BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.4 Pengertian Citizen Journalism
Citizen Journalism atau jurnalisme warga adalah perwujudan dari evolusi jurnalisme dalam dunia modern, D. Lasica lewat tulisannya dalam online
journalism review (2003) membagi media untuk citizen journalism dalam
beberapa bentuk :
1. Partisipasi audiens (seperti komentar – komentar) pengguna yang
dilampirkan untuk mengomentari kisah berita, blog pribadi, photo atau gambar video.
2. Berita independen dan informasi yang ditulis dalam website seperti
Consumer Reports, Drudge Report.
3. Partisipasi diberita situs, berisi komentar – komentar pembaca atas
sebuah berita yang disiarkan oleh media tertentu.
4. Tulisan ringan seperti dalam mailing list, newsletter e-mail.
5. Situs pemancar pribadi (video situs pemancar).
Citizen Journalism merupakan fenomena bagi siapapun yang mengamati
perkembangan media, mereka yang berada di lingkup seperti akademisi, para praktisi, crew dan pemilik media maupun mereka yang berada di luar media, seperti para pengamat media dan pemirsa.
Bagi yang sudah lama mencermati dinamika dunia jurnalistik dari
esensinya yang paling dalam, mengetahui bahwa Citizen Journalism sebenarnya
hanya masalah beda istilah. Prinsipnya tetap sama dengan Public Journalism atau
civic journalism yang terkenal pada tahun 80-an. Yakni mengenai bagaimana menjadikan jurnalisme bukan lagi sebuah ranah yang semata – mata dikuasi oleh
para jurnalis dan penguasa media. Di kuasai dalam arti diproduksi, dikelola, dan di sebarluaskan oleh institusi media, atas nama bisnis ataupun kepentingan politis. (Imam, 2010:8)
2.4.1 Implikasi Citizen Journalism
Kebabasan yang ditawarkan Citizen Journalism dalam menyebarluaskan
berita tidak dimiliki oleh jurnalisme konvensional. Kebebasan ini merupakan
kelebihan dari jurnalisme warga, memilih dunia maya sebagai wadah Citizen
Journalism merupakan pilihan terbaik, selain akses yang mudah, internet telah
menjadi kebutuhan bagi beberapa masyarakat dunia. Dalam Citizen Journalism
siapapun dapat menjadi pewarta, dimana seorang pewarta tanpa harus memiliki pendidikan yang relevan dapat menyebarluaskan hasil liputannya. Bila pada media konvensional ketika sebuah berita dikirimkan tentu harus melalui proses
editing. Tidak halnya pada Citizen Journalism, semua jenis berita dapat
diterbitkan, baik berupa keluh kesal pribadi penulis maupun artikel yang lebih serius serta peristiwa yang terjadi secara spontan yang ada dihadapan pewarta yang mendokumentasikan kejadian tersebut dan setiap orang bisa memberi tambahan atau komentar terhadap berita yang ditampilakan.
Di Indonesia, bentuk familiar dari Citizen Journalism adalah media
elektronik berupa radio, karena sebagian besar penduduk Indonesia lebih mengenal radio ketimbang dunia internet. Meskipun demikian lambat laun jurnalisme warga semakin mendapat tempat tersendiri di ranah jurnalisme. Semangat warga untuk memproduksi dan menyebarluaskan hasil liputannya
merupakan daya tarik tersendiri karena langsung terlibat berpartisipasi dalam kegiatan jurnalisme tersebut.
Perkembangan Citizen Journalism belakangan ini sangat pesat. Buat yang
dalam tradisi “Old School Journalism” karena mengandung sejumlah implikasi
yang tidak kecil :
1. Opening Source Reporting
Perubahan modus pengumpulan berita. Wartawan tidak lagi menjadi satu – satunya pengumpul informasi. Tetapi, wartawan dalam konteks
tertentu juga hatus “bersaing” dengan khalayak yang menyediakan
firsthand reporting dari lapangan.
2. Perubahan modus pengolahan berita
Tidak hanya mengandalkan opening source reporting, media kini tidak
lagi menjadi satu – satunya pengelola berita, tetapi juga harus bersaing dengan situs – situs pribadi, blog dan media yang didirikan oleh warga
demi kepentingan publik sebagai pelaku Citizen Journalism.
3. Mengaburnya batas produsen dan konsumen berita
Media yang lazimnya memposisikan diri sebagai produsen berita, kini juga menjadi konsumen berita dengan mengutip berita – berita dari khalayak aktif. Demikian pula sebaliknya, khalayak yang lazimnya
diposisikan sebagai konsumen berita, dalam lingkup Citizen
Journalism menjadi produsen berita yang contentnya di akses pula
4. Tiga point sebelumnya memperlihatkan khalayak sebagai partisipan aktif dalam memproduksi, mengkreasi, maupun menyebarkan berita
dan informasi. Pada gilirannya factor ini memunculkan ”a new balance
of power” distribusi kekuasaan yang baru. Ancaman power yang baru bagi institusi pers bukan berasal dari pemerintah dan ideologi, atau sesama kompetitor, tetapi dari khalayak atau konsumen yang biasanya mereka layani. (Imam, 2010:32)
2.4.2 Dampak Citizen Journalism
Menurut We Media, yang ditulis oleh Shayne Bowman dan Chris Wilis (http://www.hypergene.net/wemedia/weblog.php), beberapa dampak positif dari Citizen Journalism sebagai berikut :
1. Partisipasi aktif dari warga dalam hal ini pembaca, pendengar, pemirsa
lebih penting daripada konsumen berita yang pasif, audiens akan merasa lebih tergerak untuk melakukan perubahan. Dari hal ini warga
yang aktif bisa dikatan sebagai Citizen Jounalism atau jurnalisme
warga.
2. Bagi media, Citizen Journalism atau jurnalisme warga menyediakan
potensi untuk meningkatkan loyalitas dan hubungan saling percaya dengan audiensnya. Jurnalisme warga merupakan sebuah semangat ideal tentang hak masyarakat terhadap informasi.
2.4.3 Fungsi Citizen Journalism
1. Membuka ruang untuk komentar publik, dimana pembaca bisa
bereaksi, memuji,mengkritik, atau menambahkan bahan tulisan jurnalis professional.
2. Menambahkan pendapat masyarakat sebagai bagian dari artikel yang
ditulis jurnalis professional.
3. Kolaborasi antara jurnalis professional dengan non jurnalis yang
memiliki kemampuan dalam materi/ bidang yang akan dibahas dalam artikel tersebut.
2.4.4 Kelebihan dan Kelemahan Citizen Journalism
Kelebihan : Kelebihan dari Citizen Journalism adalah kecepatan menerima informasi dari segi pandangan masyarakat yang biasanya cenderung objektif meskipun ada kemungkinan berita bohong, namun kecepatan dari public menyampaikan berita merupakan hal yang paling cepat dan mudah bagi instasi berita menerima dan mengolah informasi.
Kelemahan : Kelemahan dari Citizen Journalist adalah kemungkinan untuk mendapatkan informasi yang setengah-setengah dan kemungkinan berita bohong.
2.4.5 Peluang dan Tantangan Citizen Journalism
1. Peluang
Peluang Citizen Journalism untuk kedepanya pasti akan terbuka bahkan bukan suatu hal yang tidak mungkin suatu saat Citizen
Journalist dapat mengalahkan berita dari jurnalis itu sendiri dengan berkembangannya teknologi informasi media dan etika serta tata cara penulisan berita di masyarakat dan perkembangan intelektual dan keinginan untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat.
2. Tantangan
Tantangan bagi Citizen Journalism adalah bagaimana lebih professional dalam memeberikan informasi kepada instansi dan memberikan objektivitas yang tinggi terhadapa informasi yang diberikan, jadi benar memberikan suatu informasi tanpa ada suatu kesubjektifitasan berita.
2.4.6 Peranan Citizen Journalism
Peranan citizen journalism mengarahkan atau memeriksa keakuratan artikel. citizen journalism di Indonesia lebih popular di radio dibandingkan internet. perwujudan jurnalis publik di Indonesia lebih kepada adanya simbiosis mutualisme. Seorang warga dengan suka rela menjadi pewarta karena merasa terbantu dengan adanya jaringan informasi lalu lintas seperti di radio ini. Bayangkan saja dengan kemacetan yang terjadi di dalam tol dalam kota bila ada kecelakaan di dalamnya, salah pilih jalan membuat kita bisa terjebak berjam-jam tak bergerak. Mungkin di luar itu ada juga keinginan menjadi pahlawan, membantu orang lain agar tidak terjebak macet, tetapi kecenderungan terbesar adalah adanya faktor saling membantu tersebut. Jam-jam macet yang menyiksa, sambil menunggu informasi terkini dari berita lalu lintas membuat mereka terpaku
pada satu saluran informasi, dan ikut berpatisipasi dalam acara-acara lain yang diudarakan radio tersebut. Berbeda ditingkat mahasiswa ,pelaku terpenting dalam citizen journalism atau jurnalisme publik terbesar ada di tingkat mahasiswa karena merekalah yang selama ini paling banyak memiliki akses terhadap internet, paling banyak memiliki akses terhadap dunia baru yang bergerak dan berubah di sekeliling mereka. Dan mereka pulalah yang memiliki perkawanan yang luas, baik secara konvensional maupun virtual, sehingga informasi yang mereka sampaikan bisa bermanfaat bagi lebih banyak orang. (Http://www.Lapmiwordpress.com)