG merupakan indeks gabungan dari seluruh saham yang terdaftar, yang dikeluarkan oleh BEI. Tujuannya untuk memudahkan investor mengukur kinerja portofolio global mereka. Indeks tersebut memasukan hasil-hasil dari perdagangan saham yang telah dikelompokan dalam sektornya masing-masing.

Adapun rumus untuk menghitung IHSG adalah sebagai berikut :

����

=

∑��

�������

Keterangan :

IHSG = Indeks Harga Saham Gabungan ∑Ps = Total harga saham

Divisor = Harga dasar saham

2. Indeks Nikkei 225

Nikkei 225 adalah sebuah indeks pasar saham di Bursa Efek Tokyo (Tse). Indeks Nikkei 225 telah dihitung oleh harian Nihon Keizai Shimbun (Nikkei) koran sejak tahun 1950. Metode perhitungannya menggunakan perhitungan harga rata-rata (unit dalam yen), dan komponen saham perusahaan yang tercantum dalam indeks akan ditinjau setahun sekali. Saham perusahaan yang tercatat dalam Indeks Nikkei 225 merupakan saham yang paling aktif diperdagangkan dalam

bursa efek Tokyo. Saat ini, Nikei adalah indeks yang paling banyak digunakan sebagai panduan bagi investor ketika akan berinvestasi (www.wikipedia.org).

Indeks ini dibuat untuk mencerminkan kondisi pasar saham, oleh karena itu pergerakan setiap indeks sektor industri dinilai setara dan tidak ada pembobotan yang lebih untuk sektor-sektor industri tertentu. Berbagai macam event yang terjadi di pasar saham Tokyo seperti stock split, perpindahan dan penambahan dari saham yang beredar akan memberikan dampak atas perhitungan indeks dan bilangan pembaginya (divisor).

Adapun rumus untuk menghitung Indeks Nikkei adalah sebagai berikut : Nikkei 225 = ∑ �

�������

Keterangan :

∑P = Jumlah seluruh harga saham yang tercatat di Indeks Nikkei Divisor = Angka yang ditentukan oleh otoritas bursa sebagai bilangan pembagi

3. Indeks Hangseng 43

Indeks Hangseng (HSI) adalah indeks yang mencatat kapitalisasi pasar indeks saham di Hongkong. Indeks Hangseng ini merupakan indikator utama dari keseluruhan performa pasar di Hongkong. HSI terdiri dari 43 perusahaan yang tercatat di dalam bursa Efek Hongkong di mana HSI mewakili sekitar 67% dari kapitalisasi pasar dari semua perusahaan yang listing di bursa saham Hongkong.

Hangseng 43 = ∑ �

�������

∑P = Jumlah seluruh harga saham yang tercatat di Indeks Hangseng Divisor = Angka yang ditentukan oleh otoritas bursa sebagai bilangan pembagi

4. Indeks Kospi 200

Indeks Kospi merupakan indeks dari seluruh saham biasa yang diperdagangkan di bursa saham divisi Korea Stock Exchange. Kospi adalah gambaran indeks pasar saham Korea Selatan. Kospi diperkenalkan pada tahun 1983 dengan nilai dasar 100 pada Januari 1980. Ini dihitung berdasarkan kapitalisasi pasar. Pada tahun 2007, volume harian Kospi mencapai ratusan juta saham (senilai ratusan won nilai mata uang Korea). Seperti yang dikemukakan di atas, Kospi diperkenalkan pada tahun 1983 menggantikan indeks sebelumnya KCSPI (Korea Composite Stock Price Index) atau indeks saham gabungan Korea. Selama bertahun-tahun Kospi bergerak dibawah 1.000 memuncak di atas 1.000 pada bulan April 1989, November 1994, dan Januari 2000. KOSPI tercatat sebagai indeks yang mencapai gain/kenaikan tertinggi sebesar 8.50% (23,81 poin), ditengah krisis keuangan asia saat itu. Pada 12 September 2001, KOSPI mendapat "pukulan" karena imbas dari peristiwa terorisme di WTC 9 / 11 dengan penurunan tajam sebesar 12,02% (64,97 poin). Pada 28 Februari 2005, KOSPI ditutup pada 1,011.36. Lalu kemudian jatuh kembali ke level 902,88 pada April 2005. Setelah itu nilai Kospi merangkak naik ke 1000.

Adapun rumus untuk menghitung Indeks Kospi adalah sebagai berikut :

Pada November 2005, nama indeks Korea secara resmi diubah menjadi Koseupi jisu. Pada tanggal 24 Juli 2007, nilai indeks Kospi menembus angka 2000 untuk pertama kalinya. Pada 25 Juli ditutup pada 2,004.22. Pada 20 Agustus 2007, indeks naik 93,20 poin (5,69%),atau yang terbesar dalam satu hari kenaikan indeks, setelah Federal Reserve AS menurunkan tingkat suku bunga. Kemudian pada 16 Oktober 2008, indeks turun 126,50 poin (9,44%) karena bangkrutnya Lehman Brother, setelah indeks Dow Jones turun 7,87%.

Kospi 200 = ∑ �

�������

∑P = Jumlah seluruh harga saham yang tercatat di Indeks Kospi

Divisor = Angka yang ditentukan oleh otoritas bursa sebagai bilangan pembagi

5. Harga Emas Dunia

Sejak tahun 1968, harga emas yang dijadikan patokan seluruh dunia adalah harga emas berdasarkan standar emas london (www.wikipedia.org). Sistem ini dinamakan London Gold Fixing. London Gold Fixing adalah prosedur di mana harga emas ditentukan dua kali sehari setiap hari kerja di pasar london oleh lima anggota Pasar London Gold Fixing Ltd (www.goldfixing.com). Kelima anggota tersebut adalah:

1. Bank of Nova Scottia 2. Barclays Capital 3. Deutsche Bank

4. HSBC

5. Sociate Generale

Proses penentuan harga adalah melalui lelang diantara kelima member tersebut. Pada setiap awal periode perdagangan, Presiden London Gold Fixing Ltd akan mengumumkan suatu harga tertentu. Kemudian kelima anggota tersebut akan mengabarkan harga tersebut kepada dealer. Dealer inilah yang berhubungan langsung dengan para pembeli sebenarnya dari emas yang diperdagangkan tersebut. Posisi akhir harga yang ditawarkan oleh setiap dealer kepada anggota Gold London Fixing merupakan posisi bersih dari hasil akumulasi permintaan dan penawaran klien mereka. Dari sinilah harga emas akan terbentuk. Apabila permintaan lebih banyak dari penawaran, secara otomatis harga akan naik, demikian pula sebaliknya. Penentuan harga yang pasti menunggu hingga tercapainya titik keseimbangan. Ketika harga sudah pasti, maka Presiden akan mengakhiri rapat dan mengatakan “There are no flags, and we’re fixed”.

Proses penentuan harga emas dilakukan dua kali sehari, yaitu pada pukul 10:30 (harga emas Gold A.M) dan pukul 15:00 (harga emas Gold P.M). Harga emas ditentukan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat, Poundsterling Inggris, dan Euro. Pada umumnya Gold P.M dianggap sebagai harga penutupan hari perdagangan dan sering digunakan sebagai patokan nilai kontrak emas di seluruh dunia (www.goldfixing.com).

Emas merupakan salah satu bentuk investasi yang cendrung bebas resiko (sunariyah, 2006). Emas banyak dipilih sebagai salah satu bentuk investasi karena nilainya cendrung stabil dan naik. Sangat jarang sekali harga emas turun. Dan lagi, emas adalah alat yang dapat digunakan untuk menangkal inflasi yang kerap terjadi setiap tahunnya. Ketika akan berinvestasi, investor akan memilih investasi yang memiliki tingkat timbal balik tinggi dengan resiko tertentu atau tingkat timbal balik tertentu dengan resiko yang rendah. Investasi di pasar saham tentunya lebih beresiko daripada berinvestasi di emas, karena tingkat pengembaliannya yang secara umum relatif lebih tinggi dari emas (www.investopedia.com).

Kenaikan harga emas akan mendorong investor untuk memilih berinvestasi di emas daripada di pasar modal. Sebab dengan resiko yang relatif lebih rendah, emas dapat memberikan hasil timbal balik yang baik dengan kenaikan harganya (Adrienne Roberts FT. Personal Finance, Oktober 27th 2001, p 14), ketika banyak investor yang mengalihkan portofolio investasinya kedalam bentuk emas batangan, hal ini akan mengakibatkan turunnya indeks harga saham di negara yang bersangkutan karena aksi jual yang dilakukan investor.

6. Harga Minyak Dunia

Harga minyak mentah dunia diukur dari harga spot pasar minyak dunia, pada umumnya yang digunakan menjadi standar adalah West Texas Intermediate atau

Brent. Minyak mentah yang diperdagangkan di West Texas Intermediate (WTI) adalah minyak mentah yang berkualitas tinggi. Minyak mentah tersebut berjenis

light-weight dan memiliki kadar belerang yang rendah. Minyak jenis ini sangat cocok untuk dijadikan bahan bakar, ini menyebabkan harga minyak ini dijadikan patokan bagi perdagangan minyak di dunia. Harga minyak mentah di WTI pada umumnya lebih tinggi lima sampai enam dollar daripada harga minyak OPEC dan lebih tinggi satu hingga dua dollar dibanding harga minyak Brent (http://useconomy.about.com/od/economicindicators/p/crude_oil.htm).

Harga minyak Brent merupakan campuran dari 15 jenis minyak mentah yang dihasilkan oleh 15 ladang minyak yang berbeda di laut utara. Kualitas minyak mentah Brent tidak sebaik minyak mentah WTI, meskipun begitu masih tetap bagus untuk disuling menjadi bahan bakar. Harga minyak mentah Brent menjadi patokan di Eropa dan Afrika. Harga minyak Brent lebih rendah sekitar satu hingga dua dollar dari harga minyak WTI, tetapi lebih tinggi sekitar empat dollar dari harga minyak OPEC (www.wikipedia.org).

Harga minyak OPEC merupakan harga minyak dunia antara lain:

1. Penawaran minyak dunia, terutama kuota suplai yang ditentukan oleh OPEC. 2. Cadangan minyak Amerika Serikat, terutama yang terdapat di kilang minyak

Amerika Serikat yang tersimpan dalam Cadangan minyak strategis.

3. Permintaan minyak dunia, ketika musim panas permintaan minyak diperkirakan dari perkiraan jumah permintaan oleh maskapai penerbangan untuk perjalanan wisatawan. Sedangkan ketika musim dingin, diramalkan dari ramalan cuaca yang digunakan untuk memperkirakan permintaan potensial minyak untuk penghangat ruangan.

Saat ini perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia didominasi oleh perdagangan saham sektor pertambangan. Kenaikan harga minyak sendiri secara umum akan mendorong kenaikan harga saham sektor pertambangan. Hal ini disebabkan karena dengan peningkatan harga minyak akan memicu kenaikan harga tambang secara umum. Ini tentu akan mengakibatkan perusahaan pertambangan berpotensi untuk meningkatkan labanya. Kenaikan harga saham pertambangan tentu akan mendorong kenaikan IHSG.

7. Kurs Mata Uang

Nilai tukar mata uang asing (the exchange rate) atau nilai kurs menyatakan hubungan nilai diantara satu kesatuan mata uang asing dan kesatuan mata uang dalam negri. Kurs mata uang asing mengalami perubahan nilai yang terus menerus dan relatif tidak stabil. Perubahan nilai ini dapat terjadi karena adanya perubahan permintaan dan penawaran atas suatu nilai mata uang asing pada masing-masing pasar pertukaran valuta dari waktu ke waktu. Sedangkan perubahan permintaan dan penawaran itu sendiri dipengaruhi oleh adanya kenaikan relatif tingkat bunga baik secara bersama maupun sendiri terhadap negara.

Kurs mata uang menunjukkan harga mata uang apabila ditukarkan dengan mata uang lain. Penentuan nilai kurs mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain ditentukan sebagaimana halnya barang yaitu permintaan dan penawaran mata uang yang bersangkutan. Hukum ini juga berlaku untuk kurs rupiah, jika permintaan akan rupiah lebih banyak daripada penawaran maka kurs

rupiah akan terapresiasi, demikian juga sebaliknya. Nilai tukar mengambang bebas (free floating exchange rate) sehingga nilai tukar akan ditentukan oleh mekanisme pasar.

Saat ini sebagian besar bahan baku bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia masih mengandalkan impor dari luar negri. Ketika mata uang rupiah terdepresiasi, hal ini akan mengakibatkan naiknya biaya bahan baku tersebut. Kenaikan biaya produksi akan mengurangi tingkat keuntungan perusahaan. Bagi investor, proyeksi penurunan tingkat laba tersebut akan dipandang negatif. Hal ini akan mendorong investor untuk melakukan aksi jual terhadap saham-saham yang dimilikinya. Apabila banyak investor yang melakukan hal tersebut, tentu akan mendorong penurunan indeks harga saham gabungan.

Bagi investor sendiri, depresiasi rupiah terhadap dollar menandakan bahwa prospek perekonomian Indonesia suram. Sebab deprsiasi rupiah dapat terjadi apabila faktor fundamental perekonomian Indonesia tidaklah kuat (Sunariyah, 2006). Hal ini tentunya akan menambah resiko bagi investor apabila hendak berinvestasi di bursa saham Indonesia (Robert Ang, 1997). Investor tentunya akan menghindari resiko, sehingga investor akan cendrung melakukan aksi jual dan menunggu situasi perekonomian dirasakan membaik.

Adapun rumus untuk menghitung kurs rupiah: Kurs Rupiah = ��������+ ��������

2.1.5. Pengertian, Proses dan Resiko Investasi

Dokumen terkait