LANDASAN TEORI
2.2. Pengertian Informasi Akuntansi
Informasi sangat dibutuhkan sekali oleh perusahaan, baik perusahaan yang berskala kecil maupun yang berskala besar. Informasi tersebut merupakan kenyataan atau bentuk-bentuk yang berguna yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan pihak manajemen. Menurut John Burch dan Gary Grudnitski (terjemahan Jogiyanto, 1998 :3) mengemukakan bahwa informasi adalah data yang telah diletakkan dalam konteks yang lebih berarti dan berguna yang dikomunikasikan kepada penerima untuk digunakan pembuatan keputusan, sedangkan menurut American Accounting Association (AAA, 1971) dalam Grace ( 2003:14) mendefinisikan informasi akuntansi sebagai informasi kuantitatif dari suatu entitas yang disiapkan sesuai dengan serangkaian aturan atau standar. Selain itu, Raymond McLeod (2004,3) mendefinisikan informasi sebagai salah satu jenis utama sumber daya yang tersedia bagi manajer. Jadi, informasi memiliki peran yang sangat penting di dalam proses pengelolaan perusahaan untuk kelangsungan usahanya. Ruang lingkup informasi akuntansi meliputi informasi entitas, likuiditas, informasi berkenaan dengan distribusi nilai tambah diantara stake holder, dan sejumlah besar informasi berhubungan dengan ekonomi dalam
14
perusahaan. Informasi akuntansi pada dasarnya bersifat keuangan dan terutama digunakan untuk tujuan pengambilan keputusan, pengawasan dan implementasi keputusan-keputusan tersebut (Arnold & Hope,1990) dalam Grace (2003:15).
Belkaoui (2000:35) mendefinisikan informasi akuntansi sebagai informasi kuantitatif tentang entitas ekonomi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam menentukan pilihan-pilihan diantara alternatif-alternatif tindakan. Penggunaan informasi akuntansi itu untuk perencanaan strategis, pengawasan manajemen dan pengawasan operasional.
Menurut Stephen A. Moscove (terjemahan Drs. Ruchayat Kosasih, 1983:6) mengemukakan bahwa informasi akuntansi adalah suatu komponen yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisis, dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan kepada pihak intern terutama manajemen.
Why, What dan How adalah tiga dimensi yang terdapat dalam sistem informasi akuntansi (Anni, 2007). Why yaitu alasan mengapa sistem informasi akuntansi tersebut diperlukan dan digunakan. Hal itu untuk menjaga harta perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran, memajukan efisiensi usaha serta mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Definisi kedua adalah What, yaitu sistem akuntansi yang membutuhkan alat-alat seperti computer, dan dimensi ketiga adalah How, yaitu penyusunan sistem informasi akuntansi yang baru atau mengubah sistem lama dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai pendekatan berbeda.
Holmes dan Nichols (1989) dalam Hadiyah (2008) mengklasifikasikan informasi akuntansi dalam tiga jenis yang berbeda-beda menurut manfaat bagi para pemakai, yaitu :
1. Statutory Accounting Information, merupakan informasi yang harus disiapkan sesuai dengan peraturan yang ada.
Ikatan akuntan Indonesia telah mengeluarkan suatu pedoman untuk penyusunan laporan keuangan jika disajikan kepada pihak luar perusahaan. Standar Akuntansi Keuangan ( SAK ) itu berisikan metode atau teknik-teknik akuntansi yang dapat digunakan oleh suatu perusahaan. Laporan keuangan yang dimaksud oleh SAK mempunyai elemen-elemen, yaitu neraca, laporan laba rugi, alporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan.
2. Budgetary Information, yaitu informasi akuntansi yang disajikan dalam bentuk anggaran yang berguna bagi pihak internal dalam perencanaan, penilaian, dan pengambilan keputusan.
Informasi ini akan membantu manajemen untuk menjamin operasional perusahaan dijalankan sesuai dengan perencanaan yang sudah ditetapkan. Selain itu, informasi ini digunakan untuk mengukur prestasi yang telah dicapai saat itu, sehingga informasi ini termasuk dalam informasi akuntansi manajemen yang berhubungan dengan sukses/ gagal dalam perusahaan kecil. Hal ini mempunyai potensi memberikan pengaruh yang penting terhadap prestasi sektor ekonomi.
16
3. Additional Accounting information, yaitu informasi akuntansi lain yang disiapkan perusahaan guna meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan.
Informasi akuntansi tambahan ini memfokuskan pada pemakaian benchmarking tools (ratio analysis, inter- firm comparison, industry trends) dan informasi akuntansi lainnya seperti manufacturing statement ( Grace 2003:20). Laporan keuangan tahunan adalah sumber untuk berbagai rasio keuangan yang berguna untuk membuat keputusan yang berhubungan dengan penjelasan dan prediksi prestasi perusahaan (Devince & Seatin, 1994) dalam Grace (2003:19). Hal ini dapat dilakukan dengan membuat analisis perbandingan dengan tahun sebelumnya antar divisi dalam suatu perusahaan.
Menurut Anthony dan Reece (1989:5) mengolongkan informasi akuntansi ke dalam tiga golongan, yaitu :
1. Informasi Operasi
Informasi ini menyediakan data mentah bagi informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi manajemen. Informasi akuntansi operasi yang terdapat pada perusahaan manufatur, antara lain informasi produksi; informasi pemakaian dan pembelian bahan baku; informasi penggajian; informasi penjualan dan lain-lain (Mulyadi, 1995:5).
2. Informasi Akuntansi Manajemen
Menurut Anthony dan Reece (1989:6) informasi yang khusus ditujukan untuk kepentingan manajemen adalah informasi akuntansi
manajemen. Informasi ini digunakan dalam tiga fungsi manajemen, yaitu perencanaan, implementasi, dan pengendalian. Informasi akuntansi manajemen ini dihasilkan oleh sistem pengolahan informasi keuangan yang disebut akuntansi manajemen ( Mulyadi, 1995: Hassen & Mowen 2005 ). Informasi akuntansi manajemen ini disajikan kepada manajemen perusahaan dalam berbagai bentuk laporan, seperti anggaran, laporan penjualan, laporan biaya prosuksi, laporan biaya menurut pusat pertanggungjawaban, laporan biaya menurut aktivitas, dan lain-lain.
3. Informasi Akuntansi Keuangan
Informasi akuntansi keuangan digunakan baik pihak manajemen perusahaan maupun pihak eksternal perusahaan, dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan keuangan perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan suatu keputusan ( IAI, 2001).
Informasi akuntansi keuangan yang disajikan untuk pihak luar perusahaan dalam bentuk laporan keuangan yang terdiri dari laporan neraca, laporan laba rugi dan laporan perubahan posisi keuangan. Pihak luar yang menggunakan laporan keuangan meliputi pemegang saham, kreditur, badan atau lembaga pemerintah, dan masyarakat umum dimana masing-masing pihak memiliki kepentingan yang berbeda. Informasi ini disusun dan disajikan berdasarkan aturan dasar yang dinamakan Standar Akuntansi Keuangan ( SAK ). Laporan keuangan perusahaan yang disajikan untuk pihak luar perusahaan menyajikan suatu gambaran menyeluruh mengenai
18
kondisi keuangan dan hasil operasi suatu usaha organisasi. Pihak manajemen memerlukan informasi akuntansi keuangan yang lebih rinci dibandingkan dengan pihak luar perusahaan (Mulyadi,1995: Hassen & Mowen, 2005).