• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.1 Landasan Teori

2.1.2 Pengertian Inflasi

Inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara

umum dan terus menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar

yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Dengan tingginya inflasi,

maka harga cenderung akan turun karena adanya dorongan harga barang

meningkat sehingga daya beli akan menurun, sebaliknya jika inflasi

rendah maka harga akan meningkat karena daya beli yang tinggi sehingga

permintaan terhadap barang akan meningkat dan mendorong harga barang

naik.

Berikut beberapa pengertian inflasi menurut para ahli:

Menurut Sadono Sukirno (2011:165)

“ Kenaikan harga barang – barang yang bersifat umum dan terus menerus” Menurut Irham Fahmi (2014:67)

“ Suatu kejadian yang mengambarkan situasi dan kondisi dimana harga barang mengalami kenaikan dan nilai mata uang mengalami pelemahan “

Menurut M. Natsir (2014:253)

“ Kecenderungan meningkatnya harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus”

Jenis- jenis inflasi menurut para ahli:

Menurut Irham Fahmi (2014:69) jenis inflasi terdiri dari 4 jenis yaitu:

1. Inflasi ringan (creeping inflation)

Inflasi ini disebut ringan karena skalanya sangat kecil <10% per tahun.

2. Inflasi moderat (Moderate inflation)

Inflasi tingkat ini dianggap dapat menganggu dan bahkan mengancam

pertumbuhan ekonomi, skala inflasi 10 – 30% per tahun.

3. Inflasi berat

Inflasi berat adalah di mana sektor-sektor ekonomi mulai mengalami

kelumpuhan kecuali yang dikuasai negara. Skala inflasi 30-100% per

tahun.

4. Inflasi sangat berat

Inflasi ini terjadi pada jaman perang dunia kedua, percetakan uang

berlebihan karena kebutuhan perang. Skala inflasi 100% per tahun.

Menurut M. Natsir (2014:261) jenis inflasiterdiri dari 3 yaitu:

1. Inflasi merayap (creeping inflation)

Inflasi yang rendah dan berjalan lambat dengan persentase yang relatif

kecil serta dalam waktu yang relatif lama.

2. Inflasi menengah (galloping inflation)

Inflasi yang ditandai dengan kenaikan harga yang cukup besar dan

sering kali berlangsung dalam periode waktu yang relatif pendek serta

3. Inflasi tinggi (hyper inflation)

Inflasi yang ditandai dengan kenaikan harga mencapai 5 atau 6 kali

dan nilai uang melemah.

Pengolongan Inflasi menurut para ahli sebagai berikut:

Menurut Iskandar Putong (2013:422-423) yaitu:

1. Sifat inflasi

1) Inflasi rendah, setiap tahun kurang dari 10%

2) Inflasi menengah, setiap tahun 10-30%

3) Inflasi tinggi, setiap tahun 30%-100%

4) Inflasi sangat tinggi, setiap tahun lebih dari 100%

2. Penyebab inflasi

a. Demand pull, permintaan tinggi sedangkan penawaran

tetap.

b. Cost pull, penurunan produksi dikarenakan naiknya biaya

untuk menghasilkan produk.

3. Asal inflasi

a. Inflasi dalam negeri

b. Inflasi dari luar negeri

Menurut M. Natsir (2014:261) yaitu:

1. Inflasi seara umum

a. Inflasi IHK (headline inflation) adalah inflasi seluruh

Inflasi ini merupakan gabungan dari inflasi inti, inflasi harga

administrasi dan inflasi gejolak barang.

b. Inflasi inti (core inflation) adalah inflasi barang dan jasa

yang perkembangan harganya dipengaruhi oleh

perkembangan ekonomi secara umum yang akan berdampak

pada perubahan harga-harga yang sifatnya cenderung

permanen dan persisten.

c. Inflasi harga administrasi (administered price inflation)

adalah inflasi yang harganya diatur oleh pemerintah dan

terjadi karena campir tangan pemerintah. Contohnya:

kenaikan harga BBM, ankotan dalam kota dan kenaikan

tarif toll.

d. Inflasi gejolak barang-barang (volatile goods inflation)

adalah inflasi kelompok komoditas (barang dan jasa) yang

perkembangan harganya sangat bergejolak. Contohnya:

gagal panen, ganguan alam.

2. Inflasi berdasarkan asalnya

a. Inflasi dari dalam negeri

b. Inflasi dari luar negeri

3. Inflasi berdasarkan cakupan pengaruhnya

a. Inflasi tertutup (closed inflation) adalah inflasi yang terjadi

b. Inflasi terbuka (open inflation) adalah inflasi yang terjadi pada

semua barangdan jasa secara umum.

4. Inflasi berdasarkan sifatnya

a. Inflasi merayap (creeping inflation) adalah inflasi yang rendah

dan berjalan lambat dengan persentase yang relatif kecil serta

dalam waktu yang relatif lama.

b. Inflasi menengah (galloping inflation) adalah inflasi yang

ditandai dengan kenaikan harga yang cukup besar dan sering

kali berlangsung dalam periode waktu yang relatif pendek serta

mempunyai sifat akselerasi.

c. Inflasi tinggi (hyper inflation) adalah inflasi yang paling parah

ditandai dengan kenaikan harga mencapai 5 atau 6 kali, pada

saat ini nilai uang merosot tajam.

5. Inflasi berdasarkan tingkat pengaruhnya

a) Inflasi ringan yaitu besarnya <10% per tahun

b) Inflasi sedang yaitu besarnya antara 10%-30% per tahun

c) Inflasi berat yaitu besarnya antara 30%-100% per tahun

d) Inflasi hyper yaitu besarnya >100% per tahun

6. Inflasi berdasarkan periode

a. Inflasi tahunan (year on year) yaitu mengukur IHK periode

bulan ini terhadap IHK di periode bulan yang sama di tahun

b. Inflasi bulanan (month to month) yaitu mengukur IHK bulan ini

terhadap IHK bulan sebelumnya.

c. Inflasi kalender (year to date) yaitu mengukur IHK bulan ini

terhadap IHK awal tahun.

Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi Inflasi :

Menurut Sadono Sukirno (2011:333)

1. Inflasi tarikan permintaan.

Inflasi ini terjadi pada masa perekonomian berkembang dengan

pesat. Kesempatan kerja yang tinggi menciptakan tingkat

pendapatan yang tinggi dan selanjutnya menimbulkan

pengeluaran yang melebihi kemampuan ekonomi

mengeluarkan barang dan jasa sehingga menimbulkan inflasi.

2. Inflasi desakan biaya.

Inflasi desakan biaya terjadi dalam masa perekonomian

berkembang dengan pesat ketika tingkat pengangguran sangat

rendah.

3. Inflasi impor.

Inflasi terhadap kenaikan harga yang sangat dipengaruhi oleh

tingkat harga pada barang yang diimpor, sehingga kenaikan

harga barang tersebut akan sangat berdampak terhadap

Menurut M. Natsir (2014:255)

1. Inflasi karena tarikan permintaan (demand full inflation)

Inflasi terjadi karena kenaikan harga yang timbul sebagai hasil

interaksi antara permintaan dan penawaran dosmetik dalam

jangka panjang.

2. Inflasi karena dorongan biaya (cost pus inflation)

Inflasi yang terjadi karena kenaikan biaya produksi dan

mendorong naiknya harga barang dan jasa. Akibatnya produsen

harus menaikan harga supaya mendapatkan keuntungan (laba)

dan kegiatan produksi bisa berlanjut terus dalam jangka

panjang.

3. Inflasi karena ekspetasi

Ekspetasi inflasi sangat berpengaruh dalam pembentukan harga

dan upah tenaga kerja. Jika para pelaku ekonomi baik individu,

dunia usaha berpikir bahwa laju inflasi pada periode lalu masih

akan terjadi di masa yang akan datang, maka pelaku ekonomi

akan melakukan antisipasi untuk meminimalkan kerugian yang

mungkin timbul.

Dokumen terkait