• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Landasan Teori

2.2.2. Pengertian Investasi Sektor Pertanian…

Pengertian pertanian adalah suatu proses produksi yang didasarkan atas pertumbuhan tanaman dan hewan.(Sorma, 1990 : 41)

Pertanian adalah kegiatan manusia mengusahakan tanah dengan maksud untuk memperoleh hasil tanaman ataupun hasil hewan, tanpa mengakibatkan berkurangnya kemampuan tanah yang bersangkutan untuk mendatangkan hasil selanjutya.(Banoewidjoyo, 1997)

Pertanian adalah proses produksi yang khas yang didasarkan atas proses pertumbuhan tanaman dan hewan. Dalam kata lain merupakan pengolahan perikanan, peternakan, tanaman, dan lingkungan yang memberikan suatu produk.(Hendaryono.D.P, 1997)

Pertanian merupakan industi primer yang mencakup pengorganisasian sumber daya tanah, air, mineral dan modal dalam berbagai bentuk pengolahan dari tenaga kerja untuk memproduksi dan memasarkan berbagai orang yang diperlukan oleh manusia.

Pertanian tanaman budidaya sering disebut dengan pertanian rakyat yaitu usaha pertanian keluarga, dimana memproduksi bahan makanan utama serti beras, palawija dan tanaman hortikultura seperti sayur mayur dan buah-buahan. Pertanian rakyat diusahakan di tanah-tanah sawah lading dan pekarangan, sedangkan pertanian besar dikelolah oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), suatu PTP (Perseroan Terbatas Perkebunan) mempunyai lahan yang cukup luas dan mempunyai system managemen yang baik.(Anonim, 2005 : 9)

2.2.2.2. Ciri-ciri Umum Pertanian

Dari sudut pandang yang luas sesungguhnya sektor pertanian meliputi pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, kehutanan

dan perikanan. Ciri sektor pertanian di Indonesia barangkali dapat dikategorikan berdasarkan ciri spesifik sektor pertanian dalam perkonomian Indonesia. Ciri ini antara lain :

a. Pertanian Indonesia merupakan pertanian tropis, dalam artian bahwa sepanjang tahun tanaman pertanian mendapatkan sinar matahari. Oleh karenanya iklim di Indonesia tidak mengenal iklim dingin atau musim dingin, musim gugur atau musim semi. Tipe iklim yang berbeda ini akan menentukan tipe tanaman yang diusahakan oleh petani-petani di Indonesia.

b. Pertanian di Indonesia hanya mengenal musim hujan dan musim kemarau. Biasanya musim hujan diawali pada September-Oktober dan diakhiri pada Maret-April. Di awal musim hujan biasanya petani mengusahakan tanaman padi, karena irigasinya tersedia dalam jumlah yang cukup. Sebaliknya di daerah yang irigasinya tidak tersedia dalam jumlah yang memadai, diusahakan tanaman palawija, seperti kedelai, jagung, atau lainnya.

c. Pertanian di Indonesia dicirikan oleh pengusahaannya dalam luas usaha yang relatif sempit, kurang dari satu hektar. Luas usaha yang demikian dicirikan oleh adanya tanaman bahan makanan. Sebaliknya di daerah yang usaha pertaniannya dilakukan dalam jumlah yang luas, maka disitu diusahakan tanaman perkebunan seperti kopi, karet, dan sebagainya.

d. Pertanian di Indonesia juga dicirikan oleh luasnya lahan kering dibandingkan dengan lahan sawah. Lahan kering dapat berupa tegalan, tanah dipegunungan atau padang alang-alang. Khususya di Indonesia bagian timur, persentase luas lahan kering malah lebih luas. Hal ini disebabkan karena kurangnya curah hujan didaerah itu.

e. Pertanian di Indonesia juga dicirikan oleh banyaknya penggunaan tenaga kerja manusia dan relatif sedikit penggunaan tenaga kerja mesin.

f. Pertanian di Indonesia juga dicirikan oleh kontribusinya yang relatif besar terhadap perekonomian di Indonesia. Situasi seperti ini yang mencirikan Indonesia sebagai negara agraris pada tahun-tahun yang lalu hingga sekarang.(Soekarwati, 1993 : 96) 

 

2.2.3. Pengertian Industri

2.2.3.1 Definisi Investasi Sektor Industri

Industri adalah usaha produktif terutama dalam bidang produksi atau perusahaan tertentu untuk menyelenggarakan jasa-jasa misalnya transportasi dan peralatan perhubungan yang menggunakan modal tenaga kerja dalam jumlah relatif besar. (Nisjar dan Winardi, 1997 : 181)

Industri adalah tiap usaha yang merupakan unit produksi yang membuat barang atau yang mengerjakan sesuatu barang atau bahan untuk masyarakat disuatu tempat tertentu. (Arsyad, 1992 : 57)

Menurut Undang-Undang RI No. 5 tahun 1984 pasal 1 tentang perindustrian adalah kegiatan ekonomi yang mengelola bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi dan barang jadi menjadi barang yang bernilai lebih tinggi, untuk penggunaannya termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasa industri. (Anonim, 1994 : 21)

Dalam usaha untuk menanggulangi kesulitan dan masalah ekonomi guna mensukseskan program pemerintah dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara, maka sector industri merupakan salah satu tulang punggung kejayaan negara. Jadi indusrti adalah suatu lokasi dimana aktifitas pengolahan bahan produk hingga menjadi barang setengah jadi atau barang jadi baik didalam kawasan yang sama atau tidak. Untuk mengetahui macam-macam industri ini dapat dilihat dari beberapa sudut pandang yaitu pengelompokan industri secara nasional dan dibagi 3 kelompok besar yaitu :

1. Kelompok industri dasar yang dibagi dua bagian, antara lain : 

a.Kelompok industri mesin dan logam dasar, seperti besi, baja, dan lain-lain. 

b. Kelompok industri kimia dasar  

Kelompok ini mempunyai misi pertumbuhan ekonomi dan teknologi yang digunakan adalah teknologi maju dan teruji yang bersifat tidak padat karya.

2. Kelompok industri hilir 

Yaitu aneka industri dengan misi pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam memperluas kesempatan kerja dan bersifat tidak padat modal. Sedangkan teknologi yang digunakan teknologi menengah dan teknologi maju.

3. Kelompok Industri Kecil 

Yaitu kelompok industri dengan nilai pemerataan dan menggunakan teknologi sederhana serta bersifat padat karya.(Arsyad,1999 : 366)

2.2.4. IHSG

2.2.4.1. Pengertian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Indeks Harga Saham Gabungan merupakan alat yang dapat menunjukkan pergerakan harga saham secara umum yang tercatat di bursa efek. Indeks inilah yang paling banyak digunakan dan dipakai sebagai acuan tentang perkembangan kegiatan di pasar modal (Pandji Anoraga dan Piji Pakarti, 2001 : 101)

Indeks Harga Saham Gabungan, merupakan merupakan seluruh saham yang tercatat di bursa. Sedangkan menurut Abdul Halim (2003 : 8) mempunyai pengertian tentang indeks harga saham, yang merupakan ringkasan dari pengaruh simultan dan kompleks dari berbagai variabel yang berpengaruh, terutama tentang kejadian-kejadian ekonomi.

Indeks Harga Saham Gabungan merupakan seluruh saham yang menggambarkan suatu rangkaian informasi histories mengenai pergerakan saham gabungan seluruh saham, sampai pada tanggal tertentu. Biasanya pergerakan saham tersebut disajikan setiap hari, berdasarkan harga penutupan di bursa pada hari tersebut. Indeks tersebut disajikan untuk periode tertentu, Dalam hal ini mencerminkan suatu nilai yang berfungsi sebagai pengukur kinerja suatu saham gabungan di bursa efek. Harga saham merupakan pencerminan fenomena ekonomi bahkan sosial politik sebagai berikut, surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan go public, harga saham ditentukan oleh perkembangan perusahaan penerbit. Jika perusahaan penerbit mampu menghasilkan keuntungan yang tinggi, perusahaan tersebut dapat menyisihkan bagian keuntungan itu sebagai deviden dengan jumlah tinggi pula. Pemberian deviden yang tinggi akan menarik masyarakat untuk membeli saham tersebut, akibatnya permintaan akan saham meningkat dan mendapatkan capital gain. Dengan demikian harga saham akan meningkat pula, kenaikan harga saham ini dicerminkan dalam indeks harga saham. Indeks Harga Saham Gabungan pada dasarnya harga saham individu akan tetapi

harus menjumlahkan seluruh harga saham yang ada (listing). Keuntungan perusahaan menjadi faktor yang sangat penting ditentukan oleh faktor lain seperti upah buruh secara umum, budaya masyarakat dan keadaan politik pada waktu tertentu. Semuanya itu akan berpengaruh pada harga saham, yang dicerminkan oleh harga saham.

Indeks Harga Saham Gabungan seluruh saham adalah suatu nilai yang digunakan untuk mengukur kinerja gabungan seluruh saham yang tercatat di suatu bursa efek. Maksud dari gabungan seluruh saham ini adalah kinerja saham yang dimaksudkan dalam perhitungan seluruh saham yang tercatat di bursa tersebut. Indeks Saham Gabungan menjadi gambaran umum dikarenakan Indeks Harga Saham Gabungan merupakan ringkasan dari dampak simultan dan parsial atas berbagai macam faktor yang berpengaruh, terutama fenomena ekonomi. Dewasa ini Indeks Harga Saham dijadikan statistik atas kondisi pasar terakhir (Sunariyah, 2003: 126).

Untuk mengetahui secara umum sebab indeks harga saham merupakan ringkasan dari dampak simultan dam kompleks atas berbagai macam faktor yang berpengaruh terutama fenomena-fenomena ekonomi. (Widoatmodjo, 1996: 89).

Rumus menghitung IHSG yaitu:

IHSG = 100% 0 x H Ht

(Widoatmodjo, 1996: 194)

Dimana:

Ht = total harga semua saham pada waktu yang berlaku H0 = total harga semua saham pada waktu dasar

2.2.4.2. Penentuan Harga Saham

Penentuan harga saham selalu menjadi pembahasan yang penting di dalam ilmu ekonomi lebih-lebih harga saham. Harga dari suatu pernyataan dalam perusahaan sebagai barang abstrak, tentu sulit diukur secara tepat. Tinggi rendahnya harga saham lebih mendekati sebagai (penilaian sesaat) yang dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain:

1. Faktor fundamental meliputi manajemen, keuntungan dan prospek perusahaan.

2. Faktor teknikal meliputi psikologis penjualan atau pembeli, kemampuan analisa efek, penawaran dan permintaan pasar

Dokumen terkait