• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian EFAS (External Factor Analysis Summary) dan IFAS (Internal

Dalam dokumen BAB II TINJAUAN PUSTAKA (Halaman 37-42)

Factor Analysis Summary)

Berikut ini terdapat pengertian dan prosedur perhitungan dengan menggunakan Faktor Strategis Eksternal dan Faktor Strategis Internal, yaitu sebagai berikut.

1) Faktor Strategis Eksternal (EFAS)

Untuk melaksanakan unit bisnis strategis secara efektif, manajer harus memakai teknik sistematis. Salah satu di antaranya adalah menyiapkan ‘faktor strategis eksternal’, yaitu dengan cara meringkas secara baik beberapa diagnosis dari

seluruh lingkungan eksternal. Analisis lingkungan eksternal dimaksudkan untuk mengidentifikasi dengan jelas peluang dan ancaman industri pada waktu sekarang dan yang paling mungkin terjadi pada masa datang (Rangkuti, 2001 : 17).

Ikhtisar faktor strategis eksternal atau yang dikenal dengan istilah EFAS dapat disusun sedemikian rupa sehingga pimpinan industri dapat mengidentifikasikan faktor lingkungan eksternal yang paling kritis dan secara intensif memusatkan perhatian pada kemungkinan dampaknya terhadap strategi bisnis secara menyeluruh. Pimpinan industri hendaknya memusatkan perhatian pada lingkungan eksternal yang dipandang lebih berkembang, mudah berubah dan lebih bermusuhan (atau menguntungkan) serta terdapat ketergantungan organisasi yang lebih besar.

Faktor strategis eksternal (EFAS) menghendaki agar para peneliti strategi melakukan pengumpulan data dan menganalisis hal-hal yang menyangkut persoalan ekonomi, teknologi, peraturan perundangan pemerintah, kerja sama internasional, dan berbagai informasi tentang persaingan pada pasar industri tempat organisasi berada. Rangkuti (2001 : 22) mengemukakan bahwa dalam rangka penyusunan matriks faktor strategis eksternal (EFAS) dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : a) susunlah critical success factors dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan

ancaman).

b) menentukan bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, dengan skala mulai dari 0,0 (tidak penting) sampai dengan 1,0 (sangat penting). Ukuran bobot dapat

total seluruh bobot dari critical success factors harus sama dengan 1,0. Nilai bobot dihitung berdasarkan rata-rata industrinya.

c) hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya. Misalnya, jika nilai ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1, sebaliknya jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4.

d) kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

e) gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.

f) jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.

2) Faktor Strategis Internal (IFAS)

Setiap organisasi pasti mempunyai kekuatan dan kelemahan. Tidak ada organisasi yang sama kuat dalam semua fungsinya. Dalam menjalankan usaha, pimpinan organisasi tidak boleh memilih satu di antara sekian banyak peluang yang ada pada suatu ketika yang mungkin membuahkan sukses besar kepadanya, kecuali pimpinan organisasi itu menyadari sepenuhnya tentang keunggulan strategisnya.

Mereka tak akan mampu menghadapi ancaman lingkungan dengan efektif, kecuali kalau mereka secara teratur menganalisis kelemahan mereka sendiri. Dalam hal ini pimpinan organisasi dapat menyusun suatu matriks ‘faktor strategis internal’ atau yang dikenal dengan nama IFAS (Internal Factor Analysis Summary), dengan cara meringkas beberapa diagnosis dari seluruh faktor lingkungan internal.

Umar (2003 : 172) mengemukakan bahwa alat perumusan strategi ini menyimpulkan dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan yang besar dalam daerah-daerah fungsional organisasi. Di samping itu juga untuk memberikan suatu basis bagi pengidentifikasian dan pengevaluasian hubungan di antara daerah-daerah tersebut. Pada intinya, analisis lingkungan internal ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi dengan jelas kekuatan dan kelemahan organisasi pada waktu sekarang dan yang paling mungkin terjadi pada masa mendatang.

Ikhtisar matriks faktor strategis internal dapat disusun sedemikian rupa sehingga pimpinan organisasi dapat mengidentifikasikan faktor lingkungan internal

terhadap strategi bisnis secara menyeluruh. Rangkuti (2001 : 24) mengemukakan bahwa dalam rangka penyusunan matriks faktor strategis internal (IFAS) dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a) membuat daftar critical success factors yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam kolom 1.

b) pemberian bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 0,0 (tidak penting) sampai dengan 1,0 (sangat penting) berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis organisasi. Bobot menunjukkan kepentingan relatif dari faktor tersebut untuk menjadi sukses dalam industrinya. Faktor-faktor internal yang dipertimbangkan untuk memiliki peran yang paling besar pada prestasi organisasi diberi nilai tertinggi dan demikian pula sebaliknya, dimana total bobotnya harus sama dengan 1,0.

c) menghitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkannya dengan rata-rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya. Contohnya, jika kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industri,

nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan di bawah rata-rata industri, nilainya adalah 4.

d) kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

e) gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.

f) Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.

Dalam dokumen BAB II TINJAUAN PUSTAKA (Halaman 37-42)

Dokumen terkait